Anda di halaman 1dari 89

Pencapaian dan Peningkatan Mutu Program

Imunisasi
Kabupaten Tanggamus Tahun 2021

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TANGGAMUS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL [1]
CIRI SPM BIDANG KESEHATAN

Merupakan pelayanan yang diberikan di tingkat primer

Melibatkan lintas sektor dan masyarakat/ swasta, untuk mencapai cakupan maksimal,
tidak mungkin sendiri

Harus cakupan total (Universal Coverage)

Menggunakan sumber daya daerah dan kebijakan Pemda

Perlu menggunakan Pendekatan keluarga dan Germas


CAPAIAN IMUNISASI RUTIN
S.D DESEMBER 2021

No Antigen Sasaran Cakupan %


1 HB0 9.820 10199 99,0%
2 BCG 9.820 9723 94,4%
3 DPT/HB-Hib (3) 9.820 9407 95,8%
4 POLIO 4 9.820 9575 97,5%
5 IPV 9.820 4613 47,0%
6 Campak/Rubella (MR) 9.820 10281 104,7%
7 Imunisasi Dasar Lengkap 9.820 9879 100,6%
CAPAIAN IMUNISASI LANJUTAN
DESEMBER 2021

No Antigen Sasaran Cakupan %


1 DPT/HB-Hib 9979 8258 82,8 %
2 Campak/Rubella (MR) 9979 9487 95,1%
99.0
KABUPATEN
68.0
Sudimoro
85.6
Putih Doh
92.2
Wonosobo
94.2
Rantau Tijang
94.3
Bulok Sukamara
94.8
Ngarip
95.1
Sanggi
95.7
Klumbayan
95.7
Pasar Simpang
96.8
Way Nipah
97.6
Kedaloman
100.0
Gisting
100.4
Sumanda
100.4
Klumbayan Barat
100.7
CAKUPAN IMUNISASI HB 0-24 JAM

Talang Padang
101.5
Sukaraja
103.2
Sumberrejo
103.7
Margoyoso
105.2
Pulau Panggung
105.6
Negara Batin
106.3
Antar Brak
106.5
Air Naningan
106.7
Kota Agung
108.9
Siring Betik
110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10
94.4
KABUPATEN
76.6
Antar Brak
79.0
Sudimoro
79.1
Bulok Sukamara
79.3
Pasar Simpang
80.4
Rantau Tijang
82.8
Sukaraja
83.8
Kedaloman
85.7
Air Naningan
88.6
Wonosobo
88.9
Putih Doh
94.0
Klumbayan Barat
94.5
Pulau Panggung
95.2
Sumberrejo
95.9
Talang Padang
99.6
Sumanda
100.0
Margoyoso
100.8
Gisting
101.6
Klumbayan
SD DESEMBER 2021 (TARGET 50%)

101.9
Kota Agung
102.6
Siring Betik
102.7
Negara Batin
CAKUPAN IMUNISASI BCG

103.9
Ngarip
110.3
Sanggi
112.4
Way Nipah

90

80

70

60

50

40

30

20

10
110

100
95.8
KABUPATEN
60.0
Sukaraja
66.1
Sudimoro
68.4
Klumbayan
71.6
Putih Doh
82.9
Gisting
84.2
Rantau Tijang
85.8
Pasar Simpang
88.0
Wonosobo
88.9
Margoyoso
90.0
Siring Betik
91.0
Antar Brak
91.5
Kedaloman
95.2
Talang Padang
97.3
Ngarip
98.5
Air Naningan
CAKUPAN IMUNISASI DPTHBHIB 3

99.6
Klumbayan Barat
99.7
Way Nipah
99.7
Bulok Sukamara
100.0
Sumberrejo
101.1
Sumanda
108.3
Kota Agung
115.9
Sanggi
121.5
Negara Batin
129.7
Pulau Panggung
130

110

90

70

50

30

10
97.5
KABUPATEN
57.4
Sudimoro
59.6
Sukaraja
81.0
Putih Doh
91.4
Wonosobo
93.2
Talang Padang
93.4
Siring Betik
93.6
Rantau Tijang
96.1
Pasar Simpang
97.6
Sanggi
98.3
Ngarip
98.5
Margoyoso
99.4
Sumberrejo
99.7
Way Nipah
101.1
Sumanda
101.2
Klumbayan Barat
102.6
Negara Batin
102.8
Gisting
CAKUPAN IMUNISASI POLIO 4

102.8
Bulok Sukamara
103.4
Klumbayan
104.2
Kedaloman
104.7
Antar Brak
106.5
Air Naningan
106.7
Pulau Panggung
107.5
Kota Agung
110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10
47.0
KABUPATEN
0.0
Antar Brak
0.0
Sumberrejo
0.0
Negara Batin
0.0
Sukaraja
8.9
Rantau Tijang
14.5
Margoyoso
16.5
Sumanda
16.6
Sudimoro
26.3
Sanggi
30.0
Wonosobo
32.8
Klumbayan
41.7
Kota Agung
46.3
Talang Padang
47.1
Siring Betik
47.2
Pulau Panggung
55.5
Air Naningan
55.7
Way Nipah
65.7
Bulok Sukamara
71.4
Klumbayan Barat
CAKUPAN IMUNISASI IPV

71.6
Putih Doh
83.2
Pasar Simpang
83.9
Ngarip
87.7
Kedaloman
101.3
Gisting
102.0

82.0

62.0

42.0

22.0

-18.0
2.0
104.7
KABUPATEN
81.3
Ngarip
88.3
Air Naningan
93.1
Rantau Tijang
94.1
Sudimoro
94.5
Margoyoso
94.5
Putih Doh
94.7
Antar Brak
95.2
Way Nipah
95.5
Sukaraja
96.2
Pasar Simpang
97.3
Sanggi
98.3
Klumbayan
98.4
Sumberrejo
98.7
Klumbayan Barat
99.0
Siring Betik
99.1
Talang Padang
101.5
Bulok Sukamara
101.7
Pulau Panggung
102.7
CAKUPAN IMUNISASI MR

Kedaloman
104.7
Gisting
106.4
Negara Batin
106.8
Wonosobo
109.8
Kota Agung
137.3
Sumanda

-2.0
138.0

118.0

98.0

78.0

58.0

38.0

18.0
100.6
KABUPATEN
80.9
Wonosobo
84.6
Siring Betik
88.7
Sanggi
92.7
Sudimoro
93.2
Sukaraja
93.8
Kota Agung
94.4
Way Nipah
94.5
Pasar Simpang
97.4
Negara Batin
97.6
Pulau Panggung
97.6
Air Naningan
98.3
Ngarip
99.6
Talang Padang
100.7
Margoyoso
103.4
Sumberrejo
104.0
Gisting
106.7
Kedaloman
106.8
Rantau Tijang
CAKUPAN IMUNISASI IDL

108.0
Sumanda
109.9
Bulok Sukamara
111.9
Putih Doh
112.4
Klumbayan
115.3
Klumbayan Barat
117.5
Antar Brak
118.0

98.0

78.0

58.0

38.0

18.0

-2.0
82.8
KABUPATEN
26.9
Antar Brak
31.8
Sukaraja
40.7
Rantau Tijang
55.0
Putih Doh
62.4
Ngarip
68.0
Sudimoro
71.1
Way Nipah
73.0
Talang Padang
74.2
Pasar Simpang
74.5
Gisting
76.4
Air Naningan
82.6
Bulok Sukamara
CAKUPAN IMUNISASI BADUTA DPTHBHIB

85.2
Siring Betik
86.1
Klumbayan Barat
90.6
Kedaloman
92.3
Margoyoso
96.2
Sumberrejo
106.3
Pulau Panggung
106.6
Kota Agung
112.8
Klumbayan
115.9
Sanggi
118.1
Wonosobo
133.1
Negara Batin
147.8
Sumanda

90.0

70.0

50.0

30.0

10.0
150.0

130.0

110.0
95.1
KABUPATEN
21.0
Antar Brak
41.3
Sukaraja
54.1
Talang Padang
56.7
Putih Doh
69.3
Rantau Tijang
80.8
Pasar Simpang
85.8
Sudimoro
92.0
Siring Betik
92.7
Klumbayan Barat
93.3
Pulau Panggung
93.8
Ngarip
99.0
Kedaloman
102.2
Sumberrejo
CAKUPAN IMUNISASI BADUTA MR

105.2
Kota Agung
105.2
Bulok Sukamara
106.6
Air Naningan
106.8
Sanggi
109.1
Gisting
119.0
Wonosobo
130.2
Way Nipah
131.1
Klumbayan
136.7
Negara Batin
139.1
Margoyoso
149.6
Sumanda

90.0

70.0

50.0

30.0

10.0
150.0

130.0

110.0
DATA CAPAIAN DESA UCI SD DESEMBER 2021 (IDL 95%)

NO PUSKESMAS JML DESA DESA UCI DESA NON UCI % DESA UCI
1 Way nipah 14 12
2 Suka Raja 12 12
3 Sudimoro 10 10
4 Sanggi 11 11
5 Wonosobo 12 12
6 Siring betik 16 16
7 Negara batin 16 16
8 Kota agung 16 15
9 Pasar simpang 12 12
10 Gisting 9 9
11 Margoyoso 13 13

12 Tl.padang 20 20
13 Air naningan 10 10
14 Pulau panggung 21 20
15 Ngarip 16 16
16 Rantau tijang 18 18
17 Sumanda 9 9
18 Antar brak 11 8
19 Putih doh 20 16
20 Kedaloman 12 9
21 Bulok sukamara 10 9
22 Kelumbayan 8 6
23 Kelumbayan barat 6 5
TERIMA KASIH

TERIMA
KASIH
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM TBC
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS


DINAS KESEHATAN

Jl. Jenderal Suprapto Kompleks Pemda Tanggamus – Pos 35384


Telepon / Fax. (0722) 21846
18
SITUASI TUBERKULOSIS INDONESIA TAHUN 2020

845,000
Estimasi Kasus TB

362,418
Ternotifikas
i Kasus TB

43%
Treatment
Coverage
(TC)

83%
Treatment
success rate Data per 14 Juni 2021
TB SO

7,921 4,590
Kasus
47% 33,366 8,003 13,881
Terkonfirmas Treatment
i Enroll Kasus TB Kasus TB Kematian Akibat
TB
success rate Anak
TB RR/MDR
TB RO HIV TB
RR/MDR
INDIKATOR DAMPAK PROGRAM TBC 2020 - 2024
Baseline
Indikator 2018 2020 2021 2022 2023 2024

Insidensi
Tuberkulosis per
100.000 penduduk 319 272 252 231 211 190

Angka Kematian
Tuberkulosis per
100.000 penduduk 35 33 32 31 29 27
INDIKATOR TARGET TBC 2020 - 2024
UPAYA & STRATEGI YANG HARUS DI
LAKUKAN DI TAHUN 2022

26
UPAYA AKSELERASI PROGRAM TBC
Pertemuan
Validasi Data TBC
di Puskesmas

Active
Surveillance
Penyisiran
Akselerasi Kasus di
Program Rumah Sakit
TBC
Skrining Gejala & Edukasi
TBC di populasi umum

Active Case Skrining Gejala + X-ray di


Finding populasi umum

Investigasi Kontak

5
UPAYA AKSELERASI CAKUPAN PENEMUAN DAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS
KEGIATAN PRIORITAS PENANGGULANGAN TBC
YANG HARUS DI KAWAL OLEH PROVINSI LAMPUNG & 15 KAB/KOTA TAHUN 2022
1 2 3 4

Mengoptimalkan yang sudah Mengakses yang belum Kegiatan khusus


Mengatasi Under reporting dicapai terjangkau Tuberkulosis Resisten Obat
• Implementasi PPM berbasis • Penguatan surveilans • Promosi kesehatan
kabupaten/kota. melalui SITB • Aktivasi layanan rujukan dan
pengobatan TB RO
• Penemuan dan pelacakan
• Integrasi dengan system • Peningkatan kepatuhan kontak (IK) • Implementasi pengobatan
informasi BPJS (integrasi minum obat melalui TB RO jangka pendek.
data maupun system Pemantau Minum Obat • Desentralisasi layanan
rujukan) (PMO) • Skrining di tempat/ pengobatan TB RO ke
populasi khusus puskesmas.
• Implementasi tatalaksana • Pelacakan pasien mangkir • Dukungan Psikososial
pelayanan TBC terpadu oleh Petugas puskesmas • Pengendalian faktor resiko (pendampingan pasien dan
dengan program lainnya & komunitas (ILS) dengan pemberian Terapi bantuan biaya transportasi)
(HIV, DM, KIA & Gizi, Pencegahan Tuberkulosis • Penanganan efek samping
Merokok, Penyakit Paru, dll) (TPT) pengobatan TB RO
. Sinkronisasi dengan
kegiatan PISPK

21
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021
Tentang Penanggulangan TBC
Penguatan Jejaring Internal Layanan TBC di Fasyankes Kewajiban Pelaporan (Mandatory Notification)

Pasal 12 Ayat 1 Pasal 12 Ayat 4


optimalisasi upaya penemuan kasus TBC Setiap Fasilitas Pelayanan
secara pasif intensif berbasis Fasilitas Kesehatan yang menemukan
Pelayanan Kesehatan dan secara aktif pasien TBC wajib melaporkan
berbasis institusi dan komunitas kepada dinas kesehatan
kabupaten/ kota
Pasal 12 Ayat 2
Penemuan kasus TBC secara pasif Pasal 24 Ayat 2
intensif dilakukan melalui pemeriksaan Salah satu tanggung jawab
pasien dengan gejala TBC yang datang Pemerintah Daerah
ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan memastikan semua adalah
terintegrasi dengan pelayanan orang
yang terdiagnosis TBC tercatat
kesehatan lainnya dan terlaporkan dalam sistem
informasi TBC.

18
SITUASI TBC DI INDONESIA

Komitmen: Indonesia dan dunia memiliki target bersama:


Eliminasi TBC di tahun 2030 dan Akhiri TBC di tahun
2050

Kondisi saat ini (Global TB Report 2020) :


1. Estimasi kasus TB sebesar 845.000 maka Indonesia
memiliki jumlah kasus kedua terbesar setelah India
(2,64 juta), dengan cakupan pengobatan sebesar 67%
maka diperkirakan 24.000 penderita akan menjadi TBC
resisten obat.
2. Tingginya penularan TB akan menimbulkan komplikasi
dengan penyakit HIV yang diperkirakan mencapai 19 ribu
orang.
3. Diperkirakan 96 ribu kasus kematian akibat TBC di
Indonesia setiap tahun.
ARAHAN PRESIDEN :

1. Pelacakan secara agresif untuk menemukan


penderita TBC
2. Stok Obat-obatan TBC harus tersedia
dan pengobatan harus sampai tuntas
3. Upaya pencegahan harus dilakukan lintas
sektor hingga dari sisi infrasruktur

ARAHAN WAKIL PRESIDEN :

4. Meningkatkan intensitas edukasi, komunikasi


dan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai penyakit TBC.
5. Meningkatkan intensitas penjangkauan
ke masyarakat (reaching out)
6. Melakukan penguatan fasilitas Kesehatan
7. Memperkuat sistem informasi dan
pemantauan
PENGATURAN PERPRES 67/2021
PENANGGULANGAN TBC (9 BAB, 33PASAL, LAMPIRAN 80 HAL)

1. Target dan strategi nasional eliminasi TBC;


2. Pelaksanaan strategi nasional eliminasi TBC;
3. Tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
4. Koordinasi percepatan penanggulangan TBC;
5. Peran serta masyarakat;
6. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
7. Pendanaan.
BAB I: TARGET DAN STRATEGI

Penurunan Angka Target tahun 2030:


Kejadian
(Incidence Rate) 65 per 100.000
Target Eliminasi TBC penduduk
TBC 312/100 K
(Indikator Target tahun 2030:
Penurunan Angka
Dampak) Kematian Akibat 6 per 100.000
TBC penduduk
34/100 K

BAB II: Strategi Nasional Eliminasi TBC


1. Penguatan komitmen dan kepemimpinan pusat hingga kab/kota
2. Peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien
3. Intensifikasi upaya kesehatan
4. Peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang penanggulangan TBC
5. Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan dan multisector
6. Penguatan manajemen program
BAB III: TANGGUNG JAWAB PUSAT - DAERAH

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH


Menetapkan kebijakan terkait Penanggulangan Mencantumkan TBC sebagai indikator dalam RPJMD dan renstra Pemda TBC

Mengoordinasikan pelaksanaan dan menyediakan pendanaan


kegiatan penanggulangan TBC
Melaksanakan kegiatan Penanggulangan TBC
secara terintegrasi
Menyediakan dan meningkatkan SDM agar dapat mencapai target SPM terkait
penanggulangan TBC

Menyediakan sumber daya yang diperlukan Melakukan penemuan kasus baru secara aktif dan cepat dengan melibatkan
masyarakat

Memastikan semua orang yang terdiagnosis, tercatat dan terlaporkan dalam SITB
Melakukan mitigasi dampak psikososial serta memberikan pengobatan pencegahan terhadap populasi rentan
dan ekonomi yang dihadapi pasien dan
keluarganya
Menyusun dan menetapkan kebijakan Gubernur atau Bupati/Walikota agar pasien
Melakukan upaya perlindungan sosial dan TBC menjalankan pengobatan sampai selesai
pemberdayaan terhadap pasien dan masyarakat
terdampak TBC
3 HAL PENTING DALAM PERPRES 67/2021

Dalam 10 tahun berakselerasi


untuk menurunkan insidensi*
sampai dengan 79,6% 1
*Kasus baru per 100.000 penduduk
319

2
190
65

2018 2024 2030


Penguatan koordinasi, dengan membentuk
Intensifikasi layanan bagi masyarakat tim percepatan penanggulangan TBC
dengan berbagai keterbatasan melalui 3
treatment komprehensif (rehabilitasi medis Tim Pengarah : Menko PMK (Ketua), Menko
dan rehabilitasi sosial) di sanatorium. Perekonomian dan Menko Polhukam

Integrasi program memungkinkan penderita Tim Pelaksana : Menkes (Ketua), Mendagri,


TBC mendapatkan bantuan sosial, Menkumham, Mensos, Mendikbudristek, Menag, Menkeu,
peningkatan skill/vokasi, beasiswa atau Menaker, MenPUPR, MenDesPDTT, Menkominfo,
MenPPN, MenBUMN, Seskab, KaBRIN dan KaBPOM
perbaikan lingkungan/rumah tinggal.
8 INDIKATOR DAMPAK
2030 : 95%
Cakupan
Penemuan dan
Pengobatan
2024 : 90% TBC 2024 : 90%
Persentase
Persentase
Angka
Pasien TBC
Keberhasila
Mengetahu
n
i Status
Pengobatan
HIV
TBC

2024 : 90% Cakupan Cakupan


2024 : 80%
Pemberian Penemuan dan
Terapi Indikator Pengobatan
Pencegaha TBC Resisten
n TBC Obat
(TPT)

2024 : 90% Persentase 2024 : 95%


Cakupan
Pasien TBC
Penemua
Resisten Obat
n Kasus
yang
TBC pada Persentase Memulai
Anak Angka Pengobatan
Keberhasila
n
Pengobatan
TBC
2024 : 80% Resisten
Obat
BAB V: PERAN MASYARAKAT DALAM
PENANGGULANGAN TBC
1. Menyelenggarakan kegiatan yang bersifat promotif,
preventif dan rehabilitatif.
2. Menyediakan dukungan komplementer.
3. Mencegah terjadinya stigma.
4. Memberikan masukan dalam penyusunan
kebijakan.
5. Membantu pelaksanaan mitigasi terhadap dampak
psikososial dan ekonomi bagi pasien TBC resisten obat
dan keluarganya.
Catatan :
1. Pemda melibatkan masyarakat dalam penemuan kasus TBC
2. Dalam rangka keberhasilan pengobatan bisa melibatkan tokoh masyarakat dalam jejaring pelacakan
BAB VI: PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Menteri/ pimpinan lembaga serta Gubernur dan Bupati/ Walikota melakukan


pemantauan dan evaluasi serta menyusun laporan yang bertujuan untuk:
 Pemantauan dilakukan untuk memastikan berjalannya kegiatan
percepatan Eliminasi TBC
 Evaluasi dilakukan untuk memastikan tercapainya target
percepatan
Eliminasi TBC
 Pelaporan dilakukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan
kegiatan percepatan Eliminasi TBC
PERUBAHAN ALUR
DIAGNOSIS TBC
Komponen
Utama
Surat
Edaran
1. TCM menjadi alat diagnosis 4. Dinkes Prov/Kab/Kota 7. Dirjen P2P
Pasien TBC yang terdiagnosis dengan
utama untuk penegakan
diagnosis TB
menyiapkan sumber daya
di Fasyankes yang akan N o.936/202
mikroskopis harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan TCM.
8. 1
mengoperasikan TCM.
2. Fasyankes yang belum/tidak OAT Kat 1 untuk fase awal dan
mempunyai TCM, harus 5. Pasien MTB Pos Rif Sen dengan lanjutan dengan dosis harian. Prioritas
merujuk terduga riwayat pengobatan pasien TBC HIV, kasus TBC yang
TBC/spesimen ke Fasyankes sebelumnya akan dilanjutan diobati di RS, dan kasus TBC dengan
TCM. dengan pemeriksaan uji hasil MTB pos rif sen/indet dengan
3. Dinkes Prov/Kab/Kota kepekaan terhadap INH. riwayat pengobatan sebelumnya.
mengatur jejaring rujukan dan 6. Penegakan diagnosis TBC secara 9. Pemberian OAT kat 2 tidak
menetapkan Fasyankes TCM klinis harus didahului dengan direkomendasikan lagi
menjadi pusat rujukan bagi pemeriksaan bakteriologis untuk pengobatan pasien
STRATEGI IMPLEMENTASI PPM 2020-2024
Menguatkan implementasi wajib
Meningkatkan keterlibatan dan menguatkan
notifikasi TBC
mekanisme jejaring antara seluruh fasilitas • System reward/punishment
pelayanan kesehatan (DAK/Klaim/Kapitasi/SKP)
• Diseminasikan wajib notifikasi TBC dan isu lainnya
Meningkatkan kualitas layanan TBC, antara kepada seluruh anggota OP
lain dengan: • Sistem credentialing/ re credentialing BPJS
• Mensosialisasikan ISTC, PNPK TBC dan isu terkait TBC Menguatkan kolaborasi DPPM melalui
lainnya kepada seluruh OP
• TBC sebagai penilaian utama dalam akreditasi di
skema pembiayaan kesehatan
• Strategic health purchasing (SHP)  & konsep
FKTP & FKRTL
• Branding layanan TB performance based

Melakukan dukungan akses pasien TBC


Menguatkan peran lintas program, lintas
dari layanan swasta
sektor dan komunitas dalam penerapan PPM • akses pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
(Pelibatan Organisasi profesi, asosiasi fasyankes, BPJS, dll) dan sistem transportasi spesimen yang efisien ,
akses obat dan BHP lainnya,

Membangun jejaring antara layanan kesehatan


swasta dengan organisasi masyarakat
• untuk patient support, kontak investigasi, rujukan TB‐HIV,
& upaya promosi dan preventif.
CAPAIAN PELAKSANAAN
PROGRAM TB. TAHUN 2021
CAPAIAN TREATMENT COVERAGE (PENEMUAN & PENGOBATAN) TBC
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
CAPAIAN SPM (STANDART PELAYANAN MINIMAL) TBC
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
TARGET CAPAIAN SUSPEK TBC (SPM)
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

Jml Penduduk Target SPM

No Puskesmas 2021 2021 2021 2021

  Target Capaian %

1 WONOSOBO 16.672 289 120 42%


2 SIRING BETIK 18.485 320 259 81%
3 SANGGI 20.402 354 109 31%
4 SUDIMORO 22.160 384 249 65%
5 SUKARAJA 13.844 240 132 55%
6 KOTAAGUNG 44.049 763 588 77%
7 WAYNIPAH 17.511 303 65 21%
8 P.SIMPANG 20.390 353 349 99%
9 NEGARA BATIN 26.605 461 271 59%
10 PULAU PANGGUNG 36.993 641 434 68%
11 AIR NANINGAN 32.926 571 203 36%
12 NGARIP 49.385 856 221 26%
13 TALANG PADANG 45.491 788 447 57%
14 MARGOYOSO 22.108 383 38 10%
15 SUMBEREJO 11.925 207 84 41%
16 GISTING 41.293 716 366 51%
17 KEDALOMAN 18.550 321 164 51%
18 RANTAU TIJANG 36.971 641 165 26%
19 SUMANDA 17.759 308 158 51%
20 BULOK SUKAMARA 22.151 384 48 13%
21 PUTIHDOH 24.396 423 28 7%
22 KLUMBAYAN 10.968 190 115 61%
23 KLUMBYAN BARAT 17.249 299 76 25%
24 ANTAR BRAK 18.057 313 89 28%
25 RS KOTAAGUNG     182  
26 RS PANTI SECANTI     33  
  JUMLAH 606.339 10.508 4.993 48%
PERSENTASE CAPAIAN SPM TBC
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

100% 99%

TARGET SPM
90% 100%
81%
80% 77%

70% 68%
65%
61%
60% 59%
57% 55%
51% 51% 51%
50% 48%
42% 41%
40%
36%
31%
30% 28%
26% 26% 25%
21%
20%
13%
10%
10% 7%

0%
TREN CAPAIAN PERSENTASE SPM TBC
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS
100.0% TAHUN 2017 s.d TAHUN 2022

90.0%

80.0%

70.0%
68.4%

60.0%

50.0% 50.0%
48.0%

40.0%

30.0%

20.0%

14.3% 13.0%
10.0%
6.7%

0.0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022 (JANUARI - MARET)
TARGET CAPAIAN (PENEMUAN & PENGOBATAN) TBC
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

Jml Penduduk Target Penemuan dan Pengobatan TBC

No Puskesmas 2021 2021 2021 2021

  Target Capaian %

1 WONOSOBO 16.672 54 21 39%


2 SIRING BETIK 18.485 59 36 61%
3 SANGGI 20.402 65 20 31%
4 SUDIMORO 22.160 71 20 28%
5 SUKARAJA 13.844 44 11 25%
6 KOTAAGUNG 44.049 141 66 47%
7 WAYNIPAH 17.511 56 6 11%
8 P.SIMPANG 20.390 65 35 53%
9 NEGARA BATIN 26.605 85 13 15%
10 PULAU PANGGUNG 36.993 119 24 20%
11 AIR NANINGAN 32.926 106 34 32%
12 NGARIP 49.385 158 31 20%
13 TALANG PADANG 45.491 146 75 51%
14 MARGOYOSO 22.108 71 6 8%
15 SUMBEREJO 11.925 38 5 13%
16 GISTING 41.293 133 45 34%
17 KEDALOMAN 18.550 60 29 49%
18 RANTAU TIJANG 36.971 119 58 49%
19 SUMANDA 17.759 57 12 21%
20 BULOK SUKAMARA 22.151 71 18 25%
21 PUTIHDOH 24.396 78 13 17%
22 KLUMBAYAN 10.968 35 17 48%
23 KLUMBYAN BARAT 17.249 55 8 14%
24 ANTAR BRAK 18.057 58 16 28%
25 RS KOTAAGUNG     5  
26 RS PANTI SECANTI     2  
  JUMLAH 606.339 1.946 626 32%
PERSENTASE CAPAIAN (PENEMUAN & PENGOBATAN) TBC
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)
100%

90%
TARGET KASUS
80% 70%

70%

61%
60%
53%
51%
50% 49% 49% 48%
47%

40%
39%
34%
32% 32% 31%
30% 28% 28%
25% 25%
21% 20% 20%
20% 17% 15%
14% 13%
11%
10% 8%

0%
I P
TI
K NG G NG AN N G O NG N
TE
N
GG
O K A
AJ
A A G
RI OH TI
N AT EJ
O AH OS
O
PA AN JA YA UN OB TI GA OR RA AR ND UN A D R IP
BE D I OM A G S S N A N M B M R A G G H BA A ER N Y
M PA T
AL
B AA
O GI
I P SA DI AR KA
A
UM NG N TI B B AY GO
NG P.
SI U M ON AN BU UK PU RA N M
RI G A D U T N A SU T U S S PA A A U W AR
I N NT KE KL KO W R K AN
S G BY S M
S
ALA
RA AI OK
L AU NE M
T L U
BU PU KL
TREN CAPAIAN PENEMUAN DAN PENGOBATAN KASUS TBC
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS
50.0% TAHUN 2017 s.d TAHUN 2022

45.0%
43.3% 43.0%
40.0%

35.0%

32.0%
30.0% 30.5%

26.9%
25.0%

20.0%

15.0%

10.0%

7.0%
5.0%

0.0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022 (JANUARI-MARET)
TARGET CAPAIAN KASUS TBC PADA ANAK
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

TB ANAK

No Puskesmas 2021 2021 2021

Target TB anak Capaian %

1 WONOSOBO 22 1 4%
2 SIRING BETIK 20 0 0%
3 SANGGI 18 0 0%
4 SUDIMORO 17 1 6%
5 SUKARAJA 27 0 0%
6 KOTAAGUNG 8 4 47%
7 WAYNIPAH 21 0 0%
8 P.SIMPANG 18 14 76%
9 NEGARA BATIN 14 0 0%
10 PULAU PANGGUNG 10 0 0%
11 AIR NANINGAN 11 4 35%
12 NGARIP 8 4 53%
13 TALANG PADANG 8 9 109%
14 MARGOYOSO 17 0 0%
15 SUMBEREJO 31 0 0%
16 GISTING 9 6 66%
17 KEDALOMAN 20 0 0%
18 RANTAU TIJANG 10 0 0%
19 SUMANDA 21 1 5%
20 BULOK SUKAMARA 17 0 0%
21 PUTIHDOH 15 0 0%
22 KLUMBAYAN 34 4 12%
23 KLUMBYAN BARAT 22 2 9%
24 ANTAR BRAK 21 3 14%
25 RS KOTAAGUNG   0  
26 RS PANTI SECANTI   0  
  JUMLAH 422 53 13%
PERSENTASE CAPAIAN KASUS TBC PADA ANAK
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

120%

109%

100%

80% 76%

66%

60%
53%
47%

40%
35%

20%
14% 13%
12%
9%
6% 5% 4%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0%
P I
NG NG IN
G
RI NG AN AK EN AN AT RO DA BO TI
K
GG JA AH TI
N NG SO EJ
O AN G A H
DA PA T A GU NG BR AT
AY AR O AN SO E N R A IP A GU YO R M IJAN AR HDO
S G I M B N B E O M I
PA IM GI N AA
P B B I O SA A
AY NG GO B AL
T
G .S T AN TAR BU UM AN UD SUM ON ING SUK RA A R M D AU
UKA PUT
P N A S W A P A U
N KO R AN K KL BY
W
SI
R
EG M S KE NT S
ALA AI M N LAU A OK
T U R L
KL PU BU
PERSENTASE CAPAIAN PASIEN TBC MENGETAHUI STATUS HIV
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)
TARGET STATUS
HIV 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
95% 95% 95% 94% 94% 92% 91%
90% 88% 88% 88%
85% 83%
80% 76% 76%

70% 69% 68%

60%

50%
50%

40%

30%

20%

10%

0%
A G
RI
P O O AN G A O GI O IK N
TI
N G N G T H A N G K G AH
R AJ AN A OS R EJ M JAN AR OB NG OR ET YA A AN TE UN RA DO ND GA TIN RA UN IP
P G Y I S B A D A G A H A N S B G N
KA M N GO BE AL
O T
KA
M
NO SA DI
M B B
PA
P
NG
B
UT
I
UM
I
GI AR AA AY
SU P.
SI M U O NG M R A BU N AN
AR
SU
D A SU W SU R I U A G A PA A P S N T OT W
M KE NT SI KL G
LA
N K
AU B Y R A N K
R A OK
NE A L M AI
L T U
BU PU KL
PERSENTASE CAPAIAN SUCCES RATE (KEBERHASILAN PENGEBOATAN)
TBC
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

100% 100% 100% 100%


100%

97% 97%

95% 95%
95% 94%
93% 93% 93%
93%
92% 92%
91% TARGET 90%

90% 89% 89%


88% 88% 88% 88% 88%
87%

85% 84%

80%

75%
H N
RI
P N G AN O
TI
N K H T N G G O GI G
EJ
O G O A G
TI
K A A
IPA GA A YA UN M OR A RA DO RA TE UN AN OS NG AN R TIN OB R AJ JAN E AR ND
N N A G B H A A G D Y P S S I B A
AY
I NG B AA AL
O
DI
M B I B UP NG PA GO SA M BE GI NO
A T M
AN M R A AR UT N B SI M UK U NG KA SU
M
W N U T D SU T P A A G R P. O S A I U
R KL KO KE GA AN BY KA U
P
AN M
A SU W N T
SI
R S
AI NE A L
RA
K
UM L TA LO
KL PU BU
PERSENTASE PASIEN TBC MENINGGAL DUNIA
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

  Meninggal

No Puskesmas 2020 2020 2020

Kasus Meninggal %

1 WONOSOBO 25 3 12%
2 SIRING BETIK 48 3 6%
3 SANGGI 34 3 9%
4 SUDIMORO 61 2 3%
5 SUKARAJA 25 2 8%
6 KOTAAGUNG 108 0 0%
7 WAYNIPAH 7 0 0%
8 P.SIMPANG 56 6 11%
9 NEGARA BATIN 20 1 5%
10 PULAU PANGGUNG 54 4 7%
11 AIR NANINGAN 28 0 0%
12 NGARIP 46 0 0%
13 TALANG PADANG 63 4 6%
14 MARGOYOSO 12 1 8%
15 SUMBEREJO 9 1 11%
16 GISTING 43 3 7%
17 KEDALOMAN 33 0 0%
18 RANTAU TIJANG 49 6 12%
19 SUMANDA 19 2 11%
20 BULOK SUKAMARA 30 2 7%
21 PUTIHDOH 15 0 0%
22 KLUMBAYAN 13 1 8%
23 KLUMBYAN BARAT 15 1 7%
24 ANTAR BRAK 18 1 6%
25 RS KOTAAGUNG 11 1 9%
26 RS PANTI SECANTI 1    
  JUMLAH 839 47 6%
PERSENTASE PASIEN TBC MENINGGAL DUNIA
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

30%

25%

20%

15%

12% 12%
11% 11%
11%
10% 9% 8% 8% 8% 8%
7% 7% 7% 6% 6%
6% 6%
5%
5%
3%

0% 0% 0% 0% 0% 0%
0%
NG O JO G A GI O A AN NG G RA AT NG TI
K AK TI
N RO NG H AN RI
P
AN OH N
JIA OB
RE AN ND
NG OS R AJ Y U TIN A R A E R A O U IPA G A M D TE
S P Y A
T O BE
A
SA GO KA BA G
GI
S
AM BA D B B B
DI
M G N
NI
N
NG O TI
H
UP
U ON M .SI
M
UM R U M ANG K N PA
ING AR
R A
U TAA AY A AL U B
A P S S U SU A G T S W N D P
T
N-5% W SU M
A
KL U
P
K BY AN SI
R
AN EG
A
KO IR KE KA
A LA O M L N A
R
PU
L U TA
BU KL
TREN ANGKA NOTIFIKASI SEMUA KASUS TBC DIOBATI PER 100.000 PENDUDUK (CNR)
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)

200

180

160

144
140 138
126
120
110
100 103

80

60

40

20

0
2017 2018 2019 2020 2021
CAKUPAN UTILISASI PEMERIKSAAN TCM
(DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021)
Jumlah Pemeriksaan

MTB detect, Positivitas


MTB detect, MTB detect, Positivitas Error Rate Test Gagal
No Fasyankes MTB NOT Rif Res MTB Pos
Rif Res NOT Rif Res Invalid Error No result Total RR (%) (%) (%)
detect indeterminat (%)
detect detect
e

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Puskesmas 32 12 0 0 1 6 1 52 23,08 0,00 11,54 15,38
Antar Brak

2 Puskesmas 169 29 0 0 2 2 0 202 14,36 0,00 0,99 1,98


Gisting

3 Puskesmas 197 21 0 0 0 0 0 218 9,63 0,00 0,00 0,00


Ngarip

4 Puskesmas 285 56 0 0 0 0 0 341 16,42 0,00 0,00 0,00


Siring Betik

5 Puskesmas 495 110 4 8 1 3 0 621 19,65 3,28 0,48 0,64


Talang
Padang Kab.
Tanggamus

6 RS Umum 234 85 0 3 4 10 6 342 25,73 0,00 2,92 5,85


Daerah
Batin
Mangunang
MANAJEMEN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
HIPERTENSI DAN KESWA
HIPERTENSI

90-95 % 5-10 %
HT esensial HT Sekunder
Sebab tdk diketahui Peny. lain

• Kurang aktivitas fisik PENGOBATAN SEGERA


• Merokok
• Berat badan berlebih
• Diet tinggi lemak
• Konsumsi alkohol
• Stress
MANAJEMEN

Perencanaan dan Penganggaran

Pelaksanaan Program

Pengorganisasian

Monitoring Evaluasi
PELAKSANAAN PROGRAM

MASYARAKAT

Deteksi dini dan monitoring FR PTM dan HT melalui


POSBINDU PTM

SDM SASARAN BIAYA

Kader Dana sehat


Penduduk usia (masy)
Pekerja sosial 15 tahun ke atas:
Aktivis Bantuan
Sehat, berisiko operasional Kes.
masyarakat dan penyandang
Pegawai PTM CSR
(Tempat kerja) Dana Desa, dll
KBIH
DIMANA
? Kegiatan ? Selanjutnya ?

Deteksi dini dan Konseling / edukasi kesehatan


melalui pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi
Pemantauan FR.
PTM rutin

Pencatatan dan Pelaporan


Rumah Tangga secara rutin dan periodik

Deteksi Dini Faktor Risiko • Riwayat penyakit keluarga


PTM: Merokok • TB, BB (IMT)
• Makan buah sayur • Lingkar Perut
Sekolah • Aktivitas Fisik • TD Tidak
• Alkohol • GD Berisiko

Konseling :
Tempat Kerja
Monitoring : • Stop merokok
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stress Berisiko
• Hiperglikemi • Self Care
KBIH • Hiperkolesterol • CERDIK
• PATUH
Rujuk ke FKTP
PO Bus /Terminal

Penyuluha Olah raga /


n Aktivitas fisik
Simulasi /
Tempat Umum / Mall /KIE Demo
FKTP

Promotif Melaksanakan penyuluhan/ KIE

◘ Deteksi Dini Faktor Risiko PTM


Preventif ◘ Surveilans HT
◘ Kemitraan

Kuratif ◘ Penemuan dan Tatalaksana Kasus HT


& ◘ Rujukan
Rehabili
tatif
PROMOSI
KESEHATAN

Orang atau kelompok masyarakat yang masih sehat


atau memiliki faktor risiko PTM 12
PREVE
NTIF
Rujukan dari
Posbindu
PTM/UKBM

Program
FKTP lainnya Indonesia
Sehat
dengan PK

DETEKSI
DINI FR
PERKESMAS SPM
(PHN) dan Kab/Kota
Pengukuran
TD

PROLANIS PANDU
(BPJS) PTM

UKS (CERDIK)
PIS PK
INDIKATOR DO
INDIKATOR

A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: Penderita hipertensi yang berobat sesuai aturan: (ART > 15
1 Keluarga mengikuti KB tahun )
1. Ya didiagnosis menderita
a. Pernah 2. Tidak hipertensi :
b. Meminum obat hipertensi secara
2 Ibu bersalin di faskes 1. Ya 2. Tidak
teratur:
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Hasil pengukuran tekanan darah : Normal dan tekanan darah
tinggi
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular: Jika (a) jawabannya “ya” maka tidak perlu
dilakukan pengukuran tekanan darah
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Jika (a) jawabannya “tidak” maka dilakukan
7 Penderita hipertensi berobat teratur pengukuran tekanan darah
8 Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan normal 
C Perilaku dan kesehatan lingkungan: N
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran
darah tinggi  T
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

14
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah
7 hipertensi berobat
tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan
teratur
petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
8 gangguan jiwa
menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang


sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau
Tidak ada anggota
9 produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika
keluarga yang
anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti
merokok
dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau.

15
PERNYATAAN STANDAR
Setiap penderita hipertensi usia 15 tahun ke Pelayanan hipertensi sesuai standar meliputi:
atas mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai  Pemeriksaan dan monitoring tekanan darah
standar.
Edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet
seimbang, istirahat yang cukup, aktivitas fisik,
dan kelola stress)
Pemerintah Kab/Kota mempunyai kewajiban  Pengelolaan farmakologis
untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita hipertensi
sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya
Pelayanan kesehatan berstandar ini
dilakukan untuk mempertahankan
tekanan darah pada <140/90 mmHg
dan untuk mencegah terjadinya
komplikasi jantung, stroke, diabetes
melitus dan penyakit ginjal kronis.
Prevalensi kasus hipertensi di Kab/Kota “Tanggamus” adalah 26,4% berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar, dan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kab/Kota
“Tanggamus” pada tahun 2022 adalah 455.592 orang.
Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun ke atas di Kab/Kota
“Tanggamus” tahun 2022
adalah (26,4 x 455.592 juta)/100= 120.276 penderita hipertensi.
Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 120.276. Jadi % penderita hipertensi
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar adalah: = (120.276/120.276) x 100 % = 100 %
DATA ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI TAHUN 2021
PENDUDUK USIA >15 TAHUN
Prevalensi JUMLAH ESTIMASI PENDERITA
No Kecamatan Puskesmas
Hipertensi HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN
L P L+P L P L+P
1 Wonosobo Wonosobo 6.714 6.199 12.913 26,4% 1.771 1.636 3.407
    Siring Betik 7.410 6.903 14.313 26,4% 1.958 1.823 3.781
2 Bandar Negeri Semuong Sanggi 8.537 7.404 15.941 26,4% 2.254 1.955 4.209
3 Semaka Sudimoro 9.077 8.381 17.458 26,4% 2.396 2.213 4.609
    Sukaraja 5.667 5.238 10.905 26,4% 1.495 1.383 2.878
4 Kota Agung Kota Agung 16.588 15.909 32.497 26,4% 4.378 4.200 8.578
5 Pematang Sawa Way Nipah 7.172 5.801 12.973 26,4% 1.895 1.532 3.427
6 Kota Agung Timur Pasar Simpang 7.780 7.361 15.141 26,4% 2.054 1.944 3.998
7 Kota Agung Barat Negara Batin 10.381 8.842 19.223 26,4% 2.741 2.333 5.074
8 Pulau Panggung Pulau Panggung 14.287 13.510 27.797 26,4% 3.773 3.566 7.339
9 Air Naningan Air Naningan 13.401 11.656 25.057 26,4% 3.537 3.077 6.614
10 Ulu Belu Ngarip 20.159 17.190 37.349 26,4% 5.323 4.538 9.861
11 Talang Padang Talang Padang 17.133 16.851 33.984 26,4% 4.523 4.450 8.973
12 Sumber Rejo Margoyoso 9.238 8.314 17.552 26,4% 2.440 2.193 4.633
    Sumberrejo 4.638 4.828 9.466 26,4% 1.224 1.274 2.498
13 Gisting Gisting 16.155 15.445 31.600 26,4% 4.266 4.076 8.342
14 Gunung Alip Kedaloman 7.175 6.519 13.694 26,4% 1.895 1.721 3.616
15 Pugung Rantau Tijang 14.121 13.146 27.267 26,4% 3.729 3.470 7.199
    Sumanda 6.756 6.341 13.097 26,4% 1.782 1.674 3.456
16 Bulok Bulo Sukamara 8.431 7.675 16.106 26,4% 2.226 2.026 4.252
17 Cukuh Balak Putih Doh 9.819 8.199 18.018 26,4% 2.593 2.166 4.759
18 Klumbayan Klumbayan 4.308 3.640 7.948 26,4% 1.136 961 2.097
19 Klumbayan Barat Klumbayan Barat 6.348 5.633 11.981 26,4% 1.676 1.487 3.163
20 Limau Antar Brak 7.120 6.192 13.312 26,4% 1.877 1.636 3.513
Jumlah Kabupaten 238.415 217.177 455.592 26,4% 62.942 57.334 120.276
Capaian SPM Hipertensi Tahun 2021
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI BERUSIA ≥
15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO PUSKESMAS
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Wonosobo 1.772 1.637 3.409 252 14,2 624 38,1 876 25,7
2 Siring Betik 1.958 1.823 3.781 484 24,7 432 23,7 916 24,2
3 Sanggi 2.254 1.955 4.209 568 25,2 612 31,3 1.180 28,0
4 Sudimoro 2.396 2.213 4.609 390 16,3 1.062 48,0 1.452 31,5
5 Sukaraja 1.495 1.383 2.878 501 33,5 668 48,3 1.169 40,6
6 Kota Agung 4.378 4.200 8.578 1.002 22,9 1.359 32,4 2.361 27,5
7 Way Nipah 1.895 1.532 3.427 668 35,3 752 49,1 1.420 41,4
8 Pasar Simpang 2.054 1.944 3.998 522 25,4 730 37,6 1.252 31,3
9 Negara Batin 2.741 2.333 5.074 288 10,5 492 21,1 780 15,4
10 Pulau Panggung 3.773 3.566 7.339 1.685 44,7 2.288 64,2 3.973 54,1
11 Air Naningan 3.537 3.077 6.614 719 20,3 1.468 47,7 2.187 33,1
12 Ngarip 5.323 4.538 9.861 1.373 25,8 3.052 67,3 4.425 44,9
13 Talang Padang 4.523 4.450 8.973 877 19,4 1.842 41,4 2.719 30,3
14 Margoyoso 2.440 2.193 4.633 892 36,6 990 45,1 1.882 40,6
15 Sumberrejo 1.224 1.274 2.498 266 21,7 535 42,0 801 32,1
16 Gisting 4.266 4.076 8.342 238 5,6 951 23,3 1.189 14,3
17 Kedaloman 1.895 1.721 3.616 433 22,8 777 45,1 1.210 33,5
18 Rantau Tijang 3.729 3.470 7.199 2.077 55,7 3.018 87,0 5.095 70,8
19 Sumanda 1.782 1.674 3.456 308 17,3 348 20,8 656 19,0
20 Bulo Sukamara 2.226 2.026 4.252 280 12,6 1.990 98,2 2.270 53,4
21 Putih Doh 2.593 2.166 4.759 176 6,8 814 37,6 990 20,8
22 Klumbayan 1.136 961 2.097 251 22,1 289 30,1 540 25,8
23 Klumbayan Barat 1.676 1.487 3.163 730 43,6 846 56,9 1.576 49,8
24 Antar Brak 1.877 1.636 3.513 678 36,1 608 37,2 1.286 36,6
JUMLAH (KAB/KOTA)
62.943 57.335 120.278 15.658 24,9 26.547 46,3 42.205 35,1
 
Capaian SPM Hipertensi Tahun 2021
80.0
70.8
70.0

60.0 54.1 53.4


49.8
50.0 44.9
41.4 40.6 40.6
40.0 36.6 35.1
33.5 33.1 32.1 31.5 31.3 30.3
28.0 27.5
30.0 25.8 25.7 24.2
20.8
19.0
20.0 15.4 14.3

10.0

0.0
ng g
ar
a at ri
p h
os
o
aj
a k n an n jo or
o g g g i g an bo tik h a in g
ja un ar pa ra te ga re an an ng un y so Be Do nd at in
Ti
g m B Ng
a
Ni
go
y
ka
r B a o m i n r m p d
Sa
g ba o h a B ist
an
g a n r up da
l
an be ud
i
Si
m Pa A
on ng ti m ra G
au uk ya ay ar Su ta ab m g ot
a
lu
m
ri Pu Su
t P S a W M An K K
e r N u S r n W i ga
n u o b Ai
S sa la K K S e
Ra la
Bu
l m Pa Ta
N
Pu lu
K
LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN
Kategori Tahapan tatalaksana
Pre-hipertensi TDS 120-139 - Pemeriksaan dan
dan/ atau monitoring tekanan darah
TDD 80-89 Edukasi
Penderita hipertensi yang Hipertensi tingkat 1 TDS 140-159 Perubahan gaya hidup
mendapat tatalaksana dan/ atau Bila selama satu (1) bulan
sesuai standar bila TDD 90-99 tidak tercapai tekanan darah
ditangani sesuai kriteria normal, maka terapi obat
sebagai berikut: diberikan.

Hipertensi tingkat 2 TDS ≥ Pemeriksaan dan


160 monitoring tekanan darah
dan/ Edukasi
atau Perubahan gaya hidup
TDD ≥ Pengelolaan farmakologis
100
ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

PUSKESMAS
 Setiap penduduk usia 15 tahun ke atas harus mengetahui tekanan darahnya.
 Pengukuran tekanan darah dicatat dalam register kunjungan di Puskesmas/FKTP berdasarkan nama, alamat domisili dan
Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Setiap penderita hipertensi memiliki buku pemantauan status kesehatan sehingga dapat dinilai kepatuhan terhadap
pengobatan (kohort hipertensi).
Penderita kunjungan baru dan kunjungan ulang dicatat dan direkapitulasi oleh Puskesmas dan merupakan capaian hasil
kegiatan.
Penemuan penderita diperoleh dari data lainnya, yaitu: data kunjungan rumah (PIS-PK), data Posbindu PTM, data deteksi
dini pada kegiatan GERMAS, data CERDIK disekolah (UKS), serta data dari p-care BPJS. Untuk penduduk pendatang yang
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan dan didiagnosis sebagai hipertensi maka di berikan tatalaksana sesuai
standar, tetapi yang bersangkutan tidak dicatat dan tidak dilaporkan sebagai hasil capaian FKTP/ Puskesmas tersebut.
Penderita hipertensi tersebut harus melapor dan melanjutkan pengobatan di FKTP/ Puskesmas tempat domisili dengan
membawa buku kohort.
Catatan dan laporan disampaikan oleh setiap Puskesmas/FKTP kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap
bulan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Menetapkan sasaran layanan hipertensi, yaitu penduduk usia 15 tahun ke atas yang bersumber dari data Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan.

Melakukan perhitungan estimasi target capaian layanan SPM (penderita hipertensi yang harus mendapatkan
penatalaksanaan sesuai standar) dengan menggunakan prevalensi hipertensi per kab/kota dari data Riskesdas
terbaru.
Melakukan identifikasi jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas per kecamatan selanjutnya menghitung proporsi
sasaran per kecamatan.
 Melakukan estimasi target per kecamatan berdasarkan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas.
 Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada Puskesmas/FKTP terkait sasaran, target dan penatalaksanaan
penderita hipertensi sesuai standar termasuk pencatatan dan pelaporan.
Melakukan analisis data cakupan dari masing-masing puskesmas/FKTP serta mengidentifikasi permasalahan yang
ditemukan.
Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada Rumah Sakit yang terdapat di wilayah kerjanya untuk bekerjasama dan
mendukung pencapaian target layanan SPM, khususnya dalam penemuan kasus, penatalaksanaan kasus dan
sharing data/laporan.
 Menyampaikan hasil capaian kepada pimpinan (Kepala Dinas Kesehatan) dan menyiapkan bahan berupa laporan
dan hasil kajian serta rekomendasi capaian layanan SPM untuk disampaikan kepada Kepala Daerah.
 Menyampaikan laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi setiap bulan.
SPM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI
Monitoring dan Evaluasi

1. Laporan Surveilans Web PTM berbasis FKTP


2. Laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) melalui Sistem Informasi Puskesmas
(SIP)
3. Laporan Dinkes Kab/Kota tentang (SPM)
4.Laporan Dinas Kesehatan Provinsi
5.Sistem Informasi P-Care JKN

Sumberdaya Manusia
1.Dokter / DLP
2.Bidan
3.Perawat
4.Apoteker
5. Pengelol
a
Program
PTM
6. Sarjana Kesehatan Masyarakat terlatih surveilans
7.Ahli Gizi
DINAS
KESEHATAN

Melaksanakan kebijakan &


peraturan
Advokasi dan sosialisasi SDK
LS/LP Dana:
Sosialisasi LOGISTIK
NSPK Posbindu Kit APBN APBD DAK,
Deteksi dini HT Media KIE (DAU, BOK, Dana
Surveilans Obat dan alkes
Promosi: KIE (metode morbiditas
dan konsumsi)
Kemitraan
Fasilitasi UKBM
Bintek
Monev
MONITORING EVALUASI

Menilai keberhasilan penemuan dan tatalaksana HT

Dinkes Kab/Kota:
• SDK utk PTM
• Alkes
• Obat anti HT
• PANDU PTM
• Media Penyuluhan/KIE
• Pengendalian FR PTM: konseling +/-
• Posbindu PTM
• Dana (BOK, Kapitasi dll)
PROGRAM KESEHATAN JIWA
05/27/2022 77
(UU NO 18 TH 2014 TENTANG KESWA) • Mempertahankan & Meningkatkan derajat keswamas secara optimal.
PROMOTI • Menghilangkan stigma pelanggaran HAM ODGJ.
F • Meningkatkan pemahaman & penerimaan masyarakat terhadap Keswa.
RUANG LINGKUP KESWA

• Mencegah terjadinya masalah Keswa.


• Mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa.
PREVENT
IF • Kurangi faktor resiko.
• Cegah timbulnya dampak psikososial.

• Penyembuhan atau pemulihan.


• Pengurangan penderitaan
KURATIF • Pengendalian disabilitas
• Pengendalian gejala penyakit.

• Mencegah atau mengendalikan disabilitas.


REHABILI • Memulihkan fungsi sosial.
TATIF • Memulihkan fungsi okupasional.
• Memberdayakan kemampuan ODGJ untuk mandiri di Masyarakat
INDIKATOR PROGRAM KESWA
 1. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki minimal 20% Puskesmas yang
 menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa, dengan syarat:
 Adanya Nakes terlatih kesehatan jiwa, minimal 30 jam pelatihan.
 Melaksanakan Upaya promotif dan preventif terkait keswa
 Melaksanakan deteksi dini , penegakan diagnosis, penatalaksanaan awal, rujukan dan pengelolaan rujukan
balik kasus gangguan jiwa.
 2. Jumlah pelayanan kesehatan sebagai IPWL minimal 30% yang
 menyelenggarakan upaya pencegahan dan rehabiltasi medis pada
 penyalahgunaan NAPZA
 3. Jumlah Provinsi yang minimal 30% sekolah SMA dan yang sederajat

 menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan


 jiwa dan NAPZA
SASARAN KEGIATAN P2MKJN
• Dilaksanakan  Keluarga, Lembaga (Pendidikan, keagamaan,
Orang Sehat (lifecycle) pemasyarakatan, tempat kerja fasyankes & media massa).
• Kegiatan  KIE Keswa dan NAPZA, Pola asuh, Keterampilan Hidup.
Orang Sehat Populasi • Dilaksanakan  Keluarga, Lembaga (Pendidikan, keagamaan,
Berisiko & Khusus: pemasyarakatan, tempat kerja, masyarakat fasyankes & media massa).
Korban Bencana, Tindak
Kekerasan, Korban Konflik • Kegiatan  Deteksi Dini / Screning, Konseling, Dukungan Sosial &
& Pekerja Migran. Keswa, KIE
• Dilaksanakan Keswa & NAPZA.
Fasyankes FKTP & FKTRL, Masyarakat & Fasilitas
ODMK 10 – 20 %, ODGJ BERAT Pelayanan di Luar Sektor Kesehatan & Fasilitas Pelayanan berbasis
1 – 3 %, PENYALAHGUNAAN
NAPZA. Masyarakat.
• Kegiatan  Deteksi Dini

• Dilaksanakan  Fasyankes FKTP & FKTRL, Masyarakat & Fasilitas


ODGJ, KORBAN Pelayanan di Luar Sektor Kesehatan & Fasilitas Pelayanan Berbasis
PENYALAHGUNAAN
NAPZA.
Masyarakat.
• Kegiatan  Rehabilitasi Psikososial & IPWL
Upaya Promotif - Preventif Kesehatan Jiwa Lansia
• Pendekatan Siklus Kehidupan (Continuum of
Care) dan Kelompok Risiko (Population at Risk) Pelayanan bagi anak
• Terintegrasi pada semua tingkat layanan SMP/A & remaja • Deteksi dini keswa
lansia
kesehatan dan kegiatan LP/LS • (demensia/ depresi,
dll)
Pelayanan bagi
u pan • Keswa Renaja
d anak SD
kehi • Konseling: Adiksi
t ama Pelayanan bagi HV/AIDS
pe r • Life skill remaja
ri
0 ha balita • Mindfulness
100
Pelayanan bagi
Persalinan, nifas Deteksi Dini keswa anak
bayi usia sekolah
& neonatal
Pemeriksaan
• Pemantauan
Kehamilan perkembangan
Pelayanan • Deteksi Dini Keswa Anak
PUS & WUS • Pola asuh dan tumbuh
kembang anak
• Deteksi dini pd gg
• Deteksi dini Keswa Bulin, perkembangan anak
• Deteksi Dini Keswa Ibu Bufas dan Buteki
Hamil •
• Konseling Pranikah • Stimulasi Janin dalam
Kandungan
KELOMPOK PASIEN BERISIKO TINGGI
 Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada
seluruh pasien, maka perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa kelompok pasien
yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada hubungannya dengan masalah kejiwaan
(keluhan fisik timbul/memberat jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem (trauma psikologis, stress yang
berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
orang yang mempunyai orang yang mengalami
masalah fisik, mental, ODMK ODGJ gangguan dalam pikiran,
sosial, pertumbuhan perilaku, dan perasaan yang
dan perkembangan, termanifestasi dalam bentuk
dan/atau kualitas hidup sekumpulan gejala dan/atau
sehingga memiliki perubahan perilaku yang
risiko mengalami bermakna, serta dapat
gangguan jiwa menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.

promotif promotif
preventif preventif
KURATIF
REHABILITATIF
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
1. Mengikuti Program Keluarga Berencana
2. Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4. Bayi Mendapat ASI
5. Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan Standar
7. Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan Teratur
8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Terlantar
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
10. Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
12. Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
RUMUS PERHITUNGAN KINERJA

Persentase ODGJ berat yang mendapatkan Pelayanan kesehatan jiwa sesuai


standar:

Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota


yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
------------------------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama + ODGJ tahun sebelumnya
Capaian SPM Pelayanan Kesehatan ODGJ
PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT
NO PUSKESMAS
SASARAN ODGJ BERAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

      JUMLAH %
1 3 4 5 6
1 Wonosobo 28 35 125,0
2 Siring Betik 31 45 145,2
3 Sanggi 35 46 131,4
4 Sudimoro 38 12 31,6
5 Sukaraja 23 23 100,0
6 Kota Agung 76 24 31,6
7 Way Nipah 30 13 43,3
8 Pasar Simpang 35 19 54,3
9 Negara Batin 46 12 26,1
10 Pulau Panggung 64 34 53,1
11 Air Naningan 57 22 38,6
12 Ngarip 85 11 12,9
13 Talang Padang 78 23 29,5
14 Margoyoso 38 25 65,8
15 Sumberrejo 20 13 65,0
16 Gisting 71 34 47,9
17 Kedaloman 31 13 41,9
18 Rantau Tijang 64 25 39,1
19 Sumanda 30 3 10,0
20 Bulo Sukamara 37 27 73,0
21 Putih Doh 41 2 4,9
22 Klumbayan 19 35 184,2
23 Klumbayan Barat 29 17 58,6
24 Antar Brak 31 23 74,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.037 536 51,7
Capaian SPM Pelayanan Kesehatan ODGJ
100 100 100 100 100
100

90

80 74 73

70 66 65
59
60 54 53
48 47
50
43 42
39 39
40
32 32
29
30 26

20
13
10
10 5

0
PERMASALAHAN/ KONDISI SAAT INI

 1. PROGRAM KESWA MASIH BELUM MENJADI PRIORITAS


 2. REGULASI / PERDA GUBERNUR TERKAIT KESWA BELUM ADA
 3. REGULASI BUPATI TERKAIT KESWA BELUM DIKETAHUI
 4. DATA TERKAIT KESWA YANG SULIT DIDAPAT.
 5. REGULASI/ PERDA TERKAIT PROGRAM BEBAS PASUNG
 BELUM ADA
 6. KEBIJAKAN/ PERENCANAAN PROGRAM DI TINGKAT DINKES KABUPATEN KOTA
 TENTANG PROGRAM BEBAS PASUNG BELUM ADA
 7. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ATAU PANDUAN TENTANG
 PROGRAM BEBAS PASUNG BELUM ADA
 8. KERJA SAMA LS / LP DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESWA
 DI PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA BELUM OPTIMAL
 9. SDM YANG TERLATIH PENANGGULANGAN GANGGUAN JIWA MASIH
 SEDIKIT.
 10. ANGGARAN/ PEMBIAYAAN PROGRAM KESWA SANGAT MINIM
 11.BELUM ADA RSJ DISETIAP KABKOTA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai