Anda di halaman 1dari 37

STRATEGI NASIONAL

PROGRAM IMUNISASI DALAM


PENCAPAIAN ELIMINASI
CAMPAK DAN RUBELA
SEKSI SURVEILAN DAN IMUNISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMBAS
SITUASI CAKUPAN
1
IMUNISASI
CAPAIAN IMUNISASI RUTIN
TREN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA TAHUN 2011-2020
120

100 97.4
93.9 93.3 96 96.4
89.7 89.6 89.8 91.7 90.4
86.9
80
75
64.5
60 60
54.8 55.4

40

20 21.8 22.2

0
th 2011 th 2012 th 2013 th 2014 th 2015 th 2016 th 2017 th 2018 th 2019 th 2020 th 2021

MR Rutin MR 2 Lanjutan
86.5
80.0
95.6
77.6
83.1
2020
75.1
70.3
83.3
92.7
93.1
99.4
98.2
98.1
99.3
84.7
88.2
91.5
101.2
81.4
88.6
76.5
65.1
106.0
95.0
86.0
82.5

th 2020
96.2
119.9
90.6
88.6
99.7
100.8
84.2
92.9
Th 2021

89.4
75.6
86.8
103.8
83.1
77.6
97.0
96.5
89.8
89.9
96.6
73.0
92.7
86.9
105.1
94.7
CAPAIAN IMUNISASI MR TAHUN 2019 DAN

100.9
72.2
87.6
96.0
115.9
92.3
CAKUPAN KAMPANYE IMUNISASI MRS/D 31 DESEMBER 2018

120.00

100.00

80.00
117.67
109.61
109.45
106.28
106.16
105.62
104.17
103.53
103.15
102.48
102.41
102.34
102.07
101.44
101.32

100.39
99.23
98.95
98.44

97.93
97.97

96.34
96.30
96.19
95.59

95.14
95.25

95.06
95.01
60.00

40.00

20.00

-
h g u k B u k u s i g d s g h 4 g n ri g a s ai u a u at r s
uba a lin a ra a ru an Ba r aju mb mba ba w ban a ja eba r a n alo ng ra n ina Su kun kur rig a Sa t a ka atig g ka g k imu mba
S G eg p g i m la a Se te S T ka P pa be p g g Se e l l n n
Se Sa ba ma a u T Sa
S em a jin Se Te Ke S e n e im m P im tan jan T
S S ai S T S Se a Se S P la k ab
e e
g M K
n Se
Su
IMUNISASI RUTIN
Situasi Pandemi menurunkan Cakupan Imunisasi

• Ketakutan orang tua tertular COVID-19 di puskesmas, posyandu atau fasyan


kes lainnya
• Tutupnya layanan imunisasi akibat pembatasan sosial berskala besar atau
p enularan COVID-19 di fasyankes tersebut
• Kekhawatiran tenaga kesehatan terpapar COVID-19 saat pelayanan imunisa
si akibat kekurangan Alat Pelindung Diri pada awal pandemi

• “Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi di Masa Pandemi” yang mencakup str


ategi dan kegiatan yang direkomendasikan untuk meningkatkan cakupan
im unisasi rutin di masa pandemi (mengatur alur, jumlah sasaran per hari dan
protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19 di
layanan imu nisasi, keamanan imunisasi ganda dan imunisasi kejar, pembaharuan
mikroplaning dan pembuatan janji temu)
Tahun Kegiatan Lokasi Umur Target Cakupan %
2000 Sub-nasional Sekolah di Jawa 6-12 thn 6.665.950 95
2003 Sub-nasional Sekolah di Sumatera 6-12 thn 1.030.445 95
2004 Sub-nasional Sekolah di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawe 6-12 thn 2.180.918 94
si Tengah
2005 Sub-nasional Pengungsian, di Aceh & Sumatera Utara 6 bl -14 thn 5.515.324 94
2006 Sub-nasional Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara 6 -59 bln 3.978.096 93

2006 Sub-nasional 8 provinsi di Sumatera & NTT 6 bl - 12 thn 3.161.323 96

IMUNISASI 2006
2007
Sub-nasional
Sub-nasional
Sekolah di Kalimantan
Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB
6 - 12 thn
6 bl -12thn
2.692.912
2.569.350
106
102
TAMBAHAN 2007 Sub-nasional 6 Provinsi di Jawa 6 - 59 bln 14.916.592 93
2008 Sub-nasional Pengungsi di Yogyakarta & Jawa Tengah (Ear 1-3th 11.203 84
thquake)
2009 Sub-nasional Follow up campaign di Aceh, Sumatera Utara, 9-59 bln 1.910.173 97
Maluku Utara
2010 Sub-nasional Follow up campaign di Sumbar, Riau, Jambi, 9-59 bln 3.619.024 92
Sumsel, Bengkulu, Babel, Kepri, Banten, Pap
ua Barat, Maluku & NTT
2011 Sub-nasional Follow up campaign di Kalimantan, Sulawesi, 9-59 bln 11.843.093 98
Jawa, Lampung, NTB dan Papua
2016 Sub-nasional Crash Program di 83 kabupaten/kota risiko tin 9-59 bln 4.222.172 85,9
ggi
2017 Sub-nasional Kampanye imunisasi tambahan Campak Rub 9 bln - <15 thn 34.964.384 100,98
ela di 6 provinsi di Pulau Jawa
2018 Sub-nasional Kampanye imunisasi tambahan Campak Rub 9 bln - <15 thn 34.964.384 73,35
ela di 28 provinsi di luar Pulau Jawa
ISU KUNCI DAN
TANTANGAN YANG
2
PERLU
DISELESAIKAN
ISU KUNCI DAN TANTANGAN
IMUNISASI
Cakupan imunisasi rutin Campak-Rubela 1 dan Campak-Rubela 2 yang belum mencapai
target minimal 95% dan merata di seluruh kabupaten/kota

Hasil kampanye imunisasi tambahan campak-rubela pada tahun 2017 dan 2018, masih
terdapat sejumlah 258 kabupaten/kota (50,19%) tidak mencapai target cakupan minimal 95%.

Keterlibatan swasta masih belum optimal dalam hal pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan
imunisasi

Belum optimalnya upaya melengkapi status imunisasi bayi dan baduta yang belum /tidak
lengkap status imunisasinya, termasuk skrining status imunisasi terhadap anak-anak yang
akan memasuki masa pra-sekolah atau sekolah.
imunisasi campak-rubela2 juga belum diperhitungkan pada analisa angka drop out.

Dampak pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan cakupan imunisasi rutin


terutama Campak-Rubela 1 dan Campak-Rubela 2 di semua level.
KOMUNIKASI

• Strategi komunikasi untuk menghadapi berbagai rumor dalam bentuk advokasi,


mobilisasi sosial dan demand generation masih belum memadai.
• Rendahnya keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mempromosi
kan imunisasi rutin, terutama imunisasi Campak-Rubela
• Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mau memeriksakan kasus suspek
campak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
• Belum optimalnya media komunikasi yang mengintegrasikan rendahnya
cakupan Campak-Rubela dengan kejadian kasus Campak-Rubela
KEMITRAAN/PARTNERSHIP

• Perlu adanya pemetaan peran dari masing-masing pemangku kepentingan


dan mitra pembangunan baik di tingkat nasional/regional/global.
• Belum optimalnya kemitraan dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang
bergerak di tingkat masyarakat untuk meningkatkan “demand” akan
imunisasi rutin, terutama Campak-Rubela
• Belum optimalnya kemitraan dengan layanan swasta dalam pelaksanaan
imunisasi rutin dan surveilans PD3I, terutama untuk Campak-Rubella/CRS
TUJUAN UTAMA
TUJUAN STRATEGIS
3
DAN PRINSIP
PANDUAN
Tujuan umum
Terhentinya transmisi virus campak-rubela setempat
(indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia
pada tahun 2023

Tujuan khusus
1. Terhentinya transmisi virus campak dan rubela
setempat di 28 provinsi tahap pertama pada tahun
2022 dan di 6 provinsi tahap kedua pada tahun
2023.
2. Mempertahankan status bebas transmisi virus
campak-rubela selama 3 tahun berturut-turut di setiap
provinsi.
TAHAPAN ELIMINASI

Terhentinya transmisi virus campak dan rubela


setempat di 28 provinsi tahap pertama pada tahun
2022 dan di 6 provinsi tahap kedua pada tahun 2023.

Status bebas transmisi virus campak-rubela


dipertahankan selama 3 tahun berturut-turut di
setiap provinsi

Verifikasi pencapaian eliminasi campak-rubela oleh


Regional Verification Committee (RVC) pada tahun
2026.
TUJUAN STRATEGIS
1. Mencapai dan mempertahankan cakupan imunisasi campak-rubela dosis 1 dan 2 minimal
95% di setiap kabupaten/kota melalui imunisasi rutin dan/atau imunisasi tambahan
2. Mencapai dan mempertahankan surveilans campak-rubela berbasis kasus individu (Case
Based Measles Surveillance/CBMS) serta surveilans CRS yang sensitif, tepat waktu dan
memenuhi indikator kinerja surveilans yang direkomendasikan.
3. Membangun dan mempertahankan jejaring laboratorium campak-rubela/CRS yang
terakreditasi untuk mendukung pemeriksaan spesimen seluruh provinsi di Indonesia.
4. Memastikan adanya sistem kesiapsiagaan dan respon cepat pada setiap kejadian luar
biasa (KLB) campak-rubela.
5. Memperkuat dukungan dan kerjasama dengan lintas program dan sektor untuk mencapai
strategi di atas yang meliputi,
– Tatalaksana program, perencanaan dan monitoring
– Advokasi, mobilisasi sosial dan komunikasi
– Mengidentifikasi dan memanfaatkan hubungan antar program yang saling
terintegrasi.
– Penelitian dan pengembangan.
PRINSIP PRINSIP PANDUAN

Komitmen dan kesinambungan.

Imunisasi Rutin dan Penguatan Sistem Kesehatan

Kesetaraan.

Penguatan Kemitraan
4 STRATEGI DAN KEGIATAN KUNCI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN
STRATEGIS
TUJUAN 1
Mencapai dan mempertahankan cakupan imunisasi campak-rubela dosis 1 dan 2
minimal 95% di setiap kabupaten/kota melalui imunisasi rutin dan/atau imunisasi tambahan.
STRATEGI DI TINGKAT NASIONAL
Membangun komitmen yang kuat untuk mencapai eliminasi campak-rubela/CRS.

Melanjutkan sosialisasi masif mengenai pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap

Mengoptimalkan sosialisasi dan implementasi upaya Defaulter Tracking dan Imunisasi Kejar

Mengoptimalkan upaya penapisan status imunisasi pada saat memasuki sekolah-sekolah formal dan
informal

Membuat mekanisme untuk memberikan imunisasi kepada populasi berisiko tinggi

Mendorong pengembangan vaksin MR agar tersedia dalam kemasan 5 dosis

Melaksanakan kegiatan imunisasi rutin maupun tambahan dengan menerapkan protokol kesehatan
STRATEGI TINGKAT PROVINSI DAN
KAB/KOTA
Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai eliminasi campak-
rubela masing-masing daerah

Melakukan upaya penguatan imunisasi rutin


• Melakukan penyusunan mikroplaning program imunisasi di setiap tingkatan
melibatkan LP/LS terkait
• Melakukan optimalisasi penjangkauan sasaran yang tidak/belum lengkap status
imunisasinya
• Meningkatkan kualitas data program imunisasi
• Memastikan pengelolaan rantai pasokan imunisasi yang efektif sesuai dengan
prosedur
• Memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan dalam
jumlah yang memadai
• Melakukan upaya penguatan surveilans KIPI
KEGIATAN IMUNISASI TAMBAHAN
Prinsip dalam menentukan luas daerah dan frekuensi imunisasi tambahan
Campak-Rubela :

1. KLB campak yang besar cenderung terjadi bila jumlah anak yang rentan mencapai
jumlah satu kohort kelahiran, oleh karena itu imunisasi tambahan harus dilaksana
kan sebelum jumlah anak rentan mendekati jumlah satu kohort kelahiran
2. Bila cakupan imunisasi campak-rubela rendah (<60%) untuk waktu yang lama,
dapat menyebabkan terjadinya fenomena paradoxal di masa yang akan datang
yaitu meningkatnya risiko infeksi rubela pada wanita usia subur yang tidak
diimunisasi akibat menurunnya kekebalan alami.
meningkatkan angka kejadian sindrom rubella kongenital (CRS).
KEGIATAN IMUNISASI
TAMBAHAN
Pertimbangan dalam merencanakan imunisasi tambahan :
1. Analisis kelompok usia rentan berdasarkan cakupan Imunisasi campak-rubela
2. Data dari survey cakupan untuk campak dosis 1 dan 2 rutin baik dari Demographic Health
Survey 2017 maupun Riskesdas 2018 menunjukkan cakupan yang lebih rendah dibanding
laporan administratif
3. Perkiraan cakupan sebenarnya dari kampanye fase 2 pada tahun 2018 begitu rendah
RENCANA PELAKSANAAN IMUNISASI TAMBAHAN
CAMPAK-RUBELA TAHUN 2022

Dilaksanakan dalam 2 fase :

Fase 1 : mulai bulan Maret dan April 2022


a. Sasaran usia 9 bulan - < 15 tahun untuk provinsi Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kep Riau
b. Sasaran usia 9 bulan – 12 tahun untuk seluruh provinsi di Pulau S
umatera (kecuali yang disebutkan di point a), di pulau Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

Fase 2 : mulai bulan Agustus tahun 2022


• Sasaran anak usia 9 – 59 bln untuk provinsi di Pulau Jawa

Kecuali provinsi Bali dan DIY


OUTBREAK RESPONSE
IMMUNIZATION
Dilakukan untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubela pada situasi KLB

ORI dilakukan segera, dengan target umur dan luas wilayahnya tergantung pada
hasil analisis epidemiologi KLB tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Memberikan suplemen vitamin A bersamaan dengan imunisasi campak-rubela pada


anak umur 6 bulan hingga 5 tahun

Penguatan Imunisasi rutin dan sistem kesehatan untuk mencegah terjadinya KLB
yang berulang.
MILESTONE DAN
5 PEMANTAUAN
PERKEMBANGAN
2020 2021 2022 2023 2024

Semua provinsi menca Semua provinsi menca Semua provinsi menca Semua provinsi menca Semua provinsi menca
pai dan pai dan pai dan pai dan pai dan
mempertahank an mempertahank an mempertahank an mempertahank an mempertahank an
cakupan imunisasi cakupan imunisasi cakupan imunisasi cakupan imunisasi cakupan imunisasi
rutin campak-rubela 1 rutin campak-rubela 1 rutin campak-rubela 1 rutin campak-rubela 1 rutin campak-rubela 1
dan 2 minimal 95% dan 2 minimal 95% dan 2 minimal 95% dan 2 minimal 95% dan 2 minimal 95%

Provinsi tahap 1 memb Provinsi tahap 2 mem Pusat (imunisasi dan s Pusat (imunisasi dan s Melakukan imunisasi ta
uat perencanaan buat perencanaan pela urveilans) melakukan urveilans) melakukan mbahan sesuai kajian
pelak sanaan ksanaan Imunisasi risk assessment risk assessment epidemiologi (Dilakuka
Imunisasi tamb ahan tam bahan campak n oleh Pusat maupun p
campak rubela ta hun rubela t ahun 2022 rovinsi)
2021

Regional 1 : mengident Regional 2: mengidenti Regional 3: mengidenti Regional 1,2 dan 3: me


ifikasi wilayah fikasi wilayah fikasi wilayah ngidentifikasi wilayah
transmisi (endemik) transmisi (endemik) transmisi (endemik) tr ansmisi (endemik)
campak dan rubela campak dan rubela campak dan rubela cam pak dan rubela
terakhir terakhir terakhir terakhir
6 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PERAN PEMERINTAH DAERAH
Penyusunan Rencana Strategis Eliminasi Campak-Rubela di setiap Provinsi

Penyediaan Sumber Daya

Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan

Peningkatan kualitas data laporan cakupan imunisasi dan data surveilans

Meningkatkan kesadaran dan mengatasi penolakan masyarakat terhadap imunisasi

Penguatan kerjasama dengan sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi


sosial kemasyarakatan
PERAN MITRA PEMBANGUNAN
Memberikan dukungan teknis dan dukungan
pendanaan

Mendukung riset operasional yang dibutuhkan


untuk menanggulangi tantangan dan
mencapai tujuan rencana strategis

Pendampingan dalam melaksanakan dan


memantau rencana strategis untuk mencapai
eliminasi campak dan rubela.
KAMPANYE IMUNISASI
JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
APA ITU PENYAKIT JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)?

 Japanese encephalitis (JE) adalah penyakit


radang otak (ensefalitis) yang disebabkan oleh
virus Japanese encephalitis dan ditularkan oleh
nyamuk. Virus JE merupakan penyebab utama
ensefalitis virus di Asia.
BAGAIMANA CARA PENULARANNYA?
Manusia dapat tertular virus JE jika digigit oleh
nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE.Virus JE
memerlukan hewan sebagai inang perantara seperti
babi dan beberapa spesies burung. Nyamuk Culex
tersebut berkembang biak di tempat genangan air
seperti sawah, kolam dan menggigit terutama pada
malam hari
GEJALA JE
Gejala JE umumnya normal 4-14 hari setelah infeksi. Gejala yang muncul dapat berupa:

Demam Mendadak

Penurunan Kesadaran

Sakit Kepala

Kesulitan bicara, berjalan atau gangguan


motorik lainnya

Kejang (terutama pada anak)


KAMPANYE IMUNISASI JE
adalah upaya memberikan kekebalan kepada anak
secara masal terhadap penyakit JE dengan cara
memberikan vaksin JE pada usia 9 bulan sampai
dengan 15 tahun.
MENGAPA KAMPANYE IMUNISASI JE DILAKUKAN ?

Kampanye imunisasi JEdilakukan untuk mencegah


penyakit radang otak (ensephalitis) oleh karena JE
yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Kampanye imunisasi JE merupakan langkah awal
untuk memasukkan imunisasi JE kedalam jadwal
imunisasi rutin.
SIAPA SAJA YANG HARUS MENDAPAT IMUNISASI JE ?

Imunisasi JE diberikan pada anak umur 9 bulan


sampai dengan kurang dari 15 tahun selama masa
kampanye imunisasi JE. Selanjutnya imunisasi JE
masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan
pada anak umur 10 bulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai