Anda di halaman 1dari 14

MENYONGS

ONG
KELAZIMAN
 

BARU
PESANTREN
INDONESIA K.H. Abdul Ghoffarrozin
Ketua RMI PBNU
…………………
Kajen, 25 Desember 2020
Covid 19 Mengancam Pesantren
28 Ribu Pesantren Tersebar Se-Indonesia
Ada 28.961 (2015) pesantren di Indonesia. Terbanyak di Jawa
Barat, 9.167 pesantren, dan Jawa Timur sebanyak 6.044.

Sanitasi & Fasilitas Kesehatan Terbatas Komunalitas yang Tinggi


Faktor ideologis, density dan finansial membuat Sebagian besar menjalankan pola
fasilitas sanitasi dan kesehatan terbatatas hubungan komunal dalam belajar.

18 Juta Santri Berinteraksi


Santri Berbagai Penjuru Tanah Air 5 juta santri mukim berinteraksi selama 24 jam.
Sementara ada 13 Juta santri kalong dan 1.5 juta
Dari Sabang sampai Merauke, bahkan guru comuter berinteraksi bolak balik dengan
luar negeri. masyarakat dan santri.
Pesantren Terdampak Covid-19
Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Tradisi

Kesehatan Ekonomi
Protokol kesehatan dalam Menurun kemampuan
keterbatasan infrastruktur pembiayaan operasional
kesehatan di pesantren. pesantren dan daya belanja
pendidikan wali santri.

Pendidikan Tradisi
Sebagian pesantren belum Mengubah tradisi
mendatangkan santrinya, pesantren yang
pembelajaran jarak jauh, mengandalkan interaksi
dan tidak berinteraksi sosial dan perjumpaan fisik
langsung dengan kyai. untuk menghindari
penularan.
Dilema Buka Tutup Pesantren
Membuka Pesantren Menutup Pesantren
Adanya Kekhawatiran Akan Terjadi Kemunduran Menyadari Bahaya Covid 19 dan Resiko Terpaparnya
Pendidikan Agama Dan Akhlak Anak Bangsa Pesantren

Desakan Wali Santri Yang Resah Bila Anaknya Tidak Menyadari Keterbatasan Kapasitas dan Fasilitas
Mengaji Pesantren Untuk Menghadapi Covid 19

Mengaji Online Tidak Efektif Karena Faktor Ideologis Berprinsip Hifdzun Nafsi Atau Menjaga Keselamatan
( Barokah & Akhlak ) dan Teknis ( Gadget dll ) Diri dan Orang lain Lebih Utama Dari Kepentingan Lain

Denial Atau Menganggap Remeh Bahaya Covid 19 Optimis Dengan Solusi E-Learning

Pasca Iedul Fitri 2020, Sebagian Besar Pesantren Memutuskan Buka Dengan Protokol Kesehatan
Tantangan Pendidikan Jarak Jauh Di Pesantren
 Ideologis ; Ngaji bukan sekedar transfer of knowledge tapi juga barokah dan akhlak
 Teknis ; Keterbatasan infrastruktur dan pengetahuan teknis
 Tradisi ; Gadget dan teknologi informasi belum menjadi bagian dari tradisi pesantren
4 Wajah Pesantren
Di Masa Pandemi Covid 19

01 Tutup Sepenuhnya 02 Buka Dengan Protokol


Ngaji Online, Kyai tidak beraktiftas Buka terbatas dengan mengikuti
keluar, Tidak ada kegiatan Jamiyah protokol kesehatan secara disiplin

03 Buka Sepenuhnya 04 Buka Dengan Protokol,


Buka seperti biasa, Kyai beraktifitas
Disiplin Rendah
seperti biasa Tidak siap menjalankan disiplin
protokal
UPDATE 21 • 234 Kyai-Nyai meninggal selama masa pandemi
• 112 Pesantren terpapar
DESEMBER

Jumlah Klaster Jumlah Pasien


120 6000

100 5000

80 4000

60 3000

40 2000

20 1000

0 0
April Juni Juli Agustus September Oktober November Desember April Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Fenomena gunung es, asumsi 1 pasien memiliki 7-10 kontak erat


3 PINTU MASUK VIRUS

Orang Luar
Santri Masuk Masuk Ke
Pesantren Pesantren
( Screening Kurang Kuat
)
Kyai & Warga ( Tamu, Wali Santri,
Pesantren Lain Supplier )
Beraktifitas Di
Semakin Terkontrol 3 Pintu ini, Luar
Semakin Aman Pesantren Kita
Insyaallah
Tantangan Pesantren
Dalam Menghadapi Pandemi

Keterbatasan Pengetahuan
Dan Informasi Terkait Covid Tidak Adanya Penanganan
19 Terpadu
Diperparah dengan banyaknya Komunikasi dan penanganan
hoax seputar Covid 19 dan residu kasus dari dinas terkait cenderung
politik. Akibatnya sebagian besar kurang optimal karena terkesan
pesantren kurang disiplin parsial-sektoral. Ulama dan
menjalankan protokol dan tidak Lembaga Sosial Keagamaan
siap saat terpapar. Sebagian otoritatif kurang dilibatkan
bahkan denial.

Minim Akses Terhadap Faskes Sarana Prasana Pesantren


& Nakes Kurang Memadai
Sebagian besar pesantren tidak Sanitasi kurang layak, mencari
memiliki faskes dan nakes. Swab ruang isolasi mandiri sulit.
sulit dijangkau.
Strategi Penanganan
Covid 19 Di Pesantren Optimalisasi Arus Informasi
Covid 19 Ke Pesantren Melalui
Aktif (20%)
Edukasi Dan Sosialisasi Terus
Menerus. Tokoh Yang Denial
Perlu Dirangkul.

Sinergi Dan Integrasi


Penanganan Covid 19 di
Pesantren Dengan Bersih (40%) Sehat (40%)
Meningkatkan
Melibatkan Semua Dinas Accessibility Pesantren
Terkait Dan Ulama Atau Terhadap Nakes &
Lembaga Keagamaan Faskes Terutama Yang
Yang Relevant Dan Terkait Dengan Covid 19
Otoritatif
Fokus Menangani Issue Kesehatan
Kemudian Menyiapkan Kelaziman Baru
Memastikan pesantren yang
Covid-19 dapat ditangani
dengan baik dan maksimal

Protokol Mitigasi Kelaziman Baru


Pencegahan Pesantren Ala Pesantren
Terpapar

Pesantren harus Bukan saja kelaziman baru dalam hal protokol


memastikan dapat kesehatan tapi juga memastikan pesantren
memenuhi standar protokol terus bisa beradaptasi bahkan menjadi
kesehatan mencegah lokomotif peradaban, santri terus mengaji dan
penularan Covid-19. merawat agenda besar pengembangan
khazanah keilmuan pesantren
Menyongsong
Kelaziman Baru Pesantren

Pesantren Sehat Paradigma Terbuka

01 02
Sanitasi, Daya Korespondensi Terbuka
Tampung, Pola Hidup Khazanah Keilmuan
Bersih & Sehat, Pesantren Dengan Sains &
Asupan Nutrisi Teknologi

Budaya Digital Kolaborasi Dengan


Big Data Sebagai 03 04 Negara
Membangun relasi Harmonis-
Rumah Baru
Khazanah Keilmuan Kolaboratif. Pesantren
Pesantren, Tata Berperan Aktif Dalam Agenda
Kelola Berbasis NKRI, Sementara Negara
Digital, Literasi Hadir Dalam Denyut Nadi
Digital Pesantren.
REKOMENDASI

Kepada Pemerintah; Bentuk Aliansi Strategis


Penanganan Terpadu Covid 19 di Pesantren di
Tingkat Nasional, Propinsi Sampai Kabupaten.
Dinas Kesehatan menjadi leading sector,
melibatkan Kementerian Agama, Kementerian
Sosial dan RMI

Kepada Pesantren; Bentuk & Latih Satgas Covid


19 Pesantren, Prioritaskan Perlindungan Pada
Masayikh & Komorbid, Kontrol Dengan Ketat 3
Pintu Masuk Virus ke Pesantren. Secara
Bertahap Siapkan Agenda Kelaziman Baru Di
Pesantren

Anda mungkin juga menyukai