Anda di halaman 1dari 12

JURNAL KEDOKTERAN YARSI XX (x) : xxx-xxx (20xx)

Gambaran Karakteristik Kader yang Melaksanakan


Posyandu Balita selama Pandemi Covid-19 di Desa
Sukapura, Cidaun, Cianjur dan Tinjauannya Menurut
Pandangan Islam

Factors Relating to the Role of Integrated Health Post


Cadres in Preventing COVID-19 in Kejambon and
Slerok Villages, Tegal City and Review from an
Islamic Viewpoint

KATA KUNCI Karakteristik, Kader, Posyandu, COVID-19


KEYWORDS Characteristics, Cadres, IHP, COVID-19
ABSTRAK Pos Layanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) Menghadapi
wabah bencana non alam COVID-19 yang menerapkan prinsip
pencegahan pengendalian infeksi dan physical distancing,
diperlukan Panduan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Balita
bagi tenaga kesehatan untuk memberikan arahan kepada tenaga
kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan balita
selama masa pandemi. Tujuannya adalah untuk mengetahui
karakteristik dan dukungan tokoh masyarakat kader yang
melaksanakan Posyandu Balita selama pandemi COVID-19 yang
kemudian ditiunjau menurut pandangan Islam. Jenis metode
penelitian adalah deskriptif kuantitatif menggunakan
pendekatan cross-sectional dengan teknik purposive sampling.
Pengambilan data dengan kuesioner dan analis data univariat.
Karakteristik yang dimiliki oleh mayoritas kader yang
melaksanakan Posyandu Balita selama pandemi COVID-19
menempuh pendidikan hingga SMA (46%), bekerja sebagai ibu
rumah tangga (60%), dan berpenghasilan kurang dari Rp500.000
(61%). Distribusi frekuensi karakteristik kader yang
melaksanakan Posyandu Balita selama pandemi COVID-19
mayoritas berusia 41 – 50 tahun (36%), mendapatkan insentif
sebagai kader (100%), pernah mengikuti pelatihan (97%),
memiliki pengetahuan yang baik (95%), memiliki sikap setuju
(72%), mendapatkan dukungan masyarakat (98%), dan
mendapatkan dukungan tokoh masyarakat (100%). kader yang
terlibat dalam penelitian ini semuanya mendapatkan insentif
dan dukungan tokoh masyarakat meskipun memiliki
karakteristik yang berbeda.

Integrated Health Service Post (Posyandu) Facing the COVID-19

1
non-natural disaster outbreak that applies the principles of infection

control prevention and physical distancing, a Guide to the

Implementation of Toddler Health Services is needed for health workers

to provide direction to health workers at the Puskesmas regarding

toddler health services during the pandemic. The aim was to find out

the characteristics and support of cadre community leaders who carried

out the Toddler Posyandu during the COVID-19 pandemic which was

then reviewed from an Islamic perspective. The type of research method

is descriptive quantitative using a cross-sectional approach with

purposive sampling technique. Collecting data by questionnaire and

univariate data analysis. The characteristics possessed by the majority

of cadres who carried out the Toddler Posyandu during the COVID-19

pandemic studied up to high school (46%), worked as housewives

(60%), and earned less than Rp500,000 (61%). The frequency

distribution of the characteristics of cadres who carried out Posyandu

Toddlers during the COVID-19 pandemic was mostly 41-50 years old

(36%), received incentives as cadres (100%), had attended training

(97%), had good knowledge (95%), have an agreeable attitude (72%),

get community support (98%), and get support from community

leaders (100%). The cadres involved in this study all received

incentives and support from community leaders even though they had

different characteristics.

2
peran yaitu pelaksana, pengelola
dan pemakai atau pengguna (Ina
Hernawati.dkk, 2009:29). Peranan
kader Posyandu sangat pokok
maka ada hal-hal yang
mempengaruhi praktek kader
dalam pelayanannya.
Karakteristik sangat berpengaruh
pada perilaku seorang kader yaitu
predisposing factor meliputi usia,
pendidikan, pekerjaan dan lama
Correspondence:
Nabella Des Kaulika, Medical Faculty YARSI
University, Letjend Suprapto, St No.Kav. 13,
PENDAHULUAN RT.10/RW.5, Cemp. Putih Tim., Kec. Cemp.
Putih, Central Jakarta, Special Capital Region of
Posyandu (Pos Pelayanan Jakarta 10510, Indonesia
Terpadu) merupakan salah satu Tel. 021-4206674, Email: abelkaulika@gmail.com

bentuk Upaya Kesehatan menjadi kader. Enabling factor


Bersumberdaya Masyarakat yaitu pendapatan dan reinforcing
(UKBM) yang dilaksanakan oleh, factor adalah frekuensi pelatihan
dari dan bersama masyarakat, yang didapat.
untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada Peran kader posyandu pada masa
masyarakat guna memperoleh pandemi COVID-19 dibutuhkan
pelayanan kesehatan bagi ibu, untuk membantu ibu balita
bayi dan anak balita (Kemenkes mengahadapi masalah-masalah
RI, 2012). Posyandu merupakan kesehatan di masyarakat saat ini
perpanjangan tangan Puskesmas dan untuk mencegah penyebaran
yang memberikan pelayanan dan virus COVID-19 khususnya pada
pemantauan kesehatan yang balita dan ibu hamil. Desa
dilaksanakan secara terpadu. Sukapura sendiri selama masa
Kader Posyandu mempunyai tiga pandemi COVID-19 ini dari tahun

3
2020 sampai tahun 2021 memiliki 1. Bagaimana gambaran kader yang
8 posyandu aktif dengan rata-rata melaksanakan Posyandu balita
jumlah kader kurang lebih ada 10 selama pandemi COVID-19?
2. Bagaimana distribusi frekuensi
di setiap posyandu. Adaptasi
pendidikan, pengetahuan,
Kebiasaan baru (New Normal) pelatihan, sikap, insentif,
dalam melaksanakan posyandu di dukungan masyarakat, dan
masa pandemi sangat dukungan tokoh masyarakat
memerlukan bantuan dari kader kader yang melaksanakan
Posyandu balita selama pandemic
untuk mensosialisasi panduan
COVID-19?
dan edukasi terkait 3. Bagaimana pandangan Islam terkait
pelaksaksanaan posyandu di saat dengan gambaran kader yang
wabah covid 19 sehinga ibu dari melaksanakan Posyandu balita
balita akan tetap datang ke selama pandemi COVID-19?
posyandu dan menimbang balita
dengan tetap mengikuti protokol TUJUAN PENELITIAN
kesehatan.
1. Mengetahui gambaran kader
Jauh sebelum kasus ini muncul, yang melaksanakan Posyandu
telah terdapat juga sebuah wabah balita selama pandemi COVID-
yang dikenal dengan istilah 19.
Tho’un. Melihat definisi para 2. Mengetahui distribusi frekuensi
Ulama, wabah Corona ini tidak pendidikan, pengetahuan,
bisa dikategorikan tho’un, karena pelatihan, sikap, insentif,
dukungan masyarakat, dan
tho’un lebih khusus dan spesifik
dukungan tokoh masyarakat
dibandingkan dengan wabah. kader yang melaksanakan
Akan tetapi pada hadist yang Posyandu balita selama
diriwayatkan oleh HR Bukhari pandemic COVID-19.
dan Muslim dari Usamah bin Zaid 3. Mengetahui pandangan islam
dianjurkan untuk melakukan terkait dengan gambaran kader
lockdown dan social distancing. yang melaksanakan Posyandu
balita selama pandemi COVID-
Berdasarkan latar belakang tersebut, 19.
maka perlu dilakukan penelitian yang
berjudul "Gambaran Karakteristik
Kader yang Melaksanakan Posyandu
Balita selama Pandemi COVID-19 di
Desa Sukapura, Cidaun, Cianjur, dan BAHAN DAN CARA KERJA
Tinjauannya Menurut Pandangan
Islam." Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan
cross sectional yaitu rancangan penelitian
dengan melakukan pengukuran atau
PERTANYAAN PENELITIAN pengamatan pada saat bersamaan atau
sekali waktu. Populasi yang digunakan

4
pada penelitian ini adalah Kader Posyandu
di Desa Sukapura, Cidaun, Cianjur
HASIL
sebanyak 78 orang. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian kader Analisis univariat digunakan untuk
posyandu di Desa Sukapura, Cidaun, mengidentifikasi karakteristik dari suatu
Cianjur yang berjumlah 70 orang. Sampel variabel. Variabel yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah Pelaksanaan
penelitian ditentukan dengan teknik
Posyandu Balita selama pandemi COVID-
Purposive Sampling. Terbagi menjadi empat 19, Usia, Pendidikan, Penghasilan,
kriteria inklusi yaitu Kader Posyandu yang Pelatihan, Pengetahuan, Sikap, Insentif,
bertugas di Desa Sukapura, Cidaun, Dukungan Masyarakat, dan Dukungan
Cianjur, dapat menggunakan aplikasi Tokoh Masyarakat di sekitar Posyandu.
google form, bersedia sebagai responden
Berdasarkan data distribusi frekuensi
penelitian, dan Kader yang melaksanakan karakteristik responden diketahui bahwa
kegiatan posyandu. Sedangkan kriteria mayoritas jenjang pendidikan responden
eksklusi merupakan kader yang sudah adalah SMA dengan persentase 57% atau
tidak aktif dan tidak memiliki perangkat sebanyak 40. Mayoritas responden bekerja
yang dapat tersambung dengan google form. sebagai Ibu Rumah Tangga dengan
persentase 59% atau sebanyak 42 orang.
Penetapan besar sample pada penelitian ini
Mayoritas penghasilan responden adalah
ditetapkan dengan Purposive Sampling. kurang dari lima ratus ribu dengan
Dimana maskyarakat yang akan dijadikan persentase 74% atau sebanyak 52 orang.
sample adalah mereka yang mengisi google Usia mayoritas kader yang melaksanakan
form selama 2 minggu dari hari pertama Posyandu Balita selama pandemi COVID-
quisoner di sebar. Jenis data yang akan di 19 berusia 41 - 50 tahun, dengan persentase
gunakan adalah data kuantitatif. Data yang 44% atau sebanyak 36 Kader. Mayoritas
kader yang melaksanakan Posyandu Balita
digunakan dalam penelitian ini adalah data
selama pandemi COVID-19 memiliki
primer yang diperoleh dari hasil google form pengetahuan yang baik, dengan persentase
yang disebar melalui media sosial 93 % atau sebanyak 65 orang. Sementara
(whatsapp atau line). Kuesioner terdiri dari kader pelaksana Posyandu Balita selama
25 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya pandemi COVID-19 yang pernah mengikuti
dan tidak. instrumen penelitian yang pelatihan, dengan persentase 95 % atau
membantu dalam proses pengambilan dan sebanyak 67 orang. Sebanyak 72% atau 51
orang kader memiliki sikap setuju. Hasil
pengolahan data adalah menggunakan
dapat dilihat (Tabel 1).
google form yang disusun oleh peneliti dan
disampaikan melalui media social. Analisis Seluruh kader menjawab bahwa kader
data yang digunakan adalah analisis telah mendapat insentif (100%).
bivariat untuk mengetahui gambaran kader Mayoritas kader telah mendapat
yang melaksanakan Posyandu balita dukungan penuh dari masyarakat
maupun tokoh masyarakat sebanyak 68
selama pandemi COVID-19. Data dianalisis
kader dengan presentase 97. Dukungan
dengan statistic deskriptif dengan bantuan tokoh masyarakat diberikan penuh 100%
program SPSS (Statistical Product and Service untuk kader posyandu. Hasil dapat
Solutions). Dalam analisis data dilakukan dilihat (Tabel 1).
dengan univariat.

5
Tabel 1. Hasil Univariat

Variabel Frekuensi Persentase

(n = 70) (%)

Pendidikan

SD 5 7

SMP 15 22

SMA 40 57

Perguruan Tinggi 10 14

Usia

< 30 tahun 10 14

31 - 40 tahun 14 28

41 - 50 tahun 36 44

> 50 tahun 10 14

Penghasilan

< Rp. 500.000 52 74

Rp. 500.000 – 2.500.000 10 14

Rp. 2.500.000 – 5.000.000 5 7

>Rp. 5.000.000 3 5

Pekerjaan

Kader 15 22

Bidan 5 7

IRT 42 59

6
Variabel Frekuensi Persentase

(n = 70) (%)

Lainnya 8 12

Pengetahuan

Baik 65 93

Buruk 5 7

Sikap

Setuju 51 72

Ragu-Ragu 12 17

Tidak Setuju 7 16

Pelatihan

Pernah 67 95

Tidak Pernah 3 5

Dukungan Masyarakat

Ada 68 97

Tidak Ada 2 3

Dukungan Tokoh Msyarakat

Ada 70 100

Tidak Ada 0 0

Insentif

Ada 70 100

Tidak Ada 0 0

7
PEMBAHASAN memiliki pekerjaan lainnya. Untuk
itu, ibu rumah tangga lebih banyak
Berdasarkan hasil penelitian yang berpartisipasi dalam pelaksanaan
telah dilakukan dari data yang posyandu dibandingkan dengan
diperoleh, mayoritas kader yang kader yang memiliki pekerjaan lain.
melaksanakan Posyandu Balita
selama pandemi COVID-19 berusia Sebanyak 52 orang (74%)
di 41 - 50 tahun, dengan jumlah penghasilan kader yang
sebanyak 36 orang (44%). Usia melaksanakan Posyandu Balita
tersebut masuk ke dalam kategori selama pandemi COVID-19 adalah
usia produktif, di mana tanggung di bawah Rp500.000 per bulan.
jawab yang ada pada kategori usia Dalam penelitian ini, kemampuan
ini adalah tanggung jawab konsumsi mayoritas responden
kemasyarakatan. Hasil penelitian ini cenderung tidak potensial. Padahal,
membuktikan bahwa pada usia responden yang memiliki
tersebut, banyak individu yang penghasilan tinggi diharapkan akan
memilih untuk berperan aktif dalam lebih mampu memenuhi kebutuhan
kegiatan kemasyarakatan. rumah tangganya, sehingga
tugasnya sebagai kader tidak
Didapatkan bahwa mayoritas terganggu oleh pekerjaannya. Kader
gambaran pendidikan kader yang yang mempunyai penghasilan tinggi
melaksanakan Posyandu Balita cenderung lebih aktif dalam kegiatan
selama pandemi COVID-19 memiliki posyandu karena kader tersebut
tingkat pendidikan yang tinggi. Hal sudah terpenuhi kebutuhan
ini dapat terlihat bahwa sebagian utamanya.
besar Pendidikan responden adalah
SMA, dengan jumlah kader Didapatkan bahwa mayoritas kader
sebanyak 40 orang (57%) dan yang melaksanakan Posyandu Balita
sebanyak 10 orang dengan persentasi selama pandemi COVID-19 memiliki
14% kader memiliki tingkat pengetahuan yang baik, dengan
Pendidikan perguruan tinggi. jumlah sebanyak 65 orang (93%).
Dengan tingkat Pendidikan yang Sebagian besar responden dalam
tinggi ini maka diharapkan mereka penelitian ini memiliki pengetahuan
dapat mengaplikasikan yang baik. Hal ini dapat disebabkan
pengetahuannya dalam karena sebagian besar responden
melaksanakan posyandu balita bekerja dalam lingkungan yang
selama pandemic COVID-19. sama. Lingkungan dapat menjadi
tempat berbagi informasi, sehingga
mayoritas pekerjaan kader yang memberikan pengaruh yang kuat
melaksanakan Posyandu Balita dalam membentuk perilaku
selama pandemi COVID-19 adalah individu. Perilaku yang didasari oleh
Ibu Rumah Tangga, dengan jumlah pengetahuan akan lebih langgeng
responden sebanyak 42 orang (59%). daripada perilaku yang perilaku
Hal ini disebabkan oleh waktu yang yang tidak didasari oleh
dimiliki oleh Ibu Rumah Tangga pengetahuan.
untuk mengurus Posyandu lebih
banyak daripada responden

8
Sebanyak 67 orang (95%) kader yang pandemi COVID-19 mendapatkan dukungan
melaksanakan Posyandu Balita tokoh masyarakat, dengan jumlah sebanyak
selama pandemi COVID-19 pernah 70 orang (100%). Dukungan tokoh
mengikuti pelatihan. Pelatihan masyarakat dan tokoh agama setempat
sendiri diadakan dengan tujuan mempunyai pengaruh di masyarakat. Tokoh
meningkatkan perilaku individu agama ini dapat menjembatani antara
pengelola program kesehatan dengan
atau masyarakat di bidang
masyarakat. Dukungan tokoh masyarakat
kesehatan. Dengan mengikuti sangat penting dan menentukan
pelatihan, kader Posyandu keberhasilan serta kesinambungan kegiatan
diharapkan memiliki pengetahuan posyandu. Apabila tokoh masyarakat dan
yang lebih baik lagi tentang tokoh agama memiliki perilaku sehat, maka
kesehatan sehingga hal ini juga akan mudah ditiru oleh anggota masyarakat
memengaruhi perilaku kader. yang lain.
Dengan banyaknya pelatihan yang
diterima, kader diharapkan mengerti Pelaksanaan Posyandu selama pandemi
dan terampil dalam COVID-19 sesuai dengan firman Allah dalam
surah Al-Maidah Ayat 2, di mana tujuan dan
mengaplikasikan pada dirinya dan
kegiatan dari Posyandu itu sendiri adalah
masyarakat di sekitarnya.
untuk menolong, menyejahterakan, dan
Sikap setuju atau positif kader yang melayani kesehatan keluarga. Dengan kata
melaksanakan Posyandu Balita selama lain, Posyandu didirikan dengan tujuan
pandemi COVID-19 sejumlah 51 orang untuk tolong menolong antarumat dalam
(72%). Hal tersebut menunjukkan pelayanan perihal kebaikan. Yang terpenting, selama
Posyandu yang baik. masa pandemi COVID-19, pelaksanaan
Posyandu balita dilakukan sesuai dengan
jumlah semua kader yang melaksanakan cara pencegahan penyebaran wabah
Posyandu Balita selama pandemi COVID-19 menurut Islam dan menurut kedokteran.
mendapatkan insentif, dengan jumlah
sebanyak 70 orang (100%). Salah satu faktor
yang mempengaruhi kinerja kader adalah
SIMPULAN DAN SARAN
insentif. Pemberian insentif diharapkan
mampu meningkatkan motivasi kader untuk Simpulan
melakukan tugasnya dengan baik. Insentif,
baik yang berupa material maupun 1. Tidak Mayoritas kader yang
nonmaterial, dapat meningkatkan semangat melaksanakan Posyandu Balita
kader. Insentif yang berupa uang tunai juga selama pandemi COVID-19
menjadi bukti pembinaan dari Puskesmas. menempuh tingkat pendidikan
Dari data yang diperoleh, didapatkan bahwa hingga SMA (46%), bekerja
mayoritas Kader yang melaksanakan sebagai ibu rumah tangga (60%),
Posyandu Balita selama pandemi COVID-19 dan berpenghasilan kurang dari
mendapatkan dukungan masyarakat, Rp500.000 (61%).
dengan jumlah sebanyak 68 orang (97%).
Dengan adanya dukungan yang diberikan 2. Mayoritas kader yang melaksanakan
secara terus menerus, taraf kesehatan
Posyandu Balita selama pandemi
masyarakat meningkat sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan kesehatan COVID-19 berusia 41 – 50 tahun
masyarakat sekitar.
(36%), mendapatkan insentif
Didapatkan bahwa mayoritas Kader yang sebagai kader (100%), pernah
melaksanakan Posyandu Balita selama
mengikuti pelatihan (97%), memiliki

9
pengetahuan yang baik (95%), 1. Diharapkan para kader posyandu lebih
memiliki sikap setuju (72%), memanfaatkan pelatihan yang
diadakan oleh Puskesmas atau lembaga
mendapatkan dukungan masyarakat kesehatan lainnya sehingga dapat
(98%), dan mendapatkan dukungan menambah wawasan pengetahuan.
2. Diharapkan kepada petugas Posyandu untuk
tokoh masyarakat (100%).
mematuhi segala protokol kesehatan yang
ditetapkan seperti memakai masker,
3. Karakteristik kader seperti menjaga jarak, dan mencuci tangan atau
pendidikan, pengetahuan, sikap, menggunakan hand sanitizer bila
diperlukan selama masa pandemi COVID-
pelatihan, dan dukungan tokoh 19 sehingga Posyandu tetap bisa
masyarakat mungkin dilaksanakan tanpa meningkatkan angka
penyebaran COVID-19.
mempengaruhi bagaimana 3. Diharapkan kader posyandu lebih
posyandu dilaksanakan selama semangat dalam mempromosikan
kesehatan khususnya mengenai
pandemi COVID-19.
protocol kesehatan agar terhindar dari
virus COVID-19.
4. Dalam Islam, pelaksanaan Posyandu
selama pandemi COVID-19 sesuai Untuk Petugas Puskesmas
dengan firman Allah dalam surah Al-
1. Diharapkan memberikan pelatihan
Maidah Ayat 2, di mana tujuan dan pada kader posyandu terutama
kegiatan dari Posyandu itu sendiri dalam hal pencegahan COVID-19
yang dapat dilakukan di area
adalah untuk menolong, posyandu.
menyejahterakan, dan melayani
Untuk Ibu yang Akan ke Posyandu
kesehatan keluarga. Dengan kata
lain, Posyandu didirikan dengan 1. Diharapkan Diharapkan kepada Ibu
tujuan untuk tolong menolong Balita untuk berpartisipasi secara
aktif dan rutin dalam pelaksanaan
antarumat dalam perihal kebaikan. Posyandu untuk menjaga kesehatan
Yang terpenting, selama masa balita.

pandemi COVID-19, pelaksanaan 2. Ibu Balita juga dapat memberikan


Posyandu balita dilakukan sesuai apresiasi berupa ucapan terima kasih
dengan cara pencegahan sebagai bentuk insentif nonmaterial
penyebaran wabah menurut Islam kepada kader Posyandu untuk
dan menurut kedokteran. menjaga semangat serta motivasi
kader Posyandu.
3. Selama pandemi COVID-19, Ibu
Saran
Balita juga diharapkan untuk selalu
Untuk Kader Posyandu mematuhi segala protokol kesehatan

10
yang ditetapkan oleh pemerintah Depkes RI. (2017). Pedoman umum
pengelolaan posyandu. Jakarta:
seperti memakai masker, menjaga
Depkes RI.
jarak, dan mencuci tangan atau
menggunakan hand sanitizer bila Hardiyanti, R., Jus’at, I., & Angkasa, D.
(2018). Hubungan lama kerja
diperlukan. menjadi kader, pengetahuan,
pendidikan, pelatihan dengan
presisi dan akurasi hasil
penimbangan berat badan balita
oleh kader Posyandu. AcTion:
Aceh Nutrition Journal, 3(1), 74.

Kementrian Kesehatan. (2019). Profil


UCAPAN TERIMA KASIH Kesehatan. 19, 100.

Terima kasih pada kepada petugas [diakses pada 13 desember 2020]


Puskesmas di Desa Sukapura, Cidaun, Kementerian Kesehatan RI. 2020.
Cianjur yang telah memberikan data COVID19.
posyandu serta Kader Posyandu di
Desa Sukapura, Cidaun, Cianjur yang https://www.kemkes.go.id/folder/
telah menjadi responden dalam view/full-content/structure-faq.html
penelitian ini.
[diakses pada 22 oktober 2020]
DAFTAR PUSTAKA
Puspitawati, E. (2016). Hubungan Jarak
Andriani, H., Liao, C. Y., & Kuo, H. Rumah Dan Peran Kader Posyandu
W. (2016). Association of Dengan Partisipasi Kunjungan Balita
maternal and child health center Di Desa Patalan Jetis Bantul.
(Posyandu) availability with
child weight status in indonesia: Suhat, & Hasanah, R. (2014). Factors
A national study. International related to the activity of cadres in
Journal of Environmental Research integrated health care sessions (study
and Public Health, 13(3). in Palasari health care district of
Subang). Kesehatan Masyarakat, 10(1),
Aprianti, F. (2019). Faktor Faktor 73–79.
Yang Berhubungan Dengan
Pelaksanaan Tugas Kader Sukandar, H., Faiqoh, R., & Effendi, J. S.
Kesehatan Dalam Kegiatan (2018). Hubungan Karakteristik
Posyandu. Citra Delima : Jurnal terhadap Tingkat Aktivitas Kader
Ilmiah STIKES Citra Delima Posyandu Kecamatan Soreang
Bangka Belitung, 3(1), 37–42. Kabupaten Bandung. Jurnal Sistem
Kesehatan, 4(3), 102–109.
Banowati, L. (2020). Hubungan
Karakteristik Kader Dengan ST Hamsinah, Mukrimah Y. Faktor-
Kehadiran Dalam Pengelolaan Faktor Pendorong Kinerja Kader
Posyandu. Jurnal Kesehatan, 9(2), Dalam Peningkatan Kesehatan Ibu
1179–1189. Dan Anak Di Posyandu Wilayah

11
Kerja Puskesmas Camba Kab.
Maros. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, [S.l.], v. 5, n. 3, p. 320-327,
mar. 2017. ISSN 2302-1721

Wardani, N. I., SR, D. S., & Masfiah, S.


(2014). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat
Pengetahuan Kader Kesehatan
Tentang Thalassaemia Di Kecamatan
Sumbang Kabupaten Banyumas.
Jurnal Kesmasindo, 6(3), 203.

Yanti, Mulyadi, S. U. (2015).


Pengetahuan , Dana Insentif ,
Sarana Dan Prasarana Dengan
Partisipasi Kader Dalam
Pelaksanaan Posyandu Latar
Belakang Di Indonesia salah satu
bentuk Primary Health Care
( PHC ) adalah upaya kesehatan
yang pelaksanaan kegiatan
posyandu agar hasilnya keseha.
Jurnal Ilmu Keperawatan, 2338–
6371.

12

Anda mungkin juga menyukai