Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

TATA KELOLA ORGANISASI


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SEKRETARIS JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL
2022
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAN


KEDUDUKAN ORGANISASI KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
KELEMBAGAAN PEMERINTAH
UUD 1945 Pasal 17 ayat (1), (2),
dan (3)

PP 39 TAHUN 2008 TENTANG


KEMENTERIAN NEGARA

PERPRES 68 TAHUN 2019 TENTANG


ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA

Kelompok 2 adalah Kementerian yang menangani urusan


pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 1945 • KELOMPOK 2 TERDIRI DARI 18 K/L
tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk • KEMENHUB MASUK DALAM
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara KELOMPOK 2
yang disesuaikan dengan upaya pencapaian tujuan Kementerian
4
sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional
KEDUDUKAN ORGANISASI KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN SECARA HUKUM
TENTANG KEMENTERIAN NEGARA
UU 39 TAHUN 2008
TENTANG PEMBENTUKAN KEMENTERIAN
KEPPRES 113/P TAHUN 2019 NEGARA DAN PENGANGKATAN MENTERI
NEGARA KABINET INDONESIA MAJU PERIODE
TAHUN 2019-2024
TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI
PERPRES 67 TAHUN 2019
KEMENTERIAN NEGARA KABINET
INDONESIA MAJU PERIODE TAHUN 2019-
2024.
TENTANG ORGANISASI KEMENTERIAN
PERPRES 68 TAHUN 2019 JO PERPRES 32 TAHUN 2021 NEGARA

• TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


• PERPRES 23 TAHUN 2022
• TENTANG BPTJ
• PERPRES 103 TAHUN 2015 •
ORGANISASI KEMENHUB TENTANG KNKT
• PERPRES 2 TAHUN 2012 • TENTANG PEMERIKSAAN KECELAKAAN
• PP 9 TAHUN 2019 KAPAL

• TENTANG ORGANISASI TATA KERJA


• PM 67 TAHUN 2021 KEMENHUB (TERMASUK BPTJ)
• PM 3 TAHUN 2021 • TENTANG ORGANISASI TATA KERJA
• PM 48 TAHUN 2012 MAHKAMAH PELAYARAN
• TENTANG ORGANISASI TATA KERJA
KN5KT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
UNSUR STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN
Menyelenggarakan koordinasi,
Pemimpin pelaksanaan tugas, pembinaan dan
Menyelenggarakan
pemberian dukungan administrasi
pengawasan internal di
Staf/ Pembantu kepada seluruh unsur di
lingkungan Kementerian
Pengawas Pemimpin lingkungan Kementerian

Lini/Pelaksana

Pendukung Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan


Menyelenggarakan dukungan yg bersifat substantif tugas di bidangnya, dengan bidang tugas
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan merupakan sebagian tugas pokok Kementerian
Kementerian untuk mendukung pencapaian tujuan yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
dan sasaran strategis Kementerian meliputi dan Kementerian
tidak terbatas pada tugas penelitian dan
pengembangan, pengembangan SDM, penglolaan
data dan informasi 7
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PERPRES 23 TAHUN 2022 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN • MAHKAMAH PELAYARAN DAN ADALAH UNIT KERJA DIBAWAH MENTERI
PERPRES 103 TAHUN 2015 TENTANG BPTJ PERHUBUNGAN DAN DIKOORDINASIKAN OLEH SEKRETARIAT JENDERAL
• SEKRETARIAT KNKT ADALAH UNIT PENDUKUNG KNKT, SECARA FUNGSI
1. Bidang Teknologi dan BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KNKT SECARA ADMINISTRASI
Energi Perhubungan; STAF BERTANGGUNG JAWAB PADA MENHUB MELALUI SESJEN
MENTERI PERHUBUNGAN
2. Bidang Hukum dan Reformasi AHLI
• KELEMBAGAAN KNKT DAN MAHPEL DIATUR DALAM PERPRES TERSENDIRI
Birokrasi Perhubungan;
3. Bidang Logistik dan Multimoda
Perhubungan;
4. Bidang Kawasan dan Lingkungan INSPEKTORA SEKRETARI
Perhubungan. T AT BIRO - BIRO
5. Bidang Keselamatan dan JENDERAL JENDERAL
Konektivitas Perhubungan

BADAN BADAN
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT BADAN KEBIJAKAN
PENGELOLA PENGEMBANGAN
JENDERAL JENDERAL JENDERAL JENDERAL TRANSPORTASI
TRANSPORTASI SUMBER DAYA
PERHUBUNGAN PERHUBUNGAN PERHUBUNGAN PERKERETAAPIAN
JABODETABEK MANUSIA
DARAT LAUT UDARA
PERHUBUNGAN

PUSAT PUSAT
PUSAT
TEKNOLOGI FASILITASI MAHKAMAH
PENGELOLAAN KNKT
INFORMASI DAN KEMITRAAN PELAYARA
TRANSPORTASI
KOMUNIKASI DAN N
BERKELANJUTAN
PERHUBUNGAN KELEMBAGAAN 7
PERPRES 2TAHUN 2012
INTERNASIONAL PP 9 TAHUN 2019
TUGAS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
6

8
FUNGSI KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan pelayanan, keselamatan, dan keamanan
transportasi, serta peningkatan aksesabilitas, konektivitas, dan kapasitas sarana dan prasarana transportasi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pelayanan, keselamatan, dan keamanan transportasi,
serta peningkatan operasi, aksesabilitas, konektivitas sarana dan prasarana transportasi;
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan,
keselamatan,
dan keamanan transportasi, serta peningkatan aksesabilitas, konektivitas, dan kapasitas sarana dan
prasarana transportasi di daerah;
d. pelaksanaan analisis dan pemberian rekomendasi kebijakan di bidang transportasi;
e. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia transportasi;
f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian
Perhubungan;
g. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Perhubungan;
h. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Perhubungan; dan 9
FUNGSI & UNSUR ORGANISASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Fungsi Kemenhub Unsur Organisasi Nomenklatur

a. perumusan dan penetapan kebijakan Pimpinan Menteri


b. pelaksanaan kebijakan
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi Pelaksana Direktorat Jenderal & BPTJ

d. pelaksanaan analisis dan rekomendasi kebijakan

e. pelaksanaan pengembangan sumber daya Badan Kebijakan Transportasi


manusia Pendukung BPSDMP
PPTB & Pustikom Phb & PFKKI
f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif

g. pembinaan dan pemberian dukungan


administrasi
Pembantu Pimpinan Setjen, Biro- Biro
h. pengelolaan barang milik/kekayaan negara

i. pengawasan atas pelaksanaan tugas Pengawas Itjen

10
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIATJENDERAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

SEKRETARIAT
JENDERAL

BIRO LAYANAN BIRO KOMUNIKASI


BIRO KEPEGAWAIAN DAN INFORMASI
BIRO PERENCANAAN BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM PENGADAAN DAN BIRO UMUM
DAN ORGANISASI PUBLIK
PENGELOLAAN BMN

Fungsi Sekretariat Jenderal:


a. koordinasi kegiatan Kementerian Perhubungan;
b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian Perhubungan;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Perhubungan;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
f. pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
13
UNIT KERJA KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Aceh

Sumatera
Utara Riau Kalimantan
Kepulauan Utara Gorontal Sulawesi Maluku
Kalimantan Kalimantan o Utara Utara
Riau Papua
Barat Timur Barat
Sulawesi
Sumatera Bangka-
Jambi Kalim Tengah
Barat Belitung Sulawesi
anTengah
Sumatera Kalimantan Barat
ta Papua
Selatan Selatan Maluku
Bengkulu n
Lampung Sulawesi Sulawesi
Jawa
Jakarta Selatan
Tengah Tenggara
Banten
Jawa Bali NTB
Barat Yogyakarta Jawa NTT
Timur

 Kantor Pusat : 19
 UPT : 532
 Jumlah Pegawai : ± 55.704
14
REKAPITULASI UNIT KERJA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
ESELON I ESELON II ESELON III ESELON IV
JUMLAH JUMLAH JABATAN
NO. UNIT ORGANISASI ESELON VA
UNIT KERJA A B A B A B A B STRUKTURAL

1. UPT DITJEN PHB. DARAT 26 0 0 0 0 26 0 105 0 0 131

2. UPT DITJEN PHB. LAUT 296 0 0 4 25 44 112 237 413 0 835

3. UPT DITJEN PHB UDARA 172 0 0 1 7 27 43 211 109 0 398

4. UPT DITJEN KA 11 0 0 0 0 4 7 12 22 0 45

5. UPT BPSDM PERHUBUNGAN 27 0 0 1 1 33 17 15 6 0 73

TOTAL UNTUK ORGANISASI


TINGKAT UPT 532 0 0 6 33 134 179 580 550 0 1482

TOTAL UNTUK ORGANISASI


TINGKAT PUSAT 19 9 5 55 0 194 0 12 0 0 275

JUMLAH 551 9 5 61 33 328 179 592 550 0 1757

13
JUMLAH JABATAN STRUKTURAL

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV

14 94 507 1142
Pusat 14 Pusat 55 Pusat 194 Pusat 12
UPT 0 39 313 1130
UPT UPT UPT

TOTAL JABATAN STRUKTURAL ESELON I s.d IV: 1757


TERKAIT KELEMBAGAAN, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TELAH MELAKUKAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI DENGAN
MENGHAPUS ESELON IV DAN V BAIK DI PUSAT MAUPUN UPT SESUAI ARAHAN PRESIDEN
14
UNIT PELAKSANA TEKNIS

• Kepegawaian,
Bersifat
Definisi Mandiri
keuangan,
perlengkapan, lokasi JUMLAH UPT KEMENHUB

• Unit Pelaksana Teknis


(UPT) adalah satuan Tugas Teknis • Langsung pelayanan NO UNIT PELAKSANA TEKNIS JUMLAH

kerja yang bersifat Operasional masyarakat


mandiri yang
melaksanakan tugas 1 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT 26
teknis operasional 2 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
• Mendukung 296
tertentu dan/atau tugas Tugas Teknis
teknis penunjang Penunjang
Pelaksanaan
3 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA 172
tugas organ
tertentu dari organisasi induknya
induknya 4 DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN 11

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


5 27
• Organ yang MANUSIA PERHUBUNGAN
Organisasi
Induk
membawahkan UPT
ybs JUMLAH 532

15
BALAI
PERAWATAN
KA

UPBU (BANDAR UDARA DOMINE OSOK)


BALAI LRT
SUMSEL

CONTOH
UNIT PELAKSANA TEKNIS
UPP/KSOP (PELABUHAN MALAHAYATI)
KEMENHUB
AKADEMI
PENERBANG
BANYUWANGI

POLTEKPEL SURABAYA

TERMINAL
BLJSKB JEMBATAN KLATEN
PPLP TANJUNG BEKASI
PRIOK TIMBANG
SEKRETARIAT
JENDERAL
BIRO
BIRO UMUM

BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI

MEMILIKI BIRO HUKUM

TUGAS : BIRO PERENCANAAN


menyelenggarakan
BIRO KEUANGAN
koordinasi
BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK
pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan BIRO LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BMN

pemberian PUSAT
PUSAT PENGELOLAAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

dukungan
administrasi kepada PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PERHUBUNGAN

seluruh unit PUSAT FASILITASI KEMITRAAAN DAN KELEMBAGAAN INTERNASIONAL

organisasi di
lingkungan MAHKAMAH PELAYARAN
Kementerian
Perhubungan KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
19
INSPEKTORAT JENDERAL

SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL

MEMILIKI TUGAS : KANTOR PUSAT INSPEKTORAT I

menyelenggarakan INSPEKTORAT II
pengawasan
intern di INSPEKTORAT III
lingkungan
Kementerian
INSPEKTORAT IV
Perhubungan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI

18
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
DARAT SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
KANTOR
PUSAT DIREKTORAT LALU LINTAS JALAN

DIREKTORAT ANGKUTAN JALAN

DIREKTORAT PRASARANA TRANSPORTASI JALAN


MEMILIKI DIREKTORAT SARANA TRANSPORTASI JALAN

TUGAS : DIREKTORAT TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU, DAN PENYEBERANGAN

menyelenggarak
an perumusan
dan pelaksanaan
• 1 LOKASI
26 UPT
Balai Pengujian Laik Jalan dan
kebijakan di Sertifikasi Kendaraan Bermotor

bidang
transportasi darat.
Balai Pengelola Transportasi
Darat • 25 LOKASI
19
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

MEMILIKI KANTOR
PUSAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT

TUGAS : DIREKTORAT
KEPELABUHANAN
DIREKTORAT PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN

menyelenggarak DIREKTORAT

an perumusan
KENAVIGASIAN
DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

dan pelaksanaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama• 4 lokasi


kebijakan di Kantor Kesyahbandaran Utama
• 4 lokasi
bidang Kantor Kesyahbandaran dan • 90 lokasi
296 UPT Otoritas Pelabuhan
transportasi laut. Kantor Unit Penyelenggara • 165 lokasi
Pelabuhan
Kantor Kesyahbandaran dan • 1 lokasi
Otoritas Pelabuhan Khusus Batam
1 UNIT KERJA UPT HUBLA • 25 lokasi
TELAH DITETAPKAN SEBAGAI Distrik Navigasi
UNIT KERJA BADAN LAYANAN Pangkalan Penjagaan Laut dan • 5 lokasi
Pantai
UMUM (BLU) YAITU BALAI • 1 lokasi
KESEHATAN KERJA Balai Kesehatan Kerja
PELAYARAN Pelayaran • 1 lokasi 22
Balai Teknologi
TUGAS UPT
PADA DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai
• Melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan
kepelabuhana pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial • Melaksanakan kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamatan
dan penertiban serta penegakan peraturan di bidang pelayaran
di perairan laut dann pantai
Kantor Kesyahbandaran Utama
•Melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
keselamatan dan keamanan pelayaran, serta koordinasi kegiatan • Melaksanakan pengujian, penilaian, dan pemeliharaan
pemerintahan di pelabuhan
kesehatan bagi tenaga fungsional pelayaran serta penilaian dan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan penilikan terhadap lingkungan kerja pelayaran
•Melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang
keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran
pemerintah di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan komersial • Melaksanakan penilaian, pengujian, rancang bangun,
pembuatan alat-alat dan bahan-bahan keselamatan pelayaran,
Distrik Navigasi serta penyiapan standarisasi dan sertifikasi alat-alat dan bahan-
•Melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan dan
bahan keselamatan pelayaran serta survei dan pemberitaan
keselamatan pelayaran.
pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi
pelayaran serta kegiatan pengamatan laut survei hidrografi,
pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana
instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran 23
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
MEMILIKI KANTOR PUSAT

TUGAS : DIREKTORAT ANGKUTAN UDARA

DIREKTORAT BANDAR UDARA

menyelenggarak
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
an perumusan
dan pelaksanaan DIREKTORAT NAVIGASI PENERBANGAN

kebijakan di DIREKTORAT KELAIKUDARAAN DAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA

bidang Unit Penyelenggara Bandar Udara • 158 lokasi


172 UPT
transportasi Unit Penyelenggara Bandar Udara Budiarto • 1 lokasi

udara. Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan


• 1 lokasi
10 UNIT KERJA UPT HUBUD
TELAH DITETAPKAN SEBAGAI Otoritas Bandar Udara • 10 lokasi
UNIT KERJA BLU BALAI
• 1 lokasi
HATPEN, BALAI KALIBRASI Balai Teknik Penerbangan
DAN UPBU
• 1 lokasi
Balai Kesehatan Penerbangan 24
TUGAS UPT PADA DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

Kantor Otoritas Bandar Udara


• Melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pengawasan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
kegiatan penerbangan di bandar udara • Melaksanakan kegiatan kalibrasi fasilitas penerbangan.

Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara


Balai Kesehatan Penerbangan
• Melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait • Melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengujian dan
bandar udara, kegiatan keamanan, keselamatan dan ketertiban pemeliharaan kesehatan personel penerbangan
penerbangan pada bandar udara yang belum diusahakan secara
komersial.
Balai Teknik Penerbangan
Unit Penyelenggara Bandar Udara Budiarto • Melaksanakan pengujian, perawatan, perbaikan, dan
pelayanan di bidang peralatan elektronika penerbangan,
• melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan, penyediaan peralatan mekanikal dan listrik penerbangan serta teknik
prasarana penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan sipil dan lingkungan Bandar udara.
penerbangan, kegiatan keamanan dan keselamatan penerbangan,
pengoperasian, perawatan dan perbaikan fasilitas keselamatan, sisi
udara, sisi darat, alat-alat besar bandar udara dan fasilitas penunjang
serta pelayanan pengaturan pergerakan pesawat udara (Apron
Movement Control/ AMC), dan penyusunan jadwal penerbangan 25
(slot time).
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
MEMILIKI KANTOR
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
PUSAT
TUGAS : DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN PERKERETAAPIAN

menyelenggarak DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

an perumusan
DIREKTORAT SARANA PERKERETAAPIAN
dan pelaksanaan
kebijakan di DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

bidang 11 UPT
• 7 lokasi
Balai Teknik Perkeretaapian
transportasi
• 1 lokasi
perkeretaapia Balai Perawatan Perkeretaapian

1n.
Balai Besar pengujian • 1 lokasi
UNIT KERJA UPT KA TELAH perkerataapian
DITETAPKAN SEBAGAI UNIT
Balai Pengelola Kereta Api Ringan • 1 lokasi
KERJA BADAN LAYANAN Sumsel
UMUM (BLU) YAITU BKARS
SUMSEL Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi • 1 Lokasi
Selatan 26
TUGAS UPT
PADA DITJEN PERKERETAAPIAN

Balai Perawatan Perkeretaapian Balai Pengelola Keretaapi Ringan


• Melaksanakan • Melaksanakan pengelolaan sarana dan
sarana
prasarana kereta api ringan Sumatera
perawatan perkeretaapian milik
Selatan.
negara

Balai Teknik Perkeretaapian


Balai Pengujian Perkeretaapian
• melaksanakan peningkatan
• Melaksanakan pengujian prasarana, dan pengawasan prasarana serta
sarana dan sumber daya manusia pengawasan penyelenggaraan sarana lalu
perkeretaapian lintas, angkutan, dan
keselamatan perkeretaapian.

27
BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK

MEMILIKI SEKRETARIAT BADAN

TUGAS :
mengembangkan, KANTOR PUSAT

mengelola,
dan meningkatkan DIREKTORAT PRASARANA

pelayanan
transportasi secar
terintegrasi a
Jakarta,
di wilaya
Tangerang,
Bogor, h DIREKTORAT LALU LINTAS

dan
dengan menerapkan tata
Depok,
kelola organisasi Bekasi
yang
baik
DIREKTORAT ANGKUTAN

BPTJ MEMILIKI SATUAN PELAYANAN BERUPA


TERMINAL TIPE A DAN UPPKB DI WILAYAH
JABODETABEK 28
BADAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI

MEMILIKI TUGAS : KANTOR PUSAT

SAAT INI SEDANG


menyelenggaraka DILAKUKAN PROSES
n analisis dan PENATAAN
pemberian ORGANISASI DAN
rekomendasi TATA KERJA ESELON
II KE BAWAH
kebijakan di
bidang
transportasi.

29
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKRETARIAT BADAN
MEMILIKI TUGAS : KANTOR PUSAT

PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT

menyelenggaraka
n pelaksanaan PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN LAUT

pengembangan PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN UDARA

sumber daya
manusia di bidang
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PERHUBUNGAN

transportasi 27 UPT
SEKOLAH TINGGI (ILMU • 1 lokasi
PELAYARAN)

POLITEKNIK • 20 lokasi
(PELAYARAN,PENERBANGAN,TRANS
23 UNIT KERJA UPT BPSDMP DARAT, KESELAMATAN TRANS JALAN)
TELAH DITETAPKAN SEBAGAI
UNIT KERJA BADAN LAYANAN • 1 lokasi
AKADEMI (PENERBANG)
UMUM (BLU) KECUALI BP2TD
MEMPAWAH DAN POLTEKPEL
MINAHASA SELATAN SULUT, BALAI (BP2TD,BP2TL,BP3IP,BPP • 5 lokasi
BALAI KARAKTER CIWIDEY CURUG,BALAI KARAKTER) 30
DAN POLTEKPEL SUMBAR
TUGAS UPT PADA BADAN PPSDMP
Politeknik Penerbangan Politeknik Transportasi Sungai Danau Penyeberangan
• Menyelenggarakan program pendidikan vokasi,
• Menyelenggarakan program pendidikan vokasi,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang penerbangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang transportasi sungai, danau dan
penyeberangan
Politeknik Ilmu Pelayaran
• Menyelenggarakan program pendidikan vokasi di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
bidang pelayaran
• Menyelenggarakan program pendidikan vokasi,
Politeknik Perkeretaapian Indonesia penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang keselamatan transportasi jalan
• Menyelenggarakan program pendidikan vokasi,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
bidang perkeretaapian
• Menyelenggarakan program pendidikan akademik
Politeknik Transportasi Darat dan / atau vokasi di bidang pelayaran
• Menyelenggarakan program pendidikan profesional di
bidang transportasi darat 31
TUGAS UPT PADA BADAN PPSDMP
Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan
Akademi Penerbang
Peningkatan Ilmu Pelayaran
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan • Menyelenggarakan program pendidikan
semua jenjang dan jenis pendidikan dan pelatihan vokasi, penelitian dan pengabdian kepada
sesuai dengan peraturan perundang-undanan masyarakat di bidang penerbangan
nasional dan konvensi internasional melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan
program pendidikan dan pelatihan penyegaran Karakter SDM Transportasi
dan peningkatan ilmu pelayaran untuk
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan • Melaksanakan pendidikan dan pelathan
bangsa pembangunan karakter SDM transportasi

Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Balai Pendidikan dan Pelatihan
Penerbangan
• Melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis
fungsional dan manajerial di bidang lalu lintas • Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
agkutan jalan, angkutan sungai, danau dan teknis fungsional dan manajerial di bidang
penyeberangan, serta perkeretaapian penerbangan
30
MAHKAMAH PELAYARAN
 UU Pelayaran mendefinisikan Mahkamah
Pelayaran sebagai panel ahli yang bertugas
Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang untuk melakukan pemeriksaan lanjutan
Pelayaran; kecelakaan kapal.

 Keberadaannya di bawah Menteri Perhubungan

 Peran Mahkamah Pelayaran sebagai lembaga yang


Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2002
tentang Perkapalan; menjalankan tugas melakukan pemeriksaan lanjutan
(persidangan) pada nakhoda kapal yang mengalami
kecelakaan.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Peraturan Pemerintah 9 tahun 2019 tentang


Pemeriksaaan Kecelakan Kapal

PM No.3 Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan


Tata Kerja Mahkamah Pelayaran

31
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
(KNKT)
Undang-Undang 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah
Lembaga Non Struktural yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dan
dipimpin oleh seorang Ketua.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran;

KNKT Bertanggung jawab melakukan investigasi kecelakaan


transportasi berdasarkan Undang-Undang dan peraturan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang internasional antara lain Annex 13 International Civil Avaition
Penerbangan Organization (ICAO) dan International Maritime Organization
(IMO) yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62
Tahun 2013 tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi.
Perpres No 2 Tahun 2012 tentang
Komite Nasional Keselamatan Susunan keanggotaan KNKT terdiri dari :
Transportasi 1. Ketua merangkap Anggota
2. Wakil Ketua merangkap Anggota
PM 48 Tahun 2012 tentang organisasi dan 3. 4 (empat) Anggota yang terdiri dari: Ketua Sub
tata kerja KNKT Komite Investigasi Kecelakaan (Kasubkom IK)
moda Penerbangan, Pelayaran, Perkeretaapian, dan
Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
32
TUSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KNKT
KETUA
KNKT

TUGAS KEPALA
SEKRETARIAT KNKT

KNKT mempunyai tugas yaitu melaksanakan investigasi


kecelakaan transportasi yang professional, obyektif dan
independent, memberikan rekomendasi hasil investigasi
kecelakaan transportasi kepada pihak terkait, dan SUB KOMITE SUB KOMITE
INVESTIGASI INVESTIGASI
memberikan laporan hasil kepada Presiden berdasarkan KECELAKAAN KECELAKAAN
hasil investigasi kecelakaan transportasi dalam rangka KA PENERBANGAN
KEPALA
mewujudkan keselamatan transportasi.
SUB KOMITE SEKRETARIAT KNKT
INVESTIGASI SUB KOMITE
KECELAKAAN INVESTIGASI
LALU LINTAS KECELAKAAN
1. Permintaan data dan keterangan kepada DAN ANGK. PELAYARAN BAGIAN PELAYANAN
perseorangan, pelaku, pejabat instansi JALAN BAGIAN TU INVESTIGASI DAN
terkait, instansi terkait, lembaga/organisasi KERJASAMA
profesi terkait, masyarakat dan/atau pihak lain
yang dipandang perlu; INVESTIGATOR
2. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan Subbagain Subbagian Pelayanan
penyajian data secara sistematis dan obyektif Perencanaan Investigasi
penyebab kecelakaan transportasi;
3. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan
investigasi; Subbagian
BOARD (LNS) Keuangan dan Subbagian Kerjasama
4. Pemberian dan/atau
NON STRUKTURAL Perlengkapan
penyampaian rekomendasi hasil investigasi
kecelakaan transportasi;
5. Pelaksanaan kerjasama Subbagian Subbagian Data dan
investigasi kecelakaan transportasi; Kepegawaian dan Informasi dan Humas
6. Pelaksanaan evaluasi, pemantauan, Umum
klarifikasi, pengkajian dan sosialisasi atas
rekomendasi hasil investigasi kecelakaan
transportasi; dan
FUNGSI 7. Penyelenggaraan sistem informasi investigasi (ADMINISTRASI)
KNKT kecelakaan transportasi. SEKRETARIAT LNS
35
STRUKTURAL
BEBERAPA HUBUNGAN TATA KERJA
EKSTERNAL KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

34
MEKANISME POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM (PPK-BLU)
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

KARAKTERISTIK BLU FLEKSIBILITAS BLU, a.l.:


1. Pendapatan dapat digunakan langsung, namun tetap
1. Berkedudukan sebagai instansi pemerintah
melakukan pengesahan ke KPPN TUJUAN BLU
(asetnya merupakan kekayaan negara yang
2. Flexible budget dengan ambang batas Meningkatkan
tidak dipisahkan)
3. Investasi jangka pendek untuk pengelolaan kas pelayanan kepada
2. Menghasilkan barang/jasa yang
4. Melakukan utang jangka pendek masyarakat dalam
seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat
5. Surplus digunakan pada tahun anggaran berikutnya dan rangka memajukan
3. Tidak mengutamakan mencari keuntungan
defisit dimintakan dari APBN kesejahteraan umum
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
6. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional Non-PNS dan mencerdaskan
efisiensi dan produktivitas ala korporasi
7. Pengelolaan Barang dapat dikecualikan dari aturan umum kehidupan bangsa
pengadaan.
8. Pengelolaan Kas pemanfaatan idle cash, hasil untuk BLU

UNIT KERJA KEMENHUB YANG TELAH MENERAPKAN PPK-BLU


(35 unit kerja)

BPSDMP HUBUD HUBLA PERKERETAAPIAN

23 10 1 1
35
Thank You
Sekretariat Jenderal
Kementerian
Perhubungan
Tahun 2022

36

Anda mungkin juga menyukai