Anda di halaman 1dari 59

Gerbang Logika Sistim Digital

Pandu Dewantara
13021900001
2C - PTI

pandu, 2020
Gerbang Logika

Gerbang logika (Gates of Logic) merupakan dasar pembentukan


sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner(0/1),
sehingga disebut juga gerbang logika biner.

Gerbang logika itu sendiri dibagi menjadi 2 bagian:

Positif   :  Logika tinggi (1); logika rendah (0)

Negatif :  Logika tinggi (0); logika rendah (1)

pandu, 2020
Gerbang Logika Positif
Macam-macam gerbang, di antaranya:

1 Gerbang Logika AND Gerbang Logika OR 2

Gerbang Logika NAND


3 Gerbang Logika NOT 4
(NOT AND)

Gerbang Logika NOR Gerbang Logika XOR


5 (EXCLUSIVE OR) 6
(NOT OR)

Gerbang Logika XNOR(NOT EXCLUSIVE


OR) 7

pandu, 2020
Gerbang AND

Gerbang AND akan menghasilkan logika 1 jika semua masukan


mempunyai logika 1. Selain itu maka akan menghasilkan logika 0.

Tabel Kebenaran
A B F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
Gbr. Simbol OR
1 1 1
pandu, 2020
Gerbang OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari
masukannya pada keadaan 1. jika semua masukan bernilai 0, maka
keluaran akan bernilai 0 juga

Tabel Kebenaran

A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
Gbr. Simbol OR
1 1 1
pandu, 2020
Gerbang NOT

Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (invester), sehingga


output dari gerbang ini merupakan kebalikan dari inputnya.

Tabel Kebenaran
A F
0 1
1 0
Gbr. Simbol NOT

pandu, 2020
Gerbang NAND (NOT AND)
Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua
masukan pada logika 1. Sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada
salah satu masukan, maka keluaran akan bernilai 1

Tabel Kebenaran
A B F
0 0 1
0 1 1
Gbr. Simbol NOT AND 1 0 1
1 1 0
pandu, 2020
Gerbang NOR (NOT OR)
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari
masukannya bernilai 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka
semua masukanya harus dalam keadaan 0.

Tabel Kebenaran
A B F
0 0 1
0 1 0
1 0 0
Gbr. Simbol NOT OR
1 1 0
pandu, 2020
Gerbang XOR (Exclusive Or)

Jika masukan bernilai sama, maka keluaran menghasilkan 0. Jika


masukan berbeda, maka keluaran menghasilkan 1.

Tabel Kebenaran
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
Gbr. Simbol XOR
1 1 0

pandu, 2020
Gerbang XNOR

Gerbang XNOR merupakan lawan dari gerbang XOR. Jika


masukan bernilai sama, maka keluaran menghasilkan 1. Jika
masukan berbeda maka keluaran menghasilkan 0.

Tabel Kebenaran
A B F
0 0 1
0 1 0
1 0 0
Gbr. Simbol XOR 1 1 1

pandu, 2020
Contoh Soal
Fungsi logika OR dengan dua masukan akan mempunyai
keluaran 0 jika dan hanya jika kedua masukannya 0. Buat Model
neuron McCulloch-pitts untuk menyatakan fungsi logika OR
Jawab

Tabel Kebenarnya OR adalah

P1 P2 a Neuron yang sesuai adalah (dengan coba-coba) :

0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
pandu, 2020
Lanjutan…
P1 P2 n = P1 W1 + P2 W2 a = f (n)

0 0 0.1+0.1=0 0

0 1 0.1+1.1=1 1

1 0 1.1+0.1=1 1

1 1 1.1+1.1=2 1

pandu, 2020
Thheeorema Pertama De Morgan

Contoh gerbang NOR yan diubah ke AND-NOT untuk 3 masukan

Gerbang NOR 3 Masukan Gerbang AND-NOT 3 Masukan

pandu, 2020
Lanjutan..

Contoh perubahan rangkaian 2 gerbang OR dan 1 gerbang


AND menjadi 3 gerbang NOR

Rangkaian 2 gerbang OPR


dan 1 gerbang AND

pandu, 2020
pandu, 2020
Menggambar Hasil Penyederhanaan Fungsi Logika Dengan Gerbang

Digital

pandu, 2020
Jawaban

pandu, 2020
Lanjutan..

pandu, 2020
Lanjutan..

pandu, 2020
Latihan Soal

pandu, 2020
Gerbang Logika

pandu, 2020
Latihan 2
Buatlah tabel kebenaran gerbang logika berikut.

pandu, 2020
pandu, 2020
Aljabar Boolean
Aljabar Boolean berbeda dengan aljabar lainnya karena konstanta dan
variable Boolean hanya memiliki dua nilai yaitu 1 atau 0. Variabel Boolean
sering digunakan untuk menyatakan level tegangan pada kabel atau terminal
input dan output dari sebuah rangkaian. Contoh dalam system digital, 0
mewakili range tegangan dari 0 – 0.8 V, sedangkan 1 mewakili range tegangan
dari 2 – 5 V. Karena Boolean 0 dan 1 tidak mewakili bilangan asli tetapi
menyatakan posisi tegangan, maka disebut sebagai logic level.
Macam macam istilah yang digunakan untuk mewakili 0 dan 1 adalah seperti
berikut:

pandu, 2020
Aljabar Boolean merupakan sebuah persamaan yang menyatakan
hubungan antara input dan output dari sebuah rangkaian logika.
Aljabar Boolean memiliki 3 operasi dasar yaitu

OR
Tiga
operasi AND
logika

NOT

Rangkaian digital disebut sebagai gerbang logika yang dibangun dari


diode, transistor, dan resistor yang dihubungkan sehingga output
rangkaian merupakan hasil dari operasi logika (OR, AND, NOT) yang
dilakukan pada input.
pandu, 2020
Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran merupakan gambaran bagaimana sebuah output dari
rangkaian logika bergantung kepada logic level yang ada pada rangkaian
inputnya, Tabel kebenaran ini berisi kombinasi dari logic level yang ada pada
input. untuk jumlah kombinasi input adalah 2n. Untuk 2 input maka
kombinasinya adalah 2n = 22 yaitu 4 kombinasi input.
Tabel Kebenaran 2 Tabel Kebenaran 3 Tabel Kebenaran 4
input input input

pandu, 2020
Operasi OR
Operasi OR merupakan operasi logika dimana akan
menghasilkan nilai 1 jika salah satu atau semua inputnya
bernilai 1. Dalam aljabar Boolean operasi OR dinyatakan
sebagai tanda tambah (+)
Gerbang Logika OR 2 input Gerbang Logika OR 3 input

Tabel Kebenaran 2 Input Tabel Kebenaran 3 Input

Operasi OR

pandu, 2020
Operasi AND
Operasi AND merupakan operasi logika dimana akan
menghasilkan nilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Dalam
aljabar Boolean operasi OR dinyatakan sebagai tanda kali (.)
Gerbang Logika AND 2 input Gerbang Logika AND 3 input

Tabel Kebenaran 2 Input Tabel Kebenaran 3 Input

Operasi OR

pandu, 2020
Operasi NOT
Operasi NOT berbeda dengan operasi OR dan AND, karena hanya
memiliki 1 input. Sebagai contoh Variabel A dilakukan operasi NOT
maka hasil x dinyatakan sebagai Operasi NOT memberikan output
dengan nilai kebalikan dari inputnya. Jika inputnya 0, maka outputnya
adalah 1, dan jika inputnya adalah 1 maka outputnya adalah 0.
Gerbang NOT Tabel Kebenaran

pandu, 2020
Gerbang logika NAND dan NOR
2 gerbang logika lainnya adalah Gerbang NOR dan gerbang NAND
yang merupakan kombinasi dari gerbang dasar AND, OR, dan NOT.
Gerbang NOR
Simbol dari Gerbang NOR mirip dengan symbol dari Gerbang OR
dengan tambahan lingkaran kecil pada output. Lingkaran kecil ini
menandakan operasi invers. Sehingga Gerbang NOR beroperasi
seperti gerbang OR + sebuah inverter (NOT).

pandu, 2020
Lanjutan..
Gerbang NAND
Simbol dari Gerbang NAND mirip dengan symbol dari
Gerbang AND dengan tambahan lingkaran kecil pada output.
Lingkaran kecil ini menandakan operasi invers. Sehingga
Gerbang NAND beroperasi seperti gerbang AND + sebuah
inverter (NOT).

pandu, 2020
RANGKAIAN DIGITAL Persamaan Aljabar
Boolean

Setiap rangkaian digital bagaimana pun kompleksnya, dapat


digambarkan menggunakan 3 operasi dasar Boolean karena OR, AND
dan NOT merupakan dasar dalam membangun system digital.
Contoh

Rangkaian ini memiliki 3 input A, B dan C dan satu buah output x. menggunakan
persamaan Boolean,maka kita dapat dengan mudah membuat persamaan output.
Gambar a.
• Gerbang 1 AND, dengan input A dan B → AB
• Output Gerbang AND dan input C dihubungkan dengan Gerbang OR → AB+C

pandu, 2020
Lanjutan…

Analisa Tabel Kebenaran

pandu, 2020
Implementasi Aljabar Boolean à Rangkaian Digital
Ketika operasi dari sebuah rangkaian dinyatakan dalam persamaan
Boolean, maka kita dapat membuat rangkaian logikanya secara langsun
berdasarkan persamaan tersebut.
Contoh

Persamaan Boolean diatas terdiri dari 3 terms yaitu yang


di OR kan secara bersama. Persamaan diatas membutuhkan 3
gerbang AND, 2 gerbang NOT dan 1 gerbang OR.

pandu, 2020
Jenis-Jenis Sistem Bilangan

Sistem Bilangan
Desimal

Sistem Bilangan Biner


Ada 4 jenis system bilangan yang
digunakan dalam teknologi digital
Sistem Bilangan Oktal

Sistem Bilangan Biner


SISTEM BILANGAN DESIMAL
System decimal terdiri dari 10 bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. System decimal
disebut dengan Base-10 karena system ini memiliki 10 digit. System decimal
merupakan positional value system dimana nilai dari sebuah digit bergantung pada
posisinya.
Desimal Point
Contoh : 27.35
• Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah 7 satuan ditambah 3 persepuluh
ditambah 5 perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01
• Decimal point digunakan untuk memisahkan bilangan bulat dan bilangan pecahan.

Perhitungan nilai decimal


SISTEM BILANGAN BINER
Pada system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0
dan 1. System bilangan biner juga merupakan sebuah system yang
positional value, dimana setiap digit bilangan biner memiliki nilainya
sendiri, yang dinyatakan sebagai kelipatan 2.

Gambar 1.3 Sistem bilangan Biner

Dalam system bilangan biner, istilah digit bilangan biner disebut sebagai bit.
Untuk bit dengan posisi paling kanan disebut sebagai LSB (Least Significat Bit)
yang memiliki nilai paling kecil dan bit posisi paling kiri disebut sebagai MSB
(Most Significant Bit) yang memiliki nilai paling besar.
Lanjutan..
Perhitungan Bilangan Biner

• Bilangan biner dimulai dengan semua bit


adalah 0, dan ini disebut zero count. Untuk
perhitungan berikutnya, posisi satuan 20
berubah dari satu menjadi 0, berikutnya
Posisi kedua 21 akan berubah dari 0 ke 1,
berikutnya posisi ketiga 22 juga berubah
dari 0 ke 1, dan posisi ke 4 23 berubah dari
0 ke 1, begitu seterusnya.

• Bit LSB berubah dari 0 ke 1 atau dari 1 ke


0 setiap perhitungan. Bit kedua tetap berada
pada 0 untuk 2 hitungan, kemudian berubah
1 untuk 2 hitungan, bit ketiga tetap pada bit
0 untuk 4 hitungan dan berubah 1 untuk 4
Gambar Perhitungan Bilangan Biner hitungan, begitu seterusnya.
SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL

System bilangan ini menggunakan base


16, karena memiliki 16 digit symbol, yatu
menggunakan digit 0 – 9 ditambah
dengan huruf A, B, C, D, E dan F.

SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL

System bilangan ini menggunakan base 8,


karena memiliki 8 digit symbol, yaitu
menggunakan digit 0 – 7.
Konversi Antar Sistem Bilangan
Desimal ke Biner

Untuk melakukan konversi bilangan • Cara 2 : Pembagian


decimal ke biner dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
Contoh : 25 desimal
• Cara 1 : 
1. Nilai decimal adalah 25.
2. Cari total nilai bit yang sama dengan
25 yaitu 16 + 8 + 1.
3. Pada nilai bit yang ditotalkan, diberi
bit 1, dan sisanya bit 0.
4. Bit 0 pada sebelah kiri bisa diabaikan.
5. 25 desimal = 11001 biner.

64= 32= 16= 8= 4= 2= 1=


0 0 1 1 0 0 1
Biner ke Desimal Biner ke Oktal
Untuk melakukan konversi bilangan biner ke biner Konversi bilangan biner ke octal dilakukan per
maka cara yang dilakukan adalah kebalikan dari kelompok, dimana 3 bit / digit bilangan biner =
proses konversi decimal ke biner. 1 digit bilangan octal.
Contoh : 110010 biner Contoh : 110010 biner
• Cara :  • Cara :
1. Nilai biner adalah 110010. 1. Bilangan biner dibagi menjadi kelompok
2. Tempatkan setiap bit bilangan biner dalam kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 3
pola kelipatan 2. digit bilangan biner.
2. Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari
3. Cari total nilai bit yang bernilai 1 yaitu 32 +
20 sampai 22.
16 + 2 = 50.
3. Hitung dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1
per kelompok.
4. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada
masing masing kelompok
5. Untuk contoh 110010 = 62 oktal
64= 32= 16= 8= 4= 2= 1=
0 1 1 0 0 1 0
Oktal ke Biner Biner ke Hexadesimal

Konversi bilangan octal ke biner dilakukan Konversi bilangan biner ke hexadesimal dilakukan
per kelompok, dimana 4 bit / digit bilangan biner = 1
dengan cara sebaliknya, dimana 3 bit / digit
digit bilangan hexadesimal.
bilangan biner = 1 digit bilangan octal. Contoh : 110010 biner
Contoh : 62 Oktal • Cara :
• Cara : 1. Bilangan biner dibagi menjadi kelompok
1. Bilangan octal dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 4 digit
bilangan biner.
kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari
2. Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20
1 digit bilangan biner. sampai 23.
2. Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan 2 dari 3. Hitung dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1 per
bilangan biner dimulai dari 20 sampai 22 kelompok.
untuk total nilai octal. 4. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing
3. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing kelompok.
masing masing kelompok. 5. Untuk contoh 110010 = 31 hexadesimal
4. Untuk contoh 62 oktal = 110010
Hexadesimal ke Biner
Konversi bilangan hexadesimal ke biner
dilakukan dengan cara sebaliknya, dimana 4
bit / digit bilangan biner = 1 digit bilangan
hexadesimal.
Contoh : 31 Hexadesimal
• Cara :
1. Bilangan hexadesimal dibagi menjadi
kelompok kelompok, dimana 1 kelompok
terdiri dari 1 digit bilangan hexadesimal.
2. Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan 2
dari bilangan biner dimulai dari 2 sampai
0

2 untuk total nilai hexadesimal.


3

3. Gabungkan setiap hasil perhitungan pada


masing masing kelompok
4. Untuk contoh 31 hexadesimal = 110010
CONTOH SOAL SOP DAN POS
PRODUCTS OF SUM FORM
SUM‐OF‐PRODUCTS FORM (SOP) (POS)

Metode penyederhanaan rangkaian logika Bentuk persamaan logika juga menggunakan


salah satunya adalah SOP (Sum Of Products). POS (Products Of Sum). Terdiri dari 2 atau
Contoh: lebih operasi OR yang kemudian di AND kan.
Contoh:

Setiap pernyataan dalam bentuk sum of


products terdiri dari dua atau lebih operasi
AND yang semuanya di OR kan.
ALGEBRAIC SIMPLIFICATION

Sebuah pernyataan Boolean dapat kita sederhanakan bentuknya dengan menggunakan


banyak cara, pernyataan yang baru digunakan untuk mengimplementasikan sebuah
rangkaian yang sama dengan rangkaian asli, tetapi memiliki gerbang dan koneksi yang
lebih sedikit.
Contoh

Hasil penyederhanaan
Lanjutan..
Contoh:

Rangkaian Sederhana

Persamaan :
Langkah langkah :
Menggunakan teori demorgan à menghasilkan bentuk SOP

Karena Maka :
MENDESKRIPSIKAN MIKROPROSESOR, SISTIM
MIKROPROSESOR, DAN MIKROKONTROLER

Mikroprosesor dan Sistim Mikroprosesor

Mikroprosesor dalam perkembangan dunia komputer digital disebut


sebagai Central Processing Unit (CPU). Mikroprosesor diberi sebutan
CPU karena fungsinya sebagai unit pemroses pusat. Mikroprosesor
sering juga diberi sebutan Microprocessor Unit (MPU). CPU atau MPU
merupakan komponen utama dari sebuah komputer.
Sebuah mikroprosesor secara internal dikonstruksi dari tiga bagian
penting yaitu :
Arithmetic Logic Unit (ALU),
Register Unit (RU), dan
Control Unit (CU)
Secara ilustratif konstruksi internal sebuah IC mikroprosesor dapat
digambarkan seperti

Gambar Blok diagram Internal sebuah Mikroprosesor

ALU adalah bagian yang bekerja melaksanakan operasi aritmetika dan operasi logika.
Operasi aritmetika meliputi operasi penjumlahan (ADD atau ADD with Carry),
pengurangan (SUB atau SUB with Borrow), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV).
Sedangkan operasi logika meliputi operasi logika AND, OR, XOR, COMPLEMEN,
NEGATE. Untuk mendukung pelaksanaan operasi pada ALU mikroprosesor
membutuhkan sejumlah register. Register adalah sebuah memori tempat menyimpan
data dan tempat menyimpan hasil operasi.
Mikroprosesor memerlukan unit lain yaitu unit memori dan unit I/O. Dengan menggabungkan CPU,
Memory Unit, dan I/O unit terbangun sebuah sistim yang disebut dengan sistim mikroprosesor.

Gambar blok diagram sebuah sistim mikroprosesor

CPU bekerja mengatur pengendalian dan proses alih data yang terjadi dalam sistim mikroprosesor.
Alih data berlangsung melalui saluran yang disebut dengan data bus. Alih data bisa terjadi dari
memori ke CPU atau dari I/O ke CPU atau sebaliknya dari CPU ke memori atau dari CPU ke I/O.
Alih data dari memori atau dari I/O ke CPU dikenal sebagai proses baca (READ). Alih data dari
CPU ke memori atau alih data dari CPU ke I/O dikenal sebagai proses tulis (WRITE). Proses Read
atau proses Write dikendalikan melalui saluran yang disebut dengan Control bus. Bus alamat
bekerja mengatur lokasi alamat memori atau I/O dari mana atau kemana data diambil atau dikirim.
Komputer mikro adalah salah satu contoh jenis sistim mikroprosesor. Untuk membangun fungsi sebagai komputer
mikro, sebuah mikroprosesor juga harus dilengkapi dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa
dibaca (Read Only Memory = ROM) dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory = RWM),
dekoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data seri dan paralel. Sebuah komputer
mikro dapat digambarkan seperti gambar 3. Jadi komputer mikro adalah sebuah sistim mikroprosesor.

Gambar Blok diagram komputer Mikro

menunjukkan CPU bekerja bersama unit memori, unit I/O, peralatan input, dan peralatan output. Pokok dari
penggunaan mikroprosesor adalah untuk melaksanakan program, mengambil data, membentuk kalkulasi,
perhitungan atau manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan atau
menampilkan hasil pada sebuah monitor atau cetak keras.
Pada komputer mikro Mikroprosesor berkomunikasi dengan memori dan port I/O juga menggunakan saluran
yang disebut dengan bus. Bus ada tiga jenis yaitu bus data, bus alamat, dan bus kendali
Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam


satu chip tunggal. Mikrokontroler memadukan
CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri,
counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu
chip tunggal. Mikrokontroler berbeda dengan
mikroprosesor dalam beberapa hal.
Mikrokontroler memadukan memori untuk
menyimpan program atau data pheriperal I/O
untuk berkomunikasi dengan alat luar.
Gambar dibawah ini menunjukkan blok diagram sebuah mikrokontroler

Jika dibandingkan dengan mikroprosesor pada setiap mikrokontroler terdapat unit-


unit CPU/MPU, Memory Unit, I/O Unit yang dihubungkan oleh tiga bus yaitu bys
data bus alamat dan bus kendali. Dengan demikian maka sebuah mikrokontroler
adalah sebuah sistim mikroprosesor dalam sebuah chip tunggal. Dengan
menambahkan peralatan input dan peralatan output sebuah mikrokontroler dapat
berfungsi sebagai komputer mikro dalam satu chip tunggal.
Struktur internal sebuah mikrokontroler AT89C51 bisa dilihat pada gambar 5 sebagai
contoh kasus.

Mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk kebutuhan umum. Penggunaan


pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja mesin atau sistim
menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM.
Untuk melihat perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan mikrokontroler di
bawah ini ditunjukan tabel perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set
instruksi diantara mikroprosesor Z-80 CPU dengan mikrokontroler AT89C51.
    Mikroprosesor Z-80 Mikrokontroler AT89C51
No Konfigurasi Pin CPU

1. Jumlah pin 40 40
2. Jumlah pin alamat 16 16
3. Jumlah pin data 8 8
4. Jumlah pin interupt 2 2
5. Pin I/O - 32
6. Register 8 bit 20 34
7. Register 16 bit 4 2
8. Ukuran Stack 64 K 128
9. ROM Internal - 4 Kbyte
10. RAM Internal - 128 byte
11. Memori ekternal 64 Kbyte 128 Kbyte
12. Flag 6 4
13. Timer 0 2
14. Port Paralel 0 4 x 8 bit
15. Port Serial 0 1

Sebagai catatan dari tabel tersebut, jika dilakukan perbandingan tidaklah menunjukkan bahwa
satu lebih baik dari lainnya. Kedua rancangan memiliki penekanan tujuan yang berbeda.
Mikrokontroler dilengkapi dengan port I/O, memori, timer, dan counter.
Survey Mikrokontroler

Seperti halnya sebuah mikroprosesor,


Mikrokontroler 4 Bit
mikrokontroler juga berkembang sesuai
rancangan dan model- model aplikasinya. Mikrokontroler 4 bit merupakan mikrokontroler dengan
Mikrokontroler berdasarkan jumlah bit data jumlah bit data terkecil. Mikrokontroler jenis ini
diproduksi untuk meminimalkan jumlah pin dan ukuran
yang dapat diolah dapat dibedakan dalam : kemasan.
1. Mikrokontroler 4 Bit
Pabrik : Model Pin : Counter RAM ROM Gambaran
2. Mikrokontroler 8 Bit I/O Byte Byte Lain
Hitachi : 28 : 10 - 32 512 10 bit ROM
3. Mikrokontroler 16 Bit HMCS40
4. Mikrokontroler 32 Bit National:COP42 28 : 23 1 64 1K Serial bit
0 I/O
OKI : MSM6411 16 : 11 - 32 1K -

TI : TMS 1000 28 : 23 - 64 1K LED


Display
Toshiba : 42 : 35 2 128 2K Serial bit
TLCS47 I/O
Mikrokontroler 8 Bit
Pabrik : Pin : I/O  RAM ROM Gambaran
Model Lain
Mikrokontroler 8 bit merupakan mikrokontroler Counter Byte Byte
Intel : 8048 40 : 27 1 64 1K Memori
yang paling banyak digunakan untuk pekerjaan- ekternal 8 K
Memori
pekerjaan perhitungan skala kecil. Dalam Intel : 8051 40 : 32 2 128 4K
ekternal
128K; serial
komunikasi data, Data ASCII serial juga disimpan
National : COP 28 : 24 1 64 1K Serial bit I/O
dalam ukuran 8 bit. Kebanyakan IC memori dan 820

fungsi logika dibangun menggunakan data 8 bit Motorola : 6805 28 : 20 1 64 1K  


Serial; A/D;
sehingga interface bus data menjadi sangat mudah Motorola : 68
HC11
52 : 40 2 256 8K
Wath Dog
timer
dibangun.
Rockwell : 40 : 32 1 64 2K  
Penggunaan mikrokontroler 8 bit jauh lebih 650071

banyak dibandingkan dengan mikrokontroler 4 Signetics :


87C552
68 : 48 3 256 8K Serial; A/D;
WDT
bit. Aplikasinya juga sangat pariatif mulai dari TI : TMS7500 40 : 32 1 128 2K Memori
Ekternal 112
aplikasi kendali sederhana sampai kendali mesin K; A/D;

berkecepatan tinggi. Serial; WDT

Zilog : Z8 40 : 32 2 128 2K Memori


ekternal 124
K ; serial

Zilog : Z8820 44 : 40 2 272 8K Memori


Ekternal 128
K;
Serial
Mikrokontroler 16 Bit Mikrokontroler 32 Bit
Semakin kompleknya pengolahan data dan pengendalian serta Mikrokontroler 32 bit ditargetkan untuk aplikasi
kecepatan tanggap/respon disempurnakan dengan menggunakan
Robot, Instrumen cerdas, Avionics, Image
mikrokontroler 16 bit. Salah satu solusinya adalah dengan
menaikkan kecepatan clock, dan ukuran data. Mikrokontroler 16 Processing, Telekomunikasi, Automobil, dan
bit digunakan untuk mengatur tangan robot, dan aplikasi Digital sebainya.Program-program aplikasinya bekerja
Signal Processing (DSP). dengan sistim operasi.

Pabrik :         Gambaran
Pin : I/O Counter RAM ROM Lain
Model
  84 : 65 5 1K 32 K Memori
  ekternal 1 MB;
Hitachi : Serial; A/D;
H87532 Pulse Wide
Modulasi
(PWM)
  68 : 52 4 512 16 K Memori
National ekternal 64
:: K ;Serial; A/D;
HPC161 WDT; PWM
64
  68 : 40 2 232 8K Memori
ekternal 64
Intel :
8096 K ;Serial; A/D;
WDT; PWM
Data Sheet Mikrokontroler

Data sheet sebuah mikrokontroler memuat


informasi tentang Feature, deskripsi,
konfigurasi pin, blok diagram, deskripsi
fungsi masing-masing pin, organisasi
memori termasuk register, pemrograman
memori, karakteristik AC dan karakteristik
DC. Gambar disamping menunjukkan
salah contoh bentuk bagian depan data
sheet mikrokontroler AT89S51. Data sheet
dapat diakses dari berbagai sumber seperti
buku teks, kumpulan buku data sheet,
berbagai situs di internet.
pandu, 2020

Anda mungkin juga menyukai