Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

TES DAN NON TES

EVALUASI & PENILAIAN DEWI SURANI, S.S., M.P.d.,


PEMBELAJARAN TIK MCE
PERENCANAAN TES
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes merupakan alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian
atau pengetahuan. Sehingga, dalam melakukan tes dibutuhkan perencanaan tes, pengembangan tes, prosedur penulisan
ataupun penyusunan butir-butir soal.

Dalam merencanakan tes diperlukan adanya langkah-langkah yang harus diikuti secara sistematis sehingga dapat diperoleh
tes yang lebih efektif.
Adapun perencanaan tes yang dilakukan ialah sebagai berikut:
• Menentukan atau merumuskan tujuan tes.
• Mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan tes itu.
• Menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifik
• Merinci mata pelajaran atau bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes itu.
• Menyiapkan tabel spesifikasi (semacam blueprint).
• Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tes, yaitu:
• Pemilihan butir soal dan tipe soal yang akan digunakan, serta aspek yang akan diuji
• Format butir soal dan jumlah butir soal
• Distribusi tingkat kesukaran butir soal
• Kisi-kisi tes
PROSEDUR PENGEMBANGAN TES
 Identifikasi hasil belajar

Deskripsi materi

Pengembangan spesifikasi

Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban

Mengumpulkan data uji coba hasil belajar

Uji kualitas tes

Kompilasi tes
PENULISAN SOAL
Menurut Sumadi Surybrata, secara umum
kemampuan khusus yang harus dimiliki bagi penulis soal
adalah: Menurut Bott (1995), prinsip umum yang dapat
• Penguasaan pengetahuan yang diteskan dijadikan sebagai dasar penyusunan tes dalam penulisan
• Kesadaran akan tata nilai yang mendasari pendidikan butir-butir soal ialah :
• Pemahaman akan karakteristik individu yang dites • Kaitkan butir-butir tes dengan tujuan pembelajaran
• Kemampuan membahas gagasan • Perencanaan tes
• Penguasaan akan teknik penulisan soal, dan • Penyiapan tes
• Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam • Uji coba tes
menulis soal • Evaluasi tes
SYARAT PENYUSUNAN TES OBJEKTIF
UMUM KHUSUS

Syarat-Syarat Umum Syarat-Syarat Khusus


1. Tiap bentuk dari tes objektif harus didahului dengan Untuk completion atau fill-in
penjelasan atau anjuran bagaimana cara mengerjakannya. 1. Bahasa hendaknya jelas, kalimat jangan terlalu panjang sehingga mudah dipahami.
2. Penjelasan atau anjuran itu harus diusahakan jangan 2. Yang dihilangkan atau harus diisi jangan mengenai 1 hal saja, tetapi harus beberapa hal
terlalu panjang, tetapi jelas bagi yang menjawabnya 3. Jawaban (isi titik-titik) jangan merupakan kalimat panjang. Sebab kalau demikian, bukan
(disesuaikan dengan tingkat sekolah dan kecakapan tes objektif lagi, melainkan menyerupai tes essay.
bahasa anak). 4. Jumlah jawaban tertentu supaya memudahkan pengetes untuk menskornya (10, 20, 25
3. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu dan sebagainya)
pengertian atau yang dapat diartikan atau ditafsirkan Untuk true-false
bermacam-macam. 5. Hindarkan item yang dapat dinilai “benar” dan “salah” secara meragukan.
4. Tiap-tiap butir soal haruslah tetap, gramatikanya baik 6. Soal-soal atau item tidak boleh mengandung kata-kata yang merupakan atau terlalu
sehingga tidak membingungkan dan menimbulkan salah menunjukkan jawabannya.
tangkap. 7. Sedapat mungkin hindarkanlah statement yang negatif, yang mengandung kata “tidak”
5. Jangan menyusun item secara langsung  menjiplak dari atau “bukan”. Contoh item yang salah”
buku, karena item yang demikian hanya memaksa siswa Untuk multiple choice
untuk menghafal dan kurang merangsang siswa untuk 8. Statement harus jelas merumuskan suatu masalah. Tentukanlah sebelumnya bahwa hanya
berfikir. ada satu jawaban yang paling benar dan tepat.
6. Harus diteliti jangan sampai item yang satu 9. Baik statement maupun option sedapat mungkin jangan merupakan suatu kalimat yang
mempermudah atau mempersukar item yang lain terlalu panjang.
(terutama dalam menyusun true-false dan multiple 10. Hindarkanlah option yang tidak ada sangkut-pautnya satu sama lain. Dengan kata
choice). lain, option (pilihan jawaban) hendaknya homogen
7. Janganlah item yang satu bergantung pada item yang lain
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENULISAN BUTIR-BUTIR SOAL
ESAI
1. Sebelum memulai menulis soal yang dimaksud, hendaknya jelas dalam pikiran kita proses mental manakah yang kita
harapkan dari mudrid untuk menjawab soal tersebut.
2. Gunakanlah bahan-bahan atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun soal-soal essay tersebut.
3. Mulailah pertanyaan atau soal essay itu dengan kata-kata seperti : “Bandingkan”, ”Berilah alasan”, “Berilah contoh-
contoh yang sesuai”, “Terangkan bagaimana....”, “Jelaskan/ramalkan apa yang terjadi jika....”, dan “Jelaskan bagaimana
pendapat Anda”. Janganlah memulai soal essay dengan kata-kata: “Apa”, “Siapa”, “Kapan”, atau “Bilamana” dan
“Berapa”
4. Tulislah pertanyaan atau soal essay itu sedemikian rupa sehingga tugas apa yang harus dilakukan siswa jelas dan tidak
mempunyai arti ganda (ambiguous) bagi setiap murid.
5. Soal essay berhubungan dengan hal-hal yang merupakan “controversial issue” dalam masayarakat. Penyusunannya
hendaklah diarahkan untuk menilai bagaimana pendapat dan pengertian siswa terhadap issue yang ditanyakan, dan
bukan untuk menuntut siswa agar menerima suatu kesimpulan atau cara pemecahan tertentu.
6. Usahakan agar soal essay yang kita susun itu benar-benar dapat menimbulkan perilaku yang kita kehendaki untuk
dilakukan oleh siswa. Soal-soal essay buatan guru seringkali bersifat kurang menuntut kemampuan skill atau aplikasi
seperti:
7. Sesuaikan panjang-pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat kematangan siswa.
JENIS-JENIS INSTRUMEN NON-TES
DAN PENYUSUNANNYA
Observasi

Wawancara (interview)

Angket

Skala Sikap

Studi kasus

Sosiometri

Anda mungkin juga menyukai