Anda di halaman 1dari 18

TES URAIAN (ESAI)

Dr. Dewi Indrapangastuti, M.Pd.


a. Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang
mengukur perilaku yang direncanakan,

b. Bagaimanakah menskor jawaban yang diperoleh dari


siswa
Cara-cara dalam Menyusun Tes Esai

1. Para guru hendaknya memfokuskan pertanyaan esai


pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap
dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif.
- Ada beberapa faktor penting dalam proses belajar
mengajar yang hanya bisa diungkap oleh tes esai.
- Faktor-faktor tsb adalah pembelajaran yang
kompleks, organisasi materi,integrasi penyusunan
jawaban, dan ekspresi penuangan ide dari pemikiran
siswa ke dalam bentuk jawaban soal.
2. Para guru hendaknya memformulasikan item pertanyaan
yang mengungkap perilaku spesifik yang diperoleh dari
pengalaman hasil belajar. Tes yang direncanakan oleh guru
perlu tetap mengukur penilaian tujuan instruksional

3. Pertanyaan-pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak


menimbulkan kebingungan sehingga para siswa dapat
menjawab dengan tidak ragu-ragu. Menggunakan kata-kata
yang spesifik seperti terangkan, bandingkan, buktikan,
nyatakan dalam kesimpulan, gunakan, dsb
lanjutan...
4. Sertakan petunjuk waktu pegerjaan untuk setiap pertanyaan,
agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan
berpikir,menulis,dan menuangkan ide sesuai dengan waktu
yang disediakan. Pertimbangan waktu tsb hendaknya
didasarkan pada tingkat kesulitan setiap pertanyaan.

5.Ketika mengkonstruksi sejumlah pertanyaan esai, para guru


hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan pilihan.
Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada kalimat instruksi
pengerjaan awal tes misalnya “pilih empat soal dari lima
pertanyaan yang tersedia”. Penggunaan pertanyaan pilihan
dimungknkan mempengaruhi reliabilitas tes esai yang
direncanakan.
Kelebihan Tes Esai

a. Mengukur proses mental para siswa dalam


menerangkanide ke dalam jawaban item secara tepat
b. Mengkur kemampuansiswa dalam mnjawab melalui kata
dan bahasa mereka sendiri
c. M e n d o r o n g s i s w a u n t u k m e m p e l a j a r i , m e n y u s u n ,
merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif
d. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat
serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri
e. Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan
mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan
yang diajarkandi dalam kelas.
Kelemahan Tes Esai
a. D a l a m m e m e r i k s a j a w a b a n p e r t a n y a a n e s a i , a d a
kecenderungan pengaruh subjektif yang selalu muncul dalam
pribadi seorang guru. Hal ini terjadi utamanya ketika telah
terjadi hubungan moral yang baik antara para siswa dan guru
b. Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau
evaluator cenderung kurang bisa mencakup seluruh materi
yang telah diberikan
c. Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat
kesulitan pada siswa sehingga memunculkan unsur-unsur
mener ka dan menjawab dengan ragu-ragu,ditambah lagi
aspek manayang di tekankan juga sukar dipastikan.
Menskor Tes Esai
• Mudah karena setiap guru pasti merasa bisa menilai jawaban
yang diberikan oleh para siswanya termasuk penggunaan
jawaban yang berasal dari esai karena dalam pemberian skor
pada tes esai tidak ada eksplanasi penilaian angka secara
pasti diberikan.
• Sukar,karena banyak faktor selalu muncul yang sedikit banyak
dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pada
penilaian siswa. Faktor-faktor tsb di antaranya subjektivitas,
pertimbangan,dan pengaruh interaksi antara guru dengan para
siswa selama dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Dalam Memberikan Skor Guru Sebaiknya :

1. Menyusun jawaban kunci untuk setiap pertanyaan yang mengandung


materi penting yang dapat digunakan sebagai acuan dasar ketika
melakukan penilaian

2. M e n e n t u k a n n i l a i d a r i s e t i a p p e r t a n y a a n b e r d a s a r k a n b o b o t
permasalahan kompleksitas jawaban, dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan jawaban

3. Memutuskan berupa poin pengurangan skor penilaian apabila siswa


melakukan kesalahan kecil,misalnya kesalahan ejaan, tanda baca, dan
penggunaan kata.
4. Mengevaluasi satu pertanyaan pada semua lembar jawaban, sebelum pindah ke
pertanyaan lainnya

5. Guna mencek kesamaan kualitas jawaban, kelompokkan lembar jawaban siswa


ke dalam 3 -5 tumpukan dengan memperhatikan rangking dari yang tertinggi
sampai terendah dan menempatkan lembar jawaban siswa ke dalam tumpukan
yang ada atas dasar nilai yang dicapai.

6. Usahakan dalam proses penilaian jawaban soal tidak melihat nama siswa
penjawabnya

7. Disarankan untuk sering berisitirahat untuk mencegah kelelahan dan


kejenuhan yang dapat mengakibatkan pemberian skor berubah secara sifnifikan
Mengatasi Kelemahan Tes Esai

a. Menyediakan waktu yang cukup untuk menyusun pertanyaan dalam setiap


soal. Walaupun banyak anggapan bahwa mengkonstruksi tes esai adalah
sangat mudah, karena setiap guru bisa membut, soal-soal esai yang baik
pembuatannya memerlukan kecermatan selain dilihat dari unsur bahasa juga
perlu dilihat aspek substansi dari setiap item pertanyaan.

b. Item pertanyaan yang direncanakanhendaknya memuat persoalan penting


yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar

c. Permasalahan yang hendak dirumuskan memiliki arti yang dinyatakan


secara eksplisit dalam tujuan instruksional
d. Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan hendaknya tidak diambil
secara langsung daribuku/ catatan. Para guru atau evaluator dapat
memodifikasi atau menggunakan kata lain yang mungkin artinya sama
agar siswa tidak semata-mata menghafal.
e. Sebaiknya disertai/dilengkapi kunci jawaban. Membuat kunci jawaban
sebaiknya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pembuatan pertanyaan esai. Kegagalan membuat jawaban kunci akan
membuat reliabilitas jawab bisa berubah secara signifikan.
f. Pertanyaan esai yang direncanakan sebaiknya dibuat variasi dan bisa
mencakup unit-unit mata pelajaran yang telah diajarkan dikelas.
1. Siswa mengorganisasikan jawaban sendiri
2. Jawaban berdasarkan kata-kata dan tulisan
sendiri
3. Terbatas pada sejumlah kecil pertanyaan
4. Penyekoran subjektif
• pertanyaan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks.
• pertanyaan yang langsung dapat mengukur hasil belajar
• Pertanyaan ditulis secara jelas.
• Memberikan batas waktu dan bobot tiap butir soal
• Menyediakan dahulu kunci jawaban
• Membaca 1 pertanyaan, seluruh jawaban
• Memberikan skor jawaban-jawaban dengan tanpa
mengingat siapa yang menjawab.
• Jika mungkin, pakailah dua orang untuk menilai
Kebaikan Kelemahan
• Relatif mudah disusun • Kurang representative
• Tidak memberi kesempatan • Validitas dan reliabilitas rendah
berspekulasi • Dalam penilaian mudah
• Memotivasi siswa dipengaruhi unsur subjektivitas
mengemukakan pendapatnya dari penilai.
• mengetahui penguasaan siswa • Memeriksa hasil sulit dan
waktu lebih lama
terhadap suatu materi
• mendapatkan informasi kuantitatif masing- masing
peserta tes
• penyekoran ini harus dilakukan secara objektif
• Skor akhir ini dapat disajikan pada rentang skala 0-10,
0-100 atau skala lain diberikan interpretasinya

Anda mungkin juga menyukai