Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR DAN PPRINSIP TEKNIK

STERIL DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

BIDANG KEPERAWATAN
RSUD KOTA DEPOK
LATAR BELAKANG
• Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan wajib
memberikan pelayanan yang aman serta menjaga
kualitas pelayanan
• Proses dalam meningkatkan pelayanan perlu
didukung olehpengetahun para perawat/ bidan
tentang konsep dan teknik steril
• Konsep dan teknik steril harus dilaksanakan dalam
setipa tindakan terutama tindakan pembedahan
atau tindakan medis dan tindakan invasif
DEFINISI
• Steril adalah suatu kondisi absolut/mutlak
bebas dari mikroorganisme hidup, tidak
sebagian atau hampir steril.
• Steril · Keadaan ataupun sesuatu yang suci
hama atau bebas hama
• Steril dapat merujuk pada: Keadaan ataupun
sesuatu yang suci hama atau bebas hama.
RISIKO APABILA MELAKUKAN TINDAKAN
TIDAK STERIL

• Infeksi (IDO)
• Luka Lama sembuh
• Waktu rawat menjadi lama
• Komplain Pasien
• Akuntabilitas RS Menurun
• Pembiayaan bertambah
TINDAKAN YANG HARUS DILAKSANAAN
DENGAN TEKNIK STERIL

• Tindakan Pembedahan
• Tindakan Invasif
• Tindakan medis (membuka atau menyatukan
jaringan tubuh)
PRINSIP TEKHNIK STERIL :

1. Semua objek atau benda yang di gunakan pada area steril


harus steril :
 Harus ada tanda steril/labeling pada paket steril
Pastikan packing utuh , kering dan belum ekspire.
2. Objek steril menjadi tidak steril bila tersentuh objek yang
tidak steril
3. Alat steril yang berada di bawah pinggang dianggap tidak
steril :
Jaga seluruh alat dan sarung tangan steril setinggi diatas
pinggang.
Meja drapping harus setinggi pinggang.
4.Lapangan steril harus selalu dalam penglihatan ( di bawah
pengawasan).
Lapangan steril harus selalu terjaga selama prosedur
tindakan operasi.
Jangan pernah membelakangi area steril
5. Ketika membuka alat steril dan menambahkan item ke area
steril lakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi.
Setting alat sedekat mungkin dengan waktu operasi.
Persiapan alat operasi harus lengkap
Tempatkan item yang besar pada lapangan steril dengan
menggunakan sarung tangan steril.
Alat steril menjadi non steril (walaupun tidak terpakai)
apabila terpapar mikroorganisme airborne yang cukup lama.
6. Jarum, cairan, atau pisau yang melewati barrier
steril di anggap tidak steril
7. Saat lapangan steril di setting , 1 inci di batas ujung
drapping steril di pertimbangkan tidak steril. Letakan
alat steril pada area steril jauh pada jarak satu inci di
ujung drapping.
8. Jika ada keraguan pada suatu alat pertimbangkan
untuk dianggap tidak steril
9. Kesterilan alat harus dijaga selama prosedur.
10.Petugas yang steril atau objek steril hanya kontak
dengan area steril ; petugas yang non steril atau
objek non steril hanya kontak dengan area non steril :
• Bagian depan gaun steril adalah antara bahu dan
pinggang, lengan bawah sampai 2 inci di bawah siku.
• Item non steril tidak boleh melewati di atas area
steril
• Jangan meletakan item non steril pada area steril
PRINSI STERIL DALAM TINDAKAN
PEMBEDAHAN
Gambar 1.
• Menjaga posisi steril tangan
dan pergelangan tangan

Jas dipertahankan steril


hanya dari pinggang ke
bahu, tangan hingga
lengan diangkat ke depan
Gambar 2.

11. Membuka bungkusan duk steril

• Perawat mengangkat bagian luar


pembungkus dengan memegang
pada bagian luarnya.
• Tangan diletakkan pada lipatan
kain untuk menghindari
kontaminasi dengan isi
bungkusan.
• Area yang dipegang diturunkan
kebawah menutupi meja yang
tidak steril; bagian dalam
pembungkus (sekarang penutup
meja) tetap steril.
Gambar 3.
• Tangan perawat instrumen
12. Memasang sarung meja mayo
terlindungi
• dalam lipatan kain
• Lipatan kain ditahan oleh lengan
dengan posisi mebengkokkan siku
untuk mencegah jatuhnya duk
sampai dibawah pinggang
• Kaki pada dasar standar
menstabilkan posisinya
• Menyelesaikan menutupi
standar mayo
• Tangan terlindungi dalam
lipatan kain
Gambar 4
13. Menutup meja kecil dengan duk

a. Perawat instrumen yang


sudah steril menutupi meja
kecil dengan duk
b. Para perawat yang sudah
steril jangan memasuki area
yang tidak steril. Oleh sebab
itu perawat instrumen
mula-mula menutupi bagian
meja yang tidak steril yang
terdekat dengannya,
kemudian yang terjauh
c. Lindungi jas dengan berdiri
jauh dari meja
Gambar 5
14. Menutupi meja tidak steril
yang besar

• Perawat instrumen
memegang duk meja steril
yang dilipat dengan posisi
tinggi di atas meja dan
meletakkannya ditengah-
tengah meja dengan berdiri
jauh dari meja untuk
melindungi jasnya dari
kontaminasi
15. Membuka lipatan duk steril
diatas meja • Perawat instrumen berdiri jauh dari
meja yang tidak steril dan mula-mula
membuka duk yang terdekat
dengannya
• Perhatikan bahwa tangan diletakkan
dibagian dalam duk penutup yang
steril untuk melindungi tangan
tersebut
Gambar 6 Perawat instrumen melanjutkan membuka
lipatan sebelahnya.
Tangan diletakkan dibagian dalam duk penutup
yang steril untuk melindungi tangan tersebut.
Perawat instrumen sekarang boleh mendekati
meja. Karena sekarang jas terlindungi oleh duk
Gambar 7
17. Urutan seorang petugas yang steril mengelilingi
petugas lainnya yang juga steril
Gambar 8
18. Memasukkan mata pisau skalpel (scalpel blade)
pada pemegang pisau
Gambar 9
 Meletakkan bungkusan benang steril kedalam waskom
/ meja instrument
Gambar 10
Cara mengambil isi dari Perawat sirkulasi mengeluarkan
bungkusan / Pack benang benang steril dari kemasan
luarnya dengan forcep steril
Gambar 11.
MENUANG CAIRAN KE DALAM
WASKOM STERIL
PRINSI STERIL DALAM TINDAKAN
MEDIS/NON INVASIF
Persiapan Alat

• Bahan habis pakai disiapkan sesuai dengan


kebutuhan tindakan
• Instrumen disiapkan dalam kondisi steril
• Alat tenun (duk lubang) disiapkan sesuai
kebutuhan)
• Cairan Antiseptik
Untuk Tindakan Hecting/Debridement

• Persiapan alat dan BHP


• Gunakan Sarung tangan steril
• Buka BHP meminta bantuan sejawat
• Lakukan aseptik area dengan cairan antiseptik
• Tutup dengan menggunakan duk lubang atau
duk kecil
• Lakukan tindakan selanjutnya sesuai indikasi
Untuk Tindakan Medis Non Incvasif
• Gunakan sarung tangan on steril untuk
pembersihan luka sebelum dilakukan tindakan
• Bersihkan luka (sesuai indikasi)
• Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
• Lakukan aseptik area luka dengan cairan
antiseptik
• Tutup dengan menggunakan duk lubang
• Lakukan tindakan selanjutnya sesuai indikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai