Sarung tangan steril dapat dipasang dengan menggunakan metode terbuka atau metode
tertutup. Metode terbuka merupakan metode yang paling sering digunakan di luar ruang operasi,
karena untuk metode tertutup perawat perlu mengenakan gaun steril terlebih dahulu. Sarung
tangan dikenakan pada banyak prosedur untuk memungkinkan perawat memegang benda-benda
steril secara bebas dan mencegah klien yang beresiko menjadi terinfeksi (mis, klien yang memiliki
luka terbuka) oleh mikroorganisme yang berasal dari tangan perawat.
Sarung tanaan steril dikemas dengan manset dan telapak tangan menghadap ke atas ketika
kemasan dibuka. Pada kemasan biasanya tertulis ukuran sarung tangan (mis, ukuran 71/2 atau
ukuran medium ). Sarung tangan lateks dan vinil dapat digunakan untuk melindungi perawat
ketika kontak dengan darah dan cairan tubuh. Sarung tangan lateks lebih fleksibel daripada vinil,
berbentuk seperti tangan pemakaiannya, memungkinkan pemakaian bebas bergerak, dan
memiliki keistimewaan tambahan yaitu dapat menutup secara otomatis bila ada lubang tusukan
yang kecil. Akan tetapi pemberi perawatan dan klien yang memiliki alergi terhadap lateks kini
semakin bertambah. Oleh karena itu, sarung tangan nonlateks yang memiliki ciri khas sama harus
tersedia. Sarung tangan vinil harus digunakan untuk tugas-tugas yang tidak mementingkan
material sarung tangan, tugas yang memerlukan ketelitian minimal, dan tugas yang memiliki
resiko minimal terpajan patogen.
Sumber : Nurul Hidayah. 2020. Alat Pelindung Diri dan Pemakaian Handscoon steril. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.