Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Bukhari

NIM : 2110911110024
Tutor : Dr. dr. Siti Kaidah, M.Sc

SKENARIO RESPONSI
KETERAMPILAN PENCEGAHAN INFEKSI

Bapak Aldi seorang warga di Banjarmasin yang berumur 35 tahun dengan pekerjaan kuli
bangunan, mengalami kecelakaan saat bekerja. Bapak Aldi tertusuk besi bangunan yang berdiameter
6 cm dan tertusuk pada bagian Kaki. Besi yang tertusuk pada beliau tidak terlalu dalam. Satu hari
setelah beliau tertusuk, beliau langsung pergi ke rumah sakit. Beliau mengeluhkan kaki yang amat
terasa sakit dan pedih. Sebelum dating ke rumah sakit, beliau mengikat kaki beliau selama satu hari,
akibat kain yang kotor beliau ikatkan, luka Bapak Aldi mengalami infeksi bakteri. Untuk
mengatasinya kita akan menyuntikkan anastesi local, yaitu lidocaine sebanyak 1%.

Alat Pelindung Diri :


 Handschoen steril
 Masker
 Apron
 Cap
 Google

Peralatan Pencegahan Infeksi :


 Duk steril
 Larutan antiseptik
 Kasa atau kapas steril
 Penjepit atau forsep
 Spuit 10 ml berisi gel lidokain untuk anestesi topikal atau lubrikan berbahan dasar air

Perlakuan Medis
A. Persiapan
1. Memastikan kuku telah dipotong pendek dan tidak memakai cat kuku serta tidak ada luka
terpotong atau abrasi pada tangan dan jari.
2. Melepas semua perhiasan dan arloji di jari dan pergelangan tangan.
3. Mempersiapkan alat dan bahan untuk mencuci tangan (sabun antiseptik, busa/sponge/sikat
steril/disposable/kikir kuku, handuk steril)

B. Persiapan Alat Pelindung Diri


1. Memakai baju bedah
2. Memakai celemek plastik/apron
3. Memakai masker 
4. Memakai tutup kepala (cap)
5. Memakai pelindung mata (google)
6. Memakai sepatu khusus/pelapis sepatu (jika tersedia)

C. Pencegahan Infeksi Luka 


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk perawatan luka dan menyucihamakan daerah sekitar luka
(pisau cukur, gunting, antiseptik, handuk, sarung tangan steril, anestetik lokal, perhidrol 3%,
NaCl 0,9%, akuades steril, duk steril berlubang/tidak berlubang, klem duk)
2. Melakukan tindakan cuci tangan/handrub 
3. Memasang sarung tangan steril/DTT 
4. Mencukur bulu/rambut di sekitar luka. Bila rambut di sekitar luka agak panjang, potong dulu
dengan gunting, baru dibersihkan dengan pisau cukur
5. Melepas sarung tangan tidak steril (bekas pakai mencukur)
6. Mencuci tangan untuk tindakan pembedahan 
7. Memasang sarung tangan steril 
8. Menyuntikkan zat anestetik lokal di sekitar luka (lidokain, prokain)
9. Mengambil kain penutup (duk) steril berlubang lalu memasang pada tempat pembedahan.Bila
tidak tersedia duk berlubang, mengambil 4 kain duk tanpa lubang dan memasang pada
tempat pembedahan sehingga membentuk segi empat mengelilingi tempat pembedahan,
kemudian mengeratkan dengan klem duk di sudut-sudutnya

D. Mencuci tangan sebelum tindakan bedah


1. Membuka kran air dengan tangan.
2. Membasahi tangan dan lengan bawah secara bebas, mempertahankankan tangan berada
setinggi siku selama seluruh prosedur cuci tangan.
3. Mengambil sabun antiseptik (3-5 ml) (Hibiscrub, Hibitane, Hibicliens, Phisohex, Betadine,
atau alkohol 60-90%).
4. Melakukan tindakan cuci tangan awal (pre-scrub) dengan mencuci tangan dan lengan bawah
sampai siku dalam waktu sekitar 1 menit.
5. Menuangkan sekali lagi sejumlah sabun (3-5 ml) ke tangan dan meratakan ke seluruh
permukaan tangan dan lengan bawah sampai dengan 5 cm di atas siku.
6. Mengambil sikat/kikir kuku dan membersihkan daerah bawah kuku/subungual dan sekitar
kutikula jari-jari tangan kanan dan kiri.
7. Mulai mencuci tangan dengan menggosok jari, sela jari, telapak tangan, punggung tangan
kanan dan kiri selama 2 menit (masing-masing 1 menit)
8. Melanjutkan menggosok lengan dimulai dari pergelangan tangan sampai 2 inci (±5 cm) di
atas siku lengan kanan dan kiri masing-masing 1 menit.
9. Memastikan posisi tangan selalu lebih tinggi dari siku, sehingga air hanya mengalir dari
tangan ke siku.
10. Memperpanjang prosedur yang sama 1 menit jika yang dicuci menyentuh apa pun selama
proses cuci tangan.
11. Membilas tangan dan lengan dengan melewatkannya melalui air dalam satu arah saja, dari
ujung jari ke siku. Jangan menggerakkan lengan bolak-balik melalui air.
12. Membilas tangan sampai siku dengan Hibiscrub
13. Mengambil handuk steril dengan tangan kanan dan mengusapkannya dari arah tangan ke siku
lengan kiri, lalu melipat handuk
14. Memegang handuk bagian luar dengan tangan kiri dan mengusapkannya dari arah tangan ke
siku lengan kanan, lalu menjatuhkan handuk
15. Menjaga posisi tangan selalu lebih tinggi dari siku sampai memasang sarung tangan.

E. Memasang sarung tangan steril (open-gloving technique)


1. Sudah mempersiapkan sarung tangan steril dengan jenis dan ukuran yang sesuai dengan
posisi pergelangan sarung tangan sudah terlipat ke luar sebelum mencuci tangan.
2. Sesudah mencuci tangan, mengambil sarung tangan kanan (tangan yang dominan) dengan ibu
jari dan dua jari pertama tangan kiri pada bagian dalam sarung tangan yang sudah terlipat ke
luar.
3. Memasukkan tangan kanan ke dalam sarung tangan dengan bantuan tangan kiri tetap
memegang bagian dalam sarung tangan yang terlipat ke luar, tangan kanan tidak boleh
menyentuh bagian luar sarung tangan (tidak perlu sampai seluruh jari masuk bagian jari
sarung tangan).
4. Mengambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan dengan cara menyisipkan 4 jari tangan
kanan ke lipatan sarung tangan kiri (sisi luar) tanpa menyentuh bagian dalam sarung tangan
yang terlipat ke luar.
5. Memasukkan tangan kiri ke dalam sarung tangan dengan bantuan tangan kanan, tangan kiri
tidak boleh menyentuh bagian luar sarung tangan.
6. Merapikan dan memastikan sarung tangan telah terpasang dengan benar pada seluruh bagian
tangan.

F. Menyucihamakan tempat pembedahan 


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk menyucihamakan tempat pembedahan (antiseptik Betadine,
Hibiscrub atau Savlon, sarung tangan steril, pinset anatomis/klem oval steril, kasa steril,
tempat antiseptik, duk steril berlubang/tidak berlubang (4 lembar), klem duk 4 buah) 
2. Mencuci tangan untuk tindakan pembedahan .
3. Memasang sarung tangan steril.
4. Mengambil pinset anatomis/klem oval steril dan menggunakannya untuk memegang kasa
steril, lalu mencelupkan kasa ke dalam wadah berisi larutan antiseptik (Betadine dan
Hibiscrub atau Savlon)
5. Menyucihamakan tempat pembedahan dengan larutan Betadin terlebih dahulu (biarkan ± 5
menit) kemudian antiseptikHibicrub atau Savlon (dibiarkan kering) dengan arah melingkar
dari dalam ke luar.
6. Mengambil kain penutup (duk) steril berlubang lalu memasang pada tempat pembedahan.
7. Bila tidak tersedia duk berlubang, mengambil 4 kain duk tanpa lubang dan memasang pada
tempat pembedahan sehingga membentuk segi empat mengelilingi tempat pembedahan,
kemudian mengeratkannya dengan klem duk di sudut-sudutnya
8. Membuka tempat alat yang sudah steril dengan cara yang steril.

G. Pemrosesan sarung tangan pakai ulang 


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk memproses alat bekas pakai(sarung tangan tebal, wadah
plastik, larutan klorin 0,5%, air sabun/deterjen, sikat, air bersih, handuk bersih, tempat
sampah khusus bahan habis pakai, duk bersih, autoklaf)
2. Sebelum melepas sarung tangan, mencelupkan dahulu tangan ke dalam wadah yang berisi
larutan klorin 0,5% dan menggosok-gosok darah/nanah/cairan lain yang menempel agar
lepas.
3. Melepaskan sarung tangan dengan cara membaliknya, dan merendam sarung tangan tersebut
di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
4. Dengan menggunakan sarung tangan tebal, memindahkan sarung tangan ke dalam wadah
berisi air sabun/deterjen.
5. Membersihkan bagian luar dan dalam sarung tangan dengan sikat. 
6. Memindahkan sarung tangan ke dalam wadah berisi air bersih 
7. Membilas sarung tangan dengan air bersih agar tidak ada sisa deterjen yang tertinggal
8. Melakukan pengujian untuk melihat kebocoran dengan cara menggembungkannya (dengan
tangan) dan memasukkannya ke dalam air. Jika ada lubang akan timbul gelembung udara.
9. Mengeringkan bagian dalam dan luar sarung tangan dengan hati-hati sebelum melakukan
sterilisasi atau DTT. Untuk sarung tangan yang akan disterilisasi, membungkus sarung
tangan terlebih dahulu dengan duk steril.

H. Pemrosesan alat bekas pakai 


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk memproses alat bekas pakai (sarung tangan tebal, wadah
plastik, larutan klorin 0,5%, air sabun/deterjen, sikat halus, air bersih, handuk bersih, tempat
alat, duk bersih, autoklaf/oven, panci, kompor)
2. Dengan memakai sarung tangan tebal, merendam semua peralatan yang digunakan di dalam
bak plastik yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Semua alat harus dalam
keadaan terbuka.
3. Memindahkan alat ke dalam wadah berisi air sabun/deterjen. 
4. Menyikat peralatan dengan sikat yang halus serta air dan sabun. Menyikat harus dilakukan di
bawah permukaan air.
5. Memindahkan alat ke dalam wadah berisi air bersih 
6. Membilas lagi dengan air bersih sampai tidak ada lagi deterjen yang tersisa
7. Mengeringkan alat dengan udara atau handuk bersih. Pengeringan tidak diperlukan jika
dilakukan DTT dengan perebusan.
8. Memeriksa apakah ada alat yang rusak. Apabila rusak, dipisahkan.
9. Masukkan alat ke tempat alat, dibungkus dengan kain duk bersih. Lanjutkan proses dengan
melakukan sterilisasi jika memungkinkan, atau DTT bila tidak memungkinkan

I. Pemrosesan bahan habis pakai 


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk memproses alat bekas pakai (sarung tangan tebal, wadah
plastik, larutan klorin 0,5%, air sabun/deterjen, sikat halus, air bersih, tempat sampah bahan
habis pakai)
2. Dengan masih memakai sarung tangan, membuang bahan habis pakai ke tempat sampah
khusus bahan habis pakai
3. Mengisi spuit injeksi (jarum masih terpasang) dengan larutan klorin 0,5% dengan
mengisapnya melalui jarum
4. Merendam semprit dan jarumnya ke dalam larutan klorin 0,5% dengan posisi horizontal
selama 10 menit
5. Membuang larutan desinfektan dari dalam semprit dan jarum dan memindahkannya ke dalam
air sabun/deterjen.
6. Melepaskan jarum dari semprit dan membersihkan dengan air sabun, membersihkan pangkal
jarum dan memastikan bahwa jarum tidak buntu
7. Memasang kembali jarum dan membersihkan/membilassemprit beserta jarum suntik dengan
cara mengisap dan mengeluarkan air melalui jarum (spooling) sekurang-kurangnya dua kali
8. Memindahkan jarum ke dalam air bersih dan melakukan spool minimal dua kali. 
9. Melepas jarum dari semprit dan memastikan bahwa daerah pangkal telah bersih.
10. Memasang tutup spuit pada jarumnya dan membuang spuit ke tempat sampah bahan habis
pakai

Anda mungkin juga menyukai