Anda di halaman 1dari 20

SOSIALISASI PEDOMAN

ANTIBIOTIK UPTD RS
NYITDAH
KOMITE PPRA UTD RS NYITDAH
DASAR KEBIJAKAN

• PERMENKES NO 8 TAHUN 2015 TTG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT
• KEPUTUSAN DIREKTUR NO 445/38/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TTG PEMBENTUKAN KOMITE PPRA
• SK DIREKTUR NO 445/83/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA PADA UPTD RS NYITDAH
• SK DIREKTUR NO NO 445/84/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TTG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA
PEMBEDAHAN, ANTIBIOTIK EMPIRIS DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UPTD RS NYITDAH
• SK DIREKTUR NO NO 445/85/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TTG PROGRAM KERJA PPRA UPTD RS NYITDAH
• SK DIREKTUR NO 445/86/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TENTANG PEMBENTUKAN TIM AUDIT GYSSENS UPTD RS
NYITDAH
• SK DIREKTUR NO 445/87/SK/UPTD RS Nytidah/2019 TENTANG DUKUNGAN ANGGARAN OPERASIONAL
PENYELENGGARAAN PPRA PADA UPTD RS NYITDAH
KEGIATAN POKOK/PROGRAM KERJA

• Membentuk tim pelaksana PPRA UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.


• Menyusun Pedoman Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi di UPTD.
Rumah Sakit Nyitdah.
• Sosialisasi Pedoman Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi
• Melakukan pengumpulan data dasar (peta medan mikroba, data resistensi,
evaluasi kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik), sebagai pembanding
minimal 2-3 bulan secara retrospektif (pilot study).
LATAR BELAKANG

• INFEKSI MERUPAKAN MASALAH KESEHATAN YANG PENTING DI


NEGARA BERKEMBANG
• ANTIBIOTIK MERUPAKAN OBAT YANG PALING BANYAK
DIGUNAKAN
• 30% SAMPAI DENGAN 80% TIDAK DIDASARKAN PADA INDIKASI
(HADI, 2009)
LATAR BELAKANG

• INTENSITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RELATIF TINGGI


MENIMBULKAN BERBAGAI PERMASALAHAN RESISTENSI
BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK, MORBIDITAS DAN
MORTALITAS

• MRSA. VRE
• Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study : dari 2494 individu di
masyarakat, 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik
antara lain: ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%).
• Hasil penelitian 781 pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan 81%
Escherichia coil resisten terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu ampisilin
(73%), kotrimoksazol (56%), kloramfenikol (43%), siprofloksasin (22%),
dan gentamisin (18%).
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan pada Penggunaan


Antibiotik
• Resistensi Mikroorganisme Terhadap Antibiotik
• Faktor Farmakokinetik dan Farmakodinamik
• Faktor Interaksi dan Efek Samping Obat
• Faktor biaya
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Prinsip Penggunaan Antibiotik Bijak (Prudent)


• penggunaan antibiotik dengan spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis
yang adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat
• pembatasan penggunaan antibiotik dan mengutamakan penggunaan antibiotik lini
pertama.
• Indikasi ketat penggunaan antibiotik
• Pemilihan jenis antibiotik
• Penerapan penggunaan antibiotik secara bijak
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Prinsip Penggunaan Antibiotik untuk Terapi Empiris dan


Definitif
• Antibiotik Terapi Empiris
• penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis bakteri
penyebabnya
• eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab
infeksi, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.
• Indikasi
• Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya menjadi pilihan pertama untuk terapi
infeksi
• Lama pemberian: antibiotik empiris diberikan untuk jangka waktu 48-72 jam
• evaluasi
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Prinsip Penggunaan Antibiotik untuk Terapi Empiris dan Definitif


• Antibiotik Terapi Definitif
• pada kasus infeksi yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab
dan pola resistensinya
• Indikasi
• Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya menjadi pilihan
pertama untuk terapi infeksi
• Lama pemberian
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Prinsip Penggunaan Antibiotik profilaksis bedah


• Tujuan pemberian antibiotik profilaksis pada kasus pembedahan:
• Penurunan dan pencegahan kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO).
• Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.
• Penghambatan muncul flora normal resisten.
• Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
• Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan kelas operasi,
yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi.
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Prinsip Penggunaan Antibiotik profilaksis bedah


• Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis:
• Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak pada
kasus bersangkutan.
• Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.
• Toksisitas rendah.
• Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obat
anestesi.
• Bersifat bakterisidal.
• Harga terjangkau.
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

•Prinsip Penggunaan Antibiotik profilaksis bedah


• Rute pemberian
• Antibiotik profilaksis diberikan secara intravena.
• Antibiotik profilaksis diberikan ≤ 30 -60 menit sebelum insisi kulit
• Dosis pemberian  Untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat berdifusi dalam
jaringan dengan baik, maka diperlukan antibiotik dengan dosis yang cukup tinggi. Pada
jaringan target operasi kadar antibiotik harus mencapai kadar hambat minimal hingga 2 kali
lipat kadar terapi.
• Durasi pemberian adalah dosis tunggal.
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

• Penggunaan Antibiotik Kombinasi


• Tujuan pemberian antibiotik kombinasi adalah:
• a. Meningkatkan aktivitas antibiotik pada infeksi spesifik (efek sinergis).
• b. Memperlambat dan mengurangi risiko timbulnya bakteri resisten
• Indikasi penggunaan antibotik kombinasi (Brunton et. Al, 2008; Archer, GL.,
2008):
• Infeksi disebabkan oleh lebih dari satu bakteri (polibakteri).
• Abses intraabdominal, hepatik, otak dan saluran genital (infeksi campuran
aerob dan anaerob).
• Terapi empiris pada infeksi berat
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK
• BERDASARKAN MEKANISME KERJA
• menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri, seperti beta-laktam
(penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase),
basitrasin, dan vankomisin.
• memodifikasi atau menghambat sintesis protein, misalnya aminoglikosid,
kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin),
klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin.
• menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat,
misalnyatrimetoprim dan sulfonamid.
• mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon,
nitrofurantoin.
HIPERSENSITIFITAS ANTIBIOTIK
• HIPERSENSITIFITAS TIPE CEPAT
• HIPERSENTIFITAS TIPE II (Antibody Mediated Type II Hypersensitivity)
• HIPERSENSITIFITAS TIPE III (Immune Hypersensivity -complex Mediated )
• DELAYED TYPE HYPERSENSITIVITY
HIPERSENSITIFITAS ANTIBIOTIK
• Pencegahan Anafilaksis
• Selalu sediakan obat/ alat untuk mengatasi keadaan darurat.
• Penderita perlu menunggu 20 menit setelah mendapat terapi
parenteral antibiotik untuk mengantisipasi timbulnya reaksi
hipersensitivitas tipe 1

• Tatalaksana Anafilaksis
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MUTU
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
• Prinsip Penetapan Dosis, Interval, Rute, Waktu dan Lama
Pemberian
• Monitoring Efektivitas, Efek Samping
• Interaksi Antibiotik dengan Obat Lain
• Pemberian Informasi dan Konseling
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai