Anda di halaman 1dari 507

Try Out

1
April 2020
1
1
• Yuka, 18 tahun ingin menambal giginya.
• IO : karies dentin pada gigi 37 dan terdapat mahkota tiruan logam
pada gigi 27. Drg menumpat gigi 37 dengan amalgam.
• Satu minggu kemudian pasien datang dengan keluhan gigi yang
ditambal terasa nyeri.

Apakah penyebab keluhan pasien tersebut?


E. Terjadinya arus
galvanis
• Terjadi karena adanya dua bahan tambal logam yang berbeda di
tempat yang berdekatan; terasa nyeri seperti ada listrik
• Dapat terjadi antara amalgam dengan cast gold/alloy
prostodonti/amalgam lama
Pilihan
lainnya
a. Fraktur restorasi
b. Ekspansi sekunder
c. Kontraksi amalgam  Amalgam mengalami kontraksi ringan (dalam
waktu 20 menit pertama). Setelah itu, terjadi ekspansi amalgam
sampai 24 jam
d. Creep yang berlebihan
Jadi
jawabannya
E. Terjadinya arus galvanis
2
2
• Meisty, 59 tahun sakit hebat pada gigi depan atas yang berlubang.
Sejak semalam tidak bisa tidur, walaupun sudah minum obat pereda
sakit. 1 bulan lalu pernah sakit tetapi setelah minum obat sakitnya
hilang. Kedatangannya ke klinik gigi pagi ini untuk mengobati rasa
sakit yang masih terus mengganggunya.
• Setelah preparasi saluran akar, malamnya gigi pasien sakit hebat dan
terus menerus.

Apakah yang terjadi pada gigi tersebut?


B. Flare-
up
• Saluran akar pasien sudah dipreparasi  sakit hebat
terus menerus
• Hal ini disebut dengan flare-up antar kunjungan, yang
bisa terjadi karena saluran akar kurang bersih.
Pilihan
lainnya
a. Kesalahan diagnosa
b.

c. Karena tumpatan sementara


d. Abses apikalis akut
Diagnosis
e. Pulpitis reversibel
Jadi
jawabannya
B. Flare-up
3
3
• Arli, 23 tahun
• Pemeriksaan klinis : karies dentin kelas 1 Black pada gigi 46.
Direncanakan ditumpat dengan amalgam

Apakah prinsip preparasi tumpatan amalgam yang tepat?


D. Dinding bukal dan lingual konvergen ke
oklusal
• Ikatan amalgam dengan gigi  MAKROMEKANIS
• Jadi, harus membentuk kavitas dengan bentuk konvergen agar tidak
lepas
Pilihan
a. Dinding distallainnya
dan mesial konvergen ke oklusal
b. Dinding bukal dan lingual sejajar oklusal
c. Minimal intervension
d.

e. Dibuat dove tail  retensi tambahan


Jadi
jawabannya ...
D. Dinding bukal dan lingual konvergen ke oklusal
4
4
• Fajri, 24 tahun gigi belakang bawah sering sakit bila terselip makanan
• Klinis : daerah kecoklatan pada mesial gigi 46, vitalitas (+), pasien
hipersalivasi, dan trismus. Dokter gigi akan menambal gigi tersebut
dengan resin komposit

Apakah keuntungan dari pemakaian wedge pada prosedur restorasi


ini?
A. Adaptasi tepi servikal untuk mencegah
kelebihan bahan dan penetrasi cairan
• Guna penggunaan wedge : adaptasi tepi servikal untuk mencegah
kelebihan bahan dan penetrasi cairan
• Di kasus ini pasien hipersalivasi, sedangkan penumpatan dengan
resinkomposit tidak boleh ada kontaminasi saliva
Pilihan
lainnya
a.

b. Mencegah saliva dan kontaminasi daerah ke dalam kavitas 


kurang lengkap
c. Membantu membentuk anatomis gigi
d. Kompresi gingival untuk mencegah saliva  kurang lengkap
e. Membentuk celah
Jadi
jawabannya ...
A. Adaptasi tepi servikal untuk mencegah kelebihan bahan dan
penetrasi cairan
5
5
• Afrizal, 29 tahun ingin menambal gigi depan
• Klinis : daerah coklat kehitaman pada gigi 11 dan 21
yang mencapai insisal. Dokter yang memeriksa akan
melakukan restorasi dengan bahan sewarna gigi

Apakah fenomena yang dapat terjadi bila gigi asli


terkena sinar?
B. Sebagian sinar diserap pada
kedalaman tertentu
Pilihan
lainnya
a. Semua sinar dipantulkan
b.

c. Sebagian sinar diteruskan


d. Semua sinar diserap
e. Sebagian sinar dipantulkan
Jadi
jawabannya ...
B. Sebagian sinar diserap pada kedalaman tertentu
6
6
• Ibu Gubernur, datang dengan keluhan gigi jarang-jarang, terdapat
bercak putih pada gigi 11, 12, 21, 22. Oklusi deep bite. Terdapat
hipoplasia pada email. Pasien menginginkan perbaikan dengan satu
kali kunjungan.

Apakah jenis perawatan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi?


E. Labial veneer dengan preparasi
normal
• Gigi ada hypoplasia email dan perlu 1x kunjungan  dilakukan labial
veneer
• Gigi jarang-jarang  preparasi normal untuk sekaligus perbaikan titik
kontak
Pilihan
lainnya
a. Restorasi kelas IV Kompomer
b. Restorasi kelas IV Resin Komposit
c. Restorasi kelas IV Sandwich
d. Labial veneer dengan preparasi jendela  jika titik kontak sudah
baik
Jadi
jawabannya
E. Labial veneer dengan preparasi normal
7
7
• Dea, 29 tahun,
• IO : gigi 13 karies pada permukaan servikal berbentuk
V.

Apakah penyebab terjadinya lesi berbentuk V di


servikal gigi tersebut?
E. Beban kunyah yang
besar
• Gigi 13  lesi di servikal  lokal di 1 gigi saja
• Diagnosis : ABFRAKSI
• Penyebab : daya kunyah yang besar
Pilihan
lainnya
a. Cara menyikat gigi yang terlalu keras  abrasi ; gigi yang terkena
banyak
b. Sering memakai tusuk gigi  gusi luka
c. Bulu sikat gigi yang terlalu kaku
d. Sering konsumsi makanan dan minuman asam  erosi ; gigi yang
terkena banyak
abfraksi
abrasi
atrisi

erosi
Jadi
jawabannya ...
E. Beban kunyah yang besar
8
8
• Jackson, 25 tahun gigi belakang kanan bawah berlubang dan terasa
linu saat mengkonsumsi air dingin dan makanan yang manis.
• IO gigi 47 karies media daerah oklusal, gigi vital dan akan ditumpat
dengan amalgam dan aplikasi semen zinc phospat

Bagaimanakah prosedur yang tepat pada perawatan di atas?


D. Preparasi-aplikasi-kondensasi- carving-
burnishing
• Tahapan penambalan dengan amalgam :
• Pengambilan jaringan karies dan preparasi kavitas
• Triturasi amalgam
• Penumpatan
• Kondensasi  memampatkan agar amalgam sampai ke dasar
kavitas
• Carving  membentuk anatomis
• Burnishing  mengkilapkan
• Pemolesan
Pilihan
lainnya
a. Preparasi-aplikasi-kondensasi-burnishing-carving
b. Preparasi-aplikasi- burnishing-kondensasi- carving
c. Preparasi-aplikasi-burnishing-carving-kondensasi
d.

e. Preparasi-aplikasi-carving kondensasi-burnishing
Jadi
jawabannya ...
D. Preparasi-aplikasi-kondensasi- carving-burnishing
9
9
• Pratita, 27 tahun, gigi 46 sakit
• IO : resesi gingiva, poket 6 mm, dan terdapat tumpatan kelas II di
bagian distal gigi 46.
• Radiografi : resorbsi tulang distal gigi 46.

Apakah penyebab kondisi diatas?


D. Tumpatan
overhanging
Tambalan kelas II di bagian distal  tumpatan overhanging

Makanan terselip di bawah tambalan tersebut

Resorbsi tulang di bagian distal dan pembentukan poket


Pilihan
lainnya
a. Alergi
b. Sikat gigi
c. Tusuk gigi
d.

e. Tumbatan overcontour  biasanya pasien mengeluh mengganjal


saat menggigit
Jadi
jawabannya ...
D. Tumpatan overhanging
1
0
1
0
• Nadrah, 20 tahun mengeluh gigi bawah belakang kanan sakit jika
mengunyah dan terkadang keluar cairan putih dari gusinya.
• IO : fistula regio gigi 46 dan 47 fluktuasi (+), vitalitas (-), perkusi
(+).
• Drg melakukan pemeriksaan untuk menentukan gigi penyebab
tsb.

Apakah bahan yang digunakan untuk pemeriksaan kasus


tersebut?
Pilihanny
a
a. Sonde  cek kavitas
b. Kalsium hidroksi point
c. Gutta-percha
d. File  untuk PSA
e. Paper point  untuk mengeringkan saluran akar saat PSA
Jadi
jawabannya
C. Gutta percha
11
11
• Yura, 64 tahun sulit menelan dan lidahnya sulit digerakan sejak satu
bulan lalu. Sariawan di lidah tidak kunjung sembuh karena ada
mahkota gigi belakang kanan bawah yang tajam.
• EO : pembesaran kelenjar limfe regional submandibula.
• IO : gigi 46 nekrosis pulpa dengan fraktur mahkota lingual, OH baik,
benjolan di lateral posterior kanan lidah dengan ukuran 2x2x1 cm dan
lidah terfiksir ke dasar mulut sehingga lidah sulit bergerak.

Apakah teknik biopsi yang tepat?


E. Biopsi
eksisi
• Mengangkat seluruh lesi disertai 2-3 mm jaringan normal di
sekitarnya
• Indikasi :
• untuk lesi ukuran kecil, dari beberapa mm sampai 1-2 cm
• Tumor jinak
Pilihanny
a
a. Swab  pemeriksaan usap
b. Biopsi punch  skin disorder, cutaneous neoplasms
c. Biopsi insisi  lesi berukuran besar > 2 cm
d. Biopsi aspirasi  atau FNAB ; jika lesi berisi cairan (tumor kel.
parotid, lymph node, kista)
Fine Needle Aspiration Biopsy Punch Biopsy

Incisional Biopsy
Jadi
jawabannya
E. Biopsi eksisi
1
2
1
2
• Mario, 55 tahun banyak giginya yang goyang. Pasien didiagnosis oleh
dokter internis mengidap penyakit diabetes.

Apakah yang terganggu pada kasus pasien tersebut?


A.
Adrenalin
• Dua hormon utama yang dihasilkan oleh korteks adrenal adalah
mineralokortikoid (mengatur garam dan keseimbangan air) dan
glukokortikoid (mengatur glukosa darah dan respon inflamasi tubuh)
• Ketiga hormon glukokortikoid utama adalah kortisol, kortikosteron,
dan kortison. Glukokortikoid merangsang sintesis glukosa dan
glukoneogenesis (mengkonversi non-karbohidrat menjadi glukosa)
oleh sel-sel hati.
• Medula adrenal menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin – yang
utama), dan norepinefrin (noradrenalin)  mempercepat pemecahan
glukosa di otot rangka dan lemak disimpan dalam jaringan adiposa
(jaringan yang tersusun atas lipid atau lemak)
Pilihan
lainnya
a.

b. Limfatik  sistem sirkulasi getah bening


c. Digestive  pencernaan
d. Respirasi  pernafasan
e. Kardiovaskular
Jadi
jawabannya
A. Adrenalin
1
3
1
3
• Maria, 29 tahun
• Lidah sakit dan terasa seperti terbakar. Sakit saat menelan
• IO : bagian dorsal lidah licin, berwarna kemerahan. Menurut dokter,
hal ini terjadi akibat defisiensi vitamin

Vitamin apakah yang dimaksud?


B. Vitamin
B
• Lidah sakit dan terasa seperti terbakar. Sakit saat menelan  Burning
Mouth Syndrome
• Faktor yang mempengaruhi :
 Kontak alergi  Psikogenik
 Gigi tiruan  Defisiensi vitamin dan mineral (B12)
 Infeksi  DM
 Xerostomia  Menopause
 Kelainan imunologi

FAKTOR LOKAL
FAKTOR SISTEMIK
Pilihan
lainnya
a. Vitamin A
b.

c. Vitamin C
d. Vitamin D
e. Vitamin E
Jadi
jawabannya ...
B. Vitamin B
1
4
1
4
• Pak Suherman, 60 tahun
• Sariawan di pipi bagian dalam. Pasien perokok sejak lama. Dilakukan
biopsi pada ulserasi tersebut, kemudian diketahui bahwa
diagnosisnya adalah karsinoma sel skuamosa.

• Apa gambaran mikroskopis yang ditemukan untuk diagnosis


tersebut?
D. Sel dengan inti hiperkromatik dan
pleomorfik pada seluruh lapisan
epitel
• Pleomorfisme adalah variasi yang nyata dalam bentuk dan ukuran inti
sel anaplastik.
• Dapat dilihat melalui penampakan di bawah mikroskop, berupa:
• Inti sel hiperkromatik (berwarna lebih gelap dari sel normal)
• Rasio inti sel dengan sitoplasma (cairan dalam sel) dapat mendekati 1 : 1,
normalnya 1 : 4 atau 1 : 6
• Bentuknya dan ukuran inti sel tidak teratur
• Kromatin kromatin terlihat kasar dan bergumpal serta
anak inti sel berukuran sangat mencolok
• Terjadi banyak pembelahan sel (mitosis) dan dan jelas
atipik (banyak tipe)
• Terdapat banyak kumparan (spindle) kacau yang dapat
memberi bentukan tripolar atau pun kuadripolar, dan
sering terdapat suatu kumparan besar dan kumparan lain
kecil
Pilihan
lainnya
a. Hiperplasia sel basal
b. Rete peg bergelombang
c. Akantosis lapisan spinosum
d.

e. Preckel cell dengan inti sel hiperkromatik dan


pleomorfik pada jaringan ikat
Jadi
jawabannya ...
D. Sel dengan inti hiperkromatik dan pleomorfik pada seluruh lapisan
epitel
1
5
1
2
• Tn. Barry, 17 tahun
• Sariawan kecil yang sangat banyak pada mukosa bukal dan palatum
dan membentuk 1 sariawan yang besar. Diagnosis : SAR herpetiform

• Obat topikal apakah yang sebaiknya diberikan pada pasien tersebut?


C. Obat
Kumur
• SAR Herpetiform  Ulser < 5 mm, oval, jumlah sangat banyak healing
1-2 minggu
• Menyebar di mukosa bukal dan palatum  agar obat dapat mengenai
seluruh lesi, obat kumur lebih efektif untuk menjangkau semuanya
Pilihan
lainnya
a. Obat salep
b. Obat Gel
Kurang efektif
c.

d. Obat suspense
e. Obat tetes
Jadi
jawabannya ...
C. Obat kumur
1
6
1
6
• Bu Farzen, 50 th sariawan sejak 5 bulan lalu. Gatal-gatal di flexor
lengan. Pasien sering minum asmef. Pasien hidup sendiri setelah
suaminya meninggal sehingga harus mencari nafkah sendiri.
• EO : papul-papul kecil berbentuk polygonal berwarna ungu di flexor
kedua tangannya. IO : gingivitis deskuamatif pada RA dan RB ; Erosi
berbentuk tidak teratur & dikelilingi garis putih radier pada mukosa
pipi kiri dan kanannya ; lesi anular di dorsum lidah.

Diagnosis yang tepat dari kasus di atas adalah?


C. Lichen planus
erosive
ORAL LICHEN PLANUS

• Etiologi : autoimun
• Predisposisi : Stres, hipersensitivitas, trauma, diabetes mellitus,
hepatitis C (akibat stres)
• Predileksi : mukosa bukal (semua tipe), dorsum lidah (tipe plaque-like,
mukobukal fold (tipe papular), gingiva (tipe erythematous), lidah (tipe
bullous/ulseratif)
• Tanda khas : lesi putih menjalar menyerupai garis dan membentuk
jala (wickham striae) serta bilateral
• Biasanya asimtomatik (tipe retikular, plaque-like, dan papular) dan
untuk perawatannya hanya diberikan vit. A; pada tipe erythematous
& ulseratif biasanya sakit & dapat diberikan kortiko sistemik + vit A
Benign mucous membrane pemfigoid
(MMP)
• Nama lain : cicatricial pemphigoid (CP)
• Penyakit autoimun yang berupa blistering lesions yang menyerang
berbagai membran mukosa tubuh, terutama mata dan mulut.
• Klinis : lepuh dan berwarna merah yang terjadi di gingiva, palatum,
mukosa bukal. Gingiva menjadi mudah berdarah, dan cenderung
slough off in shreds or sheets.
• Kombinasi dari antibiotik tetracycline
nicotinamide (vitamin B3) bisa diberikan
pada pasien MMP ini.
Pilihan
lainnya
a. Reaksi likenoid
b. Pemphigus vulgaris
c.

d. Lichen planus atrophicans


e. Benign mucous membrane pemfigoid
Lichenoid
reaction
• Diagnosis : lichenoid reaction ; reaksi hipersensitivitas akibat obat
hipertensi yang rutin dikonsumsi.
• Obat-obatan yang Seringkali Memicu Lichenoid Reaction
1. Anti-hipertensi (ACE inhibitor → Captopril)
2. NSAID (Ibuprofen, Naproxen, Fenclofenac)
3. Obat hipoglikemik (Tolazamide, Tolbutamide)
4. Anti-arthritic
5. Antibiotik (Tetracycline, Streptomycin)
6. Uricosuric agent (Allopurinol)
Pemfigus
vulgaris
• Etiologi : autoimun
• Klinis : Bulla dengan dasar noninflamasi pada kulit dan
membran mukosa → cepat pecah menjadi ulser yang tidak
beraturan → terdapat sisa epitel di sekitarnya → meluas
hingga mencakup area yang besar. Lesi tersebut bisa sampai
berbulan-bulan.
• Sasaran perawatannya : mengontrol penyakit secepat
mungkin, mencegah kehilangan serum dan perkembangan
infeksi sekunder, serta meningkatkan re-epitelisasi kulit.
• Pengobatan primer : kortikosteroid sestemik oral.
• Terapi tambahan: preparat imunosupresif, mis., azatioprime
( Imuran ).
Jadi
jawabannya
C. Lichen planus erosive
1
7
1
7
• Rahmat, 59 tahun, mengeluh ada sariawan di pipi bagian dalam dekat
gusi yang membesar sejak 2 tahun lalu.
• Pasien memiliki riwayat menginang, trismus 3 jari, dan pipi terasa
kaku. Pasien didiagnosis mengalami submucous fibrosis.

Bagaimanakah gambaran histopatologi anatomi dari penyakit


tersebut?
Oral Submucous Fibrosus (OSF)
• Smoke-less tobacco
• OSF  Perubahan metabolisme kolagen.
• Reaktif, premaligna, faktor risiko SCC (Squamous-Cell Carcinoma)
• Predileksi : mukosa bukal, bibir, area retromolar, dan palatum mole.
Kadang ditemukan di faring dan esofagus
• Pada tahap awal lesi ditandai dengan peningkatan pembentukan serat
kolagen, lalu diikuti oleh pembentukan bundel serat kolagen padat
dan derajat hyalinisasi yang berbeda. Hal ini mengubah fleksibilitas
jaringan mukosa yang mengarah pada pembatasan kemampuan
membuka mulut seseorang.
• Tampakan histologis:
• Subepithelial fibrosis, chronic inflammation, often with eosinophils,
hyalinization and loss of vascularity
• Overlying epithelium is atrophic or hyperplastic and hyperkeratotic

Sumber: http://www.ijdr.in/
Pilihanny
a
a. proliferasi fibroblas dengan penebalan kolagen padat
b. proliferasi fibroblas dengan hialinisasi
c. proliferasi sel epitel squamous
d. hiperkeratosis dengan hialinisasi
e. rete peg yang bergelombang
Jadi
jawabannya
A. Proliferasi fibroblas dengan penebalan kolagen padat
1
8
1
8
• Wanita, 20 tahun banyak lentingan di sudut bibir bawah sejak 3 hari
lalu. Tidak ada lesi serupa di bagian tubuh lainnya. Timbul berulang
hampir setiap kali menstruasi.
• EO : vesikel berkelompok di sudut bibir bawah kanan disertai krusta
kekuningan.
• IO : t.a.k

Apa pengobatan yang tepat untuk kasus ini?


A. Acyclovir
cream
• Vesikel = ciri khas infeksi virus
• Diagnosis : herpes labialis (lesi sekunder dari herpes simpleks)
Pilihan
lainnya
a.

b. Miconazole cream  antijamur


c. Gentamycin cream  antibiotik
d. Lanolin cream  pelembab
e. Triamcinolone acetonide cream  kortikosteroid
Jadi
jawabannya
A. Acyclovir cream
1
9
1
9
• Farzan, 36 tahun mengeluh ada bercak putih pada langit-langit
mulutnya dan terasa perih.
• Anamnesis : pasien menderita asma dan menggunakan kortikosteroid
inhaler. Pasien memiliki kebiasaan menyikat gigi satu kali sehari.
• IO : OH buruk dan ada plak putih menyebar pada palatum dan
didiagnosis sebagai oral trush.

Apa ciri khas pemeriksaan klinis yang ditemukan pada lesi


tersebut?
E. Plak putih dapat dikerok dan
meninggalkan dasar kemerahan
• Oral trush atau disebut pseudomembran candidiasis  infeksi jamur
• Ciri khas : plak putih dapat dikerok dan meninggalkan dasar
kemerahan
• Predisposisi : penggunaan kortikosteroid
Pilihan
lainnya
a. Plak putih tidak dapat dikerok  leukoplakia
b. Plak putih terlihat seperti bunga karang (sponge)  white sponge
nevus
c. Plak putih menghilang bila mukosa diregangkan  leukoedema
d. Plak putih ditandai adanya gambaran retikuler putih  lichen
planus
Jadi
jawabannya
E. Plak putih dapat dikerok dan meninggalkan dasar kemerahan
2
0
2
0
• Tuan Yongki, 56 tahun, datang mengeluhkan mulutnya yang terasa
kering saat berbicara dan saat makan. Pada pemeriksaan klinis
dinyatakan bahwa pasien mengalami xerostomia.

Kerusakan organ apakah yang menyebabkan kelainan tersebut?


Salivary
Gland
• Kelenjar saliva terdiri dari sekretori asini (rounded secretory unit) dan
duktus. Ada dua jenis sekresi - serosa dan mukus. Asini dapat berupa
serosa, mukus, atau campuran.
• A serous acinus secretes proteins in an isotonic watery fluid.
A mucous acinus secretes mucin – lubricant
• Secretory unit bergabung menjadi intercalated ducts (ducts of Boll),
yang dibatasi oleh epitel kuboid rendah sederhana, dan dikelilingi
oleh sel-sel mioepitel. Duktus ini berlanjut sebagai striated ducts
(Pfluger ducts)
• Striated ducts memiliki folded basal membrane untuk
memungkinkan transportasi aktif zat keluar dari duktus.
Resorpsi air, dan sekresi ion terjadi di striated ducts untuk
membuat saliva hypotonic (mengurangi Na, ion Cl dan
peningkatan karbonat, dan ion kalium).
• Striated ducts mengarah ke interlobular (excretory) ducts
yang dilapisi epitel kolumnar yang tinggi.
• Kelenjar dibagi menjadi lobulus-lobulus oleh connective
tissue septa. Setiap lobulus mengandung banyak unit
sekretori, atau asini.

Sumber : https://www.histology.leeds.ac.uk/oral/salivary.php
Dapat
disimpulkan…
• Duktus intralobularis
• Duktus interkalaris  saluran kelenjar saliva yang menghubungkan
asinus/asini dengan saluran duktus pfluger, memindahkan produk sekretori ke
duktus ekskretori (interlobular)
• Duktus sekretorius (pfluger)  saluran yang mengatur komposisi elektrolit
saliva
• Duktus interlobularis  saluran keluar yang mengalirkan saliva dalam
rongga mulut. Duktus interlobularis terdiri dari duktus parotis duktus
sublingual dan duktus submandibular.
A.
Asini
• Pada pasien mulut kering saat makan dan berbicara  kelainan
terjadi pada sekretorinya, yaitu sekretori unitnya (acini secretory)
Pilihannya
..
a. Ductus Asini
b. Ductus intralobular
c. Duktus interkalaris
d. Duktus interlobularis
e. Ductus warton  duktus kelenjar submandibula
Jadi
jawabannya
A. Asini
2
1
2
1
• Firman, 23 tahun, datang ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya.
Pasien merasa giginya berantakan.
• Pada pemeriksaan klinis terlihat cusp gigi kaninus atas kanannya
berada di interdental antara gigi 33 dan 34.

Termasuk dalam klasifikasi Angle kelas berapakah kedudukan kaninus


pada kasus di atas?
Canine Malocclusion
Classification

Jadi
jawabannya
a. Kelas I
b. Kelas II
c. Kelas II divisi 1
d. Kelas II divisi 2
e. Kelas III
2
2
2
2
• Pada analisis Down, sudut konveksitas wajah ditentukan oleh 3 buah
titik.

Titik apa sajakah yang dijadikan sebagai penentu konveksitas wajah


tersebut?

jawabannya

a. N jaringan lunak – subnasion – menton
b. N jaringan lunak – subnasion – pogonion
c. N- titik A- pogonion
d. N- titik B- gnation
e. N-titik A- gonion
2
3
2
3
• Felicia, 19 thn mengeluh gigi depan atas dan bawah berjejal. Ayahnya tinggi
besar dengan susunan gigi teratur, ibunya bertubuh kecil dengan susunan
gigi teratur.
• EO : profil cembung simetris. IO : anterior berjejal.
• Analisis model gigi dan overjet normal panjang perimeter lengkung gigi
atas dan bawah lebih kecil dari jumlah lebar mesio-distal gigi.
• Pemeriksaan sefalometri: SNB 80 dan ANB 2.

Apakah etiologi maloklusi kasus tersebut?


B. faktor herediter dengan lengkung
basal sempit
• Kesimpulan : ukuran rahang lebih kecil dari ukuran gigi dan tidak ada
kelainan skeletal
Pilihan
lainnya
a. faktor herediter dengan mikroglosia
b.

c. faktor herediter dengan kebiasaan menghisap ibu jari


d. faktor herediter dengan lengkung basal lebih besar dari lengkung
gigi
e. faktor herediter dengan lebar mesio-distal gigi gigi lebih kecil dari
normal
Jadi
jawabannya
B. faktor herediter dengan lengkung basal sempit
2
4
2
4
• Keysha, 15 tahun mengeluh ada celah di antara kedua gigi depan atas.
• EO : profil wajah cembung.
• IO : central diastema, jarak gigit 4 mm, tumpang gigit 2 mm.
Hubungan kaninus dan molar kiri dan kanan netroklusi. Jarak celah
antara gigi 11 dan 21 sebesar 2mm.

Apakah pemeriksaan intraoral yang perlu dilakukan untuk membantu


menyusun perawatan pada kasus tersebut?
C. Blanch
test
• Untuk mengetahui pengaruh frenulum labialis terhadap diastema sentral
• Diastema sentral dapat disebabkan oleh :
• Faktor herediter
• Supernumery teeth, misal adanya mesiodens
• Frenulum labialis yang abnormal
• Cara melakukan Blanche test
• Bibir atas pasien yang mempunyai diastema sentral dan frenulum labialis yang tebal
ditarik ke atas. Perhatikan papila interdental di daerah palatal (papila palatinal)
• Jika daerah tersebut tampak pucat (ischaemia), berarti diastema disebabkan oleh
migrasi frenulum labialis ke arah palatum  menunjukkan keadaan abnormal
• Jika bibir ditarik tidak ada tanda pucat pada papila palatinal  diastema tidak
disebabkan oleh frenulum labialis
Pilihan
lainnya
a. Mouth Mirror test
b. Water test  untuk melihat kebiasaan buruk mouth breathing.
Caranya adalah penuhi mulut dengan air dan tahan beberapa saat.
Pada pasien dengan mouth breathing, tidak akan bisa
c.

d. Nose blowing test  menentukan oro-antral


communication/fistula
e. Cotton butterfly test
Mouth Mirror
Test
• Untuk melihat kebiasaan buruk mouth breathing
• Caranya :
• Letakkan kaca mulut di depan lubang hidung pasien, amati adakah uap air
yang keluar yang mengembun pada kaca mulut.
• Jika ada embun  nasal breather
• Jika tak ada embun Þ mouth breather
Cotton butterfly
test
Untuk melihat kebiasaan buruk mouth breathing
1. Ambil sejumput kapas, tipiskan
2. Puntir bagian tengahnya sehingga menyerupai bentuk kupu-kupu
3. Bagian tengah dibasahi air, tempelkan pada filtrum diatas bibir atas
4. Masing-masing sayap tepat di depan lubang hidung
5. Perhatikan, adakah getaran kapas akibat udara pernafasan pasien
 Jika kapas bergetar Þ nasal breather
 Jika tidak bergetar Þ mouth breather
Jadi
jawabannya
C. Blanch test
2
5
2
5
• Sari, 33 tahun, datang ke RSGM untuk memeriksakan giginya.
Pemeriksaan klinis profil wajah lurus, namun 1/3 wajah tengahnya
lebih besar.

Apakah titik pengukuran yang digunakan?



a. Subnasal-menton
b. Nasion-porion
c. Trichion-subnasal
d. Glabella - subnasal
e. Nasion-subnasal
2
6
2
6
• Ratnasari, 10 tahun gigi anterior atas berantakan dan letaknya di
belakang gigi anterior bawah. Wajah dolicofacial, simetris, seimbang,
profil cekung.
• IO: gigi geligi anterior atas palatoversi, gigi anterior bawah labioversi,
lengkung gigi atas kontraksi. Relasi molar kelas III angle, overjet -
3mm, overbite -2mm.
• Analisis sefalometri : relasi rahang prognati; ANB -2°
• Diputuskan kasus ini dirujuk ke spesialis ortodonti.
Mengapa kasus diatas dirujuk ke spesialis ortodonti?
C. Maloklusi kompleks melibatkan
skeletal, profil cekung, kelainan
dental arah sagital dan vertical dan
perlu penanganan spesialistik
• Karena dari sefalogram  rahang prognati
• Profil wajah pasien cekung
• Kelainan dental berupa overjet dan overbite kurang
dari normal
Pilihan
lainnya
a. Maloklusi kompleks melibatkan dental, profil cekung, perlu
pencabutan gigi dan perlu penanganan spesialistik
b. Maloklusi kompleks melibatkan skeletal, dental, kelainan vertical
dan perlu penanganan spesialistik
c.

d. Maloklusi mencacat muka, ada kelainan muscular, perlu


pencabutan dan perlu penanganan spesialistik
e. Maloklusi mencacat muka, ada kelainan dental, profil cekung dan
perlu penanganan spesialistik
Jadi
jawabannya
C. Maloklusi kompleks melibatkan skeletal, profil cekung, kelainan
dental arah sagital dan vertical dan perlu penanganan spesialistik
2
7
2
7
• Bima, 7 tahun, menggunakan piranti ortodonti lepasan dengan
menggunakan bite raiser posterior yang diberikan oleh dokter giginya.

Kondisi intraoral apakah yang terjadi pada pasien sehingga diberikan


piranti tersebut?
C. Crossbite
anterior
• Bite riser posterior  peninggian gigitan yang diletakkan di posterior
• Digunakan untuk kasus cross bite anterior dengan tambahan sekrup
untuk mendorong gigi-gigi atas anterior ke labial
Pilihan
lainnya
a.Protrusi anterior  bisa menggunakan labial untuk meretrusi gigi
b.Berdesakan anterior  sekrup ekspansi untuk melebarkan ruangan
c.

d.Crossbite posterior  peninggian gigitan di anterior


e.Open bite
Jadi
jawabannya ...
C. Crossbite anterior
2
8
2
8
• An. Kurnia, datang ke klinik bermaksud untuk merapikan giginya yang
berjejal. Setelah dievaluasi oleh dokter gigi, didapatkan sudut FMPA
lebih besar dari normal.

Apakah jenis wajah yang didapatkan pada analisis sefalometrik


tersebut?
E. Jenis wajah
dolichofacial
• Sudut FM lebih besar dari normal  pertumbuhan 1/3 muka wajah >
normal

Brachicephali Mesocephali Dolicocephali


FMIA

IMP
A
Pilihan
lainnya
a. Hubungan rahang retrognatik
b. Hubungan rahang prognatik
c. Jenis wajah normal
d. Jenis wajah brachyfacial
Jadi
jawabannya
E. Jenis wajah dolicofacial
2
9
2
9
• Sherlyn, 15 tahun gigi anterior atasnya terlihat maju dan ada jarak
antara gigi 11 dan 21.
• IO : gigi 11 dan 21 mesiolabiotorsoversion. Untuk mengoreksi keluhan
tersebut, dokter gigi menggunakan piranti lepasan dengan
menggunakan pegas labial bow.

Apakah salah satu fungsi dari pegas labial bow yang dipakai?
A. Mendorong sisi mesial gigi insisif
satu atas ke palatal
• Gigi 11 dan 21 mesiolabiotorsoversion  bagian
mesial gigi lebih ke labial

• Bagian mesial didorong ke palatal dengan labial bow


Pilihan
lainnya
a.

b. Mendorong sisi mesial gigi insisif satu atas ke labial


c. Mendorong sisi distal gigi insisif satu atas ke labial
d. Mendorong sisi distal gigi premolar satu atas ke labial
e. Mendorong gigi insisif satu atas ke labial
Jadi
jawabannya
A. Mendorong sisi mesial gigi insisif satu atas ke palatal
3
0
3
0
• Apakah titik acuan yang dipergunakan untuk membentuk garis FHP?
Pilihanny
a
a. S-N
b. Po-O
c. Ba-PTM
d. PNS-ANS
e. SNA-SNB
3
1
3
1
• Pak Amin, 28 tahun
• Darah di gusinya masih terus merembes sejak cabut gigi 6 jam yang
lalu
• Dokter gigi memberikan resep asam traneksamat

Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?


B. Menghambat aktivator
plasminogen
• Asam traneksamat secara kompetitif menghambat aktivasi
plasminogen dengan cara mengikat domain kringle sehingga
mengurangi konversi plasminogen menjadi plasmin (fibrinolisin),
enzim yang mendegradasi fibrin pembekuan, fibrinogen, dan protein
plasma lainnya, termasuk faktor prokoagulan V dan VIII
• Asam traneksamat juga langsung menghambat aktivitas plasmin,
tetapi diperlukan dosis yang lebih tinggi
Faktor Pembekuan
Darah
Pilihan
lainnya
a. Mengaktifkan faktor VII
b.

c. Mengaktifkan tromboplastin jaringan


d. Meningkatkan faktor VIII
e. Mengaktifkan faktor IX
Jadi
jawabannya ...
B. Menghambat aktivator plasminogen
3
2
3
2 • Di sekitar TKP ditemukan beberapa buah gigi serta
pecahan tulang alveolar, sedangkan tubuh korban
belum ditemukan
• Terlihat banyak bercak darah

Dari sediaan ulas bercak darah tersebut dapat


diidentifikasi?
A. Golongan
Darah
• Golongan darah dapat diidentifikasi jika memeriksa sediaan bercak
darah yang ada
• Pada korban yang meninggal dan sulit untuk diidentifikasi lagi, bisa
menggunakan gigi, tulang, dan DNA untuk bisa mengidentifikasi
korban
Pilihan
lainnyaa.

b. Perilaku pelaku
c. Perilaku korban
Tidak dapat diketahui
d. Pekerjaan pelaku dari darah
e. Pekerjaan korban
Jadi
jawabannya ...
A. Golongan Darah
3
3
3
3
• Nyonya Nike, 47 tahun, datang ke klinik dokter gigi untuk melakukan
pencabutan gigi. Pasien mengaku baru menjalani hemodialisis
beberapa hari yang lalu.

Kapankah waktu yang diperbolehkan untuk dilakukannya perawatan


invasive pada pasien dengan riwayat hemodialisis?
C. 24 jam setelah
hemodialisis
• Perawatan gigi akan lebih aman jika dilakukan 1 hari setelah
hemodialisis, tidak ada risiko perdarahan yang berkepanjangan,
kondisi metabolik asam-basa dan kadar elektrolit yang abnormal telah
diatasi

Sumber : https://jdmfs.org/index.php/jdmfs/article/viewFile/252/252
Pilihanny
a
a. 2 jam pasca hemodialisis
b.
c.
24 jam sebelum hemodialisis
d. 1 minggu setelah hemodialisis
e. 1 minggu sebelum hemodialisis
Jadi
jawabannya
C. 24 jam setelah hemodialisis
3
4
3
3
• Lavender, seorang pasien perempuan berusia 34 tahun, datang ke
klinik dokter gigi dengan keluhan gigi berlubang.
• EO : t.a.k.
• IO : gigi 35 karies kedalaman dentin.

Apakah yang terjadi pada dentin dibawahnya?


Macam-macam
Dentin
Jawabanny
a
a. Remineralisasi dentin
b. Demineralisasi dentin
c. Dentin reparative = tersier , terbentuk setelah perawatan
pulpcapping
d. Dentin sklerotik
e. Dentin tersier
3
5
• Laki-laki 29 tahun, datang ke dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan.
• Klinis  gigi 21 hilang, gigi 12 normal
• Akan dibuatkan gigi tiruan jembatan 3 unit
• Dokter gigi meretraksi gingiva

• Apakah bahan yang digunakan untuk meretraksi gingiva pada kasus


tersebut?
A. Aluminium
Chloride
Bahan-bahan Retraksi Gingiva :
• Aluminium Chloride (AlCl3)
• Alum (Aluminium potassium sulfate) [AlK(SO4)2]
• Aluminium sulfate [Al2(SO4)3]
• Ferric sulfate [Fe2(SO4)3]
• Epinephrine

Shillinburg, Herbert T., et al. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics 4th Ed.
Jawaban
lain...
A. Aluminium Klorait
B. Potasium nitrat  pupuk, peledak, pengawet makanan
C. Sodium bicarbonate  baking soda
D. Kalsium phospat  ditemukan di tulang dan email
E. NaOCl  bahan irigasi saluran akar
Jadi
jawabannya?
A. Aluminium Klorait
3
6
• Meidi, seorang pasien perempuan berusia 25 tahun, ke dokter gigi
dengan keluhan bau mulut
• Intra oral  kalkulus di seluruh regio
• Setelah scaling, dokter gigi menyarankan menggunakan pasta gigi
yang mengandung cinnamon

• Apakah fungsi dari komponen yang terkandung dalam pasta gigi


tersebut?
General composition of most
toothpastes
Colloidal binding agent • Carrier for the more active ingredients

• To stabilise the composition and reduce water loss


Humectants by evaporation

Preservatives • To inhibit bacterial growth

• To enhance consumer appeal and to combat oral


Flavoring agents malodors

Craig, Robert G., John M. Powers, Restorative Dental Materials 11th Ed


General composition of most
toothpastes (cont’d)
Abrasives • To aid removal of heavy plaque, stains, and calculus

• To reduce surface tension and enhance the removal


Detergent of debris from tooth surface
s
• Improve resistance of fluoroapatite to acid
Therapeutic agents demineralisation in the initiation of carious lesion

• Reduce tube corrosion, stabilse viscosity, provide


Other chemicals pleasing colouration

Craig, Robert G., John M. Powers, Restorative Dental Materials 11th Ed


A. Deterjen
B. Abrasive
C. Preservatif
D. Flavoring agent
E. Therapeutic agent
3
7
• Seorang dokter gigi baru saja selesai menambal gigi pasiennya dengan
bahan resin komposit. Dokter gigi tersebut kemudian memoles bahan
tumpat tersebut menggunakan stone putih.

• Apakah bahan abrasif yang terkandung dalam stone putih tersebut?


A. silikon carbide
B. aluminium oxide
C. zirconium silikat
D. calcium carbonat
E. iron
Silicon carbide  is generally the preferred
abrasive for porcelain, acrylic, and gold, as it will
not cause discoloration.
Aluminum oxide is the preferred choice
for composites and enamel.
Zirconium silicate  komponen
pasta profilaksis
Calcium Carbonate  dalam pasta gigi,
untuk menghilangkan stain
B. Aluminium
Oxide
A. silikon carbide
B. aluminium oxide
C. zirconium silikat
D. calcium carbonat
E. iron
3
8
• Pasien perempuan berusia 25 tahun ingin merapikan giginya
• Dokter gigi merencanakan pemasangan alat ortodonti lepasan
dengan bahan tahan korosi

• Apakah material yang memiliki karakteristik tersebut?


C. Nikel
Titanium
• Mulai digunakan tahun 1970s
• “superelastis”
A. Cromium cobalt  digunakan sebelum ditemukan NiTi
B. Stainless steel
C. Nikel Titanium
D. Cobalt Titanium
E. Cuprum Cromium
Jadi
jawabannya...
C. Nikel Titanium
3
9
• Variable cost : Rp.50.000
• Jasa medik 50% dari biaya total harga perawatan tambal
• fix cost : Rp.20.000
• semi variable cost : Rp.15.000
• administrasi : Rp.5000

• Berapa jasa medik kotor yang diterima oleh dokter gigi apabila
melakukan perawatan gigi tersebut?
• Jasa medik yang diterima dokter gigi

• 100/JMB x biaya lain2 (vc + fc + smc + adm)


• 100/50 x 90.000
• 100% = % modal + % drg
= 50% drg + 50 % modal = 90.000 + 90.000 =
180.000

100% = 20% drg + 80 % modal


=20/80 x 90.000 + 90.000
= 22.500 + 90.000
= 112.500
• Rp 75.000
• Rp. 180,000
• Rp. 45.000
• Rp. 90.000
• Rp. 42.000
4
0
• Seorang nenek datang ke klinik gigi diantar cucunya. Pendengaran
sedikit terganggu. Nenek tampak kelelahan karena lama menunggu.
Apakah yang harus anda lakukan untuk berkomunikasi dengan nenek
tersebut?
A. Berbicara perlahan dan lambat
B. Berhadapan dengan pasien di depan jendela
C. Meminta pasien menginterpretasikan sendiri
D. Menawarkan cara komunikasi yang diinginkan
E. Menggunakan bahasa non verbal dengan cucunya
4
1
• Seorang dokter gigi bertanya pada pasiennya tentang berapa
kali pasien menggosok gigi dalam sehari (pengetahuan),
kalau pasien sakit gigi apa yang dia lakukan (sikap), dan
meminta pasien mempraktikan cara menggosok gigi
(tindakan)

• Apa yang sebenarnya ingin diketahui dokter gigi tersebut dari


ketiga aspek yang ditanyakannya?
A. Sikap pasiennya
B. Perilaku pasiennya
C. Tindakan pasiennya
D. Kesadaran pasiennya
E. Pengetahuan pasiennya
4
2
• Seorang dokter gigi melakukan penelitian untuk studi
program spesialisnya.
• Ia mengumpukan data berupa kondisi mulut dengan
kebersihan kriteria penilaian baik, sedang, dan buruk.
• Apakah jenis data pada penelitian tersebut?
• Data  baik, sedang, buruk

 Ada tingkatan
b.
Ordinal
a. Nominal
b. Ordinal
c. Interval
d. rasio
e. Numerik
Jenis
Data
Nominal Ordinal

Interva Rasio
l
Data
Nominal
• Data yang diperoleh dengan kategorisasi atau klasifikasi
• contoh : jenis pekerjaan dengan klasifikasi PNS diberi tanda 1,
karyawan swasta diberi tanda 2, wiraswasta diberi tanda 3
• Posisi data setara, tidak ada yang lebih tinggi/rendah
Data
Ordinal
• Data yang diperoleh dengan klasifikasi namun terdapat hubungan
antara data-data tersebut
• Contoh : tingkat Pendidikan, tingkat prestasi
• Posisi data tidak setara
Data
Interval
• Data yang diperoleh dengan pengukuran, tidak ada nol absolut
• Contoh: temperature ruangan
• Tidak ada pemberian kode seperti nominal dan ordinal, dapat
dilakukan operasi matematika
Data
Rasio
• Data yang diperoleh dengan pengukuran dengan titik nol absolut
• Contoh : jumlah benda
• Tidak ada klasifikasi, dapat dilakukan operasi matematika
A. Skala rasio
B. Skala interval
C. Skala nominal
D. Skala ordinal
E. Skala parametrik
4
3
• dokter gigi keluarga  600 orang pesertanya
• Rata-rata biaya  Rp.125.000,00
• sistem pembayaran kapitasi (per orang per bulan/POPB)
• Dari data susenas diketahui rata-rata angka kunjungan pasien gigi
(rasio utilisasi) nasional: 24% per tahun pada tahun 2010.

• Berdasarkan data di atas, berapa nilai kapitasi POPB yang anda


tawarkan?
Gimana
Caranya?

12
Jawabanny
aa POPB
a. Rp.2.500,00
b. Rp.5.000,00 POPB
c. Rp.7.500,00 POPB
d. Rp.10.000,00 POPB
e. Rp.12.500,00
POPB
4
4
Sebagian besar (90%) penduduk desa Wringin Anom yang berusia lebih
dari 10 tahun hampir seluruh giginya tampak bercak kuning kecoklatan
yang rapuh. Letak geografi desa ini di daerah pantai

Pertanyaan : Menurut transmisinya, termasuk dalam


kelompok transmisi apakah penyakit ini?
A. Epidemi  wabah penyakit pd daerah tertentu
B. Endemi  suatu penyakit menetap pada suatu daerah
C. Pandemi  epidemi yg wilayahnya luas
D. Menular
E. Degeneratif
Keadaan Distribusi
No Masalah Frekuensi
Kesehata Tempat Waktu
n

1 Epidemi Meningkat Daerah Singkat


tertentu
2 Endemi Stabil Daerah Lama
tertentu
3 Pandemi Meningkat Daerah Singkat
meluas
4 Sporadik Berubah menurut Daerah Lama
waktu tertentu
4
5
• Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik bersama Ibunya
dengan keluhan sakit dan bengkak pada leher.
• Dokter gigi mendiagnosis pasien terkena phlegmon.
• Di poliklinik tersebut tidak ada tenaga ahli yang berkompeten
menangani kasus ini, dokter gigi menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan pasien kepada spesialis bedah mulut di
rumah sakit.

• Apakah sistem rujukan pada kasus diatas?


Jenis-jenis Rujukan
(McWhinney,
1969) Cross-referral • Pasien disarankan ke dokter lain dan dokter yang
menyarankan tidak memiliki tanggung jawab lebih lanjut

• Pasien dirujuk untuk perawatan menyeluruh pada waktu


Interval Referral tertentu
• Contohnya : pasien dirujuk ke rumah sakit untuk operasi

• Dokter yang merujuk tetap bertanggung jawab ke pasien


namun merujuk untuk masalah tertentu.
Collateral Referral • Contoh : (Long term) perawatan glaucoma; (short term)
perawatan psikis

• Tipe ini ada di tingkat multispesialis, tanggung jawan dibagi


Split Referral pada beberapa dokter

McWhinney, Ian R.; The Foundations of Family Medicine. 1969.


A. Integration referral
B. Interval referral
C. Split referral
D. Cross referral
E. Collateral referral
4
6
• Seorang ibu mempunyai 2 anak perempuan, anak pertama tidak
mendapat ASI eksklusif tapi pada anak ke-2 mendapat ASI eksklusif
karena ibu sudah mendapat penyuluhan dari dokter gigi tentang
manfaat ASI ekslusif terhadap terjadinya karies.

• Apa yang mendasari perubahan perilaku ibu tersebut?


A. Sikap
B. Tindakan
C. Pola pikir
D. Kesadaran
E. Pengetahuan
4
7
• Drg. Y yang tengah melakukan penelitian
• Permukaan labial gigi 11 dan 21 buram, berwarna putih seperti
kertas tersebar secara tidak teratur pada gigi, meluas hampir
mencapai 50% dari daerah permukaan gigi.
• Drg. Y mendiagnosis gigi siswa tersebut mengalami fluorosis.

• Apakah kriteria Indeks Fluorosis Dean pada kasus di atas?


Dean’s Classification for Dental Fluorosis
(1942)
Normal • The enamel represents the usual translucent semivitriform type of structure.
• The surface is smooth, glossy and usually of pale creamy white colour.

Questionable • Slight aberrations from the translucency of normal enamel, ranging from a few white
flecks to occasional white spots.

• 10—25% surface
Very mild • Small, opaque, paper white areas scattered irregularly over the tooth but not involving as
much as approximately 25 per cent of the tooth surface

• 25—50% surface
Mild • The white opaque areas in the enamel of the teeth are more extensive but do involve as
much as 50 percent of the tooth.

• 100% surface
Moderate • All enamel surfaces of the teeth are affected and surfaces subject to attrition show wear.
Brown stain is frequently a disfiguring feature

• 100% surface
Severe • All enamel surfaces are affected and hypoplasia is so marked that the general form of the
tooth may be affected
A. Diragukan
B. Amat ringan
C. Ringan
D. Sedang
E. Parah
4
8
• Tn. Sung Go Kong, 55 tahun
• Klinis  43, 42, 41, 31, 32 inklinasi ke lingual. Jarak dari
gingival ke dasar mulut 6 mm

• Konektor mayor jenis apa yang tepat digunakan untuk


pasien tersebut?
Konektor Mayor
RB
• Lingual bar  >8mm antara margin gingiva dan dasar mulut
lebar bar 4mm; jarak dr servikal 3mm
• Lingual plate  <8mm antara margin gingiva dan dasar
mulut
• Labial bar (or plate)  ruang antara tepi labial bar dan
margin gingiva
>3mm
Konektor mayor
RB
Dilihat dari jarak servikal ke dasar mulut:
• > 8mm  lingual BAR
• < 8mm  lingual PLATE
Lingual bar Lingual plate

Sublingual bar Lingual bar with cingulum bar

Cingulum bar Labial bar


A. Labial bar
B. Lingual bar
C. Lingual plate
D. Double lingual bar
E. Double lingual plate
4
9
• Perempuan, 35 tahun
• Ingin gigi tiruan yang tidak dapat dilepas
• Klinis  12 hilang dan sisa gigi lainnya dapat mendukung untuk
dibuatkan gigi tiruan cekat
• Dokter gigi mendesain adhesive bridge pada kasus tersebut

• Apakah yang dapat dijadikan pertimbangan pemilihan desain pada


kasus diatas?
A. Kehilangan gigi anterior dengan adanya cingulum deep bite.
B. Kehilangan gigi posterior dengan fungsi kunyah yang besar.
C. Kehilangan gigi anterior dengan adanya perubahan warna
D. Kehilangan gigi anterior dengan karies pada bagian labial.
E. Kehilangan gigi anterior dengan beban oklusal yang ringan.
5
0
• Perempuan, 35 tahun
• ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak dapat dilepas.
• gigi 11 dan 21 hilang
• diputuskan untuk dibuatkan gigi turuan cekat all porcelain.

bahan cetak untuk pencetakan akhir/fisiologis kasus tersebut?


Mengulang
sedikit impression
material
polysulphides impression
plaster
elastic non elastic
polyeter impression
compound
syntethic
hydrocoloid
e
silicones lastome zinc oxide
eugenol paste

irreversible reversible
impression
waxes
Jawabanny
aa
a. Hydrocolloid reversible  agar
b. Compound  lunak dengan pemanasan
c. Hydrocolloid irreversible  alginate
d. Putty-wash
e. Zinc oxide eugenol  bahan obturasi gigi sulung, TS
Jadi
jawabannya...
D. Putty-wash
5
1
• Dokter gigi sedang melakukan survey model rahang atas
pasiennya yang akan dibuatkan gigi tiruan.
• Pasien tersebut kehilangan gigi 12, 13, 24, dan 25.
• Saat proses survey diketahui bahwa gigi 14 miring ke mesial.
• Struktur apakah yang perlu diperhatikan saat menentukan
arah pasang dari gigi tiruan?
d. Guiding
plane
a. Undercut  untuk mengetahui penempatan cengkram
b. Blockout bila undercut berlebih
c. Retensi
d. Guiding plane
e. Sudut cusp
5
2
• Tn. Suneo, 40 tahun
• gigi 11 dicabut sebulan yang lalu
• open bite di regio anterior
• Oral hygiene pasien baik
• Radiologis  jarak tepi mesial-distal-insisal gigi ke pulpa masing-masing 4 mm
untuk gigi 21 dan 3 mm untuk gigi 12
• Dokter gigi merencanakan pembuatan rigid fixed bridge dengan retainer all
porcelain pada gigi 21 dan 12

• Apakah bentuk akhiran preparasi servikal yang paling tepat pada kedua gigi
penyangga?
Chamfer Heavy Chamfer Shoulder

Radial Shoulder Shoulder with bevel Knife Edge


Shillinburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 3rd Ed.
• Least stress
Chamfer • Round-end diamond
• Untuk metal-ceramic

Heavy • Round-end tapered diamond


• Alternatif untuk ceramic crown
Chamfer • Ditambah bevel untuk metal-ceramic

Shoulder • All-ceramic (traditional porcelain)

Radial • All-ceramic
Shoulder
Shoulder with • Metal-ceramic with no esthetics
Bevel

Knife Edge • Metal


A. Bevel edge
B. Knife edge
C. Chamfer edge
D. Shoulder edge
E. Bevelled-shoulder edge
5
3
• Seorang ibu rumah tangga berusia 58 tahun, datang ke klinik gigi ingin
dibuatkan gigi tiruan lepasan.
• Dari pemeriksaan intra oral terlihat rahang bawah sama sekali sudah
tidak bergigi sedangkan pada rahang atas masih terdapat gigi 13, 12,
11, 21, 22, 23, 24, 25.
• Pemeriksaan pada model dengan dv tentative tampak gigi 24 dan 25
ekstrude.

• Pembuatan gigi tiruan penuh tunggal lebih sulit daripada pembuatan


gigi tiruan penuh konvensional karena?
a. Adanya tuberositas yang membesar sehingga menyulitkan penyusunan
elemen gigi tiruan
b. Adanya mukosa flabby di region anterior rahang atas sehingga
menyulitkan pencetakan
c. Adanya gigi asli di rahang lawan yang ekstrud sehingga menyulitkan
penyusunan elemen gigi
d. Adanya gigi asli di rahang lawan yang posisinya tidak beraturan sehingga
menyulitkan untuk memperoleh oklusi dan artikulasi seimbang
e. Adanya gigi asli di rahang bawah yang posisinya tidak beraturan sehingga
menyulitkan untuk memperoleh oklusi dan artikulasi seimbang
5
4
• Bambang, seorang laki-laki berusia 37 tahun, datang ke RSGM
dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak bisa dilepas.
• Anamnesis gigi atas kiri dicabut 2 hari yang lalu.
• intra oral  gigi 24 post ekstraksi.
• Dokter gigi merencanakan pembuatan mahkota gigi tiruan
jembatan 3 unit pada gigi 23,24,dan 25.

• Apakah bentuk pontik yang tepat untuk kasus di atas?


Saddle (Ridge Lap) Modified Ridge Lap Hygienic

Conical

Ovate
Shillingburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 4th Ed.
Pontik Lokasi Kelebihan Kekurang Indikasi Kontraind Bahan
a n i kasi

Sanitary Posterior Self- Estetik • Jika tidak • Jika perlu All metal
(Hygienic) RB cleansing buruk perlu estetik
baik estetik • DV
• OH rendah
buruk
Ridge lap - Estetis Self- Not recommended
cleansing
buruk

Conical Molar Self- Estetik Posterior OH buruk • All metal


tanpa cleansing buruk dengan •Metal-
estetis baik minimal ceramic
estetik • All-
resin

Rosenstiel, Stephen F, Martin F. Land, Junhei Fujimoto. Contemporary Fixed Prosthodontics. 3rd Ed
Pontik Lokasi Kelebihan Kekurang Indikasi Kontraind Bahan
a n i kasi

Modified Perlu Estetik Self- Jika perlu • Metal-


ridge- estetik baik cleansing estetik ceramic
lap cukup baik • All-
resin

Ovate I, C, dan P • Estetik Perlu • Perlu Tidak ingin • Metal-


RA terbaik bedah estetik bedah ceramic
• Mencega • Garis • All-resin
h senyum
makanan tinggi
masuk ke
soket
• Mudah
dibersihka
n

Rosenstiel, Stephen F, Martin F. Land, Junhei Fujimoto. Contemporary Fixed Prosthodontics. 3rd Ed
A. Pontik bentuk sadel  self cleansing kurang baik
B. Pontik bentuk ovate  untuk gigi pasca pencabutan,
langsung dibuat sebelum soket sembuh
C. Pontik bentuk sanitary  ada celah antara pontik
dan ridge
D. Pontik bentuk ridge lap  self cleansing kurang baik
E. Pontik bentuk modifikasi ridge lap
5
5
• Pasien datang ke dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan
• Dokter gigi yang memeriksanya akan mencetak model kerja dengan
membuat border moulding pada tepi sendok cetak

• Apakah jenis bahan yang digunakan untuk membuat border


moulding?
Impression Compound

(Anusavice. 2003. Phillips’ Science of Dental Materials 11th Ed)


Dental
Waxes Jeni Wax Keterangan
Baseplate Wax Umumnya berbentuk lembaran yang digunakan untuk pembuatan
bentuk lengkung dalam GT penuh
Bite Wax Wax untuk mencatat permukaan oklusal gigi sehingga hubungan
maksila dan mandibula dapat diketahui
Boxing Wax Lembaran wax yang digunakan sebagai batas tepi cetakan
Corrective Wax Wax termoplastis untuk membuat cetakan; sering juga disebut
dental impression wax
Inlay Wax Wax yang dapat diaplikasikan ke cetakan untuk membuat pola
pada restorasi logam tuang atau keramik
Sticky Wax Jenis wax dengan kemampuan adhesi cukup baik
(Anusavice. 2003. Phillips’ Science of Dental Materials 11th Ed)
A. Utility wax
B. Sticky wax  perekat bridge dan GTS sementara
C. Modeling wax
D. Casting wax  desain GTSKL
E. Impression compound
5
6
• Perempuan berusia 63 tahun
• Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan baru
• Intra oral :
• alveolar ridge rahang bawah datar dan tajam
• alveolar ridge posterior rahang atas ovoid

• Bagaimana cara pemilihan elemen gigi tiruan posterior untuk pasien


tersebut?
330 • Paling baik untuk balanced occlusion
(Anatomi) • Tidak stabil untuk ridge rendah

200 (Semi- • Bukal-lingual lebih lebar


Anatomi)
00 (Non- • Mengurangi beban ke residual ridge
Anatomi) • Stabil untuk ridge rendah
Anatomi
s Kelebihan
Lebih baik untuk mengunyah
Kekurangan
Harus menggunakan artikulator
Dapat diperoleh balanced occlusion Mesiodistal interlocking will not permit
settling of the base without horizontal
forces developing
Apabila penyusunan gigi benar, ketika Harmonious balanced occlusion is lost
cusp berkontak dengan fossae saat oklusi when settling occurs
akan terasa lebih nyaman
Lebih menyerupai gigi asli, estetis The bases need prompt and frequent
relining to keep the occlusion stable and
balanced
The contours are more like natural teeth, The presence of cusps generates more
therefore they will be more compatible horizontal force during function
with the surrounding oral environment
An attempted occlusion without cusps is
disorganised because occlusion has
depth; it is not a sudden closure of flat
surfaces
Non-
Anatomis Kelebihan
When teeth are contacting in non-masticatory
Kekurangan
They occlude in only two dimensions (Length and
movements as in bruxism, the flat polished width) but the mandible has an accurate three
surfaces offer less resistance, therefore less force dimensional
is directed to the support movement due to its condylar behaviour

In cases of resorbed ridges, dislodgement by The vertical component present in mastication and
horizontal or torque forces can occur. Monoplane non-functional movements is not provided for. So
teeth offer less resistance to these forces this form looses shearing efficiency

These teeth will allow a greater range of Bilateral and protrusive balance is not possible
movement, which is necessary in patients who do with a purely flat occlusion. Non-anatomic teeth
not provide a static jaw relation set on inclines for balance require as much
concern as anatomic for jaw movements

When neuro-muscular control is uncoordinated, The flat teeth do not function efficiently unless the
the jaw relation records are not repeatable and occlusal surface provides cutting ridges and
cusp tooth cannot be balanced. Hence, generous Spillways
monoplane teeth are Indicated

In Diabetic patients, where underlying bone is They cannot be corrected by much occlusal
vulnerable to damage, these teeth are indicated grinding without impairing their efficiency
Non-anatomic teeth appear dull and unnatural to
some patients, which may create a psychological
problem concerning function
• Anatomis untuk RA dan RB
• Anatomis untuk RA dan non anatomis untuk RB
• Non anatomis untuk R dan anatomis untuk RB
• Non anatomis untuk RA dan RB
• Semi anatomical untuk RA dan RB
5
7
• Nn. Sonoko, 29 tahun
• IO: gigi 21 patah horizontal 1/3 tengah.
• Rad: terdapat garis fraktur horizontal mencapai dentin tanpa
keterlibatan pulpa.
• Dokter gigi merencanakan pembuatan crown keramik untuk
mendapatkan estetis yang baik.
• Bur jenis apakah yang harus digunakan untuk menghilangkan titik
kontak 21?
Bur preparasi gigi
(1/4)
Bentuk ISO Gambar Fungsi
Round-end tapered 6856-016 •Depth-orientation groove
diamond •Reduksi oklusal
•Bevel cusp fungsional

Round-end tapered 8856-016 •Finishing oklusal


finishing diamond •Finishing bevel cusp
fungsional
Flat-end tapered 6847-016 •Reduksi aksial
diamond (MCR & • Shoulder
All-ceramic)
Flat-end tapered 8847KR-016 •Axial wall finishing
finishing diamond •Radial shoulder
(MCR & All-
ceramic)

Shillingburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 4th Ed.


Bur preparasi gigi
(2/4)
Bentuk ISO Gambar Fungsi
Tapered torpedo 6877K-014 •Axial reduction
diamond •Chamfer

Tapered torpedo 8877K-014 •Axial wall finishing


finishing diamond •Chamfer

Short needle 852-012 • Initial proximal reduction


diamond (posterior)
Long needle 850-012 • Initial proximal reduction
diamond (anterior)

Shillingburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 4th Ed.


Bur preparasi gigi
(3/4)
Bentuk ISO Gambar Fungsi
Small football- 6379-021 •Reduksi lingual (anterior)
shaped diamond

Small football- 8379-021 • Finishing eduksi lingual


shaped finishing (anterior)
diamond
Flame diamond 862-010 •Proximal flare
•Gingival bevel

Flame finishing 8862-010 •Flare and bevel finishing


diamond

Shillingburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 4th Ed.


Bur preparasi gigi
(4/4)
Bentuk ISO Gambar Fungsi
Tapered fissure bur 171L-012 •Seating groove
•Proximal groove (posterior)
•Offset
•Occlusal shoulder
•Isthmus
•Proximal box
•Smoothing and finishing
•Occlusal and incisal bevel

Tapered groove 170L-010 •Initial groove alignment


alignment fissure 169L-009 •Angles of proximal boxes
burs •Smoothing and finishing
•Occlusal and incisal bevels

Shillingburg, Herbert T. Fundamentals of Fixed Prosthodontics; 4th Ed.


A. Diamond wheel bur  labial
B. Fissure diamond stone bur  proksimal
C. Cylindrical diamond stone bur  insisal
D. Round end cylindrical diamond stone  labial, servikal
E. Round end tungsten carbite  labial, servikal
b. Fissure diamond stone bur
5
8
• Rangga, anak laki-laki, 8 tahun,
• Ayahnya mengeluhkan gigi depan Rangga yang belum
tumbuh, padahal gigi sulungnya sudah tanggal sejak usia 6 tahun.
• IO: tidak terlihat adanya gigi 16, 12, 11, 21, 22, 36, 32, 31, 41, 42, dan
46.
• Dokter gigi memutuskan untuk melakukan pemeriksaan
radiologi untuk mengetahui kondisi benih gigi-geligi tersebut.

• Proyeksi apakah yang tepat untuk kasus ini?


C.
Panoramik
a. Periapical biseksi
b. Periapical parallel
c. Panoramic /OPG ortopantomogram untuk melihat
tumbuh kembang gigi-geligi
d. Bitewing
e. Sefalometri AP
5
9
• Wanita usia 27 tahun sakit disertai pembengkakan pada wajahnya akibat
terjatuh dari tangga
• gigi depan atas pada pasien patah dan terasa ngilu
• Dokter gigi menduga fraktur pada skeleton fasial
• Merujuk pasien untuk radiograf untuk mengetahui kondisi skeleton fasial
dengan menghindari superimposisi tulang-tulang pada basis cranii

• Apakah teknik radiografis yang paling tepat untuk kondisi pasien


tersebut?
A. Proyeksi Occipitomental
standar
• Dokter gigi menduga fraktur pada skeleton fasial
• radiograf untuk mengetahui kondisi skeleton fasial dengan
menghindari superimposisi tulang-tulang pada basis cranii
A. Proyeksi Occipitomental standar = Water’s (fraktur fasial)
B. Proyeksi Reverse Towne’s  kondil
C. Proyeksi Postero Anterior (fraktur lefort)
D. Proyeksi PA Mandibula  superimpost dari dasar tengkorak dan
nasal bones
E. Proyeksi SMV dasar tengkorak, posisi dan orientasi kondil,
fracture of zygomatic arch
Jawabannya..
.
A. Proyeksi Occipitomental standar
6
0
• Erina, perempuan berusia 45 tahun, didiagnosis katarak karena
radiasi.
• Pasien menjalani pengobatan radioterapi kanker lidah 3 tahun yang
lalu.

• Termasuk jenis efek apakah kondisi tersebut?


Efek Radiasi pada Tubuh
Berdasarka
Berdasarkan sel
n dosis

Non-Stokastik
Stokastik Somatik Genetik
(Deterministik)
• Keparahan klinis tidak tergantung dosis
Stokasti • Biasanya paparan dosis besar hanya sekali
• Contoh: kanker
k
• Keparahan klinis sesuai dengan dosis
Non-Stokastik • Dosis rendah namun sering
(Deterministik) • Contoh: eritema, katarak, rambut rontok

Somatik • Efek terlihat pada individu yang terpapar

• Efek pada keturunan dari individu yang


Genetik terpapar
D. Deterministik
somatic
• katarak karena radiasi  efek non-stokastik
• Pasien menjalani pengobatan radioterapi kanker lidah 3 tahun yang
lalu  terjadi pada pasien tsb  somatik
A. Efek langsung
B. Efek tunda
C. Stokastik genetic
D. Deterministik somatic
E. Stokastik Somatic
6
1
• Laki-laki usia 36 tahun keluhan benjolan keras dibawah rahang kiri.
• EO  tidak tampak ada pembengkakan dan warna kulit normal.
• IO  OH baik tidak ada karies gigi, mukosa dasar mulut kiri sedikit terangkat,
palpasi keras
• Panoramic  gambaran raiopak berbentuk oval dibawah tepi mandibula regio
38.
• Radiograf oklusal  gambaran radiopak di area lingual regio 37 dan 38.

• Apakah gambaran radiopak pada kasus tersebut?


Phlebolit
h
• Tampakan Klinis :
• Di kepala dan leher, hampir selalu disertai hemangioma
• Dapat menyebabkan pembengkakkan dan perubahan warna jaringan lunak.
• Lokasi  Dibawah hemangioma
• Batas tepi dan bentuk  bulat atau oval sampai 6mm dengan tepi
halus
• Struktur interna  bull’s eye
• DD  Sialolith

White, Struart C., Michael J. Pharoah. 2014. Oral Radiology; Principles and Interpretation. 7th Edition.
Sialolithiasi
s
• Synonym  salivary stones
• Obstruksi pada kelenjar saliva ditandai dengan pembengkakan
gradual disertai rasa sakit ketika makan
• Terlihat radiopak atau radiolusen

White, Struart C., Michael J. Pharoah. 2014. Oral Radiology; Principles and Interpretation. 7th Edition.
A. Kalsifikasi nodul limfatikus
B. Plebolith
C. Os. Hyoid  anatomi normal
D. Benih gigi
E. Sialolith
6
2
• Yessi, keluhan sakit saat memakan makanan yang asam. Sakit
dirasakan pada dasar mulut, di bawah lidah sebelah kiri.
• Dx : Sialolithiasis

• Apakah pemeriksaan radiografi yang perlu dilakukan untuk pasien


diatas?
Proyeksi Oklusal (British
Index)
Maxilla Mandible
• Upper standard occlusal • Lower 90° occlusal (true
(standard occlusal) occlusal)
• Upper oblique occlusal (oblique • Lower 45° occlusal (standard
occlusal) occlusal)
• Vertex occlusal • Lower oblique occlusal (oblique
occlusal)
Upper standard occlusal (standard
occlusal)
Kista nasopalatinal, lokasi C impaksi
Upper oblique occlusal (oblique
occlusal)
kista bagian posterior, impaksi posterior
Vertex occlusal (tidak dipakai)
Lower 90° occlusal (true occlusal)
impaksi arah bukal lingual,
Lower 45° occlusal (standard occlusal)
impaksi arah mesial distal
Lower oblique occlusal (oblique occlusal)
sialolithiasis pada satu sisi
A. Anterior oblique oklusal  menunjukkan 1 sisi rahang
B. Lower 45⁰ oklusal  gigi anterior dan bagian anterior rahang
bawah
C. Lower oblique oklusal  kelenjar submandibular, namun distorsi
seluruh struktur anatomi
D. Posterior oblique oklusal  X
E. Vertex lateral  X
6
3
• Wina, perempuan berusia 27 tahun
• Pasien akan diroentgen dengan teknik radiografi periapical dengan
Teknik Direct Digital Intra Oral Radiography.

• Apa maksud dari istilah tersebut?


A. Teknik radiografi digital intra oral menggantikan film periapical.
B. Teknik radiografi digital untuk menghindari distorsi.
C. Teknik radiografi digital menggunakan CBCT
D. Teknik radiografi digital menggunakan film digital dengan image
reseptor yang sensitive
E. Teknik radiografi digital dengan kontras
6
4
• Setelah mendapatkan hasil foto dental, seorang dokter gigi
mengeluhkan hasil foto yang saling tumpang tindih dengan gambaran
lain. Pada hasil foto ditemukan gambaran radiopak di sekitar mahkota
beberapa gigi sehingga menyulitkan untuk interpretasi foto dan
menentukan diagnosis.

• Apakah gambaran radiopak tersebut?


• Lengkapnya di buku unair
A. Struktur tulang normal
B. Kelainan patologis
C. Ghost image
D. Tumor rongga mulut
E. Kista
6
5
• Dino, laki-laki berusia 25 tahun
• Keluhan  gigi taring kiri atas belum tumbuh.
• Radiograf 1  Hasil radiogra periapikal tampak mahkota gigi 23
bertumpuk dengan apikal gigi 22.
• Radiograf 2  Periapikal vertical shifting penggeseran konus
dilakukan ke arah apikal dengan sudut 65.

• Bagaimanakah gambaran yang akan didapatkan apabila gigi 23


berada di bukal?
Metode Penentuan
Lokasi

Tube shift
Dua proyeksi technique:
Bucal Object Media
yang saling
Rule (BOR)/ Radiopak
tegak lurus
Clark’s Rule
Dua Proyeksi Tegak
Lurus
Proyeksi yang umum digunakan : Periapikal dan oklusal

Tujuan: melihat letak objek pada bukal/lingual

Efektif untuk mandibula

Sering terjadi superimposisi anatomis anterior


tengkorak pada
proyeksi oklusal untuk maksila
RA :
Cross-
section
RB :
Cross-
section
Tube Shift Technique
(Buccal Object Rule/Clark’s
Rule)1
Digunakan untuk menentukan hubungan buko-lingual
suatu obyek yang berada di dalam tulang rahang

SLOB (Same Lingual, Opposite Buccal)

Metode ini membutuhkan 2 radiograf periapikal pada


area yang dipertanyakan :
• Pemotretan standar proyeksi periapikal
• Pemotretan dengan mengubah sudut horizontal (mesial/distal)
1 White, Pharoah, Oral Radiology, Principles and Interpretation, 5th ed., 2004.
Media Bahan
Kontras
• Bahan kontras untuk kedokteran gigi adalah substansi radiopak
• Indikasi:
- Mengidentifikasi daerah yang mengalami kelainan
- Memastikan besar (luas) dan letak kelainan
• Dilakukan pada:
- kelenjar liur (sialografi)
- TMJ (Arthografi)
- Jaringan periodontal/poket
• Dapat digunakan untuk menentukan letak benda asing atau untuk gigi
impaksi pada rahang, ataupun akar gigi (mis:premolar 1 atas)
• Dilakukan dengan setidaknya 2 gambaran radiograf dengan dua sudut
yang berbeda
A. Mahkota gigi 23 tumpang tindih dengan apikal 22
B. Mahkota gigi 23 lebih ke distal daripada apikal 22
C. Mahkota gigi 23 lebih ke mesial daripada apikal 22
D. Mahkota gigi 23 lebih ke inferior daripada apikal
22
E. Mahkota gigi 23 lebih ke superior daripada apikal
22
6
6
• Laki-laki berumur 30 tahun
• jatuh dari motor sejak 6 jam yang lalu
• kesadaran pasien baik
• ekstra oral tidak ada keluhan
• intra oral :
• gigi 12 dan 11 goyang derajat 3
• 21 avulsi
• 22 fraktur disto insisal kurang dari sepertiga mahkota

• Apakah pemeriksaan radiograf yang paling tepat dilakukan pertama kali?


A. Lateral
B. Perlapikal
C. Bitewing
D. Oclusal
E. Orthopantomogram  Panoramik
6
7
• gambaran radiolusen bulat dengan batas radiopak diantara gigi 31
dan 32.
• Pada pemeriksaan klinis, gigi 31 dan 32 bebas karies.
• Non odontogenic = tidak melibatkan gigi
• Odontogenic = melibatkan gigi

• Apakah diagnosis kasus ini?


D. Kista lateral
periodontal
• gambaran radiolusen bulat
• batas radiopak
• antara gigi 31 dan 32.
• gigi 31 dan 32 bebas karies
A. Abses apikalis kronis  gigi nekrosis
B. Periodontitis apikalis kronis
C. Periodontitis marginalis kronis
D. Kista lateral periodontal
E. Kista periapikal  letak di periapikal
6
8
• Tn. Udin, 42 tahun, gigi berlubang.
• IO: gigi 11 karies dentin  saat preparasi untuk menumpatan  ngilu
pada gigi 11  drg injeksi anestesi lokal.

• Apakah nervus yang dianestesi pada kasus tersebut ?


c. N. Alveolaris superior
anterior
N. Alveolaris
superior anterior
Gigi 11-13

N.
nasopalatinus

N. Alveolaris
superior media
Gigi 14, 15,
Rahang atas mesial & palatal
16
N. Palatinus
mayus

N. Alveolaris
superior
posterior
Distal gigi 16, gigi
17, 18
N. Palatinus
mayus

Rahang bawah: N. Alveolaris inferior, N. Labialis/ bukalis, N. lingualis


6
9
• Alea, wanita 29 tahun

• bengkak pada pipi kiri sampai daerah mata

• EO: pembengkakan difus meliputi daerah medial mata,


kantong kelopak mata bawah dan sisi tepi hidung sepanjang

• mulut
Apa diagnosis dari kasus tersebut?
B. Abses Fossa Canina
abses canina space / infraorbital = karies
pada gigi c
• Abses subkutan
• Abses fossa canina
• Abses bukalis
• Abses infratemporal
• Abses submandibular
Subcutan Abscess
Abses (letaknya)
RA
akar di atas otot buccinator = abses bukal / EO
akar di bawah otot buccinator = abses palatal / IO
RB
akar di atas mylohyoid = abses sublingual /IO
akar di bawah mylohyoid = abses submandibular

berdasarkan lapisan
alveolar
periosteal
mucous
cutan
Buccal Space
Abscess
Infra temporal Abscess
pelipis
Submandibular
Abscess
7
0
• anak laki-laki berusia 8 tahun
• terjatuh beberapa jam yang lalu
• Tidak terdapat luka terbuka, namun dari radiograf panoramic
terlihat garis patahan pada rahang.

• Apakah jenis fraktur pada kasus tersebut?


• Simple fraktur
• Greenstick fraktur
(anak2)
• Compound fraktur
(habis exo)
• Comminuted fraktur
• Unfavorable fraktur
Favourable = searah dengan tarikan otot
unfavourable = berlawanan dengan arah tarikan otot
Contoh lower oblique
oklusal
Lateral mandibular occlusal
projection
7
1
• Nurdin, kali-laki, 28 tahun, datang ke dokter gigi ingin memeriksakan
pipinya yang bengkak.
• Pasien mengaku gigi belakang bawah kanannya baru dicabut sekitar 4
bulan yang lalu.
• Setelah dilakukan pemeriksaan radiologi, terlihat sisa akar distal yang
tertinggal, serta terdapat gambaran radiolusen bulat berbatas tegas
dengan diameter 4 mm pada apikal akar tersebut.
• Kondisi soket terlihat banyak debris dan berwarna kemerahan.

• Apakah tindakan yang tepat untuk kasus diatas?


• Setelah dilakukan pemeriksaan radiologi, terlihat sisa akar distal yang
tertinggal, serta terdapat gambaran radiolusen bulat berbatas tegas
dengan diameter 4 mm pada apikal akar tersebut.  granuloma
• Kondisi soket terlihat banyak debris dan berwarna kemerahan.
• Transalveolar menggunakan bur open method
• Intralveolar menggunakan tang, bein
 Intra alveolar extraction + kuretase
Tipe
Ekstraksi
1. intra-alveolar extraction (forceps extraction)  closed method 
menggunakan tang dan elevator.

2. Extra-alveolar extraction (surgical extraction/ transalveolar


extraction)  open method  menggunakan refleksi flap
mukoperiosteal
D. Ekstraksi intraalveolar dan
kuretase
a. Ekstraksi intraalveolar
b. Ekstraksi transalveolar
c. Kuretase
d. Ekstraksi intraalveolar + kuretase
e. Ekstraksi transalveolar + kuretase
7
2
• Andini, pasien perempuan 27 tahun,
• pingsan setelah pencabutan gigi molar bawah kanan.
• Setelah pencabutan selesai, pasien berdiri dari dental chair dan tiba-
tiba saja pingsan.

• Kondisi apakah yang dialami pasien tersebut?


• a. Syok Anafilaktik hipersensitivitas tipe 1
(dibawah 200 detik)
• b. Syok kardiogenik
• c. syok hipovolemik = perdarahan hebat atau
primer
• d. orthostatic hypotension/ hipotensi postural
• e. vasovagal sincope
7
3
• Sani, 24 tahun,
• gigi-gigi depan atas goyang  jatuh dari motor 2 hari yl.
• Pasien tidak dapat menggigit makanan dengan baik karena
merasa nyeri.
• Riwayat muntah (-) dan pingsan (-).
• IO: gigi 12, 11, 21, dan 22 goyang o2, gigi 11 dan 21 ekstrusi.
• Panoramik: garis fraktur pada regio 12 dan 22.

• Apakah perawatan yang tepat pada kasus tersebut?


• IO: gigi 12, 11, 21, dan 22 goyang o2, gigi 11 dan 21 ekstrusi.

• Hasil radiografi panoramik tampak gambaran garis fraktur pada regio


12 dan 22.

• Perlu fiksasi  ARCH BAR


D. Fiksasi
Archbar
a. Debridement
b. Pencabutan gigi
c. Fiksasi single eyelet  1-2 gigi goyang
d. Fiksasi archbar RA
e. Fiksasi archbar RA RB disertai IMF
Ada kelainan oklusi
7
4
• Tn. Sutono, 37 tahun
• Mengalami kecelakaan beberapa jam lalu
• Bengkak di mata bagian bawah, wajah terlihat seperti “moon
face” dan di daerah hidungnya
• Pemeriksaan radiografik : garis fraktur piramidal meliputi
infraorbita dan nasal bridge
• Apa diagnosis fraktur tersebut?
Le Fort
Classification
• Le Fort I  transverse maxillary ; floating maksilla
• Le fort II  pyramidal ; moon face (nasal)
• Le fort III  transverse ; periorbital ecchymosis (racoon’s
eye)
(zygomaticus)
Jadi
jawabannyaa
•Le Fort II
7
5
• Miko, laki-laki usia 25 tahun pasca kecelakaan lalu lintas.
• ditabrak motor dan jatuh dengan wajah terlebih dahulu membentur
trotoar.
• EO: laserasi bibir atas dan epistaksis massif
• RO: Panoramik, Sefalo Antero-Posterior dan Lateral tidak ditemukan
adanya fraktur.

• Apakah yang menyebabkan epistaksis masif pada kasus tersebut?


• A Ruptur arteri alveolaris superior
• B Ruptur concha nasalis inferior
• C Ruptur pleksus kisselbach  pembuluh darah
• D Ruptur columella
• E Ruptur bibir atas
7
6
• Tn Ardi, 32 tahun,
• sakit dan pembengkakan pada pipi kanannya sejak 2 hari yl.
• pasien lemah dan subfebris.
• EO: oedem pada pipi kanan yang meluas sampai ke daerah
mata, palpasi terasa keras seperti papan.
• Pemeriksaan intra oral terlihat gigi 14 gangren pulpa.

• Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?


E.
Selulitis
a. Angina Ludwig  abses di 3 spasia, bilateral (submandibular,
sublingual, submental), serta lidah terangkat.
b. Abses bukal  abses spasia bukalis
c. Palatal abses
d. Abses submandibular
e. Selulitis  infeksi bakteri pada subkutan
7
7
• Harry, 23 tahun
• Kecelakaan motor 2 jam yang lalu dengan posisi jatuh miring. Pasien
mengeluhkan sakit pada daerah rahang bawah
• Pemeriksaan klinis : fraktur mandibular regio posterior dengan
tulang di daerah tersebut patah. Selain itu juga terdapat garis fraktur
di daerah kondil
• Apa kemungkinan diagnosis kondisi tersebut?
C. Fraktur multiple angulus dan
kondil mandibula
• Terdapat garis fraktur di posterior mandibula dan juga kondil
• Fraktur angulus mandibular
• Fraktur kondil mandibula

• Fraktur comminuted angulus mandibula


• Fraktur simple kondil mandibular
Jadi
jawabannyaa
C. Fraktur multiple angulus dan kondil mandibula
7
8
• Sebagai seorang dokter gigi harus selalu memiliki prinsip sesuai tradisi
Hippocrates, yaitu “Bila kita tidak mampu menolong / berbuat baik
pada seseorang, minimal jangan melakukan tindakan yang
merugikan.

• Dalam bioetika hal ini termasuk dalam kaidah dasar moral yang
mana?
Jawabannya ..
.
e. Non-maleficence
7
9
• Drg. Fahri: drg SpBM senior, 72 tahun, masih aktif praktik
di RS  1th yl stroke ringan  STR dan SIP sudah lama
kadaluarsa.
• Istri beliau juga drg, sudah pensiun sbg dosen, dan tidak
praktik.
• Sejak stroke, istri mendampingi praktik
• Untuk bedah yang kompleks mantan murid spesialisnya
untuk datang melakukan tindakan tsb  jasa medis
menjadi lebih mahal.

Apakah bentuk pelanggaran etika yang terjadi pada kasus


tersebut?
Etika Disiplin Hukum

Masalah moral: Standar profesi/ Norma hukum


Baik – Buruk perilaku-
pelayana
n
Dilema norma Pelanggaran Pelanggaran
internal standar profesi  hukum 
(etika profesi) benar atau salah benar atau salah
Kehormatan Kualitas profesi  Mencegah
profesi – pelayanan –
kualitas moral - perilaku mengatasi konflik:
perdata/ pidana
b. Menerapkan pembiayaan
perawatan yang tidak
standar
8
0
• Sofia, 7 tahun, gigi depan atas terdorong masuk ke
dalam gusi dua hari yang lalu.
• IO: salah satu giginya terdorong ke dalam.
• Drg merencanakan melakukan perawatan dengan
menarik gigi ke tempat semula dan memfiksasinya
dokter perlu memperoleh persetujuan pasien.

Siapa yang memenuhi syarat dan berhak menyetujui


tindakan medis kedokteran gigi tersebut?
Persetujuan tindakan

INFORMED CONSENT
• diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat (Permenkes No. 290
Tahun 2008
• pernyataan sepihak pasien atau yang sah mewakilinya (KKI)

Persetujuan oleh keluarga/ wakil bila pasien tidak berkompeten


(belum dewasa (<21 tahun) dan tidak sehat akal)
Jadi
jawabannya
c. Orang tua kandung/ wali Sofia
8
1
• Abdul, 6 tahun, datang ke RSGM untuk melakukan
penambalan giginya yang berlubang.
• Ketika berada di ruang tunggu, Abdul melihat dokter memakai sneli
berwarna putih lewat di depannya.
• Abdul mulai ketakutan, menangis kencang, menhentak,
memukul, dan menendang.
• Orang tua Abdul bercerita bahwa sewaktu kecil Abdul
sempat diopname di rumah sakit karena sakit demam berdarah.

• Perilaku anak tersebut termasuk dalam...


a. Perilaku kooperatif tegang (tense cooperative behavior)
b. Perilaku tidak terkontrol (uncontrolled behavior)
c. Perilaku merengek (whinning behavior)
d. Perilaku menentang (defant behavior)
e. Perilaku malu-malu (timid behavior)

White GE, Kisby L. Clinical oral pediatric. Chicago: Quintessence Publishing co., Inc; 1981: 48-50

Zuhri A, Salurapa N, Horax S. Diagnosis perilaku suatu keharusan untuk mencapai derajat kesehatan
gigi anak optimal. PIN IDGAI Bandung; 2010:1-7
Klasifikasi Perilaku Anak menurut
White
Jenis Prilaku Anak Keterangan
Perilaku kooperatif (Cooperative menunjukkan sikap positif terhadap perawatan yang dilakukan
patient)

Perilaku tidak mampu kooperatif perilaku tidak mampu kooperatif, yakni:


(Inability to cooperative patient) -Anak berumur di bawah 3 tahun yang masih sangat bergantung kepada
ibunya.
-Pasien anak atau remaja yang handicapped, baik retardasi mental
maupun keterbatasan fisik/cacat.

Perilaku histeris (Out of control - Tangisan yang keras, memekik, dan marah
patient) - Merengek dan mudah marah

Perilaku keras kepala - Melawan pada setiap instruksi


(Obstinate/ defiant patient) - Pasif mempertahankan diri dan tidak ada perhatian terhadap perintah
- Berdiam diri tidak mau bergerak dan membuka mulut.
Perilaku pemalu (Timid patient) - Pemalu karena takut berbuat salah dan susah mendengarkan instruksi
- Menghindari kontak mata dan berlindung di belakang orang tua
- Tidak banyak bicara, menjawab secukupnya saja
Perilaku tegang (Tense patient) - Anak tersebut tampak tegang secara fisik, dahi dan tangan berkeringat,
bibir kering, Suara terdengar tremor
Perilaku cengeng (Whining patient) - Merengek atau menangis sepanjang prosedur perawatan
-Masih tetap bisa menerima perawatan
a. Perilaku kooperatif tegang (tense cooperative behavior)
b. Perilaku tidak terkontrol (uncontrolled behavior)
c. Perilaku merengek (whinning behavior)
d. Perilaku menentang (defant behavior)
e. Perilaku malu-malu (timid behavior)

White GE, Kisby L. Clinical oral pediatric. Chicago: Quintessence Publishing co., Inc; 1981: 48-50

Zuhri A, Salurapa N, Horax S. Diagnosis perilaku suatu keharusan untuk mencapai derajat kesehatan
gigi anak optimal. PIN IDGAI Bandung; 2010:1-7
8
2
• Melissa, 4 tahun, menambal gigi depan yang bengkak. Dulu sakit tapi
saat ini sudah tidak sakit lagi.
• IO: gigi 53 karies, vitalitas (-), perkusi (+), palpasi (+).
• RO: radiolusensi di periapikal gigi 53 berdiameter 5mm dengan batas
tidak jelas.
• Drg merencanakan untuk dilakukan PSA.

Apakah restorasi paska PSA yang tepat?


Restorasi mahkota polycarbonate
Jawabanny
a
d. Kompomer crown
8
3
• Karin, 3 tahun, gigi-geligi bebas karies. Ibunya menginginkan agar gigi
anak tersebut tidak rusak
• Drg akan melakukan tindakan aplikasi fluor topikal pada anak tersebut
dengan metode Knutson.

Kapan sebaiknya tindakan tersebut dilakukan?


e. Pada umur 3, 7, 11, dan 13
tahun
Aplikasi fluoride dengan Metode Knutson:
• Pada kunjungan 1: bersihkan gigi dengan pumice dan rubber cup
•Bersihkan mulut dan isolasi dengan cotton rolls
•Keringkan gigi dan aplikasikan Sodium fluoride 2% pada permukaan
gigi termasuk permukaan proksimal dengan cotton aplicator atau spray
•Biarkan larutan mengering pada gigi selama 3-5 menit
•Lakukan pula pada gigi antagonisnya
• Pada kunjungan ketiga ulangi prosedur yang sama
8
4
• Dede, anak laki-laki usia 5 tahun datang bersama ibunya ke
RSGM dengan keluhan gigi kiri bawah berlubang.
• Pemeriksaan intra oral gigi 75 karies dentin dengan diagnosis pulpitis
reversibel.
• Dokter gigi merencanakan penambalan menggunakan semen
glass ionomer.

• Bagaimanakah ikatan bahan restorasi pada kasus di atas?


a. Ikatan kimia antara ion phosphat dari semen glass ionomer dengan
fluor gigi
b. Ikatan kimia antara fluor dari semen glass ionomer
dengan phosphat dari gigi
c. Ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dengan ion COOH
dari semen glass ionomer
d. Ikatan kimia antara ion hidrogen dari saliva dengan fluor
semen glass ionomer
e. Ikatan kimia antara ion phosphat dari gigi dengan fluor dari semen
glass ionomer
8
5
• Uut, 9 tahun sedang menjalani pemeriksaan gigi bersama
teman- temannya yang dilakukan oleh Puskesmas sekitar sekolah.
• Terlihat sudah ada beberapa gigi permanen yang tumbuh.

• Gigi permanen manakah yang kemungkinan belum tumbuh di


usia tersebut?
a. Insisif 1 atas (7-8 tahun)
b. Insisif 1 bawah (6-7 tahun)
c. Insisif 2 atas (8-9 tahun)
d. Kaninus bawah (9-10 tahun)
e. Premolar bawah (10-12 tahun)
8
6
• Susan, 10 tahun, gigi runcing di rahang atas bagian depan.
• Klinis: gigi tambahan berbentuk konus diantara gigi 11 dan 21.

Pada fase tumbuh kembang gigi manakah kelainan tersebut terjadi?


a.
Inisiasi
Pada kasus ini ...
• gigi tambahan berbentuk konus diantara gigi 11 dan 21  mesiodens
Yang
lainnya?
b. Aposisi  kelainan struktur
c. Proliferasi  jika --  kelainan jumlah
jika ++  tergantung sel yang berproliferasi, bisa
jadi odontoma atau kista
d. Histodiferensiasi  kelainan struktur
e. Morfodiferensiasi  kelainan bentuk
8
7
• Ana 4 tahun, datang ke drg bersama kakaknya, Elsa usia 8 tahun
• Merupakan kunjungan pertama
• Anak ingin kakaknya diperiksa terlebih dahulu

Apakah metode pendekatan yang tepat?


c.
Modelling
Metode pendekatan dengan memberikan contoh pasien lain yang
kurang lebih seusia pasien baik melalui video maupun contoh
langsung
Why not
others??
a. HOME  jika pasien sudah tidak dapat ditangani dengan metode
pendekatan lain
b. Distraksi  mengalihkan perhatian pasien
d. Desensitisasi  Metode pendekatan non farmakoterapi untuk
menghilangkan ketakutan pasien dimulai dari yang paling tidak
ditakuti sampai yang ditakuti
e. Reinforcement positif  metode pemberian penghargaan terhadap
sikap baik pasien, biasanya berupa pemberian hadiah
Jadi
jawabannyaa
c. Modelling
8
8
• Anya, anak perempuan, 8 tahun
• gigi depan atas & terdapat celah sehingga mengganggu penampilannya.
• Pemeriksaan intra oral terdapat space di antara gigi 11 dan 21.
• Dokter gigi memberikan informasi bahwa kondisi tersebut normal
dan celah akan menutup dengan sendirinya.

• Kapankah celah akan menutup pada kasus di atas?


• Usia 8 tahun
• Space diantara gigi 11 dan 21

 Normal  ugly duckling stage


C. Setelah 13 dan 23
erupsi
• a. Setelah 12 dan 22 erupsi
• b. Setelah 23 dan 24 erupsi
• c. Setelah 13 dan 23 erupsi
• d. Setelah 14 dan 15 erupsi
• e. Setelah 14 dan 24 erupsi
8
9
• Raisa 4 tahun, gigi sulung bawah kanan karies dentin
• OH buruk, diet menyukai makanan manis dan lunak

• Tindakan apa yang harus dilakukan pada gigi molar?


b. Penumpatan dengan
GIC
• Pada anak-anak restorasi menggunakan GIC karena:
- Banyaknya saliva  proses setting GIC tidak
terganggu
- Fluoride yang dilepaskan GIC membantu
remineralisasi
- Preparasi minimal
Why not
others???
a. Aplikasi topikal fluor  tindakan pencegahan
c. Penumpatan dengan amalgam  gigi sulung tidak cukup
memberikan retensi
d. Pembuangan jaringan karies tanpa penambalan 
d. Penambalan dengan komposit  kontaminasi saliva,
kurang retensi
So, the answer
is????
b. Penumpatan dengan GIC
9
0
• Firdy, anak laki-laki, 9 tahun
• pernah mengalami trauma gigi depan kira-kira satu tahun yang lalu.
• IO: mahkota gigi 11 masih utuh dan berubah warna serta
terdapat fistula di daerah apikal dengan goyang derajat 1.

• Apakah klasifikasi trauma menurut Ellis pada kasus di atas ?


• IO: mahkota gigi 11 masih utuh dan berubah warna serta terdapat
fistula di daerah apikal dengan goyang derajat 1.

 Berubah warna, fistula  nekrosis


D. Klas
IV
• a. Klas IA
• b. Klas II
• c. Klas III
• d. Klas IV
• e. Klas V
9
1
• Zahra, perempuan, 27 tahun, datang dengan keluhan sakit pada gigi
geraham bawah kirinya.
• Pada sisi tersebut sering terselip makanan dan sulit untuk dibersihkan.
• Klinis terdapat impaksi retensi makanan diantara gigi 36 dan 37, serta
terdapat poket dengan kedalaman 5 mm pada interdental kedua gigi
tersebut.

• Dokter gigi merencanakan perawatan kuretase. Apakah tujuan dari


perawatan tersebut?
a. Menghilangkan sementum nekrotik,
b. menghilangkan jaringan granulasi
c. membentuk perlekatan baru.
a. Menghilangkan debris, membuat perdarahan, dan membentuk perlekatan
baru.
b. Menghilangkan sementum nekrotik, menghilangkan jaringan granulasi,
dan
membuat perdarahan baru.
c. Menghilangkan sementum nekrotik, menghilangkan jaringan granulasi, dan
membentuk perlekatan baru.
d. Menghilangkan jaringan granulasi, membuat perdarahan, dan
menghilangkan perlekatan.
e. Menghilangkan jaringan granulasi, menghilangkan sementum nekrotik, dan
menyembuhkan abses.
9
2
• Uci, pasien wanita berusia 39 tahun
• gigi bawah belakang sakit setelah ditambah 2 hari lalu.
• IO: gigi 36 terdapat tumpatan resin komposit overfilling. Pada
pemeriksaan radiografis terlihat pelebaran ligament periodontal.
• Dokter gigi melakukan penyesuaian oklusi.

• Termasuk dalam fase apakah terapi tersebut?


• a. Emergency  gigi sakit
• b. Bedah
• c. non bedah
• d. pemeliharaan
• e. restorasi
9
3
• Tn. Simon, 47 tahun, datang dengan keluhan gigi kanan bawah
belakang goyang dan sering terselip makanan.
• IO: gigi 46 terdapat poket absolut 6 mm, resesi pada seluruh bagian
gigi 3 mm, kegoyangan o2, dan terdapat kalkulus subgingiva.
• Pada saat probe dimasukkan ke dalam daerah furkasi dari arah bukal,
dapat menembus ke bagian lingual.
• RO: radiolusensi pada bagian furkasi gigi.

• Termasuk kelas berapakah keterlibatan furkasi seperti kasus tersebut?


Furcation
Grade Involvements
Furcation Involvement
I Incipient bone loss
II involves partial bone loss (cul-de-sac)
III involves total bone loss with a through-and-through
opening of the furcation

IV similar to grade III but includes gingival recession that


exposes the furcation to view
a.Kelas 1
b.Kelas
2
c. Kelas 3
d.Kelas 4
(terlih
at
bifurka
si
secara
klinis)
9
4
• Tn. Jo, 37 tahun, gusi kanan bawah bengkak dan sakit.
• IO: fistula di area bukal gigi 46, fluktuatif, poket absolut 6-8 mm. Tidak
ada karies pada gigi tersebut.
• RO: gigi 46 tampak kerusakan tulang alveolar di area bifurkasi sampai
mendekati sepertiga apikal, dan tidak tampak karies.

Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?


Pada kasus
ini ...
• Gusi kanan bawah bengkak dan sakit.
• IO: fistula di area bukal gigi 46, fluktuatif, poket absolut 6-8 mm.
• Tidak ada karies pada gigi tersebut  bukan lesi periapikal
• RO: gigi 46 tampak kerusakan tulang alveolar di area bifurkasi sampai
mendekati sepertiga apikal, dan tidak tampak karies  tanda adanya
TFO
Jadi
jawabannya?
d. Abses periodontal
9
5
• Vidi, 35 tahun, gigi kanan atas sakit jika berkontak,
sakitnya sampai daerah gusi
• Gigi tersebut baru ditambal 1 minggu yl dan terasa
mengganjal
• IO: OH baik, terakhir scaling bulan lalu

Apakah penyebab trauma oklusi pada kasus


tersebut?
d. Prematur Kontak (hambatan saat
oklusi)
• Sakit jika berkontak Tanda
• Riwayat ditambal dan mengganjal trauma
• OH baik oklusi

Penyebab trauma oklusi:


- Prematur kontak - Ekstrud
- Blocking - Parafunctional habits
- Cusp-to-cusp - Banyak gigi hilang
- Rasio mahkota akar tidak sebanding
Yang
lainnya??
a. Migrasi Gigi  blocking/ premature kontak  TFO (tidak terlihat
adanya migrasi gigi)
b. Malposisi Gigi blocking/ premature kontak  TFO (tidak terlihat
adanya malposisi gigi)
c. Adanya Blocking  hambatan saat bergerak ke lateral
e. Beban Pengunyahan  tidak terlihat pada soal
Jadi
jawabannya??
d. Prematur Kontak
9
6
• Ny. Lisa, 48 tahun  gigi belakang atas kanan terasa goyang sejak 1
tahun yang lalu
• Pemeriksaan klinis : poket rata-rata 6 mm pada gigi 16, 15, 14, 23, 26,
35, 36, 47, 45. Terlihat karies distal pada gigi 35. Tampak plak dan
kalkulus di seluruh regio
• Pemeriksaan radiografis : kerusakan tulang 1/3 servikal hampir di
seluruh gigi dan lesi furkasi pada gigi 16
• Apakah diagnosis yang paling mungkin?
Pilihannya
?
a. Periodontitis agresif menyeluruh
b. Periodontitis kronis menyeluruh
c. Periodontitis agresif lokalis
d. Periodontitis kronis lokalis
e. Periodontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik  tidak ada
kelainan sistemik
Jawabannya
adalah ...

b. Periodontitis kronis menyeluruh


Alasan diagnosis:
- Plak dan kalkulus di semua regio  OH buruk
- Poket rata-rata 6 mm pada gigi 16, 15, 14, 23, 26, 35, 36, 47, 45;
kerusakan tulang 1/3 servikal  kerusakan sebanding dengan
OH
- Usia 48 tahun
9
7
• Ny. Patricia, 28 tahun, gusi sering berdarah jika
menggosok gigi dan merasa tidak nyaman karena bau
mulut.
• Anamnesis: os hamil 30 minggu.
• Klinis: gingiva bengkak dan kemerahan hampir di
semua regio, OHIS 2,8. Plak dan kalkulus di semua
regio.

Apakah tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut


pertama kali?
Perawatan Gigi selama
Kehamilan
Trimeste • Periode organogenesis  fetus rentan thd pengaruh

r 1 lingkungan

• Periode paling aman


Trimeste • Bedah periodontal/ oral sebaiknya ditunda setelah
kelahiran
r 2 • Tumor kehamilan yang sakit, mengganggu mastikasi,
berdarah/ supurasi  eksisi atau biopsi sebelum
kelahiran

• Rentan kelahiran prematur krn uterus sangat rentan dengan


Trimeste stimulus eksternal
• Waktu kunjungan terlalu lama harus dihindari  tidak
r 3 nyaman
• Supine hypotensive syndrome
Jawabanny
a
d. Scaling supragingiva dan pemberian obat kumur CHX
9
8
• Shinjo, 24 tahun
• gusi sering berdarah terutama bila menyikat gigi
• IO: gingiva daerah gigi 31 dan 41 berwarna merah
mengkilat, terdapat karang gigi dan pembengkakan
pada gingiva margin regio anterior rahang bawah
• Pasien tidak memiliki penyakit sistemik

• Perubahan histologis apakah yang terjadi pada


gingiva margin gigi 31dan 41?
• Ulserasi epitel sulkus
• Atrofi epitel dan edema
• Hiperemi disertai dilatasi kapiler
• Edema pada jaringan ikat di bawahnya
• Infiltrasi cairan dan exudat sel radang pada jaringan ikat
9
9
• Bapak Indra, 47 tahun
• Gigi rahang bawah terasa sakit dan menyebar sampai ke tulang.
Beberapa bulan yang lalu telah dibersihkan karang giginya
• Pemeriksaan IO : resesi 2 mm dan poket 5 mm pada daerah bukal
gigi 36 disertai atrisi oklusal.
• Hasil foto ronsen : radiolusen di daerah bifurkasi.
• Jika selanjutnya dilakukan perawatan kuretase, alat apakah yang
digunakan?
Kuret Gracey
Kuret Gracey
Kuret gracey 1-2 ; 3-4 • anterior

Kuret gracey 5-6 • anterior dan premolar


Kuret gracey 7-8 ; 9-
10 • fasial dan lingual molar

Kuret gracey 11-12 • mesial molar

Kuret gracey 13-14 • distal molar


Kuret Gracey
Jadi, jawabannya
adalah ...

c. Kuret gracey7-8
10
0
• Adip, laki-laki, 27 tahun
• hampir seluruh giginya goyang.
• Beberapa giginya sudah tanggal sendiri sejak satu bulan yl.
• Klinis: gigi yang masih ada mengalami kegoyangan derajat 2, poket
absolut 5-6 mm, dan OH pasien baik.
• RO: kerusakan tulang mencapai 1/3 tengah.
• Dokter gigi merencanakan perawatan bedah untuk mengoreksi
kerusakan tulang tersebut.

• Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?


Periodontitis Agresif
Lokalis
• Gigi Insisif dan Molar pertama + 2 gigi lain
Periodontitis Kronis
Lokalis
•≤30% gigi yang
terlibat
a. Periodontitis kronis lokal
b. Periodontitis kronis menyeluruh
c. Periodontitis agresif lokal
d. Periodontitis agresif menyeluruh
e. Periodontitis ulseratif nekrotikan

Anda mungkin juga menyukai