2
Preliminary Phase
Tahap persiapan dalam proses perancangan
Dilakukan penyusunan framework dan
prinsip-prinsip arsitektur.
Framework diuraikan dalam bentuk visi
arsitektur,
Prinsip-prinsip diuraikan menjadi proses
bisnis, data aplikasi dan teknologi.
Mendeskripsikan aktivitas instansi dalam
memenuhi kriteria arah binis untuk arsitektur
enterprise.
Prinsip arsitektur = keinginanan dalam
membangun sebuah perancangan arsitektur
sehingga dapat mencapai visi misi. 3
Prinsip – prinsip yang digunakan sebagai acuan
pengembangan diantaranya :
Pembuatan keputusan arsitektur yang dibuat = dengan
tujuan, aktivitas dan proses bisnis yang ada di PA
Semarang.
Harus mendukung keseimbangan proses bisnis PA
Semarang dan harus aman.
Data harus mudah diakses.
Prinsip – Prinsip Perancanaan Arsitektur
Enterprise Data, informasi dan sistem harus dilindungi dari akses luar
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pengelolaannya arsitektur harus user friendly agar
dapat membantu kerja sama antar bagian.
Arsitektur yang akan dikembangkan harus aman agar tidak
membahayakan keamanan dan kerahasiaan data di
Pengadilan Agama Semarang.
Arsitektur dirancang untuk memudahkan penambahan
dan pengembangan dimasa yang akan datang.
Aplikasi yang dirancang harus saling terintegrasi.
Perancangan arsitektur aplikasi yang mudah digunakan.
4
TABEL PRINCIPLE CATALOG
No. Prinsip Tujuan 6. Arsitektur yang akan dikembangkan a. Agar tidak terjadi kebocoran keamanan dan
1. Pembuatan keputusan arsitektur yang dibuat a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat harus aman agar tidak membahayakan kerahasiaan data serta teknologi yang ada.
harus sesuai dengan tujuan, aktivitas dan b. Mendukung proses bisnis yang ada di Pengadilan keamanan dan kerahasiaan data di b. Mampu bertahan dari serangan virus, hack,
proses bisnis yang ada di Pengadilan Agama Agama Semarang.
Pengadilan Agama Semarang. worm.
Semarang
2. Arsitektur yang dikembangkan harus a. Meminimalisisr gangguan pada sistem yang dapat
mendukung keseimbangan proses bisnis menghambat operasional bisnis
Pengadilan Agama Semarang dan harus
7. Arsitektur dirancang untuk a. Memudahkan respon yang cepat untuk
aman.
memudahkan penambahan dan mengikuti perubahan trend.
3. Data harus mudah diakses. a. Data harus mudah untuk diakses apabila data
pengembangan dimasa yang akan
tersebut dibutuhkan selalu tersedia sehingga tidak
datang.
mengganggu proses bisnis yang ada dan demi
8. Aplikasi yang dirancang harus saling a. Memudahkan dalam memproses data untuk
pelayanan serta kecepatan dalam menjalankan
terintegrasi. meningkatkan kualitas pelayanan.
proses bisnis maupun pengambilan keputusan.
4. Data, informasi dan sistem harus dilindungi a. Adanya pembagian hak akses untuk mencegah dari
9. Perancangan arsitektur aplikasi mudah a. Kemudahan dalam penggunaan akan
dari akses luar oleh pihak yang tidak orang yang tidak bertanggung jawab.
digunakan. meningkatkan efektifitas proses bisnis dan
bertanggung jawab. b. Melindungi akses dari pihak yang tidak berwenang.
meningkatkan efisiensi sumber daya.
c. Mengatur stakeholder untuk pengelolaan data.
5
Identifikasi 5W + 1H
No. Driver Deskripsi 4. When Objek : Waktu penyelesaian perencanaan strategis sistem
informasi.
1. What Objek : Ruang lingkup dari usaha arsitektur Pengadilan Agama Deskripsi: Desember 2017
Semarang.
5. Why Objek : Mengapa perencanaan arsitektur enterprise dibuat.
Deskripsi : Membuat perancangan Sistem Administrasi Perkara
di Pengadilan Agama Semarang. Deskripsi : Untuk membuat perencanaan pelaksanaan tata kelola
IT yang baik, agar penerapan IT di Pengadilan Agama Semarang
2. Who Objek : Siapa yang membuat perencanaan strategis sistem dapat memberikan layanan memadai yang efektif dan efisien,
informasi dan yang bertanggungjawab. memudahkan kinerja karyawan.
Deskripsi : 6. How Objek : Menentukan bagaimana perencanaan strategis sistem
a. Pembuat perencanaan : peneliti informasi dibuat.
b. Penanggung jawab : Ketua Pengadilan Agama Semarang
Deskripsi : Perencanaa arsitektur enterprise dibuat menggunakan
metodologi TOGAF ADM.
3. Where Objek : Lokasi tempat penelitian.
Deskrisi :Pengadilan Agama Semarang di Jalan Jendral Urip
Sumoharjo No.5, Karanganyar, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50244.
6
Untuk menentukan kebutuhan proses
dalam pengembangan perencanaan
arsitektur enterprise pada Pengadilan
Agama Semarang.
Requirement
Skenario aktivitas merupakan sumber
Management daya utama yang harus dikembangkan
dalam fase ini.
Skenario aktivitas mencakup process
business dan issue organisasi.
Sistem yang sedang berjalan yang ada
pada Pengadilan Agama Semarang harus
dipahami dan dianalisa terlebih dahulu
7
Add an image
Permohonan v
perceraian
Permohonan ahli
waris
Kondisi Sistem
Berjalan
Aktivitas yang digambarkan yaitu Permohonan
Perceraian, Permohonan ahli waris,
Permohonan hibah, dan Permohonana wasiat.
Add an image
Permohonan
Wasiat
Permohonan hibah
Add an image
Rich Picture Sistem Berjalan pada
Pengadilan Agama Semarang
10
Issue Organisasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan pada seluruh aktivitas, maka didapatkan beberapa
masalah yang dialami oleh Pengadilan Agama Semarang untuk memberikan dukungan SI/TI
No. Aktivitas Masalah Deskripsi 2. Proses a. Masih dijumpainya a. Dengan adanya perbedaan
1. Pendaftaran a. Petugas pos bantuan hukum a. Namun yang hanya bisa dimasukan penyeles perbedaan redaksi dari terhadap redaksi, maka
permohonan tidak mengenal aplikasi SIP hanyalah identitas para pihak dan aian para hakim, panitera, kartu kendali tidak berjalan
terutama dalam membuat petitum (hal yang dimintakan perkara jurusita dengan blangko sebagaimana mestinya dan
gugatan atau permohonan. penggugat kepada hakim untuk yang tersedia di SIP. menyebabkan putusan
b. Petugas meja I harus menyalin dikabulkan), untuk positanya yang berbeda dalam jenis
surat gugatan/ permohonan (rumusan dalil dalam surat perkara yang sama.
yang dibuat pos bantuan hokum gugatan) pada umumnya tidak
3. Penggun a. Masih terbatas nya a. Menyebabkan tidak semua
kedalam sistem SIP dimasukan dalam sistem SIP
karena kesulitan untuk aan jaringan online internet ruangan mengakses
merumuskannya, yang dapat sistem dan peralatan IT seperti siadpa secara online dan
memadai.
11
Solusi Aktivitas
Bagian ini dapat dianalisa solusi aktivitas untuk mengatasi permasalahan – permasalahan pada setiap aktivitas di
Pengadilan Agama Semarang. Solusi yang diberikan ditinjau dari sudut pandang proses kerja. Sasaran perbaikannya
hanya terfokus pada alur kerja agar menjadi lebih baik
No. Aktivitas Deskripsi Solusi 2. Proses a. Dengan adanya perbedaan a. Merumuskan blangko-blangko
penyelesaia terhadap redaksi, maka kartu standart yang telah disetujui
1. Pendaftaran a. Hanya bisa menginputkan identitas a. Perlu adanya bimbingan dan n perkara kendali tidak berjalan bersama minimal di sepakati
permohonan para pihak dan petitum (hal yang pelatihan aplikasi kepada petugas sebagaimana mestinya dan oleh ketua-ketua pengadilan
dimintakan penggugat kepada pos bantuan hukum dan sekaligus menyebabkan putusan yang agama
hakim untuk dikabulkan), untuk diberikan jaringan yang dapat
berbeda dalam jenis perkara
positanya (rumusan dalil dalam mengakses program meskipun
yang sama.
surat gugatan) pada umumnya tidak terbatas pada menu pembuatan
3. Penggunaan a. Menyebabkan tidak semua a. Memasukan reinstalasi
dimasukan dalam sistem siadpa gugatan atau permohonan.
karena kesulitan untuk b. Menunjuk petugas meja I yang sistem ruangan mengakses aplikasi jaringan listrik ataupun
merumuskannya, yang dapat memahami aplikasi, selain untuk secara online dan karena nya jaringan internet kesemua
mempengaruhi pembuatan putusan menyalin identitas para pihak, pembuatan berita acara atau ruangan hakim, panitera, dan
melalui SIP sekaligus dapat merumuskan putusan harus berpindah jurusita serta pada meja
pokok-pokok posita gugatan/
ruangan, bahkan terkadang di informasi.
permohonanya.
lakukan di rumah sehingga tidak
menggunakan sistem atau
aplikasi.
12
Solusi Sistem Informasi
Solusi sistem informasi hanya fokus pada pengembangan aplikasi untuk mendukung proses kerja
dan ativitas di Pengadilan Agama Semarang
No. Aktivitas Deskripsi Solusi 2. Proses penyelesaian a. Dengan adanya perbedaan terhadap redaksi, maka
perkara kartu kendali tidak berjalan sebagaimana mestinya
1. Pendaftara a. Hanya dapat menginputkan Pembuatan hak akses untuk pos dan menyebabkan putusan yang berbeda dalam
n identitas para pihak dan petitum bantuan hukum yang user jenis perkara yang sama.
permohona (hal yang dimintakan penggugat friendly walaupun menunya
n kepada hakim untuk dikabulkan), sangat terbatas.
untuk positanya (rumusan dalil
dalam surat gugatan) pada
3. Penggunaan sistem a. Menyebabkan tidak semua ruangan mengakses
umumnya tidak dimasukan dalam
siadpa secara online dan karena nya pembuatan
sistem siadpa karena kesulitan
berita acara atau putusan harus berpindah ruangan,
untuk merumuskannya, yang
bahkan terkadang di lakukan di rumah sehingga
dapat mempengaruhi pembuatan
tidak menggunakan sistem.
putusan melui SIP
Dengan adanya solusi yang telah diusulkan, disimpulkan sebuah sistem integrasi yang dinamakan Sistem Administrasi Perkara (SIADPA)
dimana di dalamnya terdapat sub sistem penerimaan, persidangan, dan penyelesaian perkara
13
Phase A :Architecture Vision
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
14
Profil Perusahaan
15
Pendefinisian Visi dan Misi
Peradilan yang Transparan, Bersih, dan 2. Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan
bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan
berwibawa serta terwujudnya pelayanan
nepotisme
prima terhadap masyarakat
3. Mengembangkan penerapan manajemen modern
dalam pengurusan kepegawaian, sarana dan prasarana
rumah tangga Kantor dan pengelolaan keuangan
4. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia
dan pengawasan terhadap jalannya peradilan.
16
Add an image
17
Add an image
18
Add an image
19
No. Subbagian Jenis Pelatihan
1. Sub bagian Aplikasi IT Pelatihan pada sub bagian aplikasi IT adalah pengembangan
kemampuan untuk dapat menganalisis dalam perencanaan,
pembangunan serta mengembangkan aplikasi ataupun sistem
informasi sesuai dengan tujuan. Pelatihan mengenai basis data
juga diperlukan pada bagian Sub bagian Aplikasi IT
2. Sub bagian Infrastruktur dan Jaringan Pelatihan pada subbagian infrastruktur dan jaringan yaitu
(Technology Support) mampu dalam pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur
jaringan serta pelatihan dalam pengoperasian sistem dan juga
pemeliharaannya. Memberikan pelatihan mengenai jaringan
Pelatihan usulan yang diperlukan computer juga penting pada sub bagian infrastruktur dan
oleh Pengadilan Agama Semarang jaringan.
3. Sub bagian Operasional Pelatihan pada subbagian operasional yaitu masalah yang
diadukan oleh pengguna dapat diselesaiakan, kendala yang
dihadapi oleh pengguna juga bisa diatasi serta memberikan
pelatihan dalam mengembangkan ilmu. Dan juga dapat
memperbaiki, memelihara dan juga memeilih hardware yang
baik untuk digunakan.
20
Phase B : Business Architecture
Rancangan arsitektur bisnis dirancang untuk masing – masing aktivitas yang ada di Pengadilan Negeri Semarang yaitu
permohonan perceraian, permohonan waris, permohonan hibah, dan permohonan wasiat.
21
Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis dan Fungsi Bisnis
Ada beberapa proses layanan bisnis dan sub proses nya. Dan disetiap sub proses bisnis punya beberapa
fungsi bisnis serat sub fungsi bisnis. Sub fungsi bisnis merupakan aktivitas yang paling kecil.
22
2. Proses Bisnis
B. Proses Perkara
A. Pelayanan Publik
menjelaskan layanan proses perkara pada
menjelaskan layanan pelayanan publik Pengadilan Agama Semarang memiliki
pada Pengadilan Agama Semarang beberapa proses bisnis seperti pengajuan
memiliki beberapa proses bisnis seperti perkara, persidangan perkara, dan
perceraian, waris, hibah dan wasiat. administrasi umum
23
3. Fungsi Bisnis
A. Perceraian B. Waris
Menjelaskan tentang proses bisnis Menjelaskan tentang proses bisnis Waris
perceraian terdapat beberapa fungsi yaitu terdapat beberapa fungsi yaitu pendaftaran,
pendaftaran, pengumpulan berkas, surat panggilan ahli waris dan mediasi,
sidang pembuktian, dan sidang putusan. sidang pembuktian dan sidang putusan.
24
C. Hibah D. Wasiat
Menjelaskan tentang proses bisnis Menjelaskan tentang proses bisnis wasiat
hibah terdapat beberapa fungsi yaitu terdapat beberapa fungsi yaitu pendaftaran,
input data, proses cetak dan dokumen penyerahan bukti surat, validasi dan
bukti, serah terima dan validasi. penyerahan tanda bukti.
25
Sistem Usulan
Merupakan sistem usulan untuk Pengadilan Agama Semarang yaitu dibangun sistem yang terintegrasi yakni
sistem informasi administrasi perkara dimana didalamnya terdapat sub sistem penerimaan, persidangan dan
penyelesaian perkara agar memudahkan pelayanan di Pengadilan Agama Semarang
27
Rich Picture Sistem data Penyelesaian
28
A
A pp l
rc ic
h i at
te io
ct n
ur
e
U
se
C as
e D
ia
gr
am
A
ct
iv
ity
D
ia
gr
Phase C : Information System
am
Se
qu
en
ce
D
ia
gr
am
D
at
a A
rc
hi
te
ct
ur
e
29
1. Application Architecture
Terdapat 3 rancangan yang dibutuhkan oleh Pengadilan Agama Semarang dalam
Sistem Informasi Administrasi Perkara yaitu sistem informasi penerimaan,
persidangan dan penyelesaian perkara. Dalam membuat rancangan arsitektur
aplikasi untuk Pengadilan Agama Semarang akan digunakan tools use case
diagram dan organisasi matrix SIADPA.
30
Peranan aplikasi matrix
31
Add an image
32
3. Activity Diagram
33
Activity Diagram persidangan Activity Diagram penyelesaian
34
4. Sequence Diagram
35
Sequence Diagram Persidangan Sequence Diagram Penyelesaian
36
5. Data Architecture
37
Entitas Data Fungsi Bisnis
38
Entity Relationship Diagram
39
Phase D : Technology Architecture
Kondisi Jaringan Saat Ini 1
Platform Decomposition
3
Diagram
40
1. Kondisi Jaringan Saat Ini
41
2. Konfigurasi Jaringan Internal
42
3. Platform Decomposition Diagram
43
4. Konfigurasi Hardware dan Software
44
5. Konfigurasi Hardware dan Sofware
45
Phase E : Opportunities and Solution
Mengevaluasi peluang dan solusi untuk model yang telah dibangun dengan memakai analisa
gap. Fungsi dari analisa gap ini dapat memeakan komponen dalam business architecture, SI/TI.
Agar bisa menentukan peluang dan solusinya.
Analisa GAP
1. Analisa Gap arsitektur sistem informasi
Keterangan :
RT : Retain / Dipertahankan
Add : ditambahkan
Pada analisa gap arsitektur aplikasi
mengalami penambahan sistem informasi
data penerimaan, sistem informasi
persidangan, sistem informasi penyelesaian.
Pada aplikasi microsoft word, microsoft excel,
microsoft power point diberi keterangan RT
artinya retain atau dipertahankan, namun
diperbaruhi menggunakan versi 2013 46
Keterangan :
47
Phase F : Migration Planning
Tujuan tahap ini yaitu dalam merencanakan proses mengalihkan teknologi dari sistem lama
menuju ke sistem yang baru.
Urutan Implementasi
Urutan implementasi digunakannya perspective operational dalam penentuan urutan
implementasi application information system.
Ada 2 bagian dalam prespective operational yaitu Front Office dan Back Office.
o Front Office menyediakan aplikasi yang berfungsi secar langsung memberikan layanan kepada
pengguna.
o Back office yaitu sekelompok sistem aplikasi yang berfungsi lebih banyak ditampilkan untuk
dapat membantu pekerja.
- Back Office System Aplikasi yang termasuk kedalam kelompok back office system, yaitu :
sistem penerimaan , persidangan dan penyelesaian perkara.
48
Phase G : Implementasi Governance
49
Data Persidangan Menu Persidangan
50
Form Data Persidangan Menu Penyelesaian
51
Lanjutan …….
53
Kasus Hasil Pengujian yang diharapkan
54
c. Pengujian menu simpan data d. Pengujian menu pencarian data
55
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Saran
Fokus pada pemodelan arsitektur enterprise terhadapa Harus ada komitmen bersama di level
aktivitas bisnis PA Semarang dengan lingkup pemodelan manajemen dalam pengembangan TIK.
bisnis, data, aplikasi dan teknologi.
Tata kelola TIK harus diawali dari pembentukan
Arsitektur saat ini menggunakan platform yang berbeda, Komite TIK Oleh Ketua PA Semarang.
sehingga harus dilakukan penggantian secara
Pembangunan dan pengembangan aplikasi harus
keseluruhan untuk menjamin integritas SI yang
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
dibangun dan sebagai panduan pengelolaan SI di PA
tahapan implementasi yang telah disusun.
Semarang.
Untuk kelengapan model arsitektur enterprise
Hasil yang diperoleh arsitektur SI terdiri dari 4 entitas, 4
harus dilakukan penelitian lebih lanjut seperti
fungsi bisnis, dan 1 aplikasi yang didalamnya terdapat
penelitian TA sesuai yang diinginkan pihak PA
sub aplikasi : penerimaan, persidangan dan
Semarang pada tiap tahapan dalam TOGAF ADM.
penyelesaian.
Dilakukan penambahan SDM TIK dan training
Pedoman bisnis PA Semarang memiliki aktivitas utama :
kepada SDM yang ada.
perceraian, waris, hibah, dan wasiat
Aktivitas pendukung : majelis hakim, panitera, dan
sekretaris. 56