Anda di halaman 1dari 56

PERENCANAAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM ADMINISTRASI

PERKARA MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF PADA PENGADILAN


AGAMA SEMARANG

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Latar Belakang Masalah

Terjadi suatu kesinambungan antara satu dengan yang lainyya yaitu


Penyelarasan strategi bisnis dengan strategi teknologi
Adanya integrasi antara unit satu dengan yang lainyya untuk
memperoleh data yang baik
Hal ini tentunya sangat perlu untuk diperhatikan karena pada suatu
pengolahan data diperlukan penerapan fungsi yang sejalan.

2
Preliminary Phase
 Tahap persiapan dalam proses perancangan
 Dilakukan penyusunan framework dan
prinsip-prinsip arsitektur.
 Framework diuraikan dalam bentuk visi
arsitektur,
 Prinsip-prinsip diuraikan menjadi proses
bisnis, data aplikasi dan teknologi.
 Mendeskripsikan aktivitas instansi dalam
memenuhi kriteria arah binis untuk arsitektur
enterprise.
 Prinsip arsitektur = keinginanan dalam
membangun sebuah perancangan arsitektur
sehingga dapat mencapai visi misi. 3
Prinsip – prinsip yang digunakan sebagai acuan
pengembangan diantaranya :
 Pembuatan keputusan arsitektur yang dibuat = dengan
tujuan, aktivitas dan proses bisnis yang ada di PA
Semarang.
 Harus mendukung keseimbangan proses bisnis PA
Semarang dan harus aman.
 Data harus mudah diakses.
Prinsip – Prinsip Perancanaan Arsitektur
Enterprise  Data, informasi dan sistem harus dilindungi dari akses luar
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
 Dalam pengelolaannya arsitektur harus user friendly agar
dapat membantu kerja sama antar bagian.
 Arsitektur yang akan dikembangkan harus aman agar tidak
membahayakan keamanan dan kerahasiaan data di
Pengadilan Agama Semarang.
 Arsitektur dirancang untuk memudahkan penambahan
dan pengembangan dimasa yang akan datang.
 Aplikasi yang dirancang harus saling terintegrasi.
 Perancangan arsitektur aplikasi yang mudah digunakan.
4
TABEL PRINCIPLE CATALOG
No. Prinsip Tujuan 6. Arsitektur yang akan dikembangkan a. Agar tidak terjadi kebocoran keamanan dan
1. Pembuatan keputusan arsitektur yang dibuat a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat harus aman agar tidak membahayakan kerahasiaan data serta teknologi yang ada.
harus sesuai dengan tujuan, aktivitas dan b. Mendukung proses bisnis yang ada di Pengadilan keamanan dan kerahasiaan data di b. Mampu bertahan dari serangan virus, hack,
proses bisnis yang ada di Pengadilan Agama Agama Semarang.
Pengadilan Agama Semarang. worm.
Semarang

2. Arsitektur yang dikembangkan harus a. Meminimalisisr gangguan pada sistem yang dapat
mendukung keseimbangan proses bisnis menghambat operasional bisnis
Pengadilan Agama Semarang dan harus
7. Arsitektur dirancang untuk a. Memudahkan respon yang cepat untuk
aman.
memudahkan penambahan dan mengikuti perubahan trend.
3. Data harus mudah diakses. a. Data harus mudah untuk diakses apabila data
pengembangan dimasa yang akan
  tersebut dibutuhkan selalu tersedia sehingga tidak
datang.
mengganggu proses bisnis yang ada dan demi
8. Aplikasi yang dirancang harus saling a. Memudahkan dalam memproses data untuk
pelayanan serta kecepatan dalam menjalankan
terintegrasi. meningkatkan kualitas pelayanan.
proses bisnis maupun pengambilan keputusan.

4. Data, informasi dan sistem harus dilindungi a. Adanya pembagian hak akses untuk mencegah dari
9. Perancangan arsitektur aplikasi mudah a. Kemudahan dalam penggunaan akan
dari akses luar oleh pihak yang tidak orang yang tidak bertanggung jawab.
digunakan. meningkatkan efektifitas proses bisnis dan
bertanggung jawab. b. Melindungi akses dari pihak yang tidak berwenang.
meningkatkan efisiensi sumber daya.
  c. Mengatur stakeholder untuk pengelolaan data.

5. Pengelolaan arsitektur harus user friendy. a. Membantu kerjasama antar bagian.


b. Meningkatkan kemampuan sharing data dan sumber
daya lain dalam pelayanan terhadap user.
c. Meningkatkan efisiensi proses bisnis pada
Pengadilan Agama Semarang

5
Identifikasi 5W + 1H
No. Driver Deskripsi 4. When Objek : Waktu penyelesaian perencanaan strategis sistem
informasi.
 
1. What Objek : Ruang lingkup dari usaha arsitektur Pengadilan Agama Deskripsi: Desember 2017
Semarang.
  5. Why Objek : Mengapa perencanaan arsitektur enterprise dibuat.
Deskripsi : Membuat perancangan Sistem Administrasi Perkara  
di Pengadilan Agama Semarang. Deskripsi : Untuk membuat perencanaan pelaksanaan tata kelola
IT yang baik, agar penerapan IT di Pengadilan Agama Semarang
2. Who Objek : Siapa yang membuat perencanaan strategis sistem dapat memberikan layanan memadai yang efektif dan efisien,
informasi dan yang bertanggungjawab. memudahkan kinerja karyawan.
 
Deskripsi : 6. How Objek : Menentukan bagaimana perencanaan strategis sistem
a. Pembuat perencanaan : peneliti informasi dibuat.
b. Penanggung jawab : Ketua Pengadilan Agama Semarang  
Deskripsi : Perencanaa arsitektur enterprise dibuat menggunakan
metodologi TOGAF ADM.
3. Where Objek : Lokasi tempat penelitian.
 
Deskrisi :Pengadilan Agama Semarang di Jalan Jendral Urip
Sumoharjo No.5, Karanganyar, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50244.

6
 Untuk menentukan kebutuhan proses
dalam pengembangan perencanaan
arsitektur enterprise pada Pengadilan
Agama Semarang.
Requirement
 Skenario aktivitas merupakan sumber
Management daya utama yang harus dikembangkan
dalam fase ini.
 Skenario aktivitas mencakup process
business dan issue organisasi.
 Sistem yang sedang berjalan yang ada
pada Pengadilan Agama Semarang harus
dipahami dan dianalisa terlebih dahulu

7
Add an image
Permohonan v

perceraian

Permohonan ahli
waris

Kondisi Sistem
Berjalan
Aktivitas yang digambarkan yaitu Permohonan
Perceraian, Permohonan ahli waris,
Permohonan hibah, dan Permohonana wasiat.
Add an image
Permohonan
Wasiat

Permohonan hibah
Add an image
Rich Picture Sistem Berjalan pada
Pengadilan Agama Semarang

10
Issue Organisasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan pada seluruh aktivitas, maka didapatkan beberapa
masalah yang dialami oleh Pengadilan Agama Semarang untuk memberikan dukungan SI/TI
No. Aktivitas Masalah Deskripsi 2. Proses a. Masih dijumpainya a. Dengan adanya perbedaan

1. Pendaftaran a. Petugas pos bantuan hukum a. Namun yang hanya bisa dimasukan penyeles perbedaan redaksi dari terhadap redaksi, maka

permohonan tidak mengenal aplikasi SIP hanyalah identitas para pihak dan aian para hakim, panitera, kartu kendali tidak berjalan

terutama dalam membuat petitum (hal yang dimintakan perkara jurusita dengan blangko sebagaimana mestinya dan
gugatan atau permohonan. penggugat kepada hakim untuk yang tersedia di SIP. menyebabkan putusan
b. Petugas meja I harus menyalin dikabulkan), untuk positanya yang berbeda dalam jenis
surat gugatan/ permohonan (rumusan dalil dalam surat perkara yang sama.
yang dibuat pos bantuan hokum gugatan) pada umumnya tidak
3. Penggun a. Masih terbatas nya a. Menyebabkan tidak semua
kedalam sistem SIP dimasukan dalam sistem SIP
karena kesulitan untuk aan jaringan online internet ruangan mengakses

merumuskannya, yang dapat sistem dan peralatan IT seperti siadpa secara online dan

mempengaruhi pembuatan putusan computer dan printer karena nya pembuatan

melalui SIP serta ruangan meja berita acara atau putusan

informasi yang harus berpindah ruangan,

permanen. bahkan terkadang di

b. Pada meja informasi lakukan di rumah sehingga

belum tersedia tidak menggunakan sistem

prasarana TI yang SIP.

memadai.
11
Solusi Aktivitas
Bagian ini dapat dianalisa solusi aktivitas untuk mengatasi permasalahan – permasalahan pada setiap aktivitas di
Pengadilan Agama Semarang. Solusi yang diberikan ditinjau dari sudut pandang proses kerja. Sasaran perbaikannya
hanya terfokus pada alur kerja agar menjadi lebih baik
No. Aktivitas Deskripsi Solusi 2. Proses a. Dengan adanya perbedaan a. Merumuskan blangko-blangko
penyelesaia terhadap redaksi, maka kartu standart yang telah disetujui
1. Pendaftaran a. Hanya bisa menginputkan identitas a. Perlu adanya bimbingan dan n perkara kendali tidak berjalan bersama minimal di sepakati
permohonan para pihak dan petitum (hal yang pelatihan aplikasi kepada petugas sebagaimana mestinya dan oleh ketua-ketua pengadilan
dimintakan penggugat kepada pos bantuan hukum dan sekaligus menyebabkan putusan yang agama
hakim untuk dikabulkan), untuk diberikan jaringan yang dapat
berbeda dalam jenis perkara
positanya (rumusan dalil dalam mengakses program meskipun
yang sama.
surat gugatan) pada umumnya tidak terbatas pada menu pembuatan
3. Penggunaan a. Menyebabkan tidak semua a. Memasukan reinstalasi
dimasukan dalam sistem siadpa gugatan atau permohonan.
karena kesulitan untuk b. Menunjuk petugas meja I yang sistem ruangan mengakses aplikasi jaringan listrik ataupun
merumuskannya, yang dapat memahami aplikasi, selain untuk secara online dan karena nya jaringan internet kesemua
mempengaruhi pembuatan putusan menyalin identitas para pihak, pembuatan berita acara atau ruangan hakim, panitera, dan
melalui SIP sekaligus dapat merumuskan putusan harus berpindah jurusita serta pada meja
pokok-pokok posita gugatan/
ruangan, bahkan terkadang di informasi.
permohonanya.
lakukan di rumah sehingga tidak
menggunakan sistem atau
aplikasi.

12
Solusi Sistem Informasi

Solusi sistem informasi hanya fokus pada pengembangan aplikasi untuk mendukung proses kerja
dan ativitas di Pengadilan Agama Semarang
No. Aktivitas Deskripsi Solusi 2. Proses penyelesaian a. Dengan adanya perbedaan terhadap redaksi, maka
perkara kartu kendali tidak berjalan sebagaimana mestinya
1. Pendaftara a. Hanya dapat menginputkan Pembuatan hak akses untuk pos dan menyebabkan putusan yang berbeda dalam
n identitas para pihak dan petitum bantuan hukum yang user jenis perkara yang sama.
permohona (hal yang dimintakan penggugat friendly walaupun menunya
n kepada hakim untuk dikabulkan), sangat terbatas.
untuk positanya (rumusan dalil
dalam surat gugatan) pada
3. Penggunaan sistem a. Menyebabkan tidak semua ruangan mengakses
umumnya tidak dimasukan dalam
siadpa secara online dan karena nya pembuatan
sistem siadpa karena kesulitan
berita acara atau putusan harus berpindah ruangan,
untuk merumuskannya, yang
bahkan terkadang di lakukan di rumah sehingga
dapat mempengaruhi pembuatan
tidak menggunakan sistem.
putusan melui SIP

Dengan adanya solusi yang telah diusulkan, disimpulkan sebuah sistem integrasi yang dinamakan Sistem Administrasi Perkara (SIADPA)
dimana di dalamnya terdapat sub sistem penerimaan, persidangan, dan penyelesaian perkara

13
Phase A :Architecture Vision

Struktur Organisasi Usulan

Profil Perusahaan

Pelatihan yang Diusulkan


Pendefinisian Visi dan Misi

Analisa Value Chain

Struktur Organisasi

14
Profil Perusahaan

Kantor Pengadilan Agama Semarang merupakan Pengadilan tingkat


pertama yang melaksanakan kekuasaan kehakiman dilingkungan
peradilan agama yang mempunyai wewenang untuk Menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama
antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinanan,
waris, hibah, wakaf, zakat, infak, shodaqoh dan ekonomi syariah.
Pengadilan Agama Semarang berlokasi di Jalan Jendral Urip Sumoharjo
No.5, Karanganyar, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50244

15
Pendefinisian Visi dan Misi

Visi Pengadilan Agama Semarang Misi Pengadilan Agama Semarang


Mewujudkan badan peradilan agama  1. Menyelenggarakan pelayanan yudisial dengan
yang agung. Terselengaaranya proses seksama dan sewajarnya serta mengayomi masyarakat

Peradilan yang Transparan, Bersih, dan  2. Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan
bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan
berwibawa serta terwujudnya pelayanan
nepotisme
prima terhadap masyarakat
 3. Mengembangkan penerapan manajemen modern
dalam pengurusan kepegawaian, sarana dan prasarana
rumah tangga Kantor dan pengelolaan keuangan
 4. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia
dan pengawasan terhadap jalannya peradilan.

16
Add an image

Struktur organisasi Kantor Pengadilan


Agama Semarang

17
Add an image

Analisa Value Chain

Analisa Value Chain bertujuan untuk memetakan


dan mengelompokkan aktivitas yang ada di
Pengadilan Agama Semarang. Pengelompokan
aktivitas dalam analisa value chain

18
Add an image

Struktur Organisasi Usulan

Struktur organisasi saat ini belum terciptanya


bagian ataupun subbagian yang khusus untuk
mengembangkan serta merawat untuk sistem
informasi / teknologi informasi di Pengadilan
Agama Semarang. Dalam
pengimplementasian arsitektur peran sistem
informasi ataupun teknologi informasi sangat
penting.

19
No. Subbagian Jenis Pelatihan
1. Sub bagian Aplikasi IT Pelatihan pada sub bagian aplikasi IT adalah pengembangan
kemampuan untuk dapat menganalisis dalam perencanaan,
pembangunan serta mengembangkan aplikasi ataupun sistem
informasi sesuai dengan tujuan. Pelatihan mengenai basis data
juga diperlukan pada bagian Sub bagian Aplikasi IT

2. Sub bagian Infrastruktur dan Jaringan Pelatihan pada subbagian infrastruktur dan jaringan yaitu
(Technology Support) mampu dalam pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur
jaringan serta pelatihan dalam pengoperasian sistem dan juga
pemeliharaannya. Memberikan pelatihan mengenai jaringan
Pelatihan usulan yang diperlukan computer juga penting pada sub bagian infrastruktur dan
oleh Pengadilan Agama Semarang jaringan.

3. Sub bagian Operasional Pelatihan pada subbagian operasional yaitu masalah yang
diadukan oleh pengguna dapat diselesaiakan, kendala yang
dihadapi oleh pengguna juga bisa diatasi serta memberikan
pelatihan dalam mengembangkan ilmu. Dan juga dapat
memperbaiki, memelihara dan juga memeilih hardware yang
baik untuk digunakan.

20
Phase B : Business Architecture

Rancangan arsitektur bisnis dirancang untuk masing – masing aktivitas yang ada di Pengadilan Negeri Semarang yaitu
permohonan perceraian, permohonan waris, permohonan hibah, dan permohonan wasiat.

Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Sistem Usulan


Bisnis dan Fungsi Bisnis

21
Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis dan Fungsi Bisnis

Ada beberapa proses layanan bisnis dan sub proses nya. Dan disetiap sub proses bisnis punya beberapa
fungsi bisnis serat sub fungsi bisnis. Sub fungsi bisnis merupakan aktivitas yang paling kecil.

1. Layanan Bisnis atau Function


Catalog
menjelasakan layanan bisnis Pengadilan
Agama Semarang memiliki dua
pelayanan yaitu pelayanan publik dan
proses perkara.

22
2. Proses Bisnis
B. Proses Perkara
A. Pelayanan Publik
menjelaskan layanan proses perkara pada
menjelaskan layanan pelayanan publik Pengadilan Agama Semarang memiliki
pada Pengadilan Agama Semarang beberapa proses bisnis seperti pengajuan
memiliki beberapa proses bisnis seperti perkara, persidangan perkara, dan
perceraian, waris, hibah dan wasiat. administrasi umum

23
3. Fungsi Bisnis

A. Perceraian B. Waris
Menjelaskan tentang proses bisnis Menjelaskan tentang proses bisnis Waris
perceraian terdapat beberapa fungsi yaitu terdapat beberapa fungsi yaitu pendaftaran,
pendaftaran, pengumpulan berkas, surat panggilan ahli waris dan mediasi,
sidang pembuktian, dan sidang putusan. sidang pembuktian dan sidang putusan.

24
C. Hibah D. Wasiat
Menjelaskan tentang proses bisnis Menjelaskan tentang proses bisnis wasiat
hibah terdapat beberapa fungsi yaitu terdapat beberapa fungsi yaitu pendaftaran,
input data, proses cetak dan dokumen penyerahan bukti surat, validasi dan
bukti, serah terima dan validasi. penyerahan tanda bukti.

25
Sistem Usulan

Merupakan sistem usulan untuk Pengadilan Agama Semarang yaitu dibangun sistem yang terintegrasi yakni
sistem informasi administrasi perkara dimana didalamnya terdapat sub sistem penerimaan, persidangan dan
penyelesaian perkara agar memudahkan pelayanan di Pengadilan Agama Semarang

Rich Picture Sistem Usulan

Pada meja I (Sekretaris dan wakil sekretaris)


terdapat sistem informasi penerimaan,
berfungsi untuk menerima perkara dan
mempersiapkan sidang. Pada Meja II (Majelis
Hakim) terdapat sistem informasi persidangan,
untuk memproses pelaksanaan sidang. Pada
Meja III (pimpinan dan panitera) terdapat
sistem informasi penyelesaian perkara,
digunakan untuk menyelesaikan suatu perkara.
26
Rich Picture Sistem data penerimaan Rich Picture Sistem data Persidangan

27
Rich Picture Sistem data Penyelesaian

28
A
A pp l
rc ic
h i at
te io
ct n
ur
e

U
se
C as
e D
ia
gr
am

A
ct
iv
ity
D
ia
gr
Phase C : Information System

am

Se
qu
en
ce
D
ia
gr
am

D
at
a A
rc
hi
te
ct
ur
e
29
1. Application Architecture
Terdapat 3 rancangan yang dibutuhkan oleh Pengadilan Agama Semarang dalam
Sistem Informasi Administrasi Perkara yaitu sistem informasi penerimaan,
persidangan dan penyelesaian perkara. Dalam membuat rancangan arsitektur
aplikasi untuk Pengadilan Agama Semarang akan digunakan tools use case
diagram dan organisasi matrix SIADPA.

30
Peranan aplikasi matrix

31
Add an image

2. Use Case Diagram

Berikut ini adalah definisi actor sesuai dengan


gambar use case diagram

32
3. Activity Diagram

Activity Diagram Login Activity Diagram penerimaan

33
Activity Diagram persidangan Activity Diagram penyelesaian

34
4. Sequence Diagram

Sequence Diagram Login Sequence Diagram Penerimaan

35
Sequence Diagram Persidangan Sequence Diagram Penyelesaian

36
5. Data Architecture

Data Komponen ERD


Entity Relationship Diagram digunakan
untuk menggambarkan model konseptual
data yang berupa entitas, atribut dan
relasi.

37
Entitas Data Fungsi Bisnis

38
Entity Relationship Diagram

39
Phase D : Technology Architecture
Kondisi Jaringan Saat Ini 1

2 Konfigurasi Jaringan Internal

Platform Decomposition
3
Diagram

Konfigurasi Hardware dan


4
Sofware

Konfigurasi Hardware dan


5
Sofware

40
1. Kondisi Jaringan Saat Ini

41
2. Konfigurasi Jaringan Internal

Konfigurasi Jaringan Internal


Jaringan bagian PA. Semarang

42
3. Platform Decomposition Diagram

Pengguna dalam bisa mengakses


semua sistem melalui internet.
Aplikasi yang berbasis web
dibangun dengan memakai
pemrograman PHP

43
4. Konfigurasi Hardware dan Software

Konfigurasi Hardware Konfigurasi Software

44
5. Konfigurasi Hardware dan Sofware

Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah model yang


menggambarkan proses transformasi antara sistem aplikasi yang dirancang pada
sub bab arsitektur aplikasi, aliran informasi antara sistem aplikasi digambarkan
seperti gambar dibawah ini

45
Phase E : Opportunities and Solution

Mengevaluasi peluang dan solusi untuk model yang telah dibangun dengan memakai analisa
gap. Fungsi dari analisa gap ini dapat memeakan komponen dalam business architecture, SI/TI.
Agar bisa menentukan peluang dan solusinya.

Analisa GAP
1. Analisa Gap arsitektur sistem informasi
Keterangan :
RT : Retain / Dipertahankan
Add : ditambahkan
Pada analisa gap arsitektur aplikasi
mengalami penambahan sistem informasi
data penerimaan, sistem informasi
persidangan, sistem informasi penyelesaian.
Pada aplikasi microsoft word, microsoft excel,
microsoft power point diberi keterangan RT
artinya retain atau dipertahankan, namun
diperbaruhi menggunakan versi 2013 46
Keterangan :

Analisa Gap arsitektur Teknologi RT : Retain / Dipertahankan


Add : ditambahkan
RM : remove
Pada analisa gap arsitektur teknologi
mengalami penambahan penggunaan web
server, application server, switch dengan
pemberian keterangan Add dikarenakan
teknologi yang tadinya belum ada akan baru
digunakan. Pada web browser, internet, firefall,
wireless diberikan keterangan retain dimana
teknologi tersebut sudah ada pada sistem
sebelumnya dan masih dipergunakan pada
sistem baru.

47
Phase F : Migration Planning
Tujuan tahap ini yaitu dalam merencanakan proses mengalihkan teknologi dari sistem lama
menuju ke sistem yang baru.

Urutan Implementasi
Urutan implementasi digunakannya perspective operational dalam penentuan urutan
implementasi application information system.
Ada 2 bagian dalam prespective operational yaitu Front Office dan Back Office.
o Front Office menyediakan aplikasi yang berfungsi secar langsung memberikan layanan kepada
pengguna.
o Back office yaitu sekelompok sistem aplikasi yang berfungsi lebih banyak ditampilkan untuk
dapat membantu pekerja.
- Back Office System Aplikasi yang termasuk kedalam kelompok back office system, yaitu :
sistem penerimaan , persidangan dan penyelesaian perkara.

48
Phase G : Implementasi Governance

LOGIN Menu Penerimaan

49
Data Persidangan Menu Persidangan

50
Form Data Persidangan Menu Penyelesaian

51
Lanjutan …….

The Power of PowerPoint | thepopp.com 52


Pengujian Black Box yang diharapkan
Pengujian blackbox dilakukan untuk mengetahui kelemahan perangkat lunak. Untuk mendapatkan jaminan
bahwa perangkat lunak mempunyai kualitas yang baik yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari
analisa perancangan dan juga pengkodean dari perangkat lunak tersebut.

Pengujian Sistem Informasi Administrasi Perkara (SIADPA)


Kelas Uji Butir Uji Tingkat Pengujian Jenis Pengujian
Pengujian Menu Login Memasukan username dan password Sistem Black Box
Pengujian Input Data Memasukan data Sistem Black Box
Pengujian Simpan Data Memilih tombol simpan, selanjutnya Sistem Black Box
data tersimpan dan muncul hasil data
yang telah disimpan
Pengujian Hasil Pencarian Data Memasukan nomor ID pada form Sistem Black Box
pencarian, maka akan muncul data
yang dicari

53
Kasus Hasil Pengujian yang diharapkan

a. Pengujian menu login b. Pengujian menu input data

54
c. Pengujian menu simpan data d. Pengujian menu pencarian data

55
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan Saran
 Fokus pada pemodelan arsitektur enterprise terhadapa  Harus ada komitmen bersama di level
aktivitas bisnis PA Semarang dengan lingkup pemodelan manajemen dalam pengembangan TIK.
bisnis, data, aplikasi dan teknologi.
 Tata kelola TIK harus diawali dari pembentukan
 Arsitektur saat ini menggunakan platform yang berbeda, Komite TIK Oleh Ketua PA Semarang.
sehingga harus dilakukan penggantian secara
 Pembangunan dan pengembangan aplikasi harus
keseluruhan untuk menjamin integritas SI yang
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
dibangun dan sebagai panduan pengelolaan SI di PA
tahapan implementasi yang telah disusun.
Semarang.
 Untuk kelengapan model arsitektur enterprise
 Hasil yang diperoleh arsitektur SI terdiri dari 4 entitas, 4
harus dilakukan penelitian lebih lanjut seperti
fungsi bisnis, dan 1 aplikasi yang didalamnya terdapat
penelitian TA sesuai yang diinginkan pihak PA
sub aplikasi : penerimaan, persidangan dan
Semarang pada tiap tahapan dalam TOGAF ADM.
penyelesaian.
 Dilakukan penambahan SDM TIK dan training
 Pedoman bisnis PA Semarang memiliki aktivitas utama :
kepada SDM yang ada.
perceraian, waris, hibah, dan wasiat
 Aktivitas pendukung : majelis hakim, panitera, dan
sekretaris. 56

Anda mungkin juga menyukai