Anda di halaman 1dari 26

Kurikulum Merdeka

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN


KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Oleh
Dr. Abna Hidayati, M.Pd
(Praktisi Teknologi Pendidikan dan Ketua Departemen TP
FIP UNP)
Dr. Abna Hidayati
NIDN : 0026018381
Scopus ID : 57202292083
Alamat : Komplek Wisma Indah 2 Lapai Padang
Hp : 085374746105
Bid keahlian : Kurikulum, Media dan Teknologi Pendidikan
Email : abnahidayati@fip.unp.ac.id
Pekerjaaan : Dosen di Universitas Negeri Padang
Status : Menikah dengan 3 anak (1 Pr dan 2 Lk)
REVOLUSI INDUSTRY 4.0
Era RI 4.0 dan selanjutnya: 75% pekerjaan Revolusi berbasis Cyber Physical
System, gabungan antara domain
melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik
digital, fisik, dan biologi.
dan matematika, internet of things,
(Klaus Schwab, 2017)
pembelajaran sepanjang hayat (Zimmerman, 2018)

Revolusi Industri 4.0: Technology Disruption


 new culture
► >55 % organisasi menyatakan bahwa digital
talent gap semakin lebar (LinkedIn, 2017).
► Indonesia perlu meningkatkan kualitas
keterampilan tenaga kerja dengan teknologi
digital (Parray, ILO, 2017).
► Semakin pentingnya kecakapan sosial (social
skills) dalam bekerja (The Economist, 2017).
UX Designer

Pekerjaan baru 10 tahun terakhir


Pekerjaan hilang 10 tahun ke depan

Tantangan
REVOLUSI INDUSTRI (Schwab, 2016)

& Ekonomi Digital


4.0
PENGARUH ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PADA DUNIA PENDIDIKAN ?
Era Revolusi Industri 4.0

Mengubah Konsep Pekerjaan, Struktur Pekerjaan,


dan Kompetensi Yang Dibutuhkan Dunia Pekerjaan

Mengubah Cara Pandang Tentang Pendidikan


Konsep Pendidikan Itu Sendiri
Framework pembelajaran abad ke-21 menurut (BSNP:2010) :

Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah


(Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), P21
mampu berfikir secara kritis,
lateral, dan sistemik, terutama
dalam konteks pemecahan
masalah; Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama
(Communication and Collaboration Skills),

mampu berkomunikasi dan


berkolaborasi secara efektif
dengan berbagai pihak;

Kemampuan mencipta dan membaharui


(Creativity and Innovation Skills),

mampu mengembangkan
kreativitas yang dimilikinya
untuk menghasilkan berbagai
terobosan yang inovatif;
Framework pembelajaran abad ke-21 menurut (BSNP:2010) :

Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi


(Information And Communications Technology
P21
Literacy),

mampu memanfaatkan teknologi Kemampuan belajar kontekstual


informasi dan komunikasi untuk (Contextual Learning Skills)
meningkatkan kinerja dan
aktivitas sehari-hari;
mampu menjalani aktivitas Kemampuan Informasi dan
pembelajaran mandiri yang Literasi Media
kontekstual sebagai bagian dari
pengembangan pribadi, mampu memahami dan
menggunakan berbagai media
komunikasi untuk menyampaikan
beragam gagasan dan
melaksanakan aktivitas
kolaborasi serta interaksi dengan
beragam pihak.
Dasar

 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek)


mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan
kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan
pembelajaran selama 2022-2024
 Sejumlah episode tentang kebijakan merdeka belajar
Dasar Implementasi
Perlu adanya perubahan kurikulum
Kedudukan Kurikulum
Visi Pendidikan Indonesia
Karakteristik Kurikulum Merdeka

 1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila.
 2. Fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam
bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
 3. Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai
kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.
Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai
minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Langkah-langkah Memahami Kurikulum
Merdeka

Memahami pengembangan
Memahami garis besar Memahami pembelajaran kurikulum operasional
Kurikulum Merdeka dan asesmen satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka

Memahami pengembangan
projek penguatan prol
pelajar Pancasila
Prosedur
Alur Perangkat Pembelajaran Kurikulum
Merdeka

• Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi


yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa di
Capaian akhir fase. CP terdiri dari 6 fase (A-F)  yang
Pembelajaran meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan
menengah (SD, SMP, SMA)

• Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang


tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
Alur Tujuan ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
Pembelajaran

• Modul ajar kurikulum merdeka memiliki


sistematika penulisan berdasarkan Panduan
Modul Ajar dan Pembelajaran dan Asesmen. Tujuan
penulisan modul ajar adalah untuk memandu
Buku Teks pendidik untuk melaksanakan proses
Modular pembelajaran. Komponen dalam modul ajar
ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya.
Project based learning

 Tahapan Project based learning menjadi tahapan pendekatan yang digunakan dalam
mencapai profil pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka. Bahkan ada kegiatan khusus
dengan nama projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Project Based Learning

 Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
(Goodman dan Stivers, 2010)
 Project based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset
terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. (Grant, 2002)
Projek based learning melatih peserta didik memiliki beberapa Keterampilan sebagai berikut:

 komunikasi dan presentasi


 manajemen organisasi dan waktu,
 penelitian dan penyelidikan,
 penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.
Strategi Implementasi Mandiri

Menyediakan Pelatihan
Adopsi Kurikulum Menyediakan Asesmen
Mandiri dan Sumber
Merdeka Secara dan Perangkat Ajar
Belajar Guru (High
Bertahap (High Tech)
Tech)

Memfasilitasi
Menyediakan
Pengembangan
Narasumber Kurikulum
Komunitas Belajar
Merdeka (High Touch)
(High Touch)
Strategi lainnya

Kepala Sekolah sebagai


Menyusun program Mulai berbagai praktik
pemimpin, perencana,
sekolah yang pembelajaran sesuai
pendamping dan
kolaboratif kebutuhan
fasilitator

Meningkatkan
Pembiasaan refleksi kompetensi guru dan
pihak sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai