Anda di halaman 1dari 15

Understanding cloud

computing
success and its
impact on firm
performance: an
integrated approach

Abul Khayer and Yukun Bao and Bang Nguyen


Abstract
Tujuan
Menguji determinan/factor penentu kesuksesan implementasi cloud computing serta bagaimana cloud
computing dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

Metodologi
- Mengembangkan konseptual framework dengan mengintegrasikan literatur di bidang bisnis dan
system informasi
- Sampel 300 perusahaan di China yang menggunakan cloud computing
- Analisa data menggunakan SEM-PLS
- IPMA (importance performance map analysis) juga dikembangkan untu menilai factor kritis yang
menentukan kepentingan tinggi tapi kinerja rendah
Temuan
- End-user satisfaction, information quality, system quality, managerial information technology (IT),
capability and technical IT capability berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan implementasi
cloud computing.
- Kesuksesan implementasi cloud computing memiliki dampak yang kuat dan positif terhadap kinerja
perusahaan
- Analisis IPMA menyatakan bahwa manajer harus berkonsentrasi lebih pada kualitas system, kualitas
informasi, kepuasan user dan kemampuan teknis TI.
Abstract Cont
Originality
Paper ini merupakan bagian dari sedikit paper yang mengintegrasikan beberapa kerangka teoritis (IT
capabilities and resource-based view, expectation-confirmation theory, and information system success
theory) kemudian dikembangkan menjadi model yang komprehensif untuk memahami kunci kesuksesan
implementasi cloud computing dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Kontribusi
Pengembangan literatur system informasi konvensional dan praktek manajemen TI
Introduction
Cloud computing :
- Revolusi yang mendalam yg menawarkan akses secara remote baik digunakan untuk aktivitas sharing atau
akses berbagai sumber seperti remote server, storage spaces and network service applications dengan
reliablitas, dinamis dan dan berskala tinggi (Ebadi and Jafari Navimipour, 2019; Park and Ryoo, 2013)
- 4 jenis layanan cloud computing: Saas, PaaS, IaaS, dan EaaS secara sewa
- Cloud computing menawarkan kemudahan akses komputasi yang kuat kepada pengguna dan organisasi melalui
jaringan dengan biaya minimal
- Penggunaan cloud computing dapat menambah nilai strategis yaitu: meningkatkan annual revenue dan
meminimalisir operational cost pd level organisasi.
- Cloud computing dapat mengintegrasikan efisiensi TI ( scalable IT resources, meningkatkan efisiensi kerja, dan
meningkatkan ketersediaan jasa) dan kelincahan bisnis perusahaan (kecepatan teknologi yang digunakan,
meminimalisir biaya modal secara langsung, respon cepat terhadap perubahan pasar)
Model/teori yang biasanya digunakan:
Technology acceptance model (TAM), innovation diffusion theory (IDT), technology-organization-environment (TOE) dan
unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) model, tapi ini hanya untuk PRE-ADOPTION, sehingga
kurang efektif untuk menguji post-adoption (Hasan et al., 2019; Veeramootoo et al., 2018).
Penelitian Terdahulu
Garnisun, et al
Mengukur dampak kemampuan TI pada kinerja perusahaan, namun tidak menggunakan
model yang komprehensif.
Garnisun hanya meneliti dimensi kemampuan TI internal, gagal mempertimbangkan
faktor lain yang dapat berdampak pada keberhasilan implementasi cloud, karena pada
dasarnya ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yaitu kualitas
sistem,
kemampuan TI organisasi dan umpan balik positif dari pengguna akhir

2010 This
2015 Research

Nagpal and Liitynen - Menyelidiki faktor-faktor penting yang mempengaruhi


Meskipun telah ada literatur yg menyatakan keberhasilan implementasi cloud computing
adanya hubungan positif antara - Menggabungkan faktor-faktor kualitas teknologi (model
keberhasilan IS dan kinerja perusahaan, sukses IS), kapabilitas TI (teori berbasis sumber daya)
namun penilaian efek keberhasilan cloud dan pengalaman pengguna (model harapan-konfirmasi).
computing pada kinerja masih kurang
Research Questions
RQ 1. Apa faktor penentu keberhasilan cloud computing?
RQ 2. Apa dampak keberhasilan cloud computing terhadap
kinerja perusahaan?
RQ 3. Faktor-faktor kritis apa yang memerlukan perhatian khusus
manajerial untuk meningkatkan kinerja mereka?

Notes: 2 pertanyaan pertama dianalisis dg SEM, pertanyaan


ketiga dianalisis dengan IPMA
IT capabilities and resource-based view
(RBV)
- Resources: fisik, manusia, organizational capital yg dimiliki
atau dikontrol oleh perusahaan utk memformulasikan strategi
- Capabilities: kapasitas perusahaan utk mengintegrasikan
berbagai macam sumber daya dan kompetensi unik dg cara
yang efektif utk menghasilkan kinerja yg lebih tinggi dan
memperoleh keunggulan kompetitif
- Berbagai macam penelitian telah menemukan bahwa IT
capabilities memiliki dampak ositif terhadap kinerja
perusahaan dan keunggulan kompetitif
- Macam2 IT capabilities: managerial IT capability, technical
IT capability, relational IT capability, IT infrastructure, IT
business process integration and IT business experience.
- Dalam penelitian ini, IT capabilities yg digunakan adalah
managerial IT capability and technical IT capability.
- RBV mengasumsikan bahwa IT capabilities memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif
yang sulit ditiru oleh pesaing (Dehning dan Stratopoulos,
2003). Karena IT capabilities itu spesifik dan non transferable
- Salah satu contohnya adalah cloud computing, shg
penerapan cloud comouting yg tepat disinyalir akan dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan
Expectation-confirmation theory (ECT) and
the expectation-confirmation model (ECM)
Expectation-confirmation theory (ECT) and the expectation-confirmation model (ECM)
- ECT atau EDT telah diterapkan secara luas dalam literatur pemasaran dan digunakan untuk menilai tingkat
kepuasan pelanggan dan perilaku pembelian ulang mereka (Houston et al.,2018).
- Khalifa dan Liu (2004) menyatakan bahwa ECT konvensional memiliki keterbatasan dalam menjelaskan proses
pengembangan IS expectation.
- Olson dan Dover (1979) menyatakan bahwa ECT hanya menjelaskan pandangan dan sikap terhadap suatu
produk atau layanan, daripada menjelaskan faktor kualitasnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi permaslaahan
ini, peneliti IS telah memodifikasi teori ini
- Kemudian dikembangkanlah ECM oleh Bhattacherjee (2001)
- Teori ECM diakui lebih unggul dari alternatif yang ada seperti IDT, TAM, TOE dan UTAUT karena mengandung
konstruk konfirmasi dan kepuasan yang lebih dapat diterapkan pada analisis perilaku pasca adopsi
(Bhattacherjee, 2001).
Information systems (IS) success
- DeLone dan McLean (1992) mengusulkan model multidimensi (model keberhasilan IS), mereka
berpendapat bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem menentukan keberhasilan suatu sistem
informasi
- Kemudian mereka mengembangkan teori tersebut secara lebih komprehensif, yang
mengkombinasikan dampak individual dan organizational yang kemudian disebut dengan “net
Content Here
benefit”.
- Net benefit sangat penting untuk mengukur keberhasilan IS, tetapi mereka tidak apat dinilai dan
dipahami tanpa pengukuran kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan
- Keberhasilan teknologi dapat dinilai dari manfaat yang diperoleh perusahaan setelah mengadopsi
teknologi tersebut, seperti strategic (e.g. paying attention to core business), economic (e.g. using
providers’ expertise and IT resources) and technological benefits (accessing state-of-art technologies
while avoiding technological obsolesces risk)
Content Here Content Here
- Keberhasilan teknologi juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan pengguna akhir dari penggunaan
teknologi tersebut (Bhattacherjee, 2001).
Hipotesis
H1: Confirmation has a positive impact on user satisfaction
H2: User satisfaction has a positive impact on cloud computing success
H3. Information quality has a positive effect on user satisfaction.
H4. Information quality has a positive impact on cloud computing success.
H5. System quality has a positive impact on cloud computing success.
H6. System quality has a positive impact on user satisfaction.
H7. Service quality has a positive impact on cloud computing success.
H8. Service quality has a positive impact on user satisfaction.
H9. Managerial IT capability has a positive impact on cloud computing success.
H10. Technical IT capability has a positive impact on cloud computing success.
H11. Cloud computing success has a positive impact on firm performance.

Variabel control:
Firm size (number of employees), annual sales, firm age, IT budget and industry,
unuk mengurangi varian pada kinerja perusahaan
Research Model
Research Methodology
- Pre test : 40 perusahaan China untuk mebguji validitas instrument
- Penyebaran kuesioner dilakukan 2x:
1. Untuk mengetahui karakteristik perusahaan (industry, firm age, annual sales volume, number of employees, business
scope, type of cloud computing use and cloud computing user experience)
2. Kuesioner terhadap konstruk research model
- Data diperoleh 300 perusahaan China yang menerapkan cloud computing dalam bisnis dan operasinya
- Author meminta IT/IT manager yang mengisi kuesioner
- By email dan hard file
- Pengumpulan data antara September 2018 and January 2019 dengan menggunakan metodologi non-probability sampling
yaitu teknik accidental sampling dimana responden menjawab kuesioner sesuai dengan ketersediaan dan kesediaannya
- Secara total 1.000 kuesioner telah disebar dan kembali 323, yang kemudian dianalisa sehingga ketemu 300 saja
- Manufacturing firms (53.67%) dominated with 46.33% of firms in the service sector. Most firms had been carrying out
business operations for more than twenty years. The modal number of employees was 500–1,000 (28.67% of firms). In
terms of sales volume, the dominant group falls within the range of $500 to $1,000 million (34.66%).
-
Result
Penelitian ini mencoba untuk menguji prediktor keberhasilan cloud computing dari tiga perspektif (pengguna, teknologi dan
kemampuan TI) dan untuk menilai dampak keberhasilan cloud computing pada kinerja perusahaan.
- Pengguna: kepuasan pengguna dipengaruhi secara signifikan oleh konfirmasi, kualitas informasi, kualitas sistem, dan
kualitas layanan, sehingga atribut ini sangat penting bagi pengguna. Sejauh mana harapan utama pengguna dikonfirmasi
menentukan tingkat kepuasan mereka saat menggunakan cloud computing. Pengguna selalu lebih suka sistem yang
memiliki berbagai macam fungsi yang memenuhi persyaratan mereka, membutuhkan sedikit usaha untuk mempelajari dan
mengoperasikan sistem. Penelitian ini juga mengkonfirmasi pengaruh mediasi kepuasan pada hubungan antara konfirmasi,
kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan dengan keberhasilan cloud computing.
- Teknologi: penelitian ini memvalidasi kualitas informasi dan kualitas sistem sebagai dua prediktor penting keberhasilan
cloud computing, sementara kualitas layanan diturunkan menjadi prediktor yang tidak signifikan. Temuan ini menyiratkan
bahwa perusahaan sangat memperhatikan kualitas (yaitu akurasi, relevansi, keandalan, dan kesesuaian untuk digunakan)
informasi yang ditangkap dan diproses oleh aplikasi cloud computing. Tingkat keberhasilan cloud computing tergantung pada
berbagai aspek kualitas sistem, yaitu umur panjang, keandalan, interaktivitas, keramahan pengguna, dan kenyamanan untuk
digunakan. Namun, efek tidak langsung dari kualitas layanan pada cloud computing menyiratkan bahwa perusahaan lebih
fokus pada kualitas informasi dan kualitas sistem daripada kualitas layanan.
- Kemampuan TI: penelitian ini mengungkapkan bahwa kemampuan teknis TI dan kemampuan TI manajerial memiliki
dampak signifikan terhadap keberhasilan komputasi awan. Semakin organisasi memiliki kemampuan berbasis teknis (yaitu
infrastruktur TI internal, komputer, peralatan jaringan, Internet berkecepatan tinggi, pengetahuan teknis dan kemampuan
pemecahan masalah), semakin organisasi dapat mengintegrasikan teknologi baru dengan infrastruktur yang ada. Semakin
cepat organisasi dapat mengintegrasikan cloud dengan proses bisnis yang ada, semakin cepat organisasi dapat menuai
manfaat kesuksesan seperti mengurangi biaya TI, meningkatkan kapasitas TI, dan membebaskan sumber daya untuk tujuan
strategis (Garnisundkk.,2015). Demikian pula, manajer TI yang cakap dapat memahami potensi teknologi baru dan
memanfaatkannya secara efektif dan efisien dalam penyelarasan tujuan organisasi (Bharadwaj, 2000;Garnisundkk.,2015).
Selain itu, kemampuan manajerial TI dapat meramalkan potensi teknologi yang muncul yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerja bisnis
- Perusahaan bermigrasi ke cloud
untuk menghemat uang dan
meningkatkan kinerja (Garnisun
dkk., 2015). Keberhasilan
implementasi cloud computing
menawarkan akses perusahaan ke
sumber daya
TI mutakhir, sehingga memungkinkan
perusahaan untuk memanfaatkan
sumber daya penting secara
efektif dan berkonsentrasi pada
operasi bisnis inti.
- Berdasarkan hasil IPMA, terbukti
bahwa kualitas sistem, kualitas
informasi, kemampuan teknis TI, dan
kepuasan pengguna merupakan faktor
yang paling penting karena
memiliki nilai kepentingan yang lebih
tinggi dengan nilai kinerja yang lebih
rendah. Tindakan manajerial yang
disesuaikan harus diambil untuk
meningkatkan kinerja konstruksi ini,
paling tidak dalam hal melembagakan
perubahan dalam alokasi sumber
daya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai