Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

STRUKTUR & FUNGSI SEL


PENYUSUN JARINGAN PADA
TUMBUHAN
By: Dwi Lesa S, S.Pd
1. Macam-macam Jaringan Tumbuhan

a. Sel parenkim
• Untuk menyokong berdirinya tumbuhan, &
penyimpanan fotosintesis.
• Memiliki dinding primer yang tipis.
• Sel ini hidup pada saat dewasa.
• Parenkim berada di bagian xylem & floem dari
jaringan pembuluh.
• Parenkim palisade adalah sel memanjang
terdapat di daun tepat di bawah jaringan
epidermis.
b. Sel kolenkim
• Sel ini tersusun sebagai berkas berada di
bagian batang, tangkai daun, dan berada
di tulang daun.
• Kolenkim jarang ditemukan pada akar.
• Bentuk sel memanjang.
• Memiliki dinding primer yg lebih tebal.
• Sel ini tidak memiliki zat lignin.
• Membantu menyokong bagian
tumbuhan yg masih muda.
c. Sel sklerenkim
• Membentuk kumpulan sel yg
berkesinambungan / berkas yg ramping.
• Sklerenkim tumbuh pada tumbuhan
primer dan sekunder
• Dinding tebal, terdapat zat lignin.
• Berfungsi sebagai penyokong tumbuhan
yg sudah dewasa.
Parenkim, kolenkim, sklerenkim
2. Jaringan Tumbuhan
a. Jaringan meristem
• yaitu jaringan yang sifatnya embrio
dalam tubuh tumbuhan dewasa.
• Menurut tempatnya, meristem
dibedakan menjadi 3 bagian:
Meristem pucuk, terdapat
dibagian pucuk akar & ujung daun.
Meristem interkalar, terdapat
diantara jaringan dewasa (pangkal
ruas batang).
Meristem lateral, letak sejajar dgn
permukaan organ, ex: cambium &
filogen/ gabus.
berdasarkan asal usulnya meristem dibedakan:
a. Meristem primer: jaringan yang sel-selnya
berkembang secara langsung dari sel embrionik.
Meristem primer banyak terdapat di ujung pucuk
utama, pucuk lateral, & ujung akar.
b. Meristem sekunder: jaringan sel-selnya
berkembang dari jaringan dewasa yg sudah
mengalami diferensiasi. Ex: cambium gabus
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa dibagi menjadi 4 bagian:
• Jaringan epidermis
• Jaringan parenkim
• Jaringan penyokong (jaringan kolenkim & jaringan sklerenkim)
• Jaringan pengangkut (xylem & floem)

“Penjelasannya ada di photo cofy terpisah”


3. Sifat totipotensi & kultur Jaringan
• Yaitu memperbanyak tanaman secara vegetative
• Vegetative: memperbanyak tanaman menggunakan bagian daun,
batang, umbi, akar untuk menghasilkan tanaman sama dgn induknya.
• Tekhnik memperbanyak tanaman dengan mengisolasi bagian daun,
mata tunas, dalam media buatan secara aseptic yang kaya nutrisi,
dalam wadah tertutup dan tembus cahaya. Sehingga mampuh untuk
memperbanyak diri menjadi tanaman yang lengkap (daun, batang,
akar).
Tekhnik kultur jaringan:

a. Meristem culture: budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan


(bahan tanaman) dari jaringan muda (meristem).
b. Pollen culturelanther culture: menggunakan eksplan dari polen atau
benang sari.
c. Protoplas culture: menggunakan ekplan dari protoplas (sel yg tdk
berdinding).
d. Somatic cross: menyilangkan dua macam protoplas, kemudian di
budidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat
baru.
3. Sifat totipotensi & kultur jaringan

B
A
Manfaat kultur jaringan:
a. Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dan waktu
yang singkat, dengan kualitas dan sifat sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit.
c. Menciptakan varietas baru yaitu dengan cara menggabungkan
plasma dari sel-sel yang berbeda dalam satu spesies.
d. Melestarikan jenis tanaman yang hamper punah.
e. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

Anda mungkin juga menyukai