Anda di halaman 1dari 33

BULAN IMUNISASI ANAK

NASIONAL (BIAN)
SAMSUL HANDAYA MUKTI, Amd Kep
Koordinator Imunisasi
Puskesmas Karanganyar
JAWA TIMUR
Demografi :
• Jumlah Penduduk : Fasilitas Pendidikan :
•TK/PAUD : 27.894
40.348.441 • SD/MI : 26.628
• Sex Ratio : 0.996 • SMP/MTs : 8.761
• SLB : 409
• Kab/Kota: 38 • SMA/SMK/MA :
• Kecamatan : 666 5.680
• Desa/Kel : 8.501
Sebaran Penduduk
Fasilitas Kesehatan : Per Kelompok :
• RS : 380 1. Mataraman =
• Puskesmas : 968 34,62%
• Pustu : 2.274 2. Arek = 30,86%
• Posyandu : ± 49,680 3. Pandalungan =
24,67%
• Polindes : 3.900
4. Madura =
• Ponkesdes : 3.213 9,85%
MENGAPA HARUS
DILAKSANAKAN BIAN ???
Sebaran KLB Difteri per Provinsi
2021
Aceh
- Kota Banda Aceh (1 kasus) Kalimantan Barat Wilayah Kluster:
- Kab. Aceh Timur (1 kasus) - Kota Singkawang (2 kasus) 1. Kalimantan Barat (Kota
- Kota Pontianak (1 kasus) Singkawang, Kota Pontianak)
2. Sulawesi Tenggara (Kab. Buton)
Kalimantan Tengah
- Kab. Kapuas (1 kasus)
Sulawesi Tenggara
- Kab. Buton (3 kasus)

Jambi
- Kab. Muaro Jambi (2
kasus)

Lampung
- Kab. Lampung Utara (1
kasus)
Sulawesi Selatan
Banten - Kab. Bulukumba (1 kasus)
- Kab. Tangerang (2 kasus)
Jawa Barat
- Kab. Bogor (1 kasus) Jawa Timur
DKI Jakarta - Kota Bekasi (1 kasus) - Kota Surabaya (1 kasus)
- Kota Jakarta Timur (2 kasus)
- Kab. Bandung Barat (1 kasus) Kriteria KLB: hasil laboratorium kultur positif
- Kota Jakarta Barat (1 kasus)
(tidak termasuk hasil lab PCR)
Data as received at central on 12 Dec 2021
Peta Sebaran Kasus Campak Positif dan Rubela Positif
Indonesia, 2021
Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Aceh 1. Kota Tarakan (R) 1. Kota Kendari (R)
1. Kutai Kartanegara (C) 1. Tana Toraja (R) 1. Poliwari Mandar (R)
1. Bireun (C & R)
2. Kota Bontang (C) 2. Enrekang (R)
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sumatera Barat 3. Barru (C)
1. Kota Palu (C)
1. Kota Padang (C) 4. Luwu Timur (C & R)
2. Kota Padang Panjang (C) Provinsi Maluku Utara
3. Kota Pariaman (R) 1. Halmahera Barat (C & R)
4. Padang Pariaman (C) 2. Halmahera Selatan (C & R)
3. Halmahera Timur (C)
Provinsi Sumatera Selatan
1. Ogan Ilir (C)

Provinsi Bangka Belitung Provinsi Jambi


1. Bangka (C & R) 1. Kota Jambi (C & R)

Provinsi Banten
1. Kota Tangerang Selatan (C)
Provinsi Lampung
1. Kota Bandar Lampung (C & R)
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Barat 1. Banyumas (R)
Provinsi DKI Jakarta
1. Kota Bandung (R) 2. Wonosobo (C & R) Provinsi Jawa Timur Provinsi Papua Barat
1. Kota Jakarta Pusat (C & R) 2. Kota Sukabumi (C) Provinsi DI Yogyakarta
3. Tegal (R) 1. Gresik (R) 1. Raja Ampat (R)
2. Kota Jakarta Utara (R) 3. Cirebon (R) 1. Kota Yogyakarta (R)
3. Kota Jakarta Barat (C & R) 4. Brebes (R) 2. Kulon Progo (C & R) 2. Sidoarjo (C & R)
4. Garut (R) Provinsi Bali Provinsi Papua
4. Kota Jakarta Selatan (C & R) 5. Blora (C & R) 3. Gunungkidul (C) 3. Lumajang (C & R)
5. Kota Bekasi (R) 1. Badung (R) 1. Kota Jayapura (C)
5. Kota Jakarta Timur (C & R) 6. Sukoharjo (R) 4. Sleman (R) 4. Situbondo (C & R)
6. Kota Depok (C) 2. Kota Denpasar (R) 2. Yahukimo (R)
6. Kepulauan Seribu (C) 7. Karanganyar (R) 5. Kota Surabaya (C & R)
7. Bandung Barat (R) 6. Kota Blitar (C)

Kasus campak positif terdapat di 35 Kab/Kota di 18 Provinsi


: Campak (C)
Kasus rubela positif terdapat di 42 Kab/Kota di 18 Provinsi
: Rubela (R) Data as received at central on 28 Nov 2021 Dots are randomly placed within province
LANDASAN HUKUM

UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
& diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik,
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014


“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
• Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
• Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak

UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014


“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan
Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah


sakit, kecacatan dan kematian akibat PD3I
IMUNISASI RUTIN LENGKAP
(IRL)
Bagaimana apabila Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
seorang anak tidak berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
mendapatkan imunisasi menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan
meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat
rutin lengkap?? menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain.

KLB
Akumulasi anak yang tidak
PD3I mendapat imunisasi rutin lengkap
mengakibatkan tidak akan
terbentuk Kekebalan Kelompok
atau Herd Immunity
Manfaat Imunisasi dan Herd Immunity

Manfaat Imunisasi Kekebalan Komunitas


MEMBENTUK
KEKEBALAN
PROTEKSI SPESIFIK
INDIVIDU KELOMPOK
PROTEKSI LINTAS
KELOMPOK Dengan menu-
(HERD IMMUNITY) runnya cakupan
• imunisasi akan • Kekebalan • Pemberian imunisasi rutin
membentuk kelompok imunisasi
antibodi terbentuk dg pada lengkap, maka
spesifik pd cakupan kelompok usia semakin turun
individu imunisasi yang tertentu
terhadap tinggi dan (anak) dapat
pula tingkat
penyakit merata dan membatasi kekebalan komu-
tertentu akan penularan nitas terhadap
melindungi kepada
anggota kelompok usia 100% 80% 70% 60% <50% PD3I
kelompok dewasa/orang
yang tidak bisa tua
atau belum BAHAYA
bisa mendapat
imunisasi
Cakupan imunisasi KLB atau
WABAH
SOLUSI / PEMECAHAN
MASALAH
V
V
TARGET DAN KINERJA
PROGRAM IMUNISASI
Capaian Program Imunisasi Rutin di Jawa
Timur
3
PERAN STEAKEHOLDERS
YANG DIHARAPKAN
Peran Petugas kesehatan
Melakukan pendataan sasaran BIAN

Membuat pengumuman jadwal BIAN

Memastikan pos imunisasi memenuhi


standar protokol kesehatan
Melakukan skrining

Melakukan pemberian imunisasi dan


observasi setelah penyuntikan

Mencatat hasil imunisasi ke dalam aplikasi


Sehat Bersama

Memonitoring cakupan dan melacak


anak yang belum diimunisasi
Peran Guru (pos vaksinasi dan Kader
Membantu melakukan pendataan sasaran BIAN

Mengajak dan mengingatkan orang tua untuk


datang ke pos imunisasi BIAN
Mengatur alur pelayanan imunisasi di pos pelayanan

Membantu petugas kesehatan melakukan skrining

Mencatat hasil imunisasi di buku KIA atau rapor


kesehatanku atau catatan imunisasi lainnya

Memberikan pen marker pada kelingking kiri anak


yang sudah mendapatkan imunisasi tambahan
Campak Rubela

Membantu melacak anak yang belum diimunisasi


PERAN LINTAS SEKTOR YANG DIHARAPKAN …1)

1. TNI dan POLRI:


a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada
jajaran dibawahnya
b. Memotivasi serta memobilisasi sasaran BIAN untuk mendatangi
Pos Pelayanan terdekat.
b. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (jika diperlukan oleh
tim Puskesmas).
c. Menjemput sasaran yang belum sempat hadir
d. Mengamankan proses pelayanan imunisasi  sebelum, sedang dan
setelah pelaksanaan BIAN.
PERAN LINTAS SEKTOR YANG DIHARAPKAN …2)

2. Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten/Kota, BKKBN (Bina


Keluarga Balita)  PAUD, Fly Group, TK, dll:
a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada
jajaran dibawahnya melalui SURAT EDARAN
b. Memotivasi dan memobilisasi sasaran BIAN untuk mendatangi
Pos Pelayanan terdekat.
b. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (jika diperlukan oleh
tim Puskesmas).
c. Membantu proses pelayanan imunisasi (khusus guru PAUD/Fly
Group/TK)  mengatur antrian, memanggil/absensi sasaran dll.
PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIHARAPKAN …3)

3. Tim Penggerak PKK:


a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada
jajaran dibawahnya untuk selanjutnya meneruskan ke masyarakat
 jadwal, tempat, dll
b. Memotivasi dan memobilisasi sasaran BIAN untuk mendatangi
Pos Pelayanan terdekat.
b. Menyiapkan kader Kesehatan dan Posyandu untuk pelayanan
imunisasi BIAN
c. Membantu proses pelayanan imunisasi  administrasi, mengatur
antrian, memanggil/absensi sasaran dll.
PERAN ORMAS KEAGAMAAN YANG DIHARAPKAN …4)

4. Muslimat NU, Fatayat, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dll:


a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN kepada
jajaran dibawahnya untuk selanjutnya meneruskan ke
anggotanya
b. Memotivasi dan memobilisasi sasaran BIAN untuk mendatangi
Pos Pelayanan terdekat.
c. Menyediakan tempat pelayanan imunisasi (jika diperlukan oleh
tim Puskesmas).
c. Membantu proses pelayanan imunisasi  mengatur antrian,
memanggil/absensi sasaran dll.
PERAN ORGANISASI PROFESI YANG DIHARAPKAN …5)

5. IDI, IBI, PPNI, dll:


a. Mensosialisasikan pentingnya imunisasi khususnya BIAN
kepada jajaran dibawahnya untuk selanjutnya meneruskan
kepada anggotanya
b. Berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang
pentingnya imunisasi dan kegiatan BIAN
c. Membantu memantau, melaporkan KIPI ke Puskesmas/Dinas
Kesehatan Kab/kota dan memberikan penjelasan dengan benar dan
secara obyektif
PERAN ORGANISASI PROFESI YANG DIHARAPKAN …5)

5. IDI, IBI, PPNI, dll:


d. Berperan aktif dalam menggerakkan sasaran, mis dengan mereview
riwayat imunisasi semua pasien usia balita memasukkan sebagai data
sasaran BIAN ke puskesmas / dinkes Kab/Ko dan menganjurkan mereka utk
ke puskesmas / pos BIAN terdekat
e. Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk memberikan
pelayanan imunisasi saat BIAN di fasilitas pelayanan kesehatan
masing2 atau menjadi bagian dari tim imunisasi di pos imunisasi BIAN
ATAU
Menyediakan tenaga medis-paramedis untuk membantu
pelayanan imunisasi (jika diperlukan oleh tim Puskesmas)
TERIMA KASIH
MARI KITA MANFAATKAN KAPASITAS,
POTENSI DAN POSISI KITA MASING-
MASING

SEMOGA PERAN KITA IKUT SERTA DALAM


MELINDUNGI ANAK-ANAK BANGSA DARI
PENYAKIT MENULAR DAN BERBAHAYA
SERTA MEMATIKAN INI

Menjadi

AMAL SHOLEH YANG AKAN


MENYELAMATKAN KITA DI YAUMIL HISAB
KELAK

Anda mungkin juga menyukai