Anda di halaman 1dari 11

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Nama anggota kelompok 8 :


Indah Nurlestari
Devitra Retiyana
Siska Nur Hidayah
Reva Anggi Inayah
Amelia Novarida
Amiroh Aulia
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Terdapat beberapa surat dalam al-quran yang menerangkan


tentang Amar ma’ruf Nahi munkar diantaranya :

1. QS. Al ‘imran [3]: 104

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang


menyeru kepada kebajiakan, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang – orang
yang beruntung.”
Kandungan surat

melakukan upaya – upaya


preventif akan terjadinya memerintahkan orang
kemunkaran dan menyeru mukmin agar mengajak
kepada yang ma’ruf dengan manusia kepada kebaikan,
menanamkan nilai – nilai menyuruh perbuatan makruf,
luhur dan kebiasaan baik dan mencegah perbuatan
yang lahir dari nilai tradisi mungkar.
kemasyarakatan .
Beberapa hal yang harus di pahami dalam
QS. Al – 'Imran [3] : 104, yaitu :

 Nilai – nilai ilahiyah tidak boleh di paksakan dan


dengan cara kekerasan , tetapi harus dengan lemah
lembut, sopan, santun, dan persuasif.
 Menganjurkan berbuat kebaikan dan di barengi dengan
menghilangkan sifat – sifat buruk.
 Hal – hal yang baik [ ma’ruf ] sewajarnya di perintahkan
dan munkar seharusnya di cegah.
Kompehensif materi tentang amar
ma’ruf nahi munkar
a. Hakikat amar ma’ruf nahi munkar
merupakan upaya yang di lakukan secara terus menerus untuk
menganjurkan kepada seseorang atau kelompk masyarakat agar gemar
dan memiliki kebiasaan untuk berbuat baik.

b. Subjek amar ma’ruf nahi munkar


subjek amar ma’ruf nahi munkar adalah para mubaligh, para kiai,
pendidik, lembaga-lembaga dakwah dan yang paling menentukan adalah
dari pihak pemerintah.

c. Etika [akhlak] dalam amar ma’ruf nahi munkar


pelaku amar ma’ruf dan nahi munkar haruslah mengedepankan akhlak
yang baik dan mulia, merangkul bukan memukul, mendoakan bukan
melaknatnya,dan menyayangi bukan mencaci maki.
pribadi para Akhlak mulia yang harus melekat pada setiap
pelaku amar ma’ruf nahi munkar

Ikhlas dan sabar


Hikmah
Uswatun hasanah
Membangun kolektifitas
2. QS. Almaidah [5] : 78-80

78. “telah dilaknati orang orang kafir dari bani israil dengan lisan daut
dan isa putera maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka
dan selalu melampui batas.”

79. “mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang
mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka
perbuat itu.”

80. “kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong menolong dengan


orang orang yang kafir [musyrik]. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan allah kepada
mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.
Kandungan surat
 QS. Almaidah [5] : 78, menurut Syaikh Asy – Sya’rawi memahami ayat
tersebut sebagai bentuk kedurhakaan atau pelanggaran yang mereka
lakukan akan berdampak pada diri mereka sendiri.
 QS. Almaidah [5] : 79, menjelaskan bahwa dalam komunitas mereka
tidak ada seseorang yang berperan untuk mencegah masyarakatnya
saat berbuat kemungkaran. Pembiaran atas kemunkaran yang terjadi di
depan mata mereka mengakibatkan mereka akan di campakkan oleh
allah dalam keburukan.
 QS. Almaidah [5] : 80, menggambarkan bahwa mayoritas mereka, orang
orang yahudi menjadikan penolong orang orang kafir. Keputusan
yangdemikian itu merupakan hal yang sangat buruk.
3. QS. As-saff [ 61] : 3

“ Amat besar kebencian di sisi allah bahwa


kamu mengatakan apa apa yang kamu kerjakan.”
Kankandungan surat

Allah swt telah memperingatkan kepada orang orang yang gemar


memerintah untuk melakukan kebaikan namun dia sendiri enggan
untuk melakukannya. Sikap demikian yang akan di benci oleh allah
swt dan juga masyarakat .
Quraish shihab menyatakan bahwa orang yang menganjurkan
atau mewajibkan pada orang lain untuk melakukan kebaikan, maka
paling tidak, ia harus bisa menyesuaikan dengan ke mampuan
pribadinya. Hal ini agar yang bersangkutan tidak terancam murka
allah swt
TERIMA KASIH

….

Anda mungkin juga menyukai