Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH AL-QUR’AN HADIS

“ Membudayakan Amar Makruf “

Guru pengampu : Zainuddin,S.Ag


Nama kelompok 3 :
1. M.noor
2. Ahmad Habibi
3. Jauhari
4. Muhammad Khaidir
5. Mirwan Aliyani

MADRASAH ALIYAH UBUDIYAH BATI-BATI


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Bismillah walhamdulillah wassalatu wassalamu ala rasulillah.‘Amma ba’du
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya . Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
pelajaran Al-qur’an Hadis yang membahas tentang “Membudayakan Amar Makruf “.
Alhamdulillah dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu Dalam penyusunan makalah
ini, ditulis berdasarkan beberapa sumber seperti google dan sebagainya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Bati-Bati, 09 Januari 2024

Penulis

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Amar Makruf


Umat islam tentunya sudaj tidak asing dengan istilah amar makruf , yaitu mengajak kepada
kebaikan. Rasullah saw tidak henti hentinya mengajak umat beliau kepada kebaikan.

B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Perintah Amar Makruf


1. Kewajiban Amar Makruf dalam Surah Ali Imran Ayat 104
‫ٰۤل‬
‫۝‬١٠٤ ‫َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِۗر َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬
latin :

waltakum mingkum ummatuy yad‘ûna ilal-khairi wa ya’murûna bil-ma‘rûfi wa yan-hauna


‘anil-mungkar wa ulâ’ika humul-mufliḫûn
Artinya : “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-
orang yang beruntung.” (Q.S.Ali Imran [3]: 104)
Tafsir Tahlili : Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang
bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana tampak gejala-
gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar di antara
umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas
menyerukan kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah dari
yang mungkar (maksiat). Dengan demikian umat Islam akan terpelihara dari perpecahan dan
infiltrasi pihak manapun. Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus
dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang buruk. Siapa saja yang ingin mencapai
kemenangan, maka ia terlebih dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan
untuk mencapainya, yaitu kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan
kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kukuh dan kuat
tidak akan tercapai kecuali dengan sifat-sifat keutamaan. Tidak terpelihara keutamaan itu
melainkan dengan terpeliharanya agama dan akhirnya tidak mungkin agama terpelihara
melainkan dengan adanya dakwah. Maka kewajiban pertama umat Islam itu ialah
menggiatkan dakwah agar agama dapat berkembang baik dan sempurna sehingga banyak
pemeluknya. Dengan dorongan agama akan tercapailah bermacam-macam kebajikan
sehingga terwujud persatuan yang kukuh kuat. Dari persatuan yang kukuh kuat tersebut akan
timbullah kemampuan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan.
Mereka yang memenuhi syarat-syarat perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan
beruntung.
Tafsir Wajiz : Pada ayat ini Allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia
kepada kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan mencegah perbuatan mungkar. Dan
hendaklah di antara kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang secara terus-menerus
menyeru kepada kebajikan yaitu petunjuk-petunjuk Allah, menyuruh (berbuat) yang makruf
yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat
yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan mencegah dari yang mungkar, yaitu
sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh akal sehat. Sungguh mereka yang
menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan tinggi di hadapan Allah dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung karena mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
2. Umat Terbaik dalam surah Ali imran Ayat 110

‫ُكْنُتْم َخْيَر ُاَّمٍة ُاْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِۗهّٰلل َو َلْو ٰا َم َن َاْهُل اْلِكٰت ِب َلَك اَن َخْيًرا َّلُهْۗم ِم ْنُهُم‬
‫۝‬١١٠ ‫اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َو َاْكَثُر ُهُم اْلٰف ِس ُقْو َن‬
latin :

kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nâsi ta’murûna bil-ma‘rûfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari


wa tu’minûna billâh, walau âmana ahlul-kitâbi lakâna khairal lahum, min-humul-mu’minûna
wa aktsaruhumul-fâsiqûn
Artinya:
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu
menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada
yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Anda mungkin juga menyukai