Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TITIS WARIS SUNJAYA

KELAS : 1E MANAJEMEN
NPM : 2212010363
ABSEN : 35
DOSEN PENGAMPU : Nurul Mammun, M.Pd.I

JAWABAN UAS AGAMA

1. Kerukunan umat beragama adalah kondisi di mana antar umat beragama dapat
saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong-
menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ke-
Indonesiaan, kerukunan beragama berarti kebersamaan antara umat beragama
dengan pemerintah dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dan menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk membangun kerukunan umat
beragama di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, beberapa langkah yang
dapat diambil adalah Promosi Toleransi dan Penerimaan Masyarakat harus
memiliki sikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat beragama
Promosikan nilai-nilai toleransi, saling memahami, dan saling menghormati dalam
bingkai persaudaraan Pendidikan dan Kesadaran Tingkatkan pendidikan dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan umat beragama. Melalui
pendidikan, masyarakat dapat memahami bahwa perbedaan agama bukanlah
halangan untuk hidup berdampingan secara harmonis Dialog Antar Umat
Beragama Mendorong dialog dan interaksi antar umat beragama untuk saling
mengenal dan memahami keyakinan dan praktik agama masing-masing.

2. Tanda-tanda orang yang beriman:


 Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya
 Punya malu (merasa malu jika melakukan sesuatu yang dilarang agama)
 Mendengar nama Allah SWT disebut, gemetarlah hati mereka dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
 Khusyuk saat melaksanakan sholat
 Membaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya
 Sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan
 Berakhlak mulia
 Bersyukur dengan cara menunjukkan nikmat yang telah didapatnya dari Allah
SWT
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur keimanan seseorang dari sisi sosial
dan agama adalah sebagai berikut:
 Melihat sejauh mana seseorang menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya
 Melihat sejauh mana seseorang memiliki akhlak mulia dan bersyukur dengan cara
menunjukkan nikmat yang telah didapatnya dari Allah SWT
 Melihat sejauh mana seseorang khusyuk saat melaksanakan sholat dan membaca
Al-Qur'an serta mengamalkan isinya

3. Korupsi dalam ajaran agama Islam dianggap sebagai tindakan yang dilarang dan
dihukum di akhirat kelak. Korupsi diatur dalam fiqh Jinayah, yang merupakan
tindakan atau perbuatan seseorang yang mengancam keselamatan fisik dan tubuh
manusia serta berpotensi menimbulkan kerugian pada harga diri dan harta
kekayaan manusia Untuk terhindar dan menghindari korupsi, beberapa pendapat
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut Menjaga integritas dan moralitas diri,
serta menghindari godaan untuk melakukan tindakan korupsi Meningkatkan
kesadaran akan bahaya korupsi dan dampak negatifnya bagi masyarakat dan
negara Menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap
tindakan dan keputusan yang diambil Meningkatkan pengawasan dan penerapan
hukum yang tegas terhadap tindakan korupsi Membangun budaya anti-korupsi
melalui pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai integritas dan moralitas yang baik
Dalam Islam, korupsi dianggap sebagai tindakan yang merusak tatanan kehidupan
dan dihukum di akhirat kelak.
Dalil-dalil agama yang melarang korupsi dalam Islam:
a. Surat Al-Baqarah ayat 188: "Dan janganlah kamu makan harta kamu di antara kamu
dengan cara yang batil dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian harta benda orang lain dengan cara
yang tidak benar, padahal kamu mengetahui."
b. Surat An-Nisa ayat 29: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."
c. Surat Ali Imran ayat 161: "Dan tidaklah ada sesuatupun yang kamu belanjakan baik
berupa nazar atau pun berupa nafkah yang kamu nafkahkan, melainkan Allah
mengetahui. Dan orang-orang yang zalim, mereka tidak memperoleh seorang
penolongpun."

Untuk terhindar dan menghindari korupsi, yang dapat dilakukan :


a. Menjaga integritas dan moralitas diri, serta menghindari godaan untuk melakukan
tindakan korupsi.
b. Meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi dan dampak negatifnya bagi
masyarakat dan negara.
c. Menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan dan
keputusan yang diambil.

4. Manajemen dalam Islam adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan nilai-nilai agama
Manajemen dalam Islam juga mencakup tata kelola organisasi, kepemimpinan,
dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam
Pentingnya manajemen dalam agama Islam dapat dilihat dari beberapa dalil,
antara lain Surat Al-Maidah ayat 2 Dan tolong-menolonglah kamu dalam
mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya. Surat Al-Anfal ayat 60 Dan persiapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang, supaya dengan kekuatan itu kamu menggentarkan musuh Allah
dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya,
sedangkan Allah mengetahuinya. Dan apa saja yang kamu nafkahkan di jalan
Allah, niscaya akan dibalasi dengan cukup oleh-Nya dan kamu tidak akan
dianiaya dirugikan. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim Sesungguhnya Allah
menyukai jika seseorang dari kalian mengerjakan pekerjaannya dengan penuh
kesempurnaan. Dari dalil-dalil tersebut, dapat dilihat bahwa manajemen dalam
Islam sangat penting untuk mencapai tujuan yang baik dan bermanfaat bagi
masyarakat. Manajemen yang baik dan efektif dapat membantu dalam
mengerjakan kebajikan dan takwa, mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi
musuh Allah dan musuh manusia, serta mengerjakan pekerjaan dengan penuh
kesempurnaan. Untuk menerapkan manajemen yang baik dalam kehidupan sehari-
hari, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah a. Menetapkan tujuan yang jelas
dan spesifik.

 Surat Al-Maidah ayat 2: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-
Nya."
 Surat Al-Anfal ayat 60: "Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, supaya
dengan kekuatan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedangkan Allah
mengetahuinya. Dan apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah, niscaya akan
dibalasi dengan cukup oleh-Nya dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
 “Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: “Sesungguhnya Allah menyukai jika seseorang
dari kalian mengerjakan pekerjaannya dengan penuh kesempurnaan.”
5. Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Basyariyah, dan Ukhuwah Wataniyyah adalah
konsep persaudaraan dalam Islam yang memiliki makna dan cakupan yang
berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis ukhuwah tersebut
Ukhuwah Islamiyyah Merupakan persaudaraan yang bersifat keislaman atau
persaudaraan antara sesama pemeluk Islam. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap
muslim harus menganggap muslim lainnya sebagai saudaranya tanpa memandang
latar belakang keturunan, kebangsaan, atau pertimbangan lainnya Ukhuwah
Basyariyah Merupakan persaudaraan antara sesama manusia. Konsep ini
mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia,
tanpa memandang agama, suku, ras, atau golongan yang berbeda. Ukhuwah
basyariyah mendorong terciptanya persatuan dan kerukunan antarmanusia
Ukhuwah Wataniyyah Merupakan persaudaraan berdasarkan tanah air, tempat
kelahiran, tanah tumpah darah, atau kampung halaman. Konsep ini mengajarkan
pentingnya menjaga hubungan dan kerjasama antarbangsa dalam rangka mencapai
perdamaian dan kesejahteraan dunia, tanpa membedakan latar belakang agama
bangsa tersebut Dalam Islam, ketiga jenis ukhuwah ini memiliki peran penting
dalam membangun hubungan yang harmonis antara sesama muslim, sesama
manusia, dan antarbangsa.

Anda mungkin juga menyukai