Salam INSPIRASI
INTEGRITAS | PROFESIONAL | KERJASAMA | MELAYANI
SISTEMATIKA
I. LATAR BELAKANG
II. REGULASI NETRALITAS
III. DATA DAN FAKTA NETRALITAS ASN DALAM
PILKADA SERENTAK TAHUN 2020
IV. PERSPEKTIF NETRALITAS 2024
V. REKOMENDASI
I. LATAR BELAKANG
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Pasal 31 ayat (1) KASN memiliki tugas : (a) menjaga netralitas pegawai ASN
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota
dan Wakil Walikota
3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Kode Etik
dan Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor
94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
5. Surat Keputusan Bersama 5 Kementerian/Lembaga (Kemen PAN-RB,
Kemendagri, Bawaslu, KASN dan BKN) tentang Pedoman Pengawasan
Netralitas pada Pilkada Serentak Tahun 2020
II. REGULASI NETRALITAS 4
DASAR HUKUM
2007
TOP 10 INSTANSI TOP 5
ASN 1 Kabupaten Purbalingga
2
Kabupaten Kepulauan Siau
57 ASN
56 ASN
JABATAN ASN
YANG Tagulandang Biaro 1. Fungsional (26.6%)
3 Kabupaten Sumba Timur 40 ASN 2. Pelaksana (17.0%)
DILAPORKAN 4 Kabupaten Wakatobi 38 ASN 3. JPT (15.7%)
2007
5 Kabupaten Mamuju 36 ASN 4. Administrator (13.4%)
1330 ASN
1. Kampanye/Sosialisasi Media Sosial (30.2%)
2. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan kepada salah satu calon/bakal
calon (22.7%)
3. Melakukan foto bersama bakal calon/pasangan calon dengan mengikuti simbol gerakan
SUDAH tangan/gerakan yang mengindikasikan keberpihakan (12.7%)
DITINDAKLANJUTI 4. Menghadiri deklarasi pasangan bakal calon/ calon peserta pilkada (11.0%)
(83.8%) OLEH PPK DENGAN
5. Melakukan pendekatan ke parpol terkait pencalonan dirinya atau orang lain sebagai
calon/bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah (5.7%)
PENJATUHAN SANKSI
7
2007 ASN
Sumber Data: KASN (2020-2021) |
Data diperbarui per 21 September 2021
YANG DILAPORKAN
ASN
2007 (100.0%)
ASN
YANG TELAH
DIPROSES OLEH
0
(0.0%)
DALAM
PROSES
PEMERIKSAA
KASN
N
1588 ASN
(79.1%)
YANG MELANGGAR
DAN MENDAPAT
311
243 ASN ASN
TIDAK SURAT
KONSEP
(15.5%) TERBUKTI
108 ASN
(5.4%)
DOKUMEN
TIDAK
0 ASN 0
(0.0%)
KONSEP
SURAT
ASN
PERMINTAAN
(0.0%) KLARIFIKASI
REKOMENDASI (75.9%) MELANGGAR LENGKAP
KASN
1330
(83.8%)
ASN
SUDAH
DITINDAKLANJUTI
258(16.2%)
ASN
BELUM
DITINDAKLANJUTI
OLEH PPK OLEH PPK
Rincian Pelanggaran Netralitas ASN pada Pilkada
Tahun 2020 di Wilayah Provinsi Sulawesi Barat
No. Jenis Pelanggaran Netralitas Jumlah
1 Kampanye/sosialisasi media sosial (posting/ comment/ share/ like) 46
2 Menghadiri deklarasi pasangan bakal calon/ calon peserta pilkada 15
3 Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan (pertemuan/ 5
ajakan/ himbauan/ seruan/ dan pemberian barang) termasuk penggunaan
barang yang terkait dengan jabatan atau milik pribadi untuk kepentingan
bakal calon atau pasangan calon
Total : 68
Total : 7
1. Surat Edaran KASN No. B.2708/KASN/9/2020 tentang Tindak Lanjut SKB 5 K/L
2. Upaya penegakan netralitas dan perlindungan ASN melalui SE KASN NO. 5
TAHUN 2021 Tentang Penegasan Terkait Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Dalam Jabatan Aparatur Sipil Negara Pasca Pemilihan Kepala
Daerah Serentak Tahun 2020
a) ASN yang mendapat hukuman disiplin sedang dan berat karena terbukti
melakukan pelanggaran netralitas ASN pada Pilkada Serentak tahun 2020
agar tidak dipromosikan selama menjalani masa hukuman disiplin
b) Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menindaklanjuti rekomendasi KASN
terhadap pelanggaran netralitas ASN dalam lingkungan instansinya
sebelum mengajukan permohonan rekomendasi KASN terkait mutasi
Jabatan Pimpinan Tinggi.
3. Surat KASN No. R-1028/KASN/3/2021 perihal Tenggat Penyampaian pengaduan
pelanggaran netralitas ASN dalam Pilkada serentak tahun 2020 per 1 April 2021
agar tidak terjadi fenomena “saling lapor” diantara ASN yang bermuatan dendam
pribadi di kemudian hari.
Mewujudkan netralitas ASN secara berkeadilan berarti memelukan
peningkatan pengawasan terhadap setiap proses dan entitas yang
berpotensi untuk mempengaruhi netralitas ASN, antara lain :
• Regulasi yang jelas dan tegas terhadap paslon/ caleg yang
melakukan politisasi birokrasi.
• Pengangkatan pejabat daerah yang lebih selektif dalam hal tidak
memiliki kepentingan dengan salah satu paslon/ parpol.
• Peningkatan kewenangan pengawasan seluruh lembaga
pengawas (Bawaslu, KASN, Gakkumdu, dll).
IV. PERSPEKTIF NETRALITAS 2024
1. Tantangan lembaga pengawas dalam penanganan Netralitas ASN
tahun 2024 semakin besar dengan adanya pesta demokrasi serentak
(PiIpres, Pileg, dan Pilkada )
2. Memperkuat upaya preventif dalam mencegah timbulnya pelanggaran
netralitas ASN melalui program komunikasi strategis dengan
memanfaatkan media cetak, media elektronik, media sosial, media luar
ruang, sosialisasi dan edukasi tatap muka
3. Melakukan langkah-langkah mitigasi dengan memperhatikan tren
pelanggaran netralitas pada tahun-tahun sebelumnya sehingga potensi
munculnya pelanggaran dapat diminimalisir dan diantisipasi
4. Mengedepankan prinsip perlindungan terhadap ASN selaku
penyelenggara rangkaian Pemilu/Pilkada
5. Menggunakan pendekatan penguatan fondasi NDKEKP ASN dan
bukan pendekatan banyaknya sanksi atas pelanggaran
Beberapa Catatan
• Keluhan ASN yang ingin mencalonkan diri, karena mereka harus cuti di luar
tanggungan negara pada saat melakukan pendaftaran ke parpol (diskusi awal: saat
mendaftar boleh melakukan pendekatan ke partai selama tidak menggunakan
fasilitas negara, di luar jam kerja, dan tidak ada mobilisasi ASN)
• ASN netral maka karir netral. Kenyataannya banyak ASN sengaja setor muka ke
calon walaupun tidak ada mobilisasi. Biasanya ASN yang terang-terangan dukung-
mendukung adalah mereka yang kompetensinya tanggung
• Teman-teman pengawas di lapangan ada yang “masuk angin” tidak mau
memproses aduan pelanggaran netralitas ASN karena sudah berpihak pada calon
tertentu
• KASN bekerja sama dengan BKN dan Kemendagri untuk efektivitas penerapan
sanksi oleh PPK
• Pasca pilkada banyak demosi dan nonjob oleh Kepala Daerah baru karena dianggap sebagai
pendukung lawan. Menurut saya ini tindakan dzolim karena memang ASN berhak memilih.
Setiap hari saya kedatangan Kepala Daerah yang sangat bernafsu menonjobkan orang
• Oleh karena itu, sosialisasi kepada ASN sangat penting tentang sikap netral. Para Kepala
Daerah baru nampaknya berprinsip seperti George Bush “Either you are with us or against
us”. Kalau seseorang tidak mau mendukung dirinya, lalu dianggap melawan dirinya. Padahal
mereka bermaksud netral.
• Usulan agar ASN tidak diberi hak pilih tidak akan menyelesaikan netralitas. Inkumben tidak
sekedar butuh suara dari ASN, tapi butuh mobilisasi anggaran yang berpotensi untuk
kampanye (program untuk petani, pembangunan infrastruktur, dll yang akan diarahkan di
daerah yang potensi suaranya tinggi). ASN tidak memilih juga mengurangi kualitas pemilu.
• KASN mau dibubarkan, kira-kira masa depan ASN mau jadi apa? Diawasi saja masih kacau
seperti ini, apalagi bisa tidak diawasi.
V. REKOMENDASI
1. Lembaga pengawas -KASN dan Bawaslu- telah meningkatkan kinerja
pengawasan netralitas ASN dalam aspek kolaborasi dan penanganan
tindak lanjut pengaduan pelanggaran dalam Pilkada serentak tahun 2020.
Sinergi ini perlu ditingkatkan dalam mewujudkan Netralitas ASN dalam
Pemilu Serentak Tahun 2024.
2. Perlunya peningkatan pengawasan netralitas ASN, dalam aspek formulasi
kebijakan mengingat Pemilihan Umum tahun 2024 akan menjadi pesta
demokrasi terbesar dalam sejarah pemilu RI maupun perluasan sinergi
dengan IP pemangku kepentingan lainnya seperti Komisi Pemilihan Umum
(KPU).
3. Mewujudkan netralitas ASN yang berkeadilan dengan melakukan
peningkatan pengawasan terhadap setiap proses dan entitas yang
berpotensi mempengaruhi netralitas ASN.
Terima Kasih
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
Bidang Pengawasan Penerapan Nilai Dasar, Kode Etik, Kode Perilaku, dan
Netralitas ASN (NKK-NET)
Email: ndkekpn@kasn.go.id
*Bagi yang mengutip sebagian atau seluruh materi presentasi wajib
mencantumkan sumber: KASN RI