Anda di halaman 1dari 29

PNGUATAN NETRALITAS ASN DALAM

PEMILU 2024
Dasar Hukum
ASN TIDAK NETRAL?
• Adanya tekanan struktural karena atasannya adalah kepala daerah
incumbent. Reformasi birokrasi belum optimal.

• Adanya kekhawatiran terhadap mutasi jabatan atau mandeknya jenjang


karir apabila tidak ikut mendukung petahana.

• Tukar jasa berkaitan dengan posisi atau jabatan ASN.


• Adanya hubungan kekerabatan/hubungan kedaerahan antara oknum
ASN dengan calon kepala daerah.
• Kepentingan pragmatis ekonomis/bisnis untuk pribadi/kelompok
dengan motif untuk mudah mengakses proyek-proyek daerah.
• Kultur feodal: punya kebanggaan sosial jika bisa dekat dan mengakses
langsung kepala daerah.
4

“P
enyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN
Pasal 2 berdasarkan pada asas netralitas yang berarti
Penyelenggaran Kebijakan dan Manajemen ASN bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari
berdasarkan pada asas: segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak
kepada kepentingan siapapun”
Kepastian Hukum Akuntabilitas

Efektif dan Efisien


Profesionalitas
Dimensi Netralitas ASN
Proporsionalitas Keterbukaan
Pelaksanaan Pemilu/Pilkada
Keterpaduan Nondiskriminatif (Kontestasi Politik)

Persatuan dan
Delegasi Kesatuan
Keadilan dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kesetaraan
NETRALITAS
Kesejahteraan
Manajemen ASN
*Sumber: Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

Pembuatan Keputusan/Kebijakan
HUKUM
ITAS ASN
6

PELANGGARAN NETRALITAS ASN


TAHUN 2020 - 2022
TOP 10 INSTANSI TOP 5
ASN
2,073 YANG DILAPORKAN
1 Kabupaten Purbalingga
2
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro
3 Kabupaten Sumba Timur
57 ASN
56 ASN
40 ASN
JABATAN ASN
1.
2.
Fungsional (26.5%)
Pelaksana (17.2%)
4 Kabupaten Wakatobi 38 ASN 3. JPT (15.7%)

ASN
1,605
4. Administrator (13.4%)
5 Kabupaten Mamuju 36 ASN
5. Pengawas (11.8%)
YANG TERBUKTI MELANGGAR DAN
6 Kabupaten Halmahera Timur 34 ASN
DIJATUHI SANKSI 7 Kabupaten Halmahera Selatan 34 ASN
8 Kementerian Agama 33 ASN
(77.5%) 9 Kabupaten Konawe Utara 33 ASN
10 Kabupaten Kaimana 33 ASN

1,420
(88.5%)
ASN
SUDAH DITINDAKLANJUTI OLEH
PPK DENGAN PENJATUHAN
SANKSI
TOP 5 KATEGORI PELANGGARAN
1.
2.
Kampanye/Sosialisasi Media Sosial (30.4%)
Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan kepada salah satu
calon/bakal calon (22.4%)
3. Melakukan foto bersama bakal calon/pasangan calon dengan mengikuti simbol gerakan
Sumber Data: KASN (2020-2022) | tangan/gerakan yang mengindikasikan keberpihakan (12.6%)
Data diperbarui per 16 Desember 2022 4. Menghadiri deklarasi pasangan bakal calon/ calon peserta pilkada (10.9%)
5. Melakukan pendekatan ke parpol terkait pencalonan dirinya atau orang lain sebagai
calon/bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah (5.6%)
7

PENYEBAB ASN MENUNJUKKAN KETIDAKNETRALAN


4 DALAM PILKADA

Penyebab keberpihakan Tingkat

Ikatan Persaudaraan 50,76% 62,6% 67,9%


59,0% 57,7%
Kepentingan karier 49,72% 65,3% 46,6% 56,7%
48,0%
Kesamaan latar belakang 16,84%

Hutang budi 9,50%


37,9%
Tekanan pasangan calon 7,48% 65,4%
49,1%
45,3%
* Pada pertanyaan ini responden dapat Ikatan Persaudaraan
memilih lebih dari 1 jawaban Kepentingan Karier

 Responden di Sulawesi (67,9%) merupakan kelompok ASN yang paling


menyetujui jika Ikatan Persaudaraan menjadi sumber keberpihakan
ASN
 Kepentingan karier (57,7%) menjadi penyebab yang paling
berpengaruh ketidaknetralan ASN bagi responden di Wilayah Papua &
Maluku

*Sumber: survei nasional netralitas ASN pada Pilkada 2020


8

KEDUDUKAN KEPALA DAERAH SEBAGAI


PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN MENYEBABKAN
ASN SULIT BERSIKAP NETRAL DALAM PILKADA
5

34,6%
36,0% 27,7%
63,4%
37,30% 32,1% 72,3%
Setuju 64,0%
67,9%
62,7… Tidak Setuju

41,4%
30,2%
58,6%
69,8% Tidak Setuju
Setuju

 Pernyataan bahwa Kedudukan Kepala Daerah selaku Pejabat Pembina


Kepegawaian
mempengaruhi Netralitas ASN paling disetujui oleh responden di Wilayah Papua & Maluku (72,9%).
 Wilayah yang paling tinggi tingkat ketidaksetujuannya adalah Wilayah Jawa & Bali (41,4%).

*Sumber: survei nasional netralitas ASN pada Pilkada 2020


9

6 PIHAK YANG PALING MEMPENGARUHI ASN UNTUK


MELANGGAR NETRALITAS PADA PILKADA

4,74% 11,14% Tim Sukses

Atasan ASN Tim Sukses


31,96% Tim Sukses
Tim Sukses 40,6%
Pasangan Calon Atasan ASN 35,8%
Pilkada 31,4%
24,17% 33,2%
Partai Politik
Pengusung Calon
Lainnya Tim Sukses
27,99%
30,6% Tim Sukses
36,0%
• Respon ‘Lainnya’ sebanyak 11,14% terdiri dari Diri Sendiri,
Keluarga, Lingkungan, Media, serta Tidak Ada/ Tidak Tahu.  Tim Sukses menjadi pihak yang paling mempengaruhi ASN untuk
melanggar netralitas, dengan persentase paling tinggi berada di
Wilayah Kalimantan (40,6%).
 Pengaruh atasan terhadap pelanggaran netralitas ASN paling dominan
berada di Wilayah Sulawesi (33,2%).

*Sumber: survei nasional netralitas ASN pada Pilkada 2020


Peran Manajemen SDM dalam Mendukung
Netralitas ASN
ALAM MENGONTROL ASN
AM POLITIK PRAKTIS
Harmonis Loyal
Kompeten Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan Kami berdedikasi dan
Kami terus belajar dan mengutamakan kepentingan
mengembangkan kapabilitas bangsa dan negara

Akuntabel Adaptif
Kami terus berinovasi dan
Kami bertanggung jawab atas antusias dalam menggerakan
kepercayaan yang diberikan ataupun menghadapi
perubahan

Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami berkomitmen memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
prima demi kepuasan masyarakat sinergis
PANDUAN PERILAKU/KODE ETIK

4
Harmonis Loyal 5
• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya • Memegang teguh ideologi pancasila, UUD’45, setia pada NKRI dan

• Suka menolong orang lain Pemerintahan yang sah


3 • Membangun lingkungan kerja kondusif • Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara

Kompeten • Menjaga rahasia jabatan dan negara

• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


Adaptif 6
berubah
• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
• Membantu orang lain belajar
2 • Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
• Bertindak proaktif
Akuntabel 7
1 Berorientasi Pelayanan
Kolaboratif
• Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, disiplin, • Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dan berintegritas tinggi • Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
• Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara dengan • Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
• Melakukan perbaikan tiada henti
bertanggung jawab, efektif, dan efisien • Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
• Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan bersama
17

Komite Talenta dan Komite Suksesi

Talent

“P
Talent & Succession
Acquisitions
Committee
embentukan komite talenta dan komite suksesi
bertujuan untuk menjaga integritas dalam penetapan
Talent Talent predikat talenta pegawai. Menjalankan prinsip
Retention Classification akuntabel dan transparan (check and balance) dalam
Talent & Succession
pengembangan karier pegawai, serta mengakselerasi
Committee terbentuknya kelompok rencana suksesi (talent pool) di
Instansi Pemerintah. Dalam asas netralitas peran komite
talenta dan komite suksesi juga sangat penting dalam
menjaga netralitas ASN pada pemilihan umum dan
Talent Mobility Talent
pemilihan.
Development
MANFAAT NETRALITAS

Bagi Kepala Bagi Bagi Bagi


Daerah / Pejabat Birokrasi Pegawai ASN Masyarakat
Pembina
Meningkatnya penerapan Pengembangan karir Masyarakat
Kepegawaian
Target-target merasa dilayani
Sistem Merit dan kualitas lebih terbuka dengan
pemerintahan tercapai Pelayanan Publik. berpedoman pada dengan adil dan
karena ASN lebih fokus integritas, kompetensi, memuaskan
pada kinerja dan tidak

Birokrasi Independen,
Transparan, dan dan kinerja
memikirkan politik
Akuntabel
KEPUTUSAN BERSAMA NETRALITAS
ASN
edoman Pembinaan &
litas Pegawai ASN
milihan Umum & Pemilihan
NRB Nomor 1 Tahun 2023
Pegawai Negeri (PPNPN) dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
22

BEBERAPA PERILAKU YANG DILARANG


TERKAIT PEMILU BAGI ASN
 Kampanye/Sosialisasi Media Sosial (Posting, Share, Komentar, Like dll)
 Menghadiri Deklarasi Calon
 Ikut Sebagai Panitia/Pelaksana
 Ikut Kampanye dengan Atribut PNS
 Ikut Kampanye Dengan Menggunakan Fasilitas Negara
 Menghadiri Acara Parpol
 Menghadiri Penyerahan Dukungan Parpol ke Paslon
 Mengadakan Kegiatan yang Mengarah pada Keberpihakan
(Melakukan Ajakan, Himbauan, Seruan)
 Memberikan Dukungan ke Caleg/Calon Independen Kepala Daerah
dengan Memberikan KTP
SANKSI ASN TIDAK NETRAL

Pegawai Negeri Sipil yang Hukuman Disiplin adalah hukuman yang


melakukan pelanggaran kode etik dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang
dikenakan sanksi moral Menghukum kepada PNS karena melanggar
Pasal 15 ayat (1), (2) dan (3) PP 42/2004
peraturan Disiplin PNS.
Pasal 1 ayat (7), Pasal 8 ayat (3) dan (4) PP 94/2021
Sanksi Moral Terbuka Sanksi Moral Tertutup Hukuman Disiplin Sedang Hukuman Disiplin Berat
Sanksi Moral yang diberikan Sanksi Moral yang diberikan a. pemotongan tunjangan a. penurunan jabatan setingkat
oleh Instansi yang berwenang oleh Instansi yang berwenang kinerja sebesar 25% (dua lebih rendah selama 12 (dua
dan diumumkan secara dan diumumkan secara puluh lima persen) selama 6 belas) bulan;
terbuka tertutup atau terbatas (enam) bulan; b. pembebasan dari jabatannya
b. pemotongan tunjangan menjadi jabatan pelaksana
kinerja sebesar 25% (dua selama 12 (dua belas) bulan;
puluh lima persen) selama 9 dan
(sembilan) bulan; atau c. pemberhentian dengan
c. pemotongan tunjangan hormat tidak atas
kinerja sebesar 25% (dua permintaan sendiri sebagai
puluh lima persen) selama PNS.
12 (dua belas) bulan.
SURAT EDARAN
Nomor 1 Tahun 2023
NETRALITAS PPNPN
26

Surat Edaran MenpanRB Nomor 1 Tahun 2023


tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan

Maksud Tujuan Ruang Lingkup

• Mendorong efektivitas dan • mewujudkan PPNPN


efisiensi instansi yang netral dan • Upaya pembinaan, pengawasan, dan
pemerintah pusat dan profesional; penanganan pengaduan bagi PPNPN
daerah dalam melakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
• terselenggaranya
pembinaan, pengawasan, (PPK) dan/atau Pejabat yang
Pemilihan Umum
dan penanganan Berwenang (PyB) dalam Pemilihan
dan Pemilihan yang
pengaduan untuk Umum dan Pemilihan.
berkualitas.
mendorong kepastian
hukum terhadap
penanganan pelanggaran
asas netralitas PPNPN
27

Surat Edaran MenpanRB Nomor 1 Tahun 2023


tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan

Isi Surat Edaran


1. Setiap PPNPN wajib bersikap netral dan bebas dari pengaruh dan/atau intervensi semua golongan atau partai politik dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan;
2. Dalam rangka mewujudkan netralitas PPNPN, setiap PPK dan PyB wajib melakukan upaya pembinaan dan pengawasan Netralitas
PPNPN, antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi asas netralitas kepada seluruh PPNPN melalui berbagai kegiatan atau dengan menggunakan berbagai
media;
b. Mengupayakan secara terus-menerus terciptanya iklim yang kondusif agar asas netralitas tetap terjaga;
c. Melakukan pengawasan terhadap PPNPN di lingkungan instansi masing-masing dalam masa Pemilihan Umum dan Pemilihan;
d. Menindaklanjuti dugaan pelanggaran asas netralitas oleh PPNPN dan/atau mengenakan sanksi atau konsekuensi hukum
terhadap PPNPN yang melanggar asas netralitas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau perjanjian
kinerja tahunan;
28

Surat Edaran MenpanRB Nomor 1 Tahun 2023


tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan

Isi Surat Edaran


e. Sanksi sebagaimana dimaksud pada huruf d, dikenakan secara bertingkat sampai dengan pemutusan hubungan kerja sebagaimana
tercantum dalam perjanjian kerja tahunan antara instansi pemerintah dengan PPNPN;

f. Menyampaikan hasil penanganan pelanggaran asas netralitas oleh PPNPN kepada Satuan Tugas Pembina dan Pengawas Netralitas
Pegawai ASN yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bersama Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas
Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan.

3. Bentuk pelanggaran netralitas bagi PPNPN berpedoman pada bentuk pelanggaran netralitas yang berlaku bagi pegawai ASN
sebagaimana diatur dalam Keputusan Bersama tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai