Anda di halaman 1dari 140

LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Tahun 2021
pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah dapat diselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan laporan tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja Organisasi Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan atau
sasaran strategisnya. Dengan adanya LAKIP, diharapkan Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi Instansi Pemerintah yang
Akuntabel, sehingga dapat menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya secara efisien,
efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kepada seluruh pejabat dan staf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan LAKIP ini disampaikan terima kasih.

Padang, 25 Januari 2021


Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Sumatera Barat
Kepala,

Dra.Gemala Ranti, M.Si


Pembina Utama
NIP.19631214 199403 2 004

1
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

IKHTISAR EKSEKUTIF
Mekanisme Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi adalah laporan kinerja yang memberikan
penjelasan mengenai pertanggung jawaban kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak , Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera
Barat selama setahun dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. Sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 71 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah
daerah Provinsi Sumatera Barat.

Setiap Program dan kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung


jawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (TAP
MPR XI/1998 & UU Nomor 28 Tahun 1999.)

Mekanisme Pengukuran
Kebijakan pembangunan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat periode 2016-2021 diuraikan dalam 7
(Tujuh ) sasaran strategis. Ketujuh sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan
mengaplikasikan 11 ( Sebelas ) indikator kinerja pada DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator dapat diilustrasikan dalam tabel
berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian (%) Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Meningkatnya Kualitas a. Jumlah Kab/Kota yang 16 Kab/Kota 17 Kab/Kota 106,25 % Amat Baik
Pelaksanaan PUG di mendapatkan Penghargaan APE
Provinsi dan
Kabupaten/Kota b. Perolehan Penghargaan APE Utama Utama 100 % Amat Baik
untuk Provinsi

2
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

2 Meningkatnya a Persentase perempuan di 10,76 % 10.77 % 89.75 % Amat Baik


pemberdayaan legislatif
perempuan
b Persentase perempuan dalam 12 % 15,35 % 127,92 % Amat Baik
pengambil kebijakan.

c. Persentase Sumbangan 37.60 % 37.57% 99.20 % Amat Baik


Perempuan dalam Pendapatan
Kerja
3 Meningkatnya Rasio Perempuan korban
perlindungan perempuan kekerasan per 100.000 penduduk 44 orang 19 orang 156,81 % Amat Baik
(usia 18 tahun ke atas)
4 Meningkatnya Pemenuhan Jumlah Kabupaten/Kota Layak 14 Kab/Kota 15 Kab/Kota 107 % Amat Baik
Hak Anak Anak
5 Meningkatnya Rasio Anak yang memerlukan 382 351 108.59% Amat Baik
Perlindungan Anak Perlindungan Khusus per 100.000
anak di tingkat provinsi ( usia
kandungan – 18 Tahun )

6 Meningkatnya Usaha a. Kebutuhan Ber KB ( Unmet Need ) 13 % 22,20 % 170,76 % Amat Baik
Pengendalian Laju
Pertumbuhan Penduduk b. Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi 58,60 % 50,60 % 86,35 % Amat Baik
( CPR )

7 Meningkatnya tata kelola Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja BB (70,13) BB (70,13) 100 % Amat Baik
organisasi

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan


keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dalam rangka pencapaian kinerja tahun 2021
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat yang mendukung kebijakan strategis
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

- Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;


- Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
- Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
- Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan

3
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... 1
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................ 7
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ 10
BAB I .................................................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 11
1.1 GAMBARAN ORGANISASI ............................................................................................................ 11
1.2 DASAR PEMBENTUKAN DINAS .................................................................................................. 11
1.3 LANDASAN HUKUM .............................................................................................................. 13
1.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI.................................................................................................. 14
1.5 STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................................ 15
1.6 SUMBERDAYA PERANGKAT DAERAH ........................................................................ 46
BAB II .................................................................................................................................................... 50
PERENCANAAN KINERJA ....................................................................................................................... 50
BAB III .................................................................................................................................................... 52
AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................................................................... 52
3.1 METOTOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA.................................................... 52
3.2 HASIL PENGUKURAN KINERJA ..................................................................................... 53
3.3 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI............................................................................................. 55
3.3.1 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja................................................. 57
3.3.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya ............................................................................................................ 59
3.3.3 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. ................. 60
3.3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional ........................... 61
3.3.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja serta
Alternatif Solusi yang telah dilakukan .......................................................................................... 61
3.3.8 Analisis Sumber Daya ................................................................................................... 64
3.3.9 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja................................................. 68
3.3.10 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya ............................................................................................................ 73
3.3.11 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. ................. 74
3.3.12 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional ............................... 75

4
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3.3.12 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja serta
Alternatif Solusi yang telah dilakukan .......................................................................................... 76
3.3.13 Analisis Sumber Daya ................................................................................................... 77
3.3.14 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja................................................. 80
3.3.15 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya ............................................................................................................ 83
3.3.15 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. ............ 84
3.3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional .......................... 85
3.3.17 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja
serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan ................................................................................. 85
3.3.18 Analisis Sumber Daya ................................................................................................... 86
3.3.19 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja................................................. 89
3.3.20 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya ............................................................................................................ 91
3.3.21 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. ............ 91
3.3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional .......................... 92
3.3.29 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja
serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan ................................................................................. 92
3.3.30 Analisis Sumber Daya ....................................................................................................... 93
3.3.31 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya .......................................................................................................... 101
3.3.33 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. .......... 102
3.3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional ........................ 103
3.3.35 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja
serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan ............................................................................... 103
3.3.37 Analisis Sumber Daya ..................................................................................................... 104
3.3.38 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja............................................... 107
3.3.39 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya .......................................................................................................... 112
3.3.39 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. .............. 113
3.3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional ............................ 114
3.3.41 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan Kinerja serta
Alternatif Solusi yang telah dilakukan ........................................................................................ 114
3.3.42 Analisis Sumber Daya ................................................................................................. 116
3.3.43 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja............................................... 119

5
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3.3.44 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Capaian
Kinerja tahun Sebelumnya. ......................................................................................................... 120
3.3.45 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah. .......... 121
3.3.46 Analisa Keberhasilan pencapaian Kinerja .................................................................. 121
3.3.47 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ............................................................. 122
3.4 REALISASI ANGGARAN .................................................................................................... 124
BAB IV ............................................................................................................................................... 132
PENUTUP .......................................................................................................................................... 132

6
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Pegawai DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan


Kepangkatannya Tahun 2021 ................................................................................................ 47
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021
................................................................................................................................................ 48
Tabel 2.3 Kebutuhan Tambahan Pegawai DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021
................................................................................................................................................ 48
Tabel 2.4 Jenis dan Jumlah Asset DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan
Kualitasnya ........................................................................................................................... 50
Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Permpuan Dan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana Provinsi Sumatera BaratTahun Anggaran
2021........................................................................................................................................ 51
Tabel 3.1 Klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan Pencapaian Sasaran Startegis dan
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2021 ................................................................................. 54
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2021 ........................................................................................................................... 55
tabel 3.3 Target Kinerja Sasaran Strategis I Tahun 2021 ...................................................... 58
Tabel 3.4 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I Tahun 2021 ................................... 58
Tabel 3.5 Peraih Penghargaan Ape 2020 .............................................................................. 59
Tabel 3.6 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I dari tahun 2019 s.d Tahun 2021 ... 61
Tabel 3.7 Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra .................................. 62
Tabel 3.8 Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Kinerja Sasaran I 65
Tabel 3.9 Target Kinerja Sasaran Strategis II Tahun 2021 ................................................... 68
Tabel 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis II Tahun 2021 .............................. 69
Tabel 3.11 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Periode Tahun 2019- 2024 .............. 70
Table 3.12 jumlah Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ............... 71
Table 3.13 Persentase Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja Tahun 2021 ........ 73
Tabel 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I dari tahun 2019 s.d Tahun 2021 . 75
Tabel 3.15 Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra ................................ 76
Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Persentase Sumbangan Perempuan
dalam Pendapatan Kerja Sumatera Barat dengan capaian Realisasi Nasional ...................... 77
Tabel 3.17 Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Kinerja Sasaran II
................................................................................................................................................ 79
Tabel 3 18 Target Kinerja Sasaran Strategis III Tahun 2021 .............................................. 81
Tabel 3.19 Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I V
Tahun 2021 ........................................................................................................................... 81

7
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.20 Jumlah Kasus Dan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Di Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2021................................................................................................... 82
Tabel 3.21 Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021..................................... 82
Tabel 3.22 Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis III Tahun 2019-
2021 ....................................................................................................................................... 85
Tabel 3.23 Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja Sasaran Stategis II dengan
target akhir Renstra ............................................................................................................... 86
Tabel 3.24 Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Sasaran III ....... 88
Tabel 3.25 Target Kinerja Sasaran Strategis IV Tahun 2021 .............................................. 90
Tabel 3.26 Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I V
Tahun 2021 ............................................................................................................................ 90
Tabel 3. 27 Tingkat capaian peringkat KLA Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat pada
tahun 2021 ............................................................................................................................. 91
Tabel 3.28 Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis IV Tahun 2019-
2021 ....................................................................................................................................... 92
Tabel 3.29 Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja dengan target akhir Renstra . 93
Tabel 3.30 Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis IV ......... 94
Tabel 3.31 Target Kinerja Sasaran Strategis III Tahun 2021 ............................................... 97
Tabel 3.32 Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis V
Tahun 2021 ........................................................................................................................... 98
Tabel 3.33 Jumlah Kasus Dan Korban Kekerasan Terhadap Anak Di Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2021 ................................................................................................................... 99
Tabel 3.34 Data ABH ( Anak Berhadapan dengan Hukum ) di Provinsi sumatera Barat Tahun
2021 .......................................................................................................................................100
Tabel 3.35 Jumlah Penduduk Anak 0-18 tahun Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 ........101
Tabel 3.36 Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis III Tahun 2019-
2021 .......................................................................................................................................103
Tabel 3.37 Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja Sasaran Stategis II dengan
target akhir Renstra ...............................................................................................................103
Tabel 3.38 Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis v ..........106
Tabel 3.39 Target Kinerja Sasaran StrategisVITahun 2021 .................................................108
Tabel 3.40 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI Tahun 2021 .............................. 108
Tabel 3.41 Jumlah Pus Menurut Status Unmet Need .......................................................... 109
Tabel 3.42 JUMLAH PUS MENURUT KESERTAAN BER-KB ........................................111
Tabel 3.43 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI Tahun 2021 ............................. 113
Tabel 3.44 Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra ................................ 114
Tabel 3.45 Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Kinerja Unmet Need , CPR di Sumatera
Barat dengan capaian Realisasi Nasional .............................................................................115

8
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.46 Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI ........118
Tabel 3.47 Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis V II ................................................119
Tabel 3.48 Capaian Indikator Sasaran Strategis V ............................................................... 120
Tabel 3.49 Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis IV ........121
Tabel 3.50 Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis IV
Tahun 2019 sd 2021 ..............................................................................................................121
Tabel 3.51 Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra ................................ 122
Tabel 3,52Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis ..............123
Tabel 3.53 Realisasi Anggaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 ....125

9
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat ....................... 44
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak (UPTD PPA) ..............................................................................................................45

10
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN ORGANISASI


eberhasilan pencapaian pembangunan tidak hanya diukur dari pencapaian

K pembangunan ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari pembangunan sumber


daya manusianya. Pembangunan kualitas hidup,manusia merupakan upaya
terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih
baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa
membedakan jenis kelamin terentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada
pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal ini disebabkan oleh
berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan satu dengan lainnya. Persoalan yang
paling penting menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan
pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan
perempuan dan dan perlindungan anak.

1.2 DASAR PEMBENTUKAN DINAS


Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Sumatera Barat . Dinas P3AP2KB sebelumnya adalah DInas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak yang membidangi satu urusan yaitu urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Per tanggal 21 Mei 2021 Dinas PPPA
menjadi dinas DP3AP@KB denan bertambahnya satu urusan yaitu urusan Pengendalian
penduduk dan keluarga Berencana , yang sebelumnya berada di Dinas pengendalian
penduduk, Keluarga Berencana , kependudukan dan pencatatan Sipil Provinsi Sumatera Barat
Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera
Barat dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 67 Tahun 2020, yang secara umum
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.

11
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran telah ditetapkan


melalui alat pertanggungjawaban secara periodik, terdiri dari berbagai komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu Perencanaan Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi dan
Pemanfaatan Informasi Kinerja.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Pengendalian Penduduk dan


Keluarga Berencana Anak Provinsi Sumatera Barat memiliki kewajiban untuk
menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada
Gubernur Sumatera Barat yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam
Renstra 2016 – 2021. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga
Berencana tahun 2021 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga
Berencana dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator
sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja (LAKIP) Dinas Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana adalah
sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Selain sebagai bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja, LAKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

a. Mendorong untuk dapat melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan


secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan;

b. Menjadikan Pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif
dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan
kondusif;

c. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat guna membantu
pelayanan kepada masyarakat lebih baik.

12
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

1.3 LANDASAN HUKUM

andasan hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

L (LAKIP) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah


sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi,sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2011;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011;

h. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 – 2025;

13
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

i. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

j. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

k. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat

l. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat

m. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 99 Tahun 2017 tentang Pembentukan


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah DPPPA Provinsi Sumatera
Barat.

n. Peraturan Gubernur Povinsi Sumatera Barat Nomor 71 Tahun 2020 Tentang


Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerj instansi Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat

1.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
penyelenggaraan Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan


anak;
b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan provinsi dibidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh gubernur.

14
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

1.5 STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan


Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 3 Tahun
2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 99 Tahun
2017. maka susunan struktur organisasi DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat terdiri dari
Kepala, Sekretariat, 4 Bidang dan UPTD dipimpin oleh Sekretaris dan Kepala Bidang dan
Kepala UPTD, 4 Sub Bagian yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, dan 14 Seksi yang
dipimpin oleh Kepala Seksi dengan uraian sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub. Bagian Program
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Kualitas Hidup Perempuan terdiri dari :
1. Seksi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
2. Seksi Pelembagaan PUG dan Advokasi Organisasi Perempuan
3. Seksi Kualitas Keluarga
d. Bidang Pemenuhan Hak Anak terdiri dari :
1. Seksi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi
2. Seksi Pengasuhan Alternatif Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan
3. Seksi Data dan Informasi Gender dan Anak
e. Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan Perempuan
2. Seksi Perlindungan Khusus Anak
3. Seksi Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak
f. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1. Seksi Pengendalian Penduduk
2. Seksi Keluarga Berencana
3. Seksi ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

15
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 99 Tahun 2017 tentang Pembentukan


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah DPPPAPPKB Provinsi Sumatera
Barat, telah dibentuk UPTD PPA, sebagai berikut :
a. Kepala UPTD
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi Pelayanan Terpadu dan Rujukan
d. Seksi Informasi dan Kerjasama
Tugas Pokok dan Fungsi Eselon II, III dan IV dan UPTD pada DPPPAPPKB Provinsi
Sumatera Barat adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
Kepala dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.
Uraian tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas antara lain:
a. menyelenggarakan pembinaan dan pengedalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas.
b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan kebijakan
Daerah.
c. menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas atas
penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana..
d. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
e. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta
dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan.
f. menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, Laporan Kinerja
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah serta pelaksanaan tugas-tugas teknis serta
evaluasi dan pelaporan.
g. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
h. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

16
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.


b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasikan penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrsi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, program
dan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program di lingkungan dinas.
b. penyelenggaraan pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di
lingkungan dinas.
c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian.
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Sekretariat meliputi :
a. Melaksanakan koordinasi kegiatan di lingkungan dinas.
b. Melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan di
lingkungan dinas.
c. Melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, aset, kerja
sama, kehumasan, kearsipan dan dokumentasi lingkungan dinas.
d. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana
di lingkungan dinas.
e. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah
dan pengelolaan indformasi.
f. Melaksanakan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan
pengadaan barang/jasa di lingkungan dinas.
g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di lingkungan dinas.
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sekretariat membawahi :
1. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang umum
dan kepegawaian.

17
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bagian


Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang umum
dan kepegawaian.
b. Pelaksanaan dan penyusunan bahan pengordinasian pelaksanaan
pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
Uraian tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan
kepegawaian.
b. Menyiapkan bahan pengordinasian pelaksanaan kebijakan pengelolaan
kepegawaian di lingkungan dinas.
c. Menyiapkan bahan penataan kepegawaian meliputi analisis jabatan,
analisis beban kerja dan evaluasi jabatan di lingkungan dinas.
d. Menyiapkan bahan pengelolaan ketatausahaan di lingkungan dinas.
e. Menyiapkan bahan pengelolaan rumah tangga dan aset.
f. Menyiapakan bahan kerja sama dan kehumasan.
g. Menyiapkan bahan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi.
h. Menyiapkan bahan penataan organisasi dan pelaksanaan
ketatalaksanaan.
i. Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dukungan teknis bidang umum dan kepegawaian di lingkungan
dinas.
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
2. Sub. Bagian Program
Mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang
program dan keuangan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub
Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi.
a. Pelaksanaan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang
keuangan dan program.

18
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

b. Pelaksanaan dan penyusunan bahan pengoordinasian pelaksanaan


pengelolaan keuangan dan program di lingkungan dinas.

Uraian tugas pokok dan fungsi bagian Program dan Keuangan adalah:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengelolaan keegawaian
dilingkungan dinas
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian penyusunan perencanaan program
dan kegiatan di lingkungan dinas
c. Menyiapkan bahan pengendalian program dan kegiatan di lingkungan
dinas.
d. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang Program.
e. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja pemerintah, laporan
keterangan pertanggungjawaban dan laporan penyelenggaraan
pemerintah daerah.
f. Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dukungan teknis bidang Program di lingkungan dinas.dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
3. Sub Bagian Keuangan
Mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang
program dan keuangan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub
Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi.
a. pelaksanaan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang
keuangan. dan
b. Pelaksanaan dan penyusunan bahan pengkoordinasian pelaksanaan
pengelolaan keuangan di lingkungan dinas.
Uraian tugas pokok dan fungsi bagian Program dan Keuangan adalah:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang keuangan
b. Menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di
bidang Keuangan
c. Menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan verifikasi dan pembukuan.

19
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan akuntansi.


f. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang
Keuangan.dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

c. Bidang Kualitas Hidup Perempuan


Bidang Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan dan mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan
kegiatan yang meliputi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan,
Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Advokasi Organisasi Perempuan dan
Kualitas Keluarga.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang
Kualitas Hidup Perempuan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan di bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan.
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan di bidang Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Advokasi Organisasi Perempuan. dan
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan di bidang Kualitas Keluarga.
Rincian tugas pokok dan fungsi Bidang Kualitas Hidup Perempuan adalah :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender
dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan
kualitas keluarga.
b. Melaksanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.
c. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas
keluarga.

20
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

d. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pelaksanaan


pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.
e. Melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum
dan kualitas keluarga.
f. Melaksanakan pendampingan, pelatihan, bimbingan teknis dan supervisi dalam
peningkatan SDM pelaksana pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan dan organiasi kemasyarakatan di bidang ekonomi, sosial, politik
hukum dan kualitas keluarga.
g. Melaksanakan penyiapan dan penguatan pelembagaan pengarusutamaan gender
dan serta pengembangan jejaring.
h. Melaksanakan pembinaan umum di bidang kualitas hidup perempuan dan
pemberdayaan perempuan di kabupaten/kota.
i. Melaksanakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan dan
jejaring pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan serta organisasi
perempuan.
j. Melaksanakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan dan
jejaring dalam peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan
gender dan hak anak.
k. Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan
di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga. dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
pokok dan fungsi.
Bidang Kualitas Hidup Perempuan membawahi tiga seksi, yaitu :
1. Seksi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan serta evaluasi dan
pembinaan di bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi
Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :

21
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang


Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
b. pelaksanaan dan penyusunan bahan pengkoordinasian dan fasilitasi di
bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
c. pelaksanaan pembinaan, pendampingan dan evaluasi di bidang
Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Pengarusutamaan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan adalah:
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Pengarusutamaan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
b. melaksanakan penyiapan perumusan kajian kebijakan teknis di bidang
Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
c. melaksanakan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
d. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
e. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
f. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
g. melaksanakan pembinaan dan pendampingan secara umum kegiatan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
kabupaten/kota.
h. memfasilitasi kabupaten/kota dalam rangka pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan.
i. melaksanakan pendampingan pemberdayaan perempuan bidang politik,
hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan.
j. melaksanakan layanan organisasi kemasyarakatan pada tingkat provinsi
dan kabupaten/kota untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan.
k. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang
Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.dan

22
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


bidang tugasnya.
2. Seksi Pelembagaan PUG dan Advokasi Organisasi Perempuan
Mempunyai tugas pokok penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
koordinasi, fasilitasi, pembinaan dan pendampingan serta evaluasi di bidang
pelembagaan PUG dan Advokasi Organisasi Perempuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi
Pelembagaan PUG dan Advokasi Organisasi Perempuan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Pelembagaan
PUG dan Advokasi Organisasi Perempuan.
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pelembagaan PUG dan Advokasi
Organisasi Perempuan.
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pelembagaan PUG dan
Advokasi Organisasi Perempuan.
Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Pelembagaan PUG dan Advokasi
Organisasi Perempuan adalah:
a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang
pelembagaan pengarusatamaan gender dan advokasi organisasi
perempuan
b. melaksanakan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan teknis
di bidang Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Advokasi
Organisasi Perempuan.
c. melaksanakan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan pelembagaan
pengarusutamaan gender dan advokasi organisasi perempuan.
d. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan pelembagaan pengarusutamaan gender dan advokasi
organisasi perempuan.
e. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pelembagaan pengarusutamaan gender dan advokasi organisasi.
f. melaksanakan penguatan jejaring kelembagaan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan berbasis
masyarakat.

23
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

g. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan


pelaksanaan pelembagaan pengarusutamaan gender dan advokasi
organisasi perempuan.
h. melaksanakan penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan.
i. melaksanakan pembinaan dan pendampingan secara umum kegiatan
pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Advokasi Organisasi
Perempuan.
j. melaksanakan pemantapan jejaring kerja dengan Lembaga Swadaya
Masyarakat dan Perguruan Tinggi dalam rangka penguatan Pelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Advokasi Organisasi Perempuan.
k. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pelaksanaan pelembagaan pengarusutamaan gender dan
advokasi organisasi perempuan.dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Seksi Kualitas Keluarga
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan serta evaluasi di
bidang kualitas keluarga.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Kualitas
Keluarga mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang kualitas
keluarga.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Kualitas
Keluarga. dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Kualitas Keluarga.
Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Kualitas Keluarga antara lain:
a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
Kualitas Keluarga.

24
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

b. melaksanakan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan


pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
bidang Kualitas Keluarga.
c. melaksanakan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
Kualitas Keluarga.
d. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
bidang Kualitas Keluarga.
e. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
Kualitas Keluarga.
f. melaksanakan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang Kualitas Keluarga.
g. melaksanakan pendampingan, penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan
kesetaraan gender dan hak anak.
h. melaksanakan pembinaan dan pendampingan peningkatan kualitas
keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak tingkat
provinsi dan lintas kabupaten/kota melalui partisipasi masyarakat.
i. melakukan advokasi, sosialisasi, edukasi, informasi, komunikasi dan
sinkronisasi kegiatan peningkatan kualitas keluarga.
j. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang Kualitas Keluarga.dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

d. Bidang Pemenuhan Hak Anak


Bidang Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan
melaksanakan, mengkoordinasikan kebijakan teknis di bidang Pemenuhan Hak Anak.

25
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pemenuhan Hak


Anak mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan
Kesejahteraan.dan
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Data dan Informasi Gender dan Anak.
Uraian tugas pokok dan fungsi Bidang Pemenuhan Hak Anak adalah:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak
sipil,partisipasi,pengasuhan,keluarga,lingkungan,kesehatan dan kesejahteraan
serta pendidikan kreativitas dan kegiatan budaya,penyajian data dan informasi
gender dan anak
b. menyiapkan forum koordinasi pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi
dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya, penyajian data
dan informasi gender dan anak.
c. menyiapkan pengkajian kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil,
informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya, penyajian data
dan informasi gender dan anak.
d. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pemenuhan hak
anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan
lingkungan,kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya, penyajian data dan informasi gender dan anak.
e. menyiapkan pendampingan, fasilitasi, sosialisasi, edukasi, informasi,
komunikasi dan singkronisasi kegiatan pemenuhan hak anak terkait hak sipil,
informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya, penyajian data
dan informasi gender dan anak.
f. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,

26
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan,


kreativitas dan kegiatan budaya, penyajian data dan informasi gender dan anak.
g. menyiapkan pelembagaan pemenuhan hak anak dan data informasi pada
lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha.
h. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
peningkatan kualitas hidup anak dan data informasi.
i. menyiapkan Fasilitasi dan penguatan jaringan kerja pada lembaga pemerintah,
non pemerintah dan dunia usaha tingkat provinsi.
j. menyiapkan Koordinasi dan fasilitasi pelembagaan layanan pemenuhan hak
anak pada lembaga pemerintah dan non pemerintah serta dunia usaha tingkat
provinsi menuju provinsi layak anak.
k. menyiapkan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi,pengasuhan
keluarga dan lingkungan,kesehatan dan kesejahteraan serta
pendidikan,kreativitas dan kegiatan budaya,penyajian data dan infrmasi gender
dan anak,kekerasan terhadap perempuan dan anak
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
fungsinya.
Bidang Pemenuhan Hak Anak membawahi :
1. Seksi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan,
pendampingan dan evaluasi pemenuhan hak anak yang meliputi hak sipil, informasi
dan partisipasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Hak Sipil, Informasi
dan Partisipasi mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Hak Sipil, Informasi dan
Partisipasi.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Hak Sipil, Informasi dan
Partisipasi. dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.

27
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi antara lain:
a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak di bidang Hak
Sipil, Informasi dan Partisipasi.
b. melaksanakan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pemenuhan hak
anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.
c. melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pemenuhan
hak anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.
d. melaksanakan pendampingan, fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.
e. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.
f. melaksanakan penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga
pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha di bidang Hak Sipil, Informasi dan
Partisipasi.
g. melaksanakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan
kualitas hidup anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi ditingkat provinsi
dan kebupaten/kota. dan
h. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan pemenuhan
hak anak di bidang Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Seksi Pengasuhan Alternatif Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan,


mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan bahan kebijakan teknis,
koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan dan evaluasi pemenuhan hak anak
yang meliputi pengasuhan alternatif, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Pengasuhan


Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis pemenuhan hak anak yang meliputi
pengasuhan alternatif, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Pengasuhan Alternatif,
Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan. dan

28
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan,


Kesehatan dan Kesejahteraan.

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan
Kesejahteraan adalah :
a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak di bidang
Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang meliputi
pengasuhan alternatif dan pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya
serta kesehatan dasar dan kesejahteraan
b. melaksanakan penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pemenuhan hak
anak di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang
meliputi pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan kesejahteraan.
c. melaksanakan perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak anak di bidang
Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang meliputi
pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya
serta kesehatan dasar dan kesejahteraan.
d. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak
di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang
meliputi pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan kesejahteraan.
e. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pemenuhan hak anak di
bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang
meliputi pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan kesejahteraan.
f. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak
anak di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan
yamg meliputi pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan kesejahteraan.
g. melaksanakan penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga
pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha di bidang Pengasuhan Alternatif,
Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang meliputi pengasuhan alternatif dan

29
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan
kesejahteraan.
h. melaksanakan peningkatan kualitas hidup anak di bidang Pengasuhan Alternatif,
Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang meliputi pengasuhan alternatif dan
pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan
kesejahteraan.
i. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan pemenuhan
hak anak di bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan
yang meliputi pengasuhan alternatif dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta kesehatan dasar dan kesejahteraan .dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Seksi Data dan Informasi Gender dan Anak, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan,
pendampingan serta evaluasi Data dan Informasi Gender dan Anak.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Data dan
Informasi Gender dan Anak mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Data dan Informasi
Gender dan Anak.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Data dan Informasi Gender
dan Anak. dan
c. pelaksanaan pembinaan, pendampingan dan evaluasi Data dan Informasi Gender dan
Anak.

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Data dan Informasi Gender dan Anak adalah :
a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengumulan,pengolahan, analisis dan
penyajian dibidang data dan informasi gender dan anak
b. melaksanakan forum koordinasi layanan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian di bidang Data dan Informasi Gender dan Anak, .
c. melaksanakan koordinasi, sinkronisasi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian di bidang Data dan Informasi Gender dan Anak.

30
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

d. melaksanakan fasilitasi, advokasi, sosialisasi, pengumpulan, pengolahan, analisis dan


penyajian Data dan Informasi Gender dan Anak.
e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian Data dan Informasi Gender dan Anak.
f. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian Data dan Informasi Gender dan Anak.
g. melaksanakan pengelolaan dan pelaksanaan sistem informasi gender dan anak
h. melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola data gender dan
anak. dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
e. Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak
Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak mempunyai tugas pokok melaksanakan
dan mengkoordinasikan tugas di bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Perlindungan Hak


Perempuan dan Anak mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan di bidang Perlindungan Perempuan.
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan di bidang Perlindungan Khusus Anak.
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan di bidang penguatan dan pengembangan lembaga layanan perempuan
dan anak.

Uraian tugas pokok dan fungsi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak adalah:
a. menyiapkan perumusan dan kajian kebijakan di bidang Penguatan Lembaga Layanan
Perempuan dan Anak yang meliputi pencegahan kekerasan, perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan, perlindungan khusus anak dan lembaga
layanan perempuan dan anak.
b. menyiapkan forum koordinasi di bidang Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan
Anak yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap perempuan,perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan perlindungan khusus anak dan lembaga
layanan perempuan dan anak

31
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

c. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang Penguatan


Lembaga Layanan Perempuan dan Anak yang meliputi pencegahan kekerasan,
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan, perlindungan khusus
anak dan lembaga layanan perempuan dan anak.
d. menyiapkan pendampingan, fasilitasi, sosialisasi dan sinkronisasi di bidang Penguatan
Lembaga Layanan Perempuan dan Anak yang meliputi pencegahan kekerasan,
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan, perlindungan khusus
anak dan lembaga layanan terhadap perempuan dan anak.
e. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di
bidang Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak yang meliputi pencegahan
kekerasan, perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan,
perlindungan khusus anak dan lembaga layanan perempuan dan anak.
f. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan dan anak, jejaring serta anak yang memerlukan perlindungan khusus.
g. menyiapkan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak yang meliputi pencegahan
kekerasan, perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan,
perlindungan khusus anak dan lembaga layanan perempuan dan anak. dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak membawahi :


1. Seksi Perlindungan Perempuan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan dan
evaluasi di bidang perlindungan perempuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Perlindungan


Perempuan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Perlindungan
Perempuan.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Perlindungan Perempuan.
dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Perlindungan Perempuan

32
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Perlindungan Perempuan adalah :


a. melaksanakan penyiapan perumusan dan kajian kebijakan di bidang Perlindungan
Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap perempuan serta
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah
tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang.
b. melaksanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang Perlindungan
Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap perempuan serta
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah
tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang.
c. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
Perlindungan Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang.
d. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
Perlindungan Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang
e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang
Perlindungan Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang.
f. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
di bidang Perlindungan Perempuan yang meliputi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang.
g. melaksanakan penyiapan data dan informasi kekerasan terhadap perempuan.

33
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

h. melaksanakan pendampingan dan pembinaan secara umum kegiatan perlindungan


perempuan di lintas sektor dan kabupaten/kota.
i. melaksanakan pelatihan kasus kekerasan terhadap perempuan dan korban tindak
pidana perdagangan orang (TPPO )
j. melaksanakan pengembangan hasil pemberdayaan korban kekerasan terhadap
perempuan dan korban tindak pidana perdagangan orang.
k. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi kasus korban kekerasan dan korban
tindak pidana terhadap perempuan.
l. peningkatan kapasitas bagi perempuan korban kekerasan dan korban tindak
pidana.
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya

2. Seksi Perlindungan Khusus Anak, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan


penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan
dan evaluasi di bidang Perlindungan Khusus Anak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Perlindungan Khusus


Anak mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Perlindungan Khusus
Anak.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Perlindungan Khusus Anak.
dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Perlindungan Khusus Anak

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Perlindungan Khusus Anak adalah :
a. melaksanakan perumusan kebijakan di bidang Perlindungan Khusus Anak.
b. melaksanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang Perlindungan
Khusus Anak.
c. melaksanakan penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
Perlindungan Khusus Anak
d. melaksanakan kegiatan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang
Perlindungan Khusus Anak.

34
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

e. melaksanakan pendampingan, penguatan dan pengembangan lembaga penyedia


layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus. dan
f. melaksanakan pengumpulan, penyiapan data dan informasi anak yang memerlukan
perlindungan khusus.
g. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang Perlindungan Khusus Anak. dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

3. Seksi Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak, mempunyai tugas


melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi, pembinaan,
pendampingan dan evaluasi di bidang Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan
Anak.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Penguatan
Lembaga Layanan Perempuan dan Anak mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Penguatan Lembaga
Layanan Perempuan dan Anak.
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Penguatan Lembaga
Layanan Perempuan dan Anak. dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Penguatan Lembaga Layanan
Perempuan dan Anak.

Uraian tugas pokok Seksi Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak adalah :
a. melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis dibidang penguatan lembaga
layanan perempuan dan anak
b. melaksanakan pengelolaan data terkait di bidang Penguatan Lembaga Layanan
Perempuan dan Anak.
c. melaksanakan penguatan dan peningkatan SDM bagi forum koordinasi lembaga
layanan perempuan dan anak
d. melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak.
e. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi dan advokasi kegiatan di bidang Penguatan
Lembaga Layanan Perempuan dan Anak.

35
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

f. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang


Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak.
g. melaksanakan pengumpulan, penyiapan data dan informasi bidang Penguatan
Lembaga Layanan Terhadap Perempuan dan Anak.
h. melakukan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang Penguatan Lembaga Layanan Perempuan dan Anak.
i. melaksanakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan dan anak di bidang pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang.
j. melaksanakan layanan penguatan jejaring dan kerjasama antar lembaga layanan bagi
anak yang memerlukan perlindungan khusus
k. melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penguatan
dan pengembangan lembaga penyedia layanan. dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

f. Bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana


Bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas dinas di bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, bidang pengendalian


penduduk dan keluarga berencana mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Pengendalian Penduduk.
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Keluarga Berencana.
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

36
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Uraian tugas pokok dan fungsi bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana
adalah :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
b. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi di bidang Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
c. melaksanakan pengembangan data di bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
d. melaksanakan pelayanan informasi di bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
f. melaksanakan pembinaan dan pengembangan pengendalian penduduk, keluarga
berencana dan kesejahteraan keluarga.
g. melaksanakan pemberdayaan ketahanan keluarga.
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana membawahi beberapa seksi yaitu :

1. Seksi Pengendalian penduduk, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan


kebijakan teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan serta evaluasi
pengendalian penduduk

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Perlindungan


penngendalian penduduk mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Penngendalian
penduduk
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Pengendalian Penduduk.
dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengendalian Penduduk.

Uraian tugas pokok dan fungsi Seksi Perlindungan Khusus Anak adalah :
a. melaksanakan penyiapan perumusan dan kajian kebijakan di bidang Pengendalian
Penduduk.

37
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan di bidang Pengendalian Penduduk.


c. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi di bidang Pengendalian Penduduk.
d. menyiapkan bahan pengembangan data dan informasi penduduk
e. menyiapkan bahan pengembangan data migrasi, transmigrasi dan urbanisasi.
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
Pengendalian Penduduk dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

2. Seksi keluarga berencana, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan


kebijakan teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pendampingan serta evaluasi di
bidang Keluarga Berencana

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Penguatan


Lembaga Layanan Perempuan dan Anak mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana dan
c. pelaksanaan pembinaan, pendampingan, evaluasi dan pelaporan di bidang
Keluarga Berencana.

Uraian tugas pokok Seksi keluarga berencana adalah :


a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana.
b. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi di bidang Keluarga Berencana.
c. melaksanakan kebijakan bidang advokasi pergerakan dan kelembagaan keluarga
berencana.
d. menyiapkan bahan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program keluarga
berencana dalam rangka kemandirian
e. menyiapkan bahan pengembangan dan pembinaan pusat informasi dan konsultasi
terhadap jaminan dan perlindungan hak-hak repoduksi.
f. melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan keluarga berencana.
g. melaksanakan pengelolaan dan pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan
edukasi keluarga berencana.

38
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

h. melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi


kemasyarakatan dalam pengelolaan pelayanan dan pembinaan kesertaan
berkeluarga berencana.
i. menyiapkan bahan pembinaan dan evaluasi kesehatan reproduksi remaja dan
perlindungan hak-hak reproduksi.
j. menyiapkan bahan pelaksanaan dan pengembangan jaringan pelayanan keluarga
berencana dan KR.
k. menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan partisipasi masyarakat
terhadap pemberian pelayanan keluarga berencana dan perlindungan hak-hak
reproduksi.
l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Keluarga Berencana.
dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

3. Seksi ketahanan dan kesejahteraan keluarga, mempunyai tugas melaksanakan


penyusunan bahan kebijakan teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan,
pendampingan serta evaluasi di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
Uraian tugas seksi ketahanan dan kesejahteraan keluarga meliputi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga
b. pelaksanaan dan pembinaan kebijakan teknis di bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga. dan
c. pelaksanaan pembinaan, pendampingan, evaluasi dan pelaporan di bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Uraian tugas pokok dan fungsi seksi ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga .
b. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga.
c. melaksanakan pembinaan di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
d. melaksanakan pendataan keluarga (keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera).

39
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

e. menyiapkan bahan pengembangan ketahanan keluarga dan pemberdayaan


keluarga.
f. menyiapkan bahan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga dalam
rangka peningkatan pencapaian sasaran Sustainable Development Goals.
g. menyiapkan bahan pelaksanaan kemitraan untuk usaha peningkatan pendapatan
keluarga sejahtera.
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga. dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

g. Kelompok jabatan fungsional, Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai


dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan

h. UPTD
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Perlindungan
Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak.
Untuk melaksanakan tugasnya, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan koordinasi perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan

b. pelaksanaan pelayanan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan

c. pelaksanaan pembinaan lembaga perlindungan perempuan dan anak korban


kekerasan Kabupaten/Kota

d. pelaksanaan pengkoordinasian pada lingkup antar Kabupaten/Kota, Provinsi


maupun Lintas Provinsi dalam penanganan perempuan dan anak korban kekerasan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Susunan Organisasi UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri atas:

a. Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak

b. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas pengelolaan administrasi, ketatausahaan,


perencanaan program/kegiatan, keuangan, perlengkapan, kepegawaian, organisasi,

40
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

tatalaksana, kehumasan, hukum, tugas umum lainnya lingkup UPTD Perlindungan


Perempuan dan Anak.

Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha meliputi:


- melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan dan
kearsipan

- melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian

- melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan

- melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor

- melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

c. Seksi Pelayanan Terpadu dan Rujukan, mempunyai tugas membantu Kepala UPTD
dalam mengkoordinasikan, menyiapkan bahan, melaksanakan dan melakukan
kebijakan teknis pelayanan terpadu dan rujukan.

Uraian tugas Seksi Pelayanan Terpadu dan Rujukan :


- menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Terpadu dan
Rujukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
- melaksanakan mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
- melaksanakan pemantauan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
dalam lingkungan Seksi Pelayanan Terpadu dan Rujukan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas
- menyiapkan rancangan, mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani naskah
dinas
- melaksanakan rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
- menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pelayanan
terpadu dan rujukan
- melaksanakan pengkoordinasiaan dan melaksanakan kebijakan teknis pelayanan
terpadu dan rujukan
- melaksanakan pengkoordinasiaan dan melaksanakan pembinaan teknis pelayanan
terpadu dan rujukan
- melaksanakan kegiatan fasilitasi pelayanan pengaduan dan pendampingan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan

41
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

- melaksanakan kegiatan fasilitasi pelayanan terpadu dan rujukan kesehatan bagi


perempuan dan anak korban kekerasan
- melaksanakan kegiatan fasilitasi pelayanan dan rujukan rehabilitasi sosial bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
- melaksanakan kegiatan fasilitasi pelayanan dan rujukan bantuan dan penegakan
hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan melaksanakan kegiatan
fasilitasi pelayanan dan rujukan pemulangan dan reintegrasi bagi perempuan dari
anak korban kekerasan
- melaksanakan koordinasi lintas sektor dalam penyediaan pelayanan terpadu
perlindungan perempuan dan anak
- melaksanakan peningkatan kapasitas sumberdaya petugas layanan terpadu
perlindungan perempuan dan anak
- melaksanakan pengembangan dan memfasilitasi jejaring lembaga masyarakat
secara terpadu untuk melakukan pelayanan cepat bagi perempuan dan anak yang
membutuhkan perlindungan
- melaksanakan administrasi terkait tugas layanan terpadu perlindungan perempuan
dan anak
- melaksanakan pengoordinasiaan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi kebijakan teknis pelayanan terpadu dan rujukan
- melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
- melaksanakan penilaian kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
- menyiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pelayanan Terpadu
dan Rujukan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan
- melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
d. Seksi Informasi dan Kerjasama, mempunyai tugas membantu Kepala UPTD dalam
mengkoordinasikan, melaksanakan, menyiapkan bahan, dan melakukan kebijakan
teknis informasi dan kerjasama

42
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Uraian tugas Seksi Informasi dan Kerjasama :


- Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas
- Melaksanakan pendistribusian tugas dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas.
- Melaksanakan pemantauan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
dalam lingkungan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas
- Menyiapkan rancangan, mengoreksi, memaraf dan menandatangani naskah dinas.
- Melaksanakan rapat-rapat sesuai dengan bidang tugas.
- Menyiapkan dan melaksanakan penyusunan bahan informas, sosialissi dan
edukasi terkait layanan UPTD.
- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan layanan terpadu.
- Menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengembangan
layanan terpadu.
- Melaksanakan administrasi terkait tugas layanan informasi dan kerjasama
- Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah.
- Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
e. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis di
bidang keahliannya masing-masing

43
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Gambar 2.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM DAN KEUANGAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


KUALITAS HIDUP PEMENUHAN PERLINDUNGAN PENGENDALIA
PEREMPUAN PEREMPUAN DAN N PENDUDUK
HAK ANAK
ANAK DAN KB

SEKSI
PENGARUSUTAMAAN GENDER SEKSI HAK SIPIL, SEKSI SEKSI
DAN PEMBERDAYAAN INFORMASI DAN PERLINDUNGAN PENGENDALIAN
PEREMPUAN PARTISIPASI PEREMPUAN PENDUDUK

SEKSI
SEKSI PENGASUHAN
PELEMBAGAAN PUG DAN ALTERNATIF SEKSI SEKSI
ADVOKASI ORGANISASI PENDIDIKAN, PERLINDUNGAN KELUARGA
PEREMPUAN KESEHATAN DAN KHUSUS ANAK BERENCANA
KESEJAHTERAAN
SEKSI SEKSI SEKSI
KUALITAS KELUARGA SEKSI DATA DAM PENGUATAN SEKSI KETAHANAN
OINFORMASI LEMBAGA DAN
GENDER DAN LAYANAN KESEJAHTERAAN
Sumber: DPPPA Prov. Sumbar ANAK PEREMPUAN KELUARGA
DAN ANAK
UPT

44
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Gambar 2.2
Struktur Organisasi
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak
(UPTD PPA)

Kepala UPTD

Sub Bagian Tata


Usaha
Kelompok Jabatan
Fungsional

Seksi Pelayanan Seksi Informasi


Terpadu dan Rujukan dan Kerjasama

Sumber: Pergub No. 99 Tahun 2017

Memperhatikan dan menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, ada 6 sub urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi yang dalam hal ini dilaksanakan oleh DPPPA
Provinsi Sumatera Barat. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, maka dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai hasil pemetaan type A. Sedangkan
untuk UPTD PPA berdasarkan Pergub Nomor 99 Tahun 2017, dikategorikan hasil pemetaan
type A. SOTK yang diusulkan akan mendukung pelaksanaan program dan kegiatan DPPPA
Provinsi Sumatera Barat.

45
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

1.6 SUMBERDAYA PERANGKAT DAERAH

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi OPD, maka program dan kegiatan
DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan oleh 47 orang PNS dan 6 orang Pegawai
Tidak Tetap dengan total pegawai sebanyak 53 orang. Adapun susunan kepegawaian adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Struktur Pegawai DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Kepangkatannya Tahun 2021
Bid.Peme UPT
Bid.Kualita Bid.Perlindung
Struktur Sekre nuhan D
No s Hidup an Anak dan Jumlah
Pegawai tariat Hak PPA
Perempuan Perempuan
Anak
1 IV/d
2 IV/c
3 IV/b 1 1 2
4 IV/a 1 2 3 2 7
5 Jumlah 1 1 3 3 2 9
6 III/d 3 1 1 3 8
7 III/c 4 1 1 1 7
8 III/b 2 1 3
9 III/a 2 1 3
10 Jumlah 8 4 2 3 4 21
11 II/d 5 1 6
12 II/c 4 4
13 II/b
14 II/a
15 Jumlah 9 1 10
16 I/d
17 I/c
18 I/b
19 I/a
Jumlah 0 0
PTT 3 3
Kontrak
Perorangan
9 9
/Outsorchin
g
Jumlah 30 5 5 7 7 52
Sumber Data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Tingkat pendidikan Sumber Daya Manusia DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat


dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:

46
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai DPPPAPPKB


Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021
Kategori
Tingkat
No. PNS Non PNS
Pendidikan
L P L P
1 SD - - - -
2 SLTP - - 1 -
3 SLTA 7 1 12 -
4 D-I - - - -
5 D-II - - - -
6 D-III - 5 - -
7 D-IV - - - -
8 S.I 5 15 - -
o S.2 3 13 - -
10 S.3 - - - -
Jumlah 15 34 13 0

Sumber Data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Saat ini DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat memiliki pegawai sebanyak 53 orang
dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SLTP sampai dengan S2. Berdasarkan kajian
kebutuhan pegawai, jumlah pegawai ideal yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 77 orang
dengan komposisi S1, D3, dan SLTA masing-masing 12 orang, 8 orang, dan 4 orang seperti
tabel di bawah ini.

Tabel 2.3 Kebutuhan Tambahan Pegawai


DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021

No Bidang Pendidikan Keterangan Kebutuhan


S2 S1 D3 SLT
A
1 Sekretariat 0 3 6 1  2 org Programmer
 1 org Sarjana Akuntansi
 1 org D3 Akuntansi/Ekonomi
 4 org Pranata Komputer
 1 org Caraka
2 Kualitas Hidup 0 5 4 1  1 ahli perencana perempuan
Perempuan  2 org sarjana statistic
 2 org sarja Sosiologi
 2 org D3 statistik
 2 orang pratana komputer
 1 staf fungsional umum

47
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

No Bidang Pendidikan Keterangan Kebutuhan


S2 S1 D3 SLT
A
3 Pemenuhan Hak 0 5 3 1  1 Ahli perencanaan anak
Anak  2 orang sarjana sosiologi
 2 org sarjana pengelola
kegiatan
 2 org D3 Statistik
 1 org konsultan anak
 1 staf fungsional umum
4 Perlindungan Hak 0 7 2 1  3 org Sarjana pengelola
Perempuan dan kegiatan
Anak  1 spikologi
 1 sosilogi
 1 konselor
 1 ahli hukum
 2 org pranata Komputer
 1 staf fungsional umum
5 Pengendalian  3 org Sarjana pengelola
Penduduk dan kegiatan
Keluarga Berencana  1 spikologi
 1 sosilogi
 1 konselor
 1 ahli hukum
 2 org pranata Komputer
 1 staf fungsional umum
6 UPTD PPA  3 org Sarjana pengelola
kegiatan
 1 spikologi
 1 sosilogi
 1 konselor
 1 ahli hukum
 2 org pranata Komputer
 1 staf fungsional umum
Sumber Data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai ini adalah dengan
melakukan rekruitmen pegawai yang berkualitas dan melakukan pelatihan jangka panjang
dan pendek untuk meningkatkan kapasitasnya.
Sarana dan prasarana yang dimiliki DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat untuk
melaksanakan tupoksinya antara lain gedung, peralatan dan mesin, kendaraan dinas dan
inventaris kantor. Gambaran mengenai jumlah, jenis dan kualitas aset yang dikelola dalam
memberikan pelayanan publik adalah sebagai berikut:

48
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 2.4 Jenis dan Jumlah Asset DPPPAPPKB Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Kualitasnya

Kondisi Jumlah yang


Sarana/
No. Satuan Jumlah Rusak Rusak diinginkan
Prasarana Baik
Ringan Berat tahun 2021
1 Mesin Tik Buah 4 - 4 - 4
2 Brankas Buah 2 2 - - 2
3 Komputer Buah 18 13 5 - 25
4 Printer Buah 17 11 5 11 20
5 Laptop Buah 6 4 2 - 25
6 Infokus Buah 1 1 - - 3
7 Meja Staf Buah 30 25 5 - 50
Meja Pimpinan
8 Buah 1 1 - - 1
Eselon II
Meja Pimpinan
9 Buah 5 5 - - 5
Eselon III
10 Kursi Eselon II Buah 1 1 - - 1
11 Kursi Eselon III Buah 5 5 1 - 5
Almari Arsip
12 Buah 5 5 - - 10
(Besi)
13 Filling Kabinet Buah 10 5 5 - 20
14 Kamera Buah 2 1 1 - 5
15 Tanah m2 5.583 - - - 5.583
16 Bangunan Unit 5 5 - - 6
Kendaraan
17 Unit 4 4 - - 8
Roda Empat
Kendaraan
18 Unit 1 1 - - 5
Roda Dua
19 Gedung Baru Unit - - - - 1
Sumber Data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

49
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun. Perjanjian Kinerja
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 telah ditetapkan dan
ditandatangani oleh Kepala Dinas bersama Gubernur.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun 2021 mengacu kepada Renstra
SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat dan Resntra DPPPKBKPS
Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 yang diturunkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebagai dasar untuk
mengukur kinerja untuk Tahun 2021.

Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun 2018 ini disajikan hasil pengukuran dan analisis indikator kinerja sasaran strategis yang
ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

,Kepala Dinas telah menetapkan tekad dan janji kinerja yang akan dicapai/diwujudkan selama tahun 2021,
merupakan perjanjian kinerja antara Gubernur Sumatera Barat dengan Kepala DP3AP2KB sesuai RPJMD 2016-2021
sebagai berikut :

Tabel 2.7
Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Permpuan Dan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana
Provinsi Sumatera Barat
Tahun Anggaran 2021

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya Kualitas a. Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan 16
Pelaksanaan PUG di Provinsi dan Penghargaan APE Kab/Kota
Kab/Kota
b. Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi Utama

2 Meningkatnya Pemberdayaan a. Persentase Perempuan di Legislatif 12 %


Perempuan b. Persentase perempuan dalam pengambil kebijakan 12 %
c. PersentasesumbanganPerempuan
dalamPendapatanKerja 37,82%

3 Meningkatnya Perlindungan Rasio Perempuan korban kekerasan per 100.000 44 orang


Perempuan penduduk (usia 18 tahun ke atas)

50
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

4 Meningkatnya Pemenuhan Hak JumlahKabupaten/Kota Layak Anak 14


Anak kab/kota
5 Meningkatnya Perlindungan Anak Rasio Anak Yang Memerlukan Perlindungan 382
Khusus per 100.000 anak di tingkat Provinsi
6 Meningkatnya tata kelola Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja BB (70,13)
organisasi

No Program Anggaran(Rp) Keterangan


1. Program Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 2.434.550..600 APBD
2. Program Peningkatan Kualitas Keluarga 257.131.800 APBD
3. Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak 65.455.550 APBD
4. Program Peningkatan Perlindungan Perempuan 969.086.050 APBD
5. Program Peningkatan Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak 253.283.900 APBD
6. Program Peningkatan Perlindungan Khusus Anak 445.427.900 APBD
7. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah 2.218.434.965 DAK
8. Program Peningkatan Perlindungan Khusus Anak 399.259.000
Jumlah 6.403.052.965

51
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja dalam Laporan Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera
Barat yang tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan
mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan Perjanjian Kinerja
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat, tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan
itu sendiri sebagai fungsi aktualisasi dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat
tersebut, hingga sampailah pada saat pertanggung jawaban pemerintah daerah untuk
menjelaskan kepada pemberi amanat mengenai hasil yang dicapai atas pelaksanaan tugas
atau amanah yang diemban.
Simpangan yang terjadi antara realisasi dengan hasil yang diharapkan akan tercapai,
menuntut penjelasan yang sistematik, logis dan transparan dalam kerangka anggaran
berbasis kinerja. Simpangan inilah yang kemudian kita menyebutnya dengan istilah
“kinerja” diperoleh dengan melalui tahapan-tahapan pengumpulan data kinerja, pengukuran
data kinerja, dan terakhir analisa atas setiap pencapaian kinerja baik positif maupun negatif.
Pada Laporan Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021
menyajikan hasil pengukuran dan analisis indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan
pada Penetapan Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021.

3.1 METOTOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Metode pengukuran capaian kinerja yang digunakan dalam laporan kinerja ini
adalah membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang baik, persentase capaian
kinerjanya dihitung dengan menggunakan rumus :

Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target
52
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

2. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang tidak baik, persentase capaian
kinerjanya dihitung dengan menggunakan rumus:

2xtarget − Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

Untuk penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian indikator kinerja dalam


memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala
pengukuran 5 ( Lima ) kategori sebagai berikut :

tabel 3. 1 Klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan Pencapaian Sasaran


Startegis dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2021
No. Capaian Keterangan
1 > 100% Memuaskan
2 85 % - 100 % Sangat Baik
3 75 % - 85 % Baik
4 > 55 – 75 % Cukup
5 ≤ 55 % Kurang Baik

3.2 HASIL PENGUKURAN KINERJA


Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2021 dengan 7 ( Tujuh ) sasaran Strategis dan 11 (Sebelas)
Indikator Kinerja secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut:

53
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.2
Hasil Pengukuran Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021

KINERJA

SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA REALIS %
STRATEGIS TARGET
ASI CAPAIAN

- Jumlah Kab/Kota 16 17 106,25 %


Meningkatnya
yang mendapatkan Kab/Kota Kab/Kota
Kualitas
Penghargaan APE
Pelaksanaan
1.
PUG di Provinsi
- Perolehan
dan
Penghargaan APE Utama Utama 100 %
Kabupaten/Kota
untuk Provinsi
- Persentase 10,76 % 10.77 % 100 %
perempuan di
legislatif

- Persentase
perempuan dalam 12 % 14,03 % 116,91 %
Meningkatnya
pengambil
2. pemberdayaan
kebijakan.
perempuan
- Persentase
Sumbangan 37.60 % 37.57% 99.92 %
Perempuan dalam
Pendapatan
Kerja
3 Meningkatnya - Rasio Perempuan
perlindungan korban kekerasan per
perempuan 100.000 penduduk
(usia 18 tahun ke 44 19,88 154,81 %
atas)

4 Meningkatnya - Jumlah 14 15 107 %


Pemenuhan Hak Kabupaten/Kota Kab/Kota Kab/Kota
Anak Layak Anak
5 Meningkatnya Rasio Anak yang 382 406 93,71 %
Perlindungan memerlukan
Anak Perlindungan Khusus
per 100.000 anak di
tingkat provinsi ( usia
kandungan – 18Tahun

54
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

6 Meningkatnya - Kebutuhan Ber KB 13 % 22,56 % 26,46 %


Usaha ( Unmet Need )
Pengendalian Prevalensi
Laju - Pemakaian 58,60 % 51,26 % 86,33 %
Pertumbuhan Kontrasepsi ( CPR )
Penduduk
7 Meningkatnya Nilai evaluasi BB (70,13) BB 100
tata kelola akuntabilitas kinerja (70,13)
organisasi

3.3 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


Evaluasi dan analisa terhadap pencapaian masing-masing sasaran strategis dijelaskan
secara rinci sebagai berikut:

Sasaran Strategis I
Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG di
Provinsi dan Kabupaten/Kota

Pengarusutamaan gender dalam pembangunan pada dasarnya sudah dimulai sejak


Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG).
PUG merupakan salah satu arus utama yang harus dilaksanakan dalam pembangunan
disamping pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih. Dalam RPMJD telah menunjukkan perhatian pemerintah terhadap
permasalahan gender. Keberpihakan bagi perempuan, anak serta kaum disabiltas
mengandung arti bahwa Pemerintah memperhatikan persamaan bagi mereka untuk akses,
partispiasi, Kontrol serta manfaat dari program-program pembangunan yang sudah disusun.
Untuk mencapai visi dan misi disusun berbagai strategi dan kebijakan pembangunan,
diantaranya adalah strategi peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak. Strategi tersebut
di turunkan dalam kebijakan peningkatan pengarustamaan gender dan pemberdayaan
perempuan anak (PUG dan PUHA). Strategi dan kebijakan pembangunan berbagai bidang-
bidang yang lain seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi tersebut harus didukung oleh
peran serta dari seluruh lapisan masyarakat dengan mengutamakan kesetaraan gender.
Komitmen dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk melaksanakan percepatan
pengarusutamaan gender sesuai Amanat Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender yang merupakan strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan

55
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

keadilan gender, hal ini dibuktikan dengan telah diterimanya penghargaan dari Pusat tentang
penyelenggaraan PUG yaitu berupa penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Hal
tersebut merupakan bentuk keberhasilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan
Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam mengimplementasikan 7 prasyarat PUG sebagai
strategi pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, sehingga pada
pelaksanaannya, mengangkat critical issue dalam program PUG, diantaranya meningkatkan
pemahaman sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas lembaga berkaitan dengan
perencanaan dan penganggaran yang berperspektif gender. Serta mengawal kesepakatan
pemerintah daerah dalam hal urgensi dan pentingnya (melaksanakan) strategi PUG untuk
meningkatkan kesetaraan laki-laki dan perempuan.
APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para Pimpinan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender
dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG). Penghargaan APE ini
merupakan penghargaan yang atas penilaian kepada Pemeritnah Kabupaten dan Kota yang
telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Ada Empat Kategori Penerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Yaitu: Tingkat
Pratama (Pemula), Tingkat Madya (Pengembang), Tingkat Utama (Peletakan dasar dan
Keberlanjutan), dan Mentor. Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dinilai dari tujuh
komponen kunci antara lain :
 Komitmen (Perda PUG, Pergub PUG)
 Kebijakan (RPJMD, Renstra OPD)
 Kelembagaan (POKJA PUG, Focal POINT)
 Sumber Daya Manusia dan Anggaran (SDM Terlatih PPRG dan Jumlah Anggaran
Provinsi Responsif Gender)
 Alat Analisis Gender (Gender Analisis Pathway (GAP) dan Gender Budgeting
Statement (GBS)
 Data Gender (Data Terpilah Perempuan dan Laki terkait berbagai hal dalam Sumbar
satu Data )
 Partisipasi Masyarakat (PUSPA : Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan
Perempuan Dan Anak, anggotanya : Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha dan Media

56
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Kualitas


Pelaksanaan PUG di Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka ditetapkanlah 2 (Dua) indikator
yaitu Jumlah kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan APE dan Perolehan APE
untuk Provinsi.

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG di Provinsi dan


Kabupaten/Kota dengan indikator yaitu Jumlah kabupaen/Kota yang mendapatkan
penghargaan APE dan Perolehan APE untuk Provinsi ditetapkan pada Perubahan Perjanjian
Kinerja Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut

Tabel 3.3
Target Kinerja Sasaran Strategis I Tahun 2021

No. Sasaran Stategis Indikator Kinerja Target


1 Meningkatnya 1 Jumlah Kabupaten/Kota yang 16
Kualitas Pelaksanaan mendapatkan Penghargaan APE Kab/Kota
PUG di Provinsi dan
Kabupaten/Kota 2 Perolehan Penghargaan APE
Utama
untuk Provinsi

3.3.1 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Realisasi indikator Kinerja dan capaian indikator dari sarasan I dengan indikator
Jumlah Kabupaten/ Kota yang mendapatkan Penghargaan APE dan Perolehan Penghargaan
APE untuk Provinsi dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.4
Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I Tahun 2021
KINERJA
INDIKATOR
NO % KATEGORI
KINERJA TARGET REALISASI
CAPAIAN
1 Jumlah Kabupaten/
Kota yang
16 17
mendapatkan 106,25% Memuaskan
Kab/Kota Kab/Kota
Penghargaan APE

Perolehan
Penghargaan APE Utama Utama 100 % Sangat Baik
untuk Provinsi

57
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Dari Tabel 3.4 dapat dijelaskan pengukuran Realisasi Kinerja dan capaian Kinerja
sasaran I adalah sebagai berikut :

Pengukuran Realisasi Kinerja


Realisasi Kinerja Tahun 2021 dari sasaran Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG
di Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah :
1. Jumlah kab/Kota yang mendapatkan penghargaan APE
Formula Perhitungannya adalah Jumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat yang
mendapatkan penghargaan APE .

Tabel 3.5
Peraih Penghargaan Ape 2020
KATEGORI
NO KABUPATEN/KOTA
PENGHARGAAN
1 PROVINSI SUMATERA BARAT UTAMA
2 PESISIR SELATAN MADYA
3 SOLOK MADYA
4 SIJUNJUNG PRATAMA
5 TANAH DATAR UTAMA
6 PADANG PARIAMAN MADYA
7 AGAM UTAMA
8 LIMA PULUH KOTA PRATAMA
9 PASAMAN MADYA
10 KEPULAUAN MENTAWAI -
11 DHARMASRAYA PRATAMA
12 SOLOK SELATAN -
13 PASAMAN BARAT MADYA
14 KOTA PADANG MADYA
15 KOTA SOLOK PRATAMA
16 KOTA SAWAHLUNTO UTAMA
17 KOTA PADANG PANJANG PRATAMA
18 KOTA BUKITINGGI UTAMA
19 KOTA PAYAKUMBUH UTAMA
20 KOTA PARIAMAN PRATAMA
Sumber : Kementrian PPA Tahun 2021

Dari table 3.5. Dapat terlihat bahwa Jumlah kabupaten/Kota yang mendapatkan
penghargaan APE Tahun 2021 adalah sebanyak 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota di
Sumatera Barat.

58
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya di tahun 2021, pada seluruh kabupaten dan
kota di Sumatera Barat dilakukan evaluasi oleh Tim Pusat pada bulan April dan Mei 2021
dan begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada Bulan April 2021.
Penilaian APE dilakukan secara virtual kepada seluruh Kabupaten dan Kota. Berdasarkan
hasil evaluasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, maka
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anank RI Nomor 66 Tahun 2021 tentang Penerima Penghargaan APE Tahun
2020. Selanjutnya penyerahan penghargaan dilakukan secara virtual kepada Kepala Daerah
Penerima APE di seluruh Indonesia.

2. Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi sumatera Barat .


Dari tabel 3. 1. Dapat terlihat bahwa Perolehan Penghargaan APE untuk
Provinsi Sumatera Barat adalah Kategori Utama.

Pengukuran Capaian Kinerja


Pada indikator Sasaran strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG di
Provinsi dan Kabupaten/Kota, tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat diperoleh dengan
Menggunakan rumus yaitu :

Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

- Jumlah kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan APE adalah

17 𝑘𝑎𝑏/𝑘𝑜𝑡𝑎
Capaian Kinerja = x 100%
16 Kab/Kota

= 106,25 %

- Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi adalah Utama sama dengan target
kinerja . Jadi Capaian Kinerjanya adalah 100 %

3.3.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan
Capaian Kinerja tahun Sebelumnya
Capaian Indikator Sasaran Strategis I jika dibandingkan perkembangannya dari
capaian tahun 2019 sd 2021 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.6 berikut:
59
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.6
Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I
dari tahun 2019 s.d Tahun 2021

KINERJA

SASARAN INDIKATOR 2019 2020 2021


No
STRATEGIS KINERJA Reali Capai Rea Capai
Tar Reali Capaian
Target isasi an Target lisa an
get sasi (%)
(%) si (%)
1. Meningkatn Jumlah
ya Kualitas Kab/Kota
Pelaksanaan yang
PUG di mendapatkan 10 10 100 16 10 62,5 16 17 106,25
Provinsi Penghargaan
dan APE
Kabupaten/
Kota Perolehan
Penghargaan Utam Uta Utam Uta Uta Uta
100 100 100
APE untuk a ma a ma ma ma
Provinsi)

Jika dilihat dari tabel 3.6, capaian target kinerja pada sasaran strategis I dibandingkan
dengan capaian Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019-2021, terdapat peningkatan capaian
terhadap indikator Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan Penghargaan APE dari
capaian 100 % pada tahun 2019 menjadi 62,5 % pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 dapat
mencapai 106,25 %.
Sedangkan untuk Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi dari Tahun 2019
sampai Tahun 2021 adalah 100 % (berada di Kategori Utama).

3.3.3 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis I Dinas Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2021 berdasarkan target Renstra Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.7
berikut :

60
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.7
Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra
Capaian sd 2021
Realisasi Target Akhir
No Indikator Sasaran terhadap Renstra
Tahun 2021 Renstra 2021
2021
1 Jumlah
Kabupaten/Kota yang
mendapatkan 17 16 106,25%
Penghargaan APE

Perolehan
Penghargaan APE Utama Utama 100 %
untuk Provinsi)

Dari tabel 3.7, di atas dapat dilihat bahwa Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan
Penghargaan APE pada Tahun 2021 adalah sebanyak 17 Kabupaten/Kota dengan capaian
target 106,25 % dari target akhir Renstra 2021 yang ditetapkan 16 Kabupaten/Kota.
Sedangkan Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi pada Tahun 2021 adalah Kategori
Utama dengan capaian 100% dari target akhir Renstra 2021 yang ditetapkan yaitu Kategori
Utama.

3.3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Untuk Indikator Kinerja pada Sasaran 1 yaitu Jumlah Kabupaten/Kota yang


mendapatkan Penghargaan APE dan Perolehan Penghargaan APE untuk Provinsi, tidak ada
Standar Nasional sebagai Pembanding.

3.3.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Dalam Pencapaian Sasaran I Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG di Provinsi


dan Kabupaten/Kota di pengaruhi oleh faktor di antarannya :

 Adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait Pelaksanaa PUG


diantaranya Inpres Nomor 9 Tahun 2000 dan Permendagri Nomor 67
Tahun 2011, dan surat Edaran Bersma empat Menteri.

61
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

 Adanya kebijakan daerah terkait pelaksanaan PUG di Sumatera Barat


diantaraya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Usuan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2020
tentang Uraian Tupoksi DP3P2KB Provinsi Sumatera Barat, Peraturan
Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi
Daerah PUG Provinsi Sumatera Barat,
- Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Kantor Staf Presiden (KSP) tentang
Pemanfaatan Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi untuk pelaksanaan
pemantauan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender (RANDA PUG)

- Adanya kebijakan terkait PUG di Kabupaten/Kota Sumatera Barat

- Terbentuknya kelembagaan PUG di Provinsi dan Kabupaten/Kota yaitu


Kelompok Kerja PUG, Focal Point, Tim Peggerak PPRG dan Tim Teknis
PPRG

- Dukungan dari Kementerian PPPA dalam bentuk program dan kegiatan,


pedoman teknis kegiatan

- Dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

- Adanya komitmen dari Kepala Daerah untjuk melaksanakan percepatan PUG


di Daerah.

- Terwujudnya 7 prasyarat pelaksanaan PUG dalam rangka penilaian APE


yaitu :

a. Komitmen (Perda PUG, Pergub PUG)


b. Kebijakan (RPJMB, Renstra OPD)
c. Kelembagaan (POKJA, PUG, Focal POINT)
d. Sumber daya manusia dan anggaran (SDM terlatih PPRG dan jumlah
anggaran provinsi responsive gender)
e. Alat analisis gender (gender analysis pathway (GAP) dan gender
budgeting statement (GBS))
f. Data gender (data terpilah perempuan dan laki-laki terkait berbagai hal
dalam Sumbar satu data)

62
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

g. Partisipasi masyarakat (PUSPA: Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan


Perempuan dan Anak, anggotanya: lembaga masyarakat, dunia usaha dan
media).

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:

 Melaksanakan advokasi dan pendampingan pelaksanaan PUG ke Kabupaten dan


Kota
 Mendorong Percepatan Pengisisan Indikator APE di Kabupaten/Kota dalam
Penilaian APE
 Sosialisasi PUG dan PPRG di kabupaten dan Kota

Sedangkan Hambatan yang dihadapi diantarannya adalah


 Masih adanya kebijakan yang di persyaratkan khusus terkait adanya Peraturan
Daerah yang isinya khusus membahas Pengarusutamaan Gender (PUG) dan harus
dipisahkan dengan urusan lainnya., contoh : adanya Perda PUG dan tidak
digabungkan dengan urusan lainnya.
 Masih kurangnya Invovasi implementasi PUG di daerah, contoh : Penyiapan sarana
prasarana yang responsive gender kepada perempuan dan anak (trotoar responsive
gender)
 Masih ada 2 Kabupaten ( Solok Selatan dan Mentawai ) belum memperoleh APE
sebagai bukti komitmen daerah dalam pelaksanaan PUG.
 Dukungan anggaran yang belum optimal.
 SDM yang kompeten dalam percepatan pelaksanaan PUG belum optimal di
Kabupaten dan Kota.
 Pandemi Covid-19 mengakibatkan direfocusing kegiatan terkait percepatan
pelaksanaan PUG.
Untuk menghadapi hambatan yag dihadapi tersebut maka pada masa yang akan
datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain :

 Penyediaan anggaran yang Optimal untuk Program dan Kegiatan PUG


 Melakukan pelatihan PUG baik secara tatap muka atau zoom meeting
 Melakukan advokasi dan pendampingan PUG ke Kabupaten dan Kota yang nilai
APE terendah.
 Peningkatan sosialisasi PUG dan PPRG

63
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

 Menyiapkan fasilitator-fasilitator PUG di Daerah


 Mendorong instansi vertikal/lembaga terkait/ organisasi masyarakat dan jejaring
terkait dalam percepatan pelaskanaan PUG di Daerah.

3.3.8 Analisis Sumber Daya

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting Dalam rangka pencapaian
sasaran Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan PUG di Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Diantarannya adalah Dukungan Anggran untuk pencapaian Sasaran 1 mengalokasikan dana
dalam APBD Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2021 dengan total sebesar Rp.
63.722.173,- dan terealisasi sebesar Rp.63.319.173 ,- atau 100%.

Tabel. 3.8
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Kinerja Sasaran I

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN
KEUANGAN %
1 2 3 5 6
B PROGRAM
PENGARUSUTAMAAN 1.777.538.250 1.776.748.850 99,96
GENDER DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
I Pelembagaan Pengarusutamaan
Gender (PUG) pada Lembaga 63.722.173 63.319.173 99,37
Pemerintah Kewenangan Provinsi
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Perumusan Kebijakan pelaksanaan 63.722.173 63.319.173 99,37
PUG Kewenangan Provinsi
II Pemberdayaan Perempuan Bidang
Politik, Hukum, Sosial, dan 1.136.048.727 1.135.943.727 99,99
Ekonomi pada Organisasi
Kemasyarakatan Kewenangan
Provinsi
1 Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan Penigkatan Partisipasi 1.136.048.727 1.135.943.727 99,99
Perempuan dalam Politik,Hukum,
Sosial, dan Eknomi Kewenangan
Provinsi

64
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

III Penguatan dan Pengembangan


Lembaga Penyedia Layanan 577.767.350 577.485.950 99,95
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Provinsi
1 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Lebaga Penyedia Layanan 577.767.350 577.485.950 99,95
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Provinsi

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang
secara kuantitas maupun kualitas masih kurang yaitu terdiri dari 1 (Satu ) Kepala Bidang, 3
(Orang ) Kasi dan 1 ( Satu ) staf dengan jumlah 5 (Orang) orang. Jumlah tersebut sangat
kurang untuk didayagunakan membantu pencapaian target kinerja, namun keterbatasan itu
tetap digunakan secara optimal.. Sumber daya lain seperti sarana dan prasarana antara lain
ruang bekerja, komputer dan perlengkapan lainnya dapat di optimalkan penggunaannya,
sehingga tidak menjadi permasalahan dalam pencapaian kinerja yang sudah ditargetkan.

Sasaran Strategis II
Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan perempuan adalah suatu proses kesadaran dan pembentukan kapasitas


(capacity building) terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan pengawasan
pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar menghasilkan
persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Pemberdayaan
perempuan menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran perempuan dalam
meningkatkan potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Kesadaran mengenai
peran perempuan mulai berkembang yang diwujudkan dalam pendekatan program
perempuan dalam pembangunan. Hal ini didasarkan pada satu pemikiran mengenai perlunya
kemandirian bagi kaum perempuan, supaya pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak.
Karena perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga sehingga
posisinya di ikut sertakan dalam pembangunan.

65
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tujuan dari pemberdayaan perempuan adalah :


1) Untuk membangun kesadaran perempuan tentang kesetaraan gender agar mampu
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga perempuan dapat
mandiri dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
2) Meningkatkan kemampuan kaum perempuan untuk melibatkan diri dalam
program pembangunan, sebagai partisipasi aktif (subjek) agar tidak sekedar
menjadi objek pembangunan seperti yang terjadi selama ini.
3) Meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam kepemimpinan, untuk
meningkatkan posisi tawar-menawar dan keterlibatan dalam setiap pembangunan
baik sebagai perencana, pelaksana, maupun melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan.
4) Meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam mengelola usaha skala rumah
tangga, industri kecil maupun industri besar untuk menunjang peningkatan
kebutuhan rumah tangga, maupun untuk membuka peluang kerja produktif dan
mandiri.
5) Meningkatkan peran dan fungsi organisasi perempuan di tingkat lokal sebagai
wadah pemberdayaan kaum perempuan agar dapat terlibat secara aktif dalam
program pembangunan pada wilayah tempat tinggalnya.

Pemberdayaan perempuan merupakan cara strategis untuk meningkatkan potensi


perempuan dan meningkatkan peran perempuan baik di domain publik maupun domestik.
Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan dengan strategi :
1) Membongkar mitos kaum perempuan sebagai pelengkap dalam rumah tangga.
2) Memberi beragam ketrampilan bagi kaum perempuan.
3) Memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap kaum perempuan untuk bisa
mengikuti atau menempuh pendidikan seluas mungkin.

Peningkatan pemberdayaan perempuan dapat dilakukan, yaitu :

1. Penguatan organisasi kelompok perempuan di segala tingkat mulai dari kampung


hingga nasional
2. Peningkatan fungsi dan peran organisasi perempuan dalam pemasaran sosial
program-program pemberdayaan.

66
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3. Pelibatan kelompok perempuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring


semua program pembangunan yang ada.
4. Keterlibatan perempuan meliputi program pembangunan fisik, penguatan ekonomi,
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
5. Peningkatan kemampuan kepemimpinan perempuan, agar mempunyai posisi tawar
yang setara serta memiliki akses dan peluang untuk terlibat dalam pembangunan.
6. Peningkatan kemampuan anggota kelompok perempuan dalam bidang usaha dengan
berbagai keterampilan yang menunjang seperti kemampuan produksi, kemampuan
manajemen usaha serta kemampuan untuk mengakses kredit dan pemasaran yang
lebih luas.

Dalam kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019


– 2024 dijelaskan behwa kualitas hidup perempuan relative rendah, kesetaraan gender masih
harus ditingkatkan. Kualitas hidup perempuan yang masih rendah antara lain disebebkan
oleh rendahnya tingkat pendidikan, kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak
perubahan iklim, gejolak ekonomi, krisis pangan dan energy, bencana alam dan konflik
social.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Meningkatnya


Pemberdayaan Perempuan, maka ditetapkanlah 3 (tiga) Indikator yaitu Persentase
perempuan di Legislatif, Persentase Perempuan dalam Pengambil Kebijakan dan Persentase
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan .

Sasaran Strategis 2 ditetapkan pada Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dapat
dilihat pada tabel 3.9 berikut

Tabel 3.9
Target Kinerja Sasaran Strategis II Tahun 2021

No. Sasaran Stategis Indikator Kinerja Target


1 Meningkatnya 1 Persentase perempuan di
10,76 %
Pemberdayaan legislative.
Perempuan 2 Persentase perempuan dalam
12,00 %
pengambil kebijakan.
3 Persentase Sumbangan
Perempuan dalam Pendapatan 37,60 %
Kerja
67
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3.3.9 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Realisasi indikator Kinerja dan capaian indikator dari sarasan II dengan indikator
Persentase perempuan di legislative, Persentase perempuan dalam pengambil kebijakan dan
Persentase Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.10
Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis II Tahun 2021

KINERJA
INDIKATOR
NO % KATEGORI
KINERJA TARGET REALISASI
CAPAIAN
1 Persentase
perempuan di 10,76 % 10,77 % 100,09 Memuaskan
legislative.
Persentase
2 perempuan
dalam 12,00 % 14,03 % 116,916 Memuaskan
pengambil
kebijakan.
3 Persentase
Sumbangan
Perempuan
37,60 % 37,57 % 99,92 Sangat baik
dalam
Pendapatan
Kerja
Dari Tabel 3.10 Dapat dijelaskan pengukuran Realisasi Kinerja dan capaian indikator
kinerja adalah sebagai berikut :

Pengukuran Realisasi Kinerja


Realisasi Kinerja Tahun 2021 dari sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan adalah :
1. Persentase perempuan di Legislative.

Indikator ini dapat dihitung dengan membandingkan Jumlah Anggota DPRD Perempuan
di DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan Jumlah Anggota DPRD Provinsi Sumatera
Barat
Jumlah Anggota DPRD Perempuan
Di DPRD Provinsi Sumatera Barat
− − − − − − − − − − − − − − − − − − − − −x 100 %
Jumlah Anggota Perempuan
Di DPRD Provinsi Sumbar

68
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.11
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Periode Tahun 2019- 2024

LAKI -
NO NAMA PARTAI PEREMPUAN JUMLAH
LAKI
1 PKS 10 0 10
2 PPP 4 0 4
3 GERINDRA 12 2 14
4 DEMOKRAT 9 1 10
5 PAN 9 1 10
6 GOLKAR 6 2 8
7 NASDEM 3 0 3
8 PDI - P 2 1 3
9 PKB 3 0 3
TOTAL 58 7 65

Sumber : DPRD Provinsi Sumatera Barat

Berdasarkan data yang di dapatkan dari Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat
per Desember Tahun 2021 maka Realisasi maka Persentase perempuan di legislative
Provinsi Sumatera Barat adalah : sebanyak 7 (tujuh orang). Awalnya jumlah anggota
perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Barat sebanyak 4 orang dari hasil Pemilu tahun
2019-2024, dan setelah adanya Penggantian Antar Waktu ada tambahan sebanyak 3 orang di
tahun 2020. Sehingga pada tahun 2021 berjumlah sebanyak 7 (tujuh) orang.

Adapun capaian kinerjanya adalah :

7 Orang
% Perempuan di Legislatif = − − − − − − − − − − − x 100 %
65 Orang

= 10,77%

2. Persentase perempuan dalam pengambil kebijakan


Indikator ini dapat dihitung dengan membandingkan Jumlah Perempuan yang menduduki
Jabatan Eselon II di Pemerintahan Provinsi Sumbar dengan Jumlah Pejabat Eselon II
Provinsi Sumbar

69
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Jumlah Perempuan Pemangku Eselon II


di Provinsi Sumatera Barat
− − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − x 100 %
Jumlah Eselon II di Provinsi Sumatera Barat

Table 3.12 jumlah Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

II
No Unit Organisasi
LK PR JML
1 2 6 7 8
1 SEKRETARIAT DAERAH 5 1 6
2 BIRO PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH 1 1
3 BIRO HUKUM 1 1
4 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 1
5 BIRO PEREKONOMIAN 1 1
6 BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA 1 1
7 BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 1 1
8 BIRO ORGANISASI 1 1
9 BIRO UMUM 1 1
10 BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN 1 1
11 SEKRETARIAT DPRD 1 1
12 INSPEKTORAT
13 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 1 1
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
14 1 1
MANUSIA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
15 1 1
DAERAH
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
16 1 1
DAERAH
17 BADAN PENDAPATAN DAERAH 1 1
18 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1 1
19 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 1 1
20 BADAN PENGHUBUNG
21 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 1 1
22 DINAS PENDIDIKAN 1 1
23 DINAS KESEHATAN 1 1
24 DINAS SOSIAL 1 1
25 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1 1
26 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 1 1
27 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN 1 1

70
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

DESA
28 DINAS PERHUBUNGAN 1 1
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN
29 1 1
MENENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
30 1 1
TERPADU SATU PINTU
31 DINAS KEBUDAYAAN 1 1
32 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 1
33 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1 1
34 DINAS KEHUTANAN 1 1
35 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1 1
36 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1 1
DINAS BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA
37 1 1
RUANG
DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
38 1 1
PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN
39 1 1
STATISTIK
40 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 1 1
DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA
41 1 1
KONSTRUKSI
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
42 PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
43 DINAS PANGAN 1 1
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
44 1 1
SIPIL
45 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 1 1
46 DINAS PARIWISATA 1 1
DINAS PERKEBUNAN, TANAMAN PANGAN DAN
47 1 1
HORTIKULTURA
48 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1 1
49 RS DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI 1 1
50 RSUD PARIAMAN
51 RSUD M NATSIR 1 1
52 RSJ HB SAANIN PADANG
Jumlah 44 8 52

Sumber BKD Prov. Sumbar

Dari tabel 3.12 Di atas menunjukkan jumlah Eselon II di lingkungan Pemerintah


Provinsi Sumatera Barat adalah sebanyak 57 (Jumlah Jabatan eselon II =57 dan Jaabtan
eselon II belum ada pejabat defenitif adalah 5 OPD ) yang dimana 8 pemangku Jabatannya
bdiantaranya adalah perempuan.

71
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

8 Orang
= ---------------- x100
57 Orang
= 14,03 %

3. Persentase Sumbangan perempuan dalam Pendapatan Kerja

Table 3. 13
Persentase Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja Tahun 2021

Persentase Sumbangan
NO PROV/KAB/KOTA Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
1 SUMATERA BARAT 37,57
2 KEPULAUAN MENTAWAI 31,24
3 PESISIR SELATAN 34,11
4 SOLOK 39,32
5 SIJUNJUNG 28,75
6 TANAH DATAR 34,24
7 PADANG PARIAMAN 31,54
8 AGAM 39,38
9 LIMA PULUH KOTA 29,12
10 PASAMAN 39,34
11 SOLOK SELATAN 36,62
12 DHARMAS RAYA 27,27
13 PASAMAN BARAT 36,47
14 KOTA PADANG 34,91
15 KOTA SOLOK 36,47
16 KOTA SAWAH LUNTO 28,48
17 KOTA PADANG PANJANG 46,9
18 KOTA BUKITTINGGI 37,89
19 KOTA PAYAKUMBUH 38,53
20 KOTA PARIAMAN 31,41
Sumber : BPS di akses Tanggal 17 Januari 2022

Berdasarkan Tabel 3.13 Data Dari badan Pusat Statistik , Persentase


Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja untuk Provinsi Sumatera Barat
tahun adalah sebesar 37,57 %.
Pengukuran Capaian Kinerja
Pada indikator Sasaran strategis II, tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus yaitu :

72
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

1. Persentase perempuan di legislative.


10,77 %
Capaian Kinerja = x 100%
10,76 %

= 100,09%

2. Persentase perempuan dalam pengambil kebijakan


8 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔
Capaian Kinerja = x 100%
57 Orang

= 14, 03 %

3. Persentase Sumbangan perempuan dalam Pendapatan Kerja

37,57 %
Capaian Kinerja = x 100%
37,60 %

= 99,92 %

Dari Pengukuran Realisasi Indikator Kinerja dan Pengukuran Capaian Indikator


Kinerja di atas maka Capaian Inidkator Kinerja, Target dan Realisasi Kinerja sasaran II
dapat dilihat pada table berikut :

3.3.10 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini
dengan Capaian Kinerja tahun Sebelumnya
Capaian Indikator Sasaran Strategis II jika dibandingkan perkembangan nya dari
capaian tahun 2019 dan 2020 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.14
berikut:

73
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.14
Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I dari tahun 2019 s.d Tahun 2021
KINERJA

SASARAN INDIKATO 2019 2020 2021


No Reali Capai Capa Capa
STRATEGIS R KINERJA Tar Reali Targ Reali
isasi an Target ian ian
get sasi et sasi
(%) (%) (%)
1. Meningkatn Persentase
ya perempuan 11, 54,2 12,0 10,7 89,7 10,7 100,0
6,15 10,77
Pemberdaya di 34 5 0 7 5 6 9
an legislative.
Perempuan Persentase
perempuan
11, 123, 12,0 11,5 96,0 12,0 14,0 116,
dalam 14
34 41 0 3 8 0 3 91
pengambil
kebijakan.
Persentase
Sumbanga
n
37, 37,4 99,1 37,8 37,5 99,1 37,6 37,5 99,9
Perempuan
79 8 7 2 1 8 0 7 2
dalam
Pendapatan
Kerja

Jika dilihat dari tabel 3.14, capaian target kinerja pada sasaran strategis II
dibandingkan dengan capaian Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019-2021, Pada Indikator
Persentase Perempuan di Legislative terdapat kenaikan capaian dari tahun 2019 sampai
tahun 2021. Namun Pada Indikator Persentase perempuan dalam Pengambil kebijakan
Tahun 2019 dimana capaian sebesar 123,41%, pada tahun 2020 mengalmi penurunan hanya
mencapai 96,08% dan sedangkan mengalami kenaikan pada tahun 2021 dengan capaian
116,91 %. Untuk Indikator Persentase Perempuan dalam Pendapatan kerja, maka capaian
kinerja mengalami kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2019 capaian sebesar 99,17%, tahun
2020 sebesar 99,18 % dan pada tahun 2021 mencapai 99,92%.

3.3.11 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis I Tahun 2021 berdasarkan target Renstra
DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut
:

74
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.15
Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra
Capaian
Target
Realisasi sd 2021
Akhir
No Sasaran Indikator Sasaran Tahun terhadap
Renstra
2021 Renstra
2021
2021
1 Meningkatnya Persentase
Pemberdayaan perempuan di 10,77 12,00 89,66
Perempuan legislative.
Persentase
perempuan dalam 14,03 12,00 116,92
pengambil kebijakan.
Persentase
Sumbangan
37,57 37,85 99,26
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja

Dari tabel 3.15, di atas dapat dilihat bahwa capaian Kinerja Persentase perempuan di
legislative sebesar 89,66 % dari target akhir Renstra 2021 yang ditetapkan 12 %. Sedangkan
indikator Persentase perempuan dalam pengambil kebijakan mencapai 116,92 % dari target
Renstra yang ditetapkan 12,00. Dan Persentase Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan
Kerja mencapai 99,26% dari target akhir Renstra 2021 yang ditetapkan.

3.3.12 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Pada sasaran Stategis 2 terdapat Indikator Kinerja yang dapat dibandingkan dengan
Standar nasional yaitu indikator KInerja Persentase Sumbangan Perempuan dalam
Pendapatan Kerja sedangkan yang lain belum ada data pembandingnya.
Capaian Realisasi indikator Sasaran Strategis II dibandingkan dengan Realisasi
Nasional Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.16 berikut :

75
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.16
Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Persentase Sumbangan
Perempuan dalam Pendapatan Kerja Sumatera Barat dengan
capaian Realisasi Nasional
REALISASI REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA
PROV.SUMBAR NASIONAL
Persentase Sumbangan
1 Perempuan dalam Pendapatan 37,57 % 37,26 %
Kerja
Sumber : BPS di akses tanggal 17 Januari 2022

Jika dilihat dari capaian realiasasi nasional, Provinsi Sumatera Barat untuk indikator
Persentase Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja berada di atas realisasi nasional.
Ini berarti tingkat perekonomian perempuan pada tahun 2021 semakin membaik di Sumatera
Barat dan akan mendorong peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

3.3.12 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Dalam Pencapaian Target sasaran strategis II , pada ketiga indikator di dukung oleh
Faktoir-faktor yaitu :

 Pemerintah mendukung Konsep Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

 Adanya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Penyelenggaranan


Ketahan Keluarga Nomor 17 tahun 2018 dan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Barat Nomor 7 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

 Adanya peraturan perundang-undangan mengenai keterwakilan perempuan 30%


mengikuti pemilihan umum.

Beberapa upaya dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:

 Mengadakan peningkatan ekonomi perempuan melalui bimbingan teknis untuk


peningkatan SDM dan Kapasitas berupa Pelatihan-pelatihan Keterampilan bagi
perempuan marginal yang terdiri dari perempuan Kepala Keluarga, perempuan
Penyandang cacat, perempuan pemula usaha, perempuan pelaku industri Rumahan,
perempuan korban kekerasan agar dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi
76
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Keluarga melalui Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan maupun Program


Peningkatan Kualitas Keluarga.
 Melakukan penguatan kelembagaan pemberdayaan perempuan dengan mendorong
lembaga kaukus perempuan politik, organisasi perempuan dan serta filantropi terkait.
 Pendampingan dan Advokasi serta sosialisasi peningkatan pemberdayaan perempuan.

Sedangkan Hambatan yang dihadapi diantarannya adalah

 Faktor budaya dimana pola pikir masyarakat Sumatera Barat yang mengacu pada
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah mempengaruhi cara mereka dalam
menetapkan hak pilihnya.

 Masih lemahnya pengetahuan dan Keterampilan perempuan pekerja secara umum,


kecenderungan perempuan untuk memprioritaskan Keluarga dibandingkan karir,
serta paradigma terhadap keberadaan perempuan sebagai pengambil kebijakan.

 faktor budaya dimana banyak dari perempuan bekerja yang berhenti bekerja setelah
memiliki Keluarga.
 Belum teradvokasi dan tersosialisasinya program dan kegiatan pemberdayaan
perempuan secara Optimal.

Untuk menghadapi hambatan yag dihadapi tersebut maka pada masa yang akan
datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain :

 Penyediaan anggaran yang Optimal untuk Program dan Kegiatan Pemberdayaan


perempuan
 Peningkatan SDM melalui ToF dan Tot bagi fasilitator pemberdayaan perempuan
di Kabupaten / Kota di Sumatera Barat.
 Mendorong pihak swasta/lembaga non pemerintah serta lembaga layanan
pemberdayaan perempuan dalam peningkatan kualitas hidup perempuan melalui
program dan kegiatan seperti CSr dan budaya politik perempua

3.3.13 Analisis Sumber Daya

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting Dalam rangka pencapaian
sasaran Meningkatnya Pemberdayaan perempuan Diantarannya adalah Dukungan Anggaran
untuk Sarasan II mengalokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat pada tahun

77
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

2021 dengan Program Peningkatan Kualitas Keluarga sebesar Rp. 176.655.650,- dan
terealisasi sebesar Rp. 176.655.650 ,- atau 100%

Tabel. 3.17
Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Kinerja Sasaran II

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN
KEUANGAN %
1 2 3 4 5
PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS KELUARGA 176.655.650 176.655.650 100,00
I Peningkatan Kualitas Keluarga
dalam Mewujudkan Kesetaraan 176.655.650 176.655.650 100,00
Gender (KG) dan Hak Anak
Kewenangan Provinsi
1 Pelaksanaan Komunikasi, Infomasi
Edukasi KG dan Perlindungan Anak 176.655.650 176.655.650 100,00
bagi Keluarga Kewenangan Provinsi

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang
secara kuantitas maupun kualitas masih kurang yaitu terdiri dari 1 (Satu) Kepala Bidang, 3
(Orang ) Kasi dan 1 ( Satu ) staf dengan jumlah 5 (Orang) orang. Jumlah tersebut sangat
kurang untuk didayagunakan membantu pencapaian target kinerja, namun keterbatasan itu
tetap digunakan secara optimal.. Sumber daya lain seperti sarana dan prasarana antara lain
ruang bekerja, komputer dan perlengkapan lainnya dapat di optimalkan penggunaannya,
sehingga tidak menjadi permasalahan dalam pencapaian kinerja yang sudah ditargetkan.

Sasaran Strategis III


Meningkatnya Perlindungan Perempuan

Kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak azazi manusia,


pelanggaran norma sosial dan kemanusiaan. Perempuan sampai dengan sekarang masih
sering mengalami berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi dalam lingkup sosial dan
78
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

budaya, baik yang terjadi di lingkungan rumah tangga maupun di luar rumah tangga.
Perlindungan terhadap perempuan dari segala tindak kekerasan sangat dibutuhkan karena
kekerasan terhadap perempuan merupakan kasus terbesar dari tindak kekerasan yang
dilaporkan. Kekerasan terhadap perempuan terjadi sebagai dampak ketimpangan dalam
hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan, yang berakibat pada timbulnya
dominasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan hambatan bagi kemajuan perempuan.

Untuk memberikan jaminan perlindungan kepada warga Negara, maka pada tanggal
22 September 2004 telah diterbitkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Melalui Undang-Undang ini Pemerintah
telah berupaya agar perempuan memperoleh perlindungan terutama dalam kehidupan rumah
tangganya dan juga merupakan jaminan dari Negara dalam memberikan perlindungan
kepada masyarakat terhadap kasus kekerasan dalam Rumah Tangga, serta mengatur
perlindungan dan hak-hak korban, saksi dan pendamping korban.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pencegahan, penanganan, pemberdayaan
perempuan atas korban kekerasan serta meningkatkan efektifitas lembaga koordinasi layanan
korban kekerasan terhadap perempuan, telah dilakukan upaya dan tindak lanjut atas
perlindungan perempuan dianggarkan untuk melaksanakan sasaran strategis meingkatnya
Perlindungan Perempuan..
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Meningkatnya
Perlindungan Perempuan maka ditetapkanlah satu indikator yaitu Rasio perempuan
korban kekerasan per 100.000 penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas. Indikator ini
terkait dengan data kekerasan perempuan yang terdiri dari kekerasan terhadap perempuan,
perempuan sebagai korban tahun 2021. Dampak pandemi Covid-19 berupa munculnya
berbagai permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat diperkirakan dapat berakibat
terhadap peningkatan kasus-kasus perlindungan perempuan.
Sasaran Strategis III Meningkatnya Perlindungan Perempuan pada Perjanjian
Kinerja Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.18 berikut ini:

79
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3 18
Target Kinerja Sasaran Strategis III Tahun 2021

SASARAN
No. INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS

1 Meningkatnya Rasio perempuan korban 44


Perlindungan kekerasan per 100.000
Perempuan penduduk perempuan usia
18 tahun ke atas

3.3.14 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Realisasi dan Capaian Indikator Rasio perempuan korban kekerasan per 100.000
penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas pada Tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.19
Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis
I V Tahun 2021
KINERJA
SASARAN INDIKATOR
NO. TARG % KATEGORI
STRATEGIS KINERJA REALISASI
ET CAPAIAN

1. Meningkatnya Rasio perempuan 44 9 179,54 Memuaskan


Perlindungan korban kekerasan
Perempuan per 100.000
penduduk
perempuan usia 18
tahun ke atas

Dari table 3. 19 di atas dapat dijelaskan Pengukuran Realisasi Kinerja dan Pengukuran
Capaian Kinerja adalah sebagai beikut :

Pengukuran Realisasi Kinerja


Indicator Rasio Perempuan sasaran Rasio perempuan korban kekerasan per 100.000
penduduk perempuan usia 18 tahun keatas dapat diperoleh dengan formula penghitungan :

Rasio perempuan korban kekerasan per


Jumlah Perempuan Korban Kekerasan
100.000 penduduk perempuan usia 18 x 100.000
=
tahun ke atas Jumlah Penduduk Perempuan Usia 18
Tahun keatas di Provinsi

80
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.20
Jumlah Kasus Dan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Di Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2021

Usia (Tahun) Jumlah


Korban
No Kabupaten/Kota Kasus
18-24 25-44 45-59 60+ Perempuan
Dewasa
1 Kabupaten Agam 8 0 5 3 0 8
2 Kabupaten Dharmasraya 9 0 7 1 1 9
Kabupaten Lima Puluh
3 12 0 3 2 7 12
Kota
4 Kabupaten Mentawai 0 0 0 0 0 0
Kabupaten Padang
5 0 0 0 0 0 0
Pariaman
6 Kabupaten Pasaman 1 0 1 0 3 4
Kabupaten Pasaman
7 17 0 4 7 6 17
Barat
8 Kabupaten Pesisir Selatan 37 0 6 17 14 37
9 Kabupaten Sijunjung 0 0 0 0 0 0
10 Kabupaten Solok 13 0 5 7 1 13
11 Kabupaten Solok Selatan 6 0 2 3 1 6
12 Kabupaten Tanah Datar 7 0 3 3 1 7
13 Kota Bukit Tinggi 15 0 5 10 0 15
14 Kota Padang 16 0 6 9 1 16
15 Kota Padang Panjang 4 0 3 0 1 4
16 Kota Pariaman 4 0 2 2 0 4
17 Kota Payakumbuh 7 0 0 7 0 7
18 Kota Sawah Lunto 5 0 1 2 2 5
19 Kota Solok 6 0 2 3 1 6
Total 167 0 55 76 39 170
Sumber Data: Aplikasi SIMFONI PPA-KPPPA RI, Diakses Tanggal 4 Januari 2022

Tabel 3.21
Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021

PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK


KODE KABUPATEN/
USIA 19 - 60 USIA 19 - 60 USIA > 60 USIA > 60
WILAYAH KOTA
TAHUN (L) TAHUN (P) TAHUN (L) TAHUN (P)
Kabupaten
145.966 144.834 23.869 28.461
1301 Pesisir Selatan
1302 Kabupaten Solok 111.620 110.542 17.311 21.257
Kabupaten
68.636 67.352 9.759 11.253
1303 Sijunjung
1304 Kabupaten Tanah 106.614 104.436 23.419 29.518

81
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Datar
Kabupaten
123.106 119.514 21.709 30.491
1305 Padang Pariaman
1306 Kabupaten Agam 151.152 143.990 29.384 38.415
Kabupaten 50
110.397 108.830 20.156 26.707
1307 Kota
Kabupaten
84.759 83.472 11.397 14.884
1308 Pasaman
Kabupaten
Kepulauan 26.775 24.798 2.937 2.836
1309 Mentawai
Kabupaten
66.944 65.649 8.486 8.572
1310 Dharmasraya
Kabupaten Solok
53.298 51.428 7.172 7.791
1311 Selatan
Kabupaten
123.758 122.461 13.157 15.815
1312 Pasaman Barat
1371 Kota Padang 270.061 271.824 40.038 46.756
1372 Kota Solok 22.175 22.189 2.617 3.045
1373 Kota Sawahlunto 19.470 19.054 3.145 3.888
Kota Padang
17.385 17.011 2.249 2.919
1374 Panjang
1375 Kota Bukittingi 37.130 37.391 5.342 6.282
Kota
40.378 39.964 6.108 7.352
1376 Payakumbuh
1377 Kota Pariaman 28.155 26.949 3.822 5.499
SUMATERA BARAT 1.607.779 1.581.688 252.077 311.741
Sumber : DKB Semester I Tahun 2021 Dukcapil Prov.Sumbarv

Dari Tabel 3.20 dan Tabel 3.21 di dapatkan data sebagai berikut :
- Jumlah Perempuan Korban Kekerasan Tahun 2021 = 170 Orang
- Jumlah Penduduk Perempuan Usia 18 Tahun keatas = 1.893.429 Orang
di Provinsi Sumbar
Maka Rasio Perempuan sasaran Rasio perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk
perempuan usia 18 tahun keatasadalah:

Rasio perempuan korban 170


kekerasan per 100.000 penduduk
= = x 100.000
perempuan usia 18 tahun ke atas 1.893.429

= 8.97
=9

82
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Pengukuran Capaian Kinerja


Pada indikator Rasio perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk
perempuan usia 18 tahun ke atas, tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat diperoleh dengan
Menggunakan rumus yaitu :

2xtarget − Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

Rumus ini digunakan apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian


kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja
semakin baik, artinya semakin berkurangnya angka realisasi Rasio perempuan korban
kekerasan per 100.000 penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas maka semakin
berkurangnya Kekerasan terhadap perempuan di Sumatera Barat.

Capaian KInerja Indikator indikator Rasio perempuan korban kekerasan per 100.000
penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas adalah :

Capaian Kinerja : ( 2x 44 ) – 9 x 100 %


44

: 179,54 %

3.3.15 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini
dengan Capaian Kinerja tahun Sebelumnya
Capaian Indikator Sasaran Strategis III jika dibandingkan perkembangan nya dari
capaian tahun 2019 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.22 berikut:

83
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.22
Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis III
Tahun 2019-2021

KINERJA
2019 2020 2021
INDIKATOR Capai Cap
NO Capai
KINERJA Targ Realis an Tar Realis aian Tar Realis
an
et asi get asi (% get asi
(%) (%)
)

1. Rasio 18 160,8 45 19 157,7 44 9 179,5


perempuan 7 4
korban
kekerasan per
100.000
penduduk
perempuan usia
18 tahun ke atas

Dari tabel 3.22, dapat terlihat bahwa terjadi penurunan capaian dari capaian 160,8
% pada tahun 2019 menjadi 157,77 % pada tahun 2020, sedangkan pada tahun 2021
meningkat caaian menjadi 179,61 % .Artinya Pada Pada Tahun 2020 Kasus Kekerasan
terhadap perempuan meningkat daripada tahun 2019 dan pada tahun 2021 kasu s kekerasan
terhap perempuan berkurang dari 321 orang pada tahun 2020 menjadi 170 orang pada tahun
2021. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan Kekerasan terhadap perempuan yang
terjadi tidak terungkap ataupun tidak dilaporkan sehingga tidak terhitung dalam pencatatan
data baik di kepolisian maupun Lembaga pengaduan lainnya.
.
3.3.15 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis III berdasarkan target Renstra DPPPA
Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.23 berikut :

84
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.23.
Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja Sasaran Stategis II dengan
target akhir Renstra
Realisasi Capaian Sd 2021
Target Akhir
No Indikator Kinerja Tahun Terhadap Renstra
Renstra 2021
2021 2021
1. Rasio perempuan
korban kekerasan per
100.000 penduduk 9 44 179,54
perempuan usia 18
tahun ke atas

Dari tabel 3.23, di atas dapat dilihat bahwa Rasio perempuan korban kekerasan per
100.000 penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas pada Tahun 2021 Adalah 9 mencapai
179,54 % dari target akhir renstra 2021 yang ditetapkan sebesar 44 .

3.3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Secara Nasional belum ditemui publikasinya indikator Rasio perempuan korban


kekerasan per 100.000 penduduk perempuan usia 18 tahun ke atas.

3.3.17 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Dalam Pencapaian Sasaran III meningkatnya Perlindungan perempuan di pengaruhi


oleh faktor di antarannya :
 Dengan adanya dinas yg melayani ususan Khususnya yg terkait pengaduan
dan pendamingan masyarakat sehingga masayarakat menjadi tahu tentang
adanya unit pelayanan pengaduan yang melayani kasus kekerasan dan tempat
pengaduan, salah satu unitnya adalah UPTD PPA tapi juga ada selain UPTD
selain itu juga ada LPA dan Unit PPA di kepolisian.
 Terjalinnya Koordinasi antar lembaga Layanan perlindungan perempuan dan
Anak
 Adanya peningkatan Sumber Daya Manusia Pada lembaga Layanan PPA
Provinsi dan kabupaten Kota
 Adanya Koordinasi dan Kerjasama yang Baik dengan DPPPA
Kabupaten/Kota, LSM, Kelompok Profesional dan Mahasiswa dalam
sosialisasi Pencegahan ,Layanan dan Penanganan Kasus .
85
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:
 Melaksanakan sosialisasi, Roadshow Pencegahan Kekerasan Terhadap
Perempuan di kabupaten/Kota
 Mengadakan Pelatihan Manajemen Kasus kekerasan
 Melakukan Pembinaan dan Penguatan terhadap Lembaga layanan
perlindungan perempuan
 Melakukan Penguatan Jejaring antar lembaga penyedia layanan Perlindungan
perempuan
 Melaksanakan sosialisasi melalui media cetak dan Elektronik tentang
keberadaan UPTD PPa sebagai lembaga perlindungan Perempuan dan Anak

Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target Indikator Kinerja adalah :


 Belum adanya Tenaga Ahli ( Psikolog dan Advokat) untuk penanganan
Kasus.
 Belum adanya Rumah Perlindungan sehingga Layanan penampungan
sementara belum dapat diberikan .
 rendahnya Pendidikan dan pemahaman perempuan mengenai hak-haknya
serta paradigma masyarakat mengenai Kekerasan terhadap perempuan yang
dianggap sebagai urusan pribadi masing-masing sehingga apabila terjadi
Kekerasan, banyak dari masyarakat yang enggan memberikan pertolongan.

Untuk menghadapi hambatan yag dihadapi tersebut maka pada masa yang akan
datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain :

 Melaksanakan sosialisasi terkait Layanan UPTD DPPA dan perda terkait


perlindungan perempuan dan anak
 mengusulkan Pembentukan Rumah Perlindungan agar Layanan penampungan
smentra dapat dilaksanakan

3.3.18 Analisis Sumber Daya

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting dalam pencapaian sasaran
II Meningkatnya Perlindungan Perempuan . Diantarannya adalah Dukungan Anggran ,
untuk pencapaian Sasaran II dialokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat

86
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

sebesar Rp.440.285.698,- dan DAK Non Fisik PPA pada tahun 2021 sebesar
Rp.104.995.000,- dengan total anggaran sebesar Rp.545.280.698,- dan terealisasi sebesar
Rp.443.562.004,- atau 81,35 %. Hal ini disebabkan karena rendahnya serapan DAK yaitu
belanja BOPPA Pelayanan KtPO/TPPO untuk kasus kekerasan terhadap perempuan karena
kasus yang sedikit dan sebagian besar kasus tidak memerlukan tindak lanjut yang
komprehensif.

Tabel 3. 24
Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Sasaran III

REALISASI ANGGARAN
N0 PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN JUMLAH
KEUANGAN %
1 2 3 4 5
A PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN 382,469,648 379,168,444 99.14
I Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan 36,869,300 36,686,300 99.50
yang melibatkan para Pihak Lingkup Daerah
Provinsi dan Lintas Daerah Kab/Kota
1 Koordinasi dan Singkronisasi Pelaksanaan 36,869,300 36,686,300 99.50
Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan
Kekerasan Terhadap Perempuan Kewenangan
Provinsi
II Penguatan dan Pengembangan Lembaga 345,600,348 342,482,144 99.10
Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan
Kewenangan Provinsi
1 Penguatan Jejaring Antar Lembaga Penyedia Layanan 345,600,348 342,482,144 99.10
Perlindungan Perempuan Kewenangan Provinsi dan
Lintas Daerah Kabupaten/Kota
B PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN 162,811,050 64,393,600 39.55
(UPTD )
II Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi 162,811,050 64,393,600 39.55
Perempuan Korban Kekerasan yang memerlukan
Koordinasi Tingkat Daerah Provinsi dan Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
1 Penyediaan Layanan Pengaduan masyarakat bagi 31,253,600 31,230,600 99.93
Perempuan Korban Kekerasan Tingkat Daerah
Provinsi dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota
2 Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan 131,557,450 33,163,000 25.21
Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi
Perempuan Korban Kekerasan Kewenangan Provinsi

TOTAL 545,280,698 443,562,044 81.35

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang
secara kuantitas maupun kualitas masih kurang . Program Perlindungan perempuan
dilaksanakan oleh Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan anak yaitu terdiri dari 1 (Satu
) Kepala Bidang, 3 (Orang ) Kasi dan 2 ( Dua ) staf dengan jumlah 6 (Enam ) Orang dan

87
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

UPTD PPA yang terdiri 1 (Satu ) Kepala UPTD , 3 (Orang ) Kasi dan 2 ( Dua ) staf
dengan jumlah 6 (Enam )Orang . Dari Jumlah tersebut sangat kurang untuk
didayagunakan membantu pencapaian target kinerja, namun keterbatasan itu tetap
digunakan secara optimal.. Sumber daya lain seperti sarana dan prasarana antara lain ruang
bekerja, komputer dan perlengkapan lainnya dapat di optimalkan penggunaannya, sehingga
tidak menjadi permasalahan dalam pencapaian kinerja yang sudah ditargetkan.

Sasaran Strategis IV
Meningkatnya Pemenuhan Hak Anak

Untuk meningkatkan pemenuhan hak anak di Provinsi, Kabupaten/Kota, maka


Pemerintah telah menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dapat memenuhi
hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak.
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis peningkatan Pemenuhan
Hak Anak di daerah mulai dari tingkat Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Provinsi, maka
ditetapkanlah satu indikator yaitu Kabupaten/ Kota Layak Anak. Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA) dihitung berdasarkan jumlah kabupaten/Kota yang memperoleh peringkat
capaian Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) mulai dari tingkat pratama, madya, nindya dan
utama.

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah Kabupaten/Kota yang mempunyai


sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya
Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan
perlindungan anak.

Pada tahun 2020, sesuai dengan target kinerja, pencapaian jumlah Kabupaten/Kota
layak Anak adalah 100% dimana jumlah Kabupaten/kota yang memperoleh penghargaan
kota Layak Anak sebanyak 14 kabupaten/Kota atau sama dengan hasil capaian pada tahun
sebelumnya. Akibat pandemi Covid 19, maka target kinerja untuk tahun 2021 disamakan
dengan tahun sebelumnya sejumlah 14 Kabupaten/Kota.

88
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Adapun Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Pemenuhan Hak Anak pada Perubahan


Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut ini:

Tabel 3. 25
Target Kinerja Sasaran Strategis IV Tahun 2021

SASARAN INDIKATOR
No. TARGET
STRATEGIS KINERJA

1 Meningkatnya Jumlah Kabupaten/Kota 14 Kab/Kota


Pemenuhan Hak Anak Layak Anak

3.3.19 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Realisasi kinerja dan Capaian indikator kinerja dari sasaran Meningkatnya


Pemenuhan Hak Anak, dengan indikator Kinerja Jumkah Kabupaten/Kota Layak anak dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.26
Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis I V Tahun 2021

KINERJA
INDIKATOR KATEGO
NO. REALISAS %
KINERJA TARGET RI
I CAPAIAN

1. Jumlah 14 15 107,14 % Memuaskan


Kabupaten/Ko Kab/Kota Kab/Kota
ta Layak Anak

Dari table 3.26 di atas dapat dijelaskan Pengukuran Realisasi Kinerja dan Pengukuran
Capaian Kinerja adalah sebagai beikut :

Pengukuran Capaian Kinerja


Pada indikator Sasaran strategis IV , tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat diperoleh
dengan Menggunakan rumus yaitu :

Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

89
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Maka Capaian KInerja indikator Jumlah Kabupaten/Kota Layak Anak adalah :


15 Kab/Kota
Capaian Kinerja = x 100%
14 Kab/Kota

= 107,14 %

Tabel 3. 27
Tingkat capaian peringkat KLA Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat
pada tahun 2021

NO KABUPATEN/KOTA PERINGKAT KLA

1 PADANG NINDYA
2 SAWAHLUNTO NINDYA
3 PAYAKUMBUH MADYA
4 TANAH DATAR MADYA
5 DHARMASRAYA MADYA
6 PARIAMAN MADYA
7 BUKITTINGGI MADYA
8 PASAMAN BARAT MADYA
9 KOTA SOLOK MADYA
10 PADANG PARIAMAN MADYA
11 50 KOTA MADYA
12 PADANG PANJANG MADYA
13 PASAMAN PRATAMA
14 SIJUNJUNG PRATAMA
15 AGAM PRATAMA
16 KAB. SOLOK INISIASI
17 KEP. MENTAWAI INISIASI
18 SOLOK SELATAN INISIASI
19 PESISIR SELATAN INISIASI
Sumber : Kemen PPA RI

Dari tabel 3.27 dapat dilihat bahwa jumlah Kabupaten/Kota Yang mendapatkan
penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak kategori Pratama, Madya dan Nindya adalah 15
(lima belas) Kabupaten/Kota sedangkan sisanya 4 (Empat ) Kabupaten lagi ( Kab.Solok ,
Kepulauan Mentawai , Solok Selatan dan Pesisir selatan ) masih ditahap inisiasi.

90
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3.3.20 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan
Capaian Kinerja tahun Sebelumnya

Capaian indikator Sasaran Strategis IV jika dibandingkan perkembangan nya dari


capaian tahun 2019-2020 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.28 berikut:

Tabel 3.28
Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis IV
Tahun 2019-2021

KINERJA
2019 2020 2021
SASARAN INDIKATOR Capa
NO Capaian
STRATEGIS KINERJA Reali ian Reali Reali Capaian
Target Target Target
sasi sasi sasi (%)
(%) (%)

Meningkatn Jumlah
ya Kabupaten/ 127,2
1. Pemenuhan Kota Layak
11 14
7
14 14 100 14 15 107 ,14
Hak Anak Anak

Dari tabel 3.28 diatas, terlihat bahwa terjadi fluktuasi capaian kinerja pada sasaran
strategis IV. Pada tahun 2019, capaian kinerja sebesar 127,27 % dimana target yang
berjumlah 11 Kab/Kota dapat direalisasikan sebesar 14 Kab/Kota. Sedangkan pada tahun
2020 terjadi penurunan akibat tidak dilakukannya penilaian KLA sebagai dampak dari
pandemi Covid 19. Pada tahun ini target sama dengan realisasi kinerja yaitu 14 Kab/Kota.
Namun pada tahun 2021, terjadi penambahan jumlah Kab/Kota yang memperoleh peringkat
capaian KLA yang semula berjumlah 14 Kab/Kota menjadi 15 Kab/Kota sehingga realisasi
kinerja melebihi target kinerja. Pada tahun 2021, capaian kinerja sebesar 107,14%.

3.3.21 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis IV berdasarkan target Renstra DPPPA


Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut :

91
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.29.
Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja dengan
target akhir Renstra
Realisasi Capaian S/d 2021
Target Akhir
No Indikator Kinerja Tahun Terhadap Renstra
Renstra 2021
2021 2021

1 Jumlah Kabupaten/ 15 15
100
Kota Layak Anak Kab/Kota Kab/Kota

Dari tabel 3.29, di atas dapat dilihat bahwa persentase Kabupaten/ Kota Layak Anak
pada Tahun 2021 adalah 15 Kabupaten/Kota sebesar 100 % dengan kategori memuaskan
sesuai dengan target capaian Kinerja pada akhir renstra 2021.

3.3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Karena tidak adanya standar nasional yang ditetapkan dalam pencapaian kinerja pada
sasaran ini, maka capaian realisasi kinerja tidak dapat dilakukan, dimana sebagai indikator
hanya berupa jumlah Kabupaten/Kota yang memperoleh peringkat KLA per tahun dari
masing-masing Provinsi.

3.3.29 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Pencapaian sasaran strategis IV Meningkatnya Pemenuhan Hak Anak apabila


dibandingkan dengan target 2021 adalah 107, 41% atau bernilai Memuaskan . Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
 Pemerintah Daerah telah berupaya mewujudkan pemenuhan hak anak dan
perlindungan khusus anak di masing-masing daerah dengan mengacu 5 (lima)
klaster Konvensi Hak Anak.
 Telah optimalnya peran dan fungsi tim gugus KLA
Beberapa upaya yang dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:

 Melaksanakan pembinaan rutin kepada tim gugus tugas KLA baik Provinsi
maupun Kabupaten/Kota
 Mengupayakan terbentuknya Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia
(APSAI) baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota

92
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Hambatan yang dihadapi dalam mencapai target Indikator Kinerja adalah :


 Masih belum optimalnya pencapaian peringkat Kab/Kota layak
Untuk menghadapi hambatan yag dihadapi tersebut maka pada masa yang akan
datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain :

 Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di


laksanakan secara kontinu setiap tahunnya sehingga Provinsi Sumatera Barat
dapat menjadi Provinsi Layak Anak (PROVILA)
 Menyusun Rencana Aksi Daerah kab/Kota Layak Anak ( RAD-KLA ) melalui
Tim gugus tugas dari OPD terkait.
3.3.30 Analisis Sumber Daya

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting dalam pencapaian sasaran
II Meningkatnya Pemenuhan Hak Anak . Diantarannya adalah Dukungan Anggaran , untuk
pencapaian Sasaran IV dialokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat sebesar
Rp. 178.784.450,- dan terealisasi sebesar 172.876.450 atau 96,70 % .Terdapat efisiensi
Anggaran sebesar Rp.5.908.000,-. Efisiensi ini di dapat dari Belanja Perjalnan Dinas dan
belanja Honorarium Narasumber Efisiensi pengunaan anggaran tersebut, tidak menganggu
capaian target kinerja yang ditetapkan. Dengan efisiensi tersebut Realisasi Fisik tetap 100
%.
Tabel 3.30
Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis IV

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN
KEUANGAN %
1 2 3 4 5
A PROGRAM PENGELOLAAN
SISTEM DATA GENDER DAN 38.962.950 38.882.950 99,79
ANAK
I Pengumpulan, Pengolahan Analisis
dan Penyajian Data dan Anak dalam 38.962.950 38.882.950 99,79
Kelembagaan Data Di Tingkat
Daerah Provinsi
1 Penyediaan Data Gender dan Anak
Provinsi 24.997.200 24.997.200 100,00
2 Penyajiaan dan Pemanfaatan Data
Gender dan Anak dalam Kelembagaan 13.965.750 13.885.750 99,43
Data Provinsi
B PROGRAM PEMENUHAN HAK
ANAK 139.821.500 133.993.500 95,83
93
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

I Pelembagaan PHA pada Lembaga


Pemerintah, Non Pemerintah, dan 29.753.000 29.653.000 99,66
Dunia Usaha Kewenangan Provinsi
1 Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan Pemenuhan Hak Anak 29.753.000 29.653.000 99,66
pada Lembaga Pemerintah, Non
Pemerintah Media da Dunia Usaha
Kewenangan Provinsi
II Penguatan dan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan 110.068.500 104.340.500 94,80
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Kewenangan Provinsi
1 Penyediaan Layanan Peningkatan
Kualitas Hidup Anak Kewenangan 60.536.500 57.233.500 94,54
Provinsi
2 Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksana
Pendampingan Peningkatan Kualitas 16.320.000 15.870.000 97,24
Hidup Anak Kewenangan Provinsi

3 Pnguatan Jejaring Antar Lembaga


Penyedia Layanan Peningkatan 33.212.000 31.237.000 94,05
Kualitas Hidup Anak Kewenangan
Provinsi dan Lintas Daerah
Kabupaten/Kota

TOTAL 178.784.450 172.876.450 96,70

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang
secara kuantitas maupun kualitas masih kurang . Program Perlindungan perempuan
dilaksanakan oleh Bidang Pemenuhan Hak Anak yaitu terdiri dari 1 (Satu ) Kepala Bidang, 3
(Orang ) Kasi dan 2 ( Dua ) staf dengan jumlah 6 (Enam ) Orang . Dari Jumlah tersebut
sangat kurang untuk didayagunakan membantu pencapaian target kinerja, namun
keterbatasan itu tetap digunakan secara optimal.. Sumber daya lain seperti sarana dan
prasarana antara lain ruang bekerja, komputer dan perlengkapan lainnya dapat di optimalkan
penggunaannya, sehingga tidak menjadi permasalahan dalam pencapaian kinerja yang sudah
ditargetkan.

94
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Sasaran Strategis V
Meningkatnya Perlindungan Anak

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Ada 5 ( Lima )Bentuk Perlindungan Anak Berdasarkan UU No 35 tahun 2014
Perlindungan Anak dari kebodohan. Bentuk perlindungan yang pertama
adalah perlindungan dari kebodohan, Perlindungan kesehatan fisik dan mental.
Perlindungan Kebebasan,Perlindungan dari Eksploitasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus Bagi
Anak. PP itu merupakan turunan untuk melaksanakan ketentuan pasal 71C UU 35/2014
tentang Perlindungan Anak.Dalam PP yang diundangkan pada 10 Agustus 2021 itu termuat
95 pasal. Perlindungan khusus bagi anak bertujuan untuk memberikan jaminan rasa aman
bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus, memberikan layanan yang dibutuhkan
anak, serta mencegah terjadinya pelanggaran hak-hak anak.Dalam aturan itu tercantum
daftar anak yang perlu mendapat perlindungan khusus. Setidaknya ada 15 kategori anak
yang wajib mendapat perlindungan dari negara. Mereka adalah anak dalam situasi darurat;
anak yang berhadapan dengan hukum; anak dari kelompok minoritas dan terisolasi; anak
yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual.Kemudian, anak yang menjadi korban
penyalahgunaan narkoba; anak yang menjadi korban pornografi; anak dengan HIV dan
AIDS; anak korban penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan; anak korban kekerasan
fisik dan/atau psikis. Selanjutnya, anak korban kejahatan seksual; anak korban jaringan
terorisme; anak penyandang disabilitas; anak korban perlakuan salah dan penelantaran; anak
dengan perilaku sosial menyimpang; serta anak yang menjadi korban stigmatisasi dari
pelabelan terkait dengan kondisi orang tuanya.Pada Pasal 1 PP tersebut ditegaskan yang
dimaksudkan dengan Anak adalah mereka yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang
masih berada di dalam kandungan."Perlindungan Khusus adalah suatu bentuk perlindungan
yang diterima oleh Anak dalam situasi dan kondisi tertentu untuk mendapatkan jaminan rasa
aman terhadap ancaman yang membahayakan diri dan jiwa dalam tumbuh kembangnya,"

95
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

demikian ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1 nomor 2 PP tersebut.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Meningkatnya


Perlindungan Anak maka ditetapkanlah satu indikator yaitu Rasio Anak yang
memerlukan perlindungan khusus per 100.000 anak ( usia kandungan -18 tahun ). Dampak
pandemi Covid-19 berupa munculnya berbagai permasalahan sosial dan ekonomi
masyarakat diperkirakan dapat berakibat terhadap peningkatan kasus-kasus kekerasan
terhadap anak dan juga penyebab lain adalah pembelajaran dilakukan secara online
menyebabkan interaksi anak dengan Gadget (Handphone) semakin tidak bisa dipisahkan,
Pronografi dan Pengaruh Lingkungan.

Sasaran Strategis V Meningkatnya Perlindungan Anak pada Perjanjian Kinerja


Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.31 berikut ini:
Tabel 3 .31
Target Kinerja Sasaran Strategis III Tahun 2021

SASARAN
No. INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS

1 Meningkatnya Rasio Anak yang 382


Perlindungan Anak memerlukan perlindungan
Khusus per 100.000 anak
usia 0-18 tahun

a. Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Realisasi Rasio Rasio Anak yang memerlukan perlindungan Khusus per 100.000
anak usia 0-18 tahun pada Tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut :

96
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.32
Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis
V Tahun 2021
KINERJA
INDIKATOR %
NO. TAR REALISAS KATEGORI
KINERJA CAPAI
GET I
AN

1. Rasio Anak yang 382 400 95,28 Sangat Baik


memerlukan
perlindungan
Khusus per
100.000 anak
usia 0-18 tahun

DariTabel 3.32 dapat dijelaskan pengukuran Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja sasaran
V Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

Pengukuran Realisasi Kinerja


indikator Rasio Perempuan sasaran Rasio Rasio Anak yang memerlukan
perlindungan Khusus per 100.000 anak usia 0-18 tahun dapat diperoleh dengan formula
penghitungan :

Jumlah anak yang memerlukan


Rasio Anak yang memerlukan
perlindungan khusus x 100.000
perlindungan Khusus per 100.000 anak =
usia 0-18 tahun Jumlah Penduduk Anak Usia 0-18 Tahun di
Provinsi Tahun keatas di Provinsi

Jumlah anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah :


1. Anak yang berhadapan dengan hukum
(Anak sebagai pelaku + anak sebagai korban)
2. Anak Korban Kekerasan fisik dan / atau psikis
3. Anak Penyandang Disabilitas

97
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.33
Jumlah Kasus Dan Korban Kekerasan Terhadap Anak Di Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2021

Usia (Tahun) Jumlah


No Kabupaten/Kota Kasus S Korban
0-5 6-12 13-17 Anak
L 3 19 12 34
1 Kabupaten Agam 50 P 0 34 26 60
T 3 53 38 94
L 0 4 3 7
2 Kabupaten Dharmasraya 15 P 0 1 8 9
T 0 5 11 16
L 1 0 24 25
Kabupaten Lima Puluh
3 61 P 2 9 26 37
Kota
T 3 9 50 62
L 0 0 0 0
4 Kabupaten Mentawai 10 P 1 5 4 10
T 1 5 4 10
L 0 0 7 7
Kabupaten Padang
5 13 P 0 4 7 11
Pariaman
T 0 4 14 18
L 2 1 3 6
6 Kabupaten Pasaman 4 P 1 0 1 2
T 3 1 4 8
L 4 6 7 17
Kabupaten Pasaman
7 35 P 5 4 17 26
Barat
T 9 10 24 43
L 0 2 9 11
Kabupaten Pesisir
8 29 P 0 6 12 18
Selatan
T 0 8 21 29
L 0 2 3 5
9 Kabupaten Sijunjung 24 P 1 9 9 19
T 1 11 12 24
L 0 4 6 10
10 Kabupaten Solok 35 P 2 7 19 28
T 2 11 25 38
L 1 0 1 2
Kabupaten Solok
11 9 P 0 3 4 7
Selatan
T 1 3 5 9
L 0 2 5 7
12 Kabupaten Tanah Datar 34 P 2 12 13 27
T 2 14 18 34

98
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

L 2 16 4 22
13 Kota Bukit Tinggi 39 P 4 10 5 19
T 6 26 9 41
L 2 8 22 32
14 Kota Padang 79 P 8 9 32 49
T 10 17 54 81
L 2 1 2 5
15 Kota Padang Panjang 6 P 0 2 0 2
T 2 3 2 7
L 0 0 6 6
16 Kota Pariaman 13 P 0 1 6 7
T 0 1 12 13
L 1 3 5 9
17 Kota Payakumbuh 17 P 1 4 5 10
T 2 7 10 19
L 2 3 2 7
18 Kota Sawah Lunto 23 P 0 2 14 16
T 2 5 16 23
P 0 0 4 4
19 Kota Solok 8
T 1 1 6 8
L 21 72 123 216
Total 504 P 27 122 212 361
T 48 194 335 577
Sumber Data: Aplikasi SIMFONI PPA-KPPPA RI, Diakses Tanggal 4 Januari 2022

Tabel 3.34
Data ABH ( Anak Berhadapan dengan Hukum ) di Provinsi sumatera Barat Tahun 2021
PENYELESAIAN
JUMLAH
NO TAHUN JUMLAH ABH PERKARA
LAP POL
KORBAN PELAKU SAKSI P21 SP3 DIVERSI
1 2020 310 310 116 80 210 86 14
2 2021 137 137 61 30 83 50 4
JUMLAH 447 447 177 110 293 136 18
Sumber Data: Direktorat reserse Kriminal Umum Polda Sumbar

99
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.35
Jumlah Penduduk Anak 0-18 tahun
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021

ANAK 0
KODE ANAK 0-18
KABUPATEN/ KOTA - 18 JUMLAH
WILAYAH Tahun (P)
Tahun (L)
1301 Kabupaten Pesisir Selatan 89.396 83.023 172.419
1302 Kabupaten Solok 67.610 63.998 131.608
1303 Kabupaten Sijunjung 42.950 40.129 83.079
1304 Kabupaten Tanah Datar 57.262 53.182 110.444
Kabupaten Padang
73.318 68.755 142.073
1305 Pariaman
1306 Kabupaten Agam 83.860 77.760 161.620
1307 Kabupaten 50 Kota 63.492 59.003 122.495
1308 Kabupaten Pasaman 55.136 51.796 106.932
Kabupaten Kepulauan
17.449 16.109 33.558
1309 Mentawai
1310 Kabupaten Dharmasraya 39.345 37.268 76.613
1311 Kabupaten Solok Selatan 32.053 29.919 61.972
1312 Kabupaten Pasaman Barat 83.391 77.716 161.107
1371 Kota Padang 150.371 139.413 289.784
1372 Kota Solok 13.475 12.771 26.246
1373 Kota Sawahlunto 11.124 10.281 21.405
1374 Kota Padang Panjang 10.564 9.870 20.434
1375 Kota Bukittingi 22.124 20.675 42.799
1376 Kota Payakumbuh 24.601 22.768 47.369
1377 Kota Pariaman 16.335 14.759 31.094
SUMATERA BARAT 953.856 889.195 1.843.051
Sumber : DKB Semester I Tahun 2021

Dari Tabel 3.33 , tabel 3. 34 dan Tabel 3.35 dan lampiran 1 ( Data SLB Dinas Pendidikan
Prov. Sumbar ) di dapatkan data sebagai berikut :
1. Anak yang berhadapan dengan hukum : 228
(Anak sebagai pelaku + anak sebagai korban)
2. Anak Korban Kekerasan fisik dan / atau psikis : 518
3. Anak Penyandang Disabilitas : 6.782
Total 7.567
4. Jumlah penduduk Anak usia 0-18 tahun : 1.843.051

100
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Maka Rasio Perempuan sasaran Rasio Anak yang memerlukan perlindungan Khusus per
100.000 anak usia 0-18 tahun adalah:

Rasio Anak yang memerlukan 7.567 x 100.000


perlindungan Khusus per =
100.000 anak usia 0-18 tahun 1.893.429
= 8,97
= 399,64
= 400

Pengukuran Capaian Kinerja


Pada indikator Rasio Anak yang memerlukan perlindungan Khusus per 100.000
anak usia 0-18 tahun, tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat diperoleh dengan
Menggunakan rumus yaitu :

2xtarget − Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

Rumus ini digunakan apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian


kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja
semakin baik, artinya semakin berkurangnya angka realisasi Rasio Anak yang memerlukan
perlindungan Khusus per 100.000 anak usia 0-18 tahun maka semakin berkurangnya
Kekerasan terhadap Anak, Anak yang berhadapan dengan hokum dan Anak penyandang
disabilitas di Sumatera Barat, dan dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk anak usia 0-18
Tahun .

Capaian KInerja Indikator indikator Rasio Anak yang memerlukan perlindungan


Khusus per 100.000 anak usia 0-18 tahun adalah :

Capaian Kinerja : ( 2x 382 ) – 400 x 100 %


382

: 95,28 %

3.3.31 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini
dengan Capaian Kinerja tahun Sebelumnya
Capaian Indikator Sasaran Strategis V jika dibandingkan perkembangan nya dari
capaian tahun 2019 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.36 berikut:

101
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.36
Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis III
Tahun 2019-2021

KINERJA
2019 2020 2021
INDIKATOR
NO Capai Cap Capai
KINERJA Targ Realis Tar Realis
an aian Tar Realis
an
et asi get asi get asi
(%) (%) (%)

1. Rasio Anak 386 427 89,30 384 351 108,5 382 400 95,28
yang 9
memerlukan
perlindungan
Khusus per
100.000 anak
usia 0-18 tahun

Dari tabel 3.36, dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan capaian dari capaian
89,30 % pada tahun 2019 menjadi 108,59 % pada tahun 2020, sedangkan pada tahun 2021
menurun yaitu 95,28 %.Artinya dari 100.000 anak usia 0-18 tahun yang ada di sumatera
Barat hanya sebanyak 351 orang yang memerlukan perlindungan khusus di Tahun 2020
.Sementara pada tahun 2019 terdapat 427 anak yang memerlukam perlindungan khusus, dan
pada tahun 2021 meningkat yaitu 400 anak yang memerlukan perlindungan khusus.

3.3.33 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis III berdasarkan target Renstra DPPPA
Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.37 berikut :

Tabel 3.37.
Perbandingan capaian Realisasi Indikator kinerja Sasaran Stategis II dengan
target akhir Renstra
Realisasi Capaian Sd 2021
Target Akhir
No Indikator Kinerja Tahun Terhadap Renstra
Renstra 2021
2021 2021
1. Rasio Anak yang
memerlukan
perlindungan Khusus 400 382 91%
per 100.000 anak usia
0-18 tahun

102
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Dari tabel 3.37, di atas dapat dilihat bahwa Realisasi Rasio Rasio Anak yang
memerlukan perlindungan Khusus per 100.000 anak usia 0-18 tahun pada Tahun 2021
mencapai 91 % dari target akhir renstra 2021 yang ditetapkan sebesar 382.

3.3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Secara Nasional , belum ditemukan Publikasi Rasio Rasio Anak yang memerlukan
perlindungan Khusus per 100.000 anak usia 0-18 tahun

3.3.35 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Dalam Pencapaian Sasaran V meningkatnya Perlindungan Anak di pengaruhi oleh


faktor di antarannya :
 Dengan adanya dinas yg melayani ususan Khususnya yg terkait pengaduan
dan pendamingan masyarakat sehingga masayarakat menjadi tahu tentang
adanya unit pelayanan pengaduan yang melayani kasus kekerasan dan tempat
pengaduan, salah satu unitnya adalah UPTD PPA tapi juga ada selain UPTD
selain itu juga ada LPA dan Unit PPA di kepolisian.
 Terjalinnya Koordinasi antar lembaga Layanan perlindungan perempuan dan
Anak
 Adanya peningkatan Sumber Daya Manusia Pada lembaga Layanan PPA
Provinsi dan kabupaten Kota
 Adanya Koordinasi dan Kerjasama yang Baik dengan DPPPA
Kabupaten/Kota, LSM, Kelompok Profesional dan Mahasiswa dalam
sosialisasi Pencegahan ,Layanan dan Penanganan Kasus .

Dan penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak disebabkan oleh factor
antara lain :
 Faktor Ekonomi Orang Tua Korban/ Pelaku
 Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang Kekerasan Seksual Terhadap
Anak.

 Kurangnya Kontrol dan kesadaran orang tua dalam mengantisipasi tindak


kejahatan seksual terhadap anak dan pergaulan anak
 Posisi anak sebagai pihak yang lemah dan tidak berdaya

103
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

 Dengan adanya pandemi Covid 19 ini, dimana kegiatan pembelajaran dilakukan


secara online menyebabkan interaksi anak dengan Gadget (Handphone) semakin
tidak bisa dipisahkan.

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:
 Mengadakan Bimbingan teknis Anak yang berkebutuhan Khusus
 Mengadakan Bimbingan teknis system peradilan pidana anak bagi APH dan
OPD Terkait
 Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan urusan ABH di Kabupaten/ Kota
 Melakukan Pembinan ABH di Lembaga LPKA tanjung Pati
 Melakukan Sosialisasi Review Gerakan Sosial Anti Kejahatan Seksual ( GN-
AKSA ) di Kabupaten/Kota
 Melakukan Pembinaan Ke kabupaten/Kota terkait pencegahan Kejahatan
Seksual Anak

Untuk masa yang akan datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain
 Melaksanakan sosialisasi terkait Layanan UPTD DPPA dan perda terkait
perlindungan perempuan dan anak
 Lebih Optimal utuk Melakukan Sosialisasi dan Advokasi terkait Perlindungan
Anak.

3.3.37 Analisis Sumber Daya

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting dalam pencapaian sasaran
V Meningkatnya Perlindungan Anak . Diantarannya adalah Dukungan Anggaran , untuk
pencapaian Sasaran V dialokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat sebesar
Rop. 315.244.500,- dan DAK non Fisik Sebesar 294.264.000 dengan total anggaran
sebesar Rp. Rp. 609.508.500,- terealisasi sebesar 526.629.517 atau 86,40 % . Rendahnya
Realisasi karena Serapan DAK yang rendah disebabkan oleh adanya visum gratis yang
diberikan oleh RS Bayangkara dan sampai saat ini kasus yang membutuihkan tindak lanjut
autoupsi tidak ada. Rendahnya Serapan DAK ini tidak menganggu capaian target kinerja
yang ditetapkan. Dengan Tidak terserapnya anggran DAK tersebut Realisasi Fisik tetap
100 %.

104
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.38
Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis v

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN
KEUANGAN %
1 2 3 4 5
A PROGRAM
PERLINDUNGAN KHUSUS 238.219.000 238.026.300 99,92
ANAK
I Penyediaan Layanan bagi
Anak yang Memerlukan 238.219.000 238.026.300 99,92
Perlindungan Khusus yang
Memerlukan Koordinasi
Tingkat Daerah Provinsi
1 Pengembangan Komunikasi,
Informasi, Edukasi Anak yang 238.219.000 238.026.300 99,92
Memerlukan Perlindungan
Khusus Kewenangan Provinsi

B PROGRAM
PERLINDUNGAN KHUSUS 371.289.500 288.603.217 77,73
ANAK
I Pencegahan Kekerasan
Terhadap Anak yang 53.530.000 51.817.500 96,80
Melibatkan para Pihak
Lingkup Daerah Provinsi dan
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Pencegahan Kekerasan terhadap 53.530.000 51.817.500 96,80
Anak Kewenangan Provinsi
II Penyediaan Layanan bagi
Anak yang Memerlukan 241.922.500 170.098.717 70,31
Perlindungan Khusus yang
Memerlukan Koordinasi
Tingkat Daerah Provinsi
1 Penyediaan Layanan Anak yang
Memerlukan Perlindungan 54.506.000 52.515.717 96,35
Khusus Kewenangan Provinsi
2 Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksanaan Pendampingan 187.416.500 117.583.000 62,74
Anak yang Memerlukan
Perlndungan Khusus Anak
Kewenangan Provinsi

105
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

III Penguatan dan Pengembangan


Lembaga Penyedia Layanan 75.837.000 66.687.000 87,93
bag Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus Tingkat
Daerah Provinsi dan Lintas
Daerah
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Peningkatan Kapasitas Sumber 75.837.000 66.687.000 87,93
Daya Lembaga Penyedia
Layanan Anak yang
memerlukan Perlindungan
Khusus Anak Kewenangan
Provinsi
TOTAL
609.508.500 526.629.517 86,40

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang
secara kuantitas maupun kualitas masih kurang . Program Perlindungan perempuan
dilaksanakan oleh Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan anak yaitu terdiri dari 1 (Satu
) Kepala Bidang, 3 (Orang ) Kasi dan 2 ( Dua ) staf dengan jumlah 6 (Enam ) Orang dan
UPTD PPA yang terdiri 1 (Satu ) Kepala UPTD , 3 (Orang ) Kasi dan 2 ( Dua ) staf
dengan jumlah 6 (Enam )Orang . Dari Jumlah tersebut sangat kurang untuk
didayagunakan membantu pencapaian target kinerja, namun keterbatasan itu tetap
digunakan secara optimal.. Sumber daya lain seperti sarana dan prasarana antara lain ruang
bekerja, komputer dan perlengkapan lainnya dapat di optimalkan penggunaannya, sehingga
tidak menjadi permasalahan dalam pencapaian kinerja yang sudah ditargetkan.

Sasaran Strategis VI
Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju Pertumbuhan
Penduduk

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Usaha


Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk, maka ditetapkanlah dua indikator yaitu Unmet
Need (Kebutuhan Ber KB) dan CPR ( Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi ).

106
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

‘ Sasaran Strategis 6 Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk


dengan Indikator Unmet Need (Kebutuhan Ber KB) dan CPR ( Prevalensi Pemakaian
Kontrasepsi ) pada Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.39
berikut ini:

Tabel 3.39 Target Kinerja Sasaran StrategisVITahun 2021

No. Sasaran Stategis Indikator Kinerja Target


1 Meningkatnya Usaha 1 Unmet Need 13 %
Pengendalian Laju (Kebutuhan Ber KB)
Pertumbuhan
Penduduk 2 CPR (Prevalansi
58,60 %
Pemakaian Kontrasepsi )

3.3.38 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Dari Pengukuran Realisasi Indikator Kinerja dan Pengukuran Capaian Indikator


Kinerja di maka Capaian Inidkator Kinerja, Target dan Realisasi Kinerja sasaran VI
Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk dapat dilihat pada table
berikut :

Tabel 3.40 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI Tahun 2021

KINERJA
SASARAN INDIKATOR % KATEGO
NO. REALISAS
STRATEGIS KINERJA TARGET CAPAI RI
I
AN
1 Meningkatnya Unmet Need
Kurang
Usaha (Kebutuhan Ber 13 % 22,56 % 26,46
Baik
Pengendalian KB)
Laju CPR
Pertumbuhan (Prevalensi
Penduduk 58,60 % 51,26 % 87,47 Sangat Baik
Pemakaian
Kontrasepsi

Dari tabel 3. 40 dapat dijelaskan perhitungan Realisasi indikator Kinerja dan


Capaian Indikator Kinerja Sasaran VI sebagai berikut

107
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Pengukuran Realisasi Kinerja


Realisasi Kinerja Tahun 2021 dari sasaran Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju
Pertumbuhan Penduduk adalah :
1. Unmet Need ( Berkebutuhan Ber KB )
dapat diperoleh dengan perhitungan:

Rumus = PUS IAT + PUS TIALX 100%


PUS

Keterangan :
PUS IAT= Ingin anak tunda
PUS IAL = Tidak ingin anak lagi
PUS = Pasangan Usia Subur

Tabel 3.41
Jumlah Pus Menurut Status Unmet Need
UNMET
JUMLAH UNMET NEED NEED
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH %
PUS SPACING LIMITING

1 PESISIR SELATAN 68.587 3.725 6.883 10.608 15,47

2 SOLOK 52.590 3.355 5.968 9.323 17,73

3 SIJUNJUNG 37.986 1.942 3.910 5.852 15,41

4 TANAH DATAR 46.557 3.189 7.515 10.704 22,99


PADANG
5 PARIAMAN 48.639 7.631 10.084 17.715 36,42

6 AGAM 59.092 5.466 10.244 15.710 26,59

7 LIMA PULUH KOTA 55.161 2.822 7.420 10.242 18,57

8 PASAMAN BARAT 40.089 4.169 5.411 9.580 23,90

KEPULAUAN 32,41
9 MENTAWAI 10.154 1.057 2.234 3.291

10 DHARMASRAYA 36.962 1.998 3.959 5.957 16,12

108
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

11 SOLOK SELATAN 25.349 1.481 2.510 3.991 15,74

12 PASAMAN BARAT 57.068 6.592 7.979 14.571 25,53

13 KOTA PADANG 100.096 8.264 18.372 26.636 26,61

14 KOTA SOLOK 10.651 591 967 1.558 14,63


KOTA
15 SAWAHLUNTO 8.875 416 1.191 1.607 18,11
KOTA PADANG
16 PANJANG 7.462 641 1.048 1.689 22,63
KOTA
17 BUKITINGGI 14.175 1.090 2.205 3.295 23,25
KOTA
18 PAYAKUMBUH 18.396 1.317 2.967 4.284 23,29

19 KOTA PARIAMAN 11.500 1.548 1.907 3.455 30,04

JUMLAH 709.389 57.294 102.774 160.068 22,56


Sumber : Pendataan Keluarga BKKBN Tahun 2021

Dari table 3. 41.. Maka di dapat kan Realisasi Unmet Need Tahun 2021 adalah :
Unmet Need = 57.294 + 102.774 x 100%
709.389
= 160.068
709.389
= 22,56 %

2. CPR ( Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi ) dapat diperoleh dengan membandingkan


antara Jumlah Peserta KB aktif dengan Jumlah Pasangan Usia Subur .

Rumus = Jumlah Peserta KB Aktif X 100%


Jumlah Pasangan Usia Subur

109
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.42
JUMLAH PUS MENURUT KESERTAAN BER-KB

JUMLAH
JUMLAH PREVELENSI
NO KABUPATEN/KOTA PUS
PUS KB
PESERTA KB

1 PESISIR SELATAN 68.587 39.753 57,96

2 SOLOK 52.590 30.943 58,84

3 SIJUNJUNG 37.986 24.007 63,20

4 TANAH DATAR 46.557 24.358 52,32


PADANG
5 PARIAMAN 48.639 14.937 30,71

6 AGAM 59.092 28.165 47,66

7 LIMA PULUH KOTA 55.161 32.640 59,17

8 PASAMAN BARAT 40.089 20.719 51,68


KEPULAUAN
9 MENTAWAI 10.154 4.283 42,18

10 DHARMASRAYA 36.962 22.841 61,80

11 SOLOK SELATAN 25.349 15.528 61,26

12 PASAMAN BARAT 57.068 27.116 47,52

13 KOTA PADANG 100.096 42.068 42,03

14 KOTA SOLOK 10.651 6.254 58,72


KOTA
15 SAWAHLUNTO 8.875 5.187 58,45
KOTA PADANG
16 PANJANG 7.462 3.807 51,02

17 KOTA BUKITINGGI 14.175 7.346 51,82


KOTA
18 PAYAKUMBUH 18.396 9.276 50,42

19 KOTA PARIAMAN 11.500 4.431 38,53

JUMLAH 709.389 363.659 51,26


Sumber : Pendataan Keluarga BKKBN Tahun 2021

110
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Dari Tabel 3.42 Maka didapatkan Realisasi CPR tahun 2021


CPR = 363.659 x 100%
709.389

= 51,26 %

Pengukuran Capaian Kinerja


Pada indikator Sasaran strategis VI ii, tingkat Capaian Kinerja Indikator dapat diperoleh
denganMenggunakan 2 ( Dua ) rumus yaitu :

1. Pada Indikator Unmet Need ( Berkebutuhan Ber KB ) dapat diperoleh dengan


menggunakan rumus :

2xtarget − Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

Capaian Indikator KInerja

Unmet Need Tahun 2021 : ( 2x 13 ) – 22,56x 100 %


26,46

: 26,46%

Rumus ini digunakan apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian


kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja
semakin baik, artinya semakin berkurangnya angka realisasi Unmet Need semakin
berkurangnya jumlah penduduk di Sumatera Barat, hal ini menunjukkan pencapaian kinerja
yang baik

2. Pada Indikator Kinerja CPR (Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi), untuk


mengukur tingkat capaian kinerja menggunakan rumus :

Realisasi
Capaian Kinerja = x 100%
Target

111
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Capaian Indikator KInerja

CPR Tahun 2021 : 51,26 x 100 %


58,60

: 87,47 %

3.3.39 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini
dengan Capaian Kinerja tahun Sebelumnya
Capaian Indikator Sasaran Strategis VI jika dibandingkan perkembangan nya dari
capaian tahun 2019akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.43 berikut:

Tabel 3.43
Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI Tahun 2021

KINERJA
2019 2020 2021
SASARAN INDIKAT
No STRATEGI OR Real
Cap Re Cap Re Capai
S KINERJA Targ i Targe Targ
aian alis aian alis an
et isasi t et
(%) asi ( % ) asi (%)
1. Meningkatn Unmet
ya Usaha Need 104, 6,6 99,8 22,
7,00 6,66 6,66 13 26,46
Pengendalia (Kebutuha 86 1 4 56
n Laju n Ber KB)
Pertumbuha CPR
n Penduduk (
Prevalensi 70,4 127, 71, 125, 58,6 51,
55,4 57 87,47
Pemakaian 5 17 48 40 0 26
Kontrasep
si

Jika dilihat dari tabel 3.43, Untuk tahun 2021 ini yang menjadi target kinerja pada
sasaran straetegis II adalah Unmet Need (kebutuhan Ber KB), CPR (Prevalensi Pemakaian
Kontrasepsi) dan dapat dibandingkan capaian Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019-2021,
terdapat penurunan capaian terhadap indikator Unmet Need (Kebutuhan ber-KB) dari
capaian 104,86 % pada tahun 2019 menjadi 99,84% pada tahun 2020, sedangkan pada
tahun 2021 hanya dicapai 26,46%. Pada indikator CPR (Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi)
juga terdapat penurunan Capaian dari 127,17 % Pada Tahun 2019 menjadi 125,40 % pada
Tahun 2020 dan Pada Tahun 2021 Hanya dicapai 87,47 %. Hal ini terjadi karena masih

112
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan alat atau obat kontrasepsi, karena takut
akan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi, minimnya informasi terkait dengan alat
kontrasepsi yang sesuai untuk digunakan, adanya penolakan dari keluarga serta dianggap
bertentangan dengan ajaran agama, dan alasan kesehatan, terbatasnya akses terkait dengan
informasi dan tempat layanan. Pandemi Covid-19 juga semakin memperbesar angka unmet
need, di samping masyarakat takut untuk mendatangi tempat layanan KB, juga karena terjadi
refocusing anggaran dalam penanganan Covid-19.

3.3.39 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi KinerjaSasaran Strategis VIDinas Pemberdayaan perempuan dan


perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2021 berdasarkan target Renstra DPPKBKPS Tahun 2016-2021 dapat dilihat
pada tabel 3.44 berikut :

Tabel 3.44.

Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra


Capaian
Target
Realisasi sd 2021
Akhir
No Sasaran Indikator Sasaran Tahun terhadap
Renstra
2021 Renstra
2021
2021
1 Meningkatnya Unmet Need
Usaha (Kebutuhan Ber 22,56% 6,20 % 27,48%
Pengendalian Laju KB)
Pertumbuhan CPR 51,26 % 58,60 % 87,47 %
Penduduk ( Prevalensi
Pemakaian
Kontrasepsi

Dari tabel 3.44, di atas dapat dilihat bahwaPersentase Unmet Need (Kebutuhan Ber-
KB) pada Tahun 2021 sebesar 22,56 % mencapai target 27,48 % dari target akhir Renstra
2021 yang ditetapkan sebesar 6,20%. Persentase CPR (Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi)
pada Tahun 2021 sebesar 51,26 % telah mencapai 87,47% dari target akhir Renstra 2021
yang ditetapkan sebesar 58,60 %.

113
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

3.3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional

Capaian Realisasi indikatorSasaran Strategis VIdibandingkat fdengan Raalisasi Tahun


dapat dilihat pada tabel 3.45 berikut :

Tabel 3.45

Perbandingan Capaian Realisasi Indikator Kinerja Unmet Need , CPR di Sumatera Barat
dengan capaian Realisasi Nasional

INDIKATOR REALISASI REALISASI


NO
KINERJA PROV.SUMBAR NASIONAL
Unmet Need
1 (Kebutuhan Ber 22,56 % 18,20 %*)
KB)
CPR 51,26 % 57.00 %**)
( Prevalansi
2
Pemakaian
Kontrasepsi )

Jika dilihat dari capaian realisasi nasional, Provinsi Sumatera Barat untuk indikator
Unmet Need dan CPR masih berada di bawah realisasi nasional, tetapi hal ini tidak
mengurangi tingkat capaian kinerja kedua indikator tersebut. Indikator ini unmet need dan
CPR, tidak hanya merupakan tanggung jawab DP3AP2KB, namun juga menjadi bagian dari
tanggung jawab OPD lain lintas sektoral yang memiliki kontrribusi dalam pencapaian
indikator ini seperti Dinas Kesehatan dalam peningkatan kulaitas dan kuantitas pelayanan
dan tentunya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan untuk pencapaian kedua indikator terrsebut di Provinsi Sumatera Barat.

*) peghitungan angka unmet need belum termasuk DKI Jakarta

**) angka mCPR

3.3.41 Analisis Penyebab keberhasilan/ kegagalan atau Peningkatan/ penurunan


Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Pencapaian sasaran strategis VI Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju


Pertumbuhan Penduduk, pada indikator kinerja Unmet Need apabilan dibandingkan dengan
target 2021 hanya mencapai 26,46 % atau bernilai Kurang Baik dan pada Indikator kinerja

114
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

CPR apabila dibandungkan dengan target tahun 2021 hanya mencapai 86,33 %atau bernilai
Memuaskan . Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan antara lain :

 Masih rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan alat atau obat kontrasepsi,
Karena takut akan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi, minimnya
informasi terkait dengan alat kontrasepsi yang sesuai untuk digunakan, adanya
penolakan dari keluarga serta dianggap bertentangn dengan ajaran agama, dan alasan
kesehatan, terbatasnya akses terkait dengan informasi dan tempat layanan

 Karena adanya pandemi Covid-19 sehingga masyarakat kurang memperoleh


layanan KB, karena takut untuk mendatangi tempat pelayanan.

 Minimnya anggaran karena refocusing anggaran dalam penanganan Covid-19


sehingga Kegiatan Advokasi dan KIE tidak dapat Optimal dilakukan

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pencapaian kinerja ini diantaranya adalah:

1. Melaksanakan Advokasi dan KIE melalui kegiatan pemberdayaan dan peningkatan


peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah provinsi dalam pemgelolaan
program ketahanan keluarga dengan meningkatkan kapasitas mitra atau organisasi
kemasyarakatan seperti BKOW, Aisyiah, TP-PKK, dan Dharma Wanita Persatuan,
untuk melakukan orientasi lapangan di lingkungan organisasinya

2. Meningkatkan SDM pengelola program KB melalui kegiatan peningkatan kapasitas


pengelola dan pelaksanaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R)

3. Melakukan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pemilihan


ASN Model program KKBPK sebagai Duta ASIK (ASN Informan KKBPK).

4. Melakukan integrasi program KKBPK pada perangkat daerah di provinsi melalui


sosialisasi dan promosi tentang program KKBPK dan Gerakan Bersama Cegah
Stunting

5. Tersedianya Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) Provinsi


Sumatera Barat 2019 – 2039 serta melakukan advokasi dan sosialisasi GDPK ke
Kabupaten/Kota agar segera melakukan penyusunan dan pemanfaatan GDPK di
daerah masing-masing.

115
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Untuk menghadapi hambatan yang dihadapi tersebut maka pada masa yang akan
datang akan dilakukan beberapa upaya antara lain :

 Mendukung Nota Kesepakatan yang digagas oleh Perwakilan BKKBN Provinsi


Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tentang program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)

 Melakukan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah provinsi
dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk melalui penyerasian kebijakan
pembangunan daerah provinsi terhadap program KKBPK serta melakukan
pemanfaatan GDPK Provinsi Tahun 2019 - 2039

 Melakukan koordinasi, penyediaan dan pengolahan data kependudukan berbasis


Keluarga

 Melakukan pengembangan dan penyediaan materi dan sarana promosi, Komunikasi,


Informasi dan Edukasi (KIE) KKBPK sesuai kearifan lokal

 Melakukan Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program


Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui
mitra kerja

 Melakukan pengembangan dan penguatan jejaring kemitraan dalam program KKBPK

 Melakukan koordinasi dan pembinaan dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan
KB

 Melaksanakan fasilitasi, pembimbingan, pengembangan dan penguatan penyiapan


pengasuhan 1000 HPK

3.3.42 Analisis Sumber Daya

Dalam rangka pencapaian sasaran Meningkatnya Usaha Pengendalian Laju


Pertumbuhan Penduduk pada Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah
mengalokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2021 dengan
Program Pengendalian Penduduk, Program Pembinaan Keluarga Berencana (KB) dan
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) total sebesar Rp.
210.903.689,- dan terealisasi sebesar Rp. 210.609.864,- atau sebesar 99,86 % atau terdapat

116
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

efisiensi anggaran sebesar Rp. 293.825,- atau sebesar 0,14%. Efisiensi didapat dari
penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM), perjalanan dinas, belanja jasa kantor dll.
Efisiensi penggunaan anggaran tersebut, tidak mengganggu capaian target kinerja yang
telah ditetapkan. Dengan efisiensi tersebut, capaian fisik tetap 100% .

Tabel 3. 46
Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis VI

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN KEUANGAN %
1 2 3 4 5
A PROGRAM PENGENDALIAN 16.776.400 100,00
PENDUDUK 16.776.400
I Pemaduan dan Sinkronisasi 16.776.400 100,00
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan 16.776.400
Pemerintah Daerah Provinsi dalam
Rangka Pengendalian Kuantitas
Penduduk
1 Advokasi dan Sosialisasi GDPK 16.776.400 100,00
16.776.400
B PROGRAM PEMBINAAN 38.694.000 98,85
KELUARGA BERENCANA (KB) 39.144.000
I Pemberdayaan dan Peningkatan 12.964.000 97,74
Peran serta Organisasi 13.264.000
Kemasyarakatan Tingkat Daerah
Provinsi dalam Pengelolaan
Pelayanan dan Pembinaan
Kesertaan Ber-KB
1 Pengembangan dan Penguatan Jejaring 12.964.000 97,74
Kemitraan dalam Program KKBPK 13.264.000
II Pengembangan Desain Program, 25.730.000 99,42
Pengelolaan dan Pelaksanaan 25.880.000
Advokasi, Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) Pengendalian
Pendudukan dan Keluarga
Berencana
1 Penguatan Kerjasama dengan 25.730.000 99,42
Stakeholders dan Mitra Kerja dalam 25.880.000
Pelaksanaan Advokasi, Promosi dan
KIE Program KKBPK

TOTAL 55.920.400 55.470.400 99,20

117
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Selain anggaran, sumberdaya yang lain adalah Sumber Daya Manusia (SDM),
yang secara kuantitas maupun kualitas masih kurang yaitu terdiri dari 1 (Satu ) Kepala
Bidang, 3 (tiga) Kasi dan 3 (tiga) staf dengan jumlah 7 (Tujuh ) orang. Jumlah sumberdaya
tersebut masih sangat kurang, namun dapat didayagunakan dalam membantu pencapaian
target kinerja, dan tetap digunakan secara optimal. Sumber daya lain seperti sarana dan
prasarana antara lain ruang bekerja, komputer dan keterbatasan sarana perlengkapan
lainnya dapat di optimalkan penggunaannya, sehingga tidak menjadi permasalahan dalam
pencapaian kinerja yang sudah ditargetkan.

Sasaran Strategis VII


Meningkatnya Tata Kelola Organisasi

Sasaran Strategis VI yaitu Meningkatnya Tata Kelola Organisasi dengan indikator


Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja.
Tabel 3.47.
Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis V II

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 Meningkatnya Tata Kelola Nilai evaluasi Akuntabilitas BB
Organisasi Kinerja

Sumber data : DP3AP2KB Prov. Sumbar 2021

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah merupakan serangkaian


sistematika dari berbagai aktivitas. alat ukur dan prosedur yang telah dirancang dan disusun
untuk tujuan penetapan. pengukuran. pengumpulan data. pengkllasifikasian dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah. Nilai AKIP merupakan penilaian terhadap penerapan AKIP
pada instansi pemerintah yang sejalan dan konsisten dengan penerapan Reformasi yang telah
berorientasi pada outcome dan upaya untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Sistem penilaian Akuntabilitas Kinerja Instasni Pemerintah (AKIP) mengacu pada
Indikator pengukuran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) yang meliputi :
118
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

a. Perencanaan Kinerja dengan bobot 35%


b. Pengukuran kinerja dengan bobot 20%
c. Pelaporan Kinerja dengan Bobot 15%
d. Evaluasi Kinerja dengan bobot 10%
e. Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%
Pada tahun 2021, nilai evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
Dinas Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan
keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat memperoleh nilai BB (70,13%) dari target BB
(70,13.00%). Perolehan ini tidak lain adalah dari capaian seluruh Program dan Kegiatan
yang dilaksanakan oleh Dinas selama 1 (satu) tahun. baik itu capaian program dan kegiatan.
capaian kinerja. dan capaian Renstra, diharapkan capaian nilai Laporan Kinerja pada tahun
2022 ini akan lebih baik.
Indikator Capaian Realisasi Keuangan dan Fisik pengelolaan Program/ keuangan
tepat waktu sesuai dengan anggaran kas dengan target > 95%.

Tabel 3.48 Capaian Indikator Sasaran Strategis V


KINERJA
SASARAN INDIKATOR
NO. TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
(%)
1 Meningkatnya Tata - Nilai evaluasi
Kelola Organisasi Akuntabilitas BB BB 100
Kinerja

Dari Tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Sasaran Strategis VII Meningkatnya
Tata Kelola Organisasi dengan Indikator Nilai Evaluasi Akuntabilitas KInerja dari target BB
terealisasi BB dengan capaian sangat baik. Sedangkan Indikator persentase capaian realisasi
keuangan dan fisik pelaksanaan program/kegiatan tepat waktu sesuai dengan anggaran kas
sudah terealisasi sesuai target 95% dengan realisasi sebesar 95.20% (capaian 100% dengan
kategori “Sangat Baik”).

3.3.43 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja

Capaian Indikator Kinerja . Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis VII
Meningkatnya Tata Kelola Organisasi dapat dilihat pada tabel berikut :

119
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Tabel 3.49.
Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis IV
KINERJA
SASARAN INDIKATOR
NO. TARGET REALISASI CAPAIAN Kategori
STRATEGIS KINERJA
2021 2021 (%)

1 Meningkatnya - Nilai BB BB Sangat Sangat


Tata Kelola Evaluasi baik baik
Organisasi Akuntabilitas
Kinerja

Dari Tabel 3.49 di atas Capaian Indikator Kinerja Persentase nilai evaluasi
Akuntabilitas dari target BB terealisasi BB dengan capaian 98.64% (kategori “Baik”).
sedangkan untuk capaian indikator persentase capaian realisasi keuangan dan fisik
Pelaksanaan Program/Kegiatan tepat waktu sesuai anggaran kas dari target 95% dapat
direalisasikan 95.20 % dengan capaian 100.21% (kategori “sangat baik”).

3.3.44 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini
dengan Capaian Kinerja tahun Sebelumnya.

Capaian Indikator Sasaran Strategis IV jika dibandingkan perkembangan nya dari


capaian tahun 2021 akan memperlihatkan hasil sebagaimana pada tabel 3.50 berikut :

Tabel 3.50.
Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis IV Tahun 2019
sd 2021

KINERJA
INDIKA
TOR 2019 2020 2021
NO. Capai Capai
KINERJ Targ Realis Capaia Targe Real Targ Realis
A an an
et asi n (%) t isasi et asi
(%) (%)
Nilai
Evaluasi
1 Akuntabi B B 100% B B 100% BB BB 100%
litas
Kinerja

120
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Dari Tabel 3.50 di atas. dapat dilihat bahwa target indikator Sasaran Strategis V
dapat terealisasi dengan baik dimana untuk Indikator Nilai evaluasi Akuntabilitas dari tahun
2019 s/d 2021 dapat terealisasi dengan baik dengan capaian di atas 90% sedangkan untuk
target indikator persentase capaian realisasi keuangan dan fisik pelaksanaan
program/kegiatan dapat terealisasi melebihi sesuai target. Setiap tahunnya dari tahun 2019 sd
2021.

3.3.45 Membandingkan Realisasi Capaian Kinerja dengan target Jangka Menengah.

Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis VII Tahun 2021 berdasarkan target
Renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 3.51 berikut :

Tabel 3.51.

Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra


Capaian
Target
tahun 2021
SASARAN INDIKATOR Realisasi Akhir
NO. terhadap
STRATEGIS KINERJA 2021 Renstra
Renstra
2021
2021
1 Meningkatnya tata Nilai Evaluasi
BB
kelola organisasi Akuntabilitas BB 100%
Kinerja

Dari tabel 3.51. di atas dapat dilihat bahwa capaian Sasaran Strategis VII dari target
Akhir Renstra Tahun 2021 dengan indikator Nilai Evaluasi Akuntabilitas sebesar 100% dan
indikator Persentase capaian Realisasi keuangan Pelaksanaan Program/Kegiatan tepat waktu
sesuai anggaran kas. Diharapkan Capaian dari kedua indikator Sasaran Strategis VII ini
dapat terealisasi 100% sampai tahun berikutnya.

3.3.46 Analisa Keberhasilan pencapaian Kinerja

Keberhasilan pencapaian Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Organisasi dengan


untuk Indikator Kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas dengan target BB dan terealisasi BB
dengan tingkat capaian 100 %. Hal ini tidak terlepas dari peranan seluruh ASN yang terlibat
dengan penuh tanggung jawab dalam dengan melakukan langkah-langkah konkrit antara
lain: adanya komitmen pimpinan dan seluruh pejabat dalam melaksanakan program/

121
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

kegiatan/ sub kegiatan, melakukan monitoring secara berkala terhadap pencapaian program
dan kegiatan setiap bulannya melakukan penyempurnaan sistem penyusunan perencanaan

3.3.47 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pencapaian Indikator Kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas dinilai baik. hal ini
disebabkan adanya monitoring dan evaluasi secara berkala secara interen dalam
mengendalikan program pelaksanaan program/ kegiatan/ sub kegiatan, melakukan
percepatan pelaksanaan kegiatan baik fisik dan keuangan. Pada tahun 2021 terjadi
rasionalisasi anggaran yang sangat signifikan, karena peristiwa pandemic COVID19 yang
tidak hanya melanda Indonesia namun juga sudah melanda dunia.

Ada beberapa faktor sumber daya yang berperan penting dalam pencapaian sasaran
VII Meningkatnya Perlindungan Perempuan . Diantarannya adalah Dukungan Anggaran ,
untuk pencapaian Sasaran VII dialokasikan dana dalam APBD Provinsi Sumatera Barat
sebesar Rp.4.455.617.449,- dan terealisasi sebesar Rp.4.270.310.776,- atau 95,84 %.

Tabel 3,52
Program dan kegiatan Mendukung Indikator Kinerja Sasaran Stategis

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN
FISIK KEUANGAN %
1 2 3 4 5 6
A PROGRAM PENUNJANG 100%
URUSAN PEMERINTAH 4.455.617.449 4.270.310.776 95,84
DAERAH PROVINSI
I Perencanaan, Penganggaran, 100%
dan Evaluasi Kinerja 35.248.500 35.248.500 100,00
Perangkat Daerah
1 Penyusunan Dokumen 100%
Perencanaan Perangkat Daerah 17.137.100 17.137.100 100,00
2 Koordinasi dan Penyusunan 100%
Dokumen RKA-SKPD 2.562.000 2.562.000 100,00
3 Koordinasi dan Penyusunan 100%
Dokumen Perubahan RKA-SKPD 2.775.400 2.775.400 100,00
4 Koordinasi dan Penyusunan 100%
Perubahan DPA-SKPD 2.868.000 2.868.000 100,00
5 Evaluasi Kinerja Perangkat 100%
Daerah 9.906.000 9.906.000 100,00
122
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

II Administrasi Keuangan
Perangkat Daerah 3.223.007.268 100% 3.112.869.091 96,58
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan
ASN 2.959.481.818 100% 2.867.490.491 96,89
2 Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN 214.130.500 100% 195.988.250 91,53
3 Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan 49.394.950 100% 49.390.350 99,99
Bulanan/Triwulanan/Semesteran
SKPD
III Administrasi Kepegawaian
Perangkat Daerah 36.750.000 100% 36.750.000 100,00
1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Atribut Kelengkapannya 36.750.000 100% 36.750.000 100,00
IV Administrasi Umum Perangkat
Daerah 310.359.090 100% 308.520.174 99,41
1 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan 15.000.000 100% 14.994.000 99,96
Kantor
2 Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan kantor 75.000.000 100% 74.093.850 98,79
3 Penyediaan Bahan Logistik
Kantor 51.461.800 100% 51.454.400 99,99
4 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 19.065.000 100% 19.060.000 99,97
5 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan 9.440.000 100% 8.720.000 92,37
6 Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD 140.392.290 100% 140.197.924 99,86
V Pengadaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan 61.000.000 100% 59.446.000 97,45
Pemerintah Daerah
1 Pengadaan Mebel
61.000.000 100% 59.446.000 97,45
VI Penyediaan Jasa Penunjang
Urusan Pemerintahan Daerah 580.202.556 100% 518.907.327 89,44
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.494.900 100% 1.494.900 100,00
2 Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik 150.073.600 100% 129.432.427 86,25
3 Penyediaan Jasa Pelayanan
Umum Kantor 428.634.056 100% 387.980.000 90,52

123
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

VII Pemeliharaan Barang Milik


Daerah Penunjang Urusan 209.050.035 100% 198.569.684 94,99
Pemerintahan Daerah
1 Penyediaan Jasa pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan, Pajak dan 101.412.058 100% 95.517.184 94,19
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
2 Pemeliharaan/Rehabilitasi
Gedung Kantor dan Bangunan 52.027.977 100% 49.140.000 94,45
Lainnya
3 Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana
dan Prasarana Pendukung Gedung 55.610.000 100% 53.912.500 96,95
Kantor atau Bangunan Lainnya

3.4 REALISASI ANGGARAN


Untuk pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Sumatera Barat melaksanaan Program dan Kegiatan dengan didukung Anggaran
APBD dan DAK Non Fisik Dana Pelayanan PPA sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan.
Pada Tahun 2021. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Sumatera Barat mengelola dana APBD
dan DAK total sebesar Rp. 7.860.841.647..- yang terdiri 10 Program, 25 Kegiatan dan 48
sub kegiatan dimana realisasi fisik sebesar 100.00% dan realisasi Keuangan 7.483.789.437
sebesar 95.20% urusan dengan rincian dapat dilihat pada tabel 3.53 berikut :

Tabel. 3.53
Realisasi Anggaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2021

PROGRAM/KEGIATAN/SUB REALISASI
N0 JUMLAH
KEGIATAN FISIK KEUANGAN %
1 2 3 4 5 6
A PROGRAM PENUNJANG
4.455.617.44
URUSAN PEMERINTAH 100% 4.270.310.776 95,84
9
DAERAH PROVINSI

124
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

I Perencanaan, Penganggaran,
100,0
dan Evaluasi Kinerja 35.248.500 100% 35.248.500
0
Perangkat Daerah
1 Penyusunan Dokumen 100,0
Perencanaan Perangkat Daerah 17.137.100 100% 17.137.100
0
2 Koordinasi dan Penyusunan 100,0
Dokumen RKA-SKPD 2.562.000 100% 2.562.000
0
3 Koordinasi dan Penyusunan
100,0
Dokumen Perubahan RKA- 2.775.400 100% 2.775.400
0
SKPD
4 Koordinasi dan Penyusunan 100,0
Perubahan DPA-SKPD 2.868.000 100% 2.868.000
0
5 Evaluasi Kinerja Perangkat 100,0
9.906.000 100% 9.906.000
Daerah 0
II Administrasi Keuangan 3.223.007.26
Perangkat Daerah 100% 3.112.869.091 96,58
8
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 2.959.481.81
ASN 100% 2.867.490.491 96,89
8
2 Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN 214.130.500 100% 195.988.250 91,53

3 Koordinasi dan Penyusunan


Laporan Keuangan
49.394.950 100% 49.390.350 99,99
Bulanan/Triwulanan/Semesteran
SKPD
III Administrasi Kepegawaian 100,0
Perangkat Daerah 36.750.000 100% 36.750.000
0
1 Pengadaan Pakaian Dinas 100,0
Beserta Atribut Kelengkapannya 36.750.000 100% 36.750.000
0
IV Administrasi Umum Perangkat
Daerah 310.359.090 100% 308.520.174 99,41

1 Penyediaan Komponen Instalasi


Listrik/Penerangan Bangunan 15.000.000 100% 14.994.000 99,96
Kantor
2 Penyediaan Peralatan dan 100% 74.093.850 98,79
Perlengkapan kantor 75.000.000
100%
3 Penyediaan Bahan Logistik
Kantor 51.461.800 100% 51.454.400 99,99
4 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 19.065.000 100% 19.060.000 99,97

5 Penyediaan Bahan Bacaan dan


Peraturan Perundang-undangan 9.440.000 100% 8.720.000 92,37

125
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

6 Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD 140.392.290 100% 140.197.924 99,86

V Pengadaan Barang Milik


Daerah Penunjang Urusan 61.000.000 100% 59.446.000 97,45
Pemerintah Daerah
1 Pengadaan Mebel 61.000.000 100% 59.446.000 97,45
VI Penyediaan Jasa Penunjang
580.202.556 100% 518.907.327 89,44
Urusan Pemerintahan Daerah
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 100,0
1.494.900 100% 1.494.900
0
2 Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik 150.073.600 100% 129.432.427 86,25
3 Penyediaan Jasa Pelayanan
428.634.056 100% 387.980.000 90,52
Umum Kantor
VII Pemeliharaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan 209.050.035 100% 198.569.684 94,99
Pemerintahan Daerah
1 Penyediaan Jasa pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
Perizinan Kendaraan Dinas 101.412.058 100% 95.517.184 94,19
Operasional atau Lapangan
2 Pemeliharaan/Rehabilitasi
Gedung Kantor dan Bangunan 52.027.977 100% 49.140.000 94,45
Lainnya
3 Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana
dan Prasarana Pendukung
Gedung Kantor atau Bangunan 55.610.000 100% 53.912.500 96,95
Lainnya
B PROGRAM
PENGARUSUTAMAAN
1.777.538.25
GENDER DAN 100% 1.776.748.850 99,96
0
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
I Pelembagaan
Pengarusutamaan Gender
(PUG) pada Lembaga 63.722.173 100% 63.319.173 99,37
Pemerintah Kewenangan
Provinsi
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Perumusan Kebijakan
63.722.173 100% 63.319.173 99,37
pelaksanaan PUG Kewenangan
Provinsi

126
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

II Pemberdayaan Perempuan
Bidang Politik, Hukum, Sosial,
1.136.048.72
dan Ekonomi pada Organisasi 100% 1.135.943.727 99,99
7
Kemasyarakatan Kewenangan
Provinsi
1 Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan Penigkatan
1.136.048.72
Partisipasi Perempuan dalam 100% 1.135.943.727 99,99
7
Politik,Hukum, Sosial, dan
Eknomi Kewenangan Provinsi
III Penguatan dan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan
577.767.350 100% 577.485.950 99,95
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Provinsi
1 Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Lebaga Penyedia
Layanan Pemberdayaan 577.767.350 100% 577.485.950 99,95
Perempuan Kewenangan
Provinsi
C PROGRAM
PERLINDUNGAN 382.469.648 100% 379.168.444 99,14
PEREMPUAN
I Pencegahan Kekerasan
Terhadap Perempuan yang
melibatkan para Pihak 36.869.300 100% 36.686.300 99,50
Lingkup Daerah Provinsi dan
Lintas Daerah Kab/Kota
1 Koordinasi dan Singkronisasi
Pelaksanaan Kebijakan, Program
dan Kegiatan Pencegahan 36.869.300 100% 36.686.300 99,50
Kekerasan Terhadap Perempuan
Kewenangan Provinsi
II Penguatan dan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan
345.600.348 100% 342.482.144 99,10
Perlindungan Perempuan
Kewenangan Provinsi
1 Penguatan Jejaring Antar
Lembaga Penyedia Layanan
Perlindungan Perempuan 345.600.348 100% 342.482.144 99,10
Kewenangan Provinsi dan Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
D PROGRAM PENINGKATAN 100,0
176.655.650 100% 176.655.650
KUALITAS KELUARGA 0
I Peningkatan Kualitas Keluarga
dalam Mewujudkan
100,0
Kesetaraan Gender (KG) dan 176.655.650 100% 176.655.650
0
Hak Anak Kewenangan
Provinsi
127
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

1 Pelaksanaan Komunikasi,
Infomasi Edukasi KG dan 100,0
176.655.650 100% 176.655.650
Perlindungan Anak bagi 0
Keluarga Kewenangan Provinsi
E PROGRAM PENGELOLAAN
SISTEM DATA GENDER 38.962.950 100% 38.882.950 99,79
DAN ANAK
I Pengumpulan, Pengolahan
Analisis dan Penyajian Data
dan Anak dalam Kelembagaan 38.962.950 100% 38.882.950 99,79
Data Di Tingkat Daerah
Provinsi
1 Penyediaan Data Gender dan 100,0
24.997.200 100% 24.997.200
Anak Provinsi 0
2 Penyajiaan dan Pemanfaatan
Data Gender dan Anak dalam 13.965.750 100% 13.885.750 99,43
Kelembagaan Data Provinsi
F PROGRAM PEMENUHAN
139.821.500 100% 133.993.500 95,83
HAK ANAK
I Pelembagaan PHA pada
Lembaga Pemerintah, Non
29.753.000 100% 29.653.000 99,66
Pemerintah, dan Dunia Usaha
Kewenangan Provinsi
1 Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan Pemenuhan Hak
Anak pada Lembaga Pemerintah, 29.753.000 100% 29.653.000 99,66
Non Pemerintah Media da Dunia
Usaha Kewenangan Provinsi
II Penguatan dan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan
110.068.500 100% 104.340.500 94,80
Peningkatan Kualitas Hidup
Anak Kewenangan Provinsi
1 Penyediaan Layanan Peningkatan
Kualitas Hidup Anak 60.536.500 100% 57.233.500 94,54
Kewenangan Provinsi
2 Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksana Pendampingan
16.320.000 100% 15.870.000 97,24
Peningkatan Kualitas Hidup
Anak Kewenangan Provinsi
3 Pnguatan Jejaring Antar
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup 33.212.000 31.237.000 94,05
100%
Anak Kewenangan Provinsi dan
Lintas Daerah Kabupaten/Kota
G PROGRAM
PERLINDUNGAN KHUSUS 238.219.000 100% 238.026.300 99,92
ANAK

128
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

I Penyediaan Layanan bagi


Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus yang 238.219.000 100% 238.026.300 99,92
Memerlukan Koordinasi
Tingkat Daerah Provinsi
1 Pengembangan Komunikasi,
Informasi, Edukasi Anak yang
Memerlukan Perlindungan 238.219.000 100% 238.026.300 99,92
Khusus Kewenangan Provinsi
H PROGRAM
100,0
PENGENDALIAN 16.776.400 100% 16.776.400
0
PENDUDUK
I Pemaduan dan Sinkronisasi
Kebijakan Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah 100,0
16.776.400 100% 16.776.400
Provinsi dalam Rangka 0
Pengendalian Kuantitas
Penduduk
1 Advokasi dan Sosialisasi GDPK 100,0
16.776.400 100% 16.776.400
0
I PROGRAM PEMBINAAN
KELUARGA BERENCANA 39.144.000 100% 38.694.000 98,85
(KB)
I Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran serta
Organisasi Kemasyarakatan
13.264.000 100% 12.964.000 97,74
Tingkat Daerah Provinsi dalam
Pengelolaan Pelayanan dan
Pembinaan Kesertaan Ber-KB
1 Pengembangan dan Penguatan
Jejaring Kemitraan dalam 13.264.000 100% 12.964.000 97,74
Program KKBPK
II Pengembangan Desain
Program, Pengelolaan dan
Pelaksanaan Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan 25.880.000 100% 25.730.000 99,42
Edukasi (KIE) Pengendalian
Pendudukan dan Keluarga
Berencana
1 Penguatan Kerjasama dengan
Stakeholders dan Mitra Kerja
dalam Pelaksanaan Advokasi, 25.880.000 100% 25.730.000 99,42
Promosi dan KIE Program
KKBPK
J PROGRAM
100,0
PEMBERDAYAAN DAN 61.536.250 100% 61.535.750
0
PENINGKATAN KELUARGA
129
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

SEJAHTERA (KS)
I Pengelolaan Pelaksanaan
Desain Program Pembangunan
100,0
Keluarga Melalui Pembinaan 40.061.000 100% 40.061.000
0
Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga
1 Pembinaan Ketahanan dan 100,0
Kesejahteraan Keluarga 33.796.000 100% 33.796.000
0
2 Peningkatan Kapasitas Pengelola
100,0
dan Pelaksana Pusat Informasi 6.265.000 100% 6.265.000
0
Konseling-Remaja (PIK-R)
II Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran Serta
Organisasi Kemasyarakatan
100,0
Tingkat Daerah Provinsi dalam 21.475.250 100% 21.474.750
0
Pembangunan Keluarga
Melalui Pembinaan Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga
1 Peningkatan Kapasitas Mitra dan
Organisasi Kemasyarakatan
dalam Pengelolaan Program
Ketahanan Keluarga Melalui
Bina Keluarga Balita (BKB),
100,0
Bina Keluarga Remaja (BKR), 20.235.000 100% 20.234.500
0
Bina Keluarga Lansia (BKL),
Unit Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan
Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga
2 Fasilitasi Pengembangan
100,0
Program Ketahanan Keluarga di 1.240.250 100% 1.240.250
0
Kampung KB
UPTD PELINDUNGAN
534.100.550 100% 352.996.817 66,09
PEREMPUAN DAN ANAK
C PROGRAM
PERLINDUNGAN 162.811.050 100% 64.393.600 39,55
PEREMPUAN
II Penyediaan Layanan Rujukan
Lanjutan bagi Perempuan
Korban Kekerasan yang
memerlukan Koordinasi 162.811.050 100% 64.393.600 39,55
Tingkat Daerah Provinsi dan
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
1 Penyediaan Layanan Pengaduan
masyarakat bagi Perempuan 31.253.600 100% 31.230.600 99,93
Korban Kekerasan Tingkat
130
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Daerah Provinsi dan Lintas


Daerah Kabupaten/Kota
2 Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksanaan Penyediaan Layanan
Rujukan Lanjutan bagi 131.557.450 100% 33.163.000 25,21
Perempuan Korban Kekerasan
Kewenangan Provinsi
G PROGRAM
PERLINDUNGAN KHUSUS 371.289.500 100% 288.603.217 77,73
ANAK
I Pencegahan Kekerasan
Terhadap Anak yang
Melibatkan para Pihak
53.530.000 100% 51.817.500 96,80
Lingkup Daerah Provinsi dan
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Pencegahan Kekerasan terhadap 53.530.000 100% 51.817.500 96,80
Anak Kewenangan Provinsi
II Penyediaan Layanan bagi
Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus yang 241.922.500 100% 170.098.717 70,31
Memerlukan Koordinasi
Tingkat Daerah Provinsi
1 Penyediaan Layanan Anak yang
Memerlukan Perlindungan 54.506.000 100% 52.515.717 96,35
Khusus Kewenangan Provinsi

2 Koordinasi dan Sinkronisasi


Pelaksanaan Pendampingan
Anak yang Memerlukan 187.416.500 100% 117.583.000 62,74
Perlndungan Khusus Anak
Kewenangan Provinsi
III Penguatan dan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan
bag Anak yang Memerlukan
75.837.000 100% 66.687.000 87,93
Perlindungan Khusus Tingkat
Daerah Provinsi dan Lintas
Daerah
1 Koordinasi dan Sinkronisasi
Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Lembaga Penyedia
75.837.000 100% 66.687.000 87,93
Layanan Anak yang memerlukan
Perlindungan Khusus Anak
Kewenangan Provinsi
7.860.841.64
TOTAL 100% 7.483.789.437 95,20
7

131
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Tahun 2021 merupakan menggambarkan capaian kinerja dan


prestasi maupun permasalahan yang dihadapi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera
Barat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat dijadikan tolak ukur
keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran dalam Rencana Strategis (Renstra) untuk
mengetahui sejauhmana manfaat pelayanan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, KB.

Penyajian data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan


kepada beberapa indikator kinerja yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, melalui penggunaan
indikator kinerja sasaran. Secara garis besar, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian
sasaran kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Tahun 2021 mencakup 7 (tujuh) sasaran strategis yang diukur
dengan 11 (sebelas) indikator kinerja .
2. Secara umum capaian indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana Rata-rata sebesar 106,31%. Artinya Kinerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 termasuk
berhasil dengan kategori sangat baik.
3. Kategori penilaian keberhasilan capaian 3 (tiga) indikator kinerja tujuan dengan
predikat Sangat Baik (sebesar ≥85%) dan 4 (empat) indikator kinerja sasaran
berhasil dengan 4 (empat| sumatera barat 88 Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2020) indikator kinerja dengan capaian sangat baik
(sebesar ≥85%). dppkbkps

132
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

4. Anggaran program yang menunjang pencapaian 7 (tujuh) sasaran strategis, dan


11 (sebelas ) indikator kinerja sasaran strategis adalah sebesar Rp.
3.260.987.456,- direalisikan sebesar Rp. 3.213.175.710,- atau 98.45%. Artinya
dalam pelaksanaan program/kegiatan yang menunjang pencapaian indikator
tersebut terdapat sisa anggaran sebesar 1,55% atau secara absolut sebesar Rp.
47.811.746,-
5. Plafon anggaran yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Dinas Pengendalian Penduduk,KB dan Dukcapil Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2020, untuk Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung adalah Rp.
7.984.535.918,- dengan realisasi sebesar Rp. 7.860.578.599,- atau 98,45%
dengan sisa anggaran Rp. 123.957.319,- atau 1,55%.

Untuk meningkatkan kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat akan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perlu dipikirkan penambahan program dan kegiatan baru yang diiringi dengan
penambahan anggaran, untuk lebih mempercepat capaian kinerja ditahun-tahun
akan datang.
2. Melakukan evaruasi butanan terhadap perkembangan peraksanaan kegiatan pada
masing-masing bidang, yang diikuti identifikasi setiap permasalahan yang
menghambat pelaksanaan kegiatan serta memilih solusi penyelesaiannya.
3. Perlunya pengawasan khusus dari masing-masing kepara bidang sehingga target
yang telah ditetapkan dalam perjanjian Kinerja (PK) dapat tercapai.
4. Peningkatan kompetensi akuntaber seperti yang diharapkan. SDM Aparatur agar
terwujudnya pelaksanaan tugastugas pemerintahan secara transparan dan
Akuntabel.
5. Menerapkan asas-asas tertib administrasi, transparan, hindari pemborosan
(efisiensi), dan cegah potensi timburnya Korupsi, Korusi dan Nepotisme (KKN),
dalam upaya meningkatkan capaian riil (nyata) seluruh program, kegiatan, dan
anggaran di lingkup Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat.

133
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah pada Dinas Dinas


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi sumatera Barat Tahun 2021 yang dapat disajikan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta kinerja yang telah dicapai
berdasarkan kewenangan yang diberikan sesuai dengan ketentuan dan pelaksanaan
perundang-perundangan yang berlaku.

Atas perhatian semua pihak diucapkan terima kasih.

Padang, 25 Januari 2021


Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Sumatera Barat
Kepala,

Dra.Hj.Gemala Ranti, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP.19631214 199403 2 004

134
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

135
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

136
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

137
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

138
LAPORAN KINERJA DP3AP2KB 2021

139

Anda mungkin juga menyukai