PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Teorema Pythagoras
Disusun Oleh:
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran problem based learning dengan pendekatan STEAM, diharapkan:
a. Peserta didik mampu memahami konsep teorema Pythagoras dengan benar.
b. Peserta didi mampu memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan penerapan
teorema Pythagoras dengan tepat.
C. Materi Ajar
a. Faktual : simbol-simbol matematika pada materi teorema Pythagoras
b. Konseptual : segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya besarnya 90
derajat,dimana hipotenusa (sisi miring) adalah sisi terpanjang.
( b + a ) . ( b + a ) = c . c + 4 . 1/2 b.a
b² + a² = c² + 2 b.a – 2 b.a
b² + a² = c²
c. Prinsip : bunyi dalil Pythagoras “Pada segitiga siku-siku berlaku bahwa kuadrat
sisimiring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lainnya”
d. Prosedural :
i. Menentukan panjang sisi pada segitiga siku-siku jika diketahui dua sisi
yanglainnya
Pendekatan : STEAM
E. Media Pembelajaran
1. Power point
2.Vidio pembelajaran
F. Sumber Belajar
1. Buku siswa Kemendikbud Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII Edisi Revisi
2017.
10
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. menit
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Guru dan siswa saling mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran dan
mengingatkan agar siswa disiplin dalam proses pembelajaran
4. Siswa menyimak saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menampilkan
Powerpoint.(STEAM)
5. Siswa menyimak tayangan video motivasi dengan memberikan informasi tentang
pemanfaatan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari (STEAM).
6. Guru dan siswa berdiskusi serta tanya jawab tentang rumus Teorema Pythagoras
danhipotenusa beserta pengertiannya sebagai materi prasyarat.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Rangkuman dan 10
Refleksi:
1. Siswa menanyakan hal-hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi
dengan penuh rasa ingin tahu.
2. Melalui kegiatan tanya jawab, Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan sabar dan tekun.
3. Guru memberikan penugasan untuk siswa berupa Soal Penilaian sebagai evaluasi
dari pembelajaran tentang masalah yang berkaitan dengan penerapan teorema
Pythagoras tripel Pythagoras
Tindak Lanjut:
1) Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran selanjutnya.
2) Ketua kelas memimpin doa kemudian dilanjutkan dengan menjawab salam
dengan penuh rasa syukur dan santun
H. Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
c. Instrumen : Terlampir
c. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
c. Instrumen : Terlampir
Pedoman penskoran:
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
NA = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap bertanggung jawab dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Indikator
1 2 3
1 Melaksanakan tugas yang dibebankan kelompok
2 Melaksanakan tugas individu dan menyelesaikannya
3 Menerima kesalahan dari jawaban yang diberikan
4 Melaksanakan aturan main dalam pembelajaran di kelas
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap kerjasama dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Aspek yang diamati 1 2 3 4
1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
3
yang mengalami kesulitan
4 Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work
Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil diskusi
5
kelompok
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian Pengetahuan
Indikator
Lingkup Indikator Soal Level Bentuk Nomor Tingkat
No Pencapaian
Materi Soal Ranah Soal Soal Kognitif
Kompetensi
1 Memahami rumus Theorema Seorang anak akan mengambil sebuah Pengetahuan Uraian 1 C4
dari Teorema Phytagoras layang-layang yang tersangkut di atas
Pythagoras sebuah tembok yang berbatasan
langsung dengan sebuah kali. Anak
tersebut ingin menggunakan sebuah
tangga untuk mengambil layang-layang
tersebut dengan cara meletakan kaki
tangga di pinggir kali. Jika lebar kali
tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12
meter, hitunglah panjang tangga
minimal yang diperlukan agar ujung
tangga bertemu dengan bagian atas
tembok.
2 Memecahkan Jika jarak kaki tiang dengan Uraian 2 C4
masalah kaki kawat penyangga adalah
kontekstual yang 8 m, jarak kaki tiang dengan
berkaitan dengan ujung kawat penyangga
penerapan teorema pertama 6 m dan jarak kawat
Pythagoras
penyangga pertama dengan
kawat penyangga kedua
adalah 9 m. Hitunglah panjang
total kawat yang diperlukan
dan hitunglah biaya yang
diperlukan jika harga kawat
Rp 25.000 per meter!
TES FORMATIF
Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Dumai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Teorema Phytagoras
Materi Pembelajaran : Teorema Phytagoras
Alokasi Waktu : 15 menit
1. Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di atas sebuah
tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak tersebut ingin menggunakan
sebuah tangga untuk mengambil layang-layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga
di pinggir kali. Jika lebar kali tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah
panjang tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan bagian atas
tembok.
2. Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh seperti gambar di
bawah ini.Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang
dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan
kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang diperlukan dan
hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp 25.000 per meter!
NO BUTIR SOAL
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Dik : 5
AB merupakan tinggi tiang pertama,
CE meruapakan tinggi tiang kedua dan
AE merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama
dengan tiang kedua
maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema Pythagoras.
SKOR 25
2 Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh
seperti gambar di bawah ini.Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat
penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangga
pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat
penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang
diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp
25.000 per meter!
Alternatif jawaban
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini
Dik:
AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung 5
kawat penyangga kedua,
BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah,
CD merupakan jarak kaki
kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan
tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
SKOR 25
N = SP x 2
Keterangan: N : Nilai
SP : Skor yang diperoleh peserta didik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model problem based learning, pendekatan STEAM
dan metode diskusi diharapkan:
a. Peserta didik diharapkan mampu memahami konsep triple Pythagoras dengan benar.
b. Peserta didik diharapkan mampu memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan
penerapan triple Pythagoras dengan tepat. (STEAM dan HOTS)
C. Materi Ajar
a. Faktual : simbol-simbol matematika pada materi teorema Pythagoras
b. Konseptual : segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya besarnya 90
derajat,dimana hipotenusa (sisi miring) adalah sisi terpanjang.
( b + a ) . ( b + a ) = c . c + 4 . 1/2 b.a
b² + a² = c² + 2 b.a – 2 b.a
b² + a² = c²
c. Prinsip : Bunyi dalil Pythagoras “Pada segitiga siku-siku berlaku bahwa kuadrat
sisimiring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lainnya”
Bilangan-bilangan 3, 4, dan 5 serta 6, 8, dan 10 merupakan bilangan -bilangan yang
memenuhi Dalil Pythagoras, yaitu 52 = 32
+ 42 dan 102 = 62 + 82. Bilangan-bilangan tersebut dapat dipandang sebagai panjang sisi
sebuah segitiga siku-siku. Bilangan-bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras seperti itu
disebut tripel Pythagoras. Jadi, tripel Pythagoras adalah bilangan bulat positif yang kuadrat
bilangan terbesarnya sama dengan jumlah kuadrat bilangan yang lainnya.
d. Prosedural :
i. Menentukan panjang sisi pada segitiga siku-siku jika diketahui dua sisi
yanglainnya
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEAM
E. Media Pembelajaran
1. Power point
2. Vidio pembelajaran
F. Sumber Belajar
Buku siswa Kemendikbud Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII Edisi Revisi 2017.
10
7. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. menit
8. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
9. Guru dan siswa saling mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran dan
mengingatkan agar siswa disiplin dalam proses pembelajaran
10. Siswa menyimak saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menampilkan
Powerpoint.(STEAM)
11. Siswa menyimak tayangan video motivasi dengan memberikan informasi tentang
pemanfaatan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari (STEAM).
12. Guru dan siswa berdiskusi serta tanya jawab tentang rumus Teorema Pythagoras
danhipotenusa beserta pengertiannya sebagai materi prasyarat.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Rangkuman dan 10
Refleksi:
4. Siswa menanyakan hal-hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi
dengan penuh rasa ingin tahu.
5. Melalui kegiatan tanya jawab, Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan sabar dan tekun.
6. Guru memberikan penugasan untuk siswa berupa Soal Penilaian sebagai evaluasi
dari pembelajaran tentang masalah yang berkaitan dengan penerapan teorema
Pythagoras tripel Pythagoras
Tindak Lanjut:
1) Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran selanjutnya.
2) Ketua kelas memimpin doa kemudian dilanjutkan dengan menjawab salam
dengan penuh rasa syukur dan santun
H. Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
d. Teknik : Tes Tertulis
e. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
f. Instrumen : Terlampir
c. Penilaian Keterampilan
d. Teknik : Tes Tertulis
e. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
f. Instrumen : Terlampir
Pedoman penskoran:
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
NA = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap bertanggung jawab dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Indikator
1 2 3
1 Melaksanakan tugas yang dibebankan kelompok
2 Melaksanakan tugas individu dan menyelesaikannya
3 Menerima kesalahan dari jawaban yang diberikan
4 Melaksanakan aturan main dalam pembelajaran di kelas
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap kerjasama dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Aspek yang diamati 1 2 3 4
1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
3
yang mengalami kesulitan
4 Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work
Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil diskusi
5
kelompok
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
A. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
B. Teknik : Tes Tertulis
C. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
D. Instrumen : Terlampir
1. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
Instrumen : Terlampir
E. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
F. Teknik : Tes Tertulis
G. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
H. Instrumen : Terlampir
1. Penilaian Keterampilan
c. Teknik : Tes Tertulis
d. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
e. Instrumen : Terlampir
Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian Pengetahuan
KD 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Indikator
Lingkup Indikator Soal Level Bentuk Nomor
No Pencapaian T
Materi Soal Ranah Soal Soal K
Kompetensi
1 Memecahkan Phytagoras Sebuah tangga dengan Panjang 5 Pengetahuan Uraian 1
masalah m di letakkan sejauh 3 m dari
kontekstual yang
berkaitan dengan
suatu dinding. Carilah ketinggian
triple Pythagoras jendela tersebut dari lantai.
1. Sebuah tangga dengan Panjang 5 m di letakkan sejauh 3 m dari suatu dinding. Carilah ket
jendela tersebut dari lantai.
NO BUTIR SOAL
Penyelesaian:
25
SKOR 25
2 Diketahui empat pasang bilangan sebagai berikut : (i) 20, 15, 25
(ii) 14, 48, 50
(iii) 15, 17, 24 (iv) 20, 29, 21
Dari empat pasang bilangan di atas, yang merupakan tripel phytagoras
adalah .....
Alternatif jawaban
Penyelesaian:
Jadi, yang termasuk sebagai triple Pythagoras adalah (i), (ii), dan (iv) 5
N = SP x 2
Keterangan: N : Nilai
SP : Skor yang diperoleh peserta didik
Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Keterampilan
Observasi melalui Jurnal Guru
TEOREMA PYTHAGORAS
Nama kelompok :
1.
2.
3.
4. ………………………………………..
Mapel:………………………………………..
Kelas :.............................................
Materi: Phytagoras
Alokasi : 30 menit
Disusun oleh :
Ratna Dewi Prianingsih
(Pendidikan Matematika)
TEOREMA PYTHAGORAS
I. Kompetensi Dasar
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
3.6.2 Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan penerapan teorema Pythagoras
4.6.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan penerapan terorema Pythagoras
2. Peserta didik mampu memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan penerapan teorema Pythagoras
dengan tepat
Coba ananda tulis rumus phytagoras berdasarkan bahan ajar dan pernyataan
diatas!
AYO
Agar dapat menyelesaikan permasalahan dari MENGUMPULKAN
video yang kamu tonton, bacalah bahan ajar INFORMASI !!!
tentang “teorema phytagoras” kemudian ayo
tuliskan informasi mengenai :
1. ……………………..
2. ……………………….
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
Dit : …………………………………….
Dijawab :…………………………………….
RUMUS: ………
MENYAJIKAN HASIL KARYA
KISI-KISI
INSTRUMEN PENILAIAN
RUBRIK PENILAIAN
FORMAT RANCANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HOTS
Kompetensi
Indikator Soal Ranah N
No Dasar Penilaian
Soal
Rumusan Penilaian
𝐍= 𝐓𝐏𝐒 x 100
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
NA = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐍= 𝐓𝐏𝐒 x 100
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
Rubrik penilaian sikap kerjasama dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Aspek yang diamati 1 2 3 4
1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
3
yang mengalami kesulitan
4 Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work
Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil diskusi
5
kelompok
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐍= 𝐓𝐏𝐒 x 100
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Dumai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII.3
Materi Pokok : Phytagoras
Materi Pembelajaran : Memahami rumus Phytagoras
TANGGUNG KERJA
NO TELITI JAWAB SAMA TOTAL K
NAMA SISWA SKOR
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian Pengetahuan
Indikator
Lingkup Indikator Soal Level Bentuk Nomor T
No Pencapaian
Materi Soal Ranah Soal Soal K
Kompetensi
1 Memahami rumus Theorema Seorang anak akan mengambil Pengetahuan Uraian 1
dari Teorema Phytagoras sebuah layang-layang yang
Pythagoras
tersangkut di atas sebuah
tembok yang berbatasan
langsung dengan sebuah kali.
Anak tersebut ingin
menggunakan sebuah tangga
untuk mengambil layang-layang
tersebut dengan cara meletakan
kaki tangga di pinggir kali. Jika
lebar kali tersebut 5 meter dan
tinggi tembok 12 meter,
hitunglah panjang tangga
minimal yang diperlukan agar
ujung tangga bertemu dengan
bagian atas tembok.
1. Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di atas sebuah tembok yang
berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk
mengambil layang-layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika lebar kali
tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang tangga minimal yang diperlukan aga
tangga bertemu dengan bagian atas tembok.
2. Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh seperti gambar di bawah ini.Jika
kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangg
pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitung
panjang total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan jika harga kawat Rp 25.00
meter!
PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN (INSTRUMEN
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
NO BUTIR SOAL
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Dik : 5
AB merupakan tinggi tiang pertama,
CE meruapakan tinggi tiang kedua dan
AE merupakan panjang kawat penghubung antara ujung tiang pertama
dengan tiang kedua
maka panjang kawat (AE) dapat dicari dengan teorema Pythagoras.
SKOR 25
2 Sebuah tiang bendera akan di isi kawat penyangga agar tidak roboh
seperti gambar di bawah ini.Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat
penyangga adalah 8 m, jarak kaki tiang dengan ujung kawat penyangga
pertama 6 m dan jarak kawat penyangga pertama dengan kawat
penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah panjang total kawat yang
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini
Dik:
AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung 5
kawat penyangga kedua,
BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan tanah,
CD merupakan jarak kaki
kawat penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan
tetapi harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
SKOR 25
N = SP x 2
Keterangan: N : Nilai
SP : Skor yang diperoleh peserta didik
Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Keterampilan
Observasi melalui Jurnal Guru
Jawaban menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan matematika 1
yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Prosedur atau langkah dilakukan dengan kurang tepat dan jawaban/hasil belum
selesai.
3.6
Menjelaskan dan membuktikan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
4.6
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1) Spidol
2) Whiteboard
3) Laptop
4) Proyektor (Infocus)
1.
CARA MEMBUAT
1. Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa
LANGKAH-LANGKAH
DISKUSI KELOMPOK
UNTUKSELESAIKAN LKPD
PRESENTASI KELOMPOK
TES FORMATIF
PETA KONSEP
Definisi
Teorema Pythagoras
Pembuktian
Pemecahan Masalah
Observasi
Jumlah luas persegi sisi tegak, “a2 + b2” sama dengan luas
persegi sisi miring c2 ?” Secara aljabar berarti:
“a2 + b2 = c2”
Dengan teknik perhitungan Rudolff, bilangan yang ditarik akarnya dipisahkan dua angka-dua
angka dari belakang. Pengerjaan penarikan akar dimulai dari angka terdepan.
Selain cara penarikan akar dengan teknik Rudolff tersebut, masih ada satu teknik lagi.
Teknik yang dimaksud adalah teknik menguadratkan dengan cara cepat. Teknik tersebut
diperoleh dari identitas/kesamaan aljabar berbentuk:
Mengacu pada generalisasi tersebut, untuk selanjutnya yang dimaksud sebagai teorema
kebalikan (konvers) dari teorema Pythagoras adalah sebagai berikut.
B. Pembuktian secara Formal (Deduktif)
Masalah
Perhatikan Gambar 6.13. Diketahui ∆ABC dengan sisi-sisi di hadapan
masingmasing sudutnya adalah a, b, dan c. Jika sisi terpanjang adalah c dan
berlaku: c2 = a2 + b2, dapatkah kamu buktikan bahwa ∆ABC adalah segitiga siku-
siku?
Bukti
Bukti teorema ini hanya dapat dilakukan menggunakan pembuktian tak langsung, yakni
pembuktian dengan pengandaian bahwa ∆ABC yang diketahui bukan segitiga siku-siku. Jika dalam
penyelidikannya dijumpai adanya kontradiksi, konsekuensinya pernyataan yang diandaikan
tersebut dinyatakan salah. Agar menjadi pernyataan yang benar, pengandaian itu harus diingkar.
Pada pembuktian secara kontekstual, sudah terbukti jika pada ∆ABC dengan sisi terpanjang c
dipenuhi syarat c2 = a2 + b2, maka ∆ABC adalah segitiga siku-siku dan sebaliknya juga terbukti c sisi
terpanjang ∆ABC dipenuhi c2 = a2 + b2. Diperoleh ∆ABC adalah segitiga siku-siku sehingga
pembuktian teorema Pythagoras terbukti.
Contoh Soal
Selidiki apakah tripel bilangan 12, 5, dan 13 merupakan ukuran panjang sisi-sisi dari
sebuah segitiga siku-siku?
Jawab:
Bilangan terbesar pada tripel (12, 5, 13) adalah 13. Pada segitiga tersebut, 13 adalah
ukuran sisi yang terpanjang dan panjang sisi siku-sikunya adalah 12 satuan dan 5 satuan.
Perhatikan bahwa:
Bilangan 9, 765625 adalah bilangan rasional karena
9, 765625 hasilnya tepat sama dengan 3,125.
Bilangan adalah2 bilangan bentuk akar yang
bukan bilangan rasional karena 2 hasilnya
1,41421... , yakni berupa bilangan pecahan
desimal dengan angka-angka di belakang koma
tak pernah berakhir. Artinya,2 adalah bilangan
bentuk akar yang bukan bilangan rasional.
Contoh Soal
Tentukan panjang sebenarnya dari sebuah tali sepanjang 10 2 meter.
Jawab:
Panjang tali = 10 2 m
= (10 × 1,41421) m
= 14,1421 m
= 14,14 m
= 1414 cm
Teknik menarik akar (khusus penarikan akar kuadrat/pangkat dua) cukup dengan istilah ”menarik
akar” saja yang maknanya adalah menarik akar kuadrat. Saat ini, teknik menarik akar dengan cara ini
sudah jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena lebih rumit daripada perkalian dasar atau
pembagian dasar susun ke bawah. Akan tetapi, sebagai peserta didik, kamu perlu mengetahuinya.
6.5 PENGGUNAAN RUMUS PYTHAGORAS DALAM PEMECAHAN
MASALAH
Contoh Soal
Tentukan keliling bangun datar yang diarsir berikut.
Jawab:
Menentukan keliling suatu bangun datar berarti menghitung jumlah panjang sisi-sisi bagian
luar yang membatasi bangun datar tersebut. Perhatikan gambar berikut.
Lanjut
Contoh Soal
Gunakan teorema Pythagoras untuk menghitung panjang sisi miringnya. Perhatikan
teknik perhitungannya.
TEOREMA PHYTAGORAS
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Azza Wa Jalla atas segala limpahan nikmat, berkah,
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel dengan Metode Substitusi untuk SMP/MTs Kelas VIII dapat tersusun dengan baik.
Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Metode Substitusi
ini akan digunakan untuk kegiatan PPG Dalam Jabatan Kategori I sebagai Bahan Ajar Aksi Nyata 1. Didalam
bahan ajar ini disajikan materi pembelajaran matematika secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti yang
disertai contoh dalam kehidupan nyata. Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan penjelasan Langkah Penyelesaian
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Metode Substitusi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Soal
Evaluasi dan Kunci Jawaban.
Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran matematika, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai
variabel persamaan linear dua variabel dengan Metode Substitusi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dengan Metode Substitusi. Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan penalaran, mengomunikasikan gagasan dengan berbagai perangkat matematika, serta memiliki
sikap menghargai matematika dalam kehidupan.
Penulis menyadari penyusunan Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel dengan Metode Substitusi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan,
masukan, dan semangat pada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dina Prasetyawati, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pembimbing PPG Dalam Jabatan Kategori I yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Bahan Ajar ini.
2. Ibu Amanati Rochmah, S.Pd,M.Pd, selaku guru Pamong PPG Dalam jabatan Kategori I yang telah
memberikan masukan, bantuan dan dukungan dalam penyusunan Bahan Ajar ini.
3. Bapak/Ibu guru rekan sejawat di SMP Negeri 13 Dumai yang telah membantu moril dalam
penyusunan bahan Ajar ini.
4. Teman-teman seperjuangan PPG Dalam Jabatan Kategori II yang saling memberi semangat dan
motivasi dalam penyusunan Bahan Ajar ini Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun Bahan Ajar ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Bahan Ajar berikutnya.
Akhirnya semoga Bahan Ajar ini memberikan manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
I. TINJAUAN UMUM ......................................................................................... iv
II. KOMPETENSI .................................................................................................. v
III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI............................................. vi
IV. MATERI PRASARAT .................................................................................... vii
V. PETUNJUK ...................................................................................................... vii
VI. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Deskripsi ....................................................................................................... 1
B. ManfaatTujuan Pembelajaran ....................................................................... 1
VII. PENYAJIAN MATERI..................................................................................... 2
A. Uraian materi................................................................................................. 2
B. Soal-soal ........................................................................................................ 4
C. Rangkuman ................................................................................................... 6
VIII. PENUTUP
A. Soal Latihan ...................................................................................................... 32
B. Tindak lanjut ..................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 34
iii
I. TINJAUAN UMUM
PENGERTIAN DALIL
PHYTAGORAS
iv
II. KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran problem based learning dengan
pendekaran STEAM, diharapkan:
v
2
IV. MATERI PRASARAT
Pernahkah kalian memerhatikan para tukang kayu atau tukang bangunan? Dalam bekerja, mereka
banyak memanfaatkan teorema Pythagoras. Coba perhatikan kerangka sebuah rumah yang dibuat dari
kayu. Pada kerangka rumah tersebut sebagian besar rusuk tegak lurus terhadap rusuk yang lain. Sudut-
sudut yang terbentuk pada rusuk yang saling tegak lurus tersebut merupakan sudut siku-siku.
Sebelum mempelajari materi bab ini, kita harus menguasai materi mengenai segitiga, segiempat,
sudut, dan bilangan kuadrat, serta akar kuadrat. Namun sebelumnya mari kita ingat kembali mengenai luas
persegi dan luas
vi
3
V. PETUNJUK BAGI PESERTA DIDIK UNTUK MEMPELAJARI
BAHAN AJAR
Bahan ajar ini dirancang untuk menfasilitasi dalam melakukan kegiatan belajar secara mandiri dan juga
digunakan dalam mebantu menyelesaikan LKPD (lembar Kerja Peserta Didik), untuk menguasai materi dengan
baik, ikutilah petunjuk penggunaan bahan ajar ini :
1. Berdo’alah sebelum membaca bahan ajar
2. Pelajarilah dan pahami uraian materi, contoh-contoh soal yang disediakan, serta kerjakan soal latihan
3. Jika menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan soal, cobalah untuk melihat kembali urutan materi
dan contoh soal yang ada
4. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada bahan ajar ini tergantung pada kesungguhan kamu untuk
memahami isi bahan ajar dan berlatih secara mandiri.
4
VI. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Pada bahan ajar ini kita akan mempelajari tentang teorema phytagoras. Teorema phytagoras termasuk konsep
matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus mempelajari cara
menyelesaikan teorema phytagoras.
B. MANFAAT
Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan penerapan dari konsep teorema
phytagoras. Penerapan teorema phytagoras bisa kita gunakan dalam membantu pertukangan dalam kehidupan
sehari2.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta didik secara percaya diri dan bertanggung jawab dapat menyelesaikan
permasalahan konekstual berkaitan dengan teorema phytagoras
1
VII. PENYAJIAN MATERI
Contoh :
Tentukan kuadrat dari bilangan berikut!
a. 8,3
b. 12
Penyelesaian:
a. 8,32 = 8,3 × 8,3 = 68,89
b. 122 = 12 × 12 = 144
2
Contoh :
Penyelesaian:
= × = 13
Kegiatan 1.1
1. Kerjakan soal-soal kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan sesuai contoh di bawah ini:
32 = 3 x 3
52 = 5 x 5
2. Isilah titik-titik soal di bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
92 = 9 x ....
42 = ........4
( ..... )2 = a x a
Jika kamu perhatikan soal di atas akan diperoleh a2 = a x a. Jadi kuadrat suatu bilangan adalah hasil
kali bilangan dengan bilangan itu sendiri.
Akar kuadrat dari a ( dilambangkan dengan √𝑎 ) adalah suatu bilangan tak negatif yang jika
dikuadratkan sama dengan a. Perhatikan contoh-contoh bentuk akar kuadrat berikut ini:
a. √4 = 2 karena 22 = 4 dan 2 merupakan bilangan tak negatif.
b. √0,0625 = 0,25 karena (0,25)2 = 0,0625 dan 0,25 merupakan bilangan tak negatif.
c. Jika x2 = 𝛼 dan x ≥ 0 maka √𝑎 = x.
Contoh:
1. Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut:
a. 122 c. 982
b. 352 d. 1022
2. Hitunglah nilai akar kuadrat bilangan-bilangan berikut:
a. √4 c. √484
b. √169 d. √16.129
3
Penyelesaian:
1. a. 122 = 12 x 12 = 144 c. 982 = 98 x 98 = 9.604
b. 352 = 35 x 35 = 1.225 d. 1022 = 102 x102 = 10.404
2. a. √4 = 2 d. √16.129
b. √169 = 13 1x 1 = 1 −
61
c. √484 = 22 22 x 2 = 44 −
1.729
1.799
247 x 7 = −
0
L = s × s =s2
Contoh :
Penyelesaian:
L = s2
= 21 cm × 21 cm
= 441 cm2
4
3. LUAS DAERAH SEGITIGA
Kita tentu sudah mempelajari cara menghitung luas dan keliling segitiga. Pada
bab ini kita akan mempelajari hubungan antara luas segitiga dengan luas persegi
panjang. Perhatikan gambar persegi panjang PQRS berikut!
Dari persegi panjang tersebut kita memperoleh dua buah segitiga, yaitu ∆PQR
dan ∆PSR.
= × alas × tinggi
L = × a ×t
5
Contoh :
Penyelesaian:
L = × alas × tinggi
= × 12 cm × 5 cm
= 30 cm2
4 SEGITIGA SIKU-SIKU
B C
Contoh:
5 cm Konon, bangsa
8 cm
3 cm 10 cm Mesir kuno telah
13 cm mampu membuat
12 cm sudut siku-siku
dengan tepat hanya
B 4 cm dengan
C R P menggunakan
5 cm
(1) seutas tali. Pada
M (2) (3)
tali tersebut dibuat
beberapa simpul
Penyelesaian. berjarak sama.
Nama Segitiga Sisi-Sisi Tegak Hipotenusa Dengan
menggunakan cara
ΔABC AB = 4 cm dan AC = 3 cm BC = 5 cm tersebut, mereka
dapat membangun
ΔKLM LM = 8 cm dan KL = 6 cm KM = 10 cm
rumah, taman,
ΔPQR PR = 5 cm dan PQ = 12 cm QR = 13 cm hingga piramida
yang masih dapat
Latihan 1: kamu lihat hingga
1. Hitunglah. kini.
a. 62 = .... c. 1, 52 = ....
b. 102 = .... d. 2, 42 = ....
2. Cari akar kuadrat dari:
a. 144 c. 5,76
b. 2,56 d. 900
3. Tentukanlah hipotenusa dan sisi siku-siku pada bangun datar berikut:
F E
A D
B C
PEMBUKTIAN DALIL
PHYTAGORAS
Kegiatan 2.1
1. Sediakan kertas karton, pensil, penggaris, lem, dan gunting.
2. Buatlah empat buah segitiga yang sama dengan panjang sisi alas a = 3 cm, sisi
tegak b = 4 cm, dan sisi miring c = 5 cm. Lalu guntinglah segitiga-segitiga itu.
c a
a b c
c
b
c
c b
a
b a
3. Isilah titik-titik untuk mencari hubungan antara a, b, dan c. Luas persegi besar =
luas persegi kecil + (4 × Luas segitiga)
(a + …)2 = (...)2 + [4 𝑥 …𝑥 𝑏
]
….
a2 + 2ab + b2 = (...)2 + ….
(...)2 + 2 · 3 · 4 + (...)2 = (...)2 + ….
(...)2 + …. + (...)2 = (...)2 + ….
(...)2 + (...)2 = (...)2
…. = ….
4. Ulangi langkah-langkah diatas untuk nilai a = 6, b = 8, dan c = 10. Setelah
melakukan kegiatan tersebut, apa yang dapat kamu ketahui tentang hubungan nilai
a, b, dan c?
Jika kamu perhatikan dengan cermat akan diperoleh hubungan c2 = a2 + b2,
dimana c adalah panjang sisi miring, a adalah panjang alas, dan b adalah tinggi. Dari
hubungan tersebut dapat dikatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring segitiga siku-
siku sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainya. Inilah yang disebut teorema
Pythagoras.
∆PQR r2 = p2 + q2
∆RST t 2 = r2 + s2
Jika kita punya sebuah segitiga siku- siku dengan sisi a,b, dan c. Akan berlaku :
a2 + b2 = c2
Dalam teorema yang dikemukakan oleh Pythagoras, sisi c atau sisi miring disebut dengan hipotenusa.
b c
C B
a
4. Diperoleh rumus teorema Pythagoras:
( ... )2 = ( ... )2 + ( ... )2
5. Berdasarkan teorema Pythagoras kita dapat menentukan sisi penyikunya.
6. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan teorema Pythagoras sehingga didapat
panjang sisi-sisi penyikunya.
c2 = …. + …. c = a 2 b2 , atau
a2 = .... - b2 a = c2 b2 , atau
b2 = …. - a2 b = c2 a2 .
7. Ulangi langkah-langkah diatas untk nilai a = 6, b = 8, dan c = 10. Setelah
melakukan kegiatan tersebut, apa yang dapat kamu ketahui tentang hubungan nilai
B
E
C
D
Panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah 15 cm. Jika panjang
salah satu sisi siku-sikunya 9 cm, tentukan panjang sisi segitiga siku-
siku yang lainnya!
Penyelesaian:
= 152 – 92 = 225 – 81
= 144
AC = = 12 cm
Penyelesaian:
2 2
c2 =a + b
lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
c2>a2 + b2
Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-
c2<a2 + b2
sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
c. Triple Phytagoras
Contoh :
Penyelesaian:
⇔ 132 = 169
⇔ 132 ≠ 82 + 102
- BD2 = a2 + a2
- BD2 = 2a2
- BD = =a
AB : BD = a : a = 1:
AD : BD = a : a = 1:
AB : AD = a : a = 1 : 1
AB : AD : BD = a : a : a =1:1:
Penyelesaian:
AB :AC = 1 :
- AB = 6 × 1= 6
BC :AB = 1 : 1 maka BC = AB = 6 cm
- CD2 = 3a2
- CD=
- CD= a
• BD : BC = a : 2a
=1:2
• CD : BC =a : 2a
= :2
• BD : CD =a:a
=1:
• BD : CD : BC = a : a : 2a
=1: :2
Penyelesaian:
AB : BC = 1 : 2
- BC= 4 × 2 = 8
AB : AC = 1 :
- AC = 4
- EB2 = a2 +a2
- EB2 = 2 a2
- EB = =a
- HB2 = (a )2 + a 2
- HB2 = 2a2 + a2
- HB2 = 3a2
- HB = =a
Lapangan Baseball
Menggunakan teorema
pythagoras, kita dapat memecahkan
persoalan berikut; "Berapa jauh orang pada base ke dua untuk
membuat pelari lawan keluar sebelum dia memasuki home plate?".
Contoh :
Ketinggian Layang-layang
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya
250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah
layang-layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang
tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada
di bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi
langyang-layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(AC2 – AB2)
BC = √(2502 – 702)
BC = √(62500 – 4900)
BC = √57600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
23 |KONSEP PHYTAGORAS DAN APLIKASINYA
Panjang Tangga Minimal
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di
atas sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak
tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-
layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika
lebar kali tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang
tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan
bagian atas tembok.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki
tiang dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat
penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah
panjang total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan
jika harga kawat Rp 25.000 per meter!
Penyelesaian:
Dari gambar di atas, dapat kita lihat :
AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat
penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama
dengan tanah, CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat
penyangga, BD merupakan panjang kawat penyangga pertama dan AD
merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka panjang kawat
penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi
harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
a.
b.
a. 3 cm, 4 cm, 5 cm
b. 5 cm, 12 cm, 13 cm
c. 10 cm, 12 cm, 16 cm
a. Luas Tanah,
b. Keliling Tanah,
a. nilai x,
b. panjangAB.
c. panjangBC.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model problem based learning, pendekatan STEAM
dan metode diskusi diharapkan:
a. Peserta didik diharapkan mampu memahami konsep triple Pythagoras dengan benar.
b. Peserta didik diharapkan mampu memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan
penerapan triple Pythagoras dengan tepat. (STEAM dan HOTS)
C. Materi Ajar
a. Faktual : simbol-simbol matematika pada materi teorema Pythagoras
b. Konseptual : segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya besarnya 90
derajat,dimana hipotenusa (sisi miring) adalah sisi terpanjang.
( b + a ) . ( b + a ) = c . c + 4 . 1/2 b.a
b² + a² = c² + 2 b.a – 2 b.a
b² + a² = c²
c. Prinsip : Bunyi dalil Pythagoras “Pada segitiga siku-siku berlaku bahwa kuadrat
sisimiring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lainnya”
Bilangan-bilangan 3, 4, dan 5 serta 6, 8, dan 10 merupakan bilangan -bilangan yang
memenuhi Dalil Pythagoras, yaitu 52 = 32
+ 42 dan 102 = 62 + 82. Bilangan-bilangan tersebut dapat dipandang sebagai panjang sisi
sebuah segitiga siku-siku. Bilangan-bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras seperti itu
disebut tripel Pythagoras. Jadi, tripel Pythagoras adalah bilangan bulat positif yang kuadrat
bilangan terbesarnya sama dengan jumlah kuadrat bilangan yang lainnya.
d. Prosedural :
i. Menentukan panjang sisi pada segitiga siku-siku jika diketahui dua sisi
yanglainnya
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEAM
E. Media Pembelajaran
1. Power point
2. Vidio pembelajaran
F. Sumber Belajar
Buku siswa Kemendikbud Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII Edisi Revisi 2017.
10
7. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. menit
8. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
9. Guru dan siswa saling mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran dan
mengingatkan agar siswa disiplin dalam proses pembelajaran
10. Siswa menyimak saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menampilkan
Powerpoint.(STEAM)
11. Siswa menyimak tayangan video motivasi dengan memberikan informasi tentang
pemanfaatan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari (STEAM).
12. Guru dan siswa berdiskusi serta tanya jawab tentang rumus Teorema Pythagoras
danhipotenusa beserta pengertiannya sebagai materi prasyarat.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Rangkuman dan 10
Refleksi:
4. Siswa menanyakan hal-hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi
dengan penuh rasa ingin tahu.
5. Melalui kegiatan tanya jawab, Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan sabar dan tekun.
6. Guru memberikan penugasan untuk siswa berupa Soal Penilaian sebagai evaluasi
dari pembelajaran tentang masalah yang berkaitan dengan penerapan teorema
Pythagoras tripel Pythagoras
Tindak Lanjut:
1) Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada
pembelajaran selanjutnya.
2) Ketua kelas memimpin doa kemudian dilanjutkan dengan menjawab salam
dengan penuh rasa syukur dan santun
H. Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
d. Teknik : Tes Tertulis
e. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
f. Instrumen : Terlampir
c. Penilaian Keterampilan
d. Teknik : Tes Tertulis
e. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
f. Instrumen : Terlampir
Pedoman penskoran:
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
NA = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap bertanggung jawab dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Indikator
1 2 3
1 Melaksanakan tugas yang dibebankan kelompok
2 Melaksanakan tugas individu dan menyelesaikannya
3 Menerima kesalahan dari jawaban yang diberikan
4 Melaksanakan aturan main dalam pembelajaran di kelas
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap kerjasama dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Aspek yang diamati 1 2 3 4
1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
3
yang mengalami kesulitan
4 Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work
Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil diskusi
5
kelompok
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
A. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
B. Teknik : Tes Tertulis
C. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
D. Instrumen : Terlampir
1. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
Instrumen : Terlampir
E. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
F. Teknik : Tes Tertulis
G. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
H. Instrumen : Terlampir
1. Penilaian Keterampilan
c. Teknik : Tes Tertulis
d. Bentuk Instrumen : Uraian (Tes Formatif)
e. Instrumen : Terlampir
Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian Pengetahuan
KD 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Indikator
Lingkup Indikator Soal Level Bentuk Nomor
No Pencapaian T
Materi Soal Ranah Soal Soal K
Kompetensi
1 Memecahkan Phytagoras Sebuah tangga dengan Panjang 5 Pengetahuan Uraian 1
masalah m di letakkan sejauh 3 m dari
kontekstual yang
berkaitan dengan
suatu dinding. Carilah ketinggian
triple Pythagoras jendela tersebut dari lantai.
1. Sebuah tangga dengan Panjang 5 m di letakkan sejauh 3 m dari suatu dinding. Carilah ket
jendela tersebut dari lantai.
NO BUTIR SOAL
Penyelesaian:
25
SKOR 25
2 Diketahui empat pasang bilangan sebagai berikut : (i) 20, 15, 25
(ii) 14, 48, 50
(iii) 15, 17, 24 (iv) 20, 29, 21
Dari empat pasang bilangan di atas, yang merupakan tripel phytagoras
adalah .....
Alternatif jawaban
Penyelesaian:
Jadi, yang termasuk sebagai triple Pythagoras adalah (i), (ii), dan (iv) 5
N = SP x 2
Keterangan: N : Nilai
SP : Skor yang diperoleh peserta didik
Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Keterampilan
Observasi melalui Jurnal Guru
TEOREMA PYTHAGORAS
Triple phytagoras
Materi : Phytagoras
Alokasi waktu : 30 menit
Pertemuan ke 2
Disusun oleh :
Ratna Dewi Prianingsih
(Pendidikan Matematika)
TEOREMA PYTHAGORAS
I. Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan dan membuktikan teorem Pythagoras dan tripel
pythagoras
Informasi pendukung
Setelah memahami
permasalahan
dari video yang ditampilkan,
Mari lakukan diskusi untuk
menjawab permasalahan
tersebut bersama teman
MENGORGANISASIKAN PESERTA DIDIK UNTUK
BELAJAR
AYO MENGUMPULKAN
Agar dapat menyelesaikan permasalahan dari video INFORMASI !!!
yang kamu tonton, bacalah bahan ajar tentang
“triple phytagoras” kemudian ayo tuliskan informasi
mengenai :
1. ……………………..
2. ……………………….
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelesaian
.........
.. ..... ........
Pedoman penskoran:
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
NA = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap bertanggung jawab dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Indikator
1 2 3
1 Melaksanakan tugas yang dibebankan kelompok
2 Melaksanakan tugas individu dan menyelesaikannya
3 Menerima kesalahan dari jawaban yang diberikan
4 Melaksanakan aturan main dalam pembelajaran di kelas
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Rubrik penilaian sikap kerjasama dapat disusun sebagai berikut:
Instrumen Penilaian:
Kriteria
No Aspek yang diamati 1 2 3 4
1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
3
yang mengalami kesulitan
4 Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work
Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil diskusi
5
kelompok
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor Keterangan
Sangat Baik (SB) 4 Semua indikator tampak
Baik (B) 3 Tiga indikator tampak
Cukup (C) 2 Dua indikator tampak
Kurang (K) 1 Satu indikator tampak
Rumusan Penilaian
𝐓𝐒𝐌
Keterangan:
N = Nilai
TPS = Total Perolehan
Skor TSM = Total Skor
Maksimum
Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Dumai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII.3
Materi Pokok : Teorema Phytagoras
Materi Pembelajaran : Triple Phytagoras
TANGGUNG KERJA
NO TELITI TOTAL K
NAMA SISWA JAWAB SAMA
. SKOR
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian Pengetahuan
KD 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Indikator
Lingkup Indikator Soal Level Bentuk Nomor
No Pencapaian T
Materi Soal Ranah Soal Soal K
Kompetensi
1 Memecahkan Phytagoras Sebuah tangga dengan Panjang 5 Pengetahuan Uraian 1
masalah m di letakkan sejauh 3 m dari
kontekstual yang
berkaitan dengan
suatu dinding. Carilah ketinggian
triple Pythagoras jendela tersebut dari lantai.
1. Sebuah tangga dengan Panjang 5 m di letakkan sejauh 3 m dari suatu dinding. Carilah ket
jendela tersebut dari lantai.
NO BUTIR SOAL
Penyelesaian:
25
SKOR 25
2 Diketahui empat pasang bilangan sebagai berikut : (i) 20, 15, 25
(ii) 14, 48, 50
(iii) 15, 17, 24 (iv) 20, 29, 21
Dari empat pasang bilangan di atas, yang merupakan tripel phytagoras
adalah .....
Alternatif jawaban
Penyelesaian:
Jadi, yang termasuk sebagai triple Pythagoras adalah (i), (ii), dan (iv) 5
Keterangan: N : Nilai
SP : Skor yang diperoleh peserta didik
Penilaian Keterampilan
2. Penilaian Keterampilan
Observasi melalui Jurnal Guru
Jawaban menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pengetahuan matematika 1
yang berhubungan dengan tugas ini.
Prosedur atau langkah dilakukan dengan kurang tepat dan jawaban/hasil belum
selesai.
3.6
Menjelaskan dan membuktikan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
4.6
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1) Spidol
2) Whiteboard
3) Laptop
4) Proyektor (Infocus)
1.
CARA MEMBUAT
1. Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa
LANGKAH-LANGKAH
DISKUSI KELOMPOK
UNTUKSELESAIKAN LKPD
PRESENTASI KELOMPOK
TES FORMATIF
PETA KONSEP
Definisi
Teorema Pythagoras
Pembuktian
Pemecahan Masalah
Observasi
Jumlah luas persegi sisi tegak, “a2 + b2” sama dengan luas
persegi sisi miring c2 ?” Secara aljabar berarti:
“a2 + b2 = c2”
Dengan teknik perhitungan Rudolff, bilangan yang ditarik akarnya dipisahkan dua angka-dua
angka dari belakang. Pengerjaan penarikan akar dimulai dari angka terdepan.
Selain cara penarikan akar dengan teknik Rudolff tersebut, masih ada satu teknik lagi.
Teknik yang dimaksud adalah teknik menguadratkan dengan cara cepat. Teknik tersebut
diperoleh dari identitas/kesamaan aljabar berbentuk:
Mengacu pada generalisasi tersebut, untuk selanjutnya yang dimaksud sebagai teorema
kebalikan (konvers) dari teorema Pythagoras adalah sebagai berikut.
B. Pembuktian secara Formal (Deduktif)
Masalah
Perhatikan Gambar 6.13. Diketahui ∆ABC dengan sisi-sisi di hadapan
masingmasing sudutnya adalah a, b, dan c. Jika sisi terpanjang adalah c dan
berlaku: c2 = a2 + b2, dapatkah kamu buktikan bahwa ∆ABC adalah segitiga siku-
siku?
Bukti
Bukti teorema ini hanya dapat dilakukan menggunakan pembuktian tak langsung, yakni
pembuktian dengan pengandaian bahwa ∆ABC yang diketahui bukan segitiga siku-siku. Jika dalam
penyelidikannya dijumpai adanya kontradiksi, konsekuensinya pernyataan yang diandaikan
tersebut dinyatakan salah. Agar menjadi pernyataan yang benar, pengandaian itu harus diingkar.
Pada pembuktian secara kontekstual, sudah terbukti jika pada ∆ABC dengan sisi terpanjang c
dipenuhi syarat c2 = a2 + b2, maka ∆ABC adalah segitiga siku-siku dan sebaliknya juga terbukti c sisi
terpanjang ∆ABC dipenuhi c2 = a2 + b2. Diperoleh ∆ABC adalah segitiga siku-siku sehingga
pembuktian teorema Pythagoras terbukti.
Contoh Soal
Selidiki apakah tripel bilangan 12, 5, dan 13 merupakan ukuran panjang sisi-sisi dari
sebuah segitiga siku-siku?
Jawab:
Bilangan terbesar pada tripel (12, 5, 13) adalah 13. Pada segitiga tersebut, 13 adalah
ukuran sisi yang terpanjang dan panjang sisi siku-sikunya adalah 12 satuan dan 5 satuan.
Perhatikan bahwa:
Bilangan 9, 765625 adalah bilangan rasional karena
9, 765625 hasilnya tepat sama dengan 3,125.
Bilangan adalah2 bilangan bentuk akar yang
bukan bilangan rasional karena 2 hasilnya
1,41421... , yakni berupa bilangan pecahan
desimal dengan angka-angka di belakang koma
tak pernah berakhir. Artinya,2 adalah bilangan
bentuk akar yang bukan bilangan rasional.
Contoh Soal
Tentukan panjang sebenarnya dari sebuah tali sepanjang 10 2 meter.
Jawab:
Panjang tali = 10 2 m
= (10 × 1,41421) m
= 14,1421 m
= 14,14 m
= 1414 cm
Teknik menarik akar (khusus penarikan akar kuadrat/pangkat dua) cukup dengan istilah ”menarik
akar” saja yang maknanya adalah menarik akar kuadrat. Saat ini, teknik menarik akar dengan cara ini
sudah jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena lebih rumit daripada perkalian dasar atau
pembagian dasar susun ke bawah. Akan tetapi, sebagai peserta didik, kamu perlu mengetahuinya.
6.5 PENGGUNAAN RUMUS PYTHAGORAS DALAM PEMECAHAN
MASALAH
Contoh Soal
Tentukan keliling bangun datar yang diarsir berikut.
Jawab:
Menentukan keliling suatu bangun datar berarti menghitung jumlah panjang sisi-sisi bagian
luar yang membatasi bangun datar tersebut. Perhatikan gambar berikut.
Lanjut
Contoh Soal
Gunakan teorema Pythagoras untuk menghitung panjang sisi miringnya. Perhatikan
teknik perhitungannya.
TEOREMA PHYTAGORAS
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Azza Wa Jalla atas segala limpahan nikmat, berkah,
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel dengan Metode Substitusi untuk SMP/MTs Kelas VIII dapat tersusun dengan baik.
Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Metode Substitusi
ini akan digunakan untuk kegiatan PPG Dalam Jabatan Kategori I sebagai Bahan Ajar Aksi Nyata 1. Didalam
bahan ajar ini disajikan materi pembelajaran matematika secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti yang
disertai contoh dalam kehidupan nyata. Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan penjelasan Langkah Penyelesaian
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Metode Substitusi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Soal
Evaluasi dan Kunci Jawaban.
Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran matematika, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai
variabel persamaan linear dua variabel dengan Metode Substitusi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dengan Metode Substitusi. Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan penalaran, mengomunikasikan gagasan dengan berbagai perangkat matematika, serta memiliki
sikap menghargai matematika dalam kehidupan.
Penulis menyadari penyusunan Bahan Ajar Matematika – Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel dengan Metode Substitusi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan,
masukan, dan semangat pada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dina Prasetyawati, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pembimbing PPG Dalam Jabatan Kategori I yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Bahan Ajar ini.
2. Ibu Amanati Rochmah, S.Pd,M.Pd, selaku guru Pamong PPG Dalam jabatan Kategori I yang telah
memberikan masukan, bantuan dan dukungan dalam penyusunan Bahan Ajar ini.
3. Bapak/Ibu guru rekan sejawat di SMP Negeri 13 Dumai yang telah membantu moril dalam
penyusunan bahan Ajar ini.
4. Teman-teman seperjuangan PPG Dalam Jabatan Kategori II yang saling memberi semangat dan
motivasi dalam penyusunan Bahan Ajar ini Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun Bahan Ajar ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Bahan Ajar berikutnya.
Akhirnya semoga Bahan Ajar ini memberikan manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
I. TINJAUAN UMUM ......................................................................................... iv
II. KOMPETENSI .................................................................................................. v
III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI............................................. vi
IV. MATERI PRASARAT .................................................................................... vii
V. PETUNJUK ...................................................................................................... vii
VI. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Deskripsi ....................................................................................................... 1
B. ManfaatTujuan Pembelajaran ....................................................................... 1
VII. PENYAJIAN MATERI..................................................................................... 2
A. Uraian materi................................................................................................. 2
B. Soal-soal ........................................................................................................ 4
C. Rangkuman ................................................................................................... 6
VIII. PENUTUP
A. Soal Latihan ...................................................................................................... 32
B. Tindak lanjut ..................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 34
iii
I. TINJAUAN UMUM
PENGERTIAN DALIL
PHYTAGORAS
iv
II. KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran problem based learning dengan
pendekaran STEAM, diharapkan:
v
2
IV. MATERI PRASARAT
Pernahkah kalian memerhatikan para tukang kayu atau tukang bangunan? Dalam bekerja, mereka
banyak memanfaatkan teorema Pythagoras. Coba perhatikan kerangka sebuah rumah yang dibuat dari
kayu. Pada kerangka rumah tersebut sebagian besar rusuk tegak lurus terhadap rusuk yang lain. Sudut-
sudut yang terbentuk pada rusuk yang saling tegak lurus tersebut merupakan sudut siku-siku.
Sebelum mempelajari materi bab ini, kita harus menguasai materi mengenai segitiga, segiempat,
sudut, dan bilangan kuadrat, serta akar kuadrat. Namun sebelumnya mari kita ingat kembali mengenai luas
persegi dan luas
vi
3
V. PETUNJUK BAGI PESERTA DIDIK UNTUK MEMPELAJARI
BAHAN AJAR
Bahan ajar ini dirancang untuk menfasilitasi dalam melakukan kegiatan belajar secara mandiri dan juga
digunakan dalam mebantu menyelesaikan LKPD (lembar Kerja Peserta Didik), untuk menguasai materi dengan
baik, ikutilah petunjuk penggunaan bahan ajar ini :
1. Berdo’alah sebelum membaca bahan ajar
2. Pelajarilah dan pahami uraian materi, contoh-contoh soal yang disediakan, serta kerjakan soal latihan
3. Jika menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan soal, cobalah untuk melihat kembali urutan materi
dan contoh soal yang ada
4. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada bahan ajar ini tergantung pada kesungguhan kamu untuk
memahami isi bahan ajar dan berlatih secara mandiri.
4
VI. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Pada bahan ajar ini kita akan mempelajari tentang teorema phytagoras. Teorema phytagoras termasuk konsep
matematika yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus mempelajari cara
menyelesaikan teorema phytagoras.
B. MANFAAT
Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan penerapan dari konsep teorema
phytagoras. Penerapan teorema phytagoras bisa kita gunakan dalam membantu pertukangan dalam kehidupan
sehari2.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta didik secara percaya diri dan bertanggung jawab dapat menyelesaikan
permasalahan konekstual berkaitan dengan teorema phytagoras
1
VII. PENYAJIAN MATERI
Contoh :
Tentukan kuadrat dari bilangan berikut!
a. 8,3
b. 12
Penyelesaian:
a. 8,32 = 8,3 × 8,3 = 68,89
b. 122 = 12 × 12 = 144
2
Contoh :
Penyelesaian:
= × = 13
Kegiatan 1.1
1. Kerjakan soal-soal kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan sesuai contoh di bawah ini:
32 = 3 x 3
52 = 5 x 5
2. Isilah titik-titik soal di bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
92 = 9 x ....
42 = ........4
( ..... )2 = a x a
Jika kamu perhatikan soal di atas akan diperoleh a2 = a x a. Jadi kuadrat suatu bilangan adalah hasil
kali bilangan dengan bilangan itu sendiri.
Akar kuadrat dari a ( dilambangkan dengan √𝑎 ) adalah suatu bilangan tak negatif yang jika
dikuadratkan sama dengan a. Perhatikan contoh-contoh bentuk akar kuadrat berikut ini:
a. √4 = 2 karena 22 = 4 dan 2 merupakan bilangan tak negatif.
b. √0,0625 = 0,25 karena (0,25)2 = 0,0625 dan 0,25 merupakan bilangan tak negatif.
c. Jika x2 = 𝛼 dan x ≥ 0 maka √𝑎 = x.
Contoh:
1. Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut:
a. 122 c. 982
b. 352 d. 1022
2. Hitunglah nilai akar kuadrat bilangan-bilangan berikut:
a. √4 c. √484
b. √169 d. √16.129
3
Penyelesaian:
1. a. 122 = 12 x 12 = 144 c. 982 = 98 x 98 = 9.604
b. 352 = 35 x 35 = 1.225 d. 1022 = 102 x102 = 10.404
2. a. √4 = 2 d. √16.129
b. √169 = 13 1x 1 = 1 −
61
c. √484 = 22 22 x 2 = 44 −
1.729
1.799
247 x 7 = −
0
L = s × s =s2
Contoh :
Penyelesaian:
L = s2
= 21 cm × 21 cm
= 441 cm2
4
3. LUAS DAERAH SEGITIGA
Kita tentu sudah mempelajari cara menghitung luas dan keliling segitiga. Pada
bab ini kita akan mempelajari hubungan antara luas segitiga dengan luas persegi
panjang. Perhatikan gambar persegi panjang PQRS berikut!
Dari persegi panjang tersebut kita memperoleh dua buah segitiga, yaitu ∆PQR
dan ∆PSR.
= × alas × tinggi
L = × a ×t
5
Contoh :
Penyelesaian:
L = × alas × tinggi
= × 12 cm × 5 cm
= 30 cm2
4 SEGITIGA SIKU-SIKU
B C
Contoh:
5 cm Konon, bangsa
8 cm
3 cm 10 cm Mesir kuno telah
13 cm mampu membuat
12 cm sudut siku-siku
dengan tepat hanya
B 4 cm dengan
C R P menggunakan
5 cm
(1) seutas tali. Pada
M (2) (3)
tali tersebut dibuat
beberapa simpul
Penyelesaian. berjarak sama.
Nama Segitiga Sisi-Sisi Tegak Hipotenusa Dengan
menggunakan cara
ΔABC AB = 4 cm dan AC = 3 cm BC = 5 cm tersebut, mereka
dapat membangun
ΔKLM LM = 8 cm dan KL = 6 cm KM = 10 cm
rumah, taman,
ΔPQR PR = 5 cm dan PQ = 12 cm QR = 13 cm hingga piramida
yang masih dapat
Latihan 1: kamu lihat hingga
1. Hitunglah. kini.
a. 62 = .... c. 1, 52 = ....
b. 102 = .... d. 2, 42 = ....
2. Cari akar kuadrat dari:
a. 144 c. 5,76
b. 2,56 d. 900
3. Tentukanlah hipotenusa dan sisi siku-siku pada bangun datar berikut:
F E
A D
B C
PEMBUKTIAN DALIL
PHYTAGORAS
Kegiatan 2.1
1. Sediakan kertas karton, pensil, penggaris, lem, dan gunting.
2. Buatlah empat buah segitiga yang sama dengan panjang sisi alas a = 3 cm, sisi
tegak b = 4 cm, dan sisi miring c = 5 cm. Lalu guntinglah segitiga-segitiga itu.
c a
a b c
c
b
c
c b
a
b a
3. Isilah titik-titik untuk mencari hubungan antara a, b, dan c. Luas persegi besar =
luas persegi kecil + (4 × Luas segitiga)
(a + …)2 = (...)2 + [4 𝑥 …𝑥 𝑏
]
….
a2 + 2ab + b2 = (...)2 + ….
(...)2 + 2 · 3 · 4 + (...)2 = (...)2 + ….
(...)2 + …. + (...)2 = (...)2 + ….
(...)2 + (...)2 = (...)2
…. = ….
4. Ulangi langkah-langkah diatas untuk nilai a = 6, b = 8, dan c = 10. Setelah
melakukan kegiatan tersebut, apa yang dapat kamu ketahui tentang hubungan nilai
a, b, dan c?
Jika kamu perhatikan dengan cermat akan diperoleh hubungan c2 = a2 + b2,
dimana c adalah panjang sisi miring, a adalah panjang alas, dan b adalah tinggi. Dari
hubungan tersebut dapat dikatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring segitiga siku-
siku sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainya. Inilah yang disebut teorema
Pythagoras.
∆PQR r2 = p2 + q2
∆RST t 2 = r2 + s2
Jika kita punya sebuah segitiga siku- siku dengan sisi a,b, dan c. Akan berlaku :
a2 + b2 = c2
Dalam teorema yang dikemukakan oleh Pythagoras, sisi c atau sisi miring disebut dengan hipotenusa.
b c
C B
a
4. Diperoleh rumus teorema Pythagoras:
( ... )2 = ( ... )2 + ( ... )2
5. Berdasarkan teorema Pythagoras kita dapat menentukan sisi penyikunya.
6. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan teorema Pythagoras sehingga didapat
panjang sisi-sisi penyikunya.
c2 = …. + …. c = a 2 b2 , atau
a2 = .... - b2 a = c2 b2 , atau
b2 = …. - a2 b = c2 a2 .
7. Ulangi langkah-langkah diatas untk nilai a = 6, b = 8, dan c = 10. Setelah
melakukan kegiatan tersebut, apa yang dapat kamu ketahui tentang hubungan nilai
B
E
C
D
Panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah 15 cm. Jika panjang
salah satu sisi siku-sikunya 9 cm, tentukan panjang sisi segitiga siku-
siku yang lainnya!
Penyelesaian:
= 152 – 92 = 225 – 81
= 144
AC = = 12 cm
Penyelesaian:
2 2
c2 =a + b
lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
c2>a2 + b2
Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-
c2<a2 + b2
sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
c. Triple Phytagoras
Contoh :
Penyelesaian:
⇔ 132 = 169
⇔ 132 ≠ 82 + 102
- BD2 = a2 + a2
- BD2 = 2a2
- BD = =a
AB : BD = a : a = 1:
AD : BD = a : a = 1:
AB : AD = a : a = 1 : 1
AB : AD : BD = a : a : a =1:1:
Penyelesaian:
AB :AC = 1 :
- AB = 6 × 1= 6
BC :AB = 1 : 1 maka BC = AB = 6 cm
- CD2 = 3a2
- CD=
- CD= a
• BD : BC = a : 2a
=1:2
• CD : BC =a : 2a
= :2
• BD : CD =a:a
=1:
• BD : CD : BC = a : a : 2a
=1: :2
Penyelesaian:
AB : BC = 1 : 2
- BC= 4 × 2 = 8
AB : AC = 1 :
- AC = 4
- EB2 = a2 +a2
- EB2 = 2 a2
- EB = =a
- HB2 = (a )2 + a 2
- HB2 = 2a2 + a2
- HB2 = 3a2
- HB = =a
Lapangan Baseball
Menggunakan teorema
pythagoras, kita dapat memecahkan
persoalan berikut; "Berapa jauh orang pada base ke dua untuk
membuat pelari lawan keluar sebelum dia memasuki home plate?".
Contoh :
Ketinggian Layang-layang
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya
250 meter. Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah
layang-layang adalah 70 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang
tersebut.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Di mana AB merupakan jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada
di bawah layang-layang dan AC merupakan panjang benang. Tinggi
langyang-layang dapat dicari dengan teorema Pythagoras yakni:
BC = √(AC2 – AB2)
BC = √(2502 – 702)
BC = √(62500 – 4900)
BC = √57600
BC = 240 m
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 240 m
23 |KONSEP PHYTAGORAS DAN APLIKASINYA
Panjang Tangga Minimal
Seorang anak akan mengambil sebuah layang-layang yang tersangkut di
atas sebuah tembok yang berbatasan langsung dengan sebuah kali. Anak
tersebut ingin menggunakan sebuah tangga untuk mengambil layang-
layang tersebut dengan cara meletakan kaki tangga di pinggir kali. Jika
lebar kali tersebut 5 meter dan tinggi tembok 12 meter, hitunglah panjang
tangga minimal yang diperlukan agar ujung tangga bertemu dengan
bagian atas tembok.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Penyelesaian:
Jika digambarkan sketsanya, akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Jika jarak kaki tiang dengan kaki kawat penyangga adalah 8 m, jarak kaki
tiang dengan ujung kawat penyangga pertama 6 m dan jarak kawat
penyangga pertama dengan kawat penyangga kedua adalah 9 m. Hitunglah
panjang total kawat yang diperlukan dan hitunglah biaya yang diperlukan
jika harga kawat Rp 25.000 per meter!
Penyelesaian:
Dari gambar di atas, dapat kita lihat :
AB merupakan tinggi ujung kawat penyangga pertama dengan ujung kawat
penyangga kedua, BD meruapakan tinggi ujung kawat penyangga pertama
dengan tanah, CD merupakan jarak kaki tiang dengan kaki kawat
penyangga, BD merupakan panjang kawat penyangga pertama dan AD
merupakan panjang kawat penyangga kedua, maka panjang kawat
penyangga total dapat dicari dengan teorema Pythagoras. Akan tetapi
harus dicari terlebih dahulu panjang BD dan AD yakni:
BD = √(BC2 + CD2)
BD = √(62 + 82)
BD = √(36 + 64)
AD = √(AC2 + CD2)
AD = √(152 + 82)
AD = √(225 + 64)
AD = √289
AD = 17 m
Jadi, panjang kawat penyangga kedua adalah 17 m.
a.
b.
a. 3 cm, 4 cm, 5 cm
b. 5 cm, 12 cm, 13 cm
c. 10 cm, 12 cm, 16 cm
a. Luas Tanah,
b. Keliling Tanah,
a. nilai x,
b. panjangAB.
c. panjangBC.