Anda di halaman 1dari 6

Mitra Samya

Kerangka Acuan Kegiatan


Pelatihan Penguatan Kapasitas Operator NAWASIS
(National Housing, Water, and Sanitation Information Services)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2023
Mataram, 6 September 2023

Latar belakang
A. Latar Belakang
Berdasarkan arahan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, disebutkan bahwa
dalam hal mewujudkan sistem layanan sanitasi berkelanjutan, dapat dilakukan melalui Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Hal ini menjadi landasan dalam
menentukan arah kebijakan dan strategi, yaitu salah satunya melalui pengembangan
infrastruktur dan layanan sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
daerah, pada poin (h) pengelolaan data, pemantauan dan evaluasi berbasis teknologi informasi.
Pernyataan ini juga sejalan dengan arahan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 87
Tahun 2022 tentang Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Daerah Tahun 2022-2024,
yaitu (a) melakukan pemanfaatan sistem berbasis teknologi informasi terkait sanitasi secara
optimal untuk pengelolaan data, (b) pemutakhiran pengelolaan data. pemantauan, dan evaluasi
sesuai kondisi pengelolaan Air Limbah Domestik dan pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan (c) pelaporan hasil kemajuan pelaksanaan
kegiatan pembangunan sanitasi secara berkala melalui sistem berbasis teknologi informasi
terkait sanitasi.
Salah satu perangkat pendukung pada pengelolaan data, pemantauan dan evaluasi berbasis
teknologi informasi terintegrasi tersebut, yaitu melalui Website National Housing, Water, and
Sanitation Information Services (NAWASIS)/Layanan Informasi Perumahan, Permukiman, Air
Minum, dan Sanitasi Nasional). Adapun peran daerah dalam melaporkan perkembangan
kemajuan pencapaian hasil penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK),
capaian akses sanitasi layak dan aman, kondisi infrastruktur layanan sanitasi (air limbah dan
persampahan), melaporkan kondisi eksisting terkait profil daerah, serta menyampaikan investasi
terkait sektor sanitasi menjadi penting untuk dilakukan melalui sistem informasi NAWASIS,
karena data-data tersebut akan dijadikan sebagai bahan untuk perencanaan di pusat, salah
satunya terkait dengan akses pendanaan.
NAWASIS merupakan platform pemantauan dan evaluasi melalui peng-input-an dan penyediaan
data nasional hingga ke daerah. NAWASIS memiliki 3 komponen utama, yang salah satunya
adalah database sebagai dasar pembangunan dan pengembangan sektor Perumahan,
Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi (PPAS). Sebagai platform yang sudah didukung oleh
Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Dalam Negeri, NAWASIS menjadi rujukan bagi
seluruh pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan pemantauan dan
evaluasi pembangunan PPAS, yang salah satunya yaitu Sektor Sanitasi.
Berdasarkan database yang dimiliki saat ini, terdapat 33 provinsi (97%) telah memiliki akun
pengguna (user) Provinsi, 469 kabupaten/kota (85%) telah memiliki akun user Kabupaten/Kota,
(NAWASIS, 2023). Seiring berjalannya waktu, seringkali pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota merasa kesulitan dalam memanfaatkan NAWASIS, yang salah satunya ialah
Mitra Samya

adanya disposisi di pemerintahan daerah sehingga proses transfer knowledge mengenai


NAWASIS tidak berjalan optimal.
Berdasarkan hasil pemantauan NAWASIS, didapatkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
(100%) telah memiliki akun NAWASIS khusus provinsi dari berbagai lintas OPD, 10 dari 10
kabupaten/kota (100%) telah memiliki akun NAWASIS khusus kabupaten/kota dari berbagai
lintas OPD. Oleh karena itu, Pokja kabupaten/kota memiliki peran untuk melaporkan hasil
penginputan data sanitasi NAWASIS yang terdiri dari 5 (lima) menu, diantaranya: Menu SSK,
Menu Air Limbah Domestik, Menu Persampahan, Menu Profil Daerah, dan Menu Investasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penguatan kapasitas operator agar dapat dipastikan
keberlangsungan skema transfer knowledge melalui pendampingan pusat ke daerah.
Diharapkan Pokja Kabupaten/Kota dapat mengisi kemajuan terkait pencapaian hasil
penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang diverifikasi oleh Pokja
Provinsi, capaian akses sanitasi layak dan aman, serta kondisi infrastruktur layanan sanitasi (air
limbah dan persampahan) dalam NAWASIS sesuai dengan tugas dan fungsi yang termuat di
dalam Manual Pengelolaan Program (MPP) PPSP 2020-2024.
Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka memfasilitasi pelaporan kinerja kabupaten/kota serta
verifikasi oleh provinsi dalam lokasi pendampingan implementasi Program PPSP TA. 2023,
maka diperlukan adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyelenggara Program PPSP
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta tindak lanjut atas pengisian data NAWASIS, yang
salah satunya melalui kegiatan penguatan kapasitas operator NAWASIS Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Berdasarkan hal tersebut, Pokja AMPLS Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nusa Tenggara Barat di dukung oleh
UNICEF – Mitra Samya akan melaksanakan kegiatan “Pelatihan Penguatan Kapasitas
Operator NAWASIS Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2023”.

B. Tujuan Kegiatan
 Memberikan materi kepada Pokja Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang penggunaan dan
pemanfaatan NAWASIS;
 Memberikan pelatihan kepada Pokja Kabupaten/Kota terkait dengan tata cara pelaporan
hasil kegiatan implementasi dan pemutakhiran SSK yang disimulasikan melalui
NAWASIS;
 Memberikan pelatihan kepada Pokja Kabupaten/Kota terkait dengan tata cara pengisian
menu lainnya (Menu Air Limbah Domestik, Menu Persampahan, Menu Profil Daerah, dan
Menu Investasi) dengan metode praktik langsung/simulasi melalui NAWASIS di daerah
masing-masing;
 Memberikan pemahaman kepada Pokja Provinsi terkait dengan tata cara verifikasi hasil
kegiatan implementasi dan pemutakhiran SSK yang telah dilakukan oleh kabupaten/kota
masing-masing.

C. Keluaran (Output)
Keluaran dari kegiatan ini adalah adanya Laporan Pelaksanaan Penguatan Kapasitas
Operator NAWASIS di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Laporan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:
Mitra Samya

 Pokja Provinsi dan Pokja Kabupaten Kota mengetahui & memahami mekanisme dan tata
cara penggunaan serta pemanfaatan data sanitasi di NAWASIS
 POkja Provinsi mengetahui hasil progress pengisian data NAWASIS berdasarkan data
real time input yang dilakukan oleh Pokja Kabupaten/Kota
 Adanya rencana tindak lanjut (RTL) yang disepakati untuk pemantauan pengisian data
NAWASIS di 10 Kab/Kota
 Adanya masukan dan umpan balik dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dan 10 Pokja
Kabupaten/Kota untuk formulasi kebijakan pengembangan sistem informasi NAWASIS
pada masa mendatang.

D. Metode
Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, metode yang akan digunakan
pada kegiatan ini, antara lain:
A. Rapat Koordinasi dengan Tim Pemantauan dan Evaluasi di tingkat Pusat, Pemerintah
Daerah, dan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Terkait
Rapat koordinasi berupa diskusi panel presentasi dengan lintas Kelompok Kerja
berjenjang (Pusat dan Provinsi), lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi,
OPD Kabupaten/Kota, dan stakeholders terkait.

B. Simulasi/Praktik Langsung Terkait Mekanisme Penggunaan dan Pemanfaatan


NAWASIS
Berupa praktik langsung yang akan disimulasikan oleh narasumber dengan
menggunakan laptop peserta masing-masing untuk 10 kabupaten/kota se-Nusa
Tenggara Barat yang akan melibatkan para pemangku kepentingan sanitasi yang
tergabung di Pokja PPAS/PKP/AMPL Kabupaten/Kota, diantaranya: Bappeda, Dinas
Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Disperkim, Dinas Kesehatan.

E. Narasumber
Narasumber pelatihan ini adalah :
 Kepala Bappeda Prov. NTB
F. Fasilitator
 Pengelola NAWASIS Bappenas (Tenaga Ahli)

G. Peserta
Adapun peserta pelatihan ini adalah Pokja PPAS/AMPL/PKP Kabupaten/Kota dapat berasal
dari unsur Bappeda serta OPD Teknis (Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Disperkim
dan Dinas Kesehatan) yang terkait dengan Program PPSP.

No Perwakilan Unsur Jumlah (orang)


Peserta Offline
Bappeda Provinsi NTB:
1. 1. Koordinator Kesehatan dan Sosial 2
2. Pendamping Pokja PPAS
2. Dinas Kesehatan Provinsi NTB 1
3. Dinas PUPR Provinsi NTB 1
4. Dinas Perkim Provinsi NTB 1
5. Dinas LHK Provinsi NTB 1
Mitra Samya

6. Koordinator STBM Provinsi 1


7. Bappeda Kabupaten se Pulau Lombok 5
8. Dinas Kesehatan Kabupaten se Pulau Lombok 5
9. Dinas PUPR Kabupaten se Pulau Lombok 5
10. Dinas LHK Kabupaten se Pulau Lombok 5
11. Dinas Perkim se Pulau Lombok 5
12. Pendamping Pokja se Pulau Lombok 5
Peserta Online
13. Bappeda Kabupaten se Pulau Sumbawa 5
14. Dinas Kesehatan Kabupaten se Pulau Sumbawa 5
15. Dinas PUPR Kabupaten se Pulau Sumbawa 5
16. Dinas LHK Kabupaten se Pulau Sumbawa 5
17. Dinas Perkim se Pulau Sumbawa 5
18. Pendamping Pokja se Pulau Sumbawa 5
19. Mitra Samya 2
20. Notulen 1
Total 70

H. Tanggal dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan


Lokasi kegiatan pelatihan penguatan kapasitas operator Nawasis Provinsi Nusa Tenggara
Barat akan dilaksanakan di Fave Hotel Mataram tanggal 6 September 2023 (agenda
kegiatan terlampir).

Waktu Agenda Keterangan


(Wita)
Rabu, 6 September 2023 (Fave Hotel)
08.30 – 09.00 Registrasi peserta Panitia
09.30 – 10.00 Sambutan dan Pembukaan
- Sambutan Direktur Mitra Samya
- Sambutan UNICEF Kepala Bappeda Provinsi
- Arahan/Sambutan Pemerintah Prov. NTB
NTB sekaligus membuka acara
10.00 –11.00  Presentasi Aplikasi NAWASIS Narasumber
11.00– 12.00  Praktek penggunaan Aplikasi Semua peserta
NAWASIS
12.00 -13.30  Ishoma Panitia
13.30-15.30  Praktek penggunaan Aplikasi Semua peserta
NAWASIS
15.30-16.00  Penyusunan RTL paska pelatihan Konsultan WASH NTB
Unicef
16.00-16.15  Penutup Ketua Sekretariat Pokja
PPAS
Mitra Samya

I. Tata Cara Registrasi Database NAWASIS


Untuk mempermudah peserta dalam pelaksanaan acara kegiatan pelatihan, maka
diharapkan sebelum acara dimulai, peserta dapat melakukan registrasi terlebih dahulu
melalui tata cara pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Tata Cara Registrasi Database NAWASIS

J. Data-data Pendukung
Dalam simulasi/praktik langsung penggunaan Menu SSK, Menu Air Limbah Domestik, Menu
Persampahan, Menu Profil Daerah, dan Menu Investasi diperlukan dukungan file-file
pendukung, sebagai berikut:
a. Laporan kegiatan dalam mendukung setiap Milestone dan Coaching Clinic (CC) yang
telah dilaksanakan, berupa notulensi, MoM, BTOR, dan sejenisnya;
b. SSK Final (yang telah termutakhirkan dan ditandatangani oleh Kepala Daerah);
c. EHRA Final (yang telah termutakhirkan);
d. Data Infrastruktur Air Limbah Domestik;
e. Data Infrastruktur Persampahan;
f. Data Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik dan Persampahan);
g. Data Profil Keuangan Daerah;
h. Data Peraturan/Regulasi Pengelolaan Sanitasi;
i. Data Kelembagaan Pengelolaan Layanan Sanitasi;
j. Data Proyeksi Penduduk;
k. Data Instrumen SSK;
Mitra Samya

l. Data Matriks Program Kegiatan Pengelolaan Sanitasi (berbagai lintas OPD) yang
bersumber pendanaan APBD;
m. Data Matriks Program Kegiatan Pengelolaan Sanitasi (berbagai lintas OPD) yang
bersumber pendanaan selain/ di luar APBD (non-APBD);
n. Data Kerangka Kerja Logis;
o. Dokumentasi Kegiatan;
p. Daftar Hadir.

K. Perangkat Pendukung
Bagi peserta kabupaten/kota yang mengikuti agenda pelatihan sistem informasi NAWASIS
dimohon untuk dapat membawa peralatan dan dokumen pendukung, diantaranya:
1. Peserta pelatihan membawa laptop
2. Peserta pelatihan membawa data/dokumen pendukung sanitasi (dokumen EHRA
dan SSK yang telah dimutakhirkan)
3. Peserta pelatihan telah melakukan registrasi/pendaftaran database NAWASIS
secara mandiri sebelum penyelenggaraan acara workshop pelatihan NAWASIS
dimulai pada tautan link berikut: https://sanitasi.nawasis.info
4. Peserta pelatihan memiliki paket/kuota data internet tersendiri (bila diperlukan untuk
mengantisipasi keterlambatan jaringan internet yang disediakan oleh panitia)

L. Pembiayaan
Kegiatan ini diselenggarakan Olek Pokja PPAS Provinsi melalui Bappeda Provinsi NTB di
dukung UNICEF Mitra Samya

M. Penutup
Demikian Kerangka acuan kegiatan ini di buat untuk dapat di gunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan kegiatan .

Anda mungkin juga menyukai