JUNI 2021
KEGIATAN
1. Diskusi Bersama Pendamping PFI dari BPPW Provinsi dan Plan
Internasional.
Hasil:
Diskusi tersebut membahas rencana pertemuan rapat pokja dengan empat
agenda rapat yaitu membahas Penyusunan Dokumen SSK1, Pembentukan Paket
Kebijakan2, menyatukan Persepsi Target Air Bersih3, dan pembahasan terkait
dengan persiapan Kabupaten ODF tahun 2021. Agenda rapat rencananya akan
dilaksanakan pada minggu depan Hari Rabu, 16 Juni 2021 di Aula Bappeda
Kabupaten Sumbawa dengan mengundang Anggota Pokja AMPL dan beberapa
OPD terkait.
Membuat aksi gerakan aksi akses sanitasi aman di Kabupaten Sumbawa,
Dokumentasi :
PAGE 1
2. Kunjungan Koordinasi ke DInas Lingkungan Hidup bersama pendamping
PFI dari BPPW Provinsi NTB.
Hasil :
- Pertemuan di LH
- Pengangkutan yang terlayani oleh TPA Raberas hanya 8 Kecamatan
- Kelemahan di TPA Raberas :
- Kurangnya pengolahan.
- Petugas merangkap sebagai operasional.
- Penganggaran terfokus di covid jadi kegiatan banyak yang tidak terlaksana.
- Pengurangan sampah dibantu oleh TPS 3R namun sampe sekarang
residunya belum terhitung.
- Terus untuk Kecamatan Alas Barat, Alas, dan Moyo Hilir melakukn
pengantaran sendiri.
- Untuk Kanar, Baiti Jannati sudah memiliki TPS Mandiri
- Terus untuk pengurangan sampah yang dilakukan saat ini yaitu dilakukan
oleh pemulung yang ada di TPA Raberas dengan jumlah pemulung yang
biasa beroperasi sekitar 65 orang.
Dokumentasi :
PAGE 2
Selanjutnya diberikan kesempatan menyampaikan pengantar kegiatan ini yang
di wakili oleh Kepala Bidang Infrasruktur dan Kewilayahan Bappeda Kabupaten
Sumbawa.
Inti sambutan :
B. PEMAPARAN MATERI :
1. PERSENTASI PERTAMA DISAMPAIKAN OLEH PFI DARI BALAI
PRASARANA PEMUKIMAN WILAYAH (BPPW) PROVINSI NTB1.
Inti Materi :
Beliau menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan
kedua untuk membahas penyusunan dokumen SSK. Beliau
menyampaikan juga bahwa dalam penyusunan dokumen SSK ini
dibutuhkan keseriusan anggota pokja dalam melengkapi data-data yang
mendukung proses penyusunan SSK yang dimana harapan dari beliau
yaitu data yang ada di masing-masing OPD dapat di singkronisasikan
dengan target RPJMD dan RPJMN.
Ada dua materi yang beliau sampaikan yaitu yang pertama :
Isu Stategis dan Tantangan Pengolahan Air Limbah Domestik Kab.
Sumbawa dimana capean target yang di dapat untuk Limbah Domestik
Kab. Sumbawa yaitu :
1) Akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana sanitasi dasar
diperkotaan
2) Masih tinggi masyarakat yang buang air besar sembarangan
(BABS) 11,08%
3) Akses sanitasi (air limbah domestik) aman baru mencapai 3,57%
dan akses sanitasi layak 82,68% (tahun 2020)
4) Masih rendahnya pesan masyarakat serta masyarakat dan swasta
dalam pembangunan sarana dan prasarana air limbah domestic
5) Ada penyedotan oleh swasta 11% namun, pembangunan dilakukan
di tempat terbuka atau sungai/laut (Data SSK 2016)
PAGE 3
6) Belum optimalnya peran pemerintah desa dalam pengelolaan air
limbah domestic diperdesaan.
7) Belum tersusunan peraturan regulasi tentang pengolahan air limbah
domestic
8) Belum ada sarana pengolahan (IPLT)
9) Sarana sanitasi aman (Tengki Septic) terbangun dan standar masih
sangat sedikit yaitu 775 SR dibangun tahun 2018-2020
10) Belum terpentuknya SDM untuk mengelola Air Limbah Domestik
11) Koordinasi antar OPD terkait untuk pengolahan Air LImbah
Domestik belum optimal
12) Pengurangan sampah masih sangat minim yakni 0% (belum ada
data)
13) Penanganan persampahan baru mencapai 55,05% (data DLH)
14) Minimnya sarana dan prasarana persampahan
15) Belum optimalnya kegiatan bank sampah yang terbentuk
16) Belum terbentuknya TPS 3R sebagai wadah untuk mereduksi
sampah
17) Belum terbentuknya TPST ditiap kecamatan
18) Kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah rumah tangga
sangat minim
19) Ketelibatan pihak swasta dalam penangan sampah di Kab.
Sumbawa belum ada
20) Regulasi yang tersusun (Perda dan Perbup) belum tersosialisasikan
Selain Isu, ada Rekomendasi Stategis untuk membuat paket-paket
kebijakan dalam mendukung keberlangsungan SSK.
1) Penyusunan regulasi dan kelembagaan air limbah domestic
2) Percepatan pembangunan IPLT
3) Persiapan dan implementasi program LLTT untuk mencapai target
akses aman
4) Peningkatan porsi penganggaran sanitasi >2% dari belanja
langsung daerah
5) Pembangunan TPS 3R
6) Pembentukan Bank Sampah ditiap Desa/kelurahan untuk
mempercepat proses pengurangan sampah
7) Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan sampah
8) Peningkatan kerjasama koordinasi lintas OPD terkait
9) Peningkatan komiten terhadap pembangunan sanitasi sebagai
layanan dasar dan kewajiban daerah.
10) Peningkatan kapasitas pengelola persampahan (UPTD/Lembaga
Operator).
Untuk materi kedua yaitu Advokasi Pembangunan Sanitasi Kabupaten
Sumbawa yang Layak dan Aman serta Berkelanjutan.
Intimateri nya :
Adanya gap untuk data yang di dapat contoh :
Proyesi Jumlah penduduk Kab. Sumbawa tahun 2024 yaotu 473.097
Jiwa dan 118.274 KK
PAGE 4
Jumlah KK target Layak yaitu 102.899 termasuk Akses aman ada 17%
yaitu 20.107KK dan BABS yaitu 0 KK di tahun 2020.
Untuk rata-rata target tahunan yaitu Akses Layak : 25.725 KK, Akses
Aman : 5027 KK, BABS : 3.315 KK.
Draf Kesepatan Menutup GAP Sektor Persampahan :
Urian Penanganan 17% dan Pengurangan 0%, Target RPJMN
penanganan 80% dan pengurangan 20%, target Provinsi NTB
penanganan 59% dan pengurangan 41%. Target Kab. Sumbawa 2024
penanganan 67% dan penguranga 26%, GAP penagangan 50,00% dan
pengurangan 26%.
Pengurangan :
1) Pengolaan Persampahan berbasis kelurahan/desa melalui TPS 3R
dan Bank Sampah Unit
2) Menetapkan bank sampah induk untuk menjamin harga menarik
bagi nasabah
3) Penyedian pasar bagi hasil olahan sampah di TPS 3R (Dinas
terkait membeli kompos yang dihasilkan TPS3R/Bank Sampah),
PKK membeli/memasarkan produk2 olahan sampah an organic.
Penanganan Sampah
1) Penambahan Armada Angkut
2) Pelatihan dan pendampingan kewirausahaan masyarakat
3) Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta untuk peningkatan
pengangkutan sampah.
Adapun usulan draf paket kebijakan yang nanti akan di usulkan pada
saat Advokasi Kepada Kepala Daerah : “Gerakan Mewujudkan Akses
Sanitasi Yang Berkelanjutan”
1) Penanganan dan Pengurangan sampah Berbasis Kewirausahaan
2) Satu desa satu Bank Sampah
3) Pembangunan TPST di Kecamatan Prioritas
4) Alokasi Dana Desa untuk Sanitasi
5) Menuntaskan BABs 0% di tahun 2024
6) Program layanan lumpur tinja terjadwal bagi ASN dan Masyarakat
7) Tangki septick/jamban sehat gratis bagi masyakarakat miskin
8) Percepatan penyusunan dan implementasi kelembagaan dan
regulasi domistik.
Setelah menentukan paket kebijakan yang sudah di tentukan untuk
advokasi kepada kepala Daerah anggota Pokja AMPL harus
membuat Matrix Rencana Aksi untuk Paket Kebijakan. Jadi harapan
besar apabila Dokumen SSK ini tersusun maka diharapkan ada
terbentuk paket kebijakan yang baru untuk meningkatkan layanan
akses sanitasi yang layak di Kabupaten Sumbawa.
PAGE 5
2. PEMAPARAN MATERI OLEH PROVICIAL COORDINATOR NTB –
WATER WOMENT PROJECT YAYASAN PLAN INTERNASIONAL
INDONESIA KABUPATEN SUMBAWA2
Inti materi :
Target Kabupatuan ODF (PILAR 1 STBM)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan
untukmengubah prilaku higenis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.
STBM ini memiliki 5 pilar yang harus di kejar yaitu :
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan
2) Cuci Tangan Pakai Sabun
3) Pengolahan Makanan Dan Minuman Rumah Tangga
4) Pengolahan Sampah Rumah Tangga
5) Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Kenapa harus STBM GESI?
1) Salah satu tujuan dari kenapa penting nya STBM GESI yaitu dari
Tujuan SDGs (Tujuan 6 yaitu pada akses air bersih dan sanitasi dan
pada Tujuan 5 yaitu Kesetaraan Gender)
2) STBM sudah di atur dalam Permenkes No. 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
3) Fatwa MUI No. 001/MUNAS-IX/MUI/2015 tentang Pendayagunaan
Dana Zakat Infaq dan Sodaqoh untuk Pembangunan Air Bersih dan
Sanitasi.
4) Peraturan Gubernur NTB No. 9 Tahun 2013 tenang Gerakan Buang
Air Besar Nol (BASNO).
PAGE 6
10) Peraturan Bupati Sumbawa No. 44 Tahun 2016 tentang Pendang
Disabilitas.
Tahap yang harus dilakukan untuk mencapai target Kabupaten ODF :
1) Pahami indicator kunci keberhasilan (Pilar 1 STBM)
2) Identifikasi kondisi (capaian) saat ini
3) Diskusikan strategi penuntasan target dengan pelibatan para pihak
(optimalkan 3 strategi mewujudkan 5 pilar STBM)
4) Kolaborasi para pihak (pemerintah, masyarakat, dunia usaha) untuk
penuntasan target
5) Monev rutin
Update Capaian Pilar 1 STBM di Kabupaten Sumbawa :
- Total Desa/Kelurahan : 165 Desa
- Desa ODF : 94 Desa
- Desa yang belum ODF : 71 Desa dengan kategori
- Kategori Mudah : 10 Desa
- Kategori Sedang : 33 Desa
- Kategori sulit : 28 Desa
Untuk kategori desa ini dimana dilihat dari geografi kabupaten subawa
yaitu ada daerah kepulaian dan pengunungan sehingga perlu dibagi
kategori penaganan nya mulai dari daerah sulit, sedang baru daerah
kategori mudah.
PAGE 7
atau perlu perubahan serta mengidentifikasi apakah kegiatan atau
strategi tersebut berdampak pada target yang ingin dicapai.
- PR untuk pokja yaitu ada 11 Desa yang kita kejar untuk ODF pada
bulan depan sehingga bisa meningkatkan jumlah desa ODF di
Kabupaten Sumbawa.
PAGE 8
Untuk rencana tahun 2021 Baznaz Kabupaten Sumbawa telah
mengusulkan 26 unit jamban keluarga dengan anggaran Rp. 3 juta
per/jamban, 30 unit pembangunan RUMILA (Renovasi Rumah Layak Huni)
dengan anggaran 16 juta per/rumah. Namun sampai sekarang bazanas
belum menentukan lokasi pembangunan karena masih menunggu
keputusan lokasi dari BAPPEDA Provinsi.
Tahun 2021 Baznas Kabupaten Sumbawa juga kerjasama dengan
Pemerintah Desa akan membangun 5 unit Jamban sehat, sarana air minum
5 unit dan rehab rumah layak huni 5 unit masing-masing R. 16 juta.
Lokasinya ditentukan oleh Baznas Kabupaten Sumawa.
Implementasi kegiatan BAZNAS Kabupaten Sumbawa nantinya tetap
berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten Sumbawa khususnya pokja
AMPL BM.
PAGE 9
5. Direktur Sains Tekno Park Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)
Beliau menyampaikan siap mendukung dan membantu kegiatan Pokja
AMPL dimana dengan dukungan riset serta alat untuk pemeriksaan air
minum dan penyehatan lingkungan. Terus beliau juga menyinggung apakah
paket kebijakan yang di usulkan kepada Kepala Daerah sudah pernah
dilakukan riset sebelumnya atau tidak? Dan juga kami dari Sains Tekno
Park juga sudah memiliki kelompok BANK SAMPAH dan sudah berjalan.
PAGE 10
9. Perwakilan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sumbawa
Ada beberapa hal yang disampaikan beliau yaitu :
1) Ada pembangunan jamban sekitar 66 unit dengan dana sebesar 6 juta/1
unit jamban anggaran dana dari dana SWADAYA.
2) Masih kurangnya kapasitas SDM dalam penggelolaan sarana dan
prasarana
3) Kurangnya SDM dalam penanganan sanitasi
4) Serta Kurangnya SDM dalam pengawasan internal dari masyarakat
terkait sarana dan prasarana pembangunan sanitasi yang ada di
masyarakat. Sebagai contoh di Kabupaten Sumbawa Barat dimana
Kabupaten tersebut di tunjuk satu orang untuk mengawasi lingkungan
mereka secara data apabila di lingkungannya ada masyarakat yang tidak
memiliki jamban maka perlu adanya musyawarah sesama masyarakat
disana untuk membantu atau memberi solusi seperti arisan jamban atau
kredit jamban agar masyarakat mau membangun jamban nya sendiri. Hal
ini bisa mejadi contoh untuk Kabupaten Sumbawa untuk menjadi solusi
agar Kabupaten Sumbawa bisa mencapai target Kabupaten ODF Tahun
2021.
5) Sebaiknya dengan ada Pokja AMPL ini seharusnya kita kembali berguru
melalui Pokja AMPL Kabupaten Sumbawa untuk menjadikan Sanitasi
Kabupaten Sumbawa ini sesui target aman dan layak.
PAGE 11
- Untuk di Kecamatan Sumbawa Allhamdulillah sudah ada beberapa desa
yang melakukan pengangkutan sampahnya menggunakan kendaraan
dari Desa
- Untuk permasalahan saat ini yaitu limbah sampah peternakan yang
sangat menganggu seperti kotoran hewan ternak yang masih dibuang
sembarang oleh pemiliknya yang dimana di tumpuk tidak terolah
sehingga sangat mengganggu, hal ini yang belum bisa kami tangani.
13. Kasubid Air Bersih dan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Sumbawa
Beliau menyampaikan beberapa hal yaitu :
- Permasalahan yaitu kami kekurangan SDM dalam penanganan
Pengolahan Limbah dan Air Minum di Desa
- Untuk pembangunan sanitasi berasal dari DAK Sanitasi.
Dokumentasi :
PAGE 12
4. Kegiatan Workshop Pendampingan Satu Data Bidang Cipta Karya
Hasil :
- Untuk menginput data dari masing-masing OPD melalui satu pintu atau satu
user
- Untuk DInkes data didpat dari sanitarian yang di olah oleh Kabupaten dan
data tersebut nanti akan di input ke data SIMSPAM
Rencana Tindak Lanjut :
Dokumentasi :
PAGE 13
3. Memberikan startegi stimulant kepada camat
4. Membahas persoalan air bersih untuk daerah yang susah air. Datanya
bisa disandingakn dengan desa yang susah air.
Dokumentasi :
PAGE 14
Mengetahui, Sumbawa, 01 Juni 2021
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Kasubid Infrastruktur
Bappeda Kab. Sumbawa Bappeda Kab. Sumbawa
PAGE 15