0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang survei kondisi sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe. Survei ini bertujuan mengumpulkan data lapangan mengenai jumlah dan kondisi fasilitas sanitasi seperti jamban, tempat sampah, saluran air, dan air bersih untuk membangun database sanitasi kabupaten. Hasil survei akan digunakan untuk perencanaan peningkatan sanitasi di masa depan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang survei kondisi sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe. Survei ini bertujuan mengumpulkan data lapangan mengenai jumlah dan kondisi fasilitas sanitasi seperti jamban, tempat sampah, saluran air, dan air bersih untuk membangun database sanitasi kabupaten. Hasil survei akan digunakan untuk perencanaan peningkatan sanitasi di masa depan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang survei kondisi sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe. Survei ini bertujuan mengumpulkan data lapangan mengenai jumlah dan kondisi fasilitas sanitasi seperti jamban, tempat sampah, saluran air, dan air bersih untuk membangun database sanitasi kabupaten. Hasil survei akan digunakan untuk perencanaan peningkatan sanitasi di masa depan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama bagi negara - negara berkembang. Karena menurut WHO, penyakit diare membunuh satu anak di dunia ini setiap 15 detik, karena akses pada sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang besar, serta merugikan pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional. Tidak memadainya sarana sanitasi akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan. Sebagai konsekuensinya pemerintah mendorong terpenuhinya kebutuhan itu walaupun hingga saat ini cakupan layanan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan belum memadai. Salah satu layanan sanitasi yang belum memadai adalah penanganan air limbah permukiman terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilingkungan permukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi diperkotaan. Sanitasi yang meliputi pelayanan air limbah, persampahan, drainase, air bersih, kesehatan dan kebersihan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia dan merupakan tanggung jawab kita semua. Namun pertumbuhan kebutuhan akan pelayanan sanitasi seiring dengan perkembangan penduduk saat ini semakin sulit dikejar dan dipenuhi. Permasalahan sanitasi permukiman di Indonesia umumnya dapat terlihat dari masih rendahnya kualitas dan tingkat pelayanan sanitasi - baik di perkotaan maupun di perdesaan. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain adalah: Masih rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi, utamanya pada tahap pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Hal ini belum termasuk pada keterlibatan dalam Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-2 perencanaan, pelaksanaan pembangunan, kontribusi pendanaan atau pun lahan, dll. Masih kurangnya koordinasi antar pihak-pihak yang berkepentingan - baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu kurang padu dan komprehensifnya perencanaan dan program pembangunan juga merupakan permasalahan yang menyebabkan kurang efisien dan efektifnya pembangunan sanitasi permukiman. Masih kurangnya minat dunia usaha untuk berinvestasi di sektor sanitasi. Alasan yang umum dikemukakan adalah pertimbangan ekonomis dan keuangan, peraturan dan perundangan yang belum mendukung, dll.
Dalam 30 tahun terakhir, Pemerintah Pusat hanya mengalokasikan dana sekitar $ US 820 juta untuk pembangunan sektor sanitasi, ini berarti bahwa setiap penduduk Indonesia hanya mendapatkan 200 rupiah per tahunnya untuk pengembangan sektor sanitasi. Jumlah ini tentunya sangat sedikit, mengingat kebutuhan dana untuk sektor sanitasi idealnya sebesar Rp 47.000 per orang per tahun (ISSDP & AMPL, 2006). Indonesia dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan akses berbagai sarana sanitasi yang sangat minim, mengakibatkan masyarakat setempat cenderung untuk melakukan aktifitas sanitasi langsung ke sungai. Kalaupun memilki sarana jamban pribadi, buangan dari jamban sebagian besar masih langsung dibuang menuju ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Kurangnya akses masyarakat terhadap sarana sanitasi menyebabkan lebih dari 25% masyarakat Indonesia masih membuang limbahnya secara langsung ke sungai, tempat terbuka dan lain sebagainya, dimana hal ini sangat potensial mencemari lingkungan. Laju perkembangan kawasan perkotaan dengan berbagai fungsi yang semakin kompleks tidak diiringi dengan pembangunan sarana sanitasi yang memadai. Keterbatasan dana dan prioritas pelaksanaan berbagai sektor pembangunan yang tidak proporsional juga menyebabkan pembangunan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-3 sarana sanitasi belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana sanitasi. Kondisi ini merupakan suatu tantangan yang cukup berat bagi pemerintah dan masyarakat untuk dapat mencapai sasaran dari Millenium Development Goals (MDG-s). Di wilayah Kabupaten Konawe, kondisi sarana dan prasarana sanitasi yang ada juga tidak berbeda jauh. Saat ini cakupan layanan sub sektor sanitasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Cakupan layanan sub sektor limbah cair (akses jamban) baru mencapai 73,33 % pada tahun 2010 dari jumlah penduduk yang ada. Sedangkan untuk sistem pengolahan limbah cair belum ada di Kabupaten Konawe, baik berupa IPAL maupun IPLT. 2. Cakupan layanan sub sektor persampahan dan kebersihan baru mencapai 2 wilayah kecamatan dari 23 wilayah kecamatan yang seharusnya dilayani. 3. Kondisi sistem drainase lingkungan di Kabupaten Konawe saat ini masih dalam kondisi yang memprihatinkan, dimana sistem drainase lingkungan masih bercampur dengan sistem pengairan dan buangan limbah domestik. 4. Sedangkan cakupan layanan aspek pendukung sanitasi yaitu ketersediaan air bersih telah mencapai 90 % dari jumlah penduduk Kabupaten Konawe.
Berdasarkan kenyataan di atas dan dalam rangka meningkatkan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas permukiman, Pemerintah Kabupaten Konawe diharuskan untuk memikirkan dan mengalokasikan anggarannya untuk menunjang dan mempercepat pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, pengembangan layanan sanitasi kabupaten harus didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi jangka menengah (3 5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis. Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe adalah suatu dokumen database sanitasi yang berisi mengenai hasil identifikasi dan inventarisasi terhadap kondisi sarana prasarana sanitasi Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-4 termasuk sistem pengelolaannya yang berada dalam lingkup wilayah Kabupaten Konawe Agar diperoleh strategi yang tepat, dibutuhkan suatu proses pemetaan kondisi sanitasi yang tepat pula. Hasil pemetaan kondisi fisik sanitasi dan perilaku masyarakat Konawe, dituangkan dalam dalam rangka mendukung dan usaha percepatan pembangunan sanitasi di tingkat kabupaten, Pemerintah Kabupaten Konawe diharapkan dapat menyusun konsep dan strategi pengembangan sanitasi di wilayah Kabupaten Konawe yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Kabupaten Konawe berisi dokumen yang menggambarkan karakteristik dan kondisi sanitasi di wilayah Kabupaten Konawe dan prioritas/arah pengembangan sanitasi di wilayah Kabupaten Konawe yang ditetapkan oleh Pemerintah dan stake holders terkait.
1.2. TUJUAN KEGIATAN Kegiatan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe tahun 2013 merupakan suatu rangkaian kegiatan survey pengumpulan data dan informasi lapangan yang dibutuhkan tentang kondisi sarana prasarana sanitasi kabupaten sebagai suatu informasi database sanitasi kabupaten yang akurat dan efisien. Akurasi hasil penyusunan dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe sangat dipengaruhi oleh akurasi data- data primer dan sekunder yang akan dikumpulkan, oleh karena itu dalam pelaksanaan survey primer (lapangan) nantinya, data-data yang dihimpun adalah : Data Limbah Cair, yang menyampaikan informasi tentang jumlah dan kondisi sarana prasarana seperti jamban keluarga, MCK umum serta sarana Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) yang berada di wilayah Kabupaten Konawe Data Persampahan, yang menyampaikan informasi tentang jumlah dan kondisi sarana prasarana seperti Tempat Pembuangan Sampah Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-5 (TPS), Alat Pengangkut Sampah serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Data Drainase (tersier), yang menyampaikan informasi mengenai kondisi sarana prasarana saluran-saluran tersier yang tersedia diseluruh wilayah Kabupaten Konawe. Data Air Bersih, yang menyampaikan informasi tentang jumlah dan kondisi sarana prasarana akses air bersih, baik itu yang dikelola oleh PDAM maupun akses air bersih yang dikelola oleh masyarakat.
Dari sejumlah data tersebut selanjutnya diolah dan disusun dalam suatu bentuk formulir dan tabel-tabel yang merupakan informasi data base sarana prasarana sanitasi se-Kabupaten Konawe. Informasi data sarana prasarana sanitasi kabupaten ini pada dasarnya adalah untuk memberikan kontribusi secara langsung terhadap upaya program penanganan sarana prasarana sanitasi kabupaten baik kegiatan- kegiatan pemantauan, pemeliharaan maupun peningkatannya khususnya pada instansi teknis yang terkait. Hal tersebut di atas dapat dicapai salah satunya adalah melalui pelaksanaan kegiatan survey dalam menghimpun berbagai informasi data lapangan yang mutakhir dan terkini terhadap seluruh sarana prasarana sanitasi kabupaten dan dilengkapi dengan dokumentasinya.
1.3. MANFAAT KEGIATAN Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dalam output penyusunan dokumen ini adalah: Memudahkan dalam menangani manajemen pembangunan sarana prasarana sanitasi yang meliputi perencanaan, inventarisasi, kontrol kondisi, perawatan dan penanganan sarana prasarana sanitasi Memiliki data inventarisasi jumlah dan kondisi sarana prasarana sanitasi di seluruh wilayah Kabupaten Konawe Penyajian data, penggambaran, serta pembaharuan dapat dilakukan dengan cepat dan otomatis Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-6 Mampu menjadi tolok ukur dalam menyusun rencana kerja beserta anggaran rencana pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sanitasi wilayah Kabupaten.
1.4. SASARAN KEGIATAN Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe ini adalah : 1. Tersedianya data dan informasi tentang jumlah sarana prasarana sanitasi di seluruh wilayah Kabupaten Konawe. 2. Teridentifikasinya kondisi sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe. 3. Terinventarisirnya sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe yang berguna sebagai informasi bagi pemerintah dan stakeholder dalam pengambilan kebijakan disektor perencanaan dan pembangunan sanitasi di Kabupaten Konawe.
1.5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang Lingkup pekerjaan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe sebagai berikut : 1. Memetakan kondisi eksisting sarana prasarana sanitasi di Kabupaten Konawe 2. Penyusunan informasi untuk rencana pengembangan pembangunan sarana prasarana sanitasi Kabupaten Konawe dimasa mendatang.
1.6. TATA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender, yang terhitung mulai tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
1.7. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe LAPORAN AKHIR
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Konawe CV. Tri Teknik Konsultan
I-7 Dasar pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Identifikasi dan Inventarisasi Sarana Prasarana Sanitasi Kabupaten Konawe sebagai payung hukum adalah sebagai berikut : 1. Surat Perjanjian Jasa Konsultansi Nomor Kontrak : 610.04/02/KPJK- BAPPEDA/APBDP-KNW/XI/2013 Tanggal 12 Nopember 2013 antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Konawe dengan CV. Tri Teknik Konsultan 2. Surat Perintah Mulai Kerja dari BAPEEDA Kabupaten Konawe kepada CV. Tri Teknik Konsultan Nomor : 610.04/03/SPMK-BAPPEDA/APBDP- KNW/XI/2013.