Anda di halaman 1dari 14

ِ‫وما خلَ ْقت اجْلِ َّن واِإْل نس ِإاَّل لِيعب ُدون‬

ُ ْ َ َ َ ُ َ
Menumbuhkan Semangat Beribadah dalam Muhammadiyah
َ َ
PAHAM • Masail Khamsah
(Masalah Lima)

KEISLAMAN •

MKCH
Pedoman Hidup
Islami Warga
Menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah

.Oleh: Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag


MASALAH LIMA
 Masalah Agama:
1. Agama yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
s.a.w. ialah apa yang diturunkan Allah di dalam al-Quran dan yang
terdapat dalam as-Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah
dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di
dunia dan akhirat.
2. Agama adalah apa yang disyari'atkan Allah dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan
serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
akhirat.
MASALAH LIMA
 Masalah Dunia:
Yang dimaksud "urusan dunia" dalam sabda Rasulullah s.a.w.:
"kamu lebih mengerti urusan duniamu" ialah segala perkara yang
tidak menjadi tugas diutusnya para Nabi (yaitu perkara-perkara/
pekerjaan-pekerjaan/urusan-urusan yang diserahkan sepenuhnya
kepada kebijaksanaan manusia).
MASALAH LIMA
 Masalah Ibadah:
Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan
jalan menaati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-
larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan Allah.

Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:


a. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah
b. Yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan
perincian-
perinciannya, tingkah dan cara-caranya yang tertentu.
MASALAH LIMA
 Masalah Sabilillah:
Sabilillah ialah jalan yang menyampaikan kepada keridhaan Allah,
berupa segala amalan yang diizinkan oleh Allah untuk memuliakan
kalimat (agama)-Nya dan melaksanakan hukum-hukum-Nya.
MASALAH LIMA
 Masalah Qiyas:
1. Bahwa dasar muthlaq untuk berhukum dalam agama Islam adalah
al-Quran dan al-Hadits
2. Bahwa di mana perlu dalam menghadapi soal-soal yang telah terjadi
dan sangat dihajatkan untuk diamalkannya, mengenai hal-hal yang
tidak bersangkutan dengan ibadah mahdhah padahal untuk alasan
atasnya tiada terdapat nash sharih dan tegas) di dalam al-Quran atau
as-Sunnah shahihah maka dipergunakanlah alasan dengan jalan
ijtihad dan istinbath dari pada nash-nash yang ada melalui
persamaan 'illat ; sebagaimana telah dilakukan oleh ulama-ulama
salaf dan khalaf.
Matan Keyakinan dan Cita-cita
Muhammadiyah
MKCH terdiri dari 3 (tiga) kelompok rumusan dari 5 (lima) ayat:
Pertama adalah kelompok Ideologi, yang mengandung pokok-pokok
persoalan yang bersifat ideologis (terdiri atas ayat 1 dan 2), yang berisi:

(Ayat 1): Muhammadiyah adalah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita


dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.

(Ayat 2): Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah


yang diwahyukan kepada para rasul-Nya, sejak Nabi Adam a.s. sampai
dengan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil
dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Matan Keyakinan dan Cita-cita
Muhammadiyah
 Kedua adalah kelompok faham agama dalam Muhammadiyah (terdiri
atas ayat 3 dan 4), yang berisi:

(Ayat 3): Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a) al-


Quran; b) al-Hadits, dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan
jiwa ajaran Islam.

(Ayat 4): Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran


Islam yang meliputi bidang-bidang: a) aqidah, yaitu ajaran yang
berhubungan dengan kepercayaan; b) akhlaq, yaitu ajaran yang
berhubungan dengan pembentukan sikap mental ; c) ibadah, yaitu
ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tatacara hubungan
manusia dengan Tuhan; d) mu’amalah duniawiyah, yaitu ajaran ayng
berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat.
Matan Keyakinan dan Cita-cita
Muhammadiyah
 Ketiga adalah kelompok fungsi dan misi Muhammadiyah (tersebut
dalam ayat 5), yang berisi:

(Ayat 5): Muhammadiyah mengajak segala lapisan bangsa Indonesia


yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfalsafah Pancasila untuk berusaha bersama-sama
menjadikan negara Republik Indonesia tercinta ini menjadi “baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafûr” (negara yang adil makmur dan diridhai
Alah SWT).
PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA
MUHAMMADIYAH

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan


norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola bagi
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari
sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat
utama yang diridloi Allah SWT.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk


menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat,
berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi,
berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang
menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).
Ar-Rujuk ila al-Quran wa as-Sunnah

Hasil pemahaman siapa pun, kapan pun dan


di mana pun terhadap al-Quran adalah
relatif, maka alangkah bijaksananya bila kita
rujuk as-Sunnah sebagai panduan dalam
beragama. Karena, bagaimanapun relatifnya
hasil pemahaman al-Quran, hasil interpretasi Ada
Rasulullah s.a.w. baik dalam bentuk beberapa
pendapat
perkataan, tindakan dan taqrîr merupakan ulama
interpretasi atas al-Quran yang “terjamin” tentang
kebenarannya. Asuransi
Penutup
Muhammadiyah telah menyiapkan perangkat rumusan
pemahaman keislamannya, baik yang bersifat
konseptual maupun operasional. Pandangan
Muhammadiyah tentang Islam sudah tertuang secara
sistematik dalam tiga rumusan penting: secara
konseptual tertuang dalam rumusan “Masâilul
Khamsah (Masalah Lima”) dan “Matan Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah”, sedang secara
operasional tertuang dalam “Pedoman Hidup Islami
Warga Muhammadiyah”.
Let’s Go....!!! D

Anda mungkin juga menyukai