PPH Pasal 24 Januari 2021
PPH Pasal 24 Januari 2021
negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh
dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini
dalam tahun pajak yang sama.
Besarnya kredit pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar
•
pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh
melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini.
Indonesia menganut Tax credit yang ordinary credit method dengan
•
kegiatan;
Penghasilan BUT luar negeri;
5.
Penggabungan Penghasilan
Penggabungan Penghasilan yg berasal dari LN
dilakukan sbb:
•
Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan
dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan
tersebut (accrual basis)
•
Penggabungan penghasilan lainnya dilakukan
dalam tahun pajak diterimanya penghasilan
tersebut (cash basis)
•
Penggabungan penghasilan yang berupa dividen
(pasal 18 ayat 2 UU PPh) dilakukan dalam tahun
pajak pada saat perolehan dividen tersebut di
tetapkan sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan
22/9/22
•
Laporan Keuangan dari penghasilan di luar negeri
•
Fotocopi Surat Pemberitahuan Pajak yang disampaikan
di luar negeri
•
Dokumen pembayaran pajak di luar negeri
▫
Penyampaian permohonan kredit pajak yang terutang
atau dibayar di luar negeri tersebut dilakukan
bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan PPh.
22/9/22
Filipina :
PPh yang dibayar 20% x Rp. 100.000.000 = Rp. 20.000.000,-
Bagian penghasilan :
( Rp. 100.000.000,- / 700.000.000,- ) x Rp. 175.000.000 = Rp. 25.000.000,-
Kredit Pajak = Rp. 20.000.000,-
Singapura :
PPh yang dibayar 30% x Rp. 200.000.000 = Rp. 60.000.000,-
Bagian penghasilan :
( Rp. 200.000.000,- / 700.000.000,- ) x Rp. 175.000.000 = Rp. 50.000.000,-
Kredit Pajak = Rp. 50.000.000,-
Kredit pajak:
Rp. 20.000.000,- + Rp 20.000.000 + Rp. 50.000.000,- = Rp. 90.000.000,-
•
PPH pasal 29
•
PPH Terutang : Rp 175.000.000
•
Kredit pajak ps 24 : Rp 90.000.000
Rp 85.000.000
22/9/22