PPH pasal
24
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pajak Penghasilan Pasal 24.
- Merupakan besarnya pajak atas penghasilan dari luar negeri yang
dapat dikreditkan terhadap penghasilan WPDN
- Pajak terhutang WPDN bersumber dari seluruh penghasilan
(penghasilan DN dan LN)
Batas Maksimum Kredit Pajak adalah nilai yang terendah dari unsur 3
perhitungan berikut :
1. Jumlah pajak yang terhutang/dibayar diluar negeri
2. Jumlah pajak yang terhutang untuk seluruh penghasilan
3. (Penghasilan luar negeri : Seluruh Penghasilan Kena Pajak) X PPh
terhutang atas seluruh penghasilan (tarif pasal 17 UU PPh)
Ilustrasi-1
PT.Cemara memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2009 sebagai
berikut :
4.Penghasilan luar negeri Rp.500.000.000 dengan tarif pajak 40%
5.Penghasilan usaha di Indonesia Rp.750.000.000,- Besarnya
Penghasilan Kena Pajak adalah Rp.1.250.000.000,--
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Ilustrasi-2
PT.Dianawati memperoleh penghasilan dalam tahun 2009 sbb :
1. Negara A, memperoleh penghasilan Rp.400.000.000,-- dengan tarif
pajak 20%.
2. Negara B, memperoleh penghasilan Rp.500.000.000,-- dengan tarif
pajak 15%
3. Penghasilan usaha di Indonesia Rp.350.000.000,--
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 15% X Rp.500.000.000 = Rp. 75.000.000,-
- (500.000.000/1.250.000.000 X Rp.350.000.000) =
Rp.140.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.75.000.000,--
Ilustrasi-3
PT.Faisal memperoleh penghasilan dalam tahun 2009 sbb :
1. Negara A, memperoleh penghasilan Rp.400.000.000,-- dengan tarif
pajak 20%
2. Negara B, memperoleh penghasilan Rp.500.000.000,-- dengan tarif
pajak 15%
3. Negara C, merugi sebesar Rp.150.000.000,-
4. Penghasilan usaha di Indonesia Rp.350.000.000,-
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 15% X Rp.500.000.000 = Rp. 75.000.000,-
- (500.000.000/1.250.000.000 X Rp.350.000.000) =
Rp.140.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.75.000.000,--
- Negara C : Nihil
Ilustrasi-4
PT.Findia memperoleh penghasilan dalam tahun 2009 sbb :
1. Negara A, memperoleh penghasilan Rp.800.000.000,-- dengan
tarif
pajak 30%
2. Negara B, memperoleh penghasilan Rp.600.000.000,-- dengan tarif
pajak 30%
3. Negara C, merugi sebesar Rp.150.000.000,- tarif pajak 25%
4. Kerugian usaha di Indonesia Rp.150.000.000,-
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 30% X Rp.600.000.000 = Rp.180.000.000,-
- (600.000.000/1.250.000.000 X Rp.350.000.000) =
Rp.168.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.168.000.000,--
- Negara C : Nihil
Ilustrasi-5
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 30% X Rp.600.000.000 = Rp.180.000.000,-
- (600.000.000/1.550.000.000 X Rp.434.000.000) =
Rp.168.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.168.000.000,--
- Negara C : Nihil
Pajak terutang
sesuai SPT.
CONTOH 1 :
PPh TERUTANG CFM SPT TAHUNAN PPh Rp
2012 DIKURANGI : 50.000.000.
a.PPh YG DIPOTONG PEMBERI KERJA
(PPh PASAL 21) Rp
b.PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN 15.000.000.-
(PPh PASAL 22) Rp
c. PPh YG DIPOTONG PIHAK 10.000.000.-
LAIN ( PPh PASAL 23) Rp 2.500.000.-
d.KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(PPh PASAL 24) Rp 7.500.000.-
JUMLAH KREDIT PAJAK Rp 35.000.000.-
SELISIH Rp
15.000.000.-
BESARNYA ANGSURAN YG HARUS DIBAYAR SENDIRI SETIAP BULAN UNTUK
TAHUN 2013 adalah (Rp 15.000.000 : 12 = Rp 1.250.000.-)
Besarnya PPh Pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum batas waktu penyampaian
SPT Tahunan PPh adalah sama dengan besarnya angsuran PPh untuk bulan
terakhir tahun pajak yang lalu.
Contoh :
• Apabila SPT Tahunan PPh tahun 2000 disampaikan pada
bulan Maret 2001, maka besarnya angsuran PPh yang
harus dibayar wajib pajak untuk bulan Januari dan
Februari 2001 adalah sama dengan angsuran bulan
Desember 2000, misalnya sebesar Rp 1.000.000,00
• Apabila dalam bulan September 2000 diterbitkan Surat
Keputusan pengurangan angsuran PPh menjadi nihil,
sehingga angsuran PPh untuk bulan Oktober s.d. Desember
2000 menjadi nihil, maka angsuran PPh untuk bulan
Januari dan Februari 2001 juga nihil.
PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB
PAJAK ORANG PRIBADI
Contoh:
Si A adalah Pengusaha Warung Makan di Jogjakarta yang memiliki penjualan pada
tahun 2010 sebesar Rp760.000.000,-. Si A statusnya kawin dan mempunyai 1 (satu)
orang anak. Si A menyelenggarakan pencatatan untuk menghitung pajaknya.
Presentase penghasilan norma = 20%. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang
harus dibayar sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai berikut:
• Jumlah peredaran setahun
Rp760.000.000 Penghasilan neto setahun = 20% x Rp 760.000.000 = Rp
• 152.000.000
PTKP : K/1 Rp
• Penghasilan Kena Pajak setahun 63.000.000 Rp
• PPh Wajib Pajak Orang Pribadi terutang: 89.000.000
• 5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
• 15% x Rp 39.000.000,00 = Rp 5.850.000,00+
Rp 8.350.000,00
• PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar si A setiap bulan:
• Rp 8.350.000: 12 = Rp 695.833,-
PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB
PAJAK BADAN
Contoh:
Koperasi Unit Desa A bergerak dibidang simpan pinjam. Pada tahun
2010 memiliki penerimaan bruto dalam setahun sebesar Rp
500.000.000,- dan seluruh biaya-biaya yang berkaitan dengan usaha
(sesuai ketentuan perpajakan) sebesar Rp 425.000.000,-. PPh yang
dipotong atau dipungut pihak lain adalah sebesar
Rp16.000.000,00
• Dengan demikian, penghasilan netonya adalah:
Rp 500.000.000,- – Rp 425.000.000,- = Rp 75.000.000,-
• Pajak Penghasilan yang terutang : Rp75.000.000,- x 28% = Rp
21.000.000
• Pph yg dipungut atau dipotong: Rp 21.000.000 - Rp16.000.000,00 = Rp
5.000.000,00
• PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar KUD A setiap bulan:
Latihan:
1.Tn. Bejo (subjek pajak dalam negeri) statusnya menikah dan
mempunyai 3 orang anak, tinggal di Jakarta. Pada bulan Juli
2014 memulai usaha bengkel mobil "Lari Cepat". Jumlah
penghasilan selama bulan Juli 2014 sebesar
Rp500.000.000,00. Biaya – biaya yang dikeluarkan pada bulan
Juli 2014 sebesar Rp 450.000.000,00. Berapa besaran
angsuran PPh pasal 25 bulan Juli 2014?
2. Penghasilan PT. Maju Sejahtera tahun 2008 adalah sebesar Rp
350.000.000,00. Sisa kerugian tahun 2007 yang masih dapat
dikompensasikan sebesar Rp 400.000.000,00. Sisa kerugian
yang belum dikompensasikan sebesar Rp 50.000.000,00. Pada
tahun 2008 PPh yang dipotong atau dipungut pihak lain adalah
sebesar Rp18.000.000,00, dan tidak ada pajak yang dibayar
atau terutang di luar negeri. Hitunglah PPh pasal 25 untuk
tahun 2009 dan besar angsuran pajak bulanan PT. Maju
Sejahter!