1
PPh Pasal 24?
Definisi PPh Pasal 24
3
Jenis Penghasilan dari Luar Negeri
▰ Dividen, bunga, premium, diskonto, capital gain dari saham serta sekuritas lainnya dari negara tempat badan yang
menerbitkan saham atau sekuritas berkedudukan;
▰ Bunga, royalti, dan sewa harta gerak dari badan yang membayar bunga, royalti, dan sewa berkedudukan atau berada;
▰ Sewa harta tak gerak dari negara tempat harta tersebut terletak;
▰ Penghasilan bentuk usaha tetap (BUT) dari negara tempat BUT tersebut menjalankan usaha;
▰ Pengasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan atau tanda turut serta dalam pembiayaan atau permodalan
perusahaan pertambangan dari negara tempat lokasi penambangan berada;
▰ Laba karena pengalihan harta tetap dari negara tempat harta tetap berada;
▰ Laba dari bentuk usaha tetap (BUT) dari negara tempat BUT berusaha.
4
1
PENGGABUNGAN
PENGHASILAN
5
“
Untuk menghitung besarnya
PPh terutang pada akhir tahun,
besarnya penghasilan dari Luar
Negeri tersebut harus
digabungkan dengan
penghasilan Dalam Negeri.
6
CARA PENGGABUNGAN PENGHASILAN
7
Kerugian yang diderita di Luar Negeri tidak
diperbolehkan digabungkan dengan
penghasilan dari Dalam Negeri untuk
menghitung Penghasilan Kena Pajak
(PKP).
8
PAJAK LUAR NEGERI YANG DAPAT
DIKREDITKAN
Pajak yang dikenakan dari penghasilan yang secara langsung diterima oleh
WP dari Luar Negeri (LN), dan atas penghasilan dari LN yang diterima
dalam tahun pajak yang sama.
Contoh:
PT. Expo mempunyai cabang BUT di Malaysia. Dalam tahun 2008,
mendapatkan laba kena pajak sebesar Rp 1.000.000.000,- dengan tarif PPh
di Malaysia sebesar 40%. Atas laba kena pajak tersebut, seluruhnya
dibagikan sebagai dividen kepada PT. Expo pusat di Indonesia dan dividen
tersebut dikenakan pajak sebesar 25%. Berapa besarnya PPh pasal 24 yang
diperhitungkan?
9
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 1.000.000.000,-
(25% x Rp 600.000.000,-)
Penghasilan yang diakui di Indonesia adalah yang diterima langsung, dan PPh pasal 24
yang diperhitungkan adalah Rp 150.000.000,- setelah dibandingkan dengan PPh
terhitung atas seluruh penghasilan termasuk dari LN.
10
BATAS MAKSIMUM PAJAK LUAR
NEGERI YANG DAPAT DIKREDITKAN
Jumlah kredit pajak yang dapat dikreditkan adalah paling tinggi sama dengan
jumlah pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri, tetapi tidak boleh melebihi
jumlah tertentu (jumlah yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan dari
Luar Negeri terhadap Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan pajak yang terutang
atas Penghasilan Kena Pajak.
Apabila jumlah pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di Luar Negeri melebihi
jumlah kredit pajak yang diperkenankan, maka kelebihan tersebut tidak dapat
diperhitungkan dengan PPh yang terutang tahun berikutnya, dan tidak boleh
dibebankan sebagai biaya atau pengurang penghasilan, serta tidak dapat dimintakan
restitusi.
11
BATAS MAKSIMUM PAJAK LUAR
NEGERI YANG DAPAT DIKREDITKAN
2. (Penghasilan Luar Negeri : Seluruh Penghasilan Kena Pajak) x PPh atas seluruh
yang dikenakan tarif Pasal 17;
3. Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh Penghasilan Kena Pajak (dalam hal
Penghasilan Kena Pajak adalah lebih kecil daripada penghasilan Luar Negeri).
12
PT. Indira memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2019 sebagai berikut:
- Penghasilan dari Luar Negeri Rp 6.000.000.000,- dengan tarif pajak sebesar 40%;
13
1. PPh terutang atau dibayar di Luar Negeri adalah 40% x Rp 6.000.000.000,- = Rp
2.400.000.000,-
14
BATAS MAKSIMUM KREDIT PAJAK
UNTUK SETIAP NEGARA
15
PT. Diana memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2019 sebagai berikut:
16
1. Penghasilan Luar Negeri:
- Untuk Negara A:
- Untuk Negara B:
19
TERIMA KASIH
20