http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGABUNGGAN PENGHASILAN
NO.1 NO.2
Pada bulan keempat setelah
. Jika tidak ditentukan batas
akhir batas waktu kewajiban waktu penyampaian SPT
untuk menyampaikan Surat Tahunan PPh atau tidak ada
kewajiban penyampaian SPT
PPh saat diperolehnya dividen
adalah pada bulan ketujuh
setelah tahun pajak berakhir.
CONTOH:
Selama 2016, PT Ananda yang beralamat di Yogyakarta menerima
1. Laba
dan usaha dipenghasilan
memperoleh Singapura dalam Tahunberasal
neto yang Pajak 2016 sebesar
dari luar negeri.
Rp500.000.000
Berikut ini rinciannya :
2. Dividen atas kepemilikan saham pada X,Ltd di Australia
sebesar Rp200.000.000 yaitu berasal dari keuntungan tahun
2014 yang ditetapkan dalam rapat pemegang saham 2015 dan
baru akan dibayarkan dalam tahun 2015 dan baru akan
dibayarkan dalam tahun 2016
3. Dividen atas penyertaan saham sebanyak 70% pada Y
Corporation di Hong Kong yang sahamnya tidak
diperdagangkan di bursa efek sebesar Rp60.000.000, yaitu
berasal dari keuntungan saham tahun 2015 yang berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan ditetapkan akan diperoleh pada
tahun 2016
4. Bunga obligasi pada Z. Inc di Kuala Lumpur dihitung sebesar
Rp80.000.000 setiap semester dan diterima pada setiap
semester dengan yang dihasilkan sebagai berikut
a. Bunga semester I tahun 2016 diterima bulan September
2016
b. Bunga semester II tahun 2016 diterima pada bulan Maret
Penghasilan
2017 yang bersumber dari luar negeri (dalam contoh-
contoh atas) yang digabungkan dengan pendapatan dalam negeri
Tahun Pajak 2016 adalah nomor 1, 2.3, dan 4a. Penghasilan nomor
4b digabunglkan dengan penghaslan dalam negeri Tahun Pajak
2017.
PENENTUAN SUMBER PENGHASILAN
1 dari
Penghasilan 2 3 4 5
saham dan
sekuritas Penghasilan
Penghasilan
lainnya, maka Penghasilan berupa bentuk
berupa bunga, Penghasilan
sumber berupa imbalan usaha tetap,
royalti, dan berupa sewa
penghasilan sehubungan maka sumber
sewa sehubungan
adalah negara dengan jasa, penghasilan
sehubungan dengan
tempat badan pekerjaan, dan adalah negara
dengan penggunaan
yang kegiatan tempat bentuk
penggunaan harta tak
menerbitkan usaha tetap
harta bergerak bergerak
saham atau tersebut
sekuritas menjalankan
tersebut usaha
berkedudukan
Besarnya Kredit Pajak Yang Diperbolehkan
Pajak atas penghasilan yang terutang atau
01 dibayar di luar negeri yang dapat dikreditkan
terhadap total PPh terutang
Catatan
2 4
2 4
Menghitung PPh yang Dipotong atau
Menghitung Total PPh Terutang dibayar di luar negeri
Tarif pajak di luar negeri x penghasilan
Tarif PPh psl 17 ayat (1)b x PKP
luar negeri
= 25% x
= 40% x Rp500.000.000
Rp1.000.000.000
= Rp200.000.000
= Rp250.000.000 PT Perdana memperoleh penghasilan neto
tahun 2016 sebagai berikut.
Penghasilan dari dalam negeri Rp
500.000.000
Penghasilan dari luar negeri Rp
500.000.000
PENGHITUNGAN PPH PASAL 24 JIKA TERJADI KERUGIAN
USAHA DALAM NEGERI
Contoh 4
PT Ananda Raya, yang berkantor di Indonesia, memperoleh penghasilan
neto pada tahun 2016 sebagai berikut.
Di Negara, PT Ananda Raya memperoleh penghasilan berupa laba usaha
sebesar Rp 500.000.000. (Tarif pajak yang berlaku adalah 30% )
Di dalam negeri, PT Ananda Raya menderita kerugian sebesar Rp
100.000.000
peredaran bruto dari kegiatan usaha dalam dan luar negeri sebesar Rp
5.000.000.000. berikut ini penghitungan kredit pajak luar negeri
diperbolehkan (PPh Pasal 24).
Berikut Ini Penghitungan Kredit Pajak Luar Negeri Diperbolehkan (Pph Pasal
24).
PPh terutang:
• 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
• 15% x Rp 200.000.000 = Rp30.000.000
• 25% x Rp 96.000.000 = Rp 24.000.000 (+)
Rp 56.500.000
Berikut ini penghitungan kredit pajak luar
negeri diperbolehkan (PPh Pasal 24).
Rp Rp Rp
P Rp 75.000.000
250.000.000 60.000.000 60.000.000
Rp Rp Rp
Q Rp 100.000.000
250.000.000 100.000.000 100.000.000
R
02Rp PowerPoint Presentation
Rp 25.000.000
Rp Rp
250.000.000 35.000.000 25.000.000
Rp
Total kredit pajak luar negeri di perbolehkan
185.000.000