Ilustrasi-1
Ilustrasi-2
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 15% X Rp.500.000.000 = Rp. 75.000.000,-
- PPh terutang mnr ps 17 : 25% x 1.250.000.000,- = Rp. 312.500.000,-
- (500.000.000/1.250.000.000 X Rp.312.500.000) = Rp.125.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.75.000.000,--
Dalam hal usha di luar negeri menderita kerugian , maka kerugian tersebut
tidak dapat diperhitungkan dalam menghitung besarnya Penghasilan Kena
Pajak.
Ilustrasi-3
PT.Faisal memperoleh penghasilan dalam tahun 2015 sbb :
1. Negara A, memperoleh penghasilan Rp.400.000.000,-- dengan
tarif pajak 20%
2. Negara B, memperoleh penghasilan Rp.500.000.000,-- dengan
tarif pajak 15%
3. Negara C, merugi sebesar Rp.150.000.000,-
4. Penghasilan usaha di Indonesia Rp.350.000.000,-
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 15% X Rp.500.000.000 = Rp. 75.000.000,-
- (500.000.000/1.250.000.000 X Rp.312.500.000) = Rp.125.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.75.000.000,--
- Negara C : Nihil
Dalam hal usaha didalam negeri merugi , maka kerugian dapat diperhitungkan
dalam menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak.
Ilustrasi-4
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 30% X Rp.600.000.000 = Rp.180.000.000,-
- (600.000.000/1.250.000.000 X Rp.312.500.000) = Rp.150.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.150.000.000,--
- Negara C : Nihil
Ilustrasi-5
- Negara B :
- PPh terhutang di negara B : 30% X Rp.600.000.000 = Rp.180.000.000,-
- (600.000.000/1.550.000.000 X Rp.387,500.000) = Rp.150.000.000,-
Besarnya PPh pasal 24 di negara B adalah Rp.150.000.000,--
- Negara C : Nihil
Kecuali WP mendapatkan SKP tahun pajak yang lalu yang Jumlah pajak terutangnya
lebih besar dari jumlah Pajak menurut SPT Tahunan. 16
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
- PPh Pasal 25 adalah besarnya angsuran pajak bulanan yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan.
- Cara pembayaran pajak dalam tahun berjalan :
a. Pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga (PPh psl 21,22,23 dan 24)
b. Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak ( PPh psl 25)
Contoh :
PPh Terutang SPT Tahunan PPh 2014 Rp 50.000.000.-
Dikurangi :
a.PPh Yg Dipotong Pemberi Kerja
(PPh Pasal 21) Rp 15.000.000.-
B. PPh Yg Dipungut Pihak Lain
(PPh Pasal 22) Rp 10.000.000.-
C. PPh Yg Dipotong Pihak Lain
( PPh Pasal 23) Rp 2.500.000.-
D. Kredit Pajak Luar Negeri
(PPh Pasal 24) Rp 7.500.000.-
umlah Kredit Pajak Rp 35.000.000.-
elisih Rp 15.000.000.-
23
Contoh Penerapan Penghasilan
Tidak Teratur PPh Pasal 25
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Pengusaha Tertentu (WPOPPT)
Ilustrasi 25-2
Berdasarkan ilustrasi 25-1 jika diketahui besarnya PPh pasal 25 tahun 2009 adalah sebesar
Rp.1.000.000 per bulan maka PPh pasal 29 tahun 2009 adalah :
Ilustrasi 25-2
PT.Amanah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun 2009 pada Maret 2010 dan berdasarkan
perhitungan besarnya PPh Psl 25 tahun 2010 adalah sebesar Rp.3.000.000 . PPh pasal 25
Desember 2009 adalah sebesar Rp.2.500.000
Besarnya PPh Psl 25 Januari dan Februari 2010 masing-masing sebesar Rp.2.500.000
b. Jika dalam tahun berjalan, diterbitkan SKP untuk pajak tahun lalu
- Berdasarkan SKP dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP
- Besarnya SKP dapat menghasilkan Pajak Terhutang sama, lebih besar dan lebih kecil
Ilustrasi 25-3
Berdasarkan SPT Tahunan tahun 2008 yang disampaikan oleh PT.Amanah pada Maret 2009,
besaarnya PPh besarnya PPh Psl 25 tahun 2009 adalah sebesar Rp.3.000.000 . Pada bulan Mei
2009 terdapat pemeriksaan dan diterbitkan SKP untuk tahun pajak 2008 tertanggal 15 Juni 2009
dengan jumlah pajak terhutang yang harus dibayar sendiri sebesar Rp.24.000.000
Besarnya PPh Psl 25 terhitung mulai Juli 2009 adalah sebesar Rp.2.000.000
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
PERHITUNGAN BESARNYA PPH PSL 25 DALAM HAL-HAL TERTENTU :
c. Jika terdapat kerugian yang belum dikompensasi
- Berdasarkan Penghasilan Kena Pajak setelah diperhitungkan kompensasi kerugian
Ilustrasi 25-4
Penghasilan Kena Pajak PT. Diva Tahun 2009 sebesar Rp.200.000.000, sisa kerugian tahun
2006 yang belum dikompensasi sebesar Rp.50.000.000. PPh yang dipotong/dipungut pihak
ketiga (PPh Psl 23) sebesar Rp.7.500.000 dan PPh Psl 25 yang telah dibayar tahun 2009 setiap
bulannya sebesar Rp.1.500.000.
Ilustrasi 25-6
Penghasilan Kena Pajak PT. Diva Tahun 2009 sebesar Rp.200.000.000, yang bersumber dari
penghasilan teratur Rp.150.000.000 dan penghasilan tidak teratur Rp.50.000.000 .sisa kerugian
tahun 2006 yang belum dikompensasi sebesar Rp.50.000.000. PPh yang dipotong/dipungut
pihak ketiga (PPh Psl 23) sebesar Rp.7.500.000