Anda di halaman 1dari 42

Hotel Sawunggaling Bandung, 20 Desember 2017

VALVE & PENGUKUR DEBIT

1
Valve (katup)

2
• Valve, atau yang bila kita terjemahkan bebas
kedalam bahasa Indonesia, dapat diartikan
sebagai katup atau pembatas.
• Sesuai arti katanya, valve mempunyai tugas
utama yaitu untuk membatasi atau mengatur
lalu lintas fluida dalam suatu saluran atau
pipa.

3
• Ada beberapa pembagian kelompok
untuk valve, antara lain adalah:
1. Berdasarkan cara kerjanya untuk membatasi,
2. Berdasarkan kegunaan/pemanfaatannya,
3. Berdasarkan penggeraknya,
4. Berdasarkan standar pembuatannya,
5. Berdasarkan kelas kerjanya,
6. Berdasarkan materialnya, dll

4
Berdasarkan cara kerjanya
a. Gate Valve (Katup tipe pintu)
– Valve tipe ini adalah salah satu jenis valve yang
paling banyak kita jumpai.
– Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu membatasi
aliran fluida dengan cara membuka atau menutup
pintu utama keatas dan kebawah.
– Cara yang sama seperti yang diadopsi untuk
membatasi aliran pada kanal atau irigasi di sawah.

5
b. Butterfly Valve (Katup tipe kupu-kupu)
– Sesuai dengan namanya, valve tipe ini cara
kerjanya adalah dengan memutar piringan (disk)
pada sumbu utamanya untuk membuka atau
menutup jalan fluida.
– Gerakan memutar ini mirip dengan gerakan
mengepak pada kupu-kupu, sehingga
dinamakan butterfly valve, atau katup tipe kupu-
kupu.

6
c. Ball Valve (katup tipe bola)
– Untuk valve jenis ini, metode buka-tutup jalur
menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang
ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam
kondisi tertutup, dan sebaliknya, jika posisi lubang
ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi terbuka.
– Ada 2 tipe Ball Valve,
• ukuran lubang di bolanya  full (penuh) dengan ukuran diameter
rumahnya (koneksinya), yang kemudian disebut Full Bore,
• ukuran lubang lebih kecil dari ukuran diameter rumahnya
(koneksinya), yang dikenal dengan nama Reduced Bore.

7
d. Globe Valve
– Valve yang satu ini menciptakan jalur khusus dalam
rumah valve, dimana aliran fluida masuk, kebawah,
naik keatas dan keluar.
– Pada posisi fluida dari bawah keatas inilah metode
buka-tutup jalur dilaksanakan, dengan bantuan
penyumbat yang bergerak turun-naik.
– Dengan metode ini, aliran fluida tidak bergejolak
terlalu besar, sehingga tidak menimbulkan
turbulensi.
8
Kelebihan & Kekurangan
• Butterfly valve adalah valve yang secara konstruksi paling sederhana. Oleh
karena itu, dari segi biaya pembuatan juga yang paling murah. Dilain sisi,
karena konstruksi yang sangat sederhana, valve tipe ini juga kekuatan tahan
alirannya juga yang paling rendah.
• Ball valve adalah jenis valve yang mempunyai respon waktu buka-tutup
paling singkat, oleh karena itu paling pas untuk penggunaan yang
membutuhkan respon cepat, semisal untuk fluida udara/gas.
• Globe valve, dengan konstruksinya yang kokoh, mempunyai kekuatan tahan
yang paling baik. Tapi, karena konstruksinya yang kokoh itu juga,
pembuatannya jadi lebih sulit sehingga membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
• Untuk level pembukaan valve yang paling lebar, Gate valve adalah pilihan
yang pas. Selain itu, cara kerjanya yang sederhana juga menyebabkan biaya
produksinya tidak terlalu mahal, sehingga menempatkan valve jenis ini
sebagai valve yang paling banyak digunakan.

9
Kegunaan
a. Maintenance Valve
Untuk kegunaan jenis inilah valve paling umum diadakan, untuk
mempermudah proses perawatan.
b. ByPass Valve
Pada kondisi ini valve umumnya bekerja Normally Closed (NC), dan
hanya akan digunakan (open), ketika valve pada jalur utama sedang
bermasalah atau diperbaiki, dengan harapan sistem tetap bekerja
dengan baik.
c. Safety Valve
Valve yang satu ini di desain untuk memastikan bahwa tekanan
didalam jalur berada pada tekanan normalnya, ketika tekanan dalam
jalur naik melebihi set point, maka valve akan bekerja untuk
membuang kelebihan tekanan ke udara luar.

10
Penggerak
a. Manual Valve
valve jenis ini menggunakan 100% usaha manusia untuk buka-tutup nya atau dengan
kata lain, manual pengoperasiannya.
b. Motorized Valve
untuk tipe ini, batang (stem) valve dihubungkan (joint/couple) dengan penggerak
(aktuator) yang berupa motor listrik. Pada pelaksanaannya, ada yang menggunakan
listrik AC (alternating current = listrik arus bolak-balik) dan ada juga yang
menggunakan listrik DC (direct current = listrik arus searah).
c. Solenoid Valve
pada jenis valve ini, penggerak buka-tutup valve adalah rangkaian elektro-magnet
yang ditimbulkan oleh kumparan yang dilalui arus listrik.
d. Hidraulic Valve
untuk jenis ini, penggerak utama valve adalah fluida cairan (hidro), bisa berupa oli
ataupun yang lainnya.
e. Pneumatic Valve
pada Pneumatic valve, sumber penggerak utama adalah fluida udara/gas, yang
umumnya berupa udara bertekanan (compressed air).
11
Pengukur debit

12
Umum
• Flow meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa
atau volume dari liquid, gas ataupun solid. 
• Secara Umum Flowmeter dapat dibedakan
dalam 2 jenis,yaitu:
– Electromagnetic Flow Meter
– Ultrasonic Flow Meter

13
electromegnetic Flow Meter
14
Pengertian
• Pada dasarnya pada flow meter terdapat dua
bagian yang utama yaitu sensor dan indicator. 
• Flow Sensor digunakan untuk menangkap
perilaku dari fluid yang akan diukur yang
diteruskan ke indicator sehingga tujuan dari
pemasangan flow meter sesuai dengan yang
diharapkan.

15
Elektromagnetic flowmeter
• Elektromagnetic flowmeter merupakan alat pengukur
yang digunakan sebagian besar untuk pengukuran aliran
(flow). 
• Merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran aliran
fluida yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik.
• jenis flowmeter yang mempunyai populasi tertinggi yang
digunakan mengukur aliran fluida baik berupa air atau
cairan lainnya baik aliran yang korosif, kotor dan lumpur.
• Karena pemakaiannya yang cukup banyak sebagian besar
para produsen flowmeter mempunyai produk
jenis electromagnetic flowmeter.
16
• Flow meter magnetic mempunyai akurasi yang
cukup baik yaitu:
– 0,5% untuk jenis inline dan
– 1-2% untuk jenis insertion.
• Pressure drop yang rendah, pengukuran
karena tidak ada bagian sensor yang berputar

17
• Sensor atau elektroda dipasang pada dinding flow tube bagian
dalam pipa yang dilindungi oleh liner.
• Sehingga cocok digunakan untuk liquid yang kotor, mengandung
sampah, mengandung partikel solid bahkan cocok juga untuk cairan
lumpur atau adukan semen dan bubur kertas serta cairan lainnya.
• Bahkan bisa di gunakan untuk cairan yang mempunyai karakteristik
ekstrem, seperti temperatur cairan hingga 160 derajat celcius,
memiliki keasaman yang ekstrim serta korosif serta abrasif seperti
air laut hingga cairan kimia
• Begitu juga untuk cairan yang menuntut kelas food grade, magnetic
flow meter juga tersedia dengan bahan material kelas food grade,
seperti stainless steel SUS316 dan Teflon serta ceramic.

18
Prinsip Kerja
• Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan
pada hukum induksi elektromagnetik
(Faraday’s Law), yaitu bila suatu fluida
konduktif elektrik melewati pipa tranduser,
maka fluida akan bekerja sebagai konduktor
yang bergerak memotong medan magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan magnetik dari
transduser, sehingga timbul tengangan listrik
induksi.
19
• Tingkat tegangan sinyal sesuai dengan rata-rata
kecepatan aliran yang diinduksi pada elektroda ketika
cairan konduktif mengalir melalui medan magnet pada
suatu kecepatan V.
• Medan magnet yang dihasilkan tegak lurus dengan
arah aliran air, dengan pengukuran yang diberikan,
untuk gaya perpindahan listrik di mana sesuai dengan
hukum induksi Faraday, 
• Tegangan induksinya adalah :
E = K x B x V x  D
20
Tegangan induksinya adalah:
E = K x B x V x 
dimana,
E =  tegangan
K = faktor pengukuran
B = intensitas medan magnet
V = kecepatan rata-rata pada tabung/pipa pengukuran
D = diameter dalam dari tabung pengukuran

21
Jenis Electromagnetic Flowmeter
• In line model magnetic flowmeter
• Insertion model magnetic flowmeter 

22
In line model magnetic flowmeter
• Electromagnetic flowmeter In line ini dasarnya
adalah meletakan sensor atau tranducer yang
mempunyai kemampuan menimbulkan medan
magnet yang berupa electrode yang diperkuat
dengan kumparan (coil electric) di sekeliling pipa
dengan pemasangan electrode letaknya
berseberangan di sisi kanan dan kiri dari body pipa. 
• Electromagnetic flow meter ini mempunyai tingkat
akurasi yang cukup bagus dan bisa hingga 0.2%.

23
In line model magnetic flowmeter

24
Insertion model magnetic flowm
• Electromagnetic flowmeter jenis insertion dilakukan
dengan cara menyisipkan (insertion) coil electric ke
dalam pipa yang akan diukur flow rate-nya  dengan
memasang electrode di ujungnya.
• Jenis insertion electromagnetic flow meter ini cocok
jika digunakan untuk ukuran pipa yang menengah ke
atas.
• Harga dari insertion electromagnetic flow meter ini
akan lebih rendah jika diaplikasikan pada pipa
dengan ukuran besar
25
Insertion model magnetic flowmwter

26
• Ada dua bagian dari flow meter magetic yang
utama yaitu: 
– magnetic flow sensor dan 
– magnetic flow transmitter atau converter.

27
magnetic flow sensor
• Magnetic flow sensor terdapat komponan berupa flow tube,
electrode, coil cover dan connection baik berupa flange maupun ulir.
• Pemilihan jenis material dari magnetic flow sensor harus di sesuiakan
dengan spesifikasi cairan dan koneksi instalasi. Untuk bahan electrode
bisa menggunakan yang paling standart yaitu SUS316L, Titanium, hast
alloy, tantalum, platinum dan lainya.
• Jenis material electrode ini sangat penting karena kesalahan pemilihan
jenis material electrode berakibat live time flow meter menjadi
pendek.
• Misalnya jika cairan yang di ukur sangat abrasif karena mengandung
logam dan pasir, mungkin material electrode magnetic flowmeter dari
bahan sus316L tidak cocok, karena akan cepat rusak terkena abrasi.
• Begitu juga untuk cairan kimia seperti mengandung sulfat sangat pekat
dengan konsentrasi diatas 70% mungkin sebaiknya menggunakan
material tantalum yang sangat terkenal tahan terhadap asam. 28
• Komponen kedua dari magnetic flow sensor adalah liner, bahan
material liner bisa berupa rubber, teflon, PTFE, polyurethan dan
juga ada yang menggunakan cramic.
• Pemilihan jenis material liner ini didasarkan pada temperature
cairan, maksimal pressure dan tingkat keabrasifan cairan serta
untuk jenis cairan yang pada proses makanan, minuman dan obat
obatan hendaknya di pilih jenis linet yang punya kelas food grade.
• Dan untuk material yang perlu tahan panas hingga temperature
160 derajat selsius sebaiknya mengunakan material teflon atau
lainya dan begitu seterusnya.
• Kunci utama dari pemilihan material adalah karakteristik serta
spesifikasi cairan dan juga kondisi pemipaan dilapangan.

29
magnetic flow transmitter atau converter
• Flow transmitter yang mempunyai fungsi menerjemahkan signal dari
elctrode kedalam hitungan kecepatan dan lainya yang bisa
ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainya.
• Magnetic flow transmitter biasanya hanya terbagi dalam bentuk
menyatu dengan sensor atau terpisah, yang istilah dilapangan adalah
compact/integral atau remote/split
• Dari magnetic flow transmitter ini flow meter mampu membaca dan
mendeteksi kecepatan aliran atau velocity,  dengan satuan unit jarak
per waktu, debit air atau kapasitas yang sering disebut dengan flow
rate dengan satuan unit volume perwaktu serta bisa membaca
volume cairan yang melewati cairan pada waktu tertentu dengan
satuan unit volumetric.

30
magnetic flow transmitter atau converter
• Flow meter air jenis electromagnetic ini biasanya dioperasikan
dengan power AC dari 90 VAC hingga 240 VAC, power DC dari
12 VDC hingga 36 VDC atau tersedia juga dengan penggunaan
baterai yang mampu bertahan hinggga 2 tahun – 5 tahun.
• Begitu juga output bukan saja pembacaan di display tapi juga
bisa memberikan analog output 4 – 20 mA, pulsa, alarm dan
comunication.
• Jadi cukup lengkap bagi kita yang menginginkan hasil
pengukuran flow sensor jika di hubungkan ke control,
komunikasi ke komputer atau remote sitem seperti ke GPRS
atau sistem internet.

31
Cara Pembacaan
• Karena biasanya flowmeter sudah terpasang pada pipa yang
terdapat aliran fluida, maka untuk tampilan pembacaan
pengukuran flow (aliran):

32
• Merupakan tampilan dari nilai besaran laju fluida yang terukur.
• Menunjukkan satuan dari fluida yang terukur berupa m3/h
(meter kubik per jam)
• Setting switch digunakan untuk setting tanpa harus membuka
cover (penutup) dalam artian sistem bekerja dengan sentuhan
(sensitif), sehingga semakin dekat dengan tombol switch maka
semakin jauh dari kesalahan. Pada pembacaan electromagnetic
flowmeter ini, tampilan pada LCD dapat memunculkan mode
alarm jika dalam kondisi abnormal, berikut merupakan tampilan
LCD dalam kondisi normal dan abnormal (kondisi alarm). 

33
• Tampilan LCD pada magnetic flowmeter saat kondisi normal
dan alarm serta multi-bahasa dapat disetting jenis bahasa
yang digunakan untuk memudahkan saat maintenance.

34
Ultrasonic Flow Meter
35
Pengertian
• Ultrasonic flowmeter adalah flow meter yang dalam
pengukurannya berdasarkan pada velocity dari fluid baik liquid
maupun gas dengan menggunakan prisip kerja dari ultrasound.
• Ultrasonic flow meter (UFM) merupakan meter jenis inferensial
(mengukur secara tidak langsung) yang menentukan kecepatan
alir cairan (liquid flow rate) dengan mengukur waktu transit
pulsa suara frekuensi tinggi (high-frequency sound pulses) yang
melintasi pipa aliran.
• Ultrasonic transit time flow meter menggunakan transduser
akustik (acustic transducer) yang dapat mengirim dan
menerima pulsa akustik frekuensi tinggi. Transduser akustik
ditempatkan pada kedua sisi pipa sedemikian hingga pulsa
akustik bergerak melintasi pipa dalam arah diagonal.
36
• Metode ultrasonic transit time flow meter didasarkan pada
pengukuran selisih waktu transmisi pulsa akustik yang
melintas pipa pada dua arah yang berlawanan.
• Sistem pengukurannya didasarkan pada kejadian dimana
pulsa akustik yang melintasi pipa secara diagonal pada
aliran searah membutuhkan waktu lebih cepat
dibandingkan dengan pulsa akustik yang bergerak pada
arah yang berlawanan dengan aliran.
• Perbedaan waktu antara kedua pulsa akustik tersebut
sebanding dengan kecepatan alir rata-rata sepanjang
lintasan pulsa akustik.

37
• Ultrasonic flowmeter juga yang menggunakan
 jumlah transduser lebih dari 1 pasang, hal ini
biasanya digunakan untuk mendapatkan
jumlah lintasan yang banyak sehingga
diperoleh lebih banyak informasi mengenai
distribusi kecepatan aliran fluida pada pipa
(flow profile) dengan tujuan
meningkatkan akurasi ultrasonic flow meter.

38
• Pengukuran flow rate dengan menggunakan metoda
ultrasonic flow meter melibatkan beberapa bagian
peralatan sesuai dengan fungsi dan tujuan seperti
alat pengirim (transmitter) dan penerima (receiver)
untuk frekuensi akustik.
• Pada elemen pengirim, transducer berfungsi
mengubah tegangan listrik frekuensi tinggi menjadi
getaran kristal (akustik). Sedangakan pada elemen
penerima, transducer mengubah getaran kristal
(akustik) menjadi sinyal listrik.
39
• Berdasarkan metode installasi, Ultrasonic
Flow Meter :
– Clamped-on  dimana  instalasinya ditempatkan di
luar pipa
– Inline  dimana Instalasinya ditempatkan bersatu
dengan pipa menggunakan flanges
–  Insertion dimana metode ini hampir sama dengan
model inline

40
Keunggulan dari Ultrasonic Flow Meter
• Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure
drop.
• Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga tidak ada bagian
parts yang aus yang menyebabkan maintenance cost rendah.
• Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi
• Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan
slurry.
• Tersedia Model portable yang cocok untuk di bawah kemana mana
untuk analisa dan diagnosa di lapangan.
• Untuk model clamp on jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang
besar diatas 10 inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
jenis flowmeter lainnya.

41
TERIMAKASIH
42

Anda mungkin juga menyukai