Anda di halaman 1dari 7

Materi Pokok:

ALAT PENGALIR FLUIDA

Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menerapkan alat pengalir fluida dalam proses industri kimia

Uraian Materi
A. Pendahuluan
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi) secara permanen. Bila
kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida tersebut akan terbentuk
lapisan-lapisan dimana lapisan yang satu akan mengalir di atas lapisan yang lain, sehingga tercapai
bentuk baru. Pada temperatur dan tekanan tertentu, setiap fluida mempunyai densitas tertentu. Jika
densitas hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang suhu dan tekanan yang relatif besar, fluida
tersebut bersifat incompressible. Tetapi jika densitasnya peka terhadap perubahan variabel temperatur
dan tekanan, fluida tersebut digolongkan compresible.
Sifat dasar dari setiap fluida statis ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya permukaan yang
diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap titik di dalam volume
fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama. Fluida terdiri dari 2 jenis yaitu
fluida cair dan fluida gas.
Fluida cair memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak kompresibel, yaitu volume fluida akan tetap walaupun dikenai tekanan tertentu.
- Mengisi volume tertentu.
- Mempunyai permukaan bebas.
- Daya kohesi besar, jarak antar molekul rapat.
Fluida gas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kompresibel
- Mengisi seluruh bagian wadah.
- Jarak antar molekul besar, daya kohesi dapat diabaikan
B. Alat Pengalir Fluida
1. Pipa
Pipa merupakan alat pengalir fluida yang umumnya berbentuk tabung dengan lubang di kedua
sisinya. Jenis pipa yang digunakan umumnya disesuaikan dengan jenis fluida yang akan dialirkan
melalui pipa tersebut. Potongan-potongan pipa dapat disambung dengna ulir (screw), flens (flange)
ataupun las (weld). Jenis-jenis pipa berdasarkan bahan konstruksinya:
Jenis Pipa Keterangan Penggunaan
Cast Iron Bersifat keras, getas , mudah pecah, kekuatan nya Digunakan untuk aliran fluida
rendah. Bila dibanding dengan pipa dari bahan baja bertekanan rendah misalnya :
(CS), pipa cast Iron lebih tahan korosi terhadap air saluran gas, saluran-saluran air
dan gas, dan tidak tahan terhadap asam. buangan, kanal-kanal bawah
tanah
Carbon Steel Sifat pipa carbon steel : Pipa carbon steel digunakan
(CS) Kekuatannya lebih besar dibanding dengan pipa- untuk mengalirkan minyak
Terbuat dari pipa cast iron, Kenyal (mudah dibentuk) (crude oil, bensin, solar dsb),
baja carbon /kekerasannya rendah, Sifat las yang baik, gas alam, uap, udara dan air
Kurang tahan terhadap zat-zat korosif (asam
belerang, carbonate, air laut dsb)
Galvanis  Sifat pipa galvanis : Digunakan untuk mengalirkan
Pipa carbon Kekuatannya lebih besar dibanding dengan pipa- air minum
steel yang pipa cast iron, Kenyal (mudah dibentuk)
dilapisi Zinc /kekerasannya rendah, Sifat las yang baik, tahan
(Zn) terhadap korosif dan oksidasi
Copper Pipe  Sifat Pipa tembaga (Copper Pipe): Digunakan untuk:
berbahan - Tahan terhadap oksidasi dan korosi termasuk zat - Hydroulic dan Pneumatic
tembaga kimia, dan banyak pula digunakan pada pabrik – system
pabrik kimia. - Sistem Pelumasan
- Kurang tahan jika dipakai melayani suhu tinggi - Jaringan-jaringan Instrument
dan tekanan tinggi, pada suhu 360º F atau 192º - Jaringan-jaringan Sirkulasi
pada Refrigerators
Pipa - Mempunyai sifat tahan terhadap korosi beberapa
aluminium zat kimia dan tahan terhadap suhu
Pipa Titanium Mempunyai sifat tahan terhadap korosi dari digunakan sebagai tube pada
chlorida cooler yang menggunakan
media pendingin air laut.
Pipa non metal Sifat pipa non metal termoplastic: Digunakan untuk mengalirkan
Termoplastic: - Flexible air
PVC, PE, - Ringan
ABS, CAB - Tahan terhadap korosi beberapa zat
- Mudah dikerjakan
- Dapat dibentuk dengan pemanasan

Pemilihan jenis pipa haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat
dilihat pada American standard Testing and Material (ASTM) serta American National Standard
Institute (ANSI) dalam pembagian sebagai berikut:
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui
jenis aliran, temperatur, sifat korosi, faktor gaya, serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya.
Pipa sebagai alat pengalir fluida perlu disambung agar tidak terjadi kebocoran pada aliran
fluida. Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum
mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak
melupakan faktor efektifitasnya. Tipe sambungan cabang (branch connection) pipa dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)
Berikut ini gambar-gambar alat penyambung (fittings):

2. Katup (Valve)
Katup / Valve adalah alat yang digunakan untuk membuka dan menutup aliran fluida. Selain itu,
valve juga berfngsi untuk menambah atau mengurani tekanan dan laju alir fluida. Berikut ini jenis-jenis
valve yang digunakan dalam dunia industri :
Jenis Valve Keterangan
Gate Valve - Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran
fluida secara penuh, tapi tidak digunakan untuk
mengatur besar kecilnya aliran.
- Jika valve ini dalam keadaan setengah terbuka
akan terjadi pengikisan pada badan valve dan
turbulensi aliran zat dapat menyebabkan getaran
pada lempengan valve sehingga menyebabkan
suara bising.

Globe Valve - Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran


fluida dan untuk menutup laju aliran fluida
dengan cepat.
- digunakan pada outlet/discharge pump sehingga
aliran fluida dapat diatur.
- Cara kerja globe valve ketika hand wheel diputar
searah jarum jam, disk mendorong posisi globe,
sehingga menutup laju aliran fluida dan
sebaliknya.
Ball Valve - berfungsi untuk membuka dan menutup laju
aliran fluida dengan cepat.
- Cara kerja ball valve dengan cara memutar handle
menyebabkan posisi ball atau plug (bila bentuk
silinder) berubah 90o sehingga dapat membuka
dan menutup aliran dengan cepat.
- Ball valve memiliki bentuk penyekat berbentuk
bola yang mempunyai lubang ditengah
Butterfly valve - berfungsi untuk mengontrol dan menutup laju
aliran fluida
- digunakan untuk pipa-pipa yang bertekanan
rendah seperti pada outlet pada gauge tank dan
pipa air.

Needle valve - Digunakan untuk mengontrol sistem/instrumen


atau merelease laju aliran fluida.
- Cara kerja valve : memutar handle, putaran ini
akan menekan needle (berbentuk kerucut),
sehingga menutup outlet port.
- Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara
mengatur jumlah putaran sesuai kebutuhan

Check Valve - Check valve didesain sedemikian rupa untuk


laju aliran fluida searah dan untuk mencegah
tekanan balik.
- Aplikasi pada outlet/discharge dari centrifugal
pump
3. Pompa
Pompa merupakan peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat
ke tempat lain secara horizontal / vertikal dengan memberi tekanan (energi) kepada fluida. Prinsip kerja
pompa yakni dengan mengubah energi kerja poros menjadi energi mekanis fluida pada impeller,
sehingga tekanan yang lebih rendah pada sisi hisap (suction) dan tekanan yang lebih tinggi pada sisi
keluar (discharge). Energi mekanik pada poros biasanya berasal dari motor listrik, bisa juga dari steam
turbin, motor bakar dan lain-lain. Jenis-jenis pompa dijelaskan sebagai berikut:
Jenis pompa Keterangan
Plunger Pump - Umumnya digunakan untuk memompakan
air pada steam generator.
- Tidak sesuai digunakan pada fluida yang
mengandung kotoran seperti pasir, lumpur
dan semen karena akan mengakibatkan
kebocoran pada packing dan plungernya

Diaphragma Pump - Pompa ini sering digunakan untuk fluida


yang korosif.
- Sisi-sisi diaphragm dihubungkan dengan
baut pada satu sisi dari flange, sewaktu angin
dikompresi ke ruang diaphragm maka
diaphragm mengembang dan mengempis
ketika angin dihisap  fluida terhisap dan
terdorong akibat perbedaan tekanan.

Gear Pump & Lobe Pump - Lobe pump (pompa cuping) menggunakan
lobe yang berputar untuk memindahkan
fluida. Setiap pompa umumnya mempunyai
dua arah rotor. Dengan gerakan berputar
rotor yang saling berlawanan arah, maka
fluida dapat dipindahkan.
- Pompa yang menggunakan shaft dan gear
untuk memindahkan fluida kerja. Sewaktu
gigi- gigi berputar, fluida yang terperangkap
akan dialirkan pada casing menuju
discharge.
Screw Pump - Pompa yang menggunakan ulir untuk
memindahkan fluida. Ulir yang berputar akan
memperangkap fluida pada sisi suction dan
memindahkannya pada sisi discharge

Centrifugal Pump - Pompa Sentrifugal  suatu mesin kinetis


yang mengubah energi mekanik ke dalam
energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal,
yaitu tekanan fluida yang sedang di pompa
- Gaya sentrifugal bekerja pada impeler untuk
mendorong fluida ke sisi luar  kecepatan
fluida meningkat. Kecepatan fluida yang
tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head .

Anda mungkin juga menyukai