Anda di halaman 1dari 11

TEORI TERJADINYA

NEGARA

Jonheri@yahoo.co.id
1. Terjadinya Negara Secara
Primer
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara
primer adalah teori yang membahas tentang
terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan
negara yang telah ada sebelumnya.
Menurut teori ini perkembangan negara secara
primer melalui 4 phase yaitu :
1. Phase Genootshap
2. Phase Reich
3. Phase Staat
4. Phase Democratische natie
Phase Dictatuur
Phase Genootschap
merupakan phase dimana
perkelompokan dari orang-orang yang
mengabungkan dirinya untuk kepentingan
bersama dan disandarkan pada
persamaan. Mereka menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan yang
sama dan kepemimpinan dipilih secara
PRIMUS INTER PARES atau yang
terkemuka diantara yang sama. Jadi yang
penting pada masa ini adalah unsur
bangsa.
Phase Reich

Pada phase ini kelompok orang-orang


yang menggabungkan dirinya tadi
telah sadar akan Hak Milik atas
Tanah hingga muncullah Tuan yang
berkuasa atas tanah dan orang-orang
yang menyewa tanah. Sehingga
muncul SISTEM FEODALISME. Jadi
yang terpenting pada masa ini adalah
Unsur Wilayah.
Phase Staat

Pada Phase ini masyarakat telah


sadar dari tidak bernegara menjadi
bernegara dan mereka telah sadar
bahwa mereka berada pada satu
kelompok. Jadi yang penting pada
masa ini adalah bahwa unsur dari
pada negara adalah Bangsa,
Wilayah, dan Pemerintah yang
berdaulat sudah terpenuhi.
Pendekatan faktual (primer), berdasarkan kenyataan yang sungguh-
sungguh terjadi (sudah menjadi  pengalaman sejarah).
Occupatie: pendudukan suatu wilayah yang semula tidak bertuan oleh
sekelompok manusia/ suatu bangsa yang kemudian mendirikan negara
di wilayah tersebut. Contoh: Liberia yang diduduki budak-budak Negro
yang dimerdekakan pada tahun 1847.
Separatie: Suatu wilayah yang semula merupakan bagian dari negara
tertentu, kemudian memisahkan diri dari negara induknya dan
menyatakan kemerdekaan. Contoh: Belgia pada tahun 1839 melepaskan
diri dari Belanda.
Fusi: beberapa negara melebur menjadi satu negara baru. Contoh:
pembentukan Kerajaan Jerman pada tahun 1871.
Inovatie: Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas
wilayah negara itu timbul negara(-negara) baru. Contoh: pada tahun
1832 Colombia pecah menjadi negara-negara baru, yaitu Venezuela dan
Colombia Baru (ingat pula negara-negara baru pecahan dari Uni
Sovyet!).
Cessie: penyerahan suatu daerah kepada negara lain. Contoh: Sleeswijk
diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman).
Accessie: bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala
sungai (atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah
yang dapat dihuni manusia sehingga suatu ketika telah memenuhi unsur-
unsur terbentuknya negara.
Anexatie: penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian
suatu negara di wilayah itu setelah 30 tahun tanpa reaksi yang memadai
dari penduduk setempat.
Proklamasi: pernyataan kemerdekaan yang dilakukan setelah
keberhasilan merebut kembali wilayah yang dijajah bangsa/ negara
asing. Contoh: Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Terjadinya Negara secara
Sekunder
Yang dimaksud dengan terjadinya
negara secara sekunder adalah teori
yang membahas tentang terjadinya
negara yang dihubungkan dengan
negara-negara yang telah ada
sebelumnya. Jadi bagian yang
penting dari terjadinya negara secara
sekunder ini adalah masalah
pengakuan atau Erkening.
Pendekatan teoritis (sekunder), yaitu dengan
menyoal tentang bagaimana asal mula
terbentuknya negara melalui metode filosofis
tanpa mencari bukti-bukti sejarah tentang hal
tersebut (karena sulit dan bahkan tak mungkin),
melainkan dengan dugaan-dugaan berdasarkan
pemikiran logis.
Teori Kenyataan
Timbulnya suatu negara merupakan soal
kenyataan. Apabila pada suatu ketika unsur-unsur
negara (wilayah, rakyat, pemerintah yang
berdaulat) terpenuhi, maka pada saat itu pula
negara itu menjadi suatu kenyataan.
Pengakuan meliputi :
1. Pengakuan De Facto (Sementara)
Adalah pengakuan yang bersifat sementara
terhadap munculnya atau terbentuknya suatu
negara baru.
2. Pengakuan De Jure (Pengakuan Yuridis)
adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan
bersifat tetap terhadap munculnya atau
terbentuknya suatu negara baru karena telah
memenuhi unsur yuridis (hukum)
3. Pengakuan atas Pemerintahan De Facto
Yakni pengakuan hanya terhadap
pemerintahannya saja.
Berakhirnya Negara
1. Faktor Alam
yakni hilangnya negara karena suatu faktor alam. Karena
disebabkan oleh Alam, maka wilayah suatu negara tadi hilang,
dan hilangnya wilayah tadi berarti hilangnya negara itu dari dunia
kenegaraan.Hilangnya negara karena faktor alam ini dapat
disebabkan antara lain :
a. Gunung meletus, maka hilangnya suatu wilayah
b. Pulan ditelan air laut, maka hilanglah wilayah.
2. Faktor Sosial
adalah suatu negara yang tadinya sudah ada dan berdiri serta
diakui oleh negara-negara lain, tetapi dikarenakan oleh faktor-
faktor sosial maka negara hilang atau runtuh. Hilangnya negara
karena faktor sosial ini dapat disebabkan antara lain :
a. Karena adanya penaklukan
b. Karena adanya suatu revolusi (Kudeta yang berhasil)
c. Karena adanya perjanjian
d. Karena adanya panggabungan.

Anda mungkin juga menyukai