Terjadinya negara dapat dipelajari melalui 3 pendekatan, yakni secara teoritis, faktual, dan melalui
proses pertumbuhan primer dan sekunder.
1. Pendekatan Teoritis
Terdiri atas :
o Teori Ketuhanan :
Negara ada karena kehendak Tuhan. Teori ini dipelopori oleh Agustinus, Friedrich
Julius Stahl, dan Kraneburg.
Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan yang benar - benar terjadi. Menurut fakta
sejarah, suatu negara terbentuk, antara lain karena :
o Pendudukan ( Occopatie )
Terjadi ketka suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai kemudian
diduduki dan dikuasai oleh suku / kelompok tertentu. Contoh: Liberia yang diduduki
oleh kaum Negro yang dimerdekakan pada tahun 1847.
o Proklamasi ( Proclamation )
Suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan sehingga
berhasil merebut wilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contohnya: Indonesia
pada 17 Agustus 1945 mampu merdeka lepas dari penjajahan Jepang dan Belanda.
o Penarikan ( Accesie )
Mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai atau timbul dari
dasar laut ( delta ). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang
hingga akhirnya membentuk negara. Contoh: Negara Mesir terbentuk dari delta
sungai Nil.
o Penyerahan ( Cessie )
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan pada negara lain atas dasar perjanjian
tertentu. Contoh: Wilayah Sleewijk diserahkan oleh Austria pada Prussia ( Jerman ).
o Pemisahan ( Separatise )
Suatu wilayah yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh: Belgia memisahkan diri dari Belanda
dan menyatakan merdeka.
o Peleburan ( Fusi )
Terjadi ketika negara - negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk melebur menjadi satu negara baru. Contoh: terbentuknya federasi
kerajaan Jerman tahun 1871.
o Pembentukan baru
Wilayah negara yang berdiri di wilayah negara yang sudah pecah. Contoh: Uni
Soviet pecah kemudian muncul negara - negara baru.
1. Pertumbuhan primer