Lengkap Penjelasan
Terbentuknya suatu negara tentu didasari dengan beberapa proses, konsep, teori, dan syarat.
Pada kesempatan kali ini akan kita bahas secara mendetail mengenai 3 proses terbentuknya
suatu negara. Yang akan kita awali dengan pembahasan apa itu negara ?
Pengertian Negara
Secara terminology, negara dapat diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state (bahasa
Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa Perancis), kata state, staat, etat
itu diambil dari kata bahasa latin status atau statum, yang bermakna keadaan yang tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Namun secara umum negara dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati
wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan. Negara juga dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang mempunyai suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi seluruh individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent.
B. Kerajaan (Rijk/Reich)
Kerajaan adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat
yang dipimpin kemudian mengadakan ekspansi dengan melakukan penaklukan-penaklukan
kepada daerah lain. pada tahap ini muncul kesadaran hak milik dan hak atas tanah.
C. Negara (State)
Negara / State adalah tahap yang dimulai dari negara yang diperintah oleh raja yang absolut
dengan sistem pemerintahan tersentralisasi. Ciri-ciri tahap ini adalah seluruh rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan perintah raja dan Hanya ada satu identitas kebangsaan. tahap ini juga
disebut dengan tahap nasional dalam terjadinya sebuah negara. Dalam tahap ini muncul
kesadaran akan perlunya demokrasi dan kedaulatan rakyat.
D. Negara Demokrasi
Negara demokrasi adalah tahap dimana timbulnya keinginan rakyat untuk memegang
pemerintahan sendiri. Artinya, kekuasaan / kedaulatan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat
yang berhak memilih pemimpinnya yang dianggap mampu dalam mewujudkan aspirasinya. ciri
dari tahap ini adalah Pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pemimpin pilihan rakyat yang
kemudian berkuasa.
2. Secara Sekunder
Asal mula terjadinya Negara secara sekunder lebih pada pendekatan fakta atau kenyataan.
Terjadinya Negara/lahirnya Negara ada hubungan dengan Negara yang telah ada sebelumnya.
Terdapat beberapa macam dari asal mula terjadinya Negara secara sekunder, yaitu sebagai
berikut:
A. Proklamasi
Terjadi saat penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan
perlawanan (perjuangan) sehingga dapat merebut kembali wilayahnya dan menyatakan
kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dari Belanda dan Jepang pada tanggal 17
Agustus 1945.
B. Separatis (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya kemudian
menyatakan kemerdekaan / memisahkan diri. Contohnya Belgia memisahkan diri dari Belanda
pada tahun 1939 dan menyatakan kemerdekaan.
Penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian suatu negara di wilayah itu
setelah 30 tahun tanpa reaksi yang memadai dari penduduk setempat.
E. Acessie (penarikan)
Bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala sungai (atau daratan yang
timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah yang dapat dihuni manusia sehingga suatu
ketika telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara. Contohnya Mesir yang
terbentuk dari delta Sungai Nil.
F. Cessie (penyerahan)
Terjadi saat sebuah wilayah diserahkan kepada negara lain atas suatu perjanjian
tertentu. Contohnya Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia
(Jerman), karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan
negara yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu
negara yang kalah dalam Perang Dunia I.
G. Fusi (peleburan)
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami sebuah wilayah, mengadakan perjanjian /
kesepakatan untuk saling melebur menjadi sebuah negara baru atau dapat dikatakan suatu
penggabungan dua atau lebih Negara menjadi Negara baru. Contohnya terbentuknya Federasi
negar Jerman pada tahun 1871, yaitu Jerman Barat-Jerman Timur.
H. Occupatie (pendudukan)
Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan
dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu dan didirikan negara diwilayah itu. Contohnya Liberia
adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para budak Negro yang dimerdekakan oleh
Amerika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.
3. Secara Teoritis
Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya suatu negara secara teoritis, yaitu sebagai
berikut.
B. Teori kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang kuat terhadap kelompok
yang lemah, Negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan penaklukan dan
pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat terhadap kelompok etnis yang lebih
lemah, dimulailah proses pembentukan Negara. Penganut teori ini adalah H.J. Laski, L. Duguit,
Karl Marx, Oppenheimer dan Kollikles.
C. Teori Ketuhanan
Sesuai dengan namanya, teori ini dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan karena itulah, teori
Ketuhanan tentang terbentuknya suatu negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas
dasar keinginan Tuhan. Hal ini berdasarkan atas asas kepercayaan bahwa segala sesuatu
berawal dari Tuhan dan berjalan sesuai kehendak Nya. Menurut teori ini, Tuhanlah yang
menciptakan negara sehingga negara dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Akibatnya
timbullah paham bahwa Raja atau Penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga
Raja memiliki kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan. Contohnya Inggris Raya
pada zaman kerajaan. Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Kranenburg
dan Thomas Aquinas.
D. Teori historis
Teori histori evolusionistis (gradualistic theory) merupakan teori yang mengemukakan bahwa
lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia.
Baca Juga : Uniknya Bandara Gibraltar, miliki Jalan Raya Ditengah Landasan Pacu
E. Teori Organis
Para penganut teori ini berpendapat bahwa negara adalah suatu organisme, selayaknya
makhluk hidup. Individu yang menjadi komponen negara diibaratkan sebagai sel-sel makhluk
hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia,
undang-undang sebagai urat syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para individu sebagai
daging makhluk itu.
Review video
However, democracy only works if people understand the rules and play along. Many democracies
suffer from poor participation in the voting process, due to poor civic education. There’s room for
improvement in Switzerland too.
Swiss memberi warganya kesempatan untuk berperan langsung dalam pengambilan keputusan politik.
Meskipun demokrasi langsung tidak unik di Swiss, demokrasi di sini mungkin lebih berkembang daripada
di negara lain. Warga negara Swiss dapat mengusulkan undang-undang mereka sendiri, atau bekerja
untuk mengalahkan undang-undang yang telah disetujui oleh parlemen.
Namun, demokrasi hanya berfungsi jika orang-orang memahami aturan dan ikut serta. Banyak negara
demokrasi menderita dari partisipasi yang buruk dalam proses pemungutan suara, karena pendidikan
kewarganegaraan yang buruk. Ada ruang untuk perbaikan di Swiss juga.