Drs.R.Djoko Sampurno,MM
Produksi
• Assauri (1993 ) Produksi merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau
jasa.
• Dengan kata lain Produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan menjadi keluaran yang berupa barang dan
jasa.
• Proses Produksi adalah suatu cara,metode ataupun
teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
• Produk atau barang sebagai hasil proses produksi suatu
perusahaan harus memenuhi empat (4) syarat yaitu :
• 1. Jumlah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit
namun selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
• 2. Mutu harus bagus,tahan lama dan memenuhi keinginan
konsumen.
• 3. Barang dapat diperoleh tepat waktu sehingga tidak
mengecewakan konsumen.
• 4.Harga barang diusahakan serendah mungkin sehingga
konsumen bersedia membelinya.
• Sifat dan Proses Produksi
• Sifat Produksi perusahaan industri dapat
dibedakan ke dalam empat hal sbb :
• a. Extractive
• Perusahaan yang bersifat extractive adalah
perusahaan yang mengambil sesuatu dari alam
untuk mengubah bila perlu, seterusnya hasil
produksi tersebut di jual ke pasar
• Contoh : Pertanian, Pertambangan dll
• b. Analistis
• Produksi yang bersifat Analistis ialah Produksi yang menggunakan sejenis
bahan mentah untuk memproduksikan dua atau lebih barang jadi
• Contoh : Penyulingan minyak bumi
• c. Sintesis
• Produksi yang bersifat Sintesis ialah Produksi yang menggunakan
beberapa bahan untuk memproduksikan satu macam barang.
• Contoh; Pabrik Sepatu, Pabrik Sabun dsb
• d. Pengubahan
• Produksi yang bersifat pengubahan ialah produksi dimana bahan
mentahnya hanya diubah bentuknya.
• Contoh : Penggergajian, Pengelasan besi.
Proses Produksi
• Proses produksi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
• 1. Proses Produksi yang Kontinyu
• Perusahaan yang memproduksikan barang yang sama terus menerus,yang
menghasilkan produksi massa.Para pekerja dispesialisasikan hanya
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja. Route (jalan) yang harus dilalui barang
yang sedang dikerjakan sudah tertentu.Jalannya proses produksi sudah
ditetapkan terlebih dahulu pada waktu penyusunan mesin yang dijelmakan
oleh pita berjalan. Ongkos transport intern menjadi lebih murah karena
barang diangkut secara otomatis oleh pita berjalan.Keburukan proses
produksi ini apabila sebuah mesin rusak maka mesin selanjutnya akan
berhenti, pekerja merasa bosan krn mengalirnya pekerjaan yang tiada henti-
hentinya yang dibawa oleh pita berjalan.
• Contoh: Pabrik Minuman,Pabrik Mobil atau sepeda motor.
• 2. Proses Produksi yang Tidak Kontinyu.
• Perusahaan yang memproduksikan barang-
barang yang dipesan orang, barang yang
dihasilkan berbeda satu sama lain sesuai
dengan kehendak pemesan.
• Contoh : Perusahaan Meubel
• Penyusunan Mesin
• Ada dua cara penyusunan mesin di dalam perusahaan
industri yaitu :
• 1. Penyusunan mesin secara Departemental
• ( Process Layout / Functional Layout )
• Yaitu menempatkan mesin-mesin yang serupa pada ruangan
yang sama.atau penempatan mesin berdasarkan atas fungsi
dari mesin tersebut.
• Contoh pabrik Textil, mesin-mesin pemintal, ditempatkan
pada ruangan pertama, mesin-mesin penenun ditempatkan
pada ruangan ke dua,dan seterusnya.
• Kebaikannya : apabila sebuah mesin
mengalami kerusakan, tidak akan
mempengaruhi jalannya mesin-mesin yang
lain atau berikutnya.
• Keburukannya : membebani ongkos transport
intern agak tinggi.
• 2. Penyusunan Mesin secara Volgroep
• ( Product Layout )
• Penyusunan mesin yang berbagai macam dari suatu proses
produksi secara berturut-turut, sehingga barang yang sedang
dikerjakan mengalir dari mesin pertama sampai mesin terakhir
dimana barang keluar sebagai barang jadi.Barang yang sedang
dikerjakan di bawa oleh pita berjalan dari mesin yang satu ke
mesin berikutnya.
• Kebaikan penyusunan mesin ini ongkos transport intern agak
kecil, karena barang dibawa otomatis oleh pita berjalan.
Keburukannya apabila sebuah mesin rusak, maka mesin-mesin
berikutnya akan mengalami pengangguran.
• Standarisasi dan Normalisasi
• Standarisasi berarti barang (produk ) yang
diproduksi suatu perusahaan mempunyai suatu
standar yaitu satu ukuran, satu bentuk satu
warna atau satu kualitas
• Keburukan standarisasi ialah bahwa keinginan
konsumen kurang diperhatikan, harga pokok
lebih murah maka produksi semakin banyak
terjual
• Ada beberapa penolakan standarisasi bagi pekerja.
• 1. mengurangi keahlian yang perlu dari pekerja
• 2.mematikan inisiatif pekerja krn sdh dispesialisasikan
untuk mengerjakan pekerjaan tertentu saja, yang
bersifat rutin
• 3. standarisasi produksi selalu diikuti oleh standarisasi
cara; hal mana membosankan pekerja,sebab tidak
ada lagi variasi di dalam pekerjaan mereka.
Standarisasi dilaksanakan oleh sebuah perusahaan.
• Normalisasi adalah kerjasama bebas sejumlah perusahaan yang menganut
suatu standar bagi produk yang dihasilkan umumnya mengenai ukuran dan
bentuk produk.
• Penerapan Normalisasi sering terjadi, beberapa perusahaan mengadakan
musyawarah mengenai kesamaan barang produksi yang akan mereka
hasilkan.
• Normalisasi dapat pula terjadi karena suatu perusahaan mengadakan
mengadakan standarisasi kemudian dicontoh oleh perusahaan lain.
• Contoh Normalisasi sekrup mobil,produksi asbes,tegel dsbnya.
• Kebaikan Normalisasi mengurangi persaingan di antara produsen,bagi
konsumen harga barang lebih murah, barang tersebut dapat saling mengganti
• Contoh Asbes rumah yang pecah dengan mudah dapat diganti dengan asbes
yang lain.
• Faktor-faktor produksi seperti Tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana.
• Sebelum melaksanakan proses produksi
terlebih dulu perlu dirancang kebutuhan
sarana dan prasarana yang akan digunakan
dalam menghasilkan produk. Sarana dan
Prasarana inilah yang disebut Input Produksi
yang meliputi Bahan,Tenaga kerja,mesin/
peralatan,lokasi dan biaya (uang ).
• a. Masukan ( Inputs )
• Masukan terdiri dari empat hal yaitu :
• 1. Perencanaan Produk (Product Planning )
• Produk yang akan dihasilkan harus didesign
dan dikembangkan tentang penampilan
produk,posisi produk terhadap produk
pesaing, tahapan siklus kehidupan produk,
posisi produk dalam portofolio produk.
• Produksi merupakan suatu sistem, terdiri dari
sejumlah unsur yang saling berkaitan satu
sama lain untuk menghasilkan sesuatu baik
berupa barang berwujud.
• Unsur-unsur Sistem Produksi ada tiga yaitu :
• a. Masukan (inputs )
• b. Proses Transformasi dan
• c. Hasil ( output )
2.Bahan Baku dan bahan pembantu
• Dalam menyusun kebutuhan bahan baku untuk
digunakan dalam proses produksi harus mengacu
pada karakteristik produk yang akan dihasilkan.
• Kualitas produk yang akan dihasilkan sesuai denga
permintaan konsumen sangat ditentukan oleh
kualitas bahan baku yang digunakan.
• Jenis bahan yang digunakan oleh perusahaan dalam
proses produksinya dapat dibedakan menjadi bahan
langsung dan bahan tidak langsung.
• Bahan langsung adalah bahan yang digunakan
dalam proses produksi dan terikat atau menjadi
bagian dalm produk.
• Bahan tidak langsung adalah bahan yang bukan
atau tidak menjadi bagian dalam produk,
namun sangat diperlukan untuk mendukung
produksi.
• Pemilihan bahan baku yang akan digunakan
memenuhi beberapa syarat antara lain :
• a. Kualitasnya baik
• Kualitas bahan baku yang dipasok oleh perusahaan dapat
terjamin perlu dilakukan beberapa hal antara lain :
Penyeleksian sumber bahan baku, pemeriksaan saat proses
pembelian, penanganan saat pengangkutan, pemeriksaan
saat penerimaan di perusahaan, penanganan dalam
penyimpanan dan pemeriksaan sebelum diproses.
• b. Mudah diperoleh.
• Bahan baku yang dibutuhkan dalam berproduksi harus dapat
diperoleh setiap saat dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan.
• c. Mudah diolah.
• Bahan baku yang sulit diolah memiliki
konsekuensi terhadap biaya produksi dan akan
berpengaruh pada harga jual produk.
• Perlu dipertimbangkan apakah mengolah
sendiri bahan baku lebih menguntungkan
dibandingkan dengan pengolahan diserahkan
kepada perusahaan lain.
• d. Harga yang relatif murah.
• Bahan baku yang dibutuhkan harganya tidak melebihi
harga yang berlaku di pasaran secara umum.
• Penetuan sumber (pemasok ) bahan berpengaruh
terhadap biaya pengangkutan dan biaya produksi dan
harga jual produk.
• Pengenalan terhadap pemasok secara pribadi akan
dapat membantu perolehan bahan yang dibutuhkan
disaat-saat kondisi ketersediaan bahan dalam
kekurangan
• Dalam pengadaan bahan baku perlu pula diusahakan
menetapkan dua atau lebih pemasok untuk setiap bahan yang
dibutuhkan. Selain untuk menjamin ketersediaan, ada
kecendurungan pemasok akan memberikan pelayanan yang
terbaik dengan tingkat harga yang sesuai kepada perusahaan.
• Selain mengandalkan pemasok, perusahaan dapat pula
menyediakan sendiri bahan-bahan tertentu yang merupakan
bagian yang terbesar dari komponen produk yang dihasilkan.
• Sebelum mengambil keputusan untuk menghasilkan sendiri
bahan baku yang dibutuhkan , mungkin perlu dipertimbangkan
berbagai aspek dengan mempertanyakan berbagai hal, sebagai
berikut:
• a. Bahan-bahan apa saja yang merupakan bagian dari komponen
terbesar produk yang dihasilkan ?
• b. Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran
dalam setiap saat dan bagaimana keterandalan pemasok dalam
menyediakannya. ?
• C.Bagaimana ketersediaan bahan tersebut di masa yang akan
datang ?.
• d.Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan
lebih efisien dibandingkan dengan pengadaan bahan yang
bersumber dari pemasok ?
• e. Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk
menyediakan sendiri bahan tersebut ?.
3.Tenaga Kerja
• Dalam Proses Produksi, tenaga kerja merupakan penggerak berjalannya
proses produksi.
• Kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang kompeten adalah kebutuhan yang fundamental bagi
perusahaan.
• Perusahaan perlu melakukan perencanaan tenaga kerja, agar
kebutuhan tenaga kerja perusahaan di masa sekarang dan masa yang
akan datang sesuai dengan beban kerja yang ada.
• Kelebihan dan kekurangan beban kerja bagi tenaga kerja perusahaan
akan berdampak pada biaya produksi dan pendapatan / laba
perusahaan.
• Jenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan terdiri dari tenaga
kerja upahan dan tenaga kerja keluarga.
• Tenaga kerja Upahan.
• Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, dimana masing-
masing pihak memiliki hak dan kewajiban. Tenaga kerja Upahan dapat
digolongkan sbb:
• a. Tenaga kerja Tetap
• Tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya seperti upah dan
cuti.Perusahaan tidak dapat berlaku sewenang-wenang terhadapnya,misal
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.
• b.Tenaga kerja tidak tetap.
• Tenaga kerja yang tidak memiliki hak dan kewajiban secara teratur, umumnya
akan kehilangan hak tertentu apabila tdk bekerja.
• c. Tenaga kerja borongan
• Tenaga kerja yang menjalankan pekerjaan tertentu atas perjanjian dengan
ketentuan yang jelas mengenai volume,waktu dan harga pekerjaan.
• Tenaga Kerja Keluarga
• Tenaga kerja yang berasal dari lingkungan
keluarga pada umumnya pekerjaannya tdk
diupah.
• Kalau dapat upah tidak sebesar tenaga kerja
yang bukan anggota keluarga.
4.Mesin / Peralatan
• Kebutuhan Mesin dan peralatan produksi baik
jumlah, jenis, kapasitas dan spesifikasi lainnya
harus disesuaikan dengan gambaran produk
yang akan dihasilkan.
• Penenempatan mesin/peralatan produksi di
ruangan produksi terdapat beberapa prinsip
dasar yang perlu dipertimbangkan oleh
perusahaan,yaitu:
• a.Prinsip Integrasi.
• Penempatan mesin/peralatan produksi dapat
mengintegrasikan seluruh faktor produksi
sehingga menghasilkan kerjasama yang
harmonis.
• b. Prinsip memperpendek jarak.
• Penempatan mesin/peralatan produksi tidak
membuat tenaga kerja lebih banyak bergerak
dari satu mesin ke mesin yang lain.
• c. Prinsip Memperlancar arus pekerjaan.
• Penempatan mesin/peralatan produksi dapat
menjamin kelancaran arus bahan dalam
proses tanpa adanya hambatan.
• d. Prinsip keselamatan dan kepuasan kerja.
• Penempatan mesin/peralatan produksi pada
ruangan produksi dapat menjamin keslamatan
dan kenyamanan kerja dari tenaga kerja.
• e. Prinsip proses produksi yang
berkesinambungan.
• Penempatan mesin/ peralatan produksi tidak
menghambat kesinambunganproses produksi.
• f. Prinsip Keluwesan.
• Penempatan mesin /peralatan produksi
sewaktu-waktu dapat disesuaikan jika sewaktu-
waktu dibutuhkan adanya perubahan..
Beberapa cara dalam pemeliharaan
Mesin/Peralatan Produksi
• 1. Pemeliharaan Breakdown.
• YaituPemeliharaan yang dilakukan setelah
mesin/peralatan produksi mengalami kerusakan.
• 2. Pemeliharaan Terencana.
• Pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal.
• 3. Pemeliharaan Pencegahan.
• Pemeliharaan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan masa pakai dari komponen
pada mesin/peralatan produksi
5. Modal