I N S TA L A S I P E N E R A N G A N D A N

I N S TA L A S I P E N C A H AYA A N
B y : F a d h l i F a r s a
 INSTALASI PENERANGAN

INSTALASI
PENERANGAN

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Pendahuluan :

Instalasi penerangan :
Instalasi listrik untuk melayani kebutuhan sistem pencahayaan (buatan) dan utilitas ringan yang
memerlukan listrik

Sistem pencahayaan :
1. Sistem pencahayaan alami
2. Sistem pencahayaan buatan
3. Sistem pencahayaan darurat

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Sistem Pencahayaan Alami :

Pemanfaatan cahaya matahari

Pencahayaan alami siang hari yang baik :

Diperkirakan antara pukul 08.00 -16.00 terdapat cukup banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan,
distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak menimbulkan kontras yang mengganggu

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Sistem Pencahayaan Buatan :

Memanfaatkan sumber cahaya buatan

1. Lampu pijar
2. Lampu tungsten-halogen
3. Lampu neon
4. Lampu sodium
5. Lampu uap merkuri
6. Lampu metal halide
7. Lampu led

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis – Jenis Bentuk Lampu :

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Lampu :

• Reflector lamps

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis – Jenis Bentuk Lampu :
• Tungsten-halogen lamps • Discharge lamps

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Lampu :

• Low-pressure sodium lamps

• High-pressure sodium lamps

• Mercury vapour lamps

• Metal halide lamps

• Fluorescent tubes

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Karakteristik Dasar Dari Lampu DIscharge :

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Lumen Untuk Jenis Lampu Fluorescent Tubes :

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Tipe, Lumen dan Lifetime :

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Sistem Pencahayaan Darurat :

Sistem pencahayaan yang mempunyai pasokan daya cadangan

Pencahayaan darurat pada sarana menuju jalan keluar harus disediakan untuk setiap bangunan antara lain
pada :
1. Jalan lintas.
2. Ruangan dg luas > 300 m2
3. Ruangan dg luas > 100 m2 tetapi < 300 m2 yang tidak terbuka
4. Lintasan menuju koridor
5. Lintasan menuju ruang yang mempunyai lampu darurat
6. Lintasan menuju ke jalan raya
7. Lintasan menuju ke ruang terbuka

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Pendahuluan :

1. Sistem pencahayaan
2. Penghantar
3. Proteksi & Pembumian
4. Sakelar & Kotak kontak (biasa/khusus)
5. Simbol & gambar
6. Panel schedule

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Sistem Pencahayaan :

Instalasi penerangan harus direncanakan, dipasang dan diperiksa agar:

a. Instalasi listrik dapat beroperasi dengan baik.
b. Terjamin keselamatan manusia
c. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya.
d. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
e. Terjamin perlindungan lingkungan.
f. Tercapai tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya interior yang efisien dan
nyaman.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Contoh :

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Teori Pencahayaan Listrik :

LU M E N Ju m lah cah a ya to tal

(lm ) = = yan g d ip an carkan
o leh su m b e r cah aya

A ru s c a h a ya ya n g
CAND ELA
(cd )
= I= d ip a n c a rk a n k e s atu
W a ra h terte n tu

LUX A ru s c a h a y a ya n g
(lx) = E = ja tu h p a d a
A p e rm u k a a n b id a n g
per M 2

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
1/2 a a 1/2a Contoh :

hl

Lam p u h = H - hbk - hl

Jarak maksimum antar

lampu untuk penerangan
yang merata = a/h >= 70%
h H

Dimana :
h = Tinggi Efektif
H = Total Tinggi
B idang kerja hbk = Tinggi Bidang Kerja
hl = Tinggi Lampu ke Titik Tertinggi
hb k
a = Jarak antar lampu

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Jenis Fitting Lampu :

• Air terminal devices

• The means by which air is supplied or extracted from a room.
• Ballast
• Control gear inserted between the mains supply and one or more discharge lamps,
which by means of inductance, capacitance or resistance, singly or in combination,
serves mainly to limit the current of the lamp(s) to the required value.
• Barn doors
• Four independently hinged flaps that serve to cut off spill light for spotlights.
• Batten
• A fluorescent luminaire with no attachments; just the control gear channel and a
bare tube.
• Bulkhead
• A compact enclosed luminaire designed for horizontal or vertical mounting
outdoors or indoors.
• Ceiling
• system A grid and panel system providing a false ceiling to incorporate lighting and
other building services.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Fitting Lampu :

• Choke
• A simple low power factor inductive ballast.
• Columns
• Poles for mounting road lanterns or floodlights.
• Controller
• A clear plastic or glass with prism shapes in the surface; the overall shape may be flat or formed.
• Diffuser
• An attachment intended to reduce the lamp brightness by spreading the brightness over the surface of the diffuser.
• Downlighters
• This term is frequently misused to refer to any luminaire which produces no upward light, whereas the object of a downlighter is
to provide illumination without any apparent source of light.They are therefore extremely ‘low brightness’ luminaires referring
particularly to small recessed, semirecessed or surface ‘can’ luminaires.
• Emergency lights
• Lighting provided for use when the mains lighting fails for whatever reason. There are two types: (1) escape lighting and (2)
standby lighting.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Jenis Fitting Lampu :

• Escape lighting
• See Emergency lights.
• Eyeball
• A recessed adjustable display spotlight.
• Flameproof
• An enclosure capable of withstanding the pressure of an internal explosion and preventing transmission of the explosion to
gases and vapours outside the luminaire.
• Floodlight
• General term applied to exterior fittings housing all types of lamps and producing beams from very narrow to very wide.
Floodlights usually employ a specular parabolic reflector and their size is determined by the light source employed and
distribution required. The term also applies to interior fittings providing a fairly wide beam which could not be described as a
‘spotlight’.
• High bay
• As the name implies, these are for use when mounting heights of around 8–10 m or above are encountered. They have a
controlled light distribution to ensure that as much light as possible reaches the working plane. Although primarily intended for
industrial areas they also find applications in lofty shopping areas and exhibition halls.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Fitting Lampu :

• Hood
• A baffle projecting forward from the top of a floodlight or display spotlight to improve the cut-off spill light above the
horizontal to reduce glare and light pollution.
• Ignitor
• A starting device, intended to generate voltage pulses to start discharge lamps, which does not provide for the pre-heating of
electrodes.
• Inverter
• Electronic device for operating discharge lamps (usually fluorescent) on a d.c. supply obtained either from batteries or
generators.
• Lantern
• Apart from reproduction period lighting units, this is an alternative term for a luminaire usually restricted to roadlighting or
stage lighting equipment.
• Louvres
• Vertical or angled fins of metal, plastic or wood arranged at right angles to linear lamps or in two directions. The object is to
increase the cut-off of the luminaire and so reduce glare from critical angles. Louvres can also form ceiling panels with lighting
equipment placed in the void above.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Jenis Fitting Lampu :

• Low bay
• Luminaires housing high-pressure discharge lamps (usually mounted horizontally) to provide a wide distribution with
good cut-off at mounting heights around 4–8m. Apart from industrial applications, these are used in many sports halls
and public concourses.
• Low brightness
• Term usually applied to commercial fluorescent luminaires where, by the use of louvres, the brightness is limited. These
are particularly appropriate for offices with VDTs.
• Mast
• Mounting columns higher than 12–15 m are generally referred to as masts and are used to support floodlighting for large
areas.
• Optic
• The reflector and/or refractor system providing the light control for the luminaire.
• Post top
• Road or amenity lighting luminaire which mounts directly on to the top of a column without a bracket or out-reach arm.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Fitting Lampu :

• Profile spotlight
• Luminaire with focusable front (objective) lens producing a hard edge beam. By a set of adjustable shutters or masks at the
gate of the projector, the beam can be shaped or ‘gobos’ (cut-out metal slides) can be used to project patterns or pictures.
• Projector
• Term for floodlight or profile spotlight.
• Proof
• Applied to all types of luminaires which have a higher degree of protection from the ingress of solids and liquids than
standard interior lighting luminaires.
• Recessed
• The luminaire mounting arrangement where the whole or part (semirecessed) of the luminaire body is set into a ceiling or
wall or floor surface.
• Refractor
• Clear glass or plastic, panel or bowl where an array of prisms is designed to redirect the light of the lamp into the required
distribution.
• Semi-recessed
• See Recessed.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Jenis Fitting Lampu :

• Spine
• See Batten.
• Spotlight
• An adjustable interior luminaire with controlled beam using a reflector lamp or optical system.
• Stand by lighting
• See Emergency lights.
• Starter
• A starting device usually for fluorescent tubes which provides the necessary preheating of the electrodes and, in combination with the
series impedance of the ballast, causes a surge in the voltage applied to the lamp.
• Tower
• Lattice, steel or concrete structure from 15m to 50m to support area floodlighting equipment.
• Track system
• A linear busbar system providing one to three main circuits or a low voltage supply to which display lighting can be connected and
disconnected at will along the length of the system. The luminaires must be fitted with an adapter to suit the particular track system in
use.
• Transformer
• A wire-wound or electronic unit which steps-up or down its supply voltage. Often fitted integrally into low voltage spotlights.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENERANGAN
Jenis Fitting Lampu :

• Troffer
• Fluorescent or discharge luminaire designed to recess into suspended ceilings and fit the module size of the ceiling. See Recessed.
• Trunking
• Apart from standard wireway systems in ceilings and floor, trunking associated specifically with lighting usually provides mechanical fixings for the
luminaires as well as electrical connection.
• Uplights
• Indirect lighting system where task illuminance is provided by lighting reflected from the ceiling. The luminaires can either be floor standing, wall mounted
or suspended and can be arranged to provide either general or localised lighting.
• Visor
• Clear or diffused glass or plastic, bowl or flat panel closing the mouth of a luminance.
• Wall washer
• Interior floodlight or spotlight with asymmetric distribution intended to provide uniform lighting of walls from a close offset distance.
• Wellglass
• These consist of a lamp surrounded by an enclosure of transparent or translucent glass or plastic. They are usually proof luminaires and often used outdoors
fixed to a bracket.
• Zone 0, 1 and 2 fittings
• Classification of various hazardous areas.

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Pengaruh Pemakaian Armatur Lampu :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Tingkat Pencahayaan Rata - Rata :

Tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja (bidang horisontal

imajiner setinggi 0,75 meter di atas lantai)

= Tingkat pencahayaan rata-rata (lux)

F total = Fluks luminus total lampu yang menerangi bidang kerja (lumen)
A = luas bidang kerja (m2).
kp = koefisien penggunaan .
kd = koefisien depresiasi (penyusutan).

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Perhitungan Jumlah Lampu :

Jumlah lampu (N) = Tingkat Pencahayaan rata x Luas bidang kerja

Lumen lampu x Koefisien Penggunaan x koefisien penyusutan

ExA
N =
F total x kp x kd
N = jumlah lampu
= Tingkat pencahayaan rata-rata (lux)
F total = Fluks luminus total lampu yang menerangi bidang kerja (lumen)
A = luas bidang kerja (m2).
kp = koefisien penggunaan .
kd = koefisien depresiasi (penyusutan).

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Koefisien Penggunaan (Kp) :

Perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap keluaran
cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu
Dipengaruhi oleh faktor :
• Distribusi intensitas cahaya armatur
• Perbandingan antara keluaran cahaya dari armatur dengan keluaran cahaya dari
lampu di dalam armatur
• Reflektansi cahaya dari langit-langit, dinding dan lantai
• Pemasangan armatur , menempel atau digantung pada langit-langit
• Dimensi ruangan
Besarnya kp sebuah armatur dikeluarkan oleh pabrik pembuat armatur

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Koefisien Depresiasi/ Penyusutan (Kd) :

• Perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu

terhadap tingkat pencahayaan pada waktu instalasi baru
• Dipengaruhi oleh :
kebersihan dari lampu dan armatur
kebersihan dari permukaan-permukaan ruangan
penurunan keluaran cahaya lampu selama waktu penggunaan
penurunan keluaran cahaya lampu karena penurunan tegangan listrik
• Besarnya kd biasanya ditentukan berdasarkan estimasi. Untuk ruangan
dan armatur dengan pemeliharaan yang baik pada umumnya kd diambil
sebesar 0,8.
PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK
 INSTALASI PENCAHAYAAN
Tingkat Pencahayaan Minimum :

SNI 03-6575-2001

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Contoh :

Suatu ruangan kantor dengan ukuran 20 x 10 m direncanakan memakai TL 4 x 40 Watt dengan kuat
penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah lampu dan daya listrik yang dibutuhkan.
PENYELESAIAN
Data produk : TL 40 Watt besar lumen = 3000 lumen, untuk 4 bh TL 40 Watt = 4 x 3000 = 12,000 lumen. Kp
= 0,6 dan Kd = 0,8

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Contoh Kebutuhan Instalasi Penerangan :
Ukuran Kuat Jenis Daya Lumen Jumlah Jumlah Daya L
No Ruang Panjang Lebar Luas Pen. kp kd Lamp. Lmp 2x20 Total Lampu Lampu /Ruang
(M) (M) (M2) (Lux) (Watt) (Lumen) (n) Riil (Watt)
Ruang Umum
1 R. Kelas/Teori 9 7 63 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 9,51 10 380
2 R. Kepala Sekolah 9 5 45 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 8,15 8 326
3 R. Sidang 6 5 30 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 4,53 4 160
4 R. Area Guru/Guru 21 5 105 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 19,02 20 800
5 R.BP 7 3 21 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,80 4 152
6 R.UKS 7 3 21 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,80 4 152
7 R.Osis 7 3 21 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,80 4 152
8 R.Koperasi 7 3 21 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,80 4 152
9 R. Kantin/Dapur 9 7 63 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 9,51 10 380
10 R. Tata Usaha 14 6 84 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 15,22 16 640
11 R. Arsip 6 4 24 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,62 4 145
12 R. Kepala TU 6 4 24 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 4,35 4 174
13 R. Tunggu 6 6 36 60 0,6 0,8 TL 40 3.450 1,30 1 52
14 R. Perpustakaan 18 7 126 500 0,6 0,8 TL 40 3.450 38,04 38 1.522
15 R. Guru 15 7 105 300 0,6 0,8 TL 40 3.450 19,02 19 761
16 R. Komite Sekolah 7 3 21 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,17 2 80
17 R. Aula 20 15 300 250 0,6 0,8 TL 40 3.450 45,29 46 1.840
18 R. Ibadah 10 6 60 100 0,6 0,8 TL 40 3.450 3,62 4 145
19 Selasar total 124 2 248 60 0,6 0,8 LHE 13 600 51,67 52 672
20 Kamar mandi/WC 4 2,5 10 250 0,6 0,8 LHE 18 900 5,79 6 104
21 Kamar mandi/WC 2,5 2,5 6,25 250 0,6 0,8 LHE 18 900 3,62 4 65
22 Kamar mandi/WC 4 3 12 250 0,6 0,8 LHE 18 900 6,94 6 108
23 Kamar mandi/WC 3,5 3 10,5 250 0,6 0,8 LHE 18 900 6,08 6 109
Jumlah 9.073

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Contoh Analisa Harga Satuan Titik Instalasi Penerangan :
NO DES KRIPS I UNIT VOL Harga Satuan RP JUMLAH Rp

TITIK INS TALASI

1 TITIK INS TALASI LAMPU PENERANGAN 220 V
Ka be l NYM 3 X 2.5 mm2 - produk ka be l 4 be s a r M 9,0 7.000 63.000
Konduit P VC 3/4 inch - produk Clips a l/Ega M 9,0 2.200 19.800
Kle m lot 1,0 4.000 4.000
Te e -dos bh 1,0 2.500 2.500
Sock bh 4,0 1.000 4.000
Support la in-la in lot 1,0 5.000 5.000
Mate rial 98.300
Labor lot 1,0 25.000 25.000
Mate rial + Labor 123.300
Ove rhe ad Cos t 14,9% 25.000
Ne t Profit Pe mboro ng 11,9% 20.000
Harga Pe nawaran Pe mboro ng 168.300

2 TITIK INS TALASI S TOP-KONTAK 1 FAS E 220 V

Ka be l NYM 3 X 2.5 mm2 - produk ka be l 4 be s a r M 12,0 7.000 84.000
Konduit P VC 3/4 inch - produk Clips a l/Ega M 12,0 2.200 26.400
Kle m lot 1,0 4.000 4.000
Te e -dos bh 1,0 2.500 2.500
Sock bh 6,0 1.000 6.000
Support la in-la in lot 1,0 5.000 5.000
Mate rial 127.900
Labor lot 1,0 25.000 25.000
Mate rial + Labor 152.900
Ove rhe ad Cos t 14,4% 30.000
Ne t Profit Pe mboro ng 12,0% 25.000
Harga Pe nawaran Pe mboro ng 207.900

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
KHA & Pengkodean Pada Kabel :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Proteksi dan Pembumian :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Konstruksi MCB :

1.Tuas Operasi Strip

2.Aktuator Mekanis
3.Kontak Bergerak
4.Terminal Bawah
5.Bimetal
6.Sekrup Kalibrasi
7.Kumparan magnetis
8.Ruang busur api

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Pembumian :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Sakelar dan Kontak :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :

No Lambang Keterangan

7. Penghantar
Kelompok penghantar
Saluran
Kabel
8. Sirkit
Catatan :
1. Jika sebuah garis melambangkan sekelompok peng-
hantar, maka jumlah penghantarnya ditunjukkan dgn
3 menambah garis-garis pendek atau dengan satu garis
9. pendek dan sebuah bilangan
2. Penjelasan tambahan dpt ditunjukkan sbg berikut :
110 V - di atas grs: jenis arus, sistem distribusi, frekwensi
10. dan tegangan
2 x 120 mm2 Al - di bwh grs: jumlah penghantar sirkit diikuti dgn tanda
kali dan luas penampang setiap penghantar

2N 220 V Sirkit arus searah, 220 V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 110 V),
11. dua penghantar sisi berpenampang 50 mm 2 dan kawat tengah 25 mm2
2 + 50 + 1 x 25

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

12.
3N
~ 50 Hz 400 V Sirkit fase-tiga, 50 Hz, 400 V, tiga penghantar berpenam-
pang 120 mm2, dengan netral berpenampang 50 mm2
3 x 120 + 1 x 50

Penghantar dalam suatu kabel:

13. (a) tiga penghantar dalam suatu kabel
(a)
(b) dua dari lima penghantar dalam suatu kabel

(b)

14. Penghantar netral

15. Penghantar pengaman

16.
Penghantar pengaman dan penghantar netral digabung

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

12.
3N
~ 50 Hz 400 V Sirkit fase-tiga, 50 Hz, 400 V, tiga penghantar berpenam-
pang 120 mm2, dengan netral berpenampang 50 mm2
3 x 120 + 1 x 50

Penghantar dalam suatu kabel:

13. (a) tiga penghantar dalam suatu kabel
(a)
(b) dua dari lima penghantar dalam suatu kabel

(b)

14. Penghantar netral

15. Penghantar pengaman

16.
Penghantar pengaman dan penghantar netral digabung

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

9.
Pengaman lebur dengan sirkit alarm terpisah

10. Kotak kontak

11. Tusuk kontak

12. Kontak tusuk

13. (a) lampu; lambang umum; lampu isyarat

(b) lampu kedip; indikator
(a) (b)

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

(a) klakson
14. (b) sirene
(c) peluit yang bekerja secara listrik
(a) (b) (c)

15. bel

16. pendengung (buzzer)

17. 11 12 13 14 15 16 jalur terminal; blok terminal

18. perangkat hubung bagi

19
bumi; pembumian

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

20. Hubungan rangka atau badan

21. Pembumian rangka

22. Penyekat atau dielektrika

Sekat pelindung; selungkup

23. Catatan : Penjelasan macam selungkup dapat ditambah-
kan dgn catatan atau dgn lambang kimiawi logam

24. Garis batas; garis pemisah; sumbu

G M (a) Generator - G
25. (b) Motor - M
(a) (b)

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Simbol :
No Lambang Keterangan

26. transformator

27. auto transformator

28. sel atau akumulator

29. baterai sel atau baterai akumulator

lambang umum dari :

(a) instrumen penunjuk langsung atau pesawat ukur;
30. contoh: voltmeter
W (b) instrumen pencatat; contoh: wattmeter
V Wh (c) instrumen penjumlah; contoh: Wh-meter
(a) (b) (c)

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Contoh :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

 INSTALASI PENCAHAYAAN
Panel Schedule :

PERANCANGAN LISTRIK – LISTRIK 1 FASA, 3 FASA DAN PENENTUAN PENGAMAN LISTRIK

TERIMA KASIH

PERANCANGAN LISTRIK – INSTALASI PENERANGAN DAN INSTALASI PENCAHAYAAN