Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKHIR INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN

TEKNIK ILUMINASI
(Sistem Penerangan Pada Lapangan Veldrome Rawamangun)

Disusun Oleh

Desi Andriani 5115153789

Rizal Subekti 5115155080

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNUVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Tugas akhir Makalah ini dengan
tepat waktunnya yang berjudul “Sistem Penerangan pada lapangan Veldrome Rawamangun”.
Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan untuk pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh
karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Jakarta, 3 Januari 2017


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan teknologi pada sistem pencahayaan buatan khususnya industri lampu telah
mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan ini ditandai dengan adanya lampu hemat energi.
Pemanfaatan jenis lampu hemat energi tersebut diharapkan dapat mengurangi beban
pemakaian energi listrik yang ada saat ini. Pemakaian teknologi tersebut tentunya perlu
didasari oleh studi yang tepat agar perencanaan sistem pencahayaan buatan dalam ruangan
yang hemat dan efisien dapat tercapai namun tetap memperhatikan keamanan, keselamatan
dan kesehatan pegawai sehingga tidak mengganggu produktifitas kerja. Studi yang dilakukan
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6197-2000 tentang konservasi sistem
pencahayaan pada sebuah gedung / bangunan, yang mana didalamnya diatur tentang sistem
pencahayaan yang akan/telah dibuat sesuai dengan standarnya. Berdasarkan hal tersebut di atas
maka dilakukan penelitian berupa assesment pemakaian energi listrik yang bersumber dari
suatu lapangan dengan melakukan pengukuran intensitas cahaya yang ada dan simulasi sistem
pencahayaan buatan terhadap kondisi yang ada. Dalam hal ini studi kasus yang dilakukan
adalah dengan melakukan assessment pada Lapangan Veldrome Rawamangun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penerangan?
2. Bagaimana standar penerangan dan iluminasi pada Lapangan Veldrome
Rawamangun?

C. Tujuan
- Agar mahasiswa dapat memahami pengertian penerangan
- Agar mahasiswa dapat mengetahui standar penerangan pada Lapangan Veldrome
Rawamangun
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Penerangan

Pengertian penerangan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan menerangkan atau alat-
alat untuk menerangi (seperti lampu). Penerangan memiliki 4 arti. Penerangan berasal dari kata
dasar terang. Penerangan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan
yang sama tetapi maknanya berbeda. Penerangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga penerangan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan
segala yang dibendakan.

Instalasi penerangan adalah suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari sumber ke beban
yang saling berhubungan satu sama lainnya secara listrik, yang terletak pada suatu tempat atau
ruangan tertentu. Instalasi ini berupa titik cahaya sehingga terbentuklah suatu sistem yang
mempunyai fungsi. Adapun fungsi dari sistem ini adalah untuk penerangan. Suatu instalasi
penerangan dapat berfungsi dengan baik dan aman haruslah memenuhi syarat pemilihan pengaman
dan penghantar. Sistem penerangan adalah suatu proses memberikan penerangan pada suatu
ruangan dengan cara memasang atau memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Sistem pencahayan
dikelompokkan menjadi dua, yakni alami dan buatan. Sistem cahaya penerangan alami
menggunakan sumber cahaya dari alam, yaitu cahaya matahari. Sedangkan penerangan buatan
menggunakan sumber cahaya buatan seperti lampu, lilin, dan sebagainya. Penerangan bertujuan
untuk memberikan pengelihatan (right and vision) dan memberikan kenyamanan visual. Untuk
mendapatkan cahaya yang memadai dalam suatu ruangan kegiatan, harus dipertimbangkan kuat
iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang
diperlukan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan. Di makalah ini lampu untuk
Lapangan Veldrome Rawamangun menggunakan lampu tembak / sorot ada juga yang
menggunakan lampu TL pada bagian tribun.

2. Standard Iluminasi
Penerangan pada suatu bidang kerja haruslah diusahakan cukup dan memadai untuk kebutuhan
psikologi, disamping mampu menciptakan suasana yang diinginkan. Skala ukuran itu sendiri
tergantung pada :
a. Sifat atau klasifikasi tempat (baik gedung maupun ruangan) dimana suatu pekerjaan
dilakukan.
b. Jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan
c. Lamanya waktu dari pekerjaan yang dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, orang mencoba menentukan berapa kuat penerangan yang
sesuai dengan berbagai keperluan olahraga. Penerangan olahraga mempunyai dua standar yaitu
standar olahraga untuk rekreasi dan latihan serta untuk pertandingan. Standar penerangan olahraga
baik di dalam (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) ditetapkan oleh Phillips (1986:172)
sebagai berikut:
Tabel Standar Penerangan Olahraga

Keseragaman cahaya dimaksudkan untuk melihat kontrasnya penerangan di atas


lapangan. Perbandingan keseragaman diperoleh dengan membandingkan antara iluminasi (E)
minimum dibagi dengan iluminasi rata-rata di atas lapangan. Perbandingan penerangan untuk
latihan diizinkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perbandingan pada saat pertandingan.
Sebab pada saat pertandingan penerangan lampu sebaiknya harus lebih merata dan tinggi.
Standar penerangan di atas sering bertambah tinggi, apabila pertan-dingan tersebut direkam dan
disiarkan oleh televisi, karena rekaman yang baik memerlukan iluminasi yang tinggi.
BAB III

HASIL PENELITIAN

1. Dimensi Bangunan dan Luasnya


Lapangan Veldrome Rawamangun ini mempunyai klasifikasi bangunan yaitu panjang sekitar 160
m dan lebar 110 m. luas tersebut belum termasuk dari tribun Lapangan Veldrome Rawamangun.

GAMBAR KETERANGAN
Lampu Sorot
1000 Watt

Lampu TL
40 Watt
2. Sistem Penerangan Pada Lapangan Veldrome Rawamangun

Seperti kita ketahui sistem pencahayaan dikelompokkan menjadi dua, yakni alami dan buatan.
Pada lapangan Veldrome Rawamangun saat pagi hari sampai sore hari saat ada atau tidaknya
pertandingan/latihan tidak menggunakan sistem penerangan. Penerangan yang dipakai adalah
penerangan secara alami atau yang bisa disebut matahari. Namun saat malam hari, sistem
penerangan pada lapangan Veldrome Rawamangun digunakan. Jika tidak ada pertandingan atau
latihan hanya lampu TL pada tribun saja yang digunakan. Jika pada malam hari terdapat
pertandingan atau latihan maka lampu TL dan lampu sorot akan digunakan.

Lampu TL pada lapangan Veldrome Rawamangun yang terdapat pada tribun berjumlah 30
buah yang masing masing lampu memiliki daya 40 watt. Lampu tembak/sorot lapangan Veldrome
Rawamangun yang terdapat pada tiap sisi lapangan, yang berjumlah 4 buah dan memiliki daya
sebesar 1000 watt.

No. Jenis lampu daya Jumlah lampu Jumlah daya

1 TL 40 watt 30 buah 1200 watt

2 Tembak/sorot 1000 watt 4 buah 4000 watt

Pada lapangan Veldrome Rawamangun memiliki lux penerangan di bagian tribun sekitar 300. Pada
lampu tembak/sorot memiliki lux sekitar 450. Standar penerangan pada lapangan Veldrome
Rawamangun dilihat dari lux nya sudah cukup baik, dimana standar penerangan pada lapangan
olahraga sepak bola sekitar 200-600.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem penerangan adalah suatu proses memberikan penerangan pada suatu ruangan dengan
cara memasang atau memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Sistem pencahayan dikelompokkan
menjadi dua, yakni alami dan buatan. Sistem cahaya penerangan alami menggunakan sumber
cahaya dari alam, yaitu cahaya matahari. Sedangkan penerangan buatan menggunakan sumber
cahaya buatan seperti lampu, lilin, dan sebagainya. Penerangan bertujuan untuk memberikan
pengelihatan (right and vision) dan memberikan kenyamanan visual. Untuk mendapatkan cahaya
yang memadai dalam suatu ruangan kegiatan, harus dipertimbangkan kuat iluminasi (kuat
penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai
dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan.

Sistem penerangan pada lapangan Veldrome Rawamangun memiliki Lampu TL pada lapangan
Veldrome Rawamangun yang terdapat pada tribun berjumlah 30 buah yang masing masing lampu
memiliki daya 40 watt. Lampu tembak/sorot lapangan Veldrome Rawamangun yang terdapat pada
tiap sisi lapangan, yang berjumlah 4 buah dan memiliki daya sebesar 1000 watt.
DAFTAR PUSTAKA

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

https://yusnitasari.wordpress.com/2011/06/02/instalasi-penerangan/

https://www.apaarti.com/penerangan.html
LAMPIRAN

2 Lampu tembak/sorot pada sisi kanan


lapangan.

2 Lampu tembak/sorot pada sisi kiri


lapangan.

Lampu TL pada Tribun lapangan


Veldrome Rawamangun.
Panel pada lapangan Veldrome Rawamangun dan kabel kabel yang tersambung ke tiang listrik
Panel pada setiap lampu sorot/tembak.

Anda mungkin juga menyukai