Anda di halaman 1dari 50

Cahaya selalu dikenal sebagai salah satu pemberi bentuk

yang sangat kuat bagi para perancang. Secara teoritis,


berbagai kemungkinan untuk berimajinasi dalam pencahayaan
tidak terhingga. Dan secara teoritis, kemampuan kita untuk
menghasilkan karya arsitektural yang hebat seharusnya
sudah meningkat dengan semakin banyaknya, dan semakin
serba guna sumber cahaya buatan. Walaupun demikian, kita
masih belum sepenuhnya menggali semua kemungkinan yang
tidak terbatas ini

William M. C. Lam,
Perception of Lighting as Form givers for Architecture
VISUAL ADAPTION

Mata manusia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengadaptasi


beragam kondisi pencahayaan .

Segala pengalaman visual memberikan kesan dan efek yang berbeda


(relatif) pada setiap individu. Sehingga cahaya dapat mempengaruhi prilaku
manusia
SELECTING THE DESIGN (TARGET) ILLUMINANCE VALUES

Footcandles = lumens 1. Footcandles = intensitas cahaya yang terjadi


square feet 2. Lumens = kecepatan rata – rata dari cahaya
3. Square feet =luas (ft2)
COLOR SPECTRUM
COLOR SPECTRUM

ADDITIVE COLOR SUBTRACTIVE COLOR


History of Light
Artificial Lights Source

•Effiecy adalah rasio spesifik


Lumens/watt

•Lampu dengandaya tinggi memiliki


effiecy yang lebih baik daripada
lampu dengan daya pijar rendah
Ex. lampu 100 watt > daripada 2
lampu 50 Watt
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
Incandescent lamp

General service lamps


• clear
• inside frost
• white

Reflector lamps
• PAR (parabolic specular reflector)
• R-type
• ER (elliptical reflector)
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
Incandescent lamp
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
Incandescent lamp
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
fluorescent lamp

Lampu yang menggunakan gas


(merkuri bertegangan rendah)yang
diionisasi, untuk menampilkan
cahaya digunkan pelapis fosfor
pada permukaan kaca.
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
fluorescent lamp
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
fluorescent lamp
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
HID (high – intensity discharge) lamp

Prinsip kerjanya sama seperti lampu fluorscent lamp meskipun bentuknya lebih mirip dengan
lampi Incandescent lamp namun memiliki spectrum warna sangat dingin (kaya warna biru dan
hijau) cocok untuk lampu taman dan eksterior
Ada tiga macam jenis lampu ini yaitu Mercuri, Metal Halida (penyempurnaan dari lampu
mercuri), dan Sodium bertekanan tinggi
ELECTRIC LIGHTING COMPONENT
HID (high – intensity discharge) lamp
Perbandingan Kelompok Lampu Utama
LUMINAIRES
reflection

LUMINAIRES adalah istilah profesional untuk menata distribusi pencahayaan pada interior,
eksterior, dan landscaping. Penataan cahaya ini termasuk pemasangan, distribusi cahaya,
perlindungan bola lampu, dan pengadaan power supply.

Dalam desain pencahaayaan buatan terdapat 3 strategi pendistribusian dimana setiap


strategi memiliki efek yang berbeda – beda. Strategi tersebut adalah pemantulan
(reflection) , penyebaran (transmission), refraksi (refraction)
LUMINAIRES
transmission
LUMINAIRES
refraction
LIGHT DISTRIBUTION

Kombinasi dari beberapa jenis lampu dan komponennya dapat menghasilkan


distribusi cahaya yang unik ke segala arah. Kemampuan dalam
mendistribusikan cahaya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Luminous intensity = foot candles x distance (ft)2


LIGHT DISTRIBUTION
LIGHT DISTRIBUTION
LIGHT DISTRIBUTION
ELECTRIC LIGHTING CONTROL FOR DAYLIGHTED BUILDINGS
CASE STUDY
retail store
CASE STUDY
retail store
CASE STUDY
restourants
CASE STUDY
restourants
CASE STUDY
hotel
CASE STUDY
hotel
CASE STUDY
House of worship
CASE STUDY
House of worship
CASE STUDY
Showroom and display
CASE STUDY
Showroom and display
CASE STUDY
clubs and café’s
CASE STUDY
Bank, clubs, and café’s
CASE STUDY
theater and movie house
CASE STUDY
theater and movie house
CASE STUDY
office spaces
CASE STUDY
office spaces
CASE STUDY
Medical facilities
CASE STUDY
Medical facilities
CASE STUDY
Exterior environment
CASE STUDY
Exterior environment
Conclution

ATURAN UNTUK EFISIENSI ENERGI DALAM PERANCANGAN PENCAHAYAAN ELEKTRIK

1.Gunakan beberapa strategi berikut untuk mencapai sistem pencahayaan berkualitas tinggi dan hemat
energi.

2.Gunakan sebisa mungkin permukaan berwarna terang pada plafon, dinding, lantai, clan perabot.
3.Gunakan pencahayaan lokal atau setempat untuk mencegah iluminasi tinggi yang tidak perlu pada
bukan area kerja.
4.Gunakan pencahayaan elektrik untuk melengkapi pencahayaan alami.
5.Gunakan level cahaya terendah yang direkomendasikan untuk pencahayaan elektrik. Namun untuk
pencahayaan alami, bagaimanapun iluminasi dapat dibuat sedikit lebih tinggi pada musim panas dan
dapat lebih tinggi lagi pada heating season (kondisi di musim dingin untuk membantu memanaskan
ruang).
6.Hati-hati dalam mengendalikan arah dari sumber cahaya untuk mencegah pemantulan.Cahaya
berkualitas tinggi dalam jumlah kecil dapat lama efektifnya dengan cahaya berkualitas rendah dalam
jumlah besar
7.Gunakan lampu berefisiensi tinggi (misalnya metal-halide clan fluorescent).
8.Gunakan luminaire yang efisien (hindari luminaire dengan baffle hitam dan fixture tidak langsung pada
area kotor)
9.Gunakan seluruh potensi dari switching clan dimming otomatis untuk menghemat energi dan ruang.
10.Gunakan sensor okupansi, photosensor, timer, dan sistem manajemen energi jika memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai