Pencahayaan
FISIKA BANGUNAN Alami dan
Buatan
PENCAHAYAAN ALAMI
PENCAHAYAAN ALAMI
POTENSI KENDALA
Konservasi energi Silau
Dapat mereduksi Luminansi objek tidak sama
atau tidak terdistribusi
penggunaan energi untuk
merata
pencahayaan hingga 20%
Ketidaknyamanan
total kebutuhan
termal
Kenyamanan Visual Jika tidak dikendalikan,
Jika kuat penerangan bukaan yang besar
minimal dapat dipenuhi dan mengakibatkan perolehan
panas yang semakin besar
tidak mengalami glare
PERHITUNGAN LUAS MINIMAL BUKAAN
CAHAYA
Luas minimal bukaan pada fasad bangunan = 20% dari luas
dinding (WWR/ Window -to-wall ratio 1:5)
PENGENDALIAN TERMAL DAN SILAU
Shading device
PENGENDALIAN TERMAL DAN SILAU
Secondary skin
PENGENDALIAN TERMAL DAN SILAU
Clerestory Window
Merupakan jendela di atas bidang kerja
TEKNIK PENCAHAYAAN ALAMI PASIF
Light shelf
Sistem pencahayaan alami menggunakan reflektor pada fasad
bangunan dengan posisi pemasangan tertentu sehingga dapat
terjadi perolehan cahaya matahari tak langsung yang tidak
membuat silau
Kurang disarankan untuk iklim tropis karena juga memantulkan
panas
TEKNIK PENCAHAYAAN ALAMI AKTIF
Prismatic skylight
Skylight yang dilengkapi dengan rotating mirror, sehingga
cahaya yang dihasilkan lebih terang tetapi tidak menimbulkan
silau karena berupa cahaya difus
TEKNIK PENCAHAYAAN ALAMI AKTIF
2. Task Lighting
Pencahayaan setempat dengan tujuan untuk mendukung
aktivitas yang membutuhkan cahaya lebih terang.
contoh: membaca, memasak, menulis, dll
PENCAHAYAAN DALAM ARSITEKTUR
3. Decorative Lighting
Pencahayaan untuk kepentingan estetika. Cahaya berperan
untuk menonjolkan keindahan sebuah objek pada ruang
atau desain ruang tertentu
CAHAYA BUATAN
Sumber cahaya:
Bukan listrik lilin, lampu minyak
Listrik:
Contoh:
Lampu pijar (incandescent lamp)
Lampu pendar (luminescent lamp)
1. Fluorescent lampu TL, CFL
2. Solid-state lampu LED
High-intensity discharge lamp: lampu merkuri & lampu
halida metal, lampu natrium (sodium vapor)
PEMILIHAN LAMPU
image
LAMPU LIGHT-EMITTING DIODES (LED)
http://eartheasy.com/live_led_bulbs_comparison.html
LAMPU MERKURI
Efisiensi luminer:
Perbandingan cahaya yang dikeluarkan luminer
terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu
LOR = lumen output ratio
SISTEM OPTIK
Reflektor parabola :
memantulkan berkas
cahaya dari titik fokus
sejajar sumbu parabola
Reflektor elips :
memantulkan berkas
cahaya dari titik fokus
1 melalui titik fokus 2
REFRAKTOR
Lensa cembung :
membiaskan berkas
cahaya dari titik fokus
sejajar sumbu lensa
Contoh gabungan
reflektor & refraktor :
lampu jalan
DISTRIBUSI INTENSITAS LUMINUS
Menunjukkan
karakteristik penyebaran
cahaya dari suatu
luminer
Semi-langsung 60 ~ 90 10 ~ 40
Difus 40 ~ 60 40 ~ 60
Semi-tidak 10 ~ 40 60 ~ 90
langsung
Tidak 0 ~ 10 90 ~ 100
langsung
Direct
Semi-Direct
Direct - Indirect