Anda di halaman 1dari 41

Hipertensi

Pendahuluan

• Hipertensi (HTN)  Masalah kesehatan global


• ↑ Morbiditas & Mortalitas
• ↑ Beban biaya kesehatan
• Faktor risiko kerusakan organ penting
• Otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar
(aorta), pembuluh darah perifer
• Penanganan hipertensi  SANGAT PENTING
Epidemiologi

• ±1,28 miliar orang dewasa usia


30-79 thn hidup dengan HTN
(tahun 2019)
• Tahun 1990 – 648 juta orang
• Prevalensi HTN global
• Pria 34%, Wanita 32%
• 2/3 di negara-negara berpeng-
hasilan rendah & menengah
Epidemiologi
Indonesia (Riskesdas, 2018)

Prevalensi Hipertensi Terdiagnosa Hipertensi Minum Obat

8.8%
32.
34.1% 3%

54.4%
91.2%
65.9%
13.
3%

Terdiagnosa Tidak Terdiagnosa


Hipertensi Tanpa Hipertensi
Tidak Rutin Minum Obat Tidak Minum Obat
Rutin

27.8% (2013)  34.1% (2018)


Indonesia (Riskesdas, 2018)
Alasan Tidak Minum Obat
Prevalensi Hipertensi
70

59.8
60

50

40
31.3
30

20
14.5 12.5 11.5
10 8.1
4.5 2
0
h at ke
s
n al ai
n at at at ke
s
Se n si o iL Ob iO
b
gO
b n
ah s ya di ra
p
um
l n ya
Fa ra Be pi as
ud T Te in
pu
F
S ke t n aM Sa
m di
as
a n ba ka p am k a
er uti O n a
Lu M e Ad
R um gu k Ef k
M k in g da da
da en Ti tT
i
Ti M M a
O b
Beban Biaya Hipertensi
Beban Biaya Hipertensi

• INDONESIA (Baroroh, 2017)


• Total Biaya Medik: Rp. 142.516 – Rp. 927.207/bulan
Definisi

Level tekanan darah di mana manfaat terapi (baik


dengan intervensi gaya hidup atau obat-obatan) lebih
besar dibandingkan risiko pengobatan

Manfaat Pengobatan > Risiko Pengobatan


Diagnosis Hipertensi

Seseorang terdiagnosa dengan hipertensi bila tekanan


darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg dan/atau tekanan
darah diastolik (TDD) ≥90 mmHg pada pengukuran di
klinik atau fasilitas kesehatan setelah dilakukan
pemeriksaan tekanan darah berulang

KECUALI, bila tekanan darah sangat tinggi dan terdapat


bukti penyakit kardiovaskular atau kerusakan organ
Klasifikasi Hipertensi

PERHI, 2021 ISH, 2020 ESC/ESH, 2018 AHA, 2017


Kategori
TDS TDD TDS TDD TDS TDD TDS TDD
Optimal - - - - <120 <80 - -
Normal <130 <85 <130 <85 120-129 80-84 <120 <80
Normal Tinggi 130-139 85-89 130-139 85-89 130-139 85-89 120-129 <80
Grade 1 140-159 90-99 140-159 90-99 140-159 90-99 130-139 80-89
Grade 2 ≥160 ≥100 ≥160 ≥100 160-179 100-109 ≥140 ≥90
Grade 3 - - - - ≥180 ≥110 - -
Pengukuran Tekanan Darah

PERSIAPAN
• Ruangan tenang & nyaman
• Istirahat 5 mnt sebelum
• Tenang, cemas/gelisah, kesakitan
• .Kafein/Rokok/Olahraga min 30 mnt
• .Obat mengandung stimulan (fenilefrin,
pseudoefedrin) seperti obat flu, obat
tetes mata
• .Menahan BAB/BAK
• .Berbicara (↑8-15 mmHg)
Pengukuran Tekanan Darah

ALAT
• Alat tensi non-air raksa:
Aneroid atau Digital
• Gunakan ukuran manset
yang sesuai
• Ukuran ideal: panjang balon
manset 80-100% lingkar
lengan atas
• Kalibrasi alat setiap 6-12
bulan
Pengukuran Tekanan Darah

POSISI
• Duduk atau berbaring
• Meja untuk menopang lengan &
bersandar pada sandaran kursi (↑ TD 5-
10 mmHg)
• Siku setinggi jantung
• Lengan disanggah bantal agar posisi
setinggi jantung (posisi berbaring)
• Kaki menyentuh tanah, silang kaki (↑
TDS 5-8 mmHg)
Pengukuran Tekanan Darah

PROSEDUR
• Pasang manset sekitar 2,5 cm di
atas fossa antecubital
• Hindari pemasangan manset di
atas pakaian
• Ukur tekanan darah 3x dengan
selang waktu 1-2 mnt
• Catat rerata tekanan darah, 2
dari hasil pengukuran terakhir
Pengukuran TD di Luar Klinik

• Pengukuran TD di klinik 
standar baku utama
• Pengukuran TD di luar klinik
perlu dilakukan  menegakkan
diagnosis hipertensi kerah
putih (white coat hypertension)
dan hipertensi terselubung
(masked hypertension)
• HBPM atau ABPM
Pengukuran TD di Luar Klinik - HBPM
Klasifikasi Hipertensi di Luar Klinik

PERHI, 2021 ISH, 2020 ESC/ESH, 2018 AHA, 2017


Kategori
TDS TDD TDS TDD TDS TDD TDS TDD
TD di Klinik ≥140 ≥90 ≥140 ≥90 ≥140 ≥90 ≥130 ≥80
HBPM ≥135 ≥85 ≥135 ≥85 ≥135 ≥85 ≥130 ≥80
ABPM
Daytime (or
awake) mean ≥135 ≥85 ≥135 ≥85 ≥135 ≥85 ≥130 ≥80

Night-time (or
≥120 ≥70 ≥120 ≥70 ≥120 ≥70 ≥110 ≥65
asleep) mean
24 jam rata2 ≥130 ≥80 ≥130 ≥80 ≥130 ≥80 ≥125 ≥75
Gejala Hipertensi

• Kebanyakan orang dengan hipertensi tidak


menyadarinya karena mungkin tidak memiliki tanda
atau gejala
• “Silent killer”
• Penting untuk mengukur tekanan darah secara
teratur
• Sakit kepala, sakit leher, perdarahan hidung,
pandangan kabur, mual/muntah, nyeri dada, dll
Penapisan (Screening) Hipertensi

Penapisan dan deteksi


HTN direkomendasikan
untuk semua pasien
berusia >18 thn
Hipertensi Sekunder

• Hipertensi Primer – ~85-90%


• Hipertensi Sekunder – ~5-20%
• Screening:
• HTN usia muda (<30 thn), terutama TANPA faktor risiko HTN
(obesitas, riw keluarga, sindrom metabolic, dll)
• HTN resistan (≥3 obat anti hipertensi dosis optimal)
• Kontrol tekanan darah yang memburuk secara mendadak
• HTN urgensi dan emergensi
• Probabilitas tinggi berdasarkan petunjuk klinis yang kuat
Risiko Kardiovaskular

• HTN  penyumbang utama penyebab kematian secara


global (10,4 juta kematian/tahun)
• Kematian yang berhubungan dengan HTN:
• Penyakit Jantung Koroner (4,9 juta kematian)
• Strok Perdarahan (2 juta kematian)
• Strok Infark (1,5 juta kematian)
Risiko Kardiovaskular

HR 1.62, 95 CI 1.35-1.95 HR 2.23, 95 CI 1.66-2.99


HR 1.40, 95 CI 1.21-1.62 HR 1.77, 95 CI 1.34-2.35
Risiko Kardiovaskular

HR 2.19, 95 CI 1.57-3.05 HR 3.01, 95 CI 1.91-4.73


HR 1.69, 95 CI 1.23-2.32 HR 2.53, 95 CI 1.52-4.25
Risiko Kardiovaskular

• Jenis Kelamin (Pria>Wanita) • Riw Keluarga dgn PKV Prematur


• Usia (>65 thn) (Pria <55 thn, Wanita <65 thn)
• Merokok (aktif merokok ataupun • Riw Keluarga dengan Hipertensi
riwayat) awitan dini
• Overweight atau Obesitas • Menopause dini
• Diabetes • Gaya Hidup Sedentari
• Kolesterol Total dan HDL-C • Faktor Psikososial dan
Sosioekonomik
• Asam urat
• Nadi (>80 x/mnt – istirahat)
Risiko Kardiovaskular - HMOD

• Pengerasan Arteri • Mikroalbuminuria


• PP (lansia) ≥60 mmHg • 24 jam urin: 30-300 mg/24 jam
• EKG LVH • Ratio ACR: 30-300 mg/g
• Sokolow-Lyon Index • CKD
• Cornell • G3: eGFR 30-59
• Ekokardiografi LVH • G4 & G5: eGFR <30
• LVMI >50 g/m(pria), >47 • ABI <0.9
g/m(wanita)
• Retinopati
• Hemorrhage atau exudates,
papilloedema
Risiko Kardiovaskular
Kapan memulai Pengobatan?
Bagaimana dengan Lansia?

KAPAN MEMULAI TERAPI ANTI-HTN?


>65 thn
>65 thn
& >80
thn >80 thn

TDS
TDS ≥160
mmHg
≥140
mmHg
Target Penurunan Tekanan Darah

TD <140/90 Semua pasien

TDS 120-129 <65 tahun, target selanjutnya

TDS 130-139 • >65 tahun; Monitor berkala


• Hindari TDS <120 mmHg

TDD <80 Semua pasien


Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


• Mencegah / memperlambat awitan hipertensi dan mengurangi
risiko kardiovaskular
• Memperlambat / mencegah kebutuhan terapi obat pada hipertensi
derajat 1
• Namun sebaiknya tidak menunda inisiasi terapi obat pada pasien dengan
kerusakan organ terkait hipertensi (HMOD) atau risiko tinggi kardiovaskular
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


1. Pembatasan Konsumsi Garam
• Konsumsi garam berlebih terbukti meningkatkan tekanan
darah dan meningkatkan prevalensi hipertensi
• Rekomendasi asupan natrium (Na) <2 gram/hari (~5-6 gram
NaCl perhari atau 1 sendok teh garam dapur)
 ↓ TD -5,4/-2.8 mmHg
• ↓↓ Mie instan (3,4-4,8 grm), sup bubuk instan (2.25 grm),
kripik (2 grm/mangkok kecil), nugget (1,3 grm/4 ptg), kecap
manis (1,4 grm/sdk makan), saus tomat/sambal (0,5 grm/1 sdk
makan), dll
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


2. Perubahan Pola Makan
Pasien hipertensi disarankan untuk konsumsi makanan
seimbang yang mengandung sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan segar, produk susu rendah lemak, gandum, ikan,
dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun), serta
membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


3. Penurunan Berat Badan & Menjaga Berat Badan Ideal
• Terdapat peningkatan prevalensi obesitas dewasa di
Indonesia: 14,8% (2013)  21,8% (2018)
• Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah
obesitas (IMT >25 kg/m2), dan menargetkan berat badan
ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan lingkar pinggang <90
cm pada laki-laki dan <80 cm pada perempuan
• ↓BB 5.1 kg  ↓TD -4.4/-3,6 mmHg
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


4. Olahraga Teratur
• Mencegah dan mengobati hipertensi, sekaligus menurunkan risiko dan
mortalitas kardiovaskular
• Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi ringan memiliki efek
penurunan TD lebih kecil dibandingkan dengan latihan intensitas
sedang atau tinggi
• Rekomendasi: Olahraga minimal 30 menit latihan aerobik dinamik
berintensitas sedang (seperti: berjalan, joging, bersepeda, atau
berenang) 5-7 hari per minggu
• Endurance training  ↓ TD -8,3/5,2 mmHg
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

A. POLA HIDUP SEHAT


5. Berhenti Merokok
Merokok merupakan faktor risiko vaskular, sehingga status
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan
penderita hipertensi yang merokok harus diedukasi untuk
berhenti merokok
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

B. TERAPI FARMAKOLOGIS
• Pemberian obat antihipertensi merupakan upaya untuk menurunkan
tekanan darah secara efektif dan efisien
• Meskipun demikian pemberian obat anti-hipertensi bukan selalu
merupakan langkah pertama dalam penatalaksanaan hipertensi
Obat anti-HTN
Strategi Obat anti-HTN
Kesimpulan

• HTN merupakan masalah kesehatan global yang menyumbang angka


kematian terbesar di dunia
• Masih banyak orang dengan HTN yang belum terdiagnosa, dan banyak yang
sudah terdiagnosa namun belum terkontrol  ↑ Komplikasi, ↑ Beban biaya,
↑ Angka kematian
• Perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah beberapa kali untuk menegakkan
diagnosa HTN
• Semua pasien dengan HTN perlu dilakukan evaluasi faktor risiko
kardiovaskular
• Pencegahan dan pengobatan dengan perubahan gaya hidup diperlukan selain
terapi obat anti-hipertensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai