10/21/22
Nilai-nilai beban maximum tiang beton
pracetak ditinjau dari segi kekuatan bahan tiangnya.
10/21/22
JENIS-JENIS PONDASI TIANG PANCANG
10/21/22
• Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
Pada umumnya tiang pancang jenis ini yang sering digunakan
adalah tiang pancang Pipa. Meski baik untuk konstruksi kita
perlu memastikan bahwa tidak akan terjadi korosi pada tiang
pancang dalam beberapa jenis konstruksi, tiang pancang baja
bisa diisi dengan beton minimal k-250
10/21/22
• Tiang Pancang Beton (Concrete Pile)
Tiang pancang jenis ini bermaterikan beton dimana terdapat
beberapa proses pembuatannya seperti, tiang pancang beton
dengan cara cor ditempat (Cast in place) dan tiang pancang
beton yang dibuat ditempat lain atau dibuat suatu pabrik
tertentu (Precast pile).
10/21/22
TIANG BETON PRACETAK (SPUN PILE)
10/21/22
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SPUN PILE
KEUNTUNGAN
•Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan.
•Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
•Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam.
•Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah
granuler.
10/21/22
KERUGIAN
•Penggembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat
pemancangan dapat menimbulkan masalah.
•Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat pemancangan.
•Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
•Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran dan
deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan bangunan
disekitarnya.
•Banyaknya tulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi
pada waktu pengangkutan dan pemancangan tiang.
10/21/22
METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN
10/21/22
METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
•Membubuhi tanda, tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda
serta tanggal saat tiang tersebut dicor. Titik-titik angkat yang
tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada
tiang pancang.Untuk mempermudah perekaan, maka tiang
pancangdiberi tanda setiap 1 meter.
•Pengangkatan/pemindahan, tiang pancang harus
dipindahkan/diangkat dengan hati-hati sekali guna menghindari
retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.
10/21/22
• Rencanakan final set tiang, untuk menentukan pada
kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan,
berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir
(final set).
• Rencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan
kemudahan manuver alat. Lokasistock material agar
diletakkan dekat dengan lokasi pemancangan.
• Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandaidengan
patok.
10/21/22
• Pemancangan dapat dihentikan sementara
untukpeyambungan batang berikutnya bila level kepalatiang
telah mencapai level muka tanah sedangkanlevel tanah keras
yang diharapkan belum tercapai.
10/21/22
PROSES PENYAMBUNGAN TIANG
Tiang diangkat dankepala tiang dipasang pada helmet seperti
yangdilakukan pada batang pertama.
Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiangyang
pertama sedemikian sehingga sisi-sisi pelatsambung kedua tiang
telah berhimpit dan menempelmenjadi satu.
Penyambungan sambungan las dilapisi dengananti karatd.
Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
10/21/22
• Selesai penyambungan, pemancangan dapatdilanjutkan
seperti yang dilakukan pada batangpertama. Penyambungan
dapat diulangi sampaimencapai kedalaman tanah keras yang
ditentukan.
• Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujungbawah tiang
telah mencapai lapisan tanah keras/finalset yang ditentukan.
• Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang telah
ditentukan.
10/21/22
PROSES PEMANCANGAN
•Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as
hammer jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
•Tiang diangkat pada titik angkat yang telahdisediakan pada
setiap lubang.
•Tiang didirikan disamping driving lead dan kepalatiang dipasang
pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan
pegangan kepala tiang.
•Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok
pancang yang telahditentukan.
10/21/22
• Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang
backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga
diperoleh posisi yang betul-betul vertikal.Sebelum
pemancangan dimulai, bagian bawah tiangdiklem dengan
center gatepada dasar driving leadagar posisi tiang tidak
bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang
pertama.
• Pemancangan dimulai dengan mengangkat danmenjatuhkan
hammer secara kontiniu ke atas helmetyang terpasang diatas
kepala tiang
10/21/22
QUALITY CONTROL
•Kondisi fisik tiang,
Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
Umur beton telah memenuhi syarat
Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
•Toleransi, Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodikselama
proses pemancangan berlangsung.Penyimpangan arah vertikal
dibatasi tidak lebih dari1:75 dan penyimpangan arah horizontal
dibatasi tidak lebih dari 75 mm.
10/21/22
• Penetrasi, Tiang sebelum dipancang harus diberitanda pada
setiap setengah meter di sepanjang tianguntuk mendeteksi
penetrasi per setengah meter.Dicatat jumlah pukulan untuk
penetrasi setiapsetengah meter.
• Final set, Pamancangan baru dapat dihentikanapabila telah
dicapai final set sesuai perhitungan.
10/21/22
ALAT PANCANG HODROLIC STATIC
PILE DRIVER (HSPD)
PENGERTIAN
10/21/22
KEUNGGULAN
• mengurangi kebisingan
• lebih sedikit polusi asap dibanding alat diesel hammer
• lebih aman untuk bangunan sekitar karena tidak
menimbulkan getaran
• menghindari necking (lekukan pondasi) seperti pada sistem
bored pile
• keberadaan pressure gauge yang memungkinkan untuk
mendapatkan data estimasi daya dukung tiang pancang.
10/21/22
PROSES PEMANCANGAN DENGAN HSPD
10/21/22
• Periksa posisi alat HSPD. Alat HSPD harus berada pada posisi
rata horisontal. Pengaturan level sesuai dengan level
indikator pada kabin operator dan pemeriksaan
menggunakan waterpass yang diletakan pada posisi chasis
panjang (long boat) alat HSPD.
• Angkat tiang pancang. Tiang pancang diangkat dan di-setting
pada alat HSPD dengan cara mengikat sling angkat pada posisi
marking untuk penegakan pada tiang pancang
10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI GAMBAR ILUSTRASI
PENGANGKATAN SETTING
10/21/22
• Tekan tiang pancang. Tiang pancang ditekan pada titik rencana
pondasi secara menerus sampai kriteria penekanan tiang
terpenuhi.
• Periksa vertikalitas tiang pancang. Untuk memastikan ketegakan
tiang pancang dilakukan pemeriksaan vertikalitas setiap 50 cm
penekanan tiang dengan waterpass sampai ke kedalaman 2 m.
• Sambung tiang pancang. Tiang disambung dengan pengelasan
penuh pada celah antar pelat sambung.
• Periksa kondisi tiang pancang sambungan. Tiang pancang
sambungan harus cosentris terhadap tiang yang akan
disambung.
10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI GAMBAR ILUSTRASI
PENEKANAN PEMERIKSAAN
10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI
PENYAMBUNGAN
10/21/22
• Hentikan penekanan tiang pancang. Penekanan dihentikan
saat nilai penurunan tiang (pile set) akibat penekanan tiang
sebesar 200% dari beban rencana selama 30-60 detik
sebanyak 2 (dua) kali penekanan harus ≤ 20 mm, atau
mengacu pada persyaratan yang telah ditetapkan; Untuk
tiang pancang yang didesain sebagai pondasi tiang friksi,
maka pemancangan harus mencapai kedalaman rencana.
• Potong kelebihan tiang. Pemotongan kelebihan tiang yang
tidak tertanam harus rata dengan permukaan tanah agar alat
tidak membentur kepala tiang saat proses perpindahan alat
HSPD.
10/21/22
PENGUJIAN TEST PDA (PILE
DRIVING ANALYZER TEST)
PENGERTIAN
10/21/22
Parameter yang diukur menggunakan pengujian PDA Test yaitu :
•Daya dukung tiang pancang
•Displacement tiang
•Nilai keutuhan tiang
•Besarnya efisiensi energi yang ditransfer dari hammer ke tiang
Namun, untuk pelaksanaannya harus menunggu 28 hari sejak
tiang pondasi dipasang karena sudah memiliki kekuatan untuk
menahan tekanan dari pukulan hammer.
10/21/22
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
• PDA-PAX
• Dua buah wireless accelerometer
• Dua buah wireless strain transducer
• Bor tangan (untuk melubangi tempat sensor)
• Alat Pelindung Diri
10/21/22
METODE PELAKSANAAN PDA TEST
10/21/22
• Data hammer atau palu yang digunakan untuk PDA Test
• Berikut ini beberapa metode pelaksanaan PDA test yang
dilakukan sesuai prosedur pengujian
• Menggali tanah di sekitar tiang pancang
• Melakukan perapian tiang supaya tegak lurus, simetris dan
rata
• Memasang sensor accelerometer dan sensor strain
transducer dengan cara dibor terlebih dahulu pada sisi-sisi
tiang dan posisinya tegak lurus dengan jarak setiap sensor 1,5
x diameter kepala tiang
• Siapkan palu (hammer) dan cushion
10/21/22
• Kalibrasi accelerometer dan strain transducer
• Masukan data tiang seperti tanggal pemancangan, luas
penampang tiang, panjang tiang dan juga data palu berupa
berat palu yang dipakai ke dalam PDA-PAX.
• Pastikan semua alat dan sensor sudah terpasang dengan baik
10/21/22
PENGERJAAN PDA TEST
10/21/22
MASALAH YANG SERING DITEMUI
PADA SAAT PENGERJAAN PONDASI
TIANG PANCANG
MASALAH YANG BERSIFAT NON TEKNIS
10/21/22
MASALAH YANG BERSIFAT TEKNIS
10/21/22
UPAYA PENCEGAHAN
10/21/22
• Untuk masalah yang bersifat teknis dapat dicegah jika
memperhatikan beberapa hal ini:
• Sebelum pelaksanaan pemancangan dilakukan keadaan lahan
akan diupayakan dalam kondisi kering, rata dan padat. Jika
lahan dimana akan dilakukan pemancangan terdapat air atau
kondisi tanah lunak, maka akan dibuatkan penahan beban
alat dengan menggunakan pelat matras dari pelat baja.
• Titik pancang akan disiapkan secara keseluruhan agar tidak
mengganggu pada saat pemancangan berlangsung. Tanda
untuk titik pancang jangan sampai rancu dengan tanda titik as
bangunan dan tanda-tanda yang lain.
10/21/22
• Pastikan menggunakan material tiang pancang yang bermutu
baik dari produsen atau supplier yang terpercaya.
• Penumpukan stok material tiang pancang ditempatkan di
lokasi yang cukup rata, jika terdapat bagian yang harus
diganjal, maka ganjal cukup dalam 2 peletakan yaitu pada
0,21 L dari ujung tiang pancang.
• Pada saat tiang pancang diangkat waktu pelaksanaan
pemancangan maka jarak / posisi sling pengikat dililitkan
adalah ± 3 ~ 3,5 m dari kepala tiang pancang.
10/21/22
• Setelah posisi tiang sudah tepat pada titik pancang, maka
tiang dicek untuk memastikan tegak lurus (vertikalitas) yang
dilakukan oleh seorang Surveyor dari dua arah menyilang dan
kondisi tiang harus sejajar dengan leader yang harus selalu
tegak lurus. Cek vertikalitas dilakukan secara berkala selama
pemancangan.
• Jika menggunakan alat pancang sistem pukul (hammer),
selama pemancangan selalu diperhatikan agar garis sumbu
hammer dan garis sumbu tiang senantiasa pada posisi satu
garis. hal ini untuk menghindari pemukulan yang eksentris
yang dapat mematahkan tiang tersebut.
10/21/22
Thank You