Anda di halaman 1dari 47

KELOMPOK 1

PENGANTAR METODE PELAKSANAAN


DAN PEMBONGKARAN KONSTRUKSI
METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN
PONDASI TIANG PANCANG
TRI MARDI JAYA
PUTRA (2021210165)
FURQAN AZIUL ARDI
(2021210166) ANGGOTA
EGIDIA ALVIRA KELOMPOK
(2021210167)
YULIA RAHMI
(2021210168)
TAUFIK QURRAHMAN
(2021210169)
PONDASI TIANG PANCANG
PENGERTIAN

Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi


berbentuk tiang yang penempatannya terdapat pada
lapisan tanah pendukung. Secara sederhana pondasi
tiang pancang adalah suatu metode untuk
memasukkan tiang ke dalam tanah pada kedalaman
tertentu.

10/21/22
Nilai-nilai beban maximum tiang beton
pracetak ditinjau dari segi kekuatan bahan tiangnya.

10/21/22
JENIS-JENIS PONDASI TIANG PANCANG

• Tiang Pancang Kayu (Timber Pile)


Tiang pancang jenis ini biasanya digunakan sebagai penyangga
rumah-rumah panggung seperti yang ada di Kalimantan dan
Sumatera. Jenis Kayu dipilih yang bersifat keras dan tahan
terhadap pelapukan tanah,sehingga tidak rusak pada saat
pemancangan dan dapat menjalankan fungsinya sebagai
fondasi/pancang dalam jangka waktu yang lama.

10/21/22
• Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
Pada umumnya tiang pancang jenis ini yang sering digunakan
adalah tiang pancang Pipa. Meski baik untuk konstruksi kita
perlu memastikan bahwa tidak akan terjadi korosi pada tiang
pancang dalam beberapa jenis konstruksi, tiang pancang baja
bisa diisi dengan beton minimal k-250

10/21/22
• Tiang Pancang Beton (Concrete Pile)
Tiang pancang jenis ini bermaterikan beton dimana terdapat
beberapa proses pembuatannya seperti, tiang pancang beton
dengan cara cor ditempat (Cast in place) dan tiang pancang
beton yang dibuat ditempat lain atau dibuat suatu pabrik
tertentu (Precast pile).

10/21/22
TIANG BETON PRACETAK (SPUN PILE)

Tiang beton pracetak yaitu tiang dari beton yang


dicetak disuatu tempat dan kemudian diangkut kelokasi
rencana bangunan.ukuran diameter yang biasanya
dipakai untuk tiang yang tidak berlubang diantara 20
sampai 60 cm. Untuk tiang yang berlubang
diameternya dapat mencapai 140 cm. Panjang tiang
beton pracetak biasanya berkisar diantara 20 sampai
40, untuk tiang beton berlubang bisa sampai 60 m.
Beban maximum untuk tiang ukuran kecil berkisar
diantara 300 sampai 800 kN.

10/21/22
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SPUN PILE

KEUNTUNGAN
•Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan.
•Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
•Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam.
•Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah
granuler.

10/21/22
KERUGIAN
•Penggembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat
pemancangan dapat menimbulkan masalah.
•Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat pemancangan.
•Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
•Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran dan
deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan bangunan
disekitarnya.
•Banyaknya tulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi
pada waktu pengangkutan dan pemancangan tiang.

10/21/22
METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN

PENENTUAN DIMENSI TIANG PANCANG


•Menghitung daya dukung yang didasarkan padakarakteristik
tanah dasar yang diperoleh daripenyelidikan tanah.
•Menentukan kedalaman, tipe, dan dimensipondasinya. Hal ini
dilakukan dengan jalan memilih kedalaman minimum yang
memenuhi syaratkeamanan terhadap daya dukung tanah yang
telah dihitung.
•Ukuran dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya
dukung diizinkan dipertimbangkan terhadap penurunan
toleransi.

10/21/22
METODE PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN

PEKERJAAN PERSIAPAN
•Membubuhi tanda, tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda
serta tanggal saat tiang tersebut dicor. Titik-titik angkat yang
tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada
tiang pancang.Untuk mempermudah perekaan, maka tiang
pancangdiberi tanda setiap 1 meter.
•Pengangkatan/pemindahan, tiang pancang harus
dipindahkan/diangkat dengan hati-hati sekali guna menghindari
retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.

10/21/22
• Rencanakan final set tiang, untuk menentukan pada
kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan,
berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir
(final set).
• Rencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan
kemudahan manuver alat. Lokasistock material agar
diletakkan dekat dengan lokasi pemancangan.
• Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandaidengan
patok.

10/21/22
• Pemancangan dapat dihentikan sementara
untukpeyambungan batang berikutnya bila level kepalatiang
telah mencapai level muka tanah sedangkanlevel tanah keras
yang diharapkan belum tercapai.

10/21/22
PROSES PENYAMBUNGAN TIANG
Tiang diangkat dankepala tiang dipasang pada helmet seperti
yangdilakukan pada batang pertama.
Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiangyang
pertama sedemikian sehingga sisi-sisi pelatsambung kedua tiang
telah berhimpit dan menempelmenjadi satu.
Penyambungan sambungan las dilapisi dengananti karatd.
Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.

10/21/22
• Selesai penyambungan, pemancangan dapatdilanjutkan
seperti yang dilakukan pada batangpertama. Penyambungan
dapat diulangi sampaimencapai kedalaman tanah keras yang
ditentukan.
• Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujungbawah tiang
telah mencapai lapisan tanah keras/finalset yang ditentukan.
• Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang telah
ditentukan.

10/21/22
PROSES PEMANCANGAN
•Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as
hammer jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
•Tiang diangkat pada titik angkat yang telahdisediakan pada
setiap lubang.
•Tiang didirikan disamping driving lead dan kepalatiang dipasang
pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan
pegangan kepala tiang.
•Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok
pancang yang telahditentukan.

10/21/22
• Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang
backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga
diperoleh posisi yang betul-betul vertikal.Sebelum
pemancangan dimulai, bagian bawah tiangdiklem dengan
center gatepada dasar driving leadagar posisi tiang tidak
bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang
pertama.
• Pemancangan dimulai dengan mengangkat danmenjatuhkan
hammer secara kontiniu ke atas helmetyang terpasang diatas
kepala tiang

10/21/22
QUALITY CONTROL
•Kondisi fisik tiang,
 Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
 Umur beton telah memenuhi syarat
 Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
•Toleransi, Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodikselama
proses pemancangan berlangsung.Penyimpangan arah vertikal
dibatasi tidak lebih dari1:75 dan penyimpangan arah horizontal
dibatasi tidak lebih dari 75 mm.

10/21/22
• Penetrasi, Tiang sebelum dipancang harus diberitanda pada
setiap setengah meter di sepanjang tianguntuk mendeteksi
penetrasi per setengah meter.Dicatat jumlah pukulan untuk
penetrasi setiapsetengah meter.
• Final set, Pamancangan baru dapat dihentikanapabila telah
dicapai final set sesuai perhitungan.

10/21/22
ALAT PANCANG HODROLIC STATIC
PILE DRIVER (HSPD)
PENGERTIAN

HSPD adalah alat pemancangan pondasi dengan sistem


jack-in pile dimana tiang pancang ditekan ke dalam
tanah dengan menggunakan dongkrak hidrolis yang
diberi counter weight agar alat pancang tidak terangkat
dan membantu memancang tiang hingga tercapai daya
dukung desainnya.

10/21/22
KEUNGGULAN

• mengurangi kebisingan
• lebih sedikit polusi asap dibanding alat diesel hammer
• lebih aman untuk bangunan sekitar karena tidak
menimbulkan getaran
• menghindari necking (lekukan pondasi) seperti pada sistem
bored pile
• keberadaan pressure gauge yang memungkinkan untuk
mendapatkan data estimasi daya dukung tiang pancang.

10/21/22
PROSES PEMANCANGAN DENGAN HSPD

• Periksa lahan pemancangan. Lahan harus memiliki


permukaan padat, rata, bersih dari sisa pondasi lama, dan
memiliki daya dukung yang mencukupi terhadap beban
operasi alat HSPD.
• Periksa umur beton tiang pancang. Umur beton minimal
sudah berusia 14 hari dan kuat tekan beton mencapai 80%
dari kuat tekan rencana.
• Periksa berat total. Berat total alat HSPD ditambah beban
counter saat pemancangan minimal memiliki bobot 2 kali
(200%) dari beban penekanan tiang rencana.

10/21/22
• Periksa posisi alat HSPD. Alat HSPD harus berada pada posisi
rata horisontal. Pengaturan level sesuai dengan level
indikator pada kabin operator dan pemeriksaan
menggunakan waterpass yang diletakan pada posisi chasis
panjang (long boat) alat HSPD.
• Angkat tiang pancang. Tiang pancang diangkat dan di-setting
pada alat HSPD dengan cara mengikat sling angkat pada posisi
marking untuk penegakan pada tiang pancang

10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI GAMBAR ILUSTRASI
PENGANGKATAN SETTING

10/21/22
• Tekan tiang pancang. Tiang pancang ditekan pada titik rencana
pondasi secara menerus sampai kriteria penekanan tiang
terpenuhi.
• Periksa vertikalitas tiang pancang. Untuk memastikan ketegakan
tiang pancang dilakukan pemeriksaan vertikalitas setiap 50 cm
penekanan tiang dengan waterpass sampai ke kedalaman 2 m.
• Sambung tiang pancang. Tiang disambung dengan pengelasan
penuh pada celah antar pelat sambung.
• Periksa kondisi tiang pancang sambungan. Tiang pancang
sambungan harus cosentris terhadap tiang yang akan
disambung.

10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI GAMBAR ILUSTRASI
PENEKANAN PEMERIKSAAN

10/21/22
GAMBAR ILUSTRASI
PENYAMBUNGAN

10/21/22
• Hentikan penekanan tiang pancang. Penekanan dihentikan
saat nilai penurunan tiang (pile set) akibat penekanan tiang
sebesar 200% dari beban rencana selama 30-60 detik
sebanyak 2 (dua) kali penekanan harus ≤ 20 mm, atau
mengacu pada persyaratan yang telah ditetapkan; Untuk
tiang pancang yang didesain sebagai pondasi tiang friksi,
maka pemancangan harus mencapai kedalaman rencana.
• Potong kelebihan tiang. Pemotongan kelebihan tiang yang
tidak tertanam harus rata dengan permukaan tanah agar alat
tidak membentur kepala tiang saat proses perpindahan alat
HSPD.

10/21/22
PENGUJIAN TEST PDA (PILE
DRIVING ANALYZER TEST)
PENGERTIAN

PDA (Pile Driving Analyzer) adalah jenis pengujian tiang


pancang yang digunakan pondasi bangunan
menggunakan alat khusus berupa monitor tablet yang
terintegrasi dengan sensor strain transducer dan
accelerometer serta terhubung dengan palu atau
hammer menggunakan kapasitas tertentu.

10/21/22
Parameter yang diukur menggunakan pengujian PDA Test yaitu :
•Daya dukung tiang pancang
•Displacement tiang
•Nilai keutuhan tiang
•Besarnya efisiensi energi yang ditransfer dari hammer ke tiang
Namun, untuk pelaksanaannya harus menunggu 28 hari sejak
tiang pondasi dipasang karena sudah memiliki kekuatan untuk
menahan tekanan dari pukulan hammer.

10/21/22
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

• PDA-PAX
• Dua buah wireless accelerometer
• Dua buah wireless strain transducer
• Bor tangan (untuk melubangi tempat sensor)
• Alat Pelindung Diri

10/21/22
METODE PELAKSANAAN PDA TEST

Sebelum melakukan pengujian PDA Test ada beberapa data yang


harus diberikan oleh kontraktor kepada operator atau penguji
PDA. Data tersebut yaitu :
•Nomor identifikasi tiang pancang
•Tanggal pemancangan
•Bentuk dan dimensi penampang tiang
•Panjang total tiang
•Panjang pondasi tiang yang tertanam
•Jika menggunakan tiang sambungan maka harus diberikan data
konfigurasi sambungan tiang

10/21/22
• Data hammer atau palu yang digunakan untuk PDA Test
• Berikut ini beberapa metode pelaksanaan PDA test yang
dilakukan sesuai prosedur pengujian
• Menggali tanah di sekitar tiang pancang
• Melakukan perapian tiang supaya tegak lurus, simetris dan
rata
• Memasang sensor accelerometer dan sensor strain
transducer dengan cara dibor terlebih dahulu pada sisi-sisi
tiang dan posisinya tegak lurus  dengan jarak setiap sensor 1,5
x diameter kepala tiang
• Siapkan palu (hammer) dan cushion

10/21/22
• Kalibrasi accelerometer dan strain transducer
• Masukan data tiang seperti tanggal pemancangan, luas
penampang tiang, panjang tiang dan juga data palu berupa
berat palu yang dipakai ke dalam PDA-PAX.
• Pastikan semua alat dan sensor sudah terpasang dengan baik

10/21/22
PENGERJAAN PDA TEST

• Gunakan crane untuk mengangkat palu setinggi 1,5 – 2m


tegak lurus dengan tiang yang akan diuji, kemudian jatuhkan.
• Setelah palu atau beban dijatuhkan makan akan terlihat
variabel tiang yang diuji seperti displacement (DMX), daya
dukung tiang (RMX), energy, dan juga nilai keutuhan tiang
(BTA).
• Kemudian lanjut ke tahap pengujian Metode Case Pile Wave
Analysis Program (CAPWAP)

10/21/22
MASALAH YANG SERING DITEMUI
PADA SAAT PENGERJAAN PONDASI
TIANG PANCANG
MASALAH YANG BERSIFAT NON TEKNIS

• Masalah gangguan lingkungan akibat getaran, suara bising


yang ditimbulkan
• Polusi udara (asap) yang ditimbulkan oleh alat pancang
terutama yang menggunakan sistem pukul (hammer).

10/21/22
MASALAH YANG BERSIFAT TEKNIS

• Kesalahan menentukan posisi titik pancang.


• Retak atau pecahnya kepala tiang pancang saat pemancangan.
• Tiang pancang terpancang tidak lurus secara vertikal atau
miring.
• Tiang pancang bergeser dari titik semula saat pemancangan
• Tiang pancang masuk lebih dalam dari desain yang
direncanakan.
• Terangkatnya tiang pancang yang sudah dipancang
sebelumnya.
• yang menggunakan sistem pukul (hammer).

10/21/22
UPAYA PENCEGAHAN

Untuk masalah yang bersifat non teknis mungkin harus


dipikirkan dari awal saat desain perencanaan pondasi apakah
penggunaan pondasi tiang pancang cocok dengan kondisi
lingkungan sekitar dan jenis alat pancang yang akan digunakan.
Jika area pekerjaan dekat dengan bangunan eksisting mungkin
dapat dipertimbangkan penggunaan alat pancang sistem tekan
yang ramah lingkungan yaitu Hydrolic Static Pile Driver (HSPD).

10/21/22
• Untuk masalah yang bersifat teknis dapat dicegah jika
memperhatikan beberapa hal ini:
• Sebelum pelaksanaan pemancangan dilakukan keadaan lahan
akan diupayakan dalam kondisi kering, rata dan padat. Jika
lahan dimana akan dilakukan pemancangan terdapat air atau
kondisi tanah lunak, maka akan dibuatkan penahan beban
alat dengan menggunakan pelat matras dari pelat baja.
• Titik pancang akan disiapkan secara keseluruhan agar tidak
mengganggu pada saat pemancangan berlangsung. Tanda
untuk titik pancang jangan sampai rancu dengan tanda titik as
bangunan dan tanda-tanda yang lain.

10/21/22
• Pastikan menggunakan material tiang pancang yang bermutu
baik dari produsen atau supplier yang terpercaya.
• Penumpukan stok material tiang pancang ditempatkan di
lokasi yang cukup rata, jika terdapat bagian yang harus
diganjal, maka ganjal cukup dalam 2 peletakan yaitu pada
0,21 L dari ujung tiang pancang.
• Pada saat tiang pancang diangkat waktu pelaksanaan
pemancangan maka jarak / posisi sling pengikat dililitkan
adalah ± 3 ~ 3,5 m dari kepala tiang pancang.

10/21/22
• Setelah posisi tiang sudah tepat pada titik pancang, maka
tiang dicek untuk memastikan tegak lurus (vertikalitas) yang
dilakukan oleh seorang Surveyor dari dua arah menyilang dan
kondisi tiang harus sejajar dengan leader yang harus selalu
tegak lurus. Cek vertikalitas dilakukan secara berkala selama
pemancangan.
• Jika menggunakan alat pancang sistem pukul (hammer),
selama pemancangan selalu diperhatikan agar garis sumbu
hammer dan garis sumbu tiang senantiasa pada posisi satu
garis. hal ini untuk menghindari pemukulan yang eksentris
yang dapat mematahkan tiang tersebut.

10/21/22
Thank You

Anda mungkin juga menyukai