Anda di halaman 1dari 56

Gangguan Pada Sistem Tenaga

Hasan SUrya

TRAINING, CONSULTING & ENGINEERING SERVICES


2. Gangguan-gangguan
pada Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik berada di alam terbuka terhubung


dari lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dengan jarak
puluhan, ratusan, bahkan ribuan kilometer. Kondisi seperti
itu tentu akan rawan terhadap gangguan.
Gangguan pada sistem tenaga dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gangguan dari luar (external faults)


2. Gangguan dari dalam (internal faults)
2.1. Gangguan dari luar (external faults)

a. Sambaran petir, dapat menyebabkan kenaikan tegangan,


hantaran terputus, induksi terhadap peralatan-peralatan di
sekeliling hantaran yang terkena petir.
– Akibat gangguan dapat merambat keperalatan-peralatan
lain yang terpasang,

b. Tertimpa pohon atau roboh karena penyeban lain


– Adanya hubung singkat ini akan menyebabkan arus naik
hingga beberapa kali (tergantung jenisnya hubung singkat
dan kualitas gangguan).
– Kenaikan arus menyebabkan hantaran dibebani melebihi
kemapuannya, hingga menyebabkan panas dan merusak
hantaran (putus atau isolasi rusak).

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Penyebab gangguan pada Sistem Tenaga Listrik

A. SUTM TERKENA PETIR, BINATANG DAN POHON

PETIR RANTING
POHON

I (DARI SUMBER)

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


B. SKTM TERPACUL

SEBAGIAN
ARUS LEWAT
BADAN KE
TANAH
I DARI SUMBER
SHORT ANTARA
KONDUKTOR DAN
SHIELD

SKTM
Akibat
SUTM terkena petir

BAGAIMANA CARA
MENJAGA KEADALAN
Sumber SISTEM DISTRIBUSI ?

AkibatSKTM terpacul isolasi


Conductor cable

Arus dari sumber menuju


Sumber
titik gangguan

shielding Penghantar

Terjadi kebocoran isolasi


• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT. karena arus besar
Tipe-tipe Gangguan
• Terdapat empat jenis kegagalan, yaitu :
– Kegagalan tiga fasa
– Kegagalan 2 kawat ke tanah
– Kegagalan satu kawat ke tanah
– Kegagalan dari kawat ke kawat
• Arus Gangguan umumnya merupakan arus tak
setimbang
Perhitungan Arus Hubung Singkat
• Tunjuan digunakan untuk menentukan :
– Breaking capacity dari circuit breakers
– Making capacity dari circuit breakers
• Metode :
– Metode Impedansi
– Metode Komponen Simetri

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kurva peralatan proteksi
Model Umum Arus Hubung Singkat
• Dalam jaringan
distribusi Tenaga,
reactansi X = 2..f.L
normalnya jauh lebih
besar dari resistansi R
dan rasio R/X antara
0.1 dan 0.3.

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Gelombang Arus Hubung Singkat

• ip digunakan untuk
menentukan making
capacity circuit breaker
• ip = k.2.Ia
• K = 1,02 + 0,98.e-3R/X

i
E. 2
Z

sin ( t   -  ) - sin  .e -R/L.t 
Asumsi Dasar Perhitungan Arus
hubung singkat
• Jaringan dianggap radial dengan tegangan nominal antara Tegangan Rendah
hingga tegangan Tinggi yang tidak lebih dari 550 KV, sesuai dengan standard IEC
60909
• Arus hubung singkat, selama hubung singkat tiga fasa, diasumsikan terjadi secara
simultan pada semua fasa
• Selama hubung singkat, jumlah fasa yang mengalami gangguan tidak berubah
• Rgulator transformator atau tap changer diasumsikan di set pada posisi utama
• Resistansi arc tidak diperhitungkan
• Semua kapasitansi saluran diabaikan
• Arus beban diabaikan
• Semua impedansi urutan nol diperhitungkan

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Perhitungan Arus Hubung singkat
dengan Metode Impedansi

• Hubung singkat Tiga Fasa


U adalah tegangan line to line pada
transformator tanpa beban yang
biasanya 3 – 5% lebih tinggi dari
tegangan berbeban pada terminal
Perhitungan Arus Hubung singkat
dengan Metode Impedansi

• Hubung singkat line to line


Untuk gangguan dekat
dengan mesin-mesin
rotasi, Isc2 hampir
sama dengan Isc3

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Perhitungan Arus Hubung singkat
dengan Metode Impedansi

• Hubung Singkat Fasa Ke Netral


Dalam kasus gangguan fasa ke
netral, impedansi urutan nol sumber
lebih kecil dari Zsc sehingga arus
gangguan fasa ke netral dapat lebih
besar dari arus gangguan tiga fasa.
Perhitungan Arus Hubung singkat
dengan Metode Impedansi

• Phase-to-earth fault

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Penentuan Impedansi hubung
singkat
• Impedansi jaringan upstream

• Dimana U adalah tegangan line to line jaringan.


Resistansi dan Reaktansi upstream diperoleh dari
rasio Rup/Zup untuk tegangan tinggi dinyatakan
dengan :
• Rup/Zup = 0,3 pada sistem 6 KV
• Rup/Zup = 0,2 pada sistem 20 KV
• Rup/Zup = 0,1 pada sistem 150 KV
Penentuan Impedansi hubung
singkat

• U = Tegangan line to line tanpa beban transformator ;


• Sn = transformer kVA rating;

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Penentuan Impedansi hubung
singkat

• Bila n buah Transformator yang identik dihubungkan parallel,


nilai impedansi internalnya, disamping resistansi dan
reaktansinya, harus dibagi dengan n.
• Pada transformator khusus, misalnya untuk penyearah memiliki
nilai Usc hingga 10 sampai 12%.
• Bila impedansi upstream dan transformator internal
diperhitungkan, arus hubung singkat dinyatakan dengan :

U
Isc 
3 ( Zup  ZT)
Penentuan Impedansi hubung
singkat
 Impedansi Saluran
 Impedansi saluran ZL tergantung pada resistansi persatuan
panjang, reaktansi persatuan panjang dan panjang saluran, RL =
/A
• Tabel di bawah menunjukkan beberapa nilai resistivity berbagai
macam konduktor. Untuk konduktor tegangan rendah dengan
luas penampang kurang dari 150 mm2

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Penentuan Impedansi hubung singkat

• Reaktansi persatuan panjang dari saluran udara, kabel dan busbar dihitung
dengan persamaan :

  d 
XL   .L  15,7  144,44 log   
  r 
• Dinyatakan dalam m/km untuk system kabel satu fasa atau delta tiga
fasa, dimana
• r = radius inti konduktor (mm)
• d = Jarak rata-rata antar konduktor
• Berikut adalah nilai rata-rata yang digunakan :
• X = 0,3 /km (saluran udara).
• X = 0,4 /km (saluran MV/HV).
Hubungan antar impedansi Pada
level Tegangan berbeda

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


• Switchgear
• 14 Peralatan tertentu (circuit breakers, contactors with
blow-out coils, direct thermal relays, etc.) memiliki
impedansi yang harus diperhitungkan jika peralatan ini
berada di upstream
• 15 Sebagai contoh untuk LV circuit breakers, memiliki
reaktansi 0.15 mΩ sedang resistansi diabaikan.
Contoh

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Beban dalam Sistem Tenaga
A. Beban Setimbang
B. Beban Tak Setimbang
SUTM

GI SKTM GH

GD TR

Sambungan Rumah

TR Rumah
konsumen
Beban Setimbang
• Impedansi Beban Sama
• Magnitude Arus Sama
• Beda Fasa Arus terhadap Tegangan Sama
• Arus Netral Sama Dengan Nol

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Beban Setimbang
Beban Tak Setimbang
• Impedansi Beban tak sama
• Magnitude Arus tak sama
• Beda Fasa Arus dan Tegangan Tak sama
• Arus pada Kawat netral tidak sama dengan nol

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Beban Tak Setimbang
Komponen Simetri
• Komponen Urutan Positif
• Komponen urutan Negatif
• Komponen Urutan Nol

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Impedansi komponen Simetri
Pada Saluran, Impedansi Urutan Positif =
Impedansi urutan negatif; Z1 = Z2
Kegagalan 3 Fasa
• Model Rangkaian

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kegagalan 3 Fasa
• Simulasi • Arus Gangguan /
Gangguan/kegagalan kegagalan
Kegagalan 3 Fasa
• Rangkaian ekivalen • Persamaan Arus

VF
I a1  I a 
Z1  Z F

Z untuk gangguan 3 Fasa : Z = Z1

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
• Model rangkaian
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
• Simulasi Gangguan • Arus Gangguan /
kegagalan

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
From the voltage relationships we get
V f0  1 1 
1  agV f 
  1   

V f   1   2  Vbgf  
  3  
 1  2 
  Vbgf 
V f    
Since Vbgf  Vcgf  V f  V f
Then Vbgf  V f0  ( 2   )V f
2 2
But since 1      0      1
Vbgf  V f0  V f
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
Vbgf  V f0  V f
 Z f ( I bf  I cf )
Also, since
f 0 2  
Ib  If  I f I f
I cf  I 0f   I f   2 I f
Adding these together (with    2  -1)
Vbgf  Z f (2 I 0f  I f  I f ) with I 0f   I f  I f
V f0  V f  3 Z f I 0f
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
• Rangkaian Ekivalen • Rangkaian Ekivalen

VF
I a1 
( Z  Z F )( Z0  Z F  3ZG )
Z1  Z F  2
Z 0  Z 2  2Z F  3Z G
Z 0  Z F  3Z G
I a2  - .I a1
Z0  Z 2  2Z F  3Z G
Z0  ZF
I a0  .I a1
Z 0  Z 2  2Z F  3Z G

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kegagalan Kawat ke Kawat
• Model rangkaian
Kegagalan Kawat ke Kawat
• Simulasi Gangguan • Arus Gangguan /
kegagalan

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


LL Faults, cont'd
Using the current relationships we get
 I 0f  1 1 1  0 
 
 1 2 
I f   1     I bf 
  3

 I f 
1  2
     I bf 

I 0f  0
1 f 1 f
I f 
3

Ib    2  I f 
3

Ib  2   
Hence I f   I f
LL Faults, con'td
Using the voltage relationships we get
V f0  1 1 
1  Vag
f 
  1   

V f   1   2  Vbgf  
  3  
 1 2 
  Vcgf 
V f    
Hence
1 f

Vf 
3 
Vag     2 f
Vbg 

1 f

V f  Vag 
3
 
 2   Vbgf   V f  V f

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Kegagalan Kawat ke Kawat

• Rangkaian Ekivalen • Persamaan Arus


Gangguan satu fasa ke tanah
• Model Rangkaian

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Gangguan Satu Fasa ke Tanah

• Arus Gangguan /
kegagalan

• Simulasi Gangguan
SLG Faults, cont’d
 I af  ?
 f   
 Ib   0
 f  0
 I c   

Then since
 I 0f  1 1 1  ?
  1
 2  0   1 f
I f   1    0  I f  I f  I f  Ia
  3   3
 1  2    0 
 I f  
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
SLG Faults, cont’d
f f
Va  Z f Ia
f  0
Va  1 1 1  fV
 f   2  
Vb   1    V f 
 f  1  2 
Vc     V f 
 
This means Vaf  V f0  V f  V f
The only way these two constraints can be satisified
is by coupling the sequence networks in series
Gangguan Satu Fasa ke Tanah

• Rangkaian Ekivalen • Persamaan Arus

VF
I a0  I a1  I a2 
Z 0  Z1  Z 2  3Z F

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


DATA-DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG
ARUS GANGGUAN

AMBIL DATA Z POS. NEG, Z NOL


PENYULANG 20 KV

BUS
150 KV
SUMBER TRAFO HITUNG
DAYA BUS 75 % Z
20 KV HITUNG
DARI 50 % Z
SISTEM AMBIL
DATA AMBIL DATA HITUNG
150 KV,
- Xd” IMPEDANSI 100 % Z
- MVA MVA, KV dll HITUNG
AMBIL 25% Z
- kV
DATA
S C LEVEL
UNTUK
SIMULASI
HITUNG LOKASI GANG.
Z SUMBER
Contoh

• Hitung Arus gangguan 3


Fasa yang terjadi pada
sistem seperti
ditunjukkan pada
gambar disamping.
Gangguan terjadi pada
busbar dengan tegangan
10 kV

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Penyelesaian
'' 2 2
'' X d .V G 11 .5 .10 ,5
XG  Xd    0,507 
100%.S G 100 .25
• RG = 0.07.Xd” = 0,0355 
(RG = 0,05 Xd” untuk generator diatas 100MVA dan
0,07 untuk rating yang lebih rendah)
• ZG = RG + JXd” = 0,508 
• Arus hubung singkat max :
1,1 .VF
I k - max   12,52 kA
3 .Z G
Contoh
• Bila gangguan terjadi pada antar fasa (kawat ke
kawat), hitung besar arus gangguan.
• Penyelesaian :
• Z1G = ZG = 0,0355 + J0,507
• Z2G = Z1G
• ZF = Z1G + Z2G

1,1 .VF
I k - max   10,82 kA
.Z F
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Contoh

• Ulangi contoh di atas,


bila gangguan terjadi
pada lokasi seperti
ditunjukkan pada
gambar disamping
Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai