Hasan SUrya
PETIR RANTING
POHON
I (DARI SUMBER)
SEBAGIAN
ARUS LEWAT
BADAN KE
TANAH
I DARI SUMBER
SHORT ANTARA
KONDUKTOR DAN
SHIELD
SKTM
Akibat
SUTM terkena petir
BAGAIMANA CARA
MENJAGA KEADALAN
Sumber SISTEM DISTRIBUSI ?
shielding Penghantar
• ip digunakan untuk
menentukan making
capacity circuit breaker
• ip = k.2.Ia
• K = 1,02 + 0,98.e-3R/X
i
E. 2
Z
sin ( t - ) - sin .e -R/L.t
Asumsi Dasar Perhitungan Arus
hubung singkat
• Jaringan dianggap radial dengan tegangan nominal antara Tegangan Rendah
hingga tegangan Tinggi yang tidak lebih dari 550 KV, sesuai dengan standard IEC
60909
• Arus hubung singkat, selama hubung singkat tiga fasa, diasumsikan terjadi secara
simultan pada semua fasa
• Selama hubung singkat, jumlah fasa yang mengalami gangguan tidak berubah
• Rgulator transformator atau tap changer diasumsikan di set pada posisi utama
• Resistansi arc tidak diperhitungkan
• Semua kapasitansi saluran diabaikan
• Arus beban diabaikan
• Semua impedansi urutan nol diperhitungkan
• Phase-to-earth fault
U
Isc
3 ( Zup ZT)
Penentuan Impedansi hubung
singkat
Impedansi Saluran
Impedansi saluran ZL tergantung pada resistansi persatuan
panjang, reaktansi persatuan panjang dan panjang saluran, RL =
/A
• Tabel di bawah menunjukkan beberapa nilai resistivity berbagai
macam konduktor. Untuk konduktor tegangan rendah dengan
luas penampang kurang dari 150 mm2
• Reaktansi persatuan panjang dari saluran udara, kabel dan busbar dihitung
dengan persamaan :
d
XL .L 15,7 144,44 log
r
• Dinyatakan dalam m/km untuk system kabel satu fasa atau delta tiga
fasa, dimana
• r = radius inti konduktor (mm)
• d = Jarak rata-rata antar konduktor
• Berikut adalah nilai rata-rata yang digunakan :
• X = 0,3 /km (saluran udara).
• X = 0,4 /km (saluran MV/HV).
Hubungan antar impedansi Pada
level Tegangan berbeda
GI SKTM GH
GD TR
Sambungan Rumah
TR Rumah
konsumen
Beban Setimbang
• Impedansi Beban Sama
• Magnitude Arus Sama
• Beda Fasa Arus terhadap Tegangan Sama
• Arus Netral Sama Dengan Nol
VF
I a1 I a
Z1 Z F
VF
I a1
( Z Z F )( Z0 Z F 3ZG )
Z1 Z F 2
Z 0 Z 2 2Z F 3Z G
Z 0 Z F 3Z G
I a2 - .I a1
Z0 Z 2 2Z F 3Z G
Z0 ZF
I a0 .I a1
Z 0 Z 2 2Z F 3Z G
• Arus Gangguan /
kegagalan
• Simulasi Gangguan
SLG Faults, cont’d
I af ?
f
Ib 0
f 0
I c
Then since
I 0f 1 1 1 ?
1
2 0 1 f
I f 1 0 I f I f I f Ia
3 3
1 2 0
I f
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
SLG Faults, cont’d
f f
Va Z f Ia
f 0
Va 1 1 1 fV
f 2
Vb 1 V f
f 1 2
Vc V f
This means Vaf V f0 V f V f
The only way these two constraints can be satisified
is by coupling the sequence networks in series
Gangguan Satu Fasa ke Tanah
VF
I a0 I a1 I a2
Z 0 Z1 Z 2 3Z F
BUS
150 KV
SUMBER TRAFO HITUNG
DAYA BUS 75 % Z
20 KV HITUNG
DARI 50 % Z
SISTEM AMBIL
DATA AMBIL DATA HITUNG
150 KV,
- Xd” IMPEDANSI 100 % Z
- MVA MVA, KV dll HITUNG
AMBIL 25% Z
- kV
DATA
S C LEVEL
UNTUK
SIMULASI
HITUNG LOKASI GANG.
Z SUMBER
Contoh
1,1 .VF
I k - max 10,82 kA
.Z F
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Contoh