Anda di halaman 1dari 11

PELAYANAN

KEFARMASIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. H. KOESNADI BONDOWOSO
PEMILIHAN OBAT
3

PERESEPAN
4

agenda EMERGENCY TROLI


5

REKONSILIASI
10

HIGH ALERT, LASA, BUD


13
PEMILIHAN OBAT
SESUAI FORMULIARIUM RS YANG
DITETAPKAN OLEH KOMITE FARMASI
DAN TERAPI

20XX presentation title 3


PERESEPAN
kesalahan obat (medication error)
yang tersering terjadi di tahap peresepan

Jenis kesalahan
peresepan antara lain: resep yang tidak lengkap,
ketidaktepatan obat, dosis, rute dan frekuensi pemberian.

Untuk menghindari keragaman dan mencegah kesalahan


obat yang berdampak pada keselamatan pasien, maka
rumah sakit menetapkan persyaratan bahwa semua
resep/permintaan obat/instruksi pengobatan harus
mencantumkan identitas pasien, nama obat,
dosis, frekuensi pemberian, rute pemberian, nama dan
tanda tangan dokter.

20XX presentation title 4


PERESEPAN
Persyaratan kelengkapan resep/permintaan
obat/instruksi pengobatan, misalnya:
a) Penulisan nama dagang atau nama generik pada
sediaan dengan zat aktif tunggal.

b) Penulisan indikasi dan dosis maksimal sehari pada


obat PRN (pro renata atau “jika perlu”).

c) Penulisan berat badan dan/atau tinggi badan untuk


pasien anak-anak, lansia, pasien yang mendapatkan
kemoterapi, dan populasi khusus lainnya.

d) Penulisan kecepatan pemberian infus di instruksi


pengobatan.

e) Penulisan instruksi khusus seperti: titrasi, tapering,


rentang dosis.

20XX presentation title 5


PERESEPAN
Instruksi titrasi adalah instruksi pengobatan dimana dosis obat
dinaikkan/diturunkan secara bertahap
tergantung status klinis pasien. Instruksi harus terdiri dari: dosis awal, dosis titrasi,
parameter penilaian, dan
titik akhir penggunaan, misalnya: infus nitrogliserin, dosis awal 5 mcg/menit.
Naikkan dosis 5 mcg/menit setiap 5 menit jika nyeri dada menetap, jaga tekanan
darah 110-140 mmHg.

Instruksi tapering down/tapering off adalah instruksi pengobatan dimana dosis obat
diturunkan secara bertahap sampai akhirnya dihentikan. Cara ini dimaksudkan
agar tidak terjadi efek yang tidak diharapkan akibat penghentian mendadak. Contoh
obat yang harus dilakukan tapering down/off: jangka panjang kortikosteroid,
psikotropika. Instruksi harus rinci dituliskan tahapan penurunan dosis dan
waktunya.

Instruksi rentang dosis adalah instruksi pengobatan dimana dosis obat dinyatakan
dalam rentang, misalnya morfin inj 2-4 mg IV tiap 3 jam jika nyeri. Dosis
20XX presentation title 6
disesuaikan berdasarkan kebutuhan pasien
EMERGENSI TROLI
Berisi obay dan bahan medis habis pakai untuk
kondisi emergensi

1. Dilakukan pengecekan berkala dan tidak


kadaluarsa
2. Siap dipakai, jika digunakan dilaporkan dan
segera dilengkapi lagi

20XX presentation title 7


REKONSILIASI
Rekonsiliasi obat di rumah sakit adalah proses membandingkan daftar obat yang digunakan oleh
pasien sebelum masuk rumah sakit dengan obat yang diresepkan pertama kali sejak pasien masuk, saat pindah
antar unit pelayanan (transfer) di dalam rumah sakit dan sebelum pasien pulang.

Rekonsiliasi obat merupakan proses kolaboratif yang dilakukan oleh dokter, apoteker dan perawat, serta
melibatkan pasien/keluarga. Rekonsiliasi obat dimulai dengan menelusuri riwayat penggunaan obat pasien
sebelum masuk rumah sakit, kemudian membandingkan daftar obat tersebut dengan obat yang baru diresepkan
saat perawatan. Jika ada diskrepansi, maka dokter yang merawat memutuskan apakah terapi obat yang digunakan
oleh pasien sebelum masuk rumah sakit akan dilanjutkan atau tidak. Hasil rekonsiliasi obat didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada profesional pemberi asuhan (PPA) terkait dan pasien/keluarga

20XX presentation title 8


thank you

Anda mungkin juga menyukai