Anda di halaman 1dari 4

REKONSILIASI OBAT

RSIJ SUKAPURA No. Dokumen: SPO/SP/02/1G/034 No. Revisi : B Halaman :


1 dari 4

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO
15 Oktober 2019
dr.Theresia Mahaputri, NM., MARS.,
MKM
Direktur Utama

Pengertian Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan


dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti obat tidak
diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. Kesalahan obat
(medication error) rentan terjadi pada pemindahan pasien dari satu rumah
sakit ke rumah sakit lain, antar ruang perawatan, serta pada pasien yang
keluar dari rumah sakit ke layanan kesehatan primer dan sebaliknya.

Tujuan a. Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien.
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi
dokter.
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter.

Kebijakan SK Direktur RS. Islam Jakarta Sukapura No. 133/PER/XI/i.8/2022 tentang


Kebijakan Pelayanan Farmasi dan Sterilisasi.

Memulai aktifitas dengan mengucapkan Basmalah


Prosedur A. Rekonsiliasi saat pasien masuk
1. Apoteker menyiapkan form rekonsiliasi admisi dan mencatat
identitas pasien meliputi nama, nomor rekam medis, nama
ruangan/kamar. Apoteker mencatat tanggal dan jam pasien masuk
rumah sakit, nama DPJP, diagnosa, riwayat alergi, riwayat
penyakit, dan riwayat gangguan fungsi ginjal/hati. Data tersebut
diperoleh dari rekam medis pasien yang tersedia di masing-masing
ruang perawatan pasien.
2. Apoteker mencatat nama, dosis, dan frekuensi pemakaian obat
yang diresepkan pertama kali oleh DPJP.
3. Apoteker menanyakan kepada pasien/keluarga terkait
obat/suplemen/herbal yang digunakan dalam 3 (tiga) bulan
terakhir, baik yang diperoleh dari resep dokter maupun membeli di
apotek/toko obat.
4. Jika pasien tidak menggunakan obat dan membawa obat sebelum
masuk ke RS, apoteker mencatat “Tidak Ada” pada kolom riwayat
pengobatan pasien.
5. Jika pasien menggunakan obat dan membawa obat sebelum masuk
FORM/SP/05/1A/001 Rev.A
REKONSILIASI OBAT

RSIJ SUKAPURA No. Dokumen: SPO/SP/02/1G/034 No. Revisi : B Halaman :


2 dari 4

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO ttd
15 Oktober 2019
dr.Theresia Mahaputri, NM., MARS.,
MKM
Direktur Utama

Prosedur ke RS, apoteker mencatat nama, dosis, dan frekuensi pemakaian


pada kolom riwayat pengobatan pasien.
6. Jika pasien menggunakan obat sebelum masuk RS, namun tidak
membawanya, apoteker mencatat nama, dosis, dan frekuensi
pemakaian pada kolom riwayat pengobatan pasien.
7. Apoteker melaporkan ke DPJP dan/atau perawat ruangan terkait
obat yang dibawa pasien sebelum masuk RS.
8. Apabila DPJP menyetujui penggunaan obat tersebut dengan
frekuensi pemakaian yang sama, maka apoteker mencentang di
kolom “Lanjut aturan pakai sama”, bila DPJP menyetujui
penggunaan obat tersebut dengan frekuensi pemakaian berubah,
maka apoteker mencentang di kolom “Lanjut aturan pakai
berubah”.
9. Apabila DPJP tidak menyetujui penggunaan obat tersebut, maka
apoteker mencentang di kolom “Stop”.
10. Apoteker menginformasikan kepada perawat mengenai tindak
lanjut DPJP terkait obat yang digunakan sebelum masuk RS.
11. Obat yang dibawa pasien, baik yang dilanjutkan maupun yang
dihentikan, disimpan di kotak obat pasien selama perawatan.
12. Sisa obat akan diberikan kembali sebelum pasien pulang.

B. Rekonsiliasi pasien pindah/transfer ruangan


1. Pada saat pasien pindah ruang perawatan, apoteker yang berada di
ruang perawatan yang dituju mengisi form rekonsiliasi transfer.
2. Apoteker mengisi nama, dosis, dan frekuensi pemakaian obat di
ruang sebelumnya terhitung 1x24 jam.
3. Apoteker mencocokan resep pengobatan di ruang sebelumnya
dengan resep pengobatan di ruang yang baru, dengan mencentang
pada kolom tindak lanjut.

C. Rekonsiliasi sebelum pasien pulang


1. Pada saat pasien akan pulang, apoteker mengisi form rekonsiliasi
pulang.
2. Apoteker mengisi nama, dosis, dan frekuensi penggunaan obat
terhitung 1x24 jam sebelum pasien pulang.
FORM/SP/05/1A/001 Rev.A
3. Apoteker mengisi nama, dosis, dan frekuensi penggunaan obat

REKONSILIASI OBAT

RSIJ SUKAPURA No. Dokumen: SPO/SP/02/1G/034 No. Revisi : B Halaman :


3 dari 4

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO ttd
15 Oktober 2019
dr.Theresia Mahaputri, NM., MARS.,
MKM
Direktur Utama

Prosedur sesuai resep pasien pulang.


4. Apoteker mencocokan resep pengobatan sebelum pasien pulang
dengan resep pengobatan saat pulang, dengan mencentang pada
kolom tindak lanjut.

D. Pengumpulan data
Mencatat data dan memverifikasi obat yang sedang dan akan
digunakan pasien, meliputi identitas pasien, nama obat, dosis,
frekuensi, rute, riwayat penyakit, riwayat gangguan hepar/ginjal, dan
riwayat alergi pasien pada form rekonsiliasi saat pasien masuk,
transfer/pindah ruangan, dan sebelum pasien pulang. Khusus untuk
data alergi dicatat tanggal kejadian, obat yang menyebabkan terjadinya
reaksi alergi dan efek samping, efek yang terjadi, dan tingkat
keparahan. Obat yang digunakan pasien dalam 3 bulan terakhir dikaji
dan disesuaikan dengan instruksi/resep dokter saat ini, yaitu obat
dihentikan, obat dilanjutkan dengan aturan pakai sama, obatdilanjutkan
dengan aturan pakai berubah, atau pasien mendapat obat baru.

E. Komparasi
Petugas kesehatan membandingkan data obat yang pernah, sedang dan
akan digunakan. Discrepancy atau ketidakcocokan adalah bilamana
ditemukan ketidakcocokan atau perbedaan diantara data-data tersebut.
Ketidakcocokan dapat pula terjadi bila ada obat yang hilang, berbeda,
ditambahkan atau diganti tanpa ada penjelasan yang didokumentasikan
pada rekam medik pasien. Ketidakcocokan ini dapat bersifat disengaja
(intentional) oleh dokter pada saat penulisan resep maupun tidak
disengaja (unintentional) dimana dokter tidak tahu adanya perbedaan
pada saat menuliskan resep.

F. Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan ketidaksesuaian


dokumentasi. Bila ada ketidaksesuaian, maka dokter harus dihubungi kurang
dari 24 jam. Hal lain yang harus dilakukan oleh apoteker adalah:
a. Menentukan bahwa adanya perbedaan tersebut disengaja atau tidak
disengaja;
FORM/SP/05/1A/001 Rev.A
b. Mendokumentasikan alasan penghentian, penundaan, atau
pengganti, dan memberikan tanda tangan, tanggal, dan waktu

REKONSILIASI OBAT

RSIJ SUKAPURA No. Dokumen: SPO/SP/02/1G/034 No. Revisi : B Halaman :


4 dari 4

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO ttd
15 Oktober 2019
dr.Theresia Mahaputri, NM., MARS.,
MKM
Direktur Utama

Prosedur c. dilakukannya rekonsilliasi obat.

G. Komunikasi
Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau
perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi. Apoteker bertanggung
jawab terhadap informasi obat yang diberikan.

Mengakhiri aktifitas dengan membaca Hamdalah

Unit Terkait Rawat inap

FORM/SP/05/1A/001 Rev.A

Anda mungkin juga menyukai