Anda di halaman 1dari 22

KONDISI KESEHATAN IBU DAN ANAK

DI KABUPATEN KARAWANG

Disampaikan oleh
drg. Nanik Jodjana, MKM
Kepala Dinas Kesehatan Karawang
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
VISI & MISI KABUPATEN KARAWANG 2016-2021
VISI : KARAWANG YANG MANDIRI MAJU ADIL DAN MAKMUR

MISI

Mewujudkan Aparatur Pemerintah Daerah yang Bersih dan Berwibawa

Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Berdaya Saing

Mewujudkan Masyarakat Demokratis Berlandaskan Hukum

Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Asri dan Lestari

Membangun Kabupaten Karawang melalui Penguatan Desa


Demografi Tahun 2020
 Jumlah Penduduk (Proyeksi Pusdatin) : 2.353.915 jiwa
 Jumlah Ibu Hamil (Proyeksi Pusdatin) : 45.032 jiwa
 Jumlah Persalinan Hidup (data rill) : 44.850 jiwa
 Jumlah PUS (data rill) : 447.275 jiwa

Wilayah
 Luas Wilayah : 175.327 Ha
 Jumlah Kecamatan : 30 Kecamatan
 Jumlah Desa : 297 desa dan 12 kelurahan
Sarana dan Prasarana Kesehatan
 Jumlah RS Pemerintah/Type/PONEK : 1 RSUD
 Jumlah RS Swasta/Type/PONEK : 23 RS Swasta
 Jumlah Puskesmas/PONED : 28 PONED

Tenaga Kesehatan
 Jumlah SpOG/RS Pemerintah/RS Swasta : 27 orang
 Jumlah SpA/RS Pemerintah/RS Swasta : 19 orang
 Jumlah SpAn/RS Pemerintah/RS Swasta : 13 orang
Data SDM SDM bidan yang terlatih
 Jumlah Bidan Koordinator : 50 orang  Terlatih asfiksia/ BBLR : 57 orang
 Jumlah bidan PONED : 115 orang  Terlatih MTBS/M : 51 orang
 Jumlah bidan puskesmas : 240 orang  Terlatih SDIDTK : 48 orang
 Jumlah bidan desa : 388 orang Terlatih TOT kelas ibu : 50 orang
 Jumlah bidan tinggal di desa: 365 Terlatih PONED : 64 orang
orang Terlatih CTU IUD/implant : 137
orang
Terlatih ABPK : 145 orang
PERAN DINAS KESEHATAN PEMBINAAN PROGRAM DAN
MAPPING SISTEM RUJUKAN MATERNAL- NEONATAL

PENURUNAN
AKI AKB

TAL
E: ONA Evaluasi/
R
A -N E
C Program/
OF NAL Penguatan

I NUM TER Rujukan/ sistem


NT I MA
rujukan
O
C AKS Pendampingan/ SiJariEMA

I AN pengampuan Penyeliaan
S, AMP
A
NGK fasilitatif ke
RA Bimbingan dan supervisi puskesmas
fasilitas pelayanan kesehatan
Visitasi izin
Peran serta praktek
masyarakat bidan

Optimalisasi P4K,
posyandu, kelas ibu hamil,
POKJA penyelamatan ibu
dan BBL, FMM
Akses dan mutu fasilitas kesehatan
kurang

KONTRIBUTOR Respon time lambat


PENYEBAB
Pengetahuan pendidikan reproduksi
TINGGINYA
rendah
AKI & AKN
Deteksi awal dan pencegahan komplikasi
kehamilan kurang optimal

Sumber: ES AIPI 2018


CAPAIAN INDIKATOR KIA-KB
100 100 100 100 100 100

100.00 87.40 70
80.07 83.36 83.38 80.32
90.00 75.17
80.00 66.31
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
4 ) e s a s p ) y i t a i f
(K sk if ka Ba li kt
l fa N n g . Ba A
mi di bu le es s . KB
Ha n .
I
KN .
K
Ke y .
I bu li K es L
( ly y . P el
rs
a
BB Pe el
s. Be y. P
Ke u Pe
l
es
.
. Ib K
ly y.
Pe s . l
Ke Pe
y .
P el

Capaian sd Oktober Target sd Des 2020


KONDISI CAPAIAN KB PASCA SALIN
PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2020
53.15
60

MKJP masih rendah


50

40

30

13.88
20

10 1.73 1.26 3.27


0.81 0.09

0
Pil Suntik Kondom IUD Implan MOW MOP

KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah penggunaan metode kontrasepsi pada masa nifas yaitu 42 hari setelah melahirkan. Agar lebih
efektif dan efisien serta menghindari kehilangan kesempatan (missed opportunity), KBPP diutamakan untuk diberikan langsung
setelah ibu melahirkan atau sebelum ibu pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk memastikan jarak kehamilan yang sehat dan
aman (minimal 2 tahun) maka pasien perlu diberikan informasi dan motivasi untuk menggunakan MKJP sejak ibu melahirkan
TREND KEMATIAN IBU DAN BAYI
(TAHUN 2016 – NOVEMBER 2020)

196
173
162 157

112

61 59 56
43 45

2016 2017
KASUS KEMATIAN IBU 2018 2019
KASUS KEMATIAN Jan - Nov 2020
BAYI 0-12 BULAN
Jumlah kasus kematian ibu tahun 2016–2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun tahun
2019 dan 2020 mengalami kenaikan kembali. Terutama di masa Pandemi covid-19, jumlah kasus kematian
ibu meningkat tajam walaupun tidak ada kasus kematian ibu yang disebabkan oleh Covid-19
TREND KASUS KEMATIAN IBU PER BULAN
2019 - 2020
12
11

10 10

8 8
7 8
6 6 Masa Pandemi Covid-19
6
6
4
4 4 4
3 4 4
3 3
2 2
2 1 2 2
1
0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

2019 Jan-Okt 2020


TREND KASUS KEMATIAN BAYI USIA 0-1 TAHUN PER BULAN
2019-2020
30

25
25

21
20

16
Masa Pandemi Covid-19 19
16 15
15
15 13
14 13
12
12 12
10
8 11
8 10 9
8
6 6 7
5
5

0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

2019 Jan-Okt 2020


Kematian Ibu Periode Januari – November Berdasarkan Faktor
Resiko
Keterangan Meninggal Jumlah Kasus

Fakta kematian ibu Resiko usia > 35 th 21 kasus


< 20 th 3 kasus
tahun 2020 Multipara ≥4 12 kasus
Jarak kehamilan < 2 th 6 kasus
≥ 10 th 7 kasus
Meninggal di rumah pasien 1 kasus

Dari 56 kasus • Wawasan/ pengetahuan


kematian ibu kesehatan reproduksi
• NKKBS belum menjadi
pola hidup KB mencegah
Umur < 20 tahun : 3 orang • Kepedulian, dukungan kematian ibu
> 35 tahun : 21 orang kebijakan, dukungan
pembiayaan
Kehamilan ke berapa?
Multiparitas/≥ 4 : 12 orang
JUMLAH KASUS IBU HAMIL RAPID REAKTIF DAN SWAB (+)
15
14

10

6 6
5
4
3 3
2 2 2
1 1
0 0 0
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Rapid reaktif Swab (+)

Sumber data : Laporan Puskesmas per tanggal 14 Desember 2020


Data sementara dapat update revisi
DATA RUJUKAN IBU HAMIL DENGAN COVID-19

No Jumlah Jumlah Jenis Jenis Belum


bumil bumil persalinan persalinan melahirkan
dengan dengan SC spontan/ (swab +)
rapid swab (+) (swab +) normal (swab
reaktif +)

1 41 kasus 34 kasus 6 kasus 6 kasus 12 kasus

Sumber data : Laporan Puskesmas per tanggal 14 Desember 2020


Data sementara dapat update revisi
PELAYANAN KIA-KB
PADA MASA PANDEMI COVID-19
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAYANAN PROGRAM KIA

Secara umum pandemic Covid-19 berdampak pada pelayanan KIA-KB dan kematian ibu
(Cakupan menurun, kasus kematian meningkat)

Refocusing anggaran untuk penunjang penanganan COVID-19 membuat rencana kegiatan


terutama untuk kabupaten lokus AKI/AKN tidak dapat berjalan optimal

Adanya perubahan kebijakan dalam pelayanan baik preventif, promotif, pelayanan


baik dalam gedung maupun luar gedung sehingga mempengaruhi akses dan kualitas
pelayanan

Komunitas penerima layanan KIA salah satunya ibu hamil yang enggan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan karena adanya kehawatiran

Keterbatasan jumlah SDM, dimana banyak SDM yang melaksanakan pelayanan KIA dialih
tugaskan atau berbagi tugas dalam kesiapsiagaan dalam penanggulangan COVID-19
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAYANAN PROGRAM KB

Secara umum pandemi Covid-19 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
pelayanan KB, hanya jumlah akseptor yang dilayani mengalami penurunan dibandung
sebelum pandemic

Pelaksanaan pelayanan KB di puskesmas maupun safari KB berjalan sesuai jadwal


dengan menerapkan protocol kesehatan serta pembatasan jumlah akseptor maksimal 10
orang/hari dengan syarat sudah di lakukan rapid hasil non reaktif

Ketersidaan alat kontrasepsi di puskesmas tercukupi sesuai droping dari Dinas


Pengendalian Penduduk dan KB

Pelaksanaan pelayanan KB MKJP dilaksanakan 1 minggu sekali dengan janji temu,


pembatasan jumlah akseptor sebanyak 5 orang, penerapan protocol kesehatan dan
skrining Covid-19

Kendala dalam penerapan KB pasca salin dengan MKJP  belum ada tenaga di puskesmas
yang terlatih KB pasca salin, sulitnya mengedukasi pasien, dimasa pandemic banyak yg
unmeet need masih tinggi
PERMASALAHAN PELAYANAN KB

Pemanfaatan kohort PUS di puskesmas belum berjalan

Kurangnya Kerjasama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian


Penduduk dan KB dalam hal validasi data KB

Masih rendahnya cakupan KB pasca salin dengan MKJP karena sulitnya


edukasi ke calon akseptor, belum ada tenaga di puskesmas yang terlatih
KB pasca salin

Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi masih kurang (4T)

Unmeet Need KB masih tinggi

Belum berjalannya KIE oleh nakes yang melakukan ANC tentang


perencanaan kehamilan pada saat pasien ANC

Belum optimalnya koordinasi antara bidan desa dan penyuluh lapangan KB


dalam pemanfaatan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi)
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN DAN REKOMENDASI
TERKAIT PELAYANAN KB

Dinas Kesehatan akan melaksanakan sosialisasi terkait pemanfaatan


kohort PUS di puskesmas

Kerjasama dengan lintas sector terutama Dinas Pengendalian Penduduk


dan KB dalam hal validasi data dan kegiatan yang dapat meningkatkan
cakupan KB

Meningkatkan Kerjasama/ kolaborasi antara bidan desa, PLKB, tim


penggerak PKK kecamatan, kader dalam mengedukasi calon akseptor untuk
KB pasca salin dan optimalisasi pemanfaatan P4K

Dinas Kesehatan mendukung program safari KB maupun kegiatan lain yang


bertujuan untuk meningkatkan cakupan KB dengan metode MKJP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai